Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[UPDATE 290721] [ANTOLOGI] KISAH LENDIR IBUKOTA

Kubayarkan Hutangmu Bab 4
Ccryy87V_o.jpg

Ilustrasi. Sc. Ig
"Dina tau Ardi dari pas SMK udah ngelamun jorok tentang Dina. Hehe," Dina membuka pembicaraan, Aku memeluknya erat, kulit kami bersentuhan, dan rasanya hangat.

"Ketauan deh hehe," jawabku malu.

"Dina kan selelu ngegepin Ardi tiap ardi mandangin tetek Dina, hihihihi" tawanya genit.

"Ya gimana dong, Dina pake bajunya ketat banget sih, mau copot kali tuh kancing nahan ini tetek," Aku meremas teteknya, memainkan putingnya yang hitam dan keras.

"Mmmhhhh... nakal yah Ardi, mmhhhh.... Remes terus Diii tetek Dina," Ia merem melek, mengigit bibir bawahnya membuat wajahnya nampak sensual.

"Mmmhhhh... Ini nih yah Ardi Ridwan yang polos dan gak pernah bandel di sekolah. Mmmhhh.." lanjutnya meledekku.

Semua rangsangan ini membuat penisku kembali menegang, Aku menyambar bibirnya, mencium bibir mungilnya dengan ganas, bibir mungil itu kenyal, Aku menyedot nyedotnya, lalu melumat lidahnya, ludah kami bercampur. Nafas Dina makin terburu, Ia juga mulai terangsang. Satu tanganku turun ke vaginanya, lalu memainkan klitoris. Badannya agak menggelinjang ketika ku sentuh bagian sensitif itu, kini tubuhku di atasnya, Ia memelukku erat, tak ingin melepas ciuman panas ini. Tapi darahku mendidih tak sabaran, kini mulutku menjilati putingnya, satu tanganku meremas remasnya. Dina tak dapat menahan desahannya

"Mhhhhh, Ardimmmmhhhhh."

Aku menggigit dengan gigitan kecil putingnya, ia menggelinjang, rambutku dijambaknya, Dina merasakan kenikmatan. Aku makin rajin beroperasi di payudara besarnya, meremas, menyedot - nyedot dan menggigitnya sesekali, seperti bayi yang kelaparan. Setelah puas menjamah dua gunung kembarnya, Aku menjilati perutnya hingga turun kebawah. Selangkangan penuh bulu itu sangat wangi, Aku bukan tipe yang suka menjilat vagina, tapi milik Dina pengecualian, itu seperti mengundangku masuk, Aku membuka pintu masuknya, dan mendapati kacang kenikmatan disana, lidahku dengan nakal menjilatinya,

"AHHHH...... Ardiiii Dina udah gak tahaannmmmhhh, masukinnn, dina mau kontolnya Ardimmhh," Dina meracau.

Penisku sudah tegang bukan main, Aku lalu memasukan seluruh penisku ke lubang vagina Dina perlahan, lubang itu sudah basah, dan penisku mudah maauk kedalamnya, Aku diam sejenak, penisku merasakan sensai di pijat - pijat dan cairan hangat diujungya. Dina menarik ku, bibirku dilumatnya dengan ganas, Aku mulai menggoyangkan pinggulku, memompanya perlahan, membuat nafas Dina tak beraturan, Pinggul Dina juga ikut bergoyang, goyangannya seperti memelintir penisku, Ia mempercepat goyangannya, kurasa Dina akan orgasme.

"Mmhh, sayang, genjotannya Aku cepetin yah."

Aku melepas ciuman itu, lalu sepenuhnya fokus pada pompaan ku, menatap wajah cantiknya dalam remang kamar yang hanya di temani lamou tidur, mata Dina terpejam, Ia terlalu menikmatinya, Ia meremas remas payudaranya sendiri.

"Ahh... Ahh... Ahhh, terussshhh, hamilinn gueeeee, terusshhhhh ahhhh, kontolnya enak banget, ahhhhhhhhhhhhhhh," berbarengan dengan racauan Dina, Aku bisa merasakan semburan cairan kenikmatan Dina.

"Sayang, ganti gaya yah, kamu nungging kayak tadi, Aku mau remes - remes pantat semok kamu."

dasd00897jp-8.jpg

Ilustrasi sc. DASD-897
Dina menurut, Aku mengeluarkan penisku yang masih tegang maksimal, dan itu sudah basah, ada cairan keluar dari vagina Dina. Sekarang pemandangan yang kusukai, pantat semoknya dan vagina yang terbuka itu mengundang penisku untuk menerobosnya.

"Mmhhh... " desahan keluar lagi dari mulut Dina ketika penisku menerobos vaginanya.

Kini Aku memompa pantat itu, sambil meremas remas payudaranya. Pantatnya bergetar getar tiap kali ku pompa, Dina membuat suara desahan yang membuatku sangat terangsang, Kini Aku mengangkat badannya, Aku duduk dan akhirnya dalam posisi tiduran.

"Mmm,hh ada yang capek nih mmhh, giliran Dina yang ngerjain Ardi," Godanya.

Dina kini diatas ku, lalu berbalik kearahku, tatapannya nakal, lalu memompa dengan sesekali menggoyang pinggulnya, penisku serasa di pelintir namun sangat nikmat, Ia menatapku, dan memberikan gestur nakal. Payudaranya bergoyang - goyang ketika dia memompa, tanganku meremas remas pantatnya, lalu tak sabar menariknya kearahku, melumat bibirnya. Payudaranya yang kenyal dan besar bersentuhan dengan dadaku, itu terasa nikmat, Dina melepas ciumanku, dan menjilati leher hingga bagian telingaku, rasanya terlalu nikmat hingga rasanya Aku ingin mengeluarkan lagi pejuku. Aku memeluknya erat. Dina sangat paham yang terjadi, Ia mempercepat goyangannya, penisku terasa di pijat pijat dengan nikmat, vaginanya tak begitu longgar walau telah melahirkan.

"Ahh Dinnn, enakkk."

"Iya donghhh memek Dina kan emang enak, kita keluar barengan yah, Dina juga gak tahhaannmmhhh."

Aku lalu meraih pinggulnya dan menggenjotnya sesukaku, Dina meracau, gerakan pinggulnya menjadi sangat cepat, kutahu ini waktunya.

"Dinaaa..... Ardi keluarhhhhh."

"Samaa sayaanhhhgggg."

Akhirnya goyangan itu berhenti, Dina terkapar lemas diatas tubuhku, Aku pun begitu, penisku masih dalam vaginanya, Dina menyuruhku jangan di lepas, Ia tertidur di sampingku, wajahnya begitu cantik Aku tak bosan memandangnya. Aku mengelus ngelus rambut hitam panjangnya, tak berhenti tersenyum. Begitulah akhirnya Aku bisa berada di sini sekarang, menatap wanita idamanku tertidur di sampingku tak berbusana hanya memeperlihatkan kulitnya yang putih, rambutnya yang hitam serta wajahnya yang cantik. Ini adalah fantasi yang terealisasikan.
[End]

Update selanjutnya akan menceritakan cerita baru. Enjoy!!
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd