Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT ACKD - Aku Cinta Kau & Dia (By : FigurX )

Andai kamu TS, ingin Yosa berpasangan dengan siapa di akhir cerita? #vote tdk mewakili kisah akhir

  • Menjadi pasangan Tyas

    Votes: 5 6,3%
  • Menjadi pasangan Nesa

    Votes: 11 13,8%
  • Menjadi pasangan Dua2nya

    Votes: 49 61,3%
  • Tidak semuanya

    Votes: 3 3,8%
  • Menjadi pasangan Cewek lain

    Votes: 12 15,0%

  • Total voters
    80
  • Poll closed .
Update ke 9 :


πŸ’œπŸ’™πŸ’‹AKU CINTA KAU & DIAπŸ’‹πŸ’™πŸ’œ
==================================================
β˜†β˜†β˜†β˜†FigurX Productions 2020β˜†β˜†β˜†β˜†







❌❎❌❎❌❎❌❎❌

Part 9

Lebam hati


❌❎❌❎❌❎❌❎❌

Sore-sore enaknya berjalan-jalan sore-sore. Menikmati sejuknya udara tanpa terik raja siang yang menyengat. Tanpa pula rintik hujan menghalau langkah.

"Kate nang ndi Do?" (Mau kemana Do?), tanya Yosa saat melihat Dodo mengenakan jaketnya.

"Mita bro, dia mo curhat.. mungkin perihal putusnya kalian", jawab Dodo tenang. Tak seperti kemarin yang suasana hatinya begitu kacau balau.

"Nang kosan e tok kan?, bareng ae. Sekalian aku kate metu. Engko tak jemput maneh" (Di kosannya doang kan?, bareng aja lah. Sekalian aku mau keluar. Nanti aku jemput lagi), Yosa menawarkan diri memberi tumpangan.


πŸ”½πŸ”ΌπŸ”½πŸ”Όskip πŸ”½πŸ”ΌπŸ”½πŸ”Ό


"Pak sekuriti, ini ada sedikit cemilan. Monggo", Mita muncul di serambi pos penjagaan tempat Yanto dan Doni bertugas.

"Oh njih matur sembah nuwun mbak" (Oh iya terimakasih banyak mbak), jawab Doni sopan dari posisinya yang masih duduk di kursi pos. Posisi Mita yang sedikit menunduk meletakkan cemilan di meja membuat kaos berdada lebar yang dikenakannya terbuka mempertontonkan gantungan buah aduhhh tanpa bra..Doni sampai memejamkan mata karena khawatir dituduh kurang ajar. Sedikit kerlingan Mita membuat Doni sadar bahwa yang terjadi tadi seperti kesengajaan yang dilakukan Mita untuk menggoda.

"Pak, eh mas mas sekuriti mohon maaf ya kalau kejadian kemarenan itu aku tidak sopan. Jangan dimasukkan hati", ucap Mita kali ini sambil berdiri di ambang pintu pos tepat disamping Yanto yang sedang berdiri. Sangat dekat posisi Mita berdiri sampai-sampai Yanto yang bersedekap tangan merasakan bahwa Mita sengaja menggesekkan buah dadanya di lengan pemuda gagah tersebut.

"Injih mbak.." jawab kedua sekuriti kompak paduan suara tanpa latihan. Sejujurnya dalam hati mereka cukup tergiur atas godaan Mita. Namun mereka tak ingin membuat Yosa sekali lagi marah pada mereka meski sekarang Yosa bukan pacar Mita lagi.

"Mas mas nya kalau jenuh dan pas penjagaan sepi boleh kok maen ke kamar Mita. Kita bisa ngobrol santai diteras kamar sambil ngopi tipis-tipis hehe", sekali lagi Mita menyalakan sirine penggugah sukma. Seperti isyarat ayam betina pada pejantannya. Seperti isyarat pagi pada malam yang ingin mencumbui keindahan rembulan dengan pancaran mentarinya. Yando hanya tersenyum pahit.

πŸ”½πŸ”ΌπŸ”½πŸ”Όskip πŸ”½πŸ”ΌπŸ”½πŸ”Ό

"Haloo bro...", teriak Yando hampir bersamaan saat Yosa muncul di gerbang kosan dengan memboncengkan Dodo. Dodo nampak heran kenapa Yosa sampai akrab sama dua sekuriti tersebut.

"Oiii.. eh kenalkan, ini teman satu kosanku", Yosa menghampiri Yanto dan Doni setelah men standar motornya disamping pos penjagaan. Saling berkenalan pun terjadi. Cukup lama mereka ngobrol sebelum akhirnya Yosa pamit mau keluar sebentar.

"Eh Do, tak tinggal diluk yo. Nango Mita sek ae gapopo.. sak celup rong celup wkwkwk, nayamul ambe ngenteni tak sosol" (Eh Do, aku tinggal sebentar ya. Kamu ke Mita aja dulu ga papa.. satu dua celup wkwkwk, kan lumayan sambil nunggu aku jemput), Yosa tersenyum jenaka. Sebaliknya Dodo malah manyun karena malu diperhatikan para sekuriti.

"Nang ndi Yos?" (Kemana Yos?), tanya Doni santai.

"Nyusul Tyas", jawab Yosa ringan.

"Weihh manteppp bro.. πŸ‘", sambut Yanto mengacungkan jempol.

"Jangkrikk.. sopo maneh Tyas iku bro?. Wah wahh aku ketinggalan berita" (Jangkrikk.. siapa lagi tuh Tyas bro?. Wah wahh aku ketinggalan berita), wajah Pak Tile kembali muncul mewakili rasa heran Dodo pada sahabatnya.

"Ssssttt.. belum waktunya... haha.. udah ah, sek yo", jawaban Yosa makin membuat Dodo penasaran. Namun Yosa dan motornya sudah menghilang dari pandangan.


πŸ”½πŸ”ΌπŸ”½πŸ”Όskip πŸ”½πŸ”ΌπŸ”½πŸ”Ό





"Mas KGK aduhhh senengnya ada kamu datang", Mita nampak ceria melihat Dodo datang ke kamarnya.

"Hehe iya, mo crita apa sih kayaknya penting banget", Dodo berjalan ke arah ruang tamu kamar kosan kemudian menghempaskan pantat kerempengnya di kursi busa panjang.

Ceklekk.. (suara Mita mengunci pintu kosan)
Sekejap kemudian Mita sudah menukik tajam dan menghempaskan pantat seksinya di kursi keras bernama paha Dodo😊.

"Ceritaaa... ini nih", Mita dengan cepat berdiri dari pangkuan Dodo. Dengan cepat pula ia lucuti pakaiannya sendiri hingga polos los los tanpa pakaian apapun. Dodo mendelik kaget atau tepatnya ngiler wkwkwk.

"Mau cerita ini nih mas, si Mita kecil laperrr, pengen maem pisang hmmm", Mita menunjuk bukit lembab berbelah diantara pahanya. Nampaknya Mita sudah sangat kebelet pipis enak.

"Mana sihh.. ini tah?", tahu-tahu Dodo menjilat liar lembah kewanitaan Mita yang teronggok indah di depan mata. Mita yang masih posisi berdiri sampai kuwalahan memposisikan kakinya yang kini terganjang kepala Dodo yang bermain disana.

"Ouuhhh.. asem..ngagetin ajahh hmmmm", desah Mita menerima jilatan nikmat tersebut.

Kecipak lidah dan mulut Dodo beradu dengan lembah Mita yang sudah basah dan mengkilap. Mita hanya mampu mengaduh dan menengadahkan wajah menikmati sensasi geli tak terperi.

"Ehmmm ssshhtt", desis yang terdengar merdu dari mulut Mita. Seperti irama nada lagu tanpa birama.

Dodo terus mencabik rongga pejal dengan hunusan lidahnya yang kaku tanpa ampun. Sambil ia juga melucuti pakaiannya sendiri.

Mita menarik Dodo berdiri begitu mengetahui bahwa kekasihnya telah telanjang. Dengan penuh semangat ia seret Dodo mengikuti langkahnya ke arah tempat tidur.

Blemm..
Tubuh Dodo didorong paksa oleh Mita hingga jatuh berdebam di atas springbed. Perlahan tapi pasti Mita merangkak naik, semakin naik dan naik. Kini ia kangkangi wajah Dodo.

"Uhhhh..", rona nikmat terpancar dari wajah cantik Mita. Tak sekedar cantik, namun juga sensual.

"Ehmm blleepp slurpp", suara Dodo sayup terhimpit lembah kenikmatan. Gelagapan Dodo dibuatnya.

"Ohhh mass... eenakkk" ...

"Terusss mas", ...

"Ooh akuu.. aku mau nyampe mas.."

"Ooh ooh ohhh...", ...

Mita mendesah dan mendesah. Tak ada celah baginya untuk menarik nafas, begitu juga Dodo yang mulai kehabisan nafas.

"Aaku sampeee aahhh..", tak terbendung getaran orgasme Mita meledak. Kepala Dodo seperti dijepit paksa oleh sepasang paha sekal Mita. Cairan hangat beraroma khas mengalir membasahi bibir Dodo.

Tak menunggu lama untuk kemudian Mita beringsut kebagian bawah tubuh Dodo. Masih dalam posisi menunggangi sepertinya Mita belum cukup lemas mengambil kendali permainan. Dalam dua tiga kali hentak amblaslah batang panjang Dodo hingga mendesak dinding rahim Mita.

"Ehmmm..", Mita terpejam merasakan kenikmatan yang menjalar di seluruh rongga kedut nya. Merindingkan seluruh kudu tubuh.

"Jancikk.. gede nya bener bener ahhh.. bikin hmm aku mabuk mass", celoteh jalang wanita berparas bak rembulan ini.

"Kentott aku sesukamu mass.a... ahh jebol ajaa memek kuu biarr nikmaatt aahh", celoteh berganti teriakan Mita yang semakin jalang menantang. Ia menggoyang semangat batang Dodo. Tak mau kalah, Dodo menambah hentakan dari bawah hingga seolah terjadi pertempuran kemaluan diantara dua tubuh.

Buah dada yang berlompatan indah tak pelak menjadi bulan-bulanan tangan Dodo yang tertular virus jalang. Remasan, pilinan, cubitan, tamparan, dan segala jenis rudapaksa dihadiahkan tangan Dodo pada buah montok itu. Sebuah pertempuran nan memdebarkan.

"Oooh mass ohh..", Mita merintih keenakan merasakan tusukan demi tusukan berpadu rangsangan vulgar pada dadanya.

"Ooohh mmmhh ahh", ...

"Uuuh mantapp mass ahhhh", ...

"Nodai aku mas.. nikmati akuu aahh", ...

Teriakan Mita kian menjadi. Melihat kebinalan itu Dodo segera merubah posisi agar Mita menungging. Dengan leluasa Dodo melesakkan batang keras ke bukit selangkangan yang terlihat merekah. Bongkah buah pantat nan membulat indah membuat desir darah Dodo semakin membara. Direngkuhnya kedua pinggul lebar Mita untuk membantu gerakan tusuk-tarik-tusuk-tusuk (tutatutu)

"Ooouhhh mass.. gerakanmuu liar oooooh", lenguh Mita merasakan kejutan rasa yang disuguhkan Dodo melalui jurus tutatutu.

"Gede kontolmu makin kerasaaa ahh.. penuhh ahh", lanjut lenguhan Mita mencumbui gendang telinga Dodo.

"Akuu ga kuatt mass, mau keluar lagiii ooh ohh" teriak Mita merancau

"Tunggu sayang.. kita bareng ooh", jawab Dodo bergetar.

"Oooh mas", ...

"Auhhh auhhh hekkhh..hhmm", ...

"Aku nyampe mass.. aaaaahhhh sssst", ...

Mita tersungkur ke depan, tangan dan lututnya tak mampu lagi menopang. Ia kini tengkurap dan mengejang menikmati orgasme kedua yang hadir sangat dahsyat.

Dodo segera mengocok batangnya yang hampir klimaks. Sekian detik kemudian batang Dodo menyemburkan lava putih susu membasahi pantat dan punggung Mita.

Dodo limbung di sisi Mita. Sejenak Mita mendekatkan wajahnya untuk mencium bibir Dodo.

Ooh asyiknyaaa...


πŸ”½πŸ”ΌπŸ”½πŸ”Όskip πŸ”½πŸ”ΌπŸ”½πŸ”Ό


"Yas, kita langsung balik ke kosan aja yah. Temanku nunggu disana. Nanti sekalian aku kenalin", ucap Yosa sejenak setelah menjemput Nesya dan motor mulai melaju meninggalkan mleto.





"Iya mas..", jawab Tyas singkat. Baginya, dijemput seorang Yosa sudah lebih dari cukup. Ia sudah sangat bahagia meski hanya berboncengan dari tempat kerja menuju kosan.

Disebuah warung tak jauh dari rumah budhe nya Tyas ada sepasang mata yang memandangi Yosa dan Tyas saat motor mulai melaju.

Sebuah pandangan kebencian..


πŸ”½πŸ”ΌπŸ”½πŸ”Όskip πŸ”½πŸ”ΌπŸ”½πŸ”Ό


"Makasih ya mas Do. Puas banget rasanya aku hari ini..", bincang Mita yang bersandar manja di dada Dodo.

"Iya Mit.. aku juga puas banget", jawab Dodo senada.

"Eh tapi besok kesini lagi kan mas?", tanya Mita menengadahkan wajahnya menatap Dodo.

"Kamu senafsu itu ya Mit? Tiap hari minta jatah Rek..", mulai bergidik Dodo mendapati nafsu Mita yang seperti tiada habisnya.

"Gayamu mas, kamu juga mau gitu.. gausah akting", goda Mita centil. Dodo hanya mengangguk dan tersenyum. Senyuman takut. Senyuman yang terselubungi rasa heran. Dodo ga munafik jika dia suka seks, sangat suka bahkan. Tapi melihat agresifitas Mita sepertinya Dodo khawatir. Khawatir pada hubungan mereka yang hanya berkutat diantara aliran pejuh dan lendir birahi. Khawatir pada masa depan yang masih panjang berkelok, berliku, terjal, dan membelenggu.

Setelah membersihkan badan, Dodo kembali duduk bersandar pada kursi busa. Berpikir dan terus berpikir akan kisah asmara dan masa depan. Sejenak Dodo pamit meninggalkan Mita yang masih tertidur malas di atas ranjang saksi asmara.


πŸ”½πŸ”ΌπŸ”½πŸ”Όskip πŸ”½πŸ”ΌπŸ”½πŸ”Ό


"Sek nitip motor bentar.. mau beli rokok di depan", ucap Yosa pada Yanto dan Doni setelah sebelumnya ia menurunkan Tyas berikut Nesya di depan kamar kosan.

Yosa berjalan santai menuju indomar*t yang tak jauh dari situ. "Ngudut sek, ngombe white coffe adem, karo ngenteni Dodo kentu. Cek pisan isok tak kenalno Tyas" (Ngerokok dulu, minum white coffe dingin, sekalian nunggu Dodo bersetubuh. Biar nanti sekalian aku kenalin ke Tyas), gumam Yosa dalam hati.

Wwreeengg...ciiit
Hampir saja Yosa ditabrak sebuah motor yang tiba-tiba muncul dari sisi berlawan. Saat itu Dodo sudah berada di bibir tempat parkir indomar*t.

Bremm bremm..
Tak lama kemudian empat motor menyusul motor pertama dan berhenti seenaknya di depan Yosa.

"Woiii kamu sini", bentak salah seorang yang telah turun dari motor. Yosa kaget, siapa mereka?

"Ada apa mas?", tanya Yosa sopan. Dia tak mau terjadi masalah di kampung orang.

"Kamu tadi yang bonceng Tyas kan?. Nih perkenalkan.. aku bapake Nesya", orang yang tadi membentak Yosa kembali berucap kasar.

"Ooh yang di Taiwan ya mas..", Yosa masih saja berusaha sopan. Namun tidak bagi pria yang membentaknya. Wajahnya tetap saja menebarkan hawa amarah.

"Bukan urusanmu bangsat !!, Kamu harus dikasih pelajaran njing. Berani-beraninya deketin Tyas. Perlu kamu tau ya bangsat, Tyas mau kunikahi lagi !!", suara pria tersebut menggelegar.

"Emang Tyas mau?", dengan tengil Yosa melempar pertanyaan yang tentu sangat menyulut amarah pria tersebut.

"Kurang ajarrr... habiskan dia !!!", pria tersebut marah besar dan memerintahkan ke 9 anak buahnya untuk menghajar Yosa. Gaya-gaya preman terlihat dari dandanan mereka. Yang cukup mengkhawatirkan adalah masing-masing dari mereka membawa senjata untuk bertarung. Tiga diantaranya membawa besi berukuran kurang lebih 1 meter dan diameter sekitar 4-5 centimeter. 3 orang berikutnya membawa rantai sepeda motor yang terjuntai panjang. 3 orang sisanya membawa celurit.

Yosa berusaha tenang. Ia mundur mencari tempat yang lebih lapang. Dua orang maju membawa pentungan besi dan celurit. Satu sambaran mengarah ke leher Yosa, dan sambaran lainnya berusaha menghantam kepala. Dengan lincah Yosa melangkah sedikit kesamping dan mundur menghindari sambaran senjata. Detik berikutnya Yosa kembali maju menyarangkan satu tendangan kearah perut pemilik celurit dan satu pukulan telak yang bersarang di pipi kiri pemegang pentungan besi.

Melihat temannya terkena tendangan dan pukulan, ke 7 sisa preman menghambur bersama ke arah Yosa. Kondisi Yosa sangat genting. Dihadapannya telah bersiap 9 orang bersenjata. Yosa tak gentar, ia tetap maju. Beberapa sabetan dan pukulan berhasil dihindari Yosa. Beberapa tinju dan tendangan juga berhasil dilepaskan Yosa.

Namun satu orang tangan kosong bukanlah lawan yang sebanding dengan 9 orang bersenjata. Disaat pertarungan sedang sengit, sebuah celurit mampu menggores lengan kiri Yosa. Darah mulai mengalir. Yosa mundur sejenak berusaha melindungi tangan kirinya dari hantaman yang lebih parah. Namun saat itulah Yosa lengah. Seorang preman berlari memutar dan sekonyong-konyong telah berada di belakang tubuh Yosa. Dua hingga tiga pukulan besi menghantam punggung dan tengkuk Yosa. Yosa terhuyung dan roboh.

Pria yang mengaku sebagai ayah Nesya melangkah maju. Bertubi-tubi tendangan ia lesakkan ke tubuh dan wajah Yosa yang saat itu telah limbung tak berdaya.

"Woyyy.. jangkrikkk", Dodo tiba-tiba datang sambil berteriak. Sekumpulan preman tersebut segera naik keatas motor dan pergi. Bukan karena takut pada Dodo, tapi khawatir perbuatan mereka segera tercium aparat setempat.

"Awas kamu kalau dekati Tyas lagi !!!", ucap pria pimpinan preman sesaat sebelum motor mereka melesat pergi.


❌❎❌❎❌❎❌❎❌


Sore yang cerah berubah menjadi sore yang kelam bagi Yosa..

Bagaimana nasib Yosa selanjutnya ???

#staydisini #pantenginterus #jangankasihkendor
 
Terakhir diubah:
aish... jd malu... g sebanding hu, ane dg sampean...
ane hanya suka koment tanpa punya 1 ceritapun, kalau sampean bener2 pertapa semprot dg berjibun cerita jempol yg sudah ditetaskan... :D :D

Ga penting om bisa nulis ato ga.. yang penting bs ngumpul forum ini. .
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd