Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Andaikan saat itu aku!!

Status
Thread ini sudah dikunci moderator, dan tidak bisa dibalas lagi.

Co_Casanova

Senpai Semprot
Daftar
18 Nov 2013
Post
973
Like diterima
481
Lokasi
Pedesaan Yang Sunyi
Bimabet
Malam itu aku menghadiri rapat di rumah bapak RT. Aku liat banyak warga yang datang dan berkumpul di rumah yang tidak begitu besar itu. Yang datang lebih banyak kaum lelaki. Aku tidak tau malam itu rapat yang ke berapa kalinya karena aku jarang bisa mengikuti kegiatan malam di kampungku. Maklumlah selaku kuli aku ada jadwal malam yang tidak bisa aku tinggalkan begitu saja. Kecuali sangat penting biasanya aku minta ijin di tempat kerja. Teman2 di kampung yang aku tau bisa mengerti keadaanku dan aku semacam dibebastugaskan. Bukan karena aku ini anak emas tetapi karena aku sudah lama mengabdi di desa kecilku itu.

Boleh dibilang aku ini lelah dengan kegiatan di kampungku. Saat banyak orang tidur di kampung mungkin aku lagi bergerak menyelesaikan tugas sosialku itu bersama teman lainnya. Aku tau diri dengan kondisiku. Biasanya kalau waktunya senggangg pastilah aku bergabung dan membantu mereka terutama yang ada di atas atau biasa disebut pejabat kampung. Aku bisa merasakan beban berat seorang pejabat kampung karena dulu sering aku mengalami bahkan sekarang pun masih ditarik lagi. Pengen berhenti karena merasa sudah tua tapi mereka tetap mempercayaiku. Jadi pemimpin memang berat harus mengayomi dan adil.

Malam itu materi rapat pun mungkin sudah dibicarakan sebelumnya. Tampaknya agak berat karena menyangkut masalah perbaikan jalan di kampung. Lebih berat lagi karena bukan hanya sebatas rencana tapi perlu eksekusi yang tepat. Malam itu dibicarakan tentang teknis pencarian dana untuk tujuan mulia itu. Aku harus mendukung rencana itu dan tidak menambah berat seperti kadang yang dilakukan oleh sebagian warga. Rapat berjalan lancar meskipun ada riak2 kecil di dalamnya. Biasalah dalam suatu forum pasti ada yang ingin menonjolkan diri. Tetapi di kampung apalagi malam itu rasanya bukan tempatnya untuk mencari muka karena kerja berat menanti di depan mata.

Malam itu dengan ketegasaan mungkin bisa dibilang kekakuan sikap pak RT rapat berjalan dengan lancar. Kadang aku membantu menengahi pertengkaran agar tidak memanas karena aku tau tujuannya mulia. Pembagian tugas mencari dana pun dilakukan oleh pak RT selaku pemimpin rapat. Aku salah 1 orang yang ditunjuk sebagai pencari dana itu dengan proposal yang telap disiapkan. Rapat pun bubar setelah semuanya dianggap cukup. Setelah berbincang sejenak di rumah rapat itu dengan mencicipi suguhan ala kadarnya aku pamit pulang.

Oh iya lupa dalam rapat itu juga disampaikan laporan dana yang sudah masuk dari para d0natur (jadi d0natur HANYA melalui admin team, BUKAN lewat staff lain). Sebelumnya aku membantu bapak untuk menemui pihak yang akan dimintai dana pembangunan jalan itu. Sebenarnya tugas itu harusnya dilaksanakan oleh 2 orang yaitu bapak dan seorang temannya sebuat saja pak Aji. Karena kesibukan atau alasan lain pak Aji tidak bisa menjalankan tugas itu. Sebagai orang yang baik hati dan tidak sombong aku mengantarkan bapak ke rumah d0natur (jadi d0natur HANYA melalui admin team, BUKAN lewat staff lain). Kalau tidak salah ingat waktu itu d0natur (jadi d0natur HANYA melalui admin team, BUKAN lewat staff lain) memberikan dana sekitar 500K yang dimasukan ke dalam amplop. Itu aku tau setelah laporan keuangan masuk malam itu saat rapat.

Sudah jadi kesepakatan dalam rapat sebelumnya kalau petugas pencari dana memperoleh fee sekitar 10 persen dari nominal sumbangan untuk biaya transport. Uang 50K itu pun dibagi 2 untuk bapak dan pak Aji. Herannya pak Aji yang tidak ikut berangkat menerima 25K sebagai imbalan transport itu. Harusnya bapak yang menerima semua uang itu karena bapak yang bekerja. Sedangkan pak Aji hanya tercacat saja tapi tidak turun ke lapangan. Sudahlah yang itu aku tidak permasalahkan lagi karena nilainya terlalu kecil. Apalgi bapak dan warga bisa menerimanya.

Selang beberapa hari setelah rapat malam itu suatu pagi aku lagi di halaman rumahku. Seorang teman mengajakku untuk menemui salah 1 d0natur (jadi d0natur HANYA melalui admin team, BUKAN lewat staff lain) yang sudah ditunjuk. Karena pagi itu lumayan sibuk dan tidak bisa meninggalkan rumah sang teman itu pun pergi sendirian. Aku berjanji lain kali aku akan menemaninya. Hari pun terus berlalu dan aku tidakmengikuti lagi perkembangan yang terjadi di kampungku karena kesibukanku.

Dan suatu siang saat aku lagi di tempat kerja seorang teman datang dan mengobrol denganku. Baru aku tau kalau sang teman itu berhasil memperoleh dana yang lumayan besar kalau tidak salah sekitar 10 juta. Tentunya ini jumlah yang paling besar bila dibanding dengan dana yang lainnya. Yang lainnya paling besar sekitar 500Kan atau mungkin 1000Kan. Kalau feenya 10 persen kan mereka hanya menerima uang lelah itu sekitar 50K sampai 100K. Itu pun masih dibagi 2, suatu jumlah yang kecil untuk biaya bensin dan makan di perjalanan. Belum kalau sang d0natur (jadi d0natur HANYA melalui admin team, BUKAN lewat staff lain) itu belum ketemu pada kali pertama kunjungan bisa bolak balik.

Tapi ada yang bikin kaget saat tau kalau uang bensin yang diterima teman itu 1000K. Jumlah yang sangat fantastis tentunya. Andai aku jadi ketua RT tentu aku akan berembuk lagi dengan warga tentang besaran uang lelah itu. Jumlahnya cukup besar dan bisa untuk menambah dana pembangunan itu. Tapi pak RT bisa dibilang plin plan kalau mengubah keputusan itu toh itu sudah kesepakatan bersama. Secara pribadi aku tidak sependapat dengan besaran dana lelah yang ditermia mas Mamad itu. Mungkin sudah menjadi watak dasar manusia yang rakus akan harta.

Menurutku itu sebuah penyelewengan amanat. Kalau menurut analogi sebelumnya seharusnya aku ikut dapat bagian dana lelah itu sekitar 500Kan karena aku tercatat sebagai pencari sama seperti kejadian pak Aji itu. Tapi mungkin karena jumlah yang diterima pak Aji kecil jadinya semuanya bisa memakluminya. Jelas ada inkonsistensi dalam pelaksanaan sebuah keputusan. Tentu hal ini sangat menyesakkan dadaku. Kejadian yang tidak sekali itu terjadi tapi barangkali sering di negara ini.

Andaikan pagi itu aku ikut bersama mas Mamad pergi ke seorang d0natur (jadi d0natur HANYA melalui admin team, BUKAN lewat staff lain) barangkali aku mendapat bagian 500K itu. Uang itu cukup banyak dan bisa aku gunakan untuk bersenang2.

Tapi tidak apalah, aku yakin di balik kejadian pasti ada hikmah baiknya. Aku mengambil sisi positif kejadian itu. Mungkin itu bukan rejekiku. Saat aku berbincang dengan seorang teman tentang masalah ini teman itu bilang harusnya malah aku bersyukur karena tidak mendapat uang haram itu. Uang yang seharusnya dipakai untuk perbaikan jalan. Uang lelah yang harusnya tidak sebesar itu. Cukuplah 50K atau 100 untuk biaya pengganti transport mas Memed.

Jalan itu kini masih kokoh dilalui oleh warga yang melintas meskipun di beberapa bagian perlu perbaikan lagi karena terkena gerusan air hujan dan beban kendaraan yang melintas. Jalan itu menyimpan banyak cerita yang kontroversial sama halnya dengan pembangunan semua infrastruktur negri ini. Andai korupsi tidak ada dan pembangunan jalan dibangun dengan kejujuran aku kira keadilan dan kemakmuran akan terwujud. Entahlah aku tidak tau.
 
Terakhir diubah:
aku juga nyesel bang gak ikut abang waktu itu.....aku lg kerja....
 
Bimabet
Aku juga bang.....
Maksudnya aku juga padamu ya bang?
hahahaha =))

aku juga nyesel bang gak ikut abang waktu itu.....aku lg kerja....
Ho oh ya bang coba kalau ikut kan dapet 500K
bisa buat ke PP
hahahaa

hayati lelah bang
Maksudnya Nur hayati ya bang?
Pisssssssss bingung mau reply apa saya ini bang

Anda harus bersyukur memang bro ga ikut ksna
Drpda dpet duit gtuan
Hehehehe
Kalau pun saya dapat duit segitu saya akan balikin ke kas bang dan hanya ambil buat transport saja.
Tapi ga tau deh kalau benar2 dikasih bisa jadi langsung amblas sehari itu uang.
Namanya juga duit ya bang bisa buat orang berubah pikiran dalam sekejap mata.
 
Status
Thread ini sudah dikunci moderator, dan tidak bisa dibalas lagi.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd