Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kalau dibikin season 2, kira - kira pada??? (Bahan cerita udah ada semua)

  • Setuju

    Votes: 9 90,0%
  • Enggak setuju

    Votes: 0 0,0%
  • B aja

    Votes: 1 10,0%

  • Total voters
    10
  • Poll closed .
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Part 2

LkSVSMpl_o.png


“Wǒ xīwàng nǐ yǒu yīgè qīzi, Dì nò” kata ibuku... Maksud beliau yang menginginkan aku segera menikah, karena ibuku ingin segera mempunyai seorang cucu

Hari jumat, karena aku tidak ada jadwal kampus, aku mengantar ibuku ke tailor tempat jahit karena ibuku ingin menjahit dress kesayangannya yang sudah ada dari tahun 1989 peninggalan nenekku. Ketika menunggu, mama ku ingin aku mempunyai istri karena ibuku ingin sekali mempunyai cucu.

“Dàn wǒ zhǐyǒu 22 suì, Māmā” kataku yang menjelaskan ke ibuku kalau aku tidak mau menikah karena masih berumur 22-tahun

“Māmā lǎole, nǐ fùqīn yěshì”
“Rúguǒ nǐ háishì 22 suì, nà méiguānxì”

-----XXX-----

Aku cukup fasih berbahasa mandarin, karena sewaktu kecil aku sering diajari oleh nenekku. Setelah nenek meninggal, aku dan ibu lebih sering menggunakan bahasa mandarin ketika berbicara daripada menggunakan bahasa dalam negeri. Terkadang aku juga menggunakan bahasa dalam negeri ketika berbicara dengan ibu. Ibuku diajarkan bahasa dalam negeri oleh ayahku, sehingga bisa menggunakan bahasa dalam negeri.

-----XXX-----

Setelah berbicara menggunakan bahasa Mandarin cukup lama yang membuat orang – orang disekitar cukup bingung, tukang penjahit berhasil menjahit dress kesayangan ibuku dan kami berdua kembali rumah. Setibanya dirumah, aku bersiap – siap menggunakan Suzuki SV-650X untuk menuju bengkel milikku kepunyaanku.


Vrrooommmm... Suara mesin DOHC V-Twin 650cc dengan knalpot fullsystem bermerk Scorpion dan sedikit settingan ECU yang dapat memuntahkan tenaga sebesar 80hp++, bergitu menggema seisi garasi rumahku.

“Makasih udah dibukain, mbak”

“Sama – sama, Den Rino”

Aku pun mulai tancap gas menuju bengkel kepunyaanku di daerah Antasari. Tidak membutuhkan waktu lama agar sampai menuju bengkel, sekitar 10-menit dari Perumahan Pondok Indah. Setibanya di bengkel, aku langsung menuju ruanganku. Aku pun menyalakan laptop kepunyaanku dan aku menuju ruang bengkel dimana ada beberapa motor sedang diservice. Aku memanggil salah satu mekanik yang notabene adalah mekanik aku sendiri untuk mensetting SV-650X punyaku.

wFmR3rEJ_o.jpg


“Bang Coy”

“Kenapa, No?”

“Settingin motor gw sama cek injectornya, abis lu benerin motor yang lagi lu kerjain” kataku yang memberikan kunci motor

“Mau setting gimana?”

“Naikin 3 – 5-hp aja”

“Bukannya SV lu buat harian?”

“Besok kan gw ada trackday”
“Siapin aja yang terbaik dari lu”

“Siap!!!”

Disaat aku melihat – lihat sekitar bengkel, tiba – tiba smartphoneku berbunyi dan itu merupakan freecall line dari Sinka yang mengajak aku untuk pergi jalan di Senayan City. Aku meminta kunci motorku ke mekanik motorku.

“Bang, kunci motor gw dong... Gw ada urusan mendadak sebentar”

“Nih” kata mekanik aku yang melempar kunci motor kearahku

“Tapi nanti gw balik lagi kesini”
“Sekalian pinjem helm lu sebentar”

“Berkabar aja nanti, No”

Aku mulai menyalakan SV-650X dan menuju Starbucks Hang Lekir dimana Sinka bekerja disana. Setibanya disana, ku lihat Sinka yang sudah menungguku dengan menggunakan baju berwarna hitam.

WmbxVITQ_o.jpg


“Maaf ya lama” kataku yang memberikan helm ke Sinka

“Enggak apa – apa kok”

Kami berdua melanjutkan perjalanan menuju Senayan City dan setibanya di parkiran motor ber-cc diatas 400, kami turun dari motor dan menuju dalam mall. Selama jalan – jalan, aku dan Sinka sesekali berbicara.

Wv7v918m_o.jpg


“Emangnya kamu sendiri tadi enggak apa – apa pulang lebih cepat?”

“Tadi ada yang mau lembur, gantiin waktu aku”
“Daripada pulang cepet, aku ajak kamu jalan – jalan aja”

“Pantes aja haha”

Waktu di smartwatch punyaku sudah menunjukan pukul 12.30-siang dan aku mengajak Sinka untuk makan di food courd Senayan City. Ku lihat Sinka sangat lahap memakan ayam KFC yang dipesannya.

mtwzNYnG_o.jpg


“Sinka, makannya jangan kecepetan”

Ku lihat ada noda saus sambal yang berada dipipinya. Aku pun mengambil selembar tisu dan ku bersihkan noda saus sambal yang berada di pipinya.

“Tuh kan... Pipi kamu jadi kena saus sambal” kataku yang mengelap noda saus sambal dipipinya

“Makasih ya...” katanya yang tersenyum kearahku

Entah kenapa setiap dia tersenyum, aku merasa gembira melihat senyuman itu. Ketika menunggunya makan, tiba – tiba mekanik motorku menelponku dan memberitaukan ke aku kalau mekanikku siap untuk mensetting motorku.

“Sinka, nanti mau ke bengkelku?”

“Ngapain?”

“Mampir aja... Nanti aku anter pulang”

“Boleh”

“Kamu makannya pelan – pelan aja”
“Enggak usah keburu – buru”

Aku pun menunggu dia makan hingga waktu smartwatchku menunjukan pukul 1-siang. Setelah menunggu Sinka makan, kami berdua langsung menuju parkiran motor ber-cc diatas 400 dan langsung menuju bengkelku di Antasari. Setibanya di bengkelku, aku memberikan kunci motorku ke mekanikku.

“Setting ya, bang”

“Ok, No”
“Btw, siapa itu... No?”

“Temen gw, bang”

“Cantik juga ya temen lu hahahahaha”

“Udeh – udeh... Setting motor gw dulu, nanti gw kasih bonus dah”

“Nah ini nih...”
“Siap, boss”

Aku mengajak Sinka ke dalam ruanganku di bengkelku. Setibanya di dalam ruangan tempatku, Sinka bertanya – tanya ke aku.

“Rino, ini bengkel punya kamu?”

“Iya hehe”

“Kamu masih muda, tapi udah sukses banget ya”

“Namanya juga rejeki”
“Pernah aku nyaris bangkrut juga, tapi aku tetep fight sampe sukses sekarang”

Aku pun menawarkan minuman ke Sinka disaat dia sedang menonton acara tv.

“Sinka, mau minuman apa?”

“Apa aja, Rino”

Aku mengambil 2-botol teh bermerk Teh Botol Sosro untukku dan Sinka. Setelah mengambil minuman, aku mengunci pintu dan menutup korden pintu karena ada kaca bening. Setelah itupun, aku duduk disampingnya.

“Ini minumannya, Sinka”

“Makasih, Rino”

“Sinka, kamu mau nonton film?”

“Film apa?”

“Kamu maunya apa?”

“Yang romantis?”

“Ya aku enggak tau judulnya, Kakak Sinka”

“Ihhhhhh... Jangan manggil kakak, Rino” katanya yang menggembungkan kedua pipinya

rwDxtlEX_o.png


“Yahhh... Lemah aku ngeliat kamu begitu”

Dengan sengaja, Sinka melakukannya lagi kearahku hingga tidak sengaja kami berdua berciuman bibir karena Sinka terlalu berdiri di sofa yang membuatnya terjatuh diatasku.

“Tuh kan... Kamu sih, Rino” katanya dengan muka mulai memerah

“Lahhh...??? Salah aku???”

“Iya hihi” katanya yang terus tersenyum kearahku

“Yaudah – yaudah”
“Jadinya mau nonton apa nih???”

“Jangan yang korea – korea”
“Aku enggak terlalu suka soalnya”

“Kalo Godfather?”
“Ada sih percintaannya, tapi sedikit”

“Terserah kamu, Rino”

Aku pun memutarkan film Godfather Part 1 di tv ruanganku. Selama menonton film, aku meliriknya begitu fokusnya menonton film yang diputar di tv. Disaat ada adegan bermesraan, dia menggengam erat tangan kiriku.

“Weyyyyy... Sakit” kataku

“Lebay ihhhh”

Entah kenapa aku dan Sinka begitu akrab sekali, padahal baru berkenalan sekitar 1-minggu yang lalu. Tiba – tiba disaat aku ingin meliriknya lagi, ku lihat dia sudah memandangku dengan mata yang berbinar – binar.

“Sinka???”
“Kenapa nih?” kataku dalam pikiran

“Aku penasaran sama ciuman mesra yang di film itu”
“Rasanya gimana”

“Lah???”
“Kamu kenapa, Sinka???”

“Pengen ngerasain aja, Rino”
“Sering liat adegan mesra sampe ciuman bibir”

“Sekali aja tapi”

Dengan perlahan, ku lihat dia memulai memejamkan kedua matanya dan mendekatkan wajahnya kearahku. Aku pun juga melakukan demikian dan memegang halus pipi kanannya dan kami berdua berciuman bibir dengan perlahan – lahan. Sekali – dua kali kecupan bibir ku bersarang ke bibirnya. Disaat aku mulai menjauhkan mukaku dari mukanya setelah berciuman, tiba – tiba Sinka mengatakan suatu hal.

“Kenapa berhenti?”
“Lagi”

Ku lihat dia masih menutupkan kedua matanya. Entah setan apa yang tiba – tiba merasukiku, aku mulai mencium lagi Sinka dengan lebih liar. Berawal dari mengelus pipinya dan memegang dagunya dengan halus, aku memulai lagi ciumanku ke bibirnya. Selama berciuman, lidahku seakan ingin masuk ke rongga mulutnya untuk mencari lidahnya. Aku pun juga memeluknya dan dia juga memelukku disaat kami berdua berciuman sehingga aku tertidur dan dia berada diatas tubuhku. Kami berdua terus melanjutkan ciuman. Terus – menerus kami berciuman hingga tali air liur berjatuhan di lantai ruangan kamarku. Tidak lupa suara – suara ciuman yang berasal dari kedua bibir kami, begitu terdengar seisi ruanganku.

“Hmmm... Inikah rasanya???”

“Iya” bisikku disaat berciuman

Tangan kananku mulai memeluknya sehingga ku rasakan kekenyalan yang berasal dari payudaranya yang tidak terlalu besar. 5-Menit lebih kami berdua melakukannya hingga tidak ingat waktu. Aku terus mencium bibir, wajah, hingga lehernya dengan sedikit nafsu.

“Rino, ahhhhhhhhh...”
“Ini rasanyaaaaaa....”

Kami berdua terus bercumbu hingga suara ketukan pintu menghentikan aktifitas bercumbu kami berdua.

“Sinka, stopppp”
“Ada yang ketuk pintu” bisikku padanya

Kami berduapun langsung merapikan diri dan Sinka membersihkan sisa – sisa air liur yang berada di lantai akibat ciuman kami berdua tadi.

Ternyata yang mengetuk pintu ruanganku adalah mekanikku. Dia memberitaukan ke aku kalau dia sudah mensetting motorku yang akan ku gunakan untuk trackday.

“No, motor lu udah gw setting tuh”

“Gimana settingannya?”

“Lu coba dulu aja di dyno”

Aku pun menyuruh Sinka untuk tunggu sebentar karena aku ingin mencoba hasil settingan motor dari mekanikku di mesin dynotest. Setelah mencobanya, aku mengajak mekanikku esok hari ke Sentul Circuit, Sentul, Bogor.

“Bang, besok jam 8-pagi bawa pickup ke rumah... Towing motor gw besok”

“Ok, No”

Aku memberikan sedikit tips karena sudah mensetting motorku dengan sesuai permintaanku.

“Nih... Janji gw tadi”

“Thanks, No”

“Besok jangan lupa”

Aku pun kembali ke ruanganku dan ku lihat Sinka sudah membersihkan sisa – sisa air liur yang berjatuhan tadi.

“Udah kamu bersihin, Sinka?”

“Udah, Rino”
“Ngomong – ngomong, makasih ya buat yang tadi” katanya yang tersenyum

“Kamu kalo mau yang lebih, nanti aku kabarin lagi”

“Lebih gimana maksudnya???”

“Nanti aku kabarin lagi”

Aku menawarkan diri untuk mengantarkannya pulang dan dia mau ku antarkan pulang. Ku lihat ada bekas cumbu yang bersarang di lehernya.




Bersambung...
 
Kamprettt kentang banget thor, buru di lanjut gii naik turun spaning gue
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd