Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA "Terpaksa" ku gadai tubuh istriku.

Status
Please reply by conversation.
ih baru nyadar suhu bomir bikin cerita baru. salah satu genre kesukaan semproters lagi wkwk. btw, kok rumah sebelah punya mbak rani gembokan hu? mbak rani kena grebeg rudi kah?
 
LANJUTAN...

Akhirnya dengan sedikit berat hati, aku meninggalkan istriku bersama Pak Prapto di rumah kami pagi itu. Kini mereka hanya berdua saja di dalam rumah kami, aku yang sempat khawatir dengan keadaan itu. Dengan semua keyakinanku pada kesetiaan istriku, akhirnya memberikan kepercayaan itu sepenuhnya kepada istriku Mirna. Lagi pula rasanya tidak mungkin Pak Prapto akan melakukan hal yang buruk kepada istriku, walaupun aku tahu sejak awal bertemu, sepertinya ia menaruh ketertarikan yang amat tinggi kepada istriku.


Kemudian aku bergegas pergi menuju ke rumah orang tuaku. Setelah tiba di sana Aku langsung mengambil sertifikat rumah kami yang aku butuhkan, lalu setelahnya aku segera kembali menuju ke rumah kami.
Sesampainya di rumah kami, aku melihat istriku masih dalam posisi awal kedatangan pak prapto kerumah kami tadi. Tampak kini mereka tengah duduk bersama di ruang tamu rumah kami. Keduanya tampak asik mengobrol disana, kini juga mereka tampak lebih akrab sekarang. Mungkin karena Pak Prapto yang pandai membawa suasana dan juga Istriku yang begitu mudah akrab dengan siapa saja di kesehariannya.


Tetapi ketika melihat kedatanganku keduanya tampak terdiam dan langsung menghentikan obrolan mereka saat itu. Sesaat kemudian istriku langsung menyambut kedatanganku dengan senyum manisnya dan langsung bertanya kepadaku.

Istriku: Ada kan ayah??

Aku: Ada kok bunda, beneran masih di sana ternyata.


Pak Prapto: Ya udahlah ya, langsung ke sana aja Win. Sekalian kita cek kandang yang tadi saya bicarakan sama kamu.


Aku: Ini nggak mau dibikin surat perjanjian dulu Pak??


Pak Prapto: Udahlah Gampang itu nanti bisa menyusul juga kan. Yang penting abis dari sini uangnya udah bisa kamu terima kok.


Mendengar hal itu, aku dan juga istriku merasa senang mendengarnya dan juga semakin merasa terlalu banyak dibantu oleh Pak Prapto. Dia sepertinya sangat percaya kepadaku untuk memberikan pinjaman modal itu kepadaku. Tak lupa kami pun mengucapkan terima kasih yang amat banyak kepada Pak Prapto saat itu.

Istriku: Aduh jadi ngerepotin banget ini pak, makasih banyak loh udah bantu kami.


Pak Prapto: Iya sama-sama Mbak Mirna, edwin Ini kan udah jadi partner saya sejak lama. Sudah jadi kewajiban kita untuk saling membantu.


Aku: Iya pak ini benar-benar udah merepotkan banget, sekali lagi Makasih ya pak. Saya berusaha untuk tidak mengecewakan bapak.


Istriku: Iya Pak Pak Prapto, makasih ya sekali lagi.


Pak Prapto: Udah,, kalian nggak usah terlalu sungkan begitu.

Istriku tampak tersenyum bahagia mendengar ungkapan Pak Prapto itu. Sekilas aku melihat Senyumnya begitu tulus Ia berikan atas ucapan Pak Prapto itu.

Setelahnya kami pamitan kepada istriku, untuk melihat kondisi kandang yang tadi dibicarakan oleh Pak Prapto kepada. Kami pun berpamitan dan segera menuju kandang yang dimaksud oleh Pak Prapto itu.

Aku: Bunda Ayah pergi dulu ya,, nanti jangan lupa jemput anak-anak di sekolah ya.


Istriku: Iya Ayah,, nanti beres Bunda langsung jemput kok. Ayah tenang aja.

Balas istriku sambil tersenyum manis kepadaku.


Pak prapto: pamit ya mbakk,, makasih loh kue bolu nya. enak sekali.


istriku: iyaa sama-sama pak. syukurlah kalau bapak suka.


pak prapto; iyaa,, suka banget kok mbakk. Jadi bakal sering mampir nihh kayaknya kalau lagi pengen makan kue bolu..hehe

istriku: Yaudah mampir aja pakk, lagian kayak cerita kita tadi lohh, masa udah rekan bisnis sekian tahun baru kali ini main ketempat kami.

Pak Prapto: Iya juga ya mbak, tapi habis ini beneran bakal sering mampir deh saya kayaknya.


Istriku ya Udah mampir aja Pak Nggak usah sungkan, sudah dianggap keluarga juga kok. Ya kan ayah??

Aku: Iya lho Pak,, mampir aja ke sini nggak apa-apa. Malah Kami senang kalau Bapak sering mampir ke sini.


Pak Prapto: Iya iya.. Kapan-kapan saya ke sini lagi deh mampir. Ya udah kita pergi sekarang aja Win, pamit ya Mbak.


istriku: iyaa pakk,, hati-hati dan sekali lagi makasih pak udah banyak bantu kami.


Ucap istriku, tampak ia sangat senang sekali telah mendapat bantuan dari pak prapto.


Setalah aku berpamitan kepada istriku juga, kini aku dan pak prapto segara berangkat menuju kandang yang dimaksud oleh pak prapto. setibanya disana, kami langsung mengecek kondisi kandang tersebut. setalah memahami situasi kandang itu, aku pun menyanggupi untuk mengambil alih mengurus kandang tersebut. sesuai dengan yang diharapkan pak prapto.


Akhirnya, kini aku kembali mendapatkan sumber penghasilan tambahan baru. Tentu aku berharap ini menjadi sebuah titik balik kembali untuk memperbaiki keadaan ekonomi keluarga kami. Dan syukurlah semua nya berjalan baik hingga dua bulan aku berjalan mengelolah kepercayaan yang di berikan pak prapto. Pelan-pelan ekonomi keluarga kami mulai membaik, lalu pak prapto menawarkan aku untuk ikut membangun kandang di tanah miliknya.

Aku sempat mempertimbangkan hal itu bersama istriku, tak lupa aku menjelaskan sistem yang di tawarkan oleh pak prapto. Bahwasanya nanti aku akan memberikan persen saja kepada pak prapto dengan hasil penjualan yang aku dapatkan dari kandang tersebut. Dimana modal awal mendirikan kandang, aku kembali di bantu oleh pak prapto dan nantinya aku akan menyicil untuk melunasinya, bersama dengan setoran penjualan tiap bulannya.


Setalah memperhitungkan semuanya, aku akhirnya menyetujui usulan dari pak prapto tersebut. Dan kini aku kembali mendapatkan modal tambahan dirinya untuk mendirikan kandang tersebut. hingga kandang tersebut telah berdiri dan mulai beroperasi. Awal-awal berdirinya kandang tersebut, semuanya dapat berjalan dengan lancar saja. Sampai pada akhirnya, ketika mendekati waktu panen. Aku mengalami kerugian yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan olehku. Kondisi saat ini di mana, di kandang yang aku kelola terdapat banyaknya ayam yang mengalami kematian mendadak.


Naasnya itu hanya terjadi kandang milikku saja, tidak dengan kandang lainnya yang aku kelolah milik pak prapto. Akibat dari peristiwa tersebut aku mengalami kerugian yang sangat besar. Sehingga aku begitu tertekan dengan semua keadaan ini, begitu juga dengan istriku. Semua itu terjadi ketika sudah mendekati waktunya panen. Tadinya Aku mengharapkan, keuntungan dari panen tersebut mampu menutupi sedikit hutangmu kepada Pak Prapto. Tetapi dengan semua kondisi ini akhirnya aku kesulitan untuk membayar semuanya.


Pak prapto yang mengetahui kondisi ini tampak mulai sedikit mencemaskan keadaan yang aku alami. Hal itu di barengi dengan melonjaknya harga ayam dipasaran. Sehingga minat masyarakat untuk mengkonsumsi ayam menjadi ikut menurun karenanya. kini ia mengatakan bahwa dengan kondisi sulit begini mungkin saja ia juga akan mengalami kesulitan untuk bertahan.


Semua keadaan sulit itu ditambah parah dengan aku yang sudah 2 bulan belum mampu membayarkan setoran hutangku padanya. Akibatnya ia mulai tampak gusar dan mempertanyakan kesanggupan aku untuk membayar hutang modal yang sudah ia berikan kepadaku. Ia mengatakan, bahwa kini modalnya juga telah menipis dengan semua hasil penjualan yang terus menurun. Tentu apa yang ia sampaikan itu membuat aku juga kebingungan, karena tentu saja dengan semua keadaan ini aku juga belum mampu untuk membayarnya.


Akhirnya, setelah pulang dari kandang. Pada malam harinya aku mendiskusikan keadaan yang kini aku alami bersama istriku, namun istriku yang tidak memahami banyak tentang bisnis yang aku kelolah tampak tidak mampu berbuat banyak untuk membantu aku mencari solusinya. Istriku menyarankan agar esok harinya aku menemui Pak Prapto saja, untuk mendiskusikannya bersamanya tentang semua kondisi yang kini aku alami. Tentunya dengan semua segudang pengalamannya selama ini, istriku mengatakan dan juga iya mengharapkan pak Prapto mampu memberikan aku solusinya.


Aku mulai sedikit tenang malam itu, setelah mendengar saran dari istriku tersebut. Tentunya dengan harapan agar pak prapto mampu memberikan aku solusi untuk persoalan ini. Setelah sedikit tenang dengan pikiranku malam itu. Aku melihat sempat melihat keadaan istriku yang malam itu sangat mempesona dengan penampilan baju dinas seksinya, tadinya aku sama sekali tidak menyadari hal itu. Ternyata malam ini dia tampak sangat mempesona dengan tampilan baju dinas seksinya malam itu. Seketika aku merasa bergairah terhadapnya.


MMULUSTRASI PAKAIAN ISTRIKU MALAM ITU.
30955780064d6c61e1e4d58bb503ed0b5037d087.jpg
309557790eb600bb4a15eda7eacfaaceced836d0.jpg
309557816b1d89b474e7c862631abe887707e9d1.jpg



Aku mulai menghadirkan kode itu kepadanya. Tentu saja istriku memahami kode yang aku berikan, karena kode itu sudah sangat jelas sekali aku berikan. Saat itu aku yang merasa bergairah dengan penampilannya, sedikit meremas pelan payudara istriku.


"ihhh ayahh genit deh"

Ucap istriku manja, tetapi dari ucapannya itu aku menangkap Respon yang baik darinya. Sepertinya Ia juga memikirkan hal yang sama denganku.

Malam itu pun akhirnya kami melakukannya. Saat itu istriku melakukannya dengan sangat sepenuh hati dan bergairah sekali. Tentu saja aku sangat puas terhadap servisnya kepadaku malam itu. Betapa sangat pandainya istriku melakukannya, semua itu tentu saja di tunjang dengan apa yang ada pada dirinya. Aku tak pernah merasa bosan dengan tubuhnya yang seksi menggoda itu. Payudaranya yang montok dan bokong yang membulat sempurna, adalah jawaban dari semua itu. Belum lagi desahan manjanya, dan juga geliat manja tubuhnya. Ketika aku mencumbunya.

Malam itu kami bercinta dengan amat nikmat sekali yang aku rasakan, kami melakukan berbagai macam gaya. Bahkan sampai dua kali kami melakukannya malam itu, istriku juga tampak puas dengan apa yang kami lakukan. Ia juga tampak puas karena telah mampu membuat aku kewalahan menghadapi semua servis yang ia berikan.


Saat itu istriku begitu genit menggodaku untuk melakukannya sampai 2 ronde. Ia melumat puting susuku dan menjilati syukur tubuhku.

"Mandi kucing ni ayah"

Ucapnya genit.


Lalu ia melakukan pijatan pada bagian belakang badanku dengan payudara montok miliknya.

"Pijat susu ni ayah...hehhe"


Ucapnya sangat genit kepadaku.


Semua yang ia lakukan terhadapku, tentu saja aku merasa gemas dengan semua kelakuannya itu. Akhirnya aku terpancing untuk melakukannya lagi bersamanya malam itu.
Memang semua itu sangat pandai ia lakukan. ia begitu pandai dalam membangkitkan gairahku, dan begitu juga dalam memuaskan aku. Hal itu lah yang selama ini membuat aku tidak pernah berpikir untuk berpaling melakukan hal-hal aneh dengan wanita lain diluar sana. karena dengan semua yang ia berikan kepadaku aku merasa dia adalah yang terbaik dalam hal itu.

Itulah kenapa saat di ajak oleh pak prapto untuk pergi hiburan bersamanya, aku selalu menolaknya secara halus. Hanya beberapa bulan lalu saja aku pernah mengikuti ajakannya itu. Dan itu pun juga aku tidak sampai hati untuk melakukannya bersama wanita lain. Karena teringat akan hal itu, sejenak kemudian terlintas sedikit pikiran aneh yang entah datangnya darimana terlintas di kepalaku.
Tiba-tiba saja malam itu setelah selesai bercinta dengan istriku, aku sempat berpikir bahwa mungkin saja jika pak prapto mendapat servis yang sama seperti aku dari istrinya, ia tidak akan terus-terusan melakukan hal yang demikian. Semua itu mengingat dalam kondisi bisnis kami yang tengah dalam keadaan sulit begini saja, ia masih saja rutin melakukanya setiap akhir pekan. Tentu saja disetiap acara entertain yang ia lakukan, akan menghabiskan uang dalam jumlah yang cukup besar. Bahkan kadang bisa sampai puluhan juta, jika di hitung dengan uang sawerannya juga. Namun sampai hari ini, aku tidak berani mengingatkan Pak Prapto, agar ia menghentikan sejenak semua kegiatan itu. Sampai kondisi kami benar-benar pulih seutuhnya.

Aku Sempat berpikir, kegiatan Pak Prapto itu. Akan menambah sulit keadaan kami saat ini, tentu saja karena pak prapto ini akan dengan sangat mudah di goda oleh perempuan. jika ia anggap perempuan itu mampu memberikan apa yang ia inginkan, maka ia juga tidak akan sungkan memberikan saweran dalam jumlah besar kepada perempuan itu. Bahkan akhir-akhir ini tak jarang ia semakin sering mengajak aku untuk ikut pergi bersamanya lagi dan lagi. Ia mengatakan bahwa dalam kondisi begini tentu kita perlu hiburan yang dapat menenangkan hati dan pikiran.


Tetapi seperti yang aku katakan tadi, aku selalu menolaknya. Dengan berbagai alasan aku menolak ajakannya itu, tetapi tetap saja jika sudah berencana akan melakukanya ia masih saja memberikan tawaran itu kepadaku.


Bersambung...
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd