Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Harem di Puncak

C3m4r

Semprot Kecil
Daftar
25 Aug 2015
Post
60
Like diterima
232
Lokasi
PAPUA
Bimabet
[COPAS DARI BLOG ANE]

Berbekal informasi dari internet dan kawan yg pernah melakukannya, ane pingin merasakan bagaimana rasanya kawin kontrak. Namaku dino, aku seorang pengusaha muda yang cukup sukses, masih jomblo, jujur wajah ane tdk tampan kurus dan hitam, tinggi 1,75 cm, standard orang indonesia. Jangan salah meskipun tampang ane pas – pas'an, saat SMU ikut bokap yg saat itu bertugas di Biak- Papua. Di biak lewat pergaulan dengan teman asli Biak, ane "upgrade" si otong, membesarkan si otong, kalau di Jawa terkenal mak erot, di Biak dikenal dengan istilah Bungkus, di daerah Yafdas, biak. Semacam ramuan tradisinal yang dibungkus ke Otong dan di biarkan sampai otong mengembang. Jadi otong ane seukuran kaleng sarden kecil, sama dengan pergelangan tangan ane (pernah ngukur saat maen ama WP), kalo panjang kurang 20-22 cm (hanya kira2), ga enaknya kalo kepanjangan harus benar – benar tegang baru bisa digunakan...hehehe...! Enaknya gede dan panjang, kalo sudah tegang dan kaku bakalan bikin pecun, WP, AK, tante, istri tetangga, spg, semua "mahluk berkulit halus" (wanita), pada klenger kena sodokan ane, biasanya malah minta tambah.

Saat ini ane berdomisili di jakarta, menggeluti berbagai macam bisnis yg tdk perlu saya sebutkan, setelah jomblo selama 3 bulan dan ingin refresing, melakukan perkimpoian yang intens, ane tanya ama teman dan browsing tentang kawin kontrak dipuncak (puncak hanya istilah bukan daerah puncak sebenarnya, hanya menyamarkan lokasi TKP). Teman ane, biasa ane panggil kabul berkata ia pernah mendengar tetangganya (si Ujang) cerita bahwa didaerah asalnya, ada modus kawin kontrak. Singkatnya ane ketemu dengan Si Ujang, dapat info dan mengatur rencana berangkat menuju tempat tujuan. Sengaja ane menggunakan mobil rental untuk menghilangkan jejak, ingin refresing, bebas melemaskan si otong, yg "ngambek".

Mang ujang kebetulan mau pulang mengunjungi keluarga karena kakak laki2nya menikah. Jadi tepat pula ane tawarkan bareng dan On tHe WAY. SAMPAI di tkp istirahat, sewa satu vila 3 kamar dan 1 kamar kecil dibagian belakang. ane sendirian. Paginya sama si ujang mencari "Target" yang bisa di kontrak, ane cuman pingin seminggu tetapi kata si ujang, jarang ada yang mau seminggu jadi ane terpaksa 1 bulan (itu minimal), pikir ane seminggu udah bosen di tinggal saja. Yang penting puas, uang banyak keluar ga masalah mumpung bisnis lagi mantap, penghasilan cukup, apa yang gua pikir'in. Bisnis Via telpon juga ga masalah, diurus anak buah sebulan juga ga masalah, kecuali ada masalah serius ane balik jakarta.

Ane meluncur ke rumah si ujang Cuma jalan kaki karena jaraknya kurang lebih 100 meter, berbasa – basi sebentar dan dikenalkan sama keluarga ujang dan kakak laki-laki dan calon istrinya yang ternyata bodi dan wajahnya top markotop, ane taksir si Toge ini ukuran dadanya 34 DD dan bokongnya bulat mantap tetapi pinggangnya ramping, ane perhatikan bahwa si NENI, calon iparnya ujang ini memiliki seks apeal, lebih mirip arab ketimbang orang sunda, mirip bintang bokep Mia Khalifa bodinya. Setelah diantar ujang melihat calon istri simpanan, kontrak ane, ane tertarik sama dua gadis yg pertama mira (16 thn) dan dena (20 thn), mira virgin jadi mahal bro ** juta, dua digit plus enam angka nol, dena juga dua digit juta, tetapi tidak semahal mira total keduanya plus Villa jadi 3 digit Jt (Rp *** jt), ratusan juta plus satu pembantu buat masak di villa yang ane belum tahu orangnya, kata si ujang nanti di carikan. Ane bungkus keduanya, prosesi selesai dalam dua hari (selektif dan hati2), (jarang ada yg kontrak dua wanita sekaligus, berkat koneksi si ujang ane bisa juga merealisasikan fantasi ane).

To the poin ke perkimpoian langsung aja, Malam itu langsung melaukan aksi setelah cari makan diluar, ane dalam kondisi fit, ane pingin bikin kedua istri ngontrak ane, klenger. Sengaja ane pisa'in di satu kamar masing2. sendiri2 biar jgn komentar macam2 tentang otong ane. Ane garap si dena dulu, segera ane masuk kamarnya, ia hanya membalutkan dirinya dengan handuk, ane dekatin, dorong halus dan ia rebah keranjang, emut bibirnya, tarik handuknya lepas, empot toketnya bulat kayak mangko'k bakso. tangan ane yang kiri memilin, kiri kanan buah dadanya, tangan kanan membelah pahanya, mengusap halus bagian dalam pahanya, ia hanya bergetar dan mengelinjang sambil mendesah, sedangkan bibirku terus menciumi bibirnya. Terus beberapa lama tangan ane menjelajahi daging berbulu halus, elus dari luar, makin berlendir aja, ane masukan jari tengah ane dan mengocoknya keluar masuk kemaluan si dena, ia mendesah ga karuan, ampun kanggg...! enaaaakk..!

Puting susunya sudah mengeras, ane masukan lagi jari manis menemani jari tengah ke dalam meq dena, dan mengocoknya dengan cepat... ia terlihat ngos-ngosan. Tangan kirinya berusaha menahan tangan kanan ane. Maka badan ane, ane rapatin diantara tangan kanannya sehingga mengunci tangan kanannya, sedang tangan kiri ane melingkar dibelakang lehernya dan menahan tangan kirinya ke atas kepalanya, agar tidak menganggu tangan kanan ane yg ngobok2 "waduk" kenikmatannya. Kembali ane lanjutin ngocok Meq-nya pake dua jari, jari tengah dan jari manis, kakinya berusaha menutup selangkangannya karena keenakan dan geli, ane buka dan tahan dengan kaki ane. Akhirnya ia menyerah dan memekik dengan nyaring.....aahhhhhhhh....! cairan hangat membasahi tangan ane, ane terusin ngocoknya, tambah kelenjotan dena, bokongnya diangkat dari kasur menjemput, menyambut sodokan tangan ane, seluruh badannya bergetar seperti ke setrum, sampai bokong dihempaskan kembali ke ranjang dan terkulai lemas.

Ane cabut tangan ane dan suruh ia menjilat tangan ane, awalnya menolak tetapi ane paksa dan ia nurut akhirnya, setelah itu ane buka sarung ane dan si otong nyemprul keluar. Ia terbelalak kaget, tetapi tidak takut, atau menghindar, malah ia melihatnya dengan seksama, menatapnya tanpa berpaling, mungkin sedikit kagum, kiri kanan, ia kemudian menjilatinya, mengulum pelan – pelan, sekitar semenit kemudian kepala otong ane, sdh ga muat di mulutnya, itu tandanya udah berdiri tegak dan keras. Ane yang sedang duduk ditepi ranjang, sedangkan dena yang jongkok dibawah, ane tarik ke kursi di kamar sambil duduk, ia mengerti dan menungangi ane. Baru masuk kepalanya aja sudah memekik kenikmatan: " aduh gede kang, penuh...........enaaakkk lagiiii......" awalnya kepalanya sekarang sudah seper tiga, ia kemudian memompa tiga kali, naik turun pelan-pelan sambil berkata: "gesekannyaaaa uhhhhh!, sereeet.....enaeek kanggg.... nggggggeee !"

sepertinya ia menikmati gesekan dinding vagina dengan otong ane, baru beberapa pompaan lagi ia kembali memekik, ane hampir gila. Lagi enak2nya nih bini sewa'an, udah klenger lagi, jatuh menimpa tubuh ane. Ane suruh istirahat, dan tunggu ane sebentar, pikir ane sudah dua kali, pasti sedikit cape dia.

Ane menuju si Virgin, Mira, ane belon perna ngewe ama virgin, pacar ane dulu pada second semua, barang bekas pakai, alias KW. Begitu ane buka kamarnya dengan otong yang mengacung tegang ke arahnya. Ia langsung meringkuk di dalam selimut, seperti kura – kura kalau menghadapi bahaya, sambil mengintip malu. Ane tarik selimutnya, masih coba ia tahan namun akhir ia lepas juga, ia hanya mengenakan Cd tanpa Bh dengan payudara yang masih mengkal bin kinyis - kinyis, " nich anak pasti renyah" pikir ane dalam hati, karena sudah nafsu, ane pelorotin Cdnya, wajah aneh langsung terbenam ke selangkangannya. Menjilat MeQ berbulu halus ini, bahkan saking halusnya, awalnya ane kira ga ada bulu. Baru dijilat sebentar, kedua paha mira sudah menjepit erat kepala ane, sambil berteriak,,,oooouuuuuucccchhhhhh ! pahanya masih menjepit kepala ane dan bokongnya sampai terangkat dari kasur. Sialnya, ane ga bisa menghindar dan menerima semprotan hangat dari bini muda ini, dibibir dan seluruh wajah aneh seperti orang cuci muka dengan semprotan dari watafel yang keluar kencang ke arah wajah ane. Ane bangkit dan mengarahkan otong ini ke arah mulutnya, ia kulum dan jilat dua tiga kali, hampir muncrat ane, ane tarik keluar si otong, ga pingin nembak gara2 BlowJob doang, ada meQ nganggur, perawan lagi, kok mau nyemprot gara2 di kulum Perawan, jatuh martabat dan harga diri ane entar.

Kedua kakinya ane angkat ke bahu ane dan ane gesek – gesekan kepala otong di lubang sorgawi Mira. "tahan ya neng, nanti sakit dikit, tapi abis itu neng akang buat melayang ke angkasa". Begitu kepala otong masuk ane diam'in sebentar ia menahan nafas dan meringis seperti menahan sakit, seperti kehabisan napas dan dadanya berdegup kencang. Ane dorong tubuh ane menghimpit tubuhnya sampai bokongnya terbebas dari kasur dalam posisi tubuh ane mengunci tubuhnya, pangkal pahanya terganjal paha ane, sehingga ia tidak bisa leluasa bergerak. Tangannya yang menahan gerakan pompa'an ane, di pangkal senjata ane, Ane tarik dan kedua tangannya ane pegang dengan tangan kiri diatas kepalanya.

Tangan kanan ane memegang pinggangnya dan ane hentakkan otong dengan satu hentakan keras... masih tersentak, seperti tembentur dinding penghalang yg keras, ia menjerit sejadinya "awwww... akannggg dinooooo....sakiiiitttt kanggg......", sekali lagii ane hentakan dan dengan satu hentakan lagi dan Blesssss...! setengah otong menorobos masuk meq renyah ini (seperti ini rasanya Meq Perawan) dan terdengar suara: " auuwwwww ! hehhh ! hehhhh....! hehhhhhh...! suara terengah2 keluar dari mulutnya.

Ane diamkan dan memperhatikan reaksinya, air matanya ane usap dan bisikkan rayuan meluncur setelah sedikit tenang, ane genjot perlahan, dan "auw....auw...kannnnnngggg... !auw......auw....sakit...mmmmppphhhhh! eeehhhhh!
Matanya terbelalak, membuka lebar seakan bijimatanya mau lepas keluar, Setelah beberapa lama, ia terlihat mulai mengeluarkan desahan halus ditengah2 rasa sakit yang ia rasakan. Baru setengah otong saja yang masuk, dapat dilihat dengan setengah otong basah dan mengkilat karena cairan kewanitaan dari liang mira bercampur darah, dan setengah lagi masih kering.

"Gimana neng" tanya ane,
"sakiiit kang" balas Mira. Ane terus melakukan penetrasi sambil meningkatkan intensitas hujaman si otong yang menusuk, membelah kemaluannya lebih dalam.
"akang berhennnti ya nenggg" tanya ane menggoda dalam keadaan yg sudah nafsu berat,
" jangaaaan akanggg" lanjut Mira. "
"loch katanya sakit, tapi ga'k mau berhenti gimaaanaa sich neng...! tanya ku menggoda, sambil mengusap darah perawan dengan celana dalamnya.
Ia menjawab " sakiiit kang.... tapiii enaaaaakkk....! teruuus ya kang.... teruuuus kaaaang..... Neng pengen kaaaang...!
ane cepetin tapi belum ane masukin semua si otong dan "ehhh......ehhh kang neng mo pipiiiisssss! Acchhhhhh ! "
kali ini ane biarkan otong ane yang menerima semproton dari "wastafelnya" Mira, badan mungilnya bergetar-getar dan lemas. buset mana aneh nanggung lagi. Ane mo ke sebelah melanjutkan dengan dena, ternyata ia sudah berdiri dalam keadaan telanjang dibelakang ane dan memperhatikan dari belakang ane, ternyata pintu kamar tadi lupa ane tutup, ane tarik dena dan ane suruh nungging di kasur disebelah Mira, dengan posisi nungging ane buka belahan pantatnya dan si otong melesat masuk setengah, ane genjot pelan2 dan langsung meningkatkan kecepatan penetrasi kali ini.

Aduh kangggg! Ihhhhh ! pelaaannnn Auw.... Terussss...! otong ane menggempur dengan sodokan penuh keliang dena dan amblas seluruhnya dalam empotan Meq Dena, dengan cepat dan keras ane genjot sampai bunyi "plok,,,plok...plok... "bokongnya dan pangkal otong ane beradu keras. Baru kali ini ane rasa'in meq yang bisa mengempot, menyedot otong ane. Ane akhirnya pengen meledak, rasanya seperti sudah diujung kepala otong ane, kepala otong ane sudah terasa ngilu menahan desakan syawat dan si dena melenguh keras dengan Meqnya yang kembali membanjir, ane tarik pinggang si dena makin rapat dan menggenjotnya dengan keras dengan sodokkan mantap dan akhirnya: "mmmgggeeehhh ! mmmmggeehhhh...! MMMMgggeeehhhhh ! dan meledak cairan sperma ke dalam meq dena. Begitu banyak sampai meluber keluar Meq-nya, Ane kemudian ambruk menindih tubuhnya.....................
 
HAREM ANE DI PUNCAK II

Setelah ketiduran setengah jam, ane bangun, mandi air dingin (padahal sudah ada shower lengkap dengan air panas, hanya kebiasan ane), tubuh menggigil karena saking dinginnya. Seperti mandi air dari kulkas. Ane menuju kama, menuju tas, mengeluarkan sebotol C**VAS L*GAL cukup 4 sloki untuk mengusir dingin. Kemudian menuju ruang tengah, dari ruang tengah Ane lihat ke dua bini masih ketiduran, dena masih nungging dengan kedua kaki sekarang terjuntai dari tepian tempat tidur ke lantai. Mira kemudian bangun dan menuju kamar mandi dengan langkah gontai menahan sakit diselangkangannya. Ane masih menikmati sebatang rokok sebelum menyusul Mira ke kamar mandi.

Dari belakang melihatnya mandi di shower sambil membelakangi. Otong ane langsung berontak, ingin keluar. Segera lepas boxer dan baju kaos, dari belakang ane dekap si Mira. Ia kaget namun langsung mengerti, membalikkan badan dan jongkok sambil BJ otong ane, kepala otong ane dijilat disedot, membuat geli dengan sapuan lidahnya di kepala otong ane. Seperti biasa, saat kepala otong kembali ga muat dimulut, tanda sudah siap tempur, ane balik badannya menghadap tembok, sambil berpegang pada kran shower, ane tarik sedikit bokong mulusnya agar nungging dan si Otong menemukan jalannya melalui sela – sela bongkahan lembah, lipatan bokong mira menuju liang kenikmatan Mira, digesek2 sebentar dan kepala otong mulai ane dorong masuk, tangan kanan ane memegang bahunya dan tangan kiri memegang pinggulnya dan Otong keluar masuk dengan pelan, Smoot but slowly, dengan perlahan menggosok liang istri muda ini sekali lagi. Kemaluannya begitu mungil sehingga otong ane seperti membelah daging mentah.

Jika ane sodok si otong masuk, bibir kemaluan sepeti ikut terseret masuk mengikuti penetrasi si otong. Jika ane tarik Si Otong bibirnya seperti terlipat keluar menahan agar otong ane jangan lepas. Ia mendesah makin liar sambil menggoyang kepalanya, ane terus sodok makin kencang kali ini ane sodok sampai si otang masuk seluruhnya, ia agak kaget dan berusaha mendorong tubuh ane, namun ane sudah kadung nafsu berat. Terus ane pertahankan iramanya, sampai kakinya mulai gemeteran ane tahan tubuhnya biar ga jatuh dan kemaluannya berkedut2 seakan memilin otong ane lebih keras diikuti semburan hangat dari suaranya: " akang nikmaatttt .... sedaaapppp kanggggg...!. Ane dekap dan menahan tubuhnya dari belakang, agar tidak ambruk.

Kemudian ane balik tubuhnya, otong terlepas dari Meqnya, sambil bergoyang seperti dahan pohon tertiup angin diikuti cairan cintanya mengalir keluar, ane gendong dengan kedua kakinya ane angkat ke atas dan mira mengerti, tangannya memegang Si Otong dan kembali mengarahkan ke dalam Meq-nya. Begitu otong masuk ke gua kenikmatan Mira, ane genjot sebentar, mengangkat dan menurunkan tubuhnya diatas otong ane, yang menjulang menuju titik terdalam Meq mulus ini, kemudian ane gendong dan membawanya ke luar kamar mandi. Sensasi saat menggendong Mira dalam kondisi otong tertancap dalam kemaluannya, tampaknya begitu merangsangnya sehingga Mira kembali meregang kaku dalam gendongan ane, ane sandarkan ke tembok sebentar dengan kedua kakinya tetap ane angkat dengan tangan menggapai sampai ke bokongnya dan ane sodok dengan cepat, agar ia semakin cepat klimaks, ia klimaks dengan cakaran kuku di bahu dan leher ane. Kemudian ane gendong dengan otong tetap bersarang dikemaluannya dan Ane tidurin disofa ruang tengah dan kembali ane genjot dengan cepat.....ia tampak sangat kelelahan, ane menoleh ke kamar dan si Dena masih saja terlelap.

Ane bangkit, cabut si otong menuju si dena yang sedang tertidur, kelihatan luberan sperma ane tadi mengering di paha, kaki dan betisnya juga dibibir kemaluannya. Ane langsung mengarahkan kepala otong yang masih basah dengan cairan kemaluan Mira menuju bibir kemaluan dena yang ane buka sedikit dengan tangan kiri, begitu kepala otong masuk dena mulai menggeliat dari tidur, tetapi saat otong ane, ane hentakkan dengan keras sampai amblas ke dalam kemaluannya dena langsung bangun terpekik keras, "ahhh.... ichhhh... bangunin dong kangggg, aya – aya wae si akangggg euiii..., tukasnya, dan seterusnya dalam bahasa sunda yang ane kagak ngerti. sambil tangannya berusaha manahan tubuh ane. Bongkahan pantatnya benar – benar menggoda mengayun mengikuti irama genjotan ane, namun kelebihan dena adalah meq-nya yang bisa mengempot kepala otong ane seperti disedot dan diisap, kagak bakalan ada pria yang bisa tahan dengan Meq model gini.

Dengan posisi nungging ane terus mengenjot dena, sampai akhirnya meq-nya mulai mengempot dan mengisap kemaluan ane, ane tau kagak bakalan lama lagi dena bakal keluar.

Ane juga kagak tahan, "ane keluarin didalam lagi yang sayang" tanya ane.
Dena menjawab, "dimulut neng aja kaangggg, neng pengen..."
lama kelamaan empotan kemaluannya makin liar dan diikuti kemaluannya berkedut, ane sudah kagak tahan lagi, sebab empotan meqnya menimbulkan geli sekaligus ngilu dan nikmat dikepala otong ane. Dena kembali menegang kaku kepala terdongkak ke atas, ane balikkan badannya dan mendorong sampai terbaring dikasur, otong ane arahkan ke mulutnya dan ia membuka mulutnya dan kepala otong ane terselip diantara belahan bibir mungilnya dan ane melenguh keras "mmhhuuuhhh !" Ane kosongin cadangan sperma ane ke mulut dena, semprotannya kencang kedalam mulut dena, bini cantik ini. Diisap tanpa ada satu tetespun yang terbuang keluar dan ditelannya. Sampai otong ane mengecil dalam kulumannya. Ane kemudian menuju ruang tengah, menggendong mira menuju kamar dimana dena sedang terbaring. Mereka berdua terlelap dalam pelukan ane sampai pagi.
 
HAREM ANE DI PUNCAK III
Tak terasa sudah satu minggu tiga hari ane di puncak, ane harus banyak minum vitamin dan obat kuat bagaimana tidak, dalam seminggu cuman satu hari ane ga’k minta jatah karena kelelahan. Si ujang belum menemukan pembantu, ia kemudian mendatangi ane tiga hari lalu dan berkata, ia menawari istri kakaknya, bekerja sebagai pembantu, ane langsung terbayang si NENI yang Toge (sudah ane singgung di bagian satu: HAREM ANE DI PUNCAK I), namun kata si ujang, hanya membantu belanja, masak dan cuci pakaian yang sebenarnya tidak perlu karena mensin cuci juga ada di villa ini. Alias si Neni not For FUCK. Dua hari ini ane sengaja kimpoi ame 2 bini ane diruang tengah, kadang di lihat si NENI, ane sengaja kali aja dia kepingn, BTW sudah ane bilang di awal sama ujang dan kakaknya, bahwa ane mungkin begini. Dan dadang, kakak si Ujang tidak masalah asal bininya tidak ane sentuh.

500 rb sehari adalah biaya buat si NENI kerja, BTW masih kurang juga karena NENI bercerita kepada Mira dan Dena bahwa suaminya suka berjudi dan teller. Suatu saat pagi hari ane bangun hanya mengenakan celena pendek menuju kamar mandi, NENI sedang didapur. Kami ngobrol sebentar, mata ane tidak hentinya mencuri pandang ke bagian dadanya, sebelum ia mengucapkan sesuatu yang memberi celah buat ane gebet nich TOGE. Ia membutuhkan uang dan katanya, jangan memberi tahu suaminya, ia memasang tarif khusus buat ML, seharga SPG high Class jakarta, jika ane ingin kimpoi dengan dia, sekali kimpoi ditarif sekiaan (maaf ane tidak sebutin). Ane langsung setuju, trus ane tanya (ngetes niatnya) bagaimana kalo Mira dan Dena tahu, ia menjawab harus pintar2 cari celah dong kang seperti saat ini mereka sedang tertidur lelap. Ane tanpa babibu Cuma sikat gigi, belum mandi, ambil uang di tas, ane tarus sosorkan di meja dapur. NENI menyimpannya ke dompetnya ia ternyata sudah siap, katanya ia sudah kunci pintu depan dan pagar, kalau suaminya sewaktu – waktu datang, ane pingin doggystyle karena bokongnya kalau berjalan bergoyang, semok bin montok, ane tungging’in dimeja dapur mengarah ke depan sehingga dena dan Mira kalau bangun menuju dapur bisa kelihatan, ane singkap rok blusnya, pelorotin CD putih berenda-rendanya, ane angkat satu kaki ke atas meja dan satu kaki tetap dilantai kemudian elus Meq-nya dengan jari, pahanya begitu mulus, remas toketnya dari belakang, agak lama tangan ane menggerayangi TOGE NENI.

Dengan posisi Neni tetap, ane menuju kepala NENI dan mengarahkan otong ane ke ke mulutnya, karena mulutnya tergolong mungil, kagak bisa masuk. Takut ada yang ganggu aktivitas ini, dan harus cepat, ane kembali ke belakang bokong NENI yang Semok, mengocok Meqnya dengan ke dua jari ane. ia hanya mendesah tertahan, ane arahkan otong menuju meq penganten baru ini begitu kepalanya masuk ia kaget dan sedikit protes, “ pelaannn Maaannngg !, Ia mau menghindar tapi ane terus sodok dengan pelan dan pelan sampai kepala otong di apit Meq-nya yang mungil, MEQ-nya seperti dibuka paksa oleh otong ane, merekah lebar dengan bagian dalam Meq yg berwarna merah mengintip dari sela-sela otong ane yang tertancap kedalam kemaluannya. akhirnya ia pasrah dan ane sentak sedikit keras sambil membekap mulutnya dengan celana dalamnya, mmmppphhhhh ! suaranya sudah tidak jelas ga terdengar. ane genjot mulai cepat sampai meja dapur berderit, namun yang membuat ane kaget adalah meq-nya hampir sama dengan meq dena, seperti mengempot otong ane, bedanya Meq-dena lebih sempit sehingga grip, cengkraman pada otong ane lebih terasa. Dalam hati ane berpikir, gawat nich.

Bisa2 ane keluar dengan cepat dan dia keenakkan, Cuma maen sebentar dapet duit. Ane pungut terong belanjaannya diatas meja dapur ane arahkan kemulutnya, NENI ngemut sebentar dan ane sodokin pelan ke dalam anus-nya. Ia protes tetapi ga bisa bergerak karena ane tekan tubuhnya ke meja dapur. “Eta...eta...apa’an sakiiiit kangggg....! iiiiihhhhhhh! Ceracaunya ga karuan, ane diam’in terong dalam bo’olnya. otong kalo ane rasa mau keluar, ane diam ga bergerak atau mencabut keluar sebentar. Setelah nafsu mengendur ane sodok lagi, genjot kembali sampai ia mengejang kaku beberapa kali, karena ane sodok sambil menggoyangkan pinggul ane, kadang ke kiri ke kanan atau ke atas bagian dalam meQnya. Rupanya ia lebih menyukai kalau otong ane masuk lebih dalam, karena ia sedikit menggelinjang nikmat kalo ke arah itu. jadi ane mulai Fokus menghujam Otong ane lebih dalam, ia menggelapar ke sana kemari, barang belanjaan dan semua benda diatas meja dapur berjatuhan ke lantai karena tangan NENI mengggapai ke sana kemari dan menjatuhkan semuanya yang diatas meja.

Kemudian ane cabut otong dan switch, tukar posisi, dengan terong, kali ini biar meq-nya yang mantap empotannya, biar berurusan sama terong, ane sodok bo’olnya dengan otong ane, dengan cepat dan konstan, ia menahan sakit dan berusaha melawan namun lama – lama mulai lemas juga, ia pasrah Anusnya di obrak – abrik otong ane. BTW bisa lebih lama, dari dalam boolnya ane bisa rasa’in meqnya mengempot terong dan berkedut lagi karena terong makin basah, berulang kali ia memekik keras. Karena takut membangunkan bini2 ane, ane kembali sodok meqnya dengan keras, terong ane lempar ke lantai, biarkan empotan meqnya yang mantap mengempot otong ane sampai klimaks.

Saat sedang melakukan genjotan dengan cepat tiba2 pintu kamar depan terbuka. Langsung ane berhenti NENI sigap menurunkan Roknya, menyimpan celana dalam, dan merapikan barang yang berjatuhan. Ane melihat Mira jalan mengucek mata menuju dapur, kamar mandi memang bersebelahan dengan dapur (hanya kamar yang ane tempati yang ada kamar mandinya didalam, semenjak ada NENI, ane milih menggunakan kamar mandi yang didapur, sudah tau maksudnya kan...).

Ane menuju kamar mandi dan membawa celana sekaligus boxer ane, ga bisa pakai celana karena otong tegang mengacung, alias ngaceng berat, ane cuci otong dengan sabun mandi sekaligus mengguyur badan dengan air dari shower dan menyabuninya sebentar, dan mengguyur lagi dengan air dingin. Dari balik pintu kamar mandi, ane mendenger Mira bertanya siapa dan menggedor pintu kamar mandi, sambil berkata cepetan ia mau pipis, ane buka pintu kamar mandi menarik tangan Mira ke dalam melorotin pakaian bagian bawahnya dan ane gantung di gantungan baju kamar mandi, ia jongkok sambil buang air kecil dan ane angkat wajah manisnya dan kepala otong ane terselip ke dalam mulut di apit bibir mungilnya, dan memaksa mulutnya terbuka dengan lebar. Menjilat kepala otong ane sampe basah dengan air liurnya.

Ia protes “tumben sudah tegang begini, lagi masturbasi ya”. Ane cuekin, kembali ane jejali mulut Mira dengan kepala Otong ane. Begitu ia selesai buang air kecil dan mencuci kemaluannya dengan sabun ane menggendongnya dan membiarkan bagian bawah tubuhnya terbebas dari pakaian, dikiranya ane akan membawanya ke kamar tetapi Cuma ane baringkan diatas meja dapur, tempat NENI ane garap tadi, disamping si NENI yang sedang masak. kedua kakinya ane angkat ke atas sambil ia berbaring diatas meja dapur, tangannya memegang sisi meja dapur wajahnya sayu menatap ane dan si otong menyelinap ke dalam mEQnya. Ane genjotnya pelan, Meqnya lama kelamaan mulai basah dan hangat.

Auwww... akaaaang....mmmppphhhh... ga pernaahhhhiiiiiiiii puaaasssss jugggaaaaa.......yaaa! Cuma itu yg ane inget, ane tetap fokus....fokus merasakan nikmatnya otong ane di MEQ daun muda ini.
Ane menggenjotnya, ane tahu ia akan cepet keluar kalo digendong sambil ML ato WOT, maka ane gendong dan menaik turunkan bokongnya diatas otong ane, si NENI cuman curi pandang sambil senyum. Ane duduk di kursi dapur dan MIRA menunggangi ane sampai menegang dan badannya terkulai lemas. Ane gendong ia ke kamar ane yang ada kamar mandinya, melepas pakaian bagian atas yang dikenakannya, membaringkan diatas kasur, kembali ane garap dengan doggy, ia kembali terkulai lemas, ane menguncinya dari luar. Semoga ia tidak curiga, sebab ane ingin menuntaskan dengan NENI di dapur. ane lihat dena masih tidur dikamar lainnya.

Segera ane menuju dapur dengan otong mengacung tegang dan basah mengkilat karena cairan cinta MIRA. Saat si NENI masih menggoreng sesuatu, ane dekap dari belakang dan geser tubuhnya ke pinggir ke samping kompor dengan bertumpu pada kedua tangannya di meja dari semen bertehel putih, tempat kompor dan perkakas dapur lainnya, ane singkap roknya dari belakang, celana dalamnya ternyata tidak sempat ia pakai tadi. Langsung otong menuju gerbang kenikmatannya dari sela – sela bongkahan bokong mulusnya dan bless.. amblas karena sudah licin dan basah, otong melesat separuh. trus ane genjot bool dan Meqnya bergantian dengan cepat, sampai otong masuk seluruhnya, kali ini ia mengelinjang lebih liar dan nafsunya makin besar, semakin tidak terkendali.

“ ayo nenggggg kita tuntaasskan” bisik ku......
“Iya manggggg cepet’an manggggg, entarrrr lagiiii...suaaami.....neng dataaaaang !
Saat ia menyebut suaminya, dadang, akan datang, tiba2 pikiran usil datang untuk membandingkan perkimpoi’an ane dengan suaminya. Ane kemudian bertanya:
“Neennggg, gede’an manaaa.. punya akang ato punya dadaannngggg! Ia awalnya diam, ane kemudian berhenti.
“ayo mangggg eehhh kok diammmm” protesnya
“jawab atuh nenggg geliss...” goda ane

Ia menoleh kebelakang menatap ane dengan raut muka penuh nafsu sambil berkata: ”mmmhhhhh gede punya akannnnngggg ! belum selesai ia ngomong, ane sodok otong dengan hentakkan keras. Kemudian ane mulai menggencot pelan dan konstan. meqnya merekah dan mengendur mengikuti sodokan otong keluar masuk Goa nikmat ini, ibu cari ane keluar masuk anusnya, cairan cinta kami beradu dan meleleh, mengalir keluar sampai ke paha NENI.

“enak mana Neng” tanya ane lagi.
“enaakkkk punyaaa Manggggg dinoo....ahhhhh !” ucapnya
“apanya mamang yang enak Neng...! tanya ku
“K**tol mannggg dino.... enaaakkkk”! eehhhh nengggg sukaaa! Aduhhhh ! Nikmaattt ! ceracaunya merasakan penetrasi otong ane dengan kecepatan konstan, tidak cepat namun tidak juga lambat, seakan ane ingin merasakan empotan meq-nya, seperti ada mulut didalam sana yang menyedot kepala otong ane, otong terasa dibungkus gumpalan daging basah dan hangat.

Ane sudah kagak tahan lagi, otot Meq-nya mulai berkontraksi, berkedut ia sedikit lagi nyampe, ane percepat sodokan ane dan kami nembak dan mengerang bersamaan.

“aauwwwwwww Maaaanggggggggg.... ! ia mendongkak dan mau ambruk ke meja dapur bertehel putih.
“mmhhhhhuuu...! peju ane muncrat mengisi rahimnya, namun sebagian besar langsung mengalir keluar dari sela2 otong dan Kemaluan NENI. Turun ke paha, betis, tumit dan jatuh ke lantai. Otong ane diam’in terus didalam kemaluan NENI, sambil menahan pinggulnya biar tubuhnya, pinggulnya ga lepas. Bokong semoknya dan perut bagian bawah pangkal otong ane beradu, diam dan menutup rapat tanpa ada celah......

Nasib sesuatu yang digoreng NENI dalam wajan sudah tidak jelas, sebab ane perhatikan yang didalam wajan penggorengan sudah hitam, alias super gosong. Otong ane akhirnya mengecil dan tercabut dengan sendirinya dari kemaluan NENI. Ane bergegas mandi lagi, ga sempat sarapan langsung tepar bersama Mira dikamar.
 
HAREM ANE DI PUNCAK IV
Tinggal dua minggu lagi ane di puncak, hampir setiap hari ane melakukan hubungan seks dengan Mira dan Dena, juga curi waktu dengan NENI di pagi hari. Pernah suatu malam NENI bermalam di kamar satunya (ada tiga kamar), ane habis maen dengan Mira dan dena, ane sengaja maen, ML dikamar yang ane tempati karena ada kamar mandinya, biar mereka ga'k keluar kamar kalo butuh ke kamar mandi. Ane kunci dari luar kamar tersebut, Kemudian ane menuju kamar NENI, ternyata ia sedang nonton TV diruang tengah. ane mendekatinya, angkat tubuhnya balik badannya, ia Cuma tersenyum nakal, NENI kemudian nungging dengan Rok blusnya ane singkap ke atas dan celana dalam ane pelorotin sampai ke atas lutut. Bokong putihnya yang semok dn bahenol menantang dengan belahan lipatan meq halus tipis vertikal, membuat ane gak tahan lagi, segera ane benam'in wajah ane dibelahan bokong mulusnya, menyedot dan memainkan itilnya dari belakang, mengocok dengan jari dan mengisapnya bergantian. ia menumpahkan cairan cintanya. Dan dengan lutut pula ia bertumpu diatas sofa dan ane arahkan otong ke boolnya (cuman NENI yang ane anal) tanpa melepaskan pakaian, karena ane keluar dalam keadaan bugil. Ane sodok keluar masuk bool dan Meqnya bergantian, namun tidak lama, karena suaranya. Ane dekap dari belakang dan mengangkatnya menuju kamar kecil paling belakang, bukan kamar tidurnya malam itu, tetapi kamar ukuran 2x3 dibelakang. Harus keluar dari pintu dapur kebelakang. tanpa melepaskan otong yang masih bersarang dikemaluannya. Dikamar tersebut, Cuma ada kasur dilantai tanpa tempat tidur, sebuah meja dan kursi. ane genjot lebih keras diatas kasur tersebut, ia mendesah, merintih setiap otong ane penetrasi dengan berbagai macam gaya dan kecepatan, sampai ane klimaks didalam mulutnya. Ane gendong kembali ke kamarnya dibagian dalam dekat dapur, biarkan NENI tidur, ane kembali ke kamar menggenjot Dena, merasakan empotan mEQ-nya yang super yahud sekali lagi serta mengosongkan cadangan Sperma ane dari dalam kantong sakar ane ke rahim Dena dan tertidur pulas.
Suatu hari ane bangun pagi, tadi malam sampai pagi ane garap Mira dan deena bergantian , saat adzan subuh berkumandang, ane juga mengumandang nafsu syawaat ane bersama mereka berdua sampai jam 5 pagi. kurang 9 hari lagi ane dipuncak, ane pingin menggarap NENI di dapur. Jadi ane menuju dapur, namun NENI berkata bahwa ia ingin menawarkan agar ane mau menolong temannya, tetangga rumahnya, seorang ibu beranak satu. Kata NENI ia butuh duit dan meminta harga yang sama dengan NENI. Aku menatapnya agak lama sambil berpikir dan segera mengiyakan, OK. Kemudian ane kembali ke kamar mengambil duit buat perkimpoian dengan temannya dan NENI sendiri, setelah itu kembali lagi ke dapur. NENI berkata temannya sebentar lagi datang setelah kirim SMS, karena menjemput anaknya ke PAUD.

Sambil NENI berbicara, CD-nya sudah ane lolosin dari tubuhnya, menggerayangi mekinya, puting dan susunya yang TOGE ane emut silih berganti, ane goyang dengan kedua tangan kelihatan daging bulat itu bergoyang kesana kemari. ia kemudian jongkok dan menarik turun celana pendek ane dan otong yang masih lelap dimasukkan setengah ke dalam mulutnya, diemut diisap, sampai otong ane mengeras dan gak muat lagi dibibir mungilnya. ane angkat dan mendudukkannya di atas meja dapur, kedua kakinya menekuk, terbuka ke samping kiri kanan dengan tetap duduk diatas meja dan bertumpu dengan tangannya ke belakang, otong on position dimuka pintu gerbang Meq-nya, dan mulai mendorong pelan, masuk setengah, cabut lagi dorong lagi, dan terus ane sodok sampai ia terengah2 dan lemas. Ane balikkan badannya ingin doggy namun bunyi bel rumah berbunyi.

"itu mungkin Tiwi" kata Neni.
Aku membalas"siapa dia",
jawab NENI itu temannya yang diceritain tadi, mau gak kang. NENI bertanya. Ane bilang ane tunggu di dapur cepat bawa dia lewat samping rumah ke dapur. Ane duduk dalam keadaan bugil, otong mengacung tegang, nanggung, tapi bersabar entar ada maenan baru datang. begitu pintu dapur dibuka ane lihat NENI masuk dengan TIWI yang langsung menjerit kaget dengan ane yang duduk sambil mengelus otong ane dikursi dapur. Bodinya sedikit tinggi untuk ukuran cewe, dadanya lebih kecil dari NENI namun lebih besar dari MIRA dan Dena (tahu setelah menelanjangi), namun bokongnya bahenol, parasnya cukup manis dengan rambut diikat sebahu, tidak kelihatan kalau sudah seorang ibu muda, atau tante muda.

Ane bangkit memperkenalkan diri, negosiasi tanpa malu2 didepan NENI, bahwa ane sampai keluar baru selesai, ia setuju kemudian ane merogoh duit menyerahkan ke TIWI, langsung dimasukkan ke tas tanpa di hitung dan Tiwi jongkok sambil melirik NENI dengan mata nakal, memegang otong ane, ingin mengoral namun ane cegah karena pengen menikmatinya lebih lama. Ane bawa ke kamar belakang lewat pintu dapur, ane dalam keadaan bugil dan memang tidak terlihat dari depan karena terhalang garasi. Disana tanpa menunggu waktu lama, tidak ada lagi satu benang pun yang menutupi lekuk tubunya, ane berdiri dan ia duduk dikursi sambil mengoral penis ane. Mulutnya bisa membuka dengan lebar sehingga otong ane yang besar dan panjang bisa masuk separuh, bahkan ane tekan kepalanya sampai tersedak tante beranak satu ini. Mulutnya kelihatan penuh tersumpal otong ane. Diantara keempat wanita ini, TIWI paling jago mengoral, ane pingin merasakan kehangatan liang Tiwi. Maka ane menarik tubuhnya, gantian ane yang duduk dan ia naik menduduki otong ane, ia hanya perlu sedikit berjongkok diatas otong ane, kepala otong sudah menyentuh bibir vaginanya yang sudah basah, nampaknya ia sendiri sudah terangsang hebat. Tangan kiri ane memegang pinggulnya dan tangan kanan meremas bokong bahenolnya.

Ia mendesis setelah mencoba beberapa kali, dan saat kepala otong ane menyeruak masuk ia memejamkan mata dan menahan nafas. Kelihatan bokongnya belum turun sepenuhnya, karena ane rasa baru kepala otong yang masuk. Ane memudian menekan pinggul dan bokongnya ke bawah, ia kembali menahan nafas dan terengah-engah.

" aduhhh mang.....mangggg..... rasanya penuuuhhh manggg....mmmppphhhh...! sedikit ngiluuuuu....tapiiiii...!
Ane timpali: "Tapi apa neng!" enak ya nengggggg......!
iya tidak menjawab, hanya mengatupkan bibirnya dengan rapat dengan pandangan mata sayu dan nanar ia Cuma mengangguk pelan. Otong ane dengan susah payah masuk setengah dan ia mulai naik turun di atas otong ane, cairan cintanya keluar membasahi otong ane mempermudah penetrasi otong ane, terasa dinding meqnya lebih kasar, menggesek otong ane menimbulkan sensansi tersendiri, ia kemudian memejamkan matanya, ane tahu ia ingin meledak, sebelum mengeluarkan suara lebih keras ane pagut bibirnya menahan lenguhannya dengan bibir ane sambil kedua tangan ane menahan bongkahan bokongnya agar menekan ke bawah agar otong ane terbenam sempurna. Ane kemudian menahan pinggulnya dan ane tekan otong dari bawah ke atas berung kali sambil tetap memagut bibirnya dan ia memekik tertahan bibir ane dan ane tekan pantatnya sampai otong terbenam sepenuhnya, ia berusaha melebarkan jarak namun ane peluk pinggang dan merapatkan tubuh kami sehingga ia terpaksa orgasme dengan otong gede ane menancap dalam di meq-nya. Semburan hangat dari Meq Tiwi sepeti terhalang kepala otong ane, kepala otong ane menerima semprotan hangat membuat ane hampir jebol. Maka ane tambah menekan lebih dalam otong ane. Masih dalam posisi duduk cairannya hangat itu membajir keluar sampai membasahi selangkangan ane dan jatuh ke kursi.

Ane bangkit dan tersadar, kalau ane klimaks tadi, ia akan bangun dan mengenakan pakaiannnya dan pergi, akrena seperti itu perjanjiannya tadi, sekali maen. Maka ane mengingatkannya bahwa perjanjian diawal sampai ane keluar, ia mengangguk pelan dan mengerti. Ane bilang sama Tiwi; ente istirahat saja, ane ambil minum dulu buat kita berdua. Ane ke dapur, menyuruh NENI mengantar minuman buat TIWI dan neni berkata Mira sudah bangun dan Dena masih tidur (dena emang semalam kena gempuran hebat otong ane sampai subuh) dan Mira sedang sarapan diruang tengah, ia sempat bertanya kemana ane pergi cuman dijawab sama Neni, ane sedang jalan2 diluar. Ane lalu pungut celana pendek dan CD ane yang disembunyi'in NENI dan masuk kamar mandi, menyuruh NENi memanggil Mira, ane harus tuntasin dengan Mira, saat mau keluar yang kedua kalinya baru dengan TIWI lagi, pasti lebih lama perkimpoi'an ane.

Saat Mira datang, ia sudah mengerti karena dari awal ane senang ML dengan dia dikamar mandi, jadi ia masuk juga dalam keadaan bugil dan langsung ane sodok saling berhadapan dengan satu kaki ane angkat ke bahu, ia protes karena belum siap dan tanpa for play, ane sudah kepalang tanggung ane genjot dengan keras, sodok terus otong sampai lancar penetrasinya, terlihat bagaimana otong ane yang berurat dan mengkilat keluar masuk Meq mungil ini, baru beberapa menit ia melenguh dan menjambak rambut ane, ane tau dia hampir sampai, ane tingkatkan genjotan ane, bola matanya yang hitam tenggelam kebelang dan hampir hilang menahan orgasmenya yang melanda dengan hebat, ia sedang dalam orgasme, ane tetap genjot dengan cepat dan keras membuat orgasmenya makin lama seakan menguras air maninya lebih banyak. Karena kedutan dan hangatnya kemaluan Mira yang terus menertus membuat ane kagak tahan lagi dan jebol juga. "Achhhh...!" Orgasme ane lepaskan dengan dalam Meq Mira. Kami berpelukkan sebentar, cipika ..cipiki.
 
HAREM ANE DI PUNCAK V
Ane kemudian mandi, mengenakan celana pendek, kaos, menegak obat kuat dan berkata ingin membeli rokok didepan, Mira kemudian menuju kamar ane. Ane sendiri keluar pintu depan membeli rokok didepan (satu2nya kios kecil yang terdekat tepat didepan villa ini), kemudian kembali lewat samping garasi menuju belakang ke kamar dimana TIWI menunggu. Ane buka pintu kamar dan ia berkata, kok lama, ane mengatakan bahwa ane beli rokok dididepan. Satu kalimat kebohongan untuk dua wanita dengan cara yang berbeda. Ia kemudian berjongkok lagi, menarik turun celana pendek sekaligus celana dalam ane dan mengoral otong ane, sebenarnya otong ane sedikit ngilu di pangkalnya karena ke seringan ngebor liang kenikmatan wanita2 ini. Namun ada "maenan" baru, si TIWI yang sudah ane lunasi, wajib hukumnya di nikmati.
Kembali, Tiwi memang jago mengoral tapi ane kira karena bibirnya yang lebar seperti bibir angelina Jolie sehingga mampu menampung kepala jamur otong ane dibanding Mira dan dena, apalagi Neni, kalau otong ane sudah "tegak" penuh, ga bakalan muat dimulutnya. Tiwi menjilat sampai batang otong ane hanya tersisa sepertiga, mulutnya membuka lebar, ane tekan kepalanya tapi terganjal tenggorokannya dan ia tersedak. Ane balikkan badannya dan ane pengen doggy diatas kasur, dilantai kamar kecil ini, karena wanita bokong semok seperti TIWI ini, kalau doggy tambah nikmat sensasinya. ane buka daging ulat bongkahan pantatnya, terlihat celah basah tertutup bulu hitam yang sebagian kecipratan lendir kewanitaan dari Vaginanya. Ane buka celah kemaluan dengan kedua ibu jari ane sekaligus membukan sela-sela bokongnya dalam gengaman tangan kanan dan kiri ane. Dan otong, ane tempatkan diatas lobang anusnya. Ane tarik pinggul ane kebelakang pelan-pelan sampai otong turun pelan melewati boolnya dan pelan turun sampai tepat berada di bibir kemaluan Tiwi, yang lagi ane sibak dengan kedua ibu jari ane. Begitu tepat dicelah kemaluannya, yang terbuka, yang bagian dalamnya berwarna kemerahan, ane dorong pelan dikuti lenguhan dari mulut Tiwi : "nghhhhhh ! "
Ane dorong lagi sedikit dan : "nghhhhhhh!" Kembali suara lenguhan terdengar saat kepala otong ane sudah hilang ke dalam meqnya.
ane dorong lebih kuat dan; " Achhhh ! ia kembali melenguh dan kali ini ane dorong dan keluar'in berulang-ulang dengan kecepatan dan irama stabil. Tiwi menjemput hujaman otong ane dengan mendorong bokong gedenya yang gak muat dalam genggaman tangan ane ke belakang. Seakan menjemput hujaman otong ane, sampai akhirnya ia meremas seprei kasur dan : "Manggggg ade nyampeeee...mmggghhhhhhhh!,
Diikuti tubuhnya yang bergetar dan mengejang sebentar plus cairan pelumasnya melumasi otong ane. ane bangkit mengintip dari jendela, tampak NENI sedang menjemur seprei di jemuran, ane buka pintu kamar, memanggilnya dan begitu ia tiba, ane tarik ke dalam, ane angkat ke kemeja seperti posisi di meja dapur tadi pagi, ane singkap roknya, kali ini cdnya tdk ane pelorotin, cuman geser kesamping dengan tangan kiri ane, dan ia membuka bibir kemaluannya dengan tangan kanannya, tangan kirinnya menopang berat tubuhnya ke meja. Dan tangan kanan ane mengarahkan otong yang basah ke bibir kemaluannya. Begitu kepala otong masuk ia menahan kenikmatan dan memalingkan wajahnya kesamping ane genjot dengan keras dan cepat sampai meja kamar berbenturan dengan tembok kamar sehingga menimbulkan bunyi yang keras. Ane menghentikan gempuran ke meq NENI, melepas Cdnya dan ane baringkan disamping TIWI dan ane angkat kedua kakinya kebahu dan ane teruskan permainan ane, hampir muncrat ane karena Meqnya yang uenak dan sedappp...! ane cabut dan mengarahkan keboolnya, yang terlebih dahulu ia basahin dengan ludah, tampaknya ia sudah terbiasa dengan anal sex. TIWI memperhatikan dengan penuh nafsu, ane minta ia memegangi kaki NENI. Bergantian ane sodok bool dan Meqnya sampai Neni meraih puncak, ia kemudian bangkit dan keluar kamar.
Ane masih dalam posisi duduk dengan bertumpu pada dua lutut, tanpa merubah posisi, mencoba mengecap sisa kenikmatan meq NENI yang berlalu dibalik pintu, karena ane takut suaminya datang menjemputnya pulang. TIWI langsung sigap, ia membaringkan tubuhnya didepan ane, membuka kakinya lebar2 sambil maju mendekati ane. ane angkat kakinya, sama seperti posisi NENI tadi, di raihnya Si Otong dan berkata; " Ayo kang, kalo kelamaan suami saya nanti curiga". Ane inget sama NENI tempo hari, membandingkan perkimpoi'an ane dengan suaminya, ketika NENI menyebut suaminya. Ane kemudian bertanya sama TIWI.
" Tiwi sayang, gede'an mana sama punya suami"..... tanya ane. "pake nanya segala atuh kang..... jelas gede punya akang, enak punya akang, nikmat punya akany, tapi TIWI tetap cinta suami, ayo dong kang tuntas'in. Buat tiwi puas lagi kang....! jawab tiwi dengan lugas dan tampaknya ia pingin cepat selesai bisnisnya, ane jadi ingat pecun di jakarta.
Ane mikir jawaban TIWI, masuk akal juga, ini cuman sex dan ia wajib utk tetap sayang sama suaminya. Tanpa kesulitan berarti si otong sudah menghilang didalam gua kenikmatan tiwi, sementara Tiwi mulai menggeliat menahan nikmat, ane sodok sambil dorong sehingga bokong semoknya yang mengganjal pangkal otong ane, seperti pegas, per, bokongnya yang kenyal memantulkan kembali tubuh ane, ketika ane menghujamnkan otong dengan keras dan dalam ke Meqnya, bokong kenyalnya memantulkan ane kembali ke atas. Terus ane gempur berulang2 sambil ane ceplesin, tampar dikit bokongnya, ane sudah merasakan aliran panas mengalir menuju ujung kepala otong, otong ane siap menembakkan, memuntahkan lahar panas, ane buka kakinya kesamping yang sebelumnya ane gapit diantara bahu ane, dengan refleks ia menjepit pinggul ane, menguncinya dengan kakinya saling mengait dibelakang punggung ane, yang terlihat dari cermin diatas kepala TIWI, dan kami mengerang bersamaan sambil berpagutan. Kali ini lahar panas ane benar – benar terkuras habis, ane ambruk. Tiwi masih kelelahan namun memaksakan diri untuk bangun, dengan peluh keringat mengenakan pakaian dan berjalan gontai meninggalkan kamar kecil ini, sambil mengucapkan terima kasih ia berlalu di balik pintu. Itulah yang ane lihat saat mata ini menutup dan ane terlelap tidur. Namun tidak lama tidur karena perut keroncongan ane bangun, mandi, makan bersama Dena, Neni sudah dijemput suaminya, dadang pulang setiap sore hari jam 5 sebelum magrib. Malam itu ane tidur tanpa perkimpoi'an, tanpa ML karena benar2 lelah, dan pangkal otong ane (bagi pria yg keseringan ML pasti tahu) terasa sakit dan ngilu, kalo sudah begini, obat kuat memang hanya bisa meningkatkan gairah namun kalo sudah sakit dipangkal otong, istirahat adalah obatnya.
Ane masih melakukan hubungan sex dengan Mira dan Dena besok paginya selama 2 jam, setelah mereka kelelahan dan tepar di kamar. Ane menuju NENI, mengincar boolnya. Tiga hari sebelum ane pulang ke jakarta ane perawan'in bool Dena dan mira, jadi Mira merasakan k**tol lelaki pertama kali dari ane dan begitu juga anal sex. Sedangkan dena dan Neni merasakan anal sex pertama kali dari ane. Tiwi setali tiga uang, sempat dua kali lagi datang menawarkan jasa memuaskan nafsu pada ane dan ane bool'in juga, sempat ada perlawanan hebat namun nyerah juga sama kegigihan ane merasakan anusnya, BTW ia malah orgasme berkali2 dengan dibool'in sampai lobang anusnya bisa berkedut-kedut, mencengkram hebat otong ane. ane tepar dengan menumpahkan lahar panas ke dalam boolnya.
Ane kemudian menghabiskan malam terakhir dengan menggempur TIWI, NENI, DENA dan Mira di ruang tengah, awalnya Dena dan Mira kaget namun mereka pasrah toh ini cuman sex, bukan cinta. Kasur dari kamar ane pindahin ke sana juga, dan sekali lagi hanya dena yang cuman sebentar ane sodok kemudian ganti ke yg lain, karena Meq-nya terlalu enak, ane akalin dengan ganti sodok bool'nya, seperti ada mulut lain didalam Meqnya. Ia juga yang paling akhir ane gempur dengan kekuatan penuh sodokkan otong ane. MIRA Meqnya begitu rapat, dan ia seperti gadis mungil yang imut dan manis. NENI adalah tipe wanita yang bisa memuaskan segala macam pria, dan ramah sifatnya, ia hanya terjebak dalam perkawinan dengan lelaki yang tdk bisa menafkahinya secara baik sehingga mencari jalan lain. TIWI adalah wanita yang hanya melihat sex sebagai suatu kebutuhan dan mungkin bisa dimanfaatkan, ia tetap mencintai suminya.
HAREM ane, di puncak tidak akan ane lupakan walaupun ini hanya melampiaskan nafsu yang dilegitimasi dengan nikah siri a.k.a kawin kontrak. Paginya ane bangun saat mereka masih terlelap ane masukkan bonus ke tas mereka masing2, ane menghilang dari peredaran mereka....... by by.... life will never be same again

--- END---
 
Waah... The end.... Coba dibikin lanjutannya... Asalnya 3some dulu... Sampai akhirnya sex party sama Kang Dadang
 
Suhu yg satu ini benar -benar mantap... Ane kirim cendol kekulkas ya hu
 
Berasa jadi Raja Minyak, Gan :jempol: ...
Stamina memang kudu kuat :p ...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd