Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Selanjutnya, aku melanjutkan kegiatan eksibisionis, dengan suruhan dan janji omku untuk memberikan ekstasi yang lebih banyak. Seperti contoh aku disuruh beli nasgor yang lewat depan rumah dengan menggunakan tubetop (kemben) dan celana pendek serta menggoda abang tukang nasgornya, aku disuruh jogging keliling komplek ketika pagi dengan menggunakan tanktop dan braless serta celana pendek, dan juga aku disuruh mengantarkan pisang goreng juga kopi untuk tukang tukang yang sedang merenovasi rumah tetangga dengan baju sexy tentunya. Tapi untuk part ini aku akan fokus menceritakan bagaimana akhirnya akumerasakan pertama kali having sex. Yaa tentu saja bersama omku.

Pada suatu malam, seperti biasa akumalam ini nongkrong bersama omku dikamarnya. Disaat itu aku hanya memakai tanktop tanpa bra, serta celana pendek. Diberikanlah aku satu pil ekstasi kecintaanku dan diberikan segelas intisari untuk menelannya. Kita bersama menyalakan rokok dan berbincang bersama serta bercerita tentang kehidupan kita satu sama lain. Aku juga gak lupa untuk bercerita tentang rasanya melakukan eksibisionis atas suruhan omku. Aku bercerita tentang rasa tegang untuk melakukan hal itu, rasa senang karena dipuji oleh banyak orang yang melihatku, serta rasa kaget ketika mereka mulai menjamah tubuhku. Dilanjuti dengan aku bercerita dengan perlakuan itu semua malah membuat memekku basah dan merasa sedikit horny.

Setelah mendengar hal itu, omku pun bertanya “kamu tau apa itu ngewe?”. Aku pun hanya menjawab “belum tau om” dengan polosnya. Sebetulnya aku sudah tau mengenai apa itu ngewe dari film porno yang pernah aku tonton, tapi hanya sebatas itu. Omku lalu menambahkan “ngewe itu salah satu bentuk kenikmatan lain selain rokok, alkohol, dan juga narkoba”. Aku pun bertanya kembali “emang seenak itu yaa om? Kalo sama ekstasi enakan mana?”. Omku pun menjawab “Yaa enakan ngewe lah, kalo ngewe dengan ekstasi sih malah makin enak hahahah. Lo mau coba?”. Aku jawab dengan sedikit menggoda “Kalo pun mau, sama siapa om?”

Seketika itu juga omku langsung mengarahkan bibirnya pada bibirku, aku hanya terdiam dan sedikit takut akan kejadian selanjutnya. Tetapi, karena aku sudah dalam pengaruh ekstasi dan dorongan alkohol juga, aku pun mulai menikmati apa yang dilakukan oleh omku. Ini adalah ciuman pertamaku, dan terlebih lagi ini dilakukan oleh omku, tetapi ciuman lembut yang diberikan oleh omku ini sangat nyaman dan sangat nikmat rasanya. “Mmmhh” “slrreep” “ccuuppp” hanya itu yang keluar dari bibir kami berdua ketika kami sedang melakukan ciuman tersebut.

Setelah kurang lebih 5 menit melakukan French kiss, kami berdua berhenti sejenak dan saling tersenyum kearah satu sama lain. Jujur saja, memekku terasa sangat basah dan aku sangat penasaran untuk hal selanjutnya, tetapi omku mendelay sejenak dan berkata “Itu namanya ciuman, aktif mainin lidah sama bibir lo. Kalo lo udah jago French kiss, lo akan lebih mudah mendapatkan apa yang lo mau sebagai cewe.” Aku pun hanya iya iya saja dengan perkataan omku. Lalu dia memberikan lagi 2 butir ekstasi dan menyuruhku untuk menelannya. Setelah menelan 2 butir ekstasi itu, omku pun berkata, “Dengan badan sebagus lo gini, dan kalo lo bisa dipake oleh banyak orang. Gue rasa, lo bisa dapetin semua yang lo mau dengan mudah.” Dengan tambahan 2 butir ekstasi ini, yang dimana ini adalah narkoba kesukaanku, jujur saja membuat aku tambah happy dan merasa sangat ingin sekali melakukan hal yang dikatakan omku. Aku hanya terdiam dengan fantasy liar memenuhi kepalaku. “Gimana yaa rasanya dapet barang gratis hanya dengan ngewe?” “Bisa kali yaa kalo aku udah hidup sendiri bisa dapetin apapun hanya dengan ngewe” sampai “Apa rasanya yaa kalo aku jadi lonte yang ngewe hanya untuk dapet duit?”. Semua pikiran liar itu ada di dalam kepalaku dan hanya membuatku tambah ‘basah’ di bagian bawahku.

Setelah agak lama mendengarkan omku berbicara dan aku hanya terdiam dengan fantasi fantasi yang memenuhi pikiranku, aku dikejutkan dengan omku yang memberikan 1 butir ekstasi lagi. Pasti dengan cepat aku menelannya karena itu adalah narkoba kesukaanku yang membuatku melayang dan sangat happy, ditambah dengan fantasiku yang semakin liar. Tepat setelah aku menelan obat itu, omku langsung mencium bibirku kembali, tetapi kali ini dengan sangat ganas. Aku tidak terkejut sama sekali dan malah semakin liar dan menikmati ciuman kasar omku tersebut. Tiba tiba tangan omku memegang tanganku dan mengarahkannya ke suatu tempat. Aku sedikit terkejut mengetahui ternyata omku sudah melorotkan sedikit celananya dan tanganku bersentuhan dengan kontolnya. Kontol omku saat itu belum ngaceng maksimal, mungkin baru setengah, tetapi ukurannya sangat besar menurutku. “Kocok kontol gue dengan tangan lo” hanya kata itu yang keluar dari mulut omku. Aku pun hanya menjawab “Tapi Naya belum pernah om, ajarin Naya dong”. Dia pun menyuruhku untuk memegang kontolnya dengan satu genggaman tangan, ukurannya cukup besar dengan panjang sekitar 10 cm yang dimana ini belum ngaceng maksimal dan juga cukup gemuk. Bahkan satu genggaman tangan mungilku tidak bisa menutupi semua lingkar kontolnya.

“Nah sekarang kocokin tangan lo naik turun” suruh omku. Aku yang masih agak sedikit bingung hanya melakukan suruhan omku dengan tempo cepat. “Jangan langsung cepet, pelan pelan dulu!” kata omku dengan nada sedikit membentak, untung tidak terdengar sampai keluar kamar. Aku yang agak takut tapi tetap happy dan horny pun menuruti perintahnya. Kukocok dengan tempo pelan dan melihat bagaimana ukuran kontol omku semakin lama semakin membesar, mungkin sekarang berukuran 17 cm dan sangat keras. Omku hanya mendesah keenakan dan berkata “Ahh gitu naya terus, biar lo jago ngocokin kontol orang, ahh”. Aku yang dipujinya menjadi senang dan bersemangat, serta kunaikkan tempo kocokkanku ke kontolnya.

Sampai tiba tiba tangan omku meraih tanganku dan menjauhkannya dari kontolnya, “Sekarang lo sepong kontol gue”. Aku mengerti apa itu sepong, tetapi aku bingung cara melakukannya karena aku tidak pernah sama sekali. Dengan perlahan kudekatkan wajahku ke kontolnya dan melihat kontolnya dengan sangat jelas. “masukkin ke mulut lo sekarang dan kocok kayak lo ngocokin pake tangan” hanya itu arahan omku. Akupun mulai menempelkan bibirku ke pala kontolnya dan perlahan mulai membuka mulutku untuk memasukkan kontolnya. Rasanya sangat aneh ketika ada benda panjang dan besar masuk ke dalam mulutku, tetapi karena dalam pengaruh ekstasi yang banyak serta alkohol, aku menjadi sangat menikmatinya.

Aku pun mulai memaju mundurkan palaku untuk mulai mengocok kontol omku di dalam mulutku. Sesekali omku berteriak “aww” tanda kontolnya yang secara tidak sengaja mengenai gigiku, maklum ini pertama kali aku menyepong kontol jadi masih belum jago hehehe. Terkadang aku juga melihat kearah omku dan dia merem tanda keenakan atas servis sepongku terhadap kontolnya. Belaian lembut tangannya di rambutku dan dorongan paksa kepalaku untuk memasukkan kontolnya lebih dalam juga dilakukan olehnya. Kedua hal tersebut membuat aku semakin liar dan bersemangat untuk menyepong kontolnya. “Mulut lo enak banget aahh, cocok banget lo kalo jadi lonte gue” seru omku. Perkataan yang merendahkan ini malah membuatku semakin menjadi dan secara refleks juga menggunakan tanganku untuk mengocok bagian kontol yang tidak bisa masuk ke dalam mulutku. Melakukan aktivitas yang baru kulakukan pertama kali ini membuat memekku semakin basah dan berharap benda besar ini bisa masuk ke dalam memekku.

Kurang lebih setelah 10 menit aku menyepong kontolnya, kepalaku ditarik dan dilepas dari kontolnya yang sekarang sudah sangat basah karena cairan ludahku. Aku langsung ditarik ke dalam kamar, disuruh membuka baju luarku dan hanya meninggalkan CD saja sekarang. Aku dengan cepat menutupi bagian teteku, karena sejauh ini aku hanya tampil dengan busana minim didepan omku dan baru kali ini aku bertelanjang dada didepannya. Teteku yang berukuran 32C juga tidak ditutupi semuanya oleh kedua tanganku. “Udah dikasih liat aja tetenya, kan sama keluarga ini gapapa”. Dengan pengaruh narkoba dan alkohol, aku hanya menuruti perintahnya dan secara perlahan menurunkan kedua tanganku. Terpampang lah kedua bemper depanku ini yang berukuran 32C, puting yang masih pink, serta kondisinya yang masih kencang karena memang belum pernah dijamah oleh orang lain maupun diriku sendiri.

“Bener dugaan gue, tubuh lo bagus banget untuk anak seusia lo gini” puji omku. Aku hanya tersipu malu dan menunduk dengan senyum tipis tanda senang dengan pujian karena ini adalah pertama kali aku bertelanjang dada di depan orang lain, bahkan laki laki. Omku pun langsung mendekatiku, memegang pundakku dan menelentangkanku di kasurnya. Dia kembali memulai ciuman lembut pada bibirku, tak luput dia mulai memainkan teteku. Di belai lembut, diremas, bahkan putingku dimainkan serta dipelintir adalah sensai baru yang aku rasakan. Sensasi ini sungguh nikmat, tidak bisa terbayangkan dengan kata kata, apalagi dengan dorongan ekstasi serta alkohol yang makin membuatku semakin liar. Tak berselang lama, omku melepaskan ciumannya dan mulai turun untuk mencium leherku sampai ke bagian teteku. “Ahhhh” hanya kata itu yang keluar dari mulutku tanda aku sangat menikmati sensasi gila ini.

Sesampainya di teteku, dia mulai mencium lembut teteku, menjilati putingku, dan menghisapnya. Aku mulai mendesah kenikmatan dari “Ahh sakiiitt om jangan digigit”, “Geli ommm geliiiiii”, sampai “Ahhhh ahhh enak banget teruuuuss om”. Secara tiba tiba salah satu tangannya turun kebawah untuk mengelus memekku dari luar CD. Sejenak dia mengehentikan permainannya di teteku, menatapku, dan tersenyum sembari berkata “Memek lo udah basah yaa, dari luar CD aja udah kerasa banget basahnya”. Aku hanya membalas “Iyaa omm, ternyata baru gini aja udah enak banget makanya Naya basah, pasti kalo dimasukkin makin enak yaa om?” dengan sedikit menggodanya. Tanpa berkata lagi omku melanjutkan permainan mulutnya pada teteku, dan salah satu tangannya mengusap memekku dengan lembut dari luar CD. Sesekali dia menekankan jarinya ke arah memekku dan membuat berteriak “Ahhhhh”. Tak lama, omku mulai memasukkan tangannya ke dalam CDku dan mulai mengusap memekku secara langsung.

Ketika hal itu terjadi tubuhku sempat menggenjang hebat serta kaget dengan sensasi baru ini. Maklum, ini pertama kalinya ada tangan lain apalagi laki laki yang menyentuh memekku. Aku hanya merem melek dibuatnya dan mendesah kenikmatan dan beberapa kali terlepas control volume desahku. Aku juga menahan mulutku dengan tanganku agar suara desah yang dikeluarkan tidak terlalu kencang dan membangunkan seisi rumah. Tiba tiba omku mencoba memasukkan salah satu jarinya, entah telunjuk atau jari tengahnya, ke dalam memekku. Aku hanya meringis kesakitan karena memang memekku masih sangat sempit.

Lalu omku menyudahi permainannya di teteku dan beranjak untuk membuka CDku. Aku sedikit mengangkat pinggulku agar dia mudah melepaskannya. Sekarang terpampang jelas memek anak yang baru lulus smp ini. Dengan warna masih sedikit pink, bersih belum ada rambut yang tumbuh, dan masih sangat rapat tanda aku masih perawan. Tetapi dari dalam memekku juga mengeluarkan cairan putih kental yang sejujurnya aku saat itu tidak tahu apa itu. Omku hanya menatapku tersenyum dan berkata “Boleh juga nih memek perawan, kalo lo jadi lonte pasti dihargain mahal nih. Tapi untungnya gue bisa dapet memek perawan gratis”. “Kalo om mau ambil aja perawan Naya, khusus buat om” seruku yang sudah kepalang sange dan sudah sangat ingin merasakan ngewe.
Lalu omku mulai melorotkan semua celananya, sekarang yang hanya tersisa hanya kaos yang ia pakai, sedangkan aku sudah bertelanjang bulat. Dia mulai berjongkok di depan selangkanganku dan membuka kedua pahaku agar terlihat jelas mangsanya malam ini. Dengan perlahan dia mulai mengarahkan kontolnya yang sudah keras itu ke arah memekku dan perlahan melakukan penetrasi untuk menjebolnya. “ahhh aduh sakit om” refleks aku berteriak karena memang ini sakit sekali rasanya. “Tahan dikit, cuma sakit bentar nanti seterusnya enak. Lo mau rasain ngewe kan?” tanya omku. Aku hanya mengangguk tanda menyetujui apa yang akan dilakukan omku selanjutnya. Sejenak aku merasakan setengah kepala kontolnya mulai masuk ke dalam memekku dan sreeeet, terdengar suara robekan tanda aku kehilangan keperawananku di tangan omku. Suara itu muncul dengan rasa sakit yang begitu hebat sampai aku kembali menutup mulutku untuk menahan teriakanku dan air mata sedikit keluar dari mataku. Kulihat juga ada sedikit darah yang keluar dari memekku, dengan sigap omku mengelap bercak darah yang keluar dengan tisu yang ada di dekatnya. Omku kembali diam untuk membiasakkan memekku dimasuki oleh kontol besarnya, tak lama kemudian dia mulai kembali memasukkan sisa kontolnya ke dalam memekku. Rasa sakit itu terus menerus datang dengan semakin dalam kontol omku masuk ke dalam memekku.

Sampai aku merasa terkejut karena ada yang menyentuh dinding rahimku. Omku berhenti melakukan penetrasi dan membiarkan sejenak kontolnya di dalam memekku agar terbiasa. Setelah merasa mulai nikmat, omku mulai menggenjot memekku dengan tempo pelan. “Aahh om enak banget ternyata ngewe, kontol om mentok banget enaaaakkk” racauku yang sudah tidak terkendali dengan kenikmatan yang merasuk ke dalam tubuhku. Riklona, alprazolam, tramadol, bahkan ekstasi yang menurutku adalah obat paling nikmat di dunia seakan terkalahkan oleh rasa nikmat ngewe yang diberikan omku ini. “Sempit banget ini memek perawan, kontol gue berasa dipijet ahh ahh” kata omku memuji memekku yang memang masih sempit. Dia mulai meningkatkan tempo genjotannya yang juga meningkatkan kenikmatan yang aku dapatkan dari setiap genjotannya. Tak lama kemudian aku mendapatkan orgasme pertamaku dari ngewe, karena sebelumnya aku tidak tahu apakah ketika foreplay aku berorgasme atau tidak. Rasanya sungguh kenikmatan yaa sangat luar biasa dan aku merasa memekku sangat amat basah karena keluarnya cairan orgasmeku. Aku hanya berteriak “ohhhhhh” sangat panjang dan omku yang merasakan itu sejenak menghentikan genjotannya untuk aku merasakan orgasme pertama dalam hidupku, lalu dia melanjutkan genjotannya lagi.

Setelah 15 menit kami ngewe dengan gaya yang baru aku tahu setelahnya bernama missionaris dan aku berhasil mendapatkan 2x orgasme, omku mencabut kontolnya dan mulai membalikkan badanku dan menyuruhku menungging. Aku baru tahu setelah melakukannya jika gaya ini bernama doggy style. Omku mulai kembali memasukkan kontolnya kembali ke memekku dan menggenjotnya dengan tempo sedang, lalu cepat. Aku baru tahu ternyata mengganti posisi juga merubah rasa nikmatnya. Aku merasa kontol omku bisa masuk lebih dalam dan karena bentuknya agak menjulang ke atas, aku merasa bagian atas memekku dalam posisi ini seperti digaruk oleh kontolnya. Akhirnya setelah 5 menit aku kembali mendapatkan orgasme dan ini orgasme ketigaku pada malam ini. Kakiku berasa sangat lemas setelah orgasme ketiga dan merasa tidak mampu bangkit kembali, tetapi dengan pengaruh ekstasi serta alkohol membuat diriku kembali kuat seketika. Sejenak aku juga melihat melalui kolong tubuhku ada cairan yang keluar cukup banyak dari memekku.

Tiba tiba omku melakukan sesuatu yang mengejutkan, dia mengambil beberapa cairan orgasmeku, melumurinya pada jari telunjuk, dan mulai mencoba memasukkan jari tersebut ke lobang analku dibarengi dengan genjotannya yang sudah ia lakukan. Aku tersentak kaget dan merasakan sakit pada lobang analku yang dicoba deterobos masuk oleh jari telunjuknya. “Ahh om ngapain sakit banget pantat Naya” tanyaku karena protes merasakan sakit pada lobang analku. “Ini namanya anal, mau gak ngerasain kontol om masuk ke pantat kamu? Kalo mau om buatin jalurnya dulu pake jari” tanya omku. Aku pun mengiyakan keinginan omku karena kupikir pasti akan dapat kenikmatan lain kalo di anal sama dia. Tetapi hal itu belum langsung terwujud, genjotan kembali pada memekku di posisi doggy style, serta penetrasi jari telunjuknya pada analku terus dilakukan. Dikondisi ini aku mendapatkan orgasme keempatku dan omku mengambil cairan orgasmeku untuk kembali dilulurkan ke jari telunjuknya.

Sampai akhirnya semua jari telunjuknya bisa masuk ke lobang analku. Dia pun membenamkan sebentar jarinya, mencabut kontolnya dari memekku dan mencoba menggantik jarinya di analku dengan kontolnya. Kontolnya juga sudah mengkilap dan licin akibat cairan orgasmeku yang sudah 4 kali ini. Dengan usaha dan waktu yang lebih, dia mulai memasukkan kontolnya ke analku. “Aduuhhhh sakit banget om pantat Naya” teriakku yang menahan rasa sakit. “Tahan bentar, sama aja rasa sakitnya kayak pertama masuk ke memek kok” omku menguatkanku. Walaupun omku berkata seperti itu, rasa sakitnya ini 2x lebih sakit dibanding ketika pertama kali kontol itu masuk ke memekku. Sama dengan pertama kali masuk ke memek, dengan perlahan, senti demi senti, kontol omku dimasukkan ke dalam analku. Aku juga meringis merasa sangat kesakitan dan juga mengeluarkan air mata.

Sampai akhirnya hampir semua bagian kontolnya masuk ke dalam analku dan dia kembali diam untuk membiasakkannya. Setelah 2 menit diam, omku mulai menggenjot secara perlahan analku yang terasa sangat penuh ini. “Ahh gila, bisa merawanin memek dan anal dalam satu malam lonte ini, hoki banget gue, mana rasanya enak banget lagi” seru omku. “Ahh iya om, enak banget anal naya disodok kontol om aaah. Kencengin om!” seruku untuk mempercepat genjotannya. Rasanya sangat beda ketika di anal, sama sama enak, tetapi ada sensasi berbeda daripada dimasukkan ke memek. Ada sedikit rasa perih, ngilu, dan tentu saja rasa nikmat di mana lobang analku sedang dimasukkan kontol besar milik omku. Saking nikmatnya, bahkan aku sampai orgasme sekali ketika adegan anal ini.

Setelah 20 menit melakukan anal, aku merasakan kontol omku sedikit berkedut dan terasa sedikit membesar. Dia mempercepat gerakannya di pantatku dengan kasar dan brutal, dengan genjotan cepat tapi hanya sebentar dia berkata “Ahhh gue mau keluar". langsung dicabutnya kontol miliknya yang perkasa itu dan diarahkannya ke muka dan mulutku. Crooot yang dibarengan dengan suara “Ahhh rasain peju gue lonte". menandakan bahwa omku sudah menumpahkan pejunya di muka dan mulutku. Selang 15 detik aku juga merasakan orgasmeku yang keenam. kami berdua langsung tertidur saat itu juga karena merasa kelelahan.

Paginya aku dibangunkan omku dan disuruh untuk memakai kembali bajuku. Sebelum kembali ke kamarku, aku diberikan sebuah obat yang aku gatau itu obat apa dan langsung meminumnya saat itu juga. Aku kembali ke kamarku, karena saat itu masih libur, aku memutuskan melanjutkan tidur dengan memek dan analku masih terasa perih serta penuh dengan cairan cinta kami berdua. Sejak saat itu, setiap malam aku ngewe oleh omku sendiri dengan imingan akan diberikan ekstasi yang lebih banyak. Selain bersama omku, aku juga pernah ngewe dengan supirku Pak Kosim, debt collector penagih hutang omku, bandar narkoba tempat omku mendapatkan narkoba, dan lainnya.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd