F L A M
FITRI : kakak , lepasin gue
(fitri menghempaskan tangan lidya)
LIDYA : fit , sudah gue malu , sudah
FITRI :
(memandang nanar) sebenarnya ini tentang apa kak ? ceritain
LIDYA : ga usah , ayo ke rumah teh vio sekarang , ayo !
Lidya berjalan duluan diikuti fitri menuju parkiran , sepanjang jalan tidak ada dialog , pun ketika sampai di rumah vio lidya masih tidak banyak bicara.
VIONA : selamat datang , ayo masuk yuk yuk
FITRI : waahh rumah kakak teteh vio enak gini yaa , mmm kalo fit jadi betah gimana?
VIONA : ahah ya udah tinggal disini aja temenin aku , mau ?
FITRI : mau mau mau
(mengangguk beberapa kali dengan muka gemas)
LIDYA : eh loe keenakan ya , loe tinggal disini sampe loe dapet kosan aja , jangan repotin teh vio
FITRI :
(monyong) huh elu ah
VIONA : ahahha ga repot kok , fitri udah bisa mandi sendiri kan ga perlu dimandiin
LIDYA : jangan dikasih hati teh , nie anak ntar minta jantung terus ampela
VIONA : ahahah kelakuan fitri pasti mirip kamu saat muda lid
VIONA : aku ga centil kaya dia teh
(memandang sinis kepada fitri)
FITRI : apa lo ? hhhh
Sore itu kami bertiga membereskan kamar atas yang sedikit berantakan , kamar di bawah atap lantai dua berbahan kayu ini memang cocoknya ditinggali oleh anak laki laki , beberapa barang angga ada disana , mulai dari bola basket, bola sepak , gitar akustik , koleksi gundam , dan beberapa barang cowok lainnya , teh vio memindahkan barang angga ke ruang sebelah , jendela kamar hanya berupa dua daun jendela berbahan kayu kecil yang langsung menuju taman komplek di samping rumah , sebenarnya kamar ini cukup asri dengan dekor vintage kayu dan warna coklat netral , hmm memang sangat nyaman untuk ditinggali , belum lagi meja belajar atau kerja yang bisa membuat kita betah mengetik disana , satu lagi , dipojokan dekat jendela ada benda tertutup kain hitam , fitri membukanya dan membuat viona dan lidya terkejut “ada apa fit “?
FITRI : kyaaa pianooo
(fitri loncat-loncat kegirangan) upright kawai wowwww , barang langka , ini masih nyala kak ?
VIONA : ooh itu piano lama angga , sudah bertahun tahun disana dan angga tidak pernah memainkannya lagi
FITRI : kenapa kak ?
VIONA :
(gestur i dont know) , mau main ? sebentar kakak cari dulu kuncinya
FITRI : mau bangettt
LIDYA : halah , emang elo bisa?
FITRI : yeee jago gue , liat aja ntar
Viona menuju bawah dan tak berapa lama membawa kunci , mendekati piano tua dan membuka kap penutupnya yang terbuat dari kayu , sat dibuka ternyata tuts hitam putihnya masih dalam keadaan baik tidak kotor sama sekali , viona memijit satu tuts dan “ding” .... “ waah masih nyala ahahah “ viona tertawa sampai matanya tertutup.
FITRI : mainin dong kak ayooo
VIONA : no no no , aku bego banget kalau masalah musik , kentut saja fals ahahah ga enak pokonya
FITRI : ya udah , boleh fitri coba?
VIONA : silakan adik manisss
Fitri mengambil bangku kayu pendamping si upright , dia nampak tersenyum dan mulai menempatkan jemarinya diatas tuts , alunan nada mulai terdengar , mungkin fitri masih memanaskan jemarinya , beberapa saat ada lantunan melody dan dentingan piano dengan nada romantis , ternyata fitri cukup fasih memainkan piano , sungguh membuat lidya sendiri takjub , viona pun demikian , dia memandang fitri dengan senyumnya yang khas.
Beberapa menit satu repertoar selesai dibawakan , viona meminta fitri bermain lagi , lidya hanya duduk di sofa kecil di pojok ruangan sambil meminum coklat panas yang disajikan viona, namun tiba- tiba “ gedubrak ! ! “ ada suara berisik di tangga , fitri menghentikan permainannya , viona dan lidya spontan melihat ke arah pintu , dan .......
“ hhh hhh hhh aduh sakit kepeleset , anu itu tadi ? siapa ya yang anu aduhhh “ angga tampak terpogoh pogoh dan memdapati 3 wanita berkumpul di ruang atas , namun mata angga hanya fokus ke pojok piano , angga hanya memandang sosok yang asing itu , wanita sangat muda dengan rambut panjang terurai , sesaat angga seperti tercekat .
VIONA : eh papah sudah pulang , ga kedengeran suara mobilnya , kita lagi dengerin yang maen piano
ANGGA : iya , makanya papah lsg lari ke atas , itu siapa mah ? melihat ke arah fitri
LIDYA : itu sepupupu aku kang
ANGGA : lho lid ? kapan datang ?
LIDYA : tadi siang kang hehe surprise lagii maaf ga bilang dulu
VIONA : udah mukanya biasa aja , dikiranya arwahnya si “dia” ya yang main piano , xixixi
(menghampiri angga dan cubit lengannya)
ANGGA : ahahah mamah bisa aja , siapa yang ga kaget , di rumah ini kan cuman ada kita , dan yang bisa main piano cuman papah , itu juga udah pensiun .
Adegan dan dialog itu diperhatikan oleh si gadis kecil , fitri tak hentinya memandang sosok angga dengan kemeja hitam yang kancing bajunya terbuka 2 , angga yang nampak kusut dan berkeringat akibat lari dari bawah malah membuat fitri mungkin sedikit terpesona , selama ini fitri jarang sekali bergaul dengan pria dewasa , kebanyakan temennya sebaya , namun kali ini entah kenapa fitri merasa sedikit canggung melihat seorang raden angga.
“ kenapa pensiun kak ? kenapa berhenti bermain piano ? “ pertanyaan fitri membuat suasana hening , fitri berdiri dari bangkunya dan menghampiri angga tanpa melepaskan pandangannya , menyodorkan tangannya dan berujar “ hai kak , aku fitri adik sepupunya kak lid “ fitri nampak canggung tidak seperti biasanya , namun masih bisa tersenyum walau hanya dikulum .
“ oh hai , aku angga , suaminya dia “ angga melirik ke arah viona , kemudian menyambut tangan si gadis . “ kakak angga belum jawab , kenapa berhenti bermain piano ? “
“ oh itu , mmmmm kenapa ya ? aku juga bingung ahahah , pokonya pensiun , udah itu aja sih” angga tampak canggung diberi pertanyaan oleh wanita semuda fitri
“ terlalu banyak memori , bener kan pah ? “ viona nampak menghampiri angga dan merangkulnya dari belakang , fitri nampak terkesiap dengan pemandangan romantis yang tersaji di depannya saat itu . “ papah udah makan ? kalo belum kita makan bareng , yuk bantuin mamah di dapur nyiapin makan buat kita semua , kebetulan mamah tadi belanja , kan mau ada penghuni baru disini nih “ viona mencium pundak angga.
Angga mengikuti viona menuju dapur di lantai bawah , fitri masih mematung di tempatya hingga ...
LIDYA : woyy tu mata liatnya biasa aja kaleeee
(toyor muka fitri)
FITRI : apasih kaak wkwwk
LIDYA : bisa bisa nya loe ngeces liat om om yaaa
FITRI : abisnya cakep , eh ngga sih , tapi auranya menarik xixixi
LIDYA : eh masihh kecill tau apaaa
FITRI : xixiix , kok jadi panas dingin gini ya wkwkwk
LIDYA : umur loe cuman separuh usia si akang , sstt ah udah diem
FITRI : idiihh apaan , serah gue dong , kalo gue suka liat kang angga weee
(julurin lidah)
LIDYA : ehh lu tuh ya , malu sama teh vio , udah baik sama lo ehh lakinya di kecengin juga
FITRI : santai kaak , kenapa malah kakak yang sewot ? kakak suka juga sama kakang angga? wkwkw
LIDYA : bukan urusan lo
(memalingkan wajah)
FITRI : hayoo ngaku aja dehh wwkkwkw
LIDYA : buodooo
FITRI : gue bakalan tinggal bareng akang lho disini xixi ga cemburu apa ?
(muka setan kecil nan jahat)
LIDYA :
(melotot) eh lo jangan kecentilan ntar , awas lo , gue toyor awas loo
FITRI : serah gue weeekk
(julurin lidah kemudian lari kebawah)
LIDYA : anak singkong ! ! fitriiiii awas loe yaaa
(ngejar fitri)
Fitri berlari menuju dapur dan kembali mendapati suasana romantis dimana viona sedang memasak sesuatu dan angga membantunya sambil bercanda , belum lagi ada anak laki laki lucu yang merengek minta dibuatkan susu oleh ayahnya , aahh pemandangan ini membuat fitri tersenyum namun dikagetkan oleh lidya yang datang dan mengacak acak rambutnya .
“ eh kalian , sini yuk ke meja makan “ viona tersenyum dan mulai menghidangkan makanan di meja
“ wahh wangi banget yaa kak , mmm fit laper beneran “ fitri mengambil kursi disamping angga yang sedang menggendong anak lelakinya “ aiihh lutunyaaa , anak siapa sihhh “ fitri mencubit pipi anak lelaki angga namun hal tu membuat anak lelaki angga cemberut lalu menjulurkan lidah ke fitri .
“ tuh kan kata gue juga lu pasti dibenci wkwkw , sini sama tante lidi sini “ anak lelaki angga mengangkat kedua tangannya ke arah lidya , dengan sigap lidya menggendong anak lelaki angga yang sekarang tampak riang duduk di pangkuan lidya , lidya menjulurkan lidah ke arah fitri yang nampak cemberut dengan pemandangan ini .
Petang itu , satu keluarga kecil yang bahagia , ditambah adik sehati viona yang ikut bahagia bisa berkumpul bersama dan satu anggota baru yang manis dan cerewet mendambah suasana riuh di rumah angga , sampai malam menjelang hanya obrolan ringan yang mengundang tawa terdengar disekitar rumah .
23.00 WIB @kamar angga dan viona
ANGGA : mah , its ok kamu terima fitri disini ?
VIONA : mmm kenapa tanya gitu pah ?
ANGGA : ya ga apa apa sih , cuman kan dia anak cewek , abg , waduh
VIONA : cantik , atraktif hmm mengingatkan mamah waktu muda ahahha
ANGGA : haiah , maksudnya dia kan bisa menarik perhatian anak cowok sekitar komplek
VIONA : ya ga apa apa atuh , asal jangan menarik perhatian papah aja (cubit perut angga)
ANGGA : ya enggak lah mah , papah udah punya istri cakep gini (kiss lembut rambut viona)
VIONA : oh yaaaaa ?
ANGGA : lagipula mamah tau papah ga pernah suka abg
VIONA : itu lidya ? dulu awal kenal kan abg cerewet , hayo ngaku lahh xixixi
ANGGA : lidya sekarang sudah dewasa mah
VIONA : ciee jadi makin suka dong
ANGGA : ah shut up
VIONA :
(memalingkan wajahnya ke angga) , shut up ? hmmm berarti ?
ANGGA : pokonya mamah juaranya tetep
VIONA : really ?
(menyipitkanmata indahnya)
ANGGA : berisik ah sini
(merangkul viona dan mulai kiss bibirnya)
VIONA : mmphhhh ... papah ahhh mmmpph
23.00 WIB @kamar fitri
Dua orang gadis sedang terlihat terlentang di satu kasur , berselimut dikarenakan suhu kota Bandung yang memang mulai dingin di malam hari .
FITRI : kak ....
LIDYA : mmmm
FITRI : mmmm
LIDYA : apa ?
FITRI : lu belum tidur ?
LIDYA : baru setengah tidur kenapa?
FITRI : mmm kira-kira kang angga sama teh vio lagi ngapain ya sekarang ? xixiix
LIDYA : udah tidur palingan zzz
FITRI : masa langsung tidur ?
LIDYA : ya terus ?
FITRI : ga pacar pacaran dulu gitu ?
LIDYA : maksud loee
FITRI : yaa gitu lah masa ga ngerti
LIDYA : ah lu anak kecil , brisik !
FITRI : denger deh , ssttt ... eh tapi kok sunyi ya?
LIDYA : lu mikir apaan sih ?
FITRI : kan kalo mereka lagi gituan pasti ada suara-suara berisik gitu kan ?
LIDYA : ya ampun lu ya , anak sekarang pikirrannya ampuunn
FITRI : ah lu kak , emang lu belon pernah kaya gitu ?
LIDYA : kaya gitu gimana ?
FITRI : ya berisik-berisik di ranjang ?
LIDYA : jangan tanya deh zzzz
FITRI : pernah ya ?
LIDYA : bukan urusan luu
FITRI : sama kang angga pernah ya ?
LIDYA : apasihhh ?
FITRI : enak ga ? xixixi
LIDYA : enak lahh ...
FITRI : hayoo keceplosan wkwkw , setengah tidur lu ah
LIDYA : eh tadi gua ngomong apa emang ?
FITRI : ahh ngeles lu
LIDYA : xixixi , sumpeh gue lupa , udah tidur sana
FITRI : ah lu kak ....
......................................
.........................................
.........................................
.........................................
.........................................
FITRI : beneran enak ?
LIDYA : zzzzzzz
FITRI : kak ?
LIDYA : zzzz iya mmmmhh
FITRI : kuat ?
LIDYA : zzzzz iyaaa brisik ah tiduuuurr
FITRI : woww , jadi pengen ...
LIDYA : apa lu bilang ?
FITRI : zzzzz
LIDYA : eh kampret .. bangun lu tadi bilang apa ?
FITRI : zzzzz
(tapi senyum)
LIDYA : anak singkong rese nihh gua lagi ngantuk juga , tadi bilang apa wooy ?
FITRI :
(ndusel ndusel ) apa sih kakakk ,aku ngantookk besok mulai kuliah , berisik ah
LIDYA : tadi lu bilang pengen , pengen apa ?
FITRI : zzzzz
LIDYA : rese lu ah
(toyor kepala fitri , balik badan kemudian memejamkan matanya)
06.00 WIB
Kesibukan tampak terjadi di rumah angga , vio terlihat masih memakai handuk di kepala pertanda rambutnya belum kering setelah keramas sambil siapkan sarapan buat anak lelakinya , angga nampak duduk di dekat garasi sambil menyeruput kopi , nampaknya belum benar benar bangun , lidya nampak ngomel ngomel di depan pintu kamar mandi atas , fitri yang berada di dalamnya malah nyanyi nyanyi ga jelas sambil cekikikan .
LIDYA : ehhh anak singkongg buruann gue mulesss
(menggedor gedor pintu)
FITRI : “ la la la love song , da ina kureta la la la “
LIDYA : malah nyanyi begooo ihhh
Lidya kemudian turun menuju bawah , mendapati viona yang sedang menyuapi anaknya
LIDYA : teh , ikut ke kamar mandi lahh , mulesss
VIONA : ahahah pake kamar mandi kamar teteh aja , kalo mau sekalian mandi juga pake aja sok ga apa apa
LIDYA : beneran ? ya udah makasih yaa teteeeh
Lidya beranjak menuju kamar viona , kamar mandi yang bersih dengan spotlite ciamik , setelah menuntaskan hasrat mulesnya , lidya mulai melucuti pakaiannya sendiri dan menyalakan shower yang mengalirkan air hangat ke tubuhnya , segar sekali pagi ini , lidya nampak terpejam menikmati hangatnya air di sekujur tubuhnya , kemudian meraba raba botol sabun cair dan mulai menyepuhkan sebagian di dadanya yang putih dan bersih , erlahan lidya memilin nipple nya yang masih berwarna merah muda , dia beranjak menuju kaca depan wastafel , lidya melihat refleksi tubuhnya yang putih dengan rambut basah sebahu dan badan mulai dipenuhu sabun cair berbusa , dengan gerakan halus lidya menyabuni area V nya , kadang jarinya menyusup diantara celah v nya yang licin oleh sabun. Pandangan lidya lurus menatap refleksi matanya sendiri , entah apa dibenaknya namun ada senyum tipis di bibirnya kemudian bergumam “ lidya , kamu sexy , kamu cantik , kamu mengaggumkan , siapapun bisa kamu dapatkan ,hhhhh “ ada sedikit senyum jahat dan alis yang naik ketika lidya menggumamkan kata katanya , “ tapi kenapa aku suka kamu kang ? salah aku juga kenapa ga paksa kamu miliki aku dari dulu “ lidya menunduk , namun dirinya terusik oleh t shirt yang menggantung , lidya mengambilnya kemudian tersenyum “ ini pasti punya akang “ lidya menghirup aroma baju dan memeluknya hingga baju itu basah oleh busa sabun .
Gemericik terdengar , lidya menyepuh seluruh badannya yang langsing oleh air hangat , hampir tidak terlewat sedikitpun , lidya terlihat sangat telaten dalam merawat tubuhnya , hingga ke bagian sela buah dada dan lipatan sekitar selangkangan tidak luput dari basuhan tangannya , lidya mengusap wajahnya berkali kali dengan air “beres, kamu cantik lidyaa ahahah “ .
Lidya keluar dari area shower , mulai melihat ke kanan kiri namun tidak menemukan handuk “ bego lidii , kenapa tadi ga nanyain dulu ada handuk atau ngga sihh , begooo “ lidya nampak gusar , perlahan dia membuka pintu kamar mandi , kepalanya melihat keluar , sepi , iyalah ini didalam kamar kan , “ tehh , teteeh punteen teeh “ lidya nampak kebingungan , namun dia melihat ada tumpukan kain di pojok kamar yang dia yakini ada sebuah handuk disana , dengan langkah kecil dan sedikit berlari lidya tanpa busana dengan cepat menuju pojok kamar namun ngeeekkk pintu kamar terbuka “ aaaahh “ lidya menjerit kaget dengan spontan dia menutupi v dan dadanya .
LIDYA : eh hehe eh akang , iih akang maluuuu sanaaa
ANGGA :
(melongo) kamu lagi ngapain ?
LIDYA : aahh akang mahh , udah sana ihh lidya lupa bawa handuk
ANGGA : tuh
(menunjuk pojok yang dituju lidya )
LIDYA : heheh iya kang
(lidya mengambil handuk dan membalutkannya ke tubuhnya)
ANGGA : dasar
(membalikan badan seraya keluar kamar)
LIDYA : eh kang
ANGGA : apa lagi ?
LIDYA : teteh lagi apa ?
ANGGA : eh ? tadi sih lagi keluar anterin anaku ke omahnya , kan sudah mulai sekolah sekolahan dia
LIDYA : oh ya ?
ANGGA : jangan macem macem dehh
LIDYA : ga macem macem kok , satu macem saja
(lidya menghampiri angga dengan cepat , menempatkan tubuhnya dekat dengan angga merangkulnya dan kiss bibir angga seraya menutup pintu )
ANGGA : lidi hey , ada fitri diatas
LIDYA : sstttt mmmphhh
(kiss bibir angga)
ANGGA : lidi mmphhh
Lidya dengan sengaja menjatuhkan handuknya , hingga mau tak mau P angga yang memang suka bereaksi keras di pagi hari menyentuh V lidya walau masih terhalang celana boxer, angga mulai menikmati ciuman yang diberikan lidya , lidya menarik tangan angga dan menempelkannya di sebelah dadanya “ hhh kang , hhhh “ lidya mulai mendesis dan sebelah tangannya mulai mengelus ngelus P angga yang beneran tegang sekarang .
“ kang yuk ? quickie ? “ mata lidya mulai sayu
“ ga lid , jarak rumah omah cuman dua blok dari sini , vio tadi pake motor jadi pasti ga lama “ angga nampak gusar
“ ah akaang , nanti siang yuk , kemana gitu “ lidya sedikit memelas
“ iya iya , nanti chat aja ya setelah jam makan siang “ angga semakin gusar sambil memperhatikan jendela kamar
“ beneran ? oke kang makasih ya udah mau nyempetin waktunya uhuk uhuk uhuk “ lidya nampak kegirangan namun terhentikan oleh batuknya
“ tuh kan batuk , kamu masih sakit ah , jangan maksain ayo handuknya pakai lagi “ angga memungut handuk dilantai dan melingkarkannya di tubuh lidya.
“ aku ga apa apa kang , beneran ya nanti siang “ lidya tersenyum walau sambil memegangi dadanya
Dari jendela kamar nampak bayangan berkelebat seperti pengendara motor “ gawat lid , vio sudah pulang “ angga nampak panik , “ ssttt kang , akang keluar duluan “ namun terlambat , pintu rumah terdengar ada yang membuka disertai langkah kaki dan suara viona “papahh ? papah dimana ? “ angga nampak pucat namun dengan sigap lidya menunjuk jendela kamar yang setengah terbuka , mengerti dengan kode lidya angga secepat kilat menuju jendela , membukanya lebar lebar dan loncat menuju keluar dan berlari dengan cepat ke belakang rumah menuju garasi .
“ grek !! “ “ Lho kok dikunci ? lid ? lidiii ? viona mematung di depan kamarnya sendiri.
“ iya teh bentar “ lidya perlahan membuka kunci dan membuka pintu
VIONA : oohh baru beres mandi ya ?
LIDYA : hehe iya teh , maaf ya dikunci , takut ada yang masuk
VIONA : ah kamuu
(melihat ke arah jendela yang terbuka lebar) pintu dikunci tapi jendela dibuka lebar gini , kalau ada yang noong (ngintip) gimana coba ?
LIDYA : oh iya ya ahahha , bego bego bego
VIONA : teteh mau keringin rambut , tadi kena angin masih aja basah nih , eh ketemu handuknya ? maaf tadi belum teteh siapin
LIDYA : gapapa teh , mmm numpang ganti baju sama make up
disini boleh ?
VIONA : boleh sayaang , sini duduk disamping aku
(berbagi kursi meja rias)
Lidya nampak canggung , melihat ke arah jendela dan yang dia lihat hanya taman sebelah rumah , lidya nampak tersenyum kemudian dia mulai fokus menatap wajahnya , mengambil make up kepunyaan viona sambil bercanda , “ teteh geulis (cantik) pantes akang suka xixiix “ lidya menyenggol tubuh viona , “ kamu lebih cantik , pantesan suami teteh memalingkan mata xixixi “ viona balik menyenggol lidya , kemudian hening , namun akhirnya keduanya tertawa lepas hahahaha “ wanita” .
Disudut lain rumah , angga nampak mengendap menuju garasi dan masuk melalui pintu samping namun “ hei akang , ngapain tadi loncat jendela kamar sendiri ? ” ternyata fitri sudah ada di jalan menuju dapur sambil menyilangkan tangannya di dada dan wajah penuh selidik. “ ahahhah hei fit , ngaaanu eehh , itu tadi ngejar kucing eh , kok kamu tahu liat dimana ? “ angga tampak sangat gugup , angga kemudian menuju dapur mengambil segelas air putih dan meminumnyam , t5anpa sadar fitri mengikutinya . “ ebuset ngapain ngikutin fit , bukannya kamu ada kuliah pagi ? “
FITRI : iya ada kuliah , tapi masih nunggu kak lidya mandi , lama
ANGGA : oohhh
(angga mereguk airnya)
FITRI : mandinya di kamar akang lhoo
(menyipitkan mata)
ANGGA : oh ya ? ahehehe
FITRI : emang tadi ga ketemu ?
ANGGA : e eu enggak
(salting)
FITRI : masa ?
ANGGA : beneran
FITRI : owh ok
(menghampiri angga , mendekatkan wajahnya sambil senyum ) selamat pagi kakak ganteng , lain kali kalo loncat jendela lagi ajak ajak yaa xixixiix
Fitri kemudian membalikan tubuhnya menuju ruang depan , angga memasang wajah bengong , baru kali ini ada gadis yang bilang dia “ganteng” oh shiitt dia hanya anak kecil , apa yang kau pikirkan anggaaaa .
Pagi yang absurd , mulai hari ini akan ada kisah baru di kehidupan rumah tangga kami , ya ampun .
***
13.25 WIB masih hari yang sama
“ lid akang harus cepet cepet ke kantor , ditunggu boss “ angga nampak sibuk memakai celananya
“ ahh akang jangan pergi dulu , temenin sampai sore ya ya ya ? “ lidya merangkul angga yang sedang duduk namun sibuk memakai celananya.
“ ga bisa lid , mmmm giini aja , akang ke kantor dulu , jam 3 akang balik lagi kesini temenin kamu sampai agak malam “ angga membalikan tubuhnya kemudian memegang wajah lidya dengan kedua tangannya.
“ mmhhh , iya deh , tapi balik lagi yaa janji , awas jangan langsung pulang akangnya “ lidya menempelkan wajahnya ke wajah angga kemudian mengecup bibirnya “kiss” .
“ iya akang janji “
***
17.00 WIB Rumah Angga
Nampak seorang gadis berusia belasan tahun sedang berusaha menaiki pagar rumah angga , dia berhasil loncat dan menuju kursi di beranda rumah angga , gadis itu fitri yang baru pulang kuliah , dia nampak sibuk dengan HP nya , sesekali berwajah bete , namun kadang tersenyum dan tak lama berselang terlihat mobil putih viona.
VIONA : heyy maaf yaa teteh tadi ke toko make up dulu
FITRI : hehe gapapa teh , blm lama juga
VIONA : nanti teteh kasih kunci sendiri deh biar kamu bisa bebas keluar masuk
FITRI : beneran teh ? wah makasih teteh baik banget
VIONA : kamu sudah makan ?
FITRI : siang udah , tapi sekarang laper
(muka manja)
VIONA : ahaha ya udah , bikin mie rebus yuk ?
FITRI : hayuk
Mereka berlalu menuju dapur , dan selang berapa lama omah tampak datang dengan mobil tuanya mengantarkan anak lelaki viona , kemudian tampak riuh dengan canda fitri yang kepedesan makan mie rebus.
19.25 WIB
“teteh , kang angga mana ? tiba-tiba fitri bertanya kepada viona yang sedang kelonin anak lelakinya yang mulai ngantuk di depan tv
“ oh iya ya jam segini belum pulang , tadi sih bilangnya mau ketemu klien , sebentar aku telfon “ viona mengambil HP nya dan bersamaan dengan itu fitri juga mengambil Hpnya sendiri .
On Call
VIONA : pah ? dimana?
ANGGA : mmm ini baru pasteur mah , sebentar lagi papah pulang
VIONA : weleh masih jauh juga ya ?
ANGGA : iya nih tadi diajak makan dulu
VIONA : oh gitu , ya udah hati-hati ya , eh ga usah bawa makanan , mamah sama fitri baru saja makan mie
ANGGA : oh iya iya , tadinya mau dibeliin nasgor podomoro , ga jadi deh
VIONA : ya pah ga pa pa , tiati yaa
ANGGA : iyaa udah dua kali bilang ah
VIONA : hati hatiii
ANGGA : iyaaaa
VIONA : mamah sayang papah
ANGGA : modus ahh
VIONA : ahahha , gitu deh
On Call
FITRI : lama banget lu ngangkatnya kak
LIDYA : ha halo iya apa ?
FITRI : dimana lu kak ?
LIDYA : mmm apa ini dimana ya? Mmm pasteur pasteur
FITRI : ha ? mau balik jakarta lu ?
LIDYA : mm iya deh kayanya , ga papa kan ?
FITRI : ya ga pa pa sih , cuman udah malem gini gapapa lo nyetir sendiri?
LIDYA : gapapa , gue setrong ahahah
FITRI : eh kak
(fitri agak menjauh dari viona yang juga sedang on call ) gua mau tanya
LIDYA : tanya apa?
FITRI : tadi pagi lu ngapain sama kang angga di kamar ?
LIDYA : ngapain apa ?
FITRI : halah ga usah bohong deh kak , aku liat kang angga loncat jendela wkwkkw
LIDYA : lah mana gue tau, gue kan mandi
FITRI : masa iya kang angga ngintip lu mandi kak ? yang ada lu nyerahin diri buat diintip ahahaha
LIDYA : enak aja lu !
FITRI : ahahhah marah lu yee , sekarang gue yang disini elu di jakarta , ingeeeett
LIDYA : awas lo jangan macem-macem , lo masih kecil
FITRI : iyaa iyaa , tapi lu sama akang beneran kan?
LIDYA : beneran apa ?
FITRI : beneran gituan kan ? ahahah
LIDYA : enak aja lo ! udah ah gue mau masuk tol , brisik aja
FITRI : ahahah kak , kak ? yeee dimatiin
“ telfon siapa fit ? “ viona menoleh ke arah fitri yang memang menjauh ke ruang tengah
“ eh ini tadi kak lidya , mmm katanya dia langsung ke jakarta teh ga kesini dulu “ fitri menghampiri viona , duduk disamping viona yang sedang memangku anak lelakinya yang mulai ngantuk , kemudian tertidur.
“ ahh lidi , selalu maksain nyetir malem , padahal besok pagi aja sih ck ck ck , fit , teteh pindahin dulu anak ini ya , bentar “ viona beranjak menuju kamar anak lelakinya , membaringkannya namun si anak lelaki sedikit terbangun dan merengek , viona tidur disampingnya sambil mengelus punggung si anak lelaki dan bersenandung seadanya , kemudian si anak lelaki kembali terlelap namun disaat bersamaan vionapun tampak terkantuk kantuk dan kemudian tertidur sambil memeluk anak lelakinya.
Ruang televisi itu nampak terang , hanya ada fitri yang menonton acara talkshow favoritnya , sesekali fitri melihat ke arah kamar anak lelaki viona yang pintunya sedikit terbuka , mungkin dalam hatinya kenapa teh vio belum keluar lagi ?
21.12 WIB
Terdengar pintu garasi terbuka , oh rupanya angga sudah pulang , angga melangkah gontai menuju ruang televisi yang sepi , angga melihat fitri sudah terlelap disofa sambil masih memegangi remote tv , angga hanya tersenyum kemudian menuju kamarnya , tidak berapa lama angga keluar kamar dan sudah berganti baju tidur , menuju kamar anak lelakinya , ahh viona , cantik sekali kamu , pemandangan yang luar biasa seorang ibu muda cantik dengan baju tidur minim memeluk anaknya , mungkin dia lelah , ah sudahlah tidak akan kubangunkan , angga mengambil selimut darilemari anak lelakinya , menyelimuti istrinya dan buah hatinya , namun viona tampak sedikit membuka matanya sambil lirih “ pah , udah pulang yaa “ sambil tersenyum tipis namun dalam keadaan ngantuk . “ sssttt “ angga menempelkan telunjuknya di jari mungil istrinya , “ mamah tidur disini saja ya ? tanggung “ kata angga . Viona hanya mengangguk angguk sambil tersenyum , kemudian memejamkan matanya kembali ..
Angga menutup pintu kamar anak lelakinya , menuju dapur untuk membuat teh hangat , meminumnya sedikit namun dia teringat fitri yang masih tertidur di ruang tamu , angga menghampiri fitri yang terlelap di sofa dan duduk disebelahnya “ srupuuttt “ angga meminum sebagian teh nya , mengambil remote di tangan fitri kemudian mengganti channel , nampaknya tidak ada yang menarik bagi angga , akhirnya angga hanya play saluran musik asia saja tanpa melihatnya lebih jauh . fitri , hmmm anak ini manis juga ketika tidur , wajahnya masih polos sekali , angga hanya tersenyum melihat fitri yang terlelap hingga tak sadar ada orang lain disebelahnya .
15 menit kemudian
Angga hanya mengotak ngatik Hpnya melihat ini itu yang tidak sempat dilihat tadi siang, namun kemudian fitri yang terlelap mulai berubah posisi , ahh tubuh fitri yang mungil terjembab ke bahu angga , fitri nampak masih terlelap , angga berbenah kemudian sedikit bergeser dan itu membuat tubuh fitri kini meringkuk disebelah angga , dengan celana tidur super pendek “ damn mulus juga paha anak ini “ mungkin itu yang ada di otak angga , namun angga berusaha mengalihkan perhatiannya dengan melihat Hpnya kembali , namun apa daya perhatiannya kembali teralihkan ketiak kaki putih fitri bergerak gerak hingga celana pendeknya naik keatas dan memperlihatka cd nya yang berwarna merah muda , ah siaaalll , lama lama disini aku akan tergoda juga pikir angga . lebih baik ku bangunkan saja .
“ fit , fitriii , pindah gih keatas “ angga menepuk nepuk bahu fitri , namun tidak ada reaksi
“ fiitrii banguun “ angga mulai berani menepuk pipi fitri yang mulus tanpa jerawat dan masih kencang .
“ mmm mmhh , apa kang ? mmhh ngantuk “ fitri malah mengambil tangan angga di pipinya kemudian memeluknya
“ fit aduh duh ini ketarik” angga tampak terhuyung , tidak menyangka tenaga anak ini begitu besar hingga bisa menariknya dengan sekali gerakan.
“ fit bangun dong , akang mau tidur , kamu jangan tidur disini nanti masuk angin “ angga sedikit merajuk dengan muka memelas
“ mmhh , mmmmm gendong , ngantukk “ fitri mengucek matanya seraya memberi gestur gendong aku dong kang ahahaha
“ ya ampun nih anak , ya udah akod
(gendong di punggung) aja ya , yuk sini cepetan “ angga membelakangi fitri , dengan malas fitri menaiki punggung angga dengan mata setengah tertutup , melingkarkan kedua tangannya di leher angga .
“ udah ? ok kita naik “
Mmmhh , angga mulai menapaki tangga menuju lantai 2 , fitri semakin memeluk erat tubuh angga ,dan anggapun tersenyum dibuatnya , ah anak kecil pikirnya , tapi wangi tubuh fitri mengingatkan angga ke lidya muda , lidya yang cerewet, lidya yang periang , gadis ini sungguh miripo tabiatnya dengan lidya , ahahha dasar satu garis keturunan “mungkin” .
Pintu kamar tebuka , angga membaringkan fitri yang entahlah beneran tidur atau pura-pura tidur , angga melihat tubuh fitri sekali lagi , hmm sangat mulus , walau kecil dan belum tumbuh sempurna , tapi dasarnya sudah sangat cantik , ah beruntuh pria yang bisa memiliki kau nak , angga membawa selimut dan ketika hendak menyelimutkannya ke tubuh fitri tiba-tiba fitri bergerak malas namun gerakannya malah mengangkat celana pendeknya sekali lagi hingga pangkal pahanya begitu mulus terlihat “ glek” kuatkan imanku , gumam angga tapi dengan mata fokus ke paha fitri .
Selimut menyelamatkan moment , sekarang tubuh fitri sudah tertutup oleh selimut tipis , nampak ada senyum di bibir mungil fitri , semuanya terlihat samar oleh angga ,kemudian angga mulai beranjak namun ketika hendak membuka pintu tiba tiba ada pelukan mendadak dari belakang.
FITRI : makasih ya kang
ANGGA :
(berusaha cool dan tenang) kirain tidur beneran
FITRI : ga kok xixiix
ANGGA : berarti dari tadi?
FITRI : iya , pengen manja manja saja sama akang xixixi
ANGGA : ampun , fit kamu masih kecil
FITRI : 18 tahun mau 19 bukan anak kecil lah
ANGGA : tapi ...
FITRI : aku udah gede ssstt diem kang ! anget peluk akang , nyaman
20 detik berlalu , angga melepaskan pelukan fitri , dan berputar , sekarang mereka berhadapan , tinggi fitri yang hanya sedagu angga membuat fitrui sedikit mendongak keatas .
ANGGA : itu semua buat apa?
FITRI : mmmm tanda terima kasih aja kang
ANGGA : tapi kamu salah , akang tetep cowok dan bukan kakak kandungmu
FITRI : ya ga papa , aku suka sama akang
ANGGA : ampun , anak sekarang lebih berani gini , kita baru ketemu beberapa hari
FITRI : ga masalah , dari awal akang masuk pintu itu pas aku main piano , aku sudah suka akang
ANGGA : jangan suka aku , aku tua
FITRI : ga papa , serasa sama kakak
ANGGA : aku jelek
FITRI : aku ga butuh cowok cakep , suka nyakitin
ANGGA : aku bau
FITRI : xixixi , mau aku kasih parfum import biar wangi ?
ANGGA : aku mmmm apa ya?
FITRI : berkeluarga ? sstttt jangan sampai teteh vio tau , mampus ntar kita
ANGGA : aduh udah ga punya alasan
(garuk-garuk kepala)
FITRI : nah lho ga bisa ngeles lagi
ANGGA :
(menatap fitri dengan sayu) aku ..........
FITRI : kang ..
. ( merangkul leher angga hingga angga membungkuk dan cup , satu kecupan khas remaja mendarat di bibir angga ) ... xxiixixi , tanda terima kasih tuh
ANGGA : nakal .. ga boleh
FITRI : biarin
ANGGA : ga boleh gitu
FITRI : bolehnya apa ?
ANGGA : ga boleh semuanya
FITRI : mmm atau akang mau pacaran gaya dewasa?
ANGGA : enggak
FITRI : ajarin aku
ANGGA : ga bolehh
FITRI : daripada aku belajar sama cowok lain yang belum tentu aku sayang dan ga mau tanggung jawab ?
ANGGA : lho kok gitu ? Itu juga ga boleh lah
FITRI : tuh kan ? jadi mending akang yang ajarin
ANGGA : aku punya alasan lain yang bikin aku ga bisa , maaf
FITRI : aku , kamu , udah kaya pacaran aja ya kita? Horeee ahahha
ANGGA : malah becanda zzzz
FITRI : alasannya ?
ANGGA : aku punya orang lain selain vio , maaf aku jujur tapi ini demi kebaikan kamu juga
FITRI : kak Lidya ya
ANGGA : what ? kok tahu ?
FITRI : kalian mudah ditebak , terutama kak Lidi , sorot matanya pas liat akang sungguh berbinar
ANGGA : hmmm
FITRI : yang pagi-pagi itu kalian affair kan di kamar bawah ?
ANGGA : iya
FITRI : ahahhaha kak lid ga mau ngaku tuh
ANGGA : lalu ? sekarang kamu mau lapor vio ?
(menatap tajam)
FITRI : bisa jadi
(balas menatap)
ANGGA : jangan
FITRI : terserah aku
ANGGA : alasannya ?
FITRI : tadi akang sudah campakan aku , nolak aku , jadi yaaa mending aku lapor kan ?
(ketawa setan)
ANGGA : jadi apa yang harus akang lakukan biar kamu ga bilang
(bego )
FITRI : mmm apa ya , nanti aku bilang akang harus ngapain , sekarang aku mau bobo ahahah
ANGGA : jahat
FITRI : biarin ....
Papaah ? paahh ................
Suara vio di lantai bawah terdengar pelan namun bagai gelegar petir bagi angga dan fitri
Dan
Bersambung
Notes writer
*FLAM : tanda ornamen (hiasan) berupa not kecil di depan not lagu
* diakod , digendong , tak gendong , efeknya sama kaya pelukan ,membuat kita lebih nyaman dengan sidia
*oh iya , maaf pemilihan back warna mulustrasinya jadi aga unyu2 pastel , entah kenapa akhir2 ini TS lebih suka zona happy daripada gloomy
*mudah2an RL TS ga pengaruhi isi cerita ini sampai tamat nanti
*mohon maaf atas keterlambatan Update , beneran sibuk di RL , bahkan LKTCP pun gagal posting L
*terima kasih buat yang sabar menunggu , penyemangat , pencemburu , yang ga kangen TS , biang gosip , pemilik hastag , kalian ruar biasah
* sampai jumpa di bdg bulan Desember buat yang ngerti aja , olala TKP tepat dibelakang Kantor TS
*oh ya , ga ada adegan panas di episode ini , untung fitur bata udah ga ada wkwkwkwk