R E F F R A I N
ANGGA : ha halo koh , kok ada disini ya ?
(muka angga tampak bingung)
BUDI : kuya ! , gua kira siapa ahahah , baru aja gua ketemu bini lu di kedai gua hahaha
Budi menghampiri angga , angga menyodorkan tangan ingin berjabat namun keburu dirangkul oleh Budi , rangkulan sahabat atau lebih mirip keluarga.
BUDI : gila lu ya , bisa aja cari bini , cakep broo ahahahha
(jitak jitak kepala angga)
ANGGA : lha adek kokoh juga cantik bisa kepincut sama gua koh hehe
BUDI : terus itu cewek cerewet satunya lagi siapa ?
(melihat ke arah lidya yang terbengong dengan suasana ini)
ANGGA : euu itu temennya caroline juga dulu , masa kokoh lupa ? anak sma cerewet yang kokoh kira pacar angga
BUDI : astaga , anak cerewet itu ? namanya mmm gua lupa ahahha udah gede ya sekarang , tapi tetep cerewet
LIDYA :
(mendekat dan mendengar percakapan angga dan budi ) enak aja bilang gua cerewet huft , eh situ siapa emangnya
BUDI : hehe loe lupa ya gua siapa ? gua yang dulu suka gebukin kakak kakakan loe ini , mmm gua david
LIDYA : david ? katanya tadi budi ? kok lupa ya
BUDI : iya nama lokal gue di KTP emang budi , sekarang juga lebih asik pake nama budi , david sih udah mati ahahaha
LIDYA : oh ohhh iya iya koh budi kakaknya kak carol , aduh pangling koh , dulu kan kokoh kurus gitu sekarang udah kaya atlet aja nih wowww
BUDI : gue berusaha hidup sehat sepeninggal adek gue , gue pengen panjang umur lid hehe
LIDYA : koh budi udah merit ?
BUDI : udah , anak anak gue di Jakarta , bini gue juga , tapi 5 tahun belakangan gua bolak balik austy , gua buka kedai kopi disana , di Jakarta dan sekarang di Bandung sih , lha kenapa ngobrol pinggir jalan gini ya ? udah pada pindah lagi ke kedai gua yuk , eh vio nih scraft loe , awas jangan sampe ketinggalan atau hilang lagi , awas !
VIONA : iya mas maaf , abis tadi repot nih ngejar adek aku yang cerewet ini
(nyenggol lidya yang sekarang malah malu malu )
Wife beranjak menuju mobilnya dan lidya juga menuju mobilnya , aku sih ikut koh budi saja dibonceng NSR legendnya waahh sudah lama ga pake 2 tak lawas , jadi kangen masa muda ahaha.
@B & C Coffee Shop
Gelak tawa memenuhi meja paling pojok coffe shop , disana duduk dua orang wanita cantik , satu pria gagah dan satu pria biasa saja , sore memang cukup indah untuk dinikmati apalagi kedai ini me roaster biji kopinya sendiri sehingga aromanya menyeruak sampai keluar kedai dan menggoda penciuman orang orang yang melintas di area sana.
"Hahaha jadi seperti itu ya , aduh dek lidya ini emang ga berubah dari dulu ya masih cerewet , badannya aja jadi tambah tinggi " budi berseloroh tentang kecurigaan antara hubungan dia dengan viona. " jadi gini bro (melihat ke arah angga) , gua ga sengaja ketemu bini lu di mart beberapa waktu lalu , nah gua tertarik bukan sama body bini lu yang emang asik sih hehe tapi sama scraft ijo nya yang lu tau sendiri lah ga usah gua jelasin ahahha , jadinya gua beraniin diri ngasih kartu nama kedai ini , ya kali aja bini lu pengen me time disini sambil ngobrol-ngborol , kalo gue sih kepo sama scraft nya doang , serius bro " budi meminum kopinya.
" angga percaya kok koh hehe , bukan gaya kokoh yang suka akraban sama orang yang baru kenal kecuali ada hal yang penting , iya kan ? " aku mengucek latte ku yang mulai mendingin
" tapi demi apapun gua baru ketemu lagi bini lu tadi aja bro , bini lu bilang sih udah dua kali kesini , sendirian trus pernah sama teman kerjanya , tapi kan gua lagi di jakarta kali ya jadi mungkin baru ditemukan sekarang dan terungkaplah tadi hehe " budi sedikit menerawang ke langit-langit.
ANGGA : tentang scraft ?
BUDI : iya , ya tuhan gua kangen si adek
( budi mengusap ngusap wajahnya dan memang terlihat di matanya ada kesedihan yang mendalam)
ANGGA : aku juga koh , aku kangen carol
(memandang ke arah viona)
LIDYA : kak carol hiks
(menunduk)
VIONA :
(mengusap usap lengan angga , menjatuhkan kepalanya di bahu angga )
BUDI : kedai ini cita cita si adek dari dulu , seloroh dia masih gua ingat kalau namanya harus caroline coffee shop hehe , tapi gua protes nama gua harus masuk , jadi sekarang ya ini deh jadinya , anggap aja Budi and caroline coffee shop
(tersenyum namun ada titik air mata menetes di pipi budi)
VIONA : vi ga sempet ketemu carol , tapi tahun tahun awal vi ketemu angga , angga masih dalam keadaan terpuruk karena carol , awal kita dekat juga pas sesudah upacara pemakaman carol , iya kan pah ?
ANGGA : iya mah , di titik terendah itu yang bisa menemani papah waktu itu cuman kamu mah , walau kita belum lama kenal dan belum pacaran (melihat ke arah lidya yang dari tadi menunduk)
LIDYA : lid jahat , lid terlalu egois waktu itu , lid ga bisa terima kak carol pergi dengan cepat , lid ga mau temenin kang angga ke pemakaman , maafkan lid yang masih labil waktu itu
(kembali menunduk)
VIONA : jangan gitu lid , kamu ga salah ah
(senyum khas ) kamu memang masih muda sekali waktu itu belum terlalu ngerti apa apa , udah ah ga usah merasa paling salah gitu
LIDYA : iya teh , makasih ya mmm mungkin karena ini juga kang angga pilih teteh dulu bukan pilih aku yang labil
Semua terdiam , pernyataan yang cukup berani dari lidya , suasana menjadi kaku , budi Cuma mengusap wajahnya kemudian menyeruput kopi , angga termenung , viona pun sedikit diam namun tak lama kemudian mencairkan suasana dengan tawanya
VIONA : ahahah ya iyalah , viona gitu , masa saingan sama anak sma centil aja kalah ahahahha
(sambil mendorong dorong tubuh angga)
LIDYA :
(ikutan tertawa ) ihhh teteh kirain mau marah ihhh
VIONA : ga lah , lagipula kapan coba tetehmu ini larang larang kamu deket deket sama suami teteh , ga kan ? kamu tetep jadi adek teteh yang cerewet , teteh ga bisa larang apa apa kalau urusan hati , hati teteh juga separuhnya udah ada di bapak ini
(nyenggol angga)
jadi teteh cuman berharap bapak ini ga tergoda aja xixixi , kalau sampai tergoda sama adek istrinya sendiri kan keterlaluan kan ya mas ?
(melihat ke arah budi)
BUDI : tenang vi , kalo angga khianatin lu , gua sendiri yang bakal gebukin dia sampe bonyok kaya dulu ahahahah , ga ngehargain banget adek gue yang udah almarhum itu namanya , awas loe bro
(mengepalkan tangan dengan ekspresi lucu )
VIONA : iya ntar ngejoprak lagi di gudang kain abah , wwkwkk merana banget ya
BUDI : lho kok tau angga pernah KO di deket gudang kain ?
VIONA : itu gudang punya abah (papah) aku mas , ahahaa , pagi pagi heboh nemu manusia bonyok dikira mayat eh masih hidup , karyawan abah dan abah yang nolongin , aku sih belum kenal angga waktu itu , cuman bantuin kompres luka si anak gondrong caludih (kusut keliatan ga mandi) ini (nyenggol angga lagi)
BUDI : bwakakak iya caludih , itu yang bikin gua gemes banget sama si angga dulu , adek gua bersih mulus masa mau gua kasih ke cowok urakan kaya elu wkwkkw
ANGGA : haiahh , adenya aja mau , abangnya harusnya ga banyak protes zzz
BUDI : wkwkwk iya maaf maaf yaa broo , dulu gua masih muda dan berbahaya , lu tau kan wahahaha
ANGGA : kalo bukan kakaknya caroline udah aku pites juga dari dulu heheheh
BUDI : sekarang aja kalo berani nyok , adu panco sama gua nyook
ANGGA : ogah koh ogah , itu tangan otot semua kalah gua
BUDI : ah dasar emang lemah lu dari dulu , kuatnya depan cewek doang ahahahah
Suasana kembali terbangun dengan ceria , semua karena viona , malaikat versi bumi yang bisa mencairkan suasana dengan caranya sendiri , ada sesuatu di dalam dirinya yang bisa membuat siapapun nyaman , dia bisa jadi istri yang luar biasa , teman yang setia , sahabat berbagi , adik tersayang , kakak pengayom bahkan bagi budi yang baru kenal viona sudah merasakan kehangatan hatinya yang setara dengan caroline adiknya , lidya yang frontal pun bisa dibuat diam oleh ketulusan hati vio yang menganggapnya sebagai adik sendiri untuk menghindari perasaan yang lebih jauh di hati lidya kepada angga . Sore itu viona menjadi peran utama pengganti di cerita ketiga orang yang ada di hadapannya .
Kami bertiga berpamitan kepada budi , berjalan menyusuri taman menuju senja hari , wife nampak mesra menggelayut di sampingku , dan lidya tersenyum ceria disebelahnya , hari yang indah walau banyak hal yang mengejutkan , satu moment kita beriringan dan ada satu tangan yang menangkap tanganku , lidya ?
~**~
@stasiun Bandung , 8 jam sebelumnya
Ibu muda berjalan pelan dari tempat parkir menuju pelataran stasiun , anak kecil berusia 5 tahun terlihat mengikuti sambil bersenandung riang, tak berapa lama pengumuman dari pihak stasiun bahwa kereta argo parahyangan dari jakarta sudah tiba di stasiun Bandung , dan dari arah dalam nampak banyak orang mulai keluar dari gerbong kereta , sosok yang dinantikan si ibu muda ini sudah tiba dengan tas ranselnya , seorang pria dewasa berkulit sedikit gelap dengan gaya bahasa medok.
" hai mass , ini anak kita mau ikut jemput " defi menyalami suaminya dan mencium punggung tangan sebagai tanda bakti.
Si pria tadi kemudian memangku anaknya dan mereka berlalu menuju mobil yang terparkir diluar , menuju batas kota dan berhenti di kedai ayam goreng , defi tampak keluar dari mobil untuk membeli makanan untuk disantap di rumahnya.
@Rumah Defi
" mas mau mandi dulu atau makan dulu ? " defi membuka sepatu suaminya dan menyimpannya di rak sepatu.
SUAMI DEFI : mas mau rebahan dulu sambil dipijit pundak , boleh bun?
DEFI : boleh , sini mas
Dan lelaki yang dipanggil Defi sebagai "mas " itupun merebahkan diri di sofa yang nyaman , menikmati setiap pijitan yang diberikan defi , beberapa saat si mas hanya bisa diam , namun kemudian dia mulai bereaksi dengan sentuhan defi , dia mulai membalikan badan dan memeluk istrinya . " bu , kakinya sudah kuat sekarang ? " si mas bertanya dengan ekspresi serius . " lumayan lah mas , kenapa gitu ? " defi bertanya padahaldia tahu benar maksud ini semua . " hehe sini mas bisikin " si mas membisikan sesuatu dan defi tersenyum kecil .
" sebentar mas , aku mau titip anak kita dulu ke si bibi di kamar belakang " kemudian defi beranjak menuju ruang bermain anaknya , sedikit berbincang kemudian dia mengantarkan anaknya ke kamar belakang dimana ada seorang bibi yang tinggal disana , anak perempuan defi pun masuk dan ikut menonton tv bersama si bibi . " bi , titip dulu ya dia udah ngatuk kelonin aja , aku mau ngurusin bapak dulu " defi berujar dan si bibi mengangguk tanda mengerti.
"mas , mau disana
(menunjuk kamar) atau mau dimana ? " defi memanggil mas nya yang sudah bermuka "panas" mungkin emosi horny nya sudah ga ke kontrol seminggu tidak bertemu sang istri.
" ayo bun , mas mau disini aja " sembari menarik tubuh defi ke pintu garasi , garasi mobil yang gelap dan sedikit pengap dengan mesin mobil yang masih sedikit panas , mas mulai menciumi defi dengan rakus , baju defi yang memang hanya rok panjang dan atasan chick membuat semuanya menjadi "easy access" , dengan leluasa si mas bisa menaikan rok dan menggesekan P nya yang hitam dan mengeras maksimal ke belahan v defi yang masih belum basah.
"bun , ayo masukin bun ayo " dengan sedikit kasar si mas menurunkan cd defi , defi hanya bisa pasrah , apakah dia menikmati moment ini ? mungkin iya , defi tampak siap dan mulai membelakangi suaminya dengan berpegangan ke samping mobil , namun susah sekali si mas untuk penetrasi sampai saat si mas meludahkan ludahnya sendiri ke P nya dan hal ini mulai membuat dia bisa mulai memasukan kepala P nya saja dan memulai gerakan maju mundur , namun memang v defi yg belum terangsang sempurna sangat rapat sulit sekali ditembus batang P si mas.
" ahh mass , pelan pelan " defi nampak menggigit bibirnya sendiri , kenikmatan ? bukan , ada sedikit lelehan air mata di sudut matanya , kenapa ? tidak ada yang tahu apa yang dirasakan defi saat itu namun dari gesturnya sangat terlihat dia memaksakan diri melayani mas nya dengan posisi stand sex dari belakang , lututnya yang belum sembuh 100% dari cedera nampak bergetar menahan beban tubuhnya dan hantaman tubuh suaminya yangterus memaksakan batang P nya melesak hingga masuk seluruhnya , defi memandang refleksi dirinya di kaca mobil dan melihat wajah suaminya yang sangat bernafsu melihat ke arah pantatnya saja , sungguh ini bukan yang defi harapkan , walau quicky sebetulnya defi lebih senang melakukannya dua arah bukan searah seperti ini , dan disaat yang sama ada bayangan lain seakan muncul di refleksi kaca " senyuman angga" apa ? kenapa angga ? defi sendiri tidak begitu yakin , hingga dia memejamkan matanya dan memang yang terlukis dalam pejaman matanya hanya wajah angga , ya ampun kenapa angga ? pikiran defi melayang .
" bundaa , ayoo goyangg , mas susah keluar kalo bunda tidak goyang " si mas menghantam bongkahan pantat defi dengan kencang sambil mengguncang guncangkannya , ahhh " defi hanya mengangguk berusaha menikmati , namun tiap dia melihat refleksi wajah si mas di kaca , semakin sakit tubuhnya , bagaimana dia bisa menikmati persetubuhan ini ?
" mas , pelan mass " tapi si mas malah semakin membabi buta menusukan P nya ke V defi , mata defi mulai terpejam , ada kilasan angga disana , dirasakan lebih nyata saat wajah angga seakan memperlihatkan gestur " sabar ya sayang " , defi kembali berkonsentrasi ke wajah angga , dan sekarang dia sudah mulai bisa menggoyangkan pantatnya dan menikmati serangan suaminya namun dalam pejamnya hanya wajah angga yang bisa membuat defi terbuai , defi tidak mengerti , sebelumnya defi bisa melakukan hubungan badan secara normal tanpa delusi dari orang lain , namun saat ini seakan dia membeci perlakuan suaminya yang dia rasakan sangat familiar di masa lalu yang belum bisa diingat dengan baik oleh defi , beginikah sifat suamiku yang dulu kukenal ? dan kenapa harus bayangan angga yang bisa membuatku menikmati ini semua sekarang ? mas , angga , semuanya bercampur namun saat defi berusaha mendapatkan orgasme yang dipaksaan , dua genggam tangan di pinggangnya terasa mencengkram , dan stu tekanan kuat defi rasakan di bokongnya saat si mas menyemprotkan seluruh spermanya di dalam V defi sambil melenguh merasakan orgasmenya sendiri , defi hanya diam , dalam suasana tanggung dan serba bingun defi melepaskan penetrasi suaminya , berbalik dan berusaha merangkul suaminya yang sudah kepayahan .
" enak mas ? " defi merangkul suaminya dan berbisik
"mantap bun ,luar biasa , rapet , ah segalanya , goyangnya juga sudah mulai keluar lagi hehehe , mulai suka ya ? " si mas tidak balik merangkul , dia sibuk membetulkan celananya dan lirik lirik ke pintu kemudian meninggalkan defi " aku duluan bun , capek mau langsung tidur " si mas melepaskan pelukan defi dan berlalu ke kamar , dan kini tinggalah defi seorang diri di garasi rumahnya sendiri , dengan perasaan campur aduk , baju terkoyak , cd melorot dan vagina basah oleh sperma suaminya , defi menunduk seakan mengatakan , "why ? " defi tertunduk lesu , lututnya ngilu dan ada rasa sakit menyeruak dari dalam hatinya , defi hanya bisa tertatih membetulkan cd nya dan menuju kamar mandi , berendam di bath tube dan menangis meratapi apa yang baru saja dia alami.
~**~
~ T A C E T ~
LIDYA
Aku jahat ," im hold your hand when you hugging your lovely wife "
Namaku Lidya , usiaku ga penting lah belum setua kakaku kok ahahha
Aku tinggal di Jakarta
Namun separuh hatiku ketinggalan di Bandung
Ya di Bandung
Dicuri mahluk menyenangkan bernama Angga
Suami dari kakaku viona dewi
Bukan kakak sesungguhnya sih , cuman aku anggap dia lebih dari kakak
Sekarang aku di Bandung
Betul , menemui pemilik separuh hatiku yang aku tinggalkan
Ya aku temui kakak angkatku juga ahahah bingung kan ?
Akupun bingung sih ga tau harus gimana
Aku marah besar kepada kakaku yang kukira berselingkuh dengan pria lain
Ternya aku salah , dia tetap istri terbaik bagi "kekasihku"
Aku bisa apa ?
Aku hanya bisa mengikuti bayangan kalian berdua
Berharap ada keajaiban
Bukannya semakin bersenang diri
Tubuhku ikut sakit memikirkan ini
Aku rasa umurku tidak akan panjang
Jadi aku berhak bahagia kan ?
Tapi kebahagiaanku ada di dia
Dia yang sudah sepenuhnya dimiliki kakakku
Dan aku hanya seorang pengkhianat busuk
Si Pencuri waktu
Seperti sore tadi
Aku berjalan sambil menggandeng tangan kekasihku tanpa sepengetahuan kakaku
Iya aku salah , namun hanya ini kesempatanku
Aku ikut ke rumah mereka
Bermain dengan anak kecil yang memanggilku aunty
Lucu sekali anak itu
Hingga dia merengek meminta jatah mainan
Kekasihku tampak kelabakan ketika anaknya mulai menangis
Kaka perempuanku juga , dia tampak bingung dengan permintaan sang anak lelakinya
Akhirnya kakak perempuanku menggendongnya dan berharap kepadaku dan kekasihku
Ini jam 8 malam , dimana ada toko mainan masih buka ?
Aku mencoba menghubungi seseorang
Teman uwa ku punya toko baju balita dan mainan disekitara setiabudhi
Masih buka , tapi jaraknya jauh
Tak apalah demi ponakan kesayangan aku berangkat kesana
Kakak perempuanku melarang , namun tangis anaknya semakin menjadi
Kakak perempuanku memerintahkan suaminya menemaniku ahahah
Dan kita berangkat memakai mobilku yang memang terparkir diluar
Kita melaju menerobos malam dingin di kota Bandung
Awalnya tidak ada kata
Aku mulai memegang tanganya
Kekasihku hanya diam dan tersenyum
Ketiaka aku dengan manja merapatkan tubuhku
Kekasihku membelai rambutku pelan
Waktu terasa begitu cepat
Kita sudah sampai di toko
Kita berdua setengah berlari mencari mainan
Membayarnya dan bergegas pulang
Namun kakak perempuanku menelfonku
Anak lelakinya sudah tertidur
Jadi berjalan biasa saja tanpa speed bawa mobilnya
Kami berdua saling pandang
Aku peluk kekasihku
Aku sangat menyayanginya lebih dari apapun
Dia kembali membelai tubuhku
Mobil berhenti
Kami berpelukan
20 detik
Mungkin lebih
Namun hangat yang teramat sangat yang kurasakan
Aku mulai mencari celah dan memburu bibirnya
Kukecup
Dia membalasnya dengan kecupan
Aku basahi bibirku
Dia melumatnya penuh gairah
Aku tak tahan
Dan berusaha mencari lehernya dan menciuminya pelan
Dia kembali memeluku
Aku lepaskan pelukannya
Aku beralih ke pangkuannya
Dia nampak cemas dengan keadaan sekitar yang memang gelap
Aku tidak perduli lagi
Aku kangen kamu kang
Kangen sekangen kangennya
Tanpa sadar aku kembali menciuminya sambil membuka kaos yang dikenakannya
Namun dia menolak
Tak kusangka dia beralih meremas dadaku
Aku terpejam dibuatnya
Sungguh luar biasa
Kedua putingku benar benar sudah mengeras sekarang
Aku gelap mata
Aku yang hanya mengenakan rok pendek namun menggunakan soth
Kini mulai gila melepas soth dan celana dalamku
Memasukannya ke tasku dan tanpa aba aba aku mulai menggoyangkan bokong kecilku
Mobilku memang sempit sekali
Hingga kaki jenjangku seringkali beradu dengan pintu dan kursi penumpang
Kekasihku nampak makin cemas
Dia mengamati sekitar
Aman lah ! kata dia ahahah
Dia mulai sibuk menurunkan celana basketnya
Ahahaha rupanya diapun sudah terangsang hebat sama denganku
Namun Kriingg
Telfon berdering saat bersamaan aku mulai memasukan P kekasihku ke lubang V ku
"halo ? "
"lidi dimana?"
" mmmpph , ini dimana sih kang ? " mataku sayu melihat kekasihku
'sekitaran talaga bodas mah hh" kekasihku nampak tegang namun menikmati goyanganku
"ohh , titip martabak lah lid , boleh ? laper nih teteh "
"martabak mana teh ? " aku gelisah , P akang benar benar keras menusuk V ku yang rapat
" san fransisco , tanya akangmu saja dia tau kok , deket dari sana "
" oohh , i iya teh hh , ada yang lain sekalian ? " aku hampir saja moaning namun kutahan
" apa yaa , jangan pake lama , awas ga boleh mojok dulu ahahah "
" ahahha hhh hhh iya teh , tenang aja " astaga , klitorisku sangat geli , akangku bergoyang keras juga dibawah sana
" kamu eungap (sesak) lid ? asma kambuh ? "
" hh hh tau nih teh , dingin kali jadi aga sesek hhhh " aku memejamkan mata menikmati semuanya bersamaan
" eeuuhh atuh cepet pulang ya , hati hati , bilang angga tiati juga ya lid "
" hhh iya teh iya "
Gemas sekali dengan suasana ini ,aku menciumi akangku bertubi tubi
Akangku mulai mengejang , mungkin dia mau orgasme ?
Tidak aku ga boleh kalah
Tubuhku memang masih lemah tapi aku akan memberikan segalanya
Sekarang kurasakan terjadi sesuatu diseluruh sarafku
Ahh ahhh ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Hhhh hhhh kang , lid udah keluar
Kulihat kekasihku hanya tersenyum
Dia memeluku dengan hangat
Wajahnya nampak bahagia melihatku mendapatkan orgasme yang dahsyat
Kemudian dia merangkulku dan membimbing tubuh ini ke kursi penumpang
" Eh , akang kan belum , kenapa dilepasin ? "
" ga apa apa neng , kamua aja dulu , udah lama nggak kan ? " kekasihku tersenyum hangat
"i iya sih kang , nuhun (terima kasih ) yaa , lid sayang akang " aku menciumi pipinya berulang kali
"sekarang mah kita beli martabak dulu deh , keburu malem "
Mobilrputar arah , ah parkiran martabaknya penuh
Jadinya kita perkir agak jauh
Kekasihku memesan menu martabak
Tidak lama dia sudah kembali membawa bungkusan
Mobil melaju pelan menuju rumah kekasihku
Tanpa permintaan kekasihku aku mulai menunduk dan menurunkan celana kekasihku
" ahh neng lid ahh , jangan aduh geli "
Namun aku tidak perduli
Kuhisap dalam P yang cepat mengeras itu
Wajarlah setelah adegan tadi si P belum dapat jatahnya
Dan benar saja setelah berulangkali gerakan naik turun
Dan kuluman bibirku ke P kekasihku
Dengan sedikit hentakan akhirnya kekasihku mengeluarkan semua isi P nya
Crrrzztttttthhh " ah neng angkat nanti .................. "
Namun aku terus mengulum dan menghisapnya , sampai tetes terakhir sperma kekasihku
Aku jilati lagi hingga bersih , aku masukan kembali si P ini ke sangkarnya
Sekarang akangku hanya bisa melihat jalan tanpa ekspresi
Mungkin kaget
Entahlah
" kang , gimana ? enak "
"duh lemes neng "
" ahahahha , maaf ya cuman bisa kasih segitu "
" ga apa apa , enak kok beneran "
" nanti lagi bisa dikeluarin di dalem boleh kok"
"ah , ga lah , nanti kamu .... "
" kalau aku hamil , aku mau akang pindah kerja ke jakarta "
"apa ? "
" iya , jumat sore pulang ke Bandung , kita hidup disana 4 hari , dan disini 3 hari "
" ini , perasaan pernah dibahas deh "
" hmm , emang sih xixixi "
" kamu jangan jebak akang dengan kenikmatan ya , nakal "
" xixixi , abisnya kalo pake karet ga enak ah ,enakan langsung "
" ah , tapi deg degan kaya tadi "
" iyaa iyaaa , aku ga bakalan jebak akang , biar akang sendiri yang nanti menjebak diri "
" ah "
Komplek rumah sudah terlihat
Di depan gerbang rumah
Teh vio membukakan gerbang
Dia antusias kepada sang martabak
Aku menemaninya ke dapur dan membuat kopi serta teh panas
Ini sudah malam
Aku putuskan menginap
Mmhh mungkin aku akan sedikit cemburu melihat mereka berdua masuk kamar
Habisnya aku lihat teh vio kaya sengaja menunjukan kemesraannya di depanku
Aku masih bisa tertawa
Ada kode yang menyatakan bahwa teteh lagi pengen bercinta dengan akang
Ahahahah , biarlah menjadi derita si akang
Dan buat tetehku , maaf ya tadi aku pinjem dulu suaminya xixix
Dan merekapun masuk kamar
Namun tak lama hanya sekitar satu menit teh vio keluar lagi
Dia merangkulku
" kamu tidur di dalem sama teteh yuk "
"lho , akang ? "
" Biarin dia tidur sama anaknya "
" oohh "
Dan benar saja akang keluar membawa bantal dan sarung , tersenyum kepadaku dan berlalu menuju kamar anak lelakinya
Teteh , kamu memang ahh aku jadi merasa sangat bersalah
Teteh , kamu benar- benar wanita idaman yang nyaris sempurna
Aku tahu ini teteh lakukan demi menjaga perasaanku
Teteh , maafkan lidi
Maafkan
Maafkan
TACET END
~**~
@B&C coffee hari minggu sore-sore ,beberapa hari setelah pertemuan Angga dengan Budi
Music , latte dan Bandung , seperti prolog yang berulang namaku memang Raden Angga Kusuma , lahir di kota ini lebih dari 30 tahun yang lalu , entahlah aku mendapat gelar raden darimana yang pasti kedua orangku bukan keturunan menak sunda (ningrat) , aku hanya lahir di keluarga biasa aja , aku pernah jatuh cinta kemudian patah hati , ini ceritaku tentang cinta sejatiku , gadis ber scraft hijau yang ada dihadapanku , namanya viona dewi yang sekarang mendampingiku sebagai istri, dia memiliki mata yang sungguh menarik perhatian , sayu namun menusuk , mata yang bisa mendinginkan suasana ataupun menghangatkan suasana , aku sangat mencintainya .
Sore ini kami menghabiskan waktu di kedai ini , kedai milik kakak kekasihku pemilik asli scraft hiijau yang dikenakan wife dihadapanku ini , kekasihku yang sudah tiada , dialah caroline .
Siang tadi entah karena alasan apa wife sedikit memaksa sore ini kita harus ngopi di kedainya koh Budi , tidak pernah wife seserius ini hingga dia berdandan sangat cantik dan mengenakan scraft hijau penuh kenangan itu.
ANGGA : ada apa sih mah , tumben dandan cantik banget
VIONA : hehe , biar mata papah fokus ke mamah ga liatin abg cantik di jalan
ANGGA : hallaah apaan sih
(aku meminum sedikit latte ku )
VIONA : tapi mamah cantik kann
(sambil bersikap genit)
ANGGA : hmm iya sih , banget
VIONA : siapa dulu dong istrinya raden angga kusumaa xixiix
ANGGA : iya iyaa , tapi pasti ada maunya kan ?
VIONA : tau ajaaa
ANGGA : mamah mau apa dari papah ?
VIONA : mau kesetiaan
ANGGA : eh ?
VIONA : iya , mamah mau papah setia
ANGGA :
(sedikit gugup) dari ?
VIONA : godaan wanita yang lebih cantik dan muda dari mamah
ANGGA : aduh mamah sudah cakep gini mana bisa papah berpaling
VIONA : ga usah kaya anak abg deh pah , sebenernya papah tau kan lidya itu sayang banget sama papah ?
ANGGA : eh ? iya gitu
VIONA : sudahlah pah
(mengelus tangan angga) , mamah tau kok , tapi mamah coba mengerti situasi ini
ANGGA : maksud mamah mau biarin saja lidya kaya gitu ?
VIONA : iya , mau mamah biain aja , soalnya urusan hati siapa yang bisa larang ? tapi emm ada yang lebih penting
ANGGA : dari lidya ?
(angga cemas aaffairnya dengan defi dulu akan tercium juga)
VIONA : yups
ANGGA : aduh siapa lagi tersangkanya ?
VIONA : mamah juga belum tahu sih
(menghempaskan tubuhnya ke sandaran kursi sambil mengilangkan kedua tangan didada dan memandang tajam angga )
ANGGA : wait wait , satu yang mau papah tanya , infonya dari siapa?
VIONA : rianti
ANGGA : ahhhh i see
VIONA : papah affair sama rianti ? jawab jujur
ANGGA : no
VIONA : ke pangandaran waktu itu sama dia kan ?
ANGGA : iya
VIONA : nothing happent ?
ANGGA : nothing
VIONA :
(menyipitkan matanya)
ANGGA : beneran mah (memegang tangan viona yang dingin )
VIONA : ok , mamah percaya
(tersenyum) , masalahnya bukan sama rianti kok , mamah lihat ada sorot mata cemburu ketika bertemu rianti , mungkin dia pernah bilang sesuatu ke papah ?
ANGGA : ya benar
VIONA : dia suka sama papah kan
ANGGA : benar pake sekali
VIONA : tapi papah tolak ?
ANGGA : pastinya , bukan tipe papah ahahaha
VIONA : dia kaya raya lho
ANGGA : ga butuh wanita kaya , butuhnya kamu
VIONA : hush jangan ngeggombal dulu , ini penting
(melotot judes namun ada sedikit senyum di bibirnya ) , rianti bilang papah ada affair dengan wanita muda bahkan lebih muda dari lidya , its true ?
ANGGA : ahhhh .....
VIONA : bener kaaan
(senyum kemenangan)
ANGGA : mungkin iya , tapi sepertinya ga bakalan deh
VIONA : just tell me pah , kita udah nikah lama , mungkin papah tahu bener tabiat mamah , ceritain aja
ANGGA : namanya elsa , dulunya dia GRO di spa yang di BKR sana tuh
VIONA : ups , spa
(menutup mulutnya)
ANGGA : iya iya , papah ngaku waktu itu badan serasa remuk , temen ngajak pijit , tapi tenang cuman pijat tradisional aja , bukan ambil paket plus
VIONA : ohh yaaa ?
(menyipitkan mata dengan bibir tersungging curiga)
ANGGA : bener kok , nah disana ada GRO yang namanya elsa , masih muda , cantik da periang
VIONA : hmm , ga biasanya papah suka gadis muda kecuali si lidi
ANGGA : hmmm kenapa bawa-bawa lidyaa
VIONA : ahahah , ini sih lucu papah kaya kena karma jadi suka abg
ANGGA : mau diterusin ga ceritanya ?
VIONA : iya iya maaf pah xixiixi
ANGGA : jadi elsa itu sekarang sudah jadi sekretaris kantor saudaranya dan ninggalin dunia malam , tapi ya gitu deh , mungkin karena papah ke bapak bapak an atau gimana , dia nyaman mungkin ya sama papah jadinya ya kaya rianti deh
VIONA : kok papah bisa laku banget ya ahahah
(ketawa lepas ) , lidya cantik modis , rianti cantik kaya , elsa ? mana mamah lihat , ada kontaknya kan pasti ?
ANGGA : ada , di path juga ada kok , namanya E. Nurani kalau di path
VIONA : bentar pinjem HP papah
( viona mengambil HP ku dan membuka path ) , mmhh duh cantiknyaa
(sambil memegang pipinya sendiri) , kok bisa sihh mau sama om om anak satu ahahahha
ANGGA : namanya juga masih muda , mamah masih muda lebih cakep sih
VIONA : jadi sekarang sudah mulai tua jadi ga cakep gitu ?
( bibirnya nampak monyong)
ANGGA : makin cantik kok heheh
VIONA : kalau makin cantik kenapa masih nyari daun muda coba?
ANGGA : papah ga nyari
VIONA : iya iya papah disamperin iyaa papah ganteng baik hati tidak sombong rajin nabung jadi banyak yang sukaaaa
ANGGA : aduhh , sekarang papah udah bilang ke elsa kalau papah ga bisa affair
VIONA : pernah ngajak kan elsa ?
ANGGA : pernah
VIONA : woow , asik tuh pah masih muda , padet kenyal wkwkwk
ANGGA : apa sihhh
VIONA : hmmmm iya mamah percaya semua cerita papah , yang penting elsa tau papah sudah punya istri cantik dan anak
ANGGA : iya elsa tahu kok
VIONA : bagus hhhhh akhirnya
Viona menunduk menghela nafas dan meminum cappucino di mug nya
" pah , sadar ga sih kita sudah berumah tangga cukup lama ? hmmm tahun tahun segini tuh kata orang memang tahun rawan , mulai dari rasa bosan , jenuh , penasaran . Mamah tahu mamah tidak sehebat pemilik scraft hijau muda ini , tapi mamah selalu berusaha menjadi yang lebih baik buat papah dengan cara lain , apapun itu akan mamah lakukan , asal bisa bikin papah betah hidup sama mamah . pah makasih ya sudah mau jujur sama mamah , aku tahu papah kok kalau ada apa apa yang buruk pasti akan dibawa sampai mati kebohongannya , tapi kali ini mamah bangga punya suami yang gentleman , berani mengakui kesalahannya , ga banyak lelaki seperti papah dan itu yang bikin wanita luluh dan nyaman di samping papah . pah kalau dalam hitungan lagu buat mamah yang awam bermusik tidak seperti papah yang lihai , kita itu sedang dalam reffrain kan ? dimana ini part terindah untuk dijalani , sekarang bukan masanya mencoba , ini masanya saling percaya , mamah masih bisa dipercaya kok tenang saja , si viona dewi ini akan selalu milik raden angga kusuma sampai kapanpun , aku sayang papah selalu , jadi papah mulai sekarang jaga hati ya ? mamah ga akan larang papah bergaul sama siapapun , itu hak papah , tapi jaga hati ya pah , demi istrimu ini "
Dalam kondisi rumah tangga biasa mungkin ini akan jadi akhir segalanya , tapi istriku ini memang berbeda , aura apa yang membuatnya begitu dewasa menerima ini semua ? bahkan membebaskan adik angkatnya sendiri masuk di kehidupan rumah tangga kami walau dia tahu resikonya sangat besar , sore itu aku menggenggam tangannya erat , dan tidak pernah akan kulepaskan , aku mengakui kesalahanku dan aku lega sudah melepas defi , menjauhi rianti , dan memberi jarak pada elsa , satu godaan terberatku hanya ada pada lidya , mudah mudahan aku bisa lebih baik dan tidak mengecewakan istriku ini .
Hanya beberapa saat kita dalam suasana intim di sudut kota Bandung di sore yang cerah ini , kehadiran lidya yang tiba-tiba datang ikut bergabung karena diundang viona membuat suasana berbeda , ada senyum khas viona , keceriaan khas lidya dan kopi yang hangat, sempurna .
~**~
Jakarta , seminggu kemudian
" Pokonya kakak yang anter " lidya berujar kepada lawan bicaranya di HP
" iya sekalian cariin gue kost , padahal gue bisa jalan sendiri ke Bandung " suara lawan bicara.
" iya iya , tapi biar sekalian kakak mau nemuin teteh di sana , udah dehh lu sini dulu sekalian anter kakak beli obat terus belanja , mau ? " lidya nampak sedikit kesal
" iya iyaaa kakak baweelll " tut tut tutt , HP dimatikan sepihak
Ini hari kerja , namun lidya belum beranjak di apartmentnya , semenjak dia putuskan berhenti masuk kantor kepunyaan ayahnya , lidya sekarang lebih berkonsentrasi mengurus bisnisnya sendiri , bagi gadis ini semuanya mungkin , sekarang dia sedang merintis cafe miliknya sendiri walau yang banyak bergerak itu adik sepupunya yang baru saja dia telefon tadi .
Lidya sedikit mereguk coklat panas buatannya , hingga siang menjelang bell pintunya berbunyi dan ada seorang gadi semaja dengan poni di depan pintunya.
LIDYA : lama lu ah , udah siang juga
GADIS : ya maaf , gue bantu ibu dulu beres beres rumah , maklum pengangguran yang magang di cafe kakaknya xixiix
LIDYA : ya udah yuk cabut
GADIS : aduhh langsuung peggii ? ngadem bentar napa sihh ,panas naik gojekk taukkk
LIDYA : suruh siapa pake ojek , ga pake taxi online aja
GADIS : macet males , lagipula gue masih muda dan kuat ahahha
LIDYA : halah banyak alesan , pelit mah pelit aja , udahh hayuukk cabut
Lidya menutup pintu dan menyeret adik sepupunya menuju lift dan basement
"kakaakk , bentaarr aahhh maen seret ajaaa " si gadis namak keki namun kemudian tertawa lepas memperlihatkan giginya yang berbehel manja.
" adeku fitriii sayaaang , kakakmu ini udah kehabisan stok obatt , mau kakakmu ini mati sekarang ? ayo cepett " lidya mulai kesal dengan tingkah anak tantenya itu.
" ihh kaak ga boleh ngomong gitu ahh , ga baik " si gadis yang dipanggil fitri itu menekuk wajahnya .
Adegan berikutnya terlihat satu mobil sport 2 pintu meninggalkan basement apartment menuju satu apotik di belahan ibu kota.
~**~
Besoknya ............ di kantin Dekat Kampus viona mengajar.
" jadi ini yang mau kuliah di Bandung lid ? " viona nampak memandang gemas ke arah gadis disamping lidya yang sedang menghisap minuman dingin kemasan semonyong monyongnya .
" iya teh , eh lu salaman dulu sama teh vio " lidya menepuk pundak si gadis sedikit kencang hinga dia terbatuk-batuk .
' uhuk uhukk ,kak lidi jahatt " si gadis makin memonyongkan bibirnya " hai kakak teteh vio , aku fitri sepupunya lidi , kakak teteh vio cantik bangett yaa walau sudah ibu ibuu " si gadis nampak riang dan menyodorkan tangannya untuk bersalaman .
" hai sepupunya lidii , nama teteh viona , kamu juga imut lucu dan lincah yaa ahaah " viona menyalami si gadis dan tertawa lepas.
Suasana makan siang yang tak biasa diselingi tawa viona yang khas , keceriaan lidya ditambah fitri kecil yang cerewet.
" jadi gitu teh , besok adeku ini mulai ospek , maunya sih tinggal di rumah aunty di cimahi , tapi kampusnya diselatan kota Bandung , huft kasihan kejauhan , lidi lagi usaha cari kosan tapi kayanya udah jarang yang deket , udah pada penuh sama mahasiswa luar daerah dan luar pulau , ada sih apartment di deket sana , tapi belum beroperasi normal , bingung aku teh " lidya menghela nafas tanda sedikit putus asa .
" lho kampus punya telkom itu ya ? , deket banget sama rumah teteh tuh , udahh sementara tinggal di rumah teteh aja dulu gimana ? sambil kamu nanti nyari nyari kosan yang memadai " viona memandang gemas ke arah fitri .
"beneran boleh teh ?" yang bertanya adalah lidya
"iya boleh , dari rumah ke kampus bisa pake angkot sekali aja paling juga 2000 perak xixix , deket banget " viona berujar sambil meminum jus kiwi yang dipesannya
"makasih banget kalau gitu , beneran ga bikin repot ? "
" ga lah , cuman nanti sore fitri harus bantuin teteh beresin loteng atas ya ? dulunya buat kamar anaku tapi belum berani kasih masih kecil , jadinya anaku pake kamar bawah yang harusnya buat tamu "
" berees teeh siaap , biar aku beresin ahahah " fitri memberi hormat kepada viona
" pokoknya biaya beres-beres , makan fitri dan lainnya nanti aku transfer ke teteh " lidya berkata serius
" ah lidii , cuman gini aja ga usah gitulah sama tetehmu ini , lagipula cuman sampai fitri dapet kosan kan ? " viona berujar dengan sedikit tawa.
" ihh teteh baik bangett , ya udah sekarang lid mau anter fitri dulu beli peralatan mandi dan apa apa aja buat keperluan besok ospek , nanti sore kita ke rumah teteh , maaf ganggu aja nih punya adik satu " lidya nampak riang dengan keputusan viona
" iyaa iyaa , nanti teteh tunggu , eh mau dimasakin apa nanti ? sekalian ucapan selamat datang "
" ahh ga usah repot repot teeh , lidi maluu " lidya menutup wajahnya
~**~
" mbak aku mau curhat " elsa nampak menelfon seseorang
Sekitar jam 3 sore elsa sudah meninggalkan meja kerjanya menuju jalan riau dimana ada sebuah juntion disana , dia menuju lantai atas food court untuk menemui seseorang , elsa menenui defi , untuk apa ?
ELSA : maaf ganggu mbak terus , mbak ga repot ?
DEFI : eh nggak hehe ini mbak lagi buka facebook lama mbak , lupa passwordnya , lagi verifikasi
ELSA : mbak masihbelum ingat semua ya ?
DEFI : iya belum sa , tapi akhir-akhir ini mbak suka lihat ada kilasan kilasan kisah gitu ahaah lebay ya
ELSA : sa harap mbak cepet ingat , amin
DEFI : amin
ELSA : mbak , angga kok gitu yaa
DEFI : angga kenapa ?
Belum beres obrolan elsa , defi nampak memperhatikan layar smartphonenya , dia sudah bisa log in facebook lamanya , hmmm banyak notif disana , defi abaikan .
ELSA : eh udah bisa log in mbak ? ya udah liat liat aja dulu , barangkali ada hal yang bisa ingatkan mbak
DEFI : eh beneran ga apa apa ?
ELSA : beneran mbak , elsa mau pesen makanan dulu deh
Elsa beranjak menuju deretan kedai , defi mulai membuka notifikasi dan beberapa pesan messenger , tidak banyak yang dia ingat , satu yang membuatnya tertarik adalah beberapa chat dia bersama seseorang bernama lidya , tidak banyak chat lidya hanya beberapa percakapan yang ujung ujungnya meminta kontak defi ... hmmmm , defi membuka aplikasi meseengernya secara terpisah , dan olala nearby places untuk kontak meseengernya ternyata aktif , dan disana tertera nama lidya hanya beberapa meter dari lokasi defi berada.
" hmm , lidya ? bukannya itu nama yang diceritakan elsa ? , kenapa ada di kontaku juga ? apakah aku mengenalnya sebelum elsa ? " dalam lamunan defi yang penuh tanya , dia berusaha mengingat apapaun yang bisa dia ingat namun hasilnya nihil , hmm lidya , mungkin ini kesempatan defi untuk mengetahui masa lalunya lebih jelas. Defi open chat messenger dengan lidya , " hali lid apa kabar ? kamu dibandung ya ? " sepatah kata itu yang bisa diketikan defi , defi harap ada jawaban dari lidya .
5 menit berlalu , elsa belum kembali , dan ting ! satu pesan masuk
" hai mbak , aku sehat , iya aku di bandung "
" oh gitu? Dimananya ? sepertinya kita dekat"
"riau junction , mbak dimana ?"
" aku di riau junction juga , di foodcourt atas "
"lho (emot ketawa) yaudah aku kesana mbak "
" iya , mbak tunggu"
Elsa kembali dengan semangkuk mie pedas
ELSA : gimana mbak ? ada yang diingat?
DEFI : ini ? (defi memperlihatkan PP facebook lidya) kamu kenal ?
ELSA : (menyipitkan matanya ) mmmhh hmmmm aah lidya ya ? lidya pacarnya aa angga? Kenapa ada di facebook mbak ? aku pernah lihat foto lidya di HP si aa , iya itu lidya
DEFI : itulah , mbak juga belum ingat , apakah mbak berteman baik dengan lidya ? mbak masih belum ingat.
ELSA : aduh aku jadi bingung (menundukan wajah)
DEFI : lidya ada di sini sekarang , bahkan menuju kesini
ELSA : apaa ? (nampak ada sorot mata cemburu)
DEFI : hei kamu sabar , biar mbak yang bicara sama lidya , barangkali ada manfaatnya , kamu mending pindah ke meja sebelah deh , biar kamu bisa denger percakapan kita , its ok kan ?
ELSA : hmmm , iya juga sih ,ok mbak aku pindah .
Escalator membawa tubuh lidya naik ke lantai paling atas tempat belanja ini , lidya nampak mencari cari wajah yang dia kenal , kemudian berjalan menuju sudut dimana defi duduk , lidya duduk dihadapan defi .
" lidya ya ? " ujar defi
" iya mbak , mbak apa kabar ? sudah baikan ? " lidya memandang defi dengan penuh tanya , meja coklat terbuat dari kayu itu terketuk oleh jemari lidya yang tidak mau diam. " sudah mulai baikan , kamu sendiri apa kabar ? ' defi tersenyum melihat tingkah lidya yang kaku, padahal defi sendiri masih blur antara ingat dan tidak siapa lidya sesungguhnya.
" maafin lid mbak , gara-gara lid mbak jadi seperti ini , maafin lid ya " lidya memegang tangan defi dengan sungguh-sungguh .
" mmm emang kamu kenapa ? maaf lid , mbak belum ingat semua , masih berupa bayang- bayang saja , kalau lid mau boleh diceritain apa saja yang terjadi saat kita terakhir bertemu " defi kembali tersenyum.
" malam itu kita menghantam wanita yang menyebalkan , namanya rianti mbak , mmm di depan cafe tempat akang sama teteh makan malam " lidya mulai bercerita pelan namun defi memotongnya.
"sebentar , rianti ? rekan kerja angga ? " defi sedikit mengerenyitkan kening
"iya mbak , mamah muda super kaya yang sangat mengganggu , dia suka sama akang namun tidak berbalas , mbak kan tahu lid tidak akan biarkan wanita seperti itu ganggu akang sama teteh soalnya lid juga kan say ..... eh ga mbak maaf , kita berdua sayang sama angga " lidya menunduk sambil memilin bajunya sendiri.
" astaga berarti semua mimpi itu benar , aku , angga , rianti , semuanya nyata " defi nampak termenung kaku dengan tatapan kosong
"mimpi apa mbak ? " lidya menatap defi dengan penuh curiga
" ah ga apa apa kok , hmmm jadi kita berdua juga berebut perhatian angga ya ? , aduh hebat bener si pak angga ahahah " defi tertawa namun dipaksakan.
" mmm maaf sebelumnya mbak , tapi mmm kang angga sudah ninggalin mbak sebelum mbak kecelakaan " lidya kembali memegang kedua tangan defi
" oh gitu ya ? mmm bagus juga sih , jadi aku kan tidak perlu repot ngurusin suami orang lagi ya kan ? astaga kadang aku bersyukur menderita amnesia ini , cuman rasa penasaran saja yang membuatku benar-benar ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi , kamu tenang saja lid , aku tidak akan ganggu kalian lagi , urusan kamu sama angga silakan atasi sendiri ya , lagipula hmmm sepertinya kamu punya saingan baru deh xixixi " defi sedikit tertawa jahat kepada lidya
"maksud mbak ? " lidya keheranan
" sepertinya angga punya gadis baru yang lebih muda dari kamu lid " defi tersenyum
" apa ? aku ga percaya mbak , kalau sama mbak aku masih bisa terima bersaing secara sportif , tapi kalau ada lagi wanita lain apalagi masih muda dan rese , aku ga mauuu , mungkin akan aku hantam sama seperti yang aku lakukan kepada rianti ! " lidya berkata serius
" tenang saja , aku ga akan ganggu kalian juga " ini bukan suara defi , namu sosok gadis yang tiba tiba bicara di table sebelah , gadis yang tadi duduk bersama defi kemudian pindah table karena lidya datang ingin menemui defi juga.
ELSA : hai lid , aku elsa
LIDYA : elsa ? kamu ?
ELSA : iya aku gadis yang diceritain mbak defi tadi
LIDYA : kamu jangan berani –berani dekati angga lagi ! !
Lidya berdiri , jangankan membalas jabat tangan elsa , yang ada lidya menepis tangannya dan memasang wajah termarah yang dia punya.
ELSA : hei , gua baik baik ya mau jabat tangan lu !
LIDYA : gua ga mau pegang tangan kotor lu , najis !
ELSA : apa ? najis ? sembarangan !
Elsa yang masih muda tampaknya mulai naik pitam , wajahnya mendekati wajah lidya setengah menubrukbadan nya kepada tubuh lidya yang masih lemah , kini mereka berdua berhadapan sangat dekat dengan sorot mata berapi api dari kedua belah pihak , satu gadis pelindung yang cemburu vs gadis tersisihkan yang tidak bisa menerima kenyataan.
Defi menjadi penengah diantara kedua pihak yang cemburu , defi nampak lebih sibuk kepada elsa yang sangat berapi api .
LIDYA : lo bukan apa apa , siapa elo ? (jari telunjuk lidya tepat mengarah ke wajah elsa )
ELSA : hei , memang lu juga siapa ? angga sudah punya istri , sama sama affair connect jangan belagu lah
LIDYA : tapi lu lebih kotor , gua sama angga sudah kenal dari gua masih SMA , jelas lo !
ELSA : tapi kan ....
DEFI : Elsa ! Lidya ! sudah !, elsa ! duduk , dan kamu lidya lebih baik kamu pulang , mbak ada beberapa pertanyaan buat kamu semoga bisa tolong mbak buat pulihin ingatan mbak , sekarang tolong kamu pulang dulu ya , mbak mohon
LIDYA : hhhh iya mbak , maaf ya mbak
Adegan yang cukup menegangkan di area publik ini memang cukup menjadi perhatian orang-orang sekitar , apalagi bagi gadis remaja yang tadi baru saja menuju toilet dan bermaksud menyusul kakaknya di foodcourt , si gadis sempat menyaksikan adegan yang tidak dimengerti olehnya, apa bahasannya? , di mata si gadis hanya melihat ada wanita muda menyebalkan memaki kakaknya .
Plakk ! satu tamparan keras mendarat di pipi elsa , ternyata pelakunya fitri sigadis sepupu lidya
ELSA : apa apaan lo ? siapa lo ? (elsa hendak menampar balik namun lidya menghalangi, begitu juga defi)
FITRI : gua adiknya lidya , eh lu jangan berani sama kakak gue ya , sini lawan yang sama sama muda sini , songong lu sama kakak gua
ELSA : heh apa urusan lo bocah ? hah ! (kembali mau membalas namun dihalangi lagi oleh defi dan lidya)
FITRI : gue emang ga ada urusan , tapi kalo lo gangu kakak gue , ya maaf saja lu pasti gua kasih lagi , mau lagi ? hah ? (fitri nampak ingin menampar kembali elsa namun dihalangi lidya )
DEFI : lid , mohon bawa anak ini , pliss mbak malu pliiss
LIDYA : iya mbak , maaf .... sini ikut gua (mendorong tubuh mungil fitri)
FITRI : eh kak , siapa dia , ihh udah gua belain juga malah dorong dorong .. kakk kakk lidiii
Dua sosok dengan cepat meninggalkan foodcourt dan menghilang di escalator turun.
Dan bersambung aja dulu ya ...
heula sabari ngantosan apdet ah, mang BH enggal atuh gera gera tong sok loba lami bisi fans #lidimarnat demo pan ripuh, jabaning aya fans #defijalurpasteur beuh madodep lamun demo teh
.. pertalite boleh lah ..
