Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG 3 Dibagi 1 (Catatan kehidupan mengenai hubungan kumpul keboku )

Bimabet
nah ini cerita mantap. lanjutkan suhu,sukses untuk Real Life ny.
 
Luar biasa suhu @amanda12 , berawal dari remaja yg nakal, sekarang udah bisa menolong orang. ceritanya bukan hanya menjadi inspirasi dalam hal wanita saja, tapi juga menginspirasi dlam hal kehidupan. semoga suhu dika & keluarga selalu diberkahi oleh yg diatas :ampun::ampun::ampun::klove:
 
baca update an awal nya ngaceng, eh pas lanjut baca malah jd baper T_T
lanjutkan huu..
 
High and Dry​

Tak tau berapa kali aku memindahkan tangan mira yang selalu menganggu persnelingku dan tak pernah terpikirkan oleh ku wanita satu ini tidak bisa diam saat tidur ternyata. kata wong jowo “Akeh pola ne koyok jaran kepang” banyak geraknya kayak kuda lumping. Wajahnya yang nampak gelisah itu semakin membuatnya manis. Kedua bola mata kami sempat saling bertatapan dan sempat Membuat mira menjadi salah tingkah.

“Mau pesen berapa tusuk sate mir?” Ucapku

“Yah? “ Responenya

“Seterah mas” Balasnya

“Ok, mumpung lagi di tegal. Aku pesen 40 tusuk aja yah kalau gitu” Ucapku

“Iyah mas” Ucap setujunya

“Hah? Banyak banget?” Imbuhnya kaget

“ Gak usah tanggung-tanggung kalau makan disini” Ucapku

Setelah aku pesan sate dan sempat kembali lagi ke tempat duduk asal. Aku memperhatikan mira semakin gelisah melihati Hpnya. Sesekali kedua bola matanya meliriku namun ia enggan untuk berkomentar. Kuambil Hpnya lalu ku masukan kedalam kantungku. Sehingga sempat membuat mira semakin panik hendak inggin merebut kembali.

“Mas-mas please....balikin” Ucap mira

“ Yuk, ngobrol-ngobrol” Balasku

“Oh, iyah tadi katanya kamu mau ngomong sama aku” Ucapku

“Apa?” Imbuhku

“Enggak jadi mas...” Balas mira dengan wajah yang lesu

“Mas balikin...” Pintanya dengan tangan yang meminta

Aku sempat memberikan sendok ke tanganya hingga akhirnya membuatnya tersenyum.

“Mas aku teriak nih” Ucap mira dengan wajahnya yang serius

“Gih, teriak sana” Ucap tantangku

Saat moment itu aku melihat sifat kekanak-kanakanya sama persis seperti apa yang ia lakukan saat kami sedang berdiri di depan mading rumah sakit.

“Balikin atau aku lempar sendok nih? “ Ucapnya dengan ancang-ancang hendak inggin melempar sendok kearahku dengan wajahnya yang kesal.

“Yah, lempar aja” Ucapku

“1, 2 ,-“ Hitung mira

“Oh, iyah pak disini pak” Ucapku mengalihkan perhatian

Saat itu aku langsung merebut sendok yang berada di tangan mira dengan secepat kilat. aku sempat melihat wajahnya yang amat begitu kesal. Manis.Kesan itulah yang aku lihat ketika mira pura-pura tidak tau keberadaanku. Ketika aku tanya dia nyanyi-nyanyi sendiri sambil autis mainan tutup tusuk gigi.

“Mir ka-” Ucap panggilku

“Na na na na hmm...hmm...hmmm” Mira yang sedang ngambek sambil mendengungkan merdu suaranya.

“Mir-mir-“

“Hmm~ hmmm...hmmm...la~ la” Dengungan suaranya

“Mir, disini kamu...ada itu” Ucapku sambil menunjuk-nunjuk jidatku sendiri memberikan kode kepadanya dan ia sempat terpancing menyentuh jidatnya sendiri.

“Ada apa mas?” Ucap paniknya sambil menyentuh jidatnya sendiri

“Ada iler kamu” Ucap bisik ku

“Hah? Serius mas? “ Ucap bisik mira yang menanggapiku dengan serius. Ia pun langsung mengusapi jidatnya sendiri dengan gulungan tissue.

“Mfhht...” Cenggesanku

“Yah, udah deh. Aku pulang aja. Makasih yah mas” Ucap mira yang langsung pergi meninggalkan tempat duduk kami berdua.

Aku biarkan dia yang sedang pundung dan ternyata lucu juga kalau lagi ngambek. Aku sempat melihat jam tanganku yang sudah mengarah 10 malam. Sejenak sambil tenang menunggu mira yang sedang ngambek aku melirik Hpku di bawah kolong meja. Melihat SMS dari kedua istriku yang sedang menanyai keberadaanku. Miss call pun tak terhitung jumlahnya , terutama indah yang mungkin dalam keadaan gelisah. aku sempat menelpon istriku agar tidak membuatnya kawatir. Meskipun hati ini menyimpan rasa bersalah yang amat besar. Tapi itu merupakan suatu kewajibanku untuk membalas kembali miss call darinya. Istri sempat meneruskan obrolan ke nyokap yang sedang berada di rumah. Niat inggin menelpon sebentar menjadi semakin lama karena nyokap ngebahas persoalan tadi di rumah sakit. Ketika aku melihat mira dari arah kejauahan sedang celingak-celinguk kebinggungan lalu kembali lagi kespot tempat duduk kami berdua. Dengan gerakan kilat aku menyimpan kembali Hpku lalu ngeloyor ke toilet untuk meneruskan perbincangan dengan ibuku. Aku tidak inggin membuatnya semakin gelisah ketika aku sedang memegang Hpku, apalagi menelpon seseorang. Yap, menggengam HP di hadapan pujaan hati merupakan hal yang taboo bagi pria beristri sepertiku. Secara tidak langsung aku pasti menyakitinya.

Ketika percapakan ku dengan ibuku usai. Di toilet aku masih sempat-sempatnya melirik sejenak pesan BBM dari linda yang sedang di mabuk kepayang oleh ulahku sendiri dan secara tidak langsung membuat celana jeansku terasa sesak akibat melihat pesan bergambar linda yang sedang memancingku dengan menggenakan busana erotis. Sejenak aku sempat menelponya untuk sekedar menanyai kabarnya. Percakapan kami berdua menjadi semakin intens . birahi yang tak terhankan ini rupanya membuatku sejenak melupakan wanita yang sedang menungguku kebinggungan disebrang sana. Singkat cerita linda hanya minta jatah penyaluran syhawat gara-gara mendengarkan suara manja lita yang sedang bersetubuh dengan pak mud kamar sebelah. Apalagi pak mud ku liburkan sehingga membuatnya menjadi semakin leluasa bersetubuh dengan sang pujaan hati yang sedang di mabuk obat terangsang.

Aku kembali lagi ke spot tempat duduk ku dan aku sempat melihat hidangan sate yang dianggurkan begitu saja. Mira sempat melihatku dengan wajah yang cemas. Sementara itu giliran aku yang gelisah saat itu.

“Kok balik lagi?” Ucap sindirku

“Mas tadi lagi apa?” Tanya nya dengan wajah yang cemas.

“Istri mas telpon yah?” imbuhnya

“Oh, enggak...perut aku sakit banget. Sekalian ngasep dulu sebentar...hehe” Ucapku

“Ohhh....habis ini pulang yah” Ucap mira dengan wajah yang lesu.

Dengan sekejap rasa terangsang ku itu menghilang akibat melihat wajah mira yang amat begitu cemas.

“Ah, enak nih satenya mir... yuk makan dulu” Ucapku mengalihkan perhatian.

“Mas...” Genggam tangan mira ke lenganku

“Bisa dengerin aku? Sebentar aja” Ucap mira menatapku

“Okay apa mir?” Ucapku

“Mas aku eng-“

“Aku enggak mau ganggu rumah tangga kamu” Ucapku memotong pembicaraanya

“Salah gak kalau aku pingin makan sama kamu?’ Tanyaku dibalas meneleng-nelengkan kepalanya

“Terus yang buat kamu merasa bersalah apa mir? Aku udah punya istri gitu?” Ucapku

“Emangnya kalau aku udah punya istri aku gak boleh makan sama kamu?” imbuhku membuat ia bungkam.

“Ohhh...kamu setuju aku ajak makan di luar. Karena kamu merasa berhutang sama aku? “ Ucapku

“Mass..” Mira dengan kedua bola matanya yang berlinang

“Apa mir?” Ucapku menatap kedua bola matanya yang seperti embun pagi itu.

“Karena aku sayang sama kamu, rasa itu yang ngebuat aku sakit” Ucap mira

Kugenggam erat tanganya ketika ia menitikan air mata. Saat itu kami berdua menjadi tontonan orang di sekitar kami. Rasanya tempat ini tidak layak untuk melakukan perbincangan kearah suasana hati mira.

“Bisa kita makan dulu” Ucapku dibalas anggukanya.

Usai makan sate aku mengajak mira yang sedang diam seribu bahasa ke gucci puncak pass. Kunikmati slide show pemandangan lampu-lampu kota tegal sambil memacu mobilku dengan kecepatan tinggi. Berkelok-kelok bagai suasana hatiku yang tak bisa kugambarkan. Ucapan mira terus terang membuatku bahagia namun secara tidak langsung menimbulkan banyak pertanyaan di hatiku. Tentang nasib kami berdua, Setandus dan sekering inikah dataran bumi ini bagi seorang pria yang beristri dua sepertiku? Seperti itulah atmosfir ruangan hampa itu ketika kami mendengarkan music High & dry di salah satu ch radio yang tak sengaja kuganti dengan tanganku sendiri.
 
Terakhir diubah:
Luar biasa suhu @amanda12 , berawal dari remaja yg nakal, sekarang udah bisa menolong orang. ceritanya bukan hanya menjadi inspirasi dalam hal wanita saja, tapi juga menginspirasi dlam hal kehidupan. semoga suhu dika & keluarga selalu diberkahi oleh yg diatas :ampun::ampun::ampun::klove:

Amin :beer:
 
Give me a little more time

“Mas...pulang, aku mau pulang” Ucap mira yang kuacuhkan

MAS AKU MAU PULANG!!” Teriaknya di dalam mobil

Kuberhentikan mobilku di tengah jalan.

“Kenapa? ” Ucapku menatap kedua bola matanya

“Aku mau pulang” Balas singkatnya

“Iyah, kenapa kamu mau pulang?” Ucapku

“Aku capek, besok aku kerja, aku gak mau istri kamu tau soal ini” Ucap mira membuang wajahnya.

“Okay , aku capek juga” Ucapku menggas mobilku kembali

Aku inggin bicara denganya tapi kali ini suasana hatinya berubah kembali. Aku tidak mengerti apa yang ia pikirkan. Kuputuskan untuk stay di villa bokap sehingga sempat membuat mira kebinggungan ketika aku memberhentikan mobilku di depan villa bokap.

“Mas please antar aku pulang” Ucap mira

“Udah jam 12, aku capek , besok aku kuliah, aku gak mau kena sakit”

“So, aku mau tidur dulu” Ucapku

Ketika penjaga rumah membukakan pagar dan aku hendak inggin keluar dari dalam mobil. Mira tetap saja stay dalam mobil. Kubuka kan pintu mobil untuknya namun dia tetap di dalam dengan wajah yang murung.

“Besok aku antar kamu jam 4 pagi ” Ucapku

“Sekarang istirahat dulu” Imbuhku

Kutangkap tanganya lalu menariknya keluar dari mobil. Ia tetap diam seribu bahasa dengan wajahnya yang murung. Mengikutiku dari belakang. Namun ketika di tengah jalan menuju pintu masuk ia melepaskan genggaman tanganku. Ku antar ia ke kamar untuk beristirahat. Sementara itu aku menonton TV di ruang keluarga sambil menghisap rokok. Acara TV yang kugonta-ganti akhirnya membuatku mengantuk dan tertidur pulas.

Dia datang menyelimuti tubuhku dari dinginya malam. Aku pura-pura tertidur pulas untuk mengkelabuhinya. Aku merasakan ia sedang berdiri di depanku , memperhatikan ku sejenak, lalu merogoh isi kantungku untuk mengambil HP nya. Kutangkap tanganya hingga membuatnya terkejut , lalu kutarik dengan tenagaku hingga membuatnya jatuh dalam pelukan ku. Ia sempat memberontak hendak inggin melepaskan dekapan pelukan ku.

“Lepasin mas....” Berontaknya

“Mas...” Imbuhnya semakin memberontak

Aku semakin mengeratkan dekapanku hingga membuatnya berhenti memberontak.

“Aku gak akan ngelepasin orang yang aku sayang” Ucapku

Mira melingkarkan kedua tanganya di punggungku. Membalas pelukan ku dengan sengenap jiwanya yang saling beresonasi dengan detak jantungku. Bau aroma wangi tubuhnya seolah-olah menyegarkan jiwaku yang terasa kering. Hangat tubuhnya membuatku terasa di tarik oleh pusaran waktu yang tak terhenti dimakan oleh waktu. Kami berdua diam seribu bahasa namun rasanya hati ini terasa seperti saling berkomunikasi. Sampai akhirnya kuputuskan niatku yang selama ini selalu kupendam dalam lubuk hatiku.

“Mir, aku inggin nikahin kamu” Ucapku

“Bisa kamu beri aku waktu, ngeyakinin istri aku?” Ucapku dibalas anggukan kepalanya

Rasa rindu ini terasa tak tertahankan lagi hingga membuatku mencium kepalanya dan membelai sayang rambutnya.

“Makasih yah” Ucapku

“Mas..” Panggil mira

“Yah?” Ucapku

“Aku udah enggak perawan. Kamu masih mau nikahin aku?” Ucap mira yang membuatku sempat tersenyum

“ada masalah gitu aku nikahin orang yang aku sayang? Kalau dia udah enggak perawan?” Ucapku

“Malah aku seneng kamu jujur sama aku” imbuhku

“Makasih yah udah mau nerima aku” Ucapnya tersenyum

“Kamu cantik kalau lagi senyum” Ucap pujiku hingga membuatnya tersipu malu dengan senyumanya yang menyegarkan pagi hariku.

“Gombal...” Ucap sindirnya

“Kamu tau, kamu udah ngelamar aku dua kali” Ucap mira

“Kok bisa? Gimana ceritanya?” Ucap tanyaku

“Ingget waktu kamu meragain bahasa isyarat?” Ucap mira

“Iyah, yang kayak begini” Ucapku sambil memeragakan ulang bahasa isyarat yang pernah aku peragakan kepadanya saat kami berdiam diri di mading rumah sakit.

Ia pun membalas bahasa isyaratku dengan anggukan kepalanya hingga menatapku dengan kedua bola matanya yang teduh.

“Mau tau jawaban dari aku?” Ucapnya

“Yang sekarang” Imbuhnya

Mira menunjuk dirinya dan menunjuk diriku lalu kedua tanganya membentuk tanda hati dan ia pun meneruskan bahasa isyaratku kembali dengan mempertemukan kedua tanganya mengepal menjadi satu yang memiliki arti “Aku cinta kamu, aku inggin kita berdua menikah” . Mira meneruskan kembali bahasa isyaratnya dengan kedua bola matanya yang sedih. Saat itu aku tak tau dia sedang berkata apa denganku. Sehingga aku bertanya denganya.

“Apa artinya mir?” Ucapku

“Aku takut istri kamu enggak mensetujui hubungan kita” Ucap mira

“Kamu pergi ninggalin aku” Imbuhnya dengan tatapan kedua bola matanya yang sendu seperti bukit guci yang di selimuti oleh kabut.

“Beri aku waktu yah” Ucapku dibalas anggukan kepalanya

Kupeluk ia kembali merasakan hangat tubuhnya. Berharap agar hubungan kami berdua di restui oleh istri tercinta dan berharap agar keputusanku itu tidak menghancurkan rumah tangga yang sedang kubina. Tak lama kemudian kami berdua mendengarkan kumandang adzan subuh. Mira mengajak ku untuk sholat berjemaah. Ketika usai sholat, aku sempat menunggunya yang sedang berdoa dengan khusyuk , Lalu ia mencium tanganku.

Saat perjalanan pulang kami berdua sempat berbicara panjang lebar persoalan sophie dan ibuku. Aku tak menyangka ibuku inggin memindahkan mira kerumah sakit temannya yang berada di sby. Setelah mengantar mira kerumah kontrakanya , aku pun kembali kerumahku untuk menemui sang istri tercinta dan ibuku. Sesampainya dirumah ibuku langsung menggiringku ke teras belakang rumah, menjauh dari istri dan anak ku.

“PLAK!!!” Sambut layangan tangan ibuku kearah wajahku.
 
Terakhir diubah:
wih mantap hu updatenya.

betewe itu di "PLAK" kenapa sama ibu? jgn2 ada PK nih.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd