Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Pengalaman di Kost

mrsmile

Semprot Kecil
UG-FR
Daftar
1 Sep 2011
Post
56
Like diterima
31
Lokasi
Tepi laut
Bimabet
Pengalaman ini terjadi waktu saya masih kuliah. Nama saya Doni. Anak sederhana keturunan tionghoa. Berperawakan tinggi dan tegap.
Dulu saya kuliah di sebuah universitas cukup ternama di daerah Jakarta Barat. Karena saya anak daerah, jadi saya memutuskan untuk tinggal di kost dibanding rumah saudara.

Kost yang saya tempati cukup besar, ada empat lantai dan tiap lantai ada 20an kamar. Sehingga yang mengurus kost pun ada banyak. Dan enaknya, yang mengurus kost itu semuanya wanita. Usianya pun beragam, dari belasan tahun sampai menjelang empat puluh. Jumlahnya ada 5 orang. Satu orang yang menjadi kepercayaan ibu yang punya kost adalah seorang perawan tua. Orangnya cukup galak juga genit. Bokongnya besar dan dadanya masih kencang walaupun usianya sudah hampir 40. Itu yang kadang membuat saya uring-uringan. Namanya Ratna. Yang lain bernama Ani, Tia, Tuti dan Santi.

Kebetulan kamar saya tidak jauh dari kamar para pembantu kost. Mereka semua tidur di satu kamar. Jadi pagi-pagi saya bangun dan keluar kamar, kalau beruntung bisa melihat pemandangan-pemandangan yang membuat mata langsung melek. Bukan cuma mata saja, yang bawah juga ikut "melek". Pernah suatu ketika, ketika Ratna sedang tidak enak badan, dia minta dikerokanin sama pembantu yang lain. Dari kamar, saya bisa melihat dua bukit susu yang masih terbungkus ketika Ratna dikerok. Posisinya duduk tidak jauh dari pintu kamarnya. Waaah, rejeki di hari itu. Dan terus terang, membuat saya makin penasaran.

Kadang saya mencoba mendekatkan diri dengan mereka, misalnya ketika saya pulang kampung, saya bawakan mereka oleh-oleh. Ngobrol dengan mereka, bercanda dsb.

Waktu itu menjelang lebaran. Kuliah libur lama, sehingga banyak anak kost yang pulang kampung. Tapi saya memilih untuk tidak pulang waktu itu. Kostpun sepi dan pembantu yang tinggal di kostpun hanya 2 orang. Yaitu Ratna dan Santi. Santi adalah gadis yang belum sampai 20 tahun. Badannya kecil, sehingga sebenarnya tidak begitu menarik buat saya.

Malam itu hujan cukup deras. Saya tidak bisa keluar untuk mencari makan. Jadi saya iseng mampir ke kamar pembantu melihat apa yang mereka lakukan. Mereka berdua sedang asik menonton TV. Ratna melihat saya masuk dan dia bertanya, "Kenapa Don?".
"Gapapa mbak, hujan nih ga bisa cari makan. Lagi nonton apa mbak?"
"Ini Hantu Tanah Kusir."
"Wah, emang berani mbak nonton yang begituan? Ga takut tar tiba-tiba ada di samping hantunya?"
"Ah, itukan cuma film. Mana ada yang begituan."
"Hahaa.. Siapa tau toh mbak. Ikut nonton ya, sambil nunggu hujan."
"Yo wes nonton aja, tapi jangan tar malem kalo ga bisa tidur gedor-gedor kamar mbak ya."
Kitapun tertawa. Saya mengambil posisi duduk disebelah Ratna. Santi tiba-tiba keluar.
"Mau kemana, San?", tanyaku.
"Mau ngegosok ko diatas."
"Nanti aja, tanggung kan nih filmnya."
"Jangan donk ko, nanti lupa. Bajunya ada yang mau dipake besok sama koko yang di kamar 311."
"Oh, gitu ya. Ya udah deh kalo gitu."

Santi pun meninggalkan kami berdua dikamar itu. Hanya aku dan Ratna. Pikiran-pikiran nakalpun mulai mebayangi kepalaku. Kebetulan saat itu ada adegan yang mengagetkan. Kami berdua kaget dan saling berpegangan. Kepala kami tidak sengaja terbentur.
"Aduuuh, mbak gapapa?", tanyaku sambil satu tangan memegangi kepalaku dan satu lagi berupaya meraih kepalanya.
"Sakit nih!", jawabnya sambil mencubit pahaku.
"Aduh mbak, bawah kena atas kena nih. Sini kepalanya saya tiupin."

Sambil tiup sambil mengelus kepalanya. Dalam hati saya berpikir, ini kesempatan untuk maju lebih jauh. Sayapun memberanikan diri untuk menurunkan kepala saya. Mencium lehernya dengan lembut. Diapun mendesah, namun tak melawan.
"Don, tutup dulu pintunya."
"Siap bos!"

Pintupun saya tutup.
"Kamu berani ya cium saya!", serunya.
Waduh, gimana nih, pikirku dalam hati. Belum saya jawab, dia lanjut berkata,
"Udah lama nih pengen, tapi ga ada yang berani."
Suasanapun sejenak hening. Lalu saya beranikan diri memecah kesunyian,
"Mbak pengen apa? Siapa tau bisa Doni bantu.", kataku sambil tertawa nakal.
Diapun mendekatkan kepalanya dan melumat bibirku.
"Mmmmm.", desahnya.
Tangankupun mulai bergerilya menjelajah ke dada dan kemaluannya. Saya baringkan dia sambil tetap berciuman. Tangan sayapun makin lancar masuk kedalam celananya.
"Ooohh.", katanya.
"Enak mbak?", tanyaku.
"Mantep Don! Masukin donk punyamu..", pintanya.

Akupun mepereteli kain yang melekat ditubuhnya satu per satu. Ada rasa berdebar ketika melakukannya karena sudah lama sebenarnya saya ingin melihat bukit susunya secara langsung. Ketika dia sudah telanjang, sebelum saya buka baju, saya mulai dulu dengan menjelajahi dadanya dengan mulut. Mulut di dada dan tangan di kemaluan. Diapun mendesah-desah yang membuat saya makin bernafsu.
"Buruan Don masukin.", pintanya. "Mbak belum pernah loh Don. Kamu yang pertama."
"Yang bener mbak? Ini saya juga pertama."

Kemudia saya cium keningnya dan turun kemulut sambil saya melepaskan celana. Saya masukan ke kemaluannya yang sudah basah. Cukup sulit waktu itu, karena ini pengalaman pertama kami berdua. Tapi dengan sedikit usaha akhirnya, jleeeeb.
"Oooohhh Don. Sakit.", katanya.
"Sakit ya mbak? Pelan-pelan aja kalo gitu."

Sayapun melakukannya perlahan-lahan. Maju, mundur, maju, mundur. Oh, nikmatnya.
Tiba-tiba saya merasa kemaluan saya seperti diremas, jadi saya mau keluar.
"Mbak, aku mau keluar.", kataku.
"Aaaah, Don. Enak Don.", katanya.
Croooot.. Akupun mengeluarkan spermaku di dalam kemaluannya.
"Enak banget mbak. Thank you yaa".
"Sama-sama Don. Iya enak banget. Nyesel ga dari dulu begini".

Kamipun tertawa berdua. Dia tidur disisiku.

Tiba-tiba pintu terbuka. Kami berdua sedang tiduran dan masih telanjang.
Ups, siapa yang masuk. Gawat nih.


Bersambung. . . . . . .

Lanjutan :

https://v1.semprot.com/threads/973232?-Pengalaman-di-Kost?p=1887529108&viewfull=1#post1887529108
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
nah mulai deh bikin kentang ..... CEPAT LANJUTKAN !!!
 
Karena panik, saya bisikan pada Ratna, "Pura-pura tidur!".
Kami berduapun berpura-pura tidur dalam keadaan telanjang dan posisi aku merangkul Ratna. Dari sudut mata kuintip, yang masuk adalah Santi. Ia nampak terkejut dengan pemandangan yang dilihatnya. Namun perlahan-lahan dia mendekati kami. Entah apa yang ada dipikirannya, beberapa saat dia duduk diam disampingku.

Tiba-tiba aku merasakan ada yang memegang kemaluanku. Sengaja kudiamkan beberapa saat sampai akhirnya aku membuka mata. Ternyata Santi yang daritadi memegangi kemaluanku.
"Eh, Santi.", kataku pura-pura terkejut.
Diapun merasa gugup karena ketahuan memegani kemaluanku.
"San, jangan bilang-bilang ya. Kamu boleh kok kalo mau pegang sesukamu."
Santi pun hanya terdiam seribu bahasa. Mungkin karena dia syok dengan yang baru saja terjadi padanya. Melihat anak kost dan pembantunya tidur berdua dalam keadaan telanjang, juga memegang kemaluan pria. Mungkin ini adalah pertama kalinya buat dia.
Akupun mengambil inisiatif untuk meraih tangan Santi. Kuarahkan tangannya kekemaluanku. Aku ajari dia bagaimana cara mengocoknya dengan perlahan. Lalu bibirkupun mencari bibirnya. Belum lama kami berciuman, Ratna menarikku dari belakang dan langsung melumat bibirku. Ciuman panaspun berlangsung cukup lama. Walaupun sedang berciuman dengan Ratna, tanganku kuarahkan pada dada Santi. Terasa sekali bahwa dadanya memang tidak seberisi milik Ratna.
"Mbak, tolong diisep donk punyaku.", pintaku pada Ratna.
Tanpa basa-basi Ratna langsung mengarahkan mulutnya ke kemaluanku. Ooohh.. Hangat rasanya.

Selagi Ratna mengulum kemaluanku, aku berusaha menelanjangi Santi. Satu per satu benang yang melekat ditubuhnya aku lepaskan. Sehingga nampaklah bukit susu kecil juga kemaluan yang lebat ditumbuhi bulu. Kutarik tubuhnya agar aku bisa melumat payudaranya itu. Tanganku menari dikemaluannya.
"Ooohh ko.", desah Santi.
Mendengar desahan itu, Ratna menghentikan kulumannya. Dia langsung memasukkan kemaluanku ke lubang kenikmatannya.
"Mmmmm.", desahku. Kali ini masuknya tidak sesulit yang pertama.
Akupun merubah posisi Santi. Sekarang mulutku bergerilya dikemaluan Santi. Tangan kananku di payudaranya dan tangan kiriku di payudara Ratna. Ratna bersemangat sekali menggoyang-goyangkan pinggulnya. Tidak lama, Ratna mengulum jariku. Digenggamnya erat tangaku, dan akupun merasakan lagi remasan di kemaluan Ratna. Setelah remasan dari kemaluannya, Ratnapun terkulai lemas disampingku yang sedang asik dengan kemaluan Santi.
Kemudian aku mencium kening Ratna sambil mengelus kepalanya. Aku lanjut lagi dengan Santi. Karena daritadi kemaluannya sudah basah, akupun tidak ragu-ragu memasukkan kemaluanku kedalam miliknya. Wah, kali ini lebih sulit daripada waktu pertama dengan Ratna. Beberapa kali kucoba baru akhirnya bisa masuk. Jleeebs..
"Aahhh ko.", Santipun mendesah.
Ternyata begini bedanya kemaluan wanita. Walaupun sama-sama berlubang, tapi milik Santi kurasakan lebih sempit daripada milik Ratna. Sambil menggenjot Santi, kudekatkan Ratna kemukaku. Sekarang kemaluanku di dalam liang kenikmatan Santi dan mulutku di liang kenikmatan Ratna. Kugenjot Santi seirama dengan permainan mulutku di kemaluan Ratna. Karena kemaluannya yang sempit sekali, akupun tidak bisa bertahan lama. Kupercepat gerakan pinggulku sehingga Santipun mendesah-desah, "Ahh Aaahh ahhh aaahh aahhh."
Pertahanan ku pun akhirnya buyar. Crooot. Kusemprotkan mani ku dikemaluan Santi. Tidak lama kemaluannya pun meremas-remas kemaluanku.
Akupun terkulai lemas diantara dua orang pembantu kost ini.

Sungguh pengalaman yang luar biasa.
Namun sayang, bulan puasa segera berlalu. Sehingga kostpun mulai ramai kembali. Kami sedikit kesulitan untuk mengulangi pengalaman itu lagi. Paling hanya sekali-sekali kami janjian. Jadi tengah malam Ratna atau Santi mengetuk pintu kamarku ketika yang lain sudah terlelap tidur.

-END-
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd