Gruk gruk gruk. Bunyi dari perutku mengganggu keheningan kamar ini. “Perut siapa tuh?”, Mba Dita bersuara.
Rani pun mengangkat kepalanya dan menatapku. “Mas laper? Sammaaa”, sahut Rani manja.
“Ya gimana ngga laper, energi gue abis disedot elo berdua hehehe”, jawabku.
“Yaelah, daritadi elo...