Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kisah Erotis Umi Zahra

Dalam pernikahan kami, aku dan mas teguh akur akur saja. Aku mas teguh dan anak mas teguh yang bernama Ari tumbuh bersama di perumahan yang cukup mewah di daerah Bandung Jawa Barat. Mas Teguh yang pindah dinas ke kota ini membuat kami ikut menetap disini. Pernikahan kami harmonis dan tak pernah ada cekcok yang berarti. Aku dan Ari anak mas teguh pun akur dan sangat akrab.


Namun sayang, hingga tahun ke 19 ini aku belum bisa memberikan mas teguh keturunan. Tapi sepertinya mas teguh pun tak pernah mempermasalahkan soal itu. Aktivitas seks kamipun berjalan sangat panas dan intens.


Mas teguh selalu memberikan variasi dalam berhubungan intim. Sehingga aku hampir pernah disetubuhi di setiap penjuru rumah. Mulai dari kamar, WC, ruang tamu, balkon bahkan pernah di rerumputan samping kolam renang dan juga halaman rumah. Untung nya halaman rumah kami tertutup benteng yang cukup tinggi.


Aku memegang teguh nasihat ibuku, bahwa aku tak boleh menolak semua keinginan mas teguh. Apapun dan kapanpun mas teguh mau menikmati tubuhku, aku pasrah melayani.


Namun terkadang mas teguh agak sedikit tak kenal situasi. Meskipun ada anaknya Ari, mas teguh tak segan menyenggamaiku seolah tak peduli kalau Ari melihat pergumulan kami.


Tapi karena Ari juga masih kecil waktu itu, jadi sepertinya hal itu lumrah biasa saja bagi dia. Sehingga lama lama akupun jadi tidak terlalu peduli meski Ari lalu lalang di rumah saat mas teguh menggenjoti vaginaku di ruang tamu atau di dapur.


Aku mas teguh dan Ari juga suka mandi bersama, dan mas teguh seperti biasa tak lupa menancapkan penisnya di vaginaku saat mandi. Ari hanya main air saja seolah tidak mengerti.


Meski sehari hari aku berbalut hijab yang tertutup di rumah, namun Ari sudah tak asing lagi melihat vaginaku yang bulunya semakin lebat. Hingga semakin Ari beranjak dewasa aktivitas seks dengan mas teguh sedikit berkurang, dan Ari tak lagi banyak menyaksikan aku disetubuhi.


Semakin Ari beranjak remaja, Ari mulai semakin mengurung diri di kamar. Entah kenapa, padahal hubungan ku dengan Ari baik baik saja jika bertemu. Namun saat menginjak SMP Ari jadi sering mengurung diri di kamar.


Sampai suatu waktu saat Ari menginjak SMP kelas 3, aku hendak merapikan kamarnya. Waktu itu Ari sedang di sekolah, dan kamarnya tidak terkunci.


Saat sedang merapikan kamar Ari, aku tak sengaja menemukan banyak sekali tisu di bawah ranjangnya. Dan salah satunya masih basah. Aku mencium sedikit tisunya, langsung ku kenali bahwa itu adalah bau sperma.


Aku bingung waktu itu, namun aku pikir mungkin usia remaja ini masa masanya mulai bereksperimen dalam seksual. Aku menebak Ari melakukan onani dikamarnya. aku hanya tersenyum saja, dasar anak laki laki.


Membaui sperma Ari bukannya jiji aku jadi terangsang. Ingin rasanya mas teguh segera pulang dan segera menyenggamaiku.


Tak berhenti disitu, aku melihat celana dalam Ari yang ada di tempat cucian. Kulihat ada cairan lengket bening masih basah di celana dalamnya. Aku langsung membayangkan tentang persetubuhan, dan nakal pikiranku membayangkan menyaksikan Ari yang sedang beronani.


Dulu saat masih kecil aku sering melihat penis Ari, sampai setelah Ari disunat aku belum pernah melihatnya lagi. Meskipun Ari pernah melihat vaginaku saat aku lagi pipis dan ia tak sengaja masuk kamar mandi. Mungkin juga di satu waktu saat aku ketiduran sehabis mas teguh menyenggamaiku di sofa dan lupa menutupi rokku.


Setelah membaui celana celana dalam Ari yang banyak berbau pandan. Aku jadi sangat terangsang dan kemudian ke kamarku mengobeli vaginaku membayangkan disetubuhi mas teguh. Sampai akhirnya aku ketiduran.


Setengah 5 sore aku bangun. Aku memeriksa dapur dan sepertinya Ari sudah pulang. Aku menghampiri kamarnya dan sampai saat mendekat aku mendengar suara Ari sedang mendesah.


"Vin..Ari ewe kamu nih ahh..ahh.. liatin memeknya Vin..Ari mau liat.. buka liang memeknya" samar kudengar di pintu kamar Ari.


Aku jadi degdegan mendengar hal itu. Takut Ari sedang berhubungan badan dengan perempuan. Tak langsung bereaksi, aku perlahan melihat ke lubang ventilasi diatas pintu.


Kulihat disana Ari sedang memegang dan mengocok penisnya sambil duduk, didepannya iphone-nya menyala seperti sedang video call. Kulihat di layar handphone Ari, terpampang gambar vagina dan kemudian muka seorang ABG yang belakangan kuketahui adalah perempuan yang naksir Ari.


"Vina sayang kamu Ri.. ewe lagi aja memek Vina Ri.." kata gadis di layar hp Ari, yang kemudian terlihat vaginanya dielus olehnya sendiri.


"Ah Vin..enak kan kontol Ari..bayangin Ari masukin ke memek Vina.." kata Ari sambil mengocok penisnya.


"Vina sayang Ari…masukin memek Vina sepuas Ari.." suara dari hp nya samar terdengar.


Aku yang menyaksikan itu malah jadi ikut bergairah. Vaginaku melembab dan berkedut. Kulihat Penis Ari anak tiriku sudah lumayan besar saat tegak. Penisnya putih berurat dengan bulu yang tak terlalu lebat. Moncong penisnya seperti jamur, merah dan licin cukup besar. Aku sungguh jadi degdegan melihatnya.


Penis Ari hampir mau sebesar ayahnya, padahal dia baru kelas 3 SMP. Dan sekarang Ari sepertinya ahli membuat perempuan rela telanjang didepan hp nya. Mengingat Ari yang tampan dan postur yang cukup bagus, mungkin aku juga kalau seusianya naksir padanya.


Tak lama kemudian aku lihat Ari buru buru bawa tisu, lalu kemudian ejakulasi di tisu. Ari meraih handphone nya dan mengobrol lewat video sambil berbaring. Penisnya masih sedikit tegak namun mulai melunglai setelah ejakulasi.


"Ahh..makasih Vin..Ari udah keluar.. memek kamu keluar nggak?"


"Iya udah Ri..semoga kamu puas sama Vina walau cuma VCS"


"Iya Ari puas kok VCS sama kamu.. pengen beneran masuk ke memek kamu"


"Iya Ari, Ari makanya jadi Pacar Vina atuh.. nanti Ari boleh ngewe Vina asli.."


"Ya nanti Ari ewe dulu..baru kita pacaran.."


"Ah Ari mah..


Aku kaget mendengarnya, Ari ternyata bermasturbasi di video bukan dengan pacarnya. Namun sepertinya gadis itu ingin sekali jadi pacarnya Ari.


Ari saat ini memang sedang sangat ganteng. Meski usianya masih belasan dan kelas 3 SMP, posturnya seperti badan dewasa. Akupun jika seusianya pasti naksir sama Ari. Dan tak heran gadis itu rela ngelakuin apa aja demi jadi pacar Ari. Terlebih ABG yang sedang butuh pengakuan melalui memiliki pacar.


Saat ini aku bingung. Apakah aku harus menegur Ari yang suka bermasturbasi atau melaporkan dia ke Ayahnya. Namun saat memikirkan Mas teguh yang pasti menyiksa Ari jika tahu, aku mengurungkan niatku. Namun jika menegur Ari secara langsung pun ada rasa takut tak berani. Takut Ari malah kabur dari rumah dan hubunganku dengan Ari jadi buruk.


Aku pikir biarlah ini jadi rahasiaku saja lah. Namanya juga cowok, mungkin itu sebagian kenakalan saja. Namun aku akan mencoba memberikan nasihat dan mewanti wanti dia agar tidak dulu berhubungan intim dengan perempuan secara langsung. Biar saja hanya onani atau video call saja tidak lebih.


Setelah kejadian itu aku jadi sering membayangkan penis Ari. Di usia ini gairah remajaku jadi kembali muncul. Ingin rasanya merasakan jadi pacar Ari dan mencoba video call sambil memamerkan kemaluanku kepada pacarku. Ahh..apa yang kupikirkan, toh nanti kalau mas teguh pulang aku bakalan dimanjakan dijilati vaginaku dan dikontoli langsung. Ahh mas teguh ayo pulang vaginaku ingin dipuaskan segera.


Begitu mas teguh pulang, seperti biasa mas teguh selalu menyenggamaiku dulu. Aku yang haus akan persenggamaan terpuaskan dengan kenikmatan yang mas teguh berikan.


"Ade bergairah banget ngentotnya sayang, kangen mas ya..ah ahh ahh.."


Aku hanya terus mengocok kontol mas teguh dengan posisi duduk diatas selangkangan nya. Aku kira kalau bersenggama dengan mas teguh aku akan fokus pada mas teguh, namun saat itu yang aku bayangkan adalah kontol Ari yang aku goyang. Setelah itu,dengan membayangkan Ari aku jadi lebih bergairah dan lebih cepat orgasme. Sehingga setelah nya mas teguh yang mengocok diatas hingga tumpahkan sperma.


Imajinasi ku tentang Ari jadi semakin mewarnai aktivitas seksualku dengan mas teguh. Bahkan aku kadang perlahan sebut nama Ari saat disenggamai mas teguh. Mas teguh sepertinya juga lebih terpuaskan karena gairahku jadi semakin liar.


Hubungan aku dengan Ari semakin hari jadi semakin dekat. Ari pun jadi sering ngobrol denganku dengan terbuka. Aku selalu sampaikan supportku untuk dia. Dan sepertinya dia juga sangat nyaman ngobrol dan dekat denganku.


"Ari udah punya pacar belum sayang?" Kataku saat mengobrol dengannya.

"Belum umi," ucapnya sambil menundukkan muka

"Masa sih..kan Ari ganteng pasti banyak yang suka" kataku.

"Hmm ya ada sih umi yang naksir Ari mah..cuma Ari nggak mau pacaran aja.. ribet" ujarnya


Aduh dasar anak cowo, maunya tiap ingin keluarin mani saja minta vcall seks sama yang naksir sama dia. Tapi pacaran seriusnya nggak mau. Batinku mendengar jawaban Ari. Tapi baguslah, setidaknya dia tidak dimiliki orang lain. Hatiku malah senang Ari nggak mau pacaran.


"Iya bagus kalau gitu ri, umi pesen aja kalau Ari berpacaran, jangan kebablasan ya.. inget keluarga, jangan sampai Ari nggak bisa nahan dan membuat pacar Ari hamil" kataku menasehati.

"Iya nggak lah umi..Ari nggak gitu" katanya.

"Iya umi hanya khawatir aja sama kamu nak.. pasti di usia seperti ini umi tahu ada keinginan di dalam diri kamu terhadap perempuan, iya kan?" Ari hanya menunduk saat aku mengatakan itu.

"Tapi perasaan itu wajar kok ri, artinya kamu mau beranjak dewasa, namun tetap saja umi pesen hati hati ya.." kataku.

"Iya umi.." jawab Ari sopan. Anak ini makin mempesona saja dengan kesopanan nya. Hampir aku tak percaya Ari suka melakukan aktivitas onani di kamarnya dengan perempuan perempuan temannya.

"Ari boleh jujur nggak sama umi, Ari pernah lakuin apa sama yang naksir sama Ari? Nggak umi nggak akan marah, umi hanya ingin Ari terbuka aja kok"


Ari hanya menunduk seperti ketakutan atas pertanyaan ku.


"Ari jangan takut..umi bakal ngerti kok.. Ari pernah pegang tangan perempuan?"

Ari mengangguk

"Pernah cium perempuan?"

Ari mengangguk lemah.

"Ari pernah megang payudara perempuan?"

Ari mengangguk lagi namun kini semakin menunduk.

"Nggak apa apa Ari..umi nggak akan bilang ke ayahmu kok.. Ari tenang aja ya sayang.."


"Emmh..Ari pernah pegang kemaluan perempuan?"

Ari mengangguk pelan.

"Kemaluan siapa yang dipegang sama Ari?"

"Mmh..namanya Puspa mi.."

"Kok bisa Ari pegang kemaluan nya Puspa?"

Ari hanya menunduk. Aku menaikan dagunya, memandang nya, lalu senyum padanya.

"Gapapa Ari cerita ya sama umi?"

Ari mengangguk.

"Jadi gimana kok bisa Ari pegang kemaluannya Puspa? Puspa ini pacar Ari atau temen Ari aja?"


"Temen aja umi.."

"Terus?"

"Puspa naksir sama Ari.. lalu Puspa ngajak Ari ke rumah dia. Rumah Puspa nggak ada siapa siapa.. terus Ari diajak ke kamar Puspa.. jadi gitu"

"Terus kok bisa sampe pegang kemaluan Puspa?"

"Awalnya Ari sama Puspa ngobrol aja di kasur, tapi lama lama Ari jadi pengen cium Puspa. Abis itu Ari nyiumin bibir Puspa, sambil tiduran Ari sama Puspa ciuman."

"Ciuman bibir?"

"Iya umi"

"Terus?"

"Mmhh..terus gatau kenapa Ari jadi megangin payudara Puspa, ngeremes payudaranya Puspa sambil ciuman, dan Ari ngeluarin susunya Puspa dan Ari cium"


Cerita itu bikin pikiranku melayang, dan sedikit birahi, sepertinya vaginaku jadi basah juga. Namun aku semakin penasaran pada kelanjutan cerita itu.


"Ari cium apa Ari isep?"

"Isep umi" akunya

"Terus?"

"Terus ya Ari masukin tangan Ari ke rok Puspa"

"Masukin ke celana dalam?"

"Awalnya Ari cuma ngelusin celana dalam.. tapi Puspa minta Ari belai belai vagina nya Puspa"

"Ohh gitu.. sampai sana aja?"

Ari menunduk

"Sampai sana aja sayang?"

Ari menggeleng. Aku langsung degdegan, takut Ari sudah menyenggamai temannya itu.

"Terus Ari ngapain?"

"Ari gesekin penis Ari di pantat Puspa"

"Gesek di Pantat?"

Ari mengangguk

"Gimana ceritain?"

"Ari nggak tahan umi..terus Ari buka celana, tempelin penis Ari..di pantatnya Puspa."

"Emang nggak sakit penis Ari digesek di pantat gitu?" Pertanyaan bodoh yang malah spontan aku ajukan

"Nggak umi..karena cairan dari vagina Puspa ngeleleh ke bagian pantat. Jadi pantat Puspa licin digesek Ari"

"Terus gimana akhirnya"

"Ari keluar cairan dari penis"

"Itu namanya ejakulasi Ari"

"Iya Umi"

"Tapi penis Ari nggak dimasukin ke lubang vagina Puspa kan?"

Ari menggeleng. "Ari langsung lap pake selimut Puspa, nggak ada yang kena ke Vagina.. abis itu Ari mainin vagina Puspa lagi.. dan gesek ke pantat lagi sampe tiga kali"

Aku kaget, kuat juga Ari bisa ejakulasi tiga kali. Namun Aku jadi sedikit lega, Ari tidak sampai menyenggamai Puspa.


Akupun bukannya marah malah semakin penasaran dan ingin tahu selera seks anak tiriku ini.


"Ari berapa kali ngelakuin itu?" Tanyaku.

"Sering Umi.."

"Sama Puspa lagi?"

"Sama Puspa 6 kali"

"Terus lainnya?"

"Pernah sama Vina sekali, tapi Ari nggak pegang vagina.. cuma digesekin di pantat aja pakai penis Ari sambil remes payudara di WC sekolah"

"Hah WC sekolah, Ari nggak takut ketahuan" tanyaku.

Ari hanya menunduk.


"Terus sama siapa lagi?"

"Udah umi"

"Selain itu? apalagi yang pernah Ari lakuin sama perempuan?"

"Mmmm…penis Ari pernah dikulum"

"Dikulum siapa?"

"Sama Kaka kelas Ari, yang naksir juga sama Ari"

"Kok bisa?"

"Ari pingin nyoba.. jadi pas ada yang suka sama Ari, Ari minta dia kulumin penis Ari"

"Sampai keluar air?"

Ari mengangguk

"Keluar dimana?"

"Dimulut Teh Airin"

"Terus teh Airin itu diapain aja sama Ari?"

"Disuruh ngulum sama nenenin Ari"

"Cuma itu?"

"Ari pernah neken neken penis Ari di Vagina teh Airin, tapi masih pake celana"

"Kapan itu? Disekolah?"

"Nggak..pas abis pulang joging bareng di garasi rumah dia"

"Pake celana apa emang Airin?"

"Pake legging umi"

"Ari sampe keluar?"

"Iya umi..keluar dicelana"

"Ada lagi?"

Ari menggeleng.


Aku menasihati Ari agar tidak lagi melakukan hal tersebut kepada perempuan. Akupun menceritakan bahwa aku tahu Ari suka onani. Namun aku mengatakan mending onani sendiri saja kalau tidak tahan, daripada dilampiaskan ke perempuan. Ari pun menerima nasihatku, dan akupun berusaha agar tidak membuat Ari tersinggung dengan sedikit memuji dia dan kejantanannya.
 
Wuuiihh... Mantab bener, makasih banyak suhu
Wajib di gas terus nih... Wajib tamat, jangan sampe kentang... Wkwkwk

Btw, bener hu... Kalo mau update jangan dikasi syarat halaman berapa, lebih aman hitungan nya pake hari aja (misalnya 1x atau 2x seminggu, Karena kesibukan)... Ini lebih bisa dimaklumi
 
Umi Zahra sepertinya harus memberikan pendidikan seks usia dini untuk mencegah ejakulasi dini agar tidak sampai terjadi pernikahan dini
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd