Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Apakah cerita ini terlalu kejam dan sadis? Perlu di softin lagi?

  • Dikurangi kejamnya

    Votes: 96 39,0%
  • Sudah pas

    Votes: 50 20,3%
  • lebih kejam lagi

    Votes: 100 40,7%

  • Total voters
    246
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Scene 7 : Pindah Raga

"Hei Bliss.. Keluar kau.. aku ingin bertanya kepadamu", pekikku dalam mimpi, karena hanya dari mimpilah aku bisa berbicara dengannya

Tiba2 asap hitam pekat mengelilingi ruang kosong ini. Lalu terdengarlah suara tawa menggema yang memekikkan telinga

"Hahaha.. Ada apa Rony? Kau mencariku.."

"Pertanyaan pertama yang paling mengganjal pikiranku, dimana jiwa asli gadis itu sekarang?"

"Hahaha... Mengapa kau peduli pada jiwanya.. Jiwanya selalu ada didekat raganya. Dia selama ini memandangi tubuhnya yang sedang kau kendalikan Rony."

Aku terkejut mendengar jawaban si iblis. Aku tidak tahu selama ini jiwa Rista melihat segala tingkah lakuku mengendalikan raganya

"Jadi selama ini jiwanya melihat apa saja yang sudah kuperbuat pada tubuhnya?", tanyaku

"Ya.. Jiwanya menangis saat tubuhnya kau buat tak memiliki harga diri Rony. Hahaha.. Jahat memang kau Rony, aku suka. Mengapa kau bertanya tentang hal itu?"

"A... Aku hanya berpikir ingin mengembalikan tubuh ini ke jiwanya yang asli.."

"Hohohoi kenapa Rony? Kau sudah bosan? Apakah kau tidak puas bermain2 dengan tubuh gadis cantik itu lagi?"

"Tidak aku tidak bosan. Bahkan aku sangat puas dan senang. Segala imajinasiku kurealisasikan ke tubuhnya. Hanya saja, aku tidak bisa menikmatinya secara totalitas.."

"Hmm kenapa?"

"Aku puas ketika kupamerkan tubuhnya yang slalu ia tutup itu, aku senang bisa explore gairah gadis itu yang mudah naik, Namun aku merasa aneh, ketika para pria mulai berbuat lebih. Mereka tak segan menyemburkan sperma mereka ke wajah gadis itu seperti ketika prataaruf kemarin, itu rasanya seperti mereka menyemburkan spermanya ke wajahku. Membuatku jijik blis.."

"Hahaha.. hahahah.. Wkwkwkw.. Hanya perasaanmu saja itu mah.. Mereka tetap menyemburkan ke wajah gadis itu, bukan ke wajahmu!"

"Iya memang, tetapi aku merasa seperti itu.. Aku tak sanggup lanjut melakukannya. Aku jijik melihat batang penis mereka didekatku.. Apalagi membayangkan aku berciuman, mengulum kelamin mereka, bahkan mereka pasti akan menyetubuhiku.. Najiss.. Aku pria normal. Tentu saja itu Membuatku muntah!"

"Hahaha.. di dunia satanis itu sudah biasa Rony, kau nikmati saja berciuman serta mengulum penis pria2 itu. Toh yang mereka lihat adalah sosok gadis cantik, bukan tukang begal seperti kau"

"Sorry aku tidak sanggup melakukannya blis.. tak bisakah kau keluarkan aku dari tubuh gadis ini? Lalu kukendalikan dia dari luar tubuhnya? Sehingga dia sendiri yang akan merasakan semuanya", kataku penuh harap mungkin ada cara seperti itu

"Hmm sebentar.. Ada sebuah cara, biasanya manusia meminta hal seperti itu kepada kami ketika mereka menginginkan seorang budak sex. Perlu diadakan ritual khusus dan perjanjian dengan kami. Kami jamin gadis yang mereka inginkan akan bertekuk lutut & patuh terhadap apapun perintah mereka"

Sebuah titik terang bagiku. Aku semakin ngaceng membayangkan bisa mengendalikan gadis itu sesukaku tanpa berada didalam tubuhnya

"Ritualnya seperti apa?"

"Berzina dengan calon budakmu lalu berikan dia mantra sugesti", jawab iblis serius

*glek aku terkejut mendengarnya. Mendadak kurasakan desiran panas membayangkan aku bercinta dengan akhwat itu*

"Mantra sugesti? Aku tidak paham.."

"Jadi nanti Calon tuan dan calon budak bercinta seperti biasa, bacakan mantra yang akan kuajarkan padamu ke calon budakmu saat kau setubuhi dia. Kalau berhasil, dia akan melakukan apapun yang kau katakan, walau logika tau itu salah. tetapi tubuhnya akan tetap melakukan perintahmu"

"Mantra? benarkah yang seperti itu ada?" Tanyaku heran

"Hei kau meremehkanku, kami iblis punya kesaktian. Kami iblis punya teknologi yang kalian tidak punya.", Kata iblis sombong

"Ya.. kau akan kuajari sebuah mantra yang akan mensugesti gadis itu, setubuhi gadis itu sambil mebisikkan mantra yang akan kuajarkan. Maka batang penismu akan memiliki kemampuan iblis yang membuat dia bertekuk lutut padamu, menuruti segala perintahmu. Tancapkan pada rahimnya dan semburkan spermamu pada gadis yang mau kau jadikan budak, maka dia menjadi milikmu selamanya"

"Mengerikan, Kau jangan bercanda blis.. Apakah benar bisa seperti itu.. Itu seperti ritual2 pada film.."

"Aku tidak bercanda.. Oiya yang harus kau tahu, kau dan budakmu akan tunduk padaku. Dia juga akan menjadi persembahan untuk kami. heheheh"

"maksudmu?"

"budakmu akan menjadi budak kami juga para iblis. Dia akan disetubuhi ramai-ramai oleh kami. Rahimnya akan kami gunakan sebagai wadah untuk melahirkan anak2 kami. Anak-anak iblis"

"Hahhhh..... Mengerikan.."

"Bukan hanya itu, satu semburan sperma kami kalau diduniamu normalnya menjadi satu anak. Tetapi dari sperma iblis. Bisa2 Rista melahirkan hingga 5-6 anak, itu hanya dari 1 iblis saja. Kalau dia disetubuhi oleh 5 iblis, Rista bisa melahirkan hingga 30x. kalau 20? kau bisa bayangkan sendiri. hahaha... kau bayangkan berapa anak iblis yang bisa lahir dari tubuh alimnya itu kalau kami terus menyetubuhinya. Ditambah lagi, kelahiran bayi iblis tidak selama manusia yang butuh hingga 9 bulan lebih. Kalau bayi kami biasanya butuh 1 hari saja dan mereka akan lahir, itulah mengapa jumlah kami jauh lebih banyak dari kalian para manusia"

"Dimana kalian biasa menyetubuhi manusia?"

"Biasanya kami akan hadir di mimpinya. Lalu kami setubuhi dia didalam mimpinya itu. Ketika hamil, perutnya tidak akan membesar, Hanya saja dia akan merasa sakit selama 1 hari. Badannya akan terasa sangat letih, capek, mual, demam, diare dan kepala pusing selama 1 hari penuh"

*Glekk.. tak kusangka ternyata resikonya begitu tinggi ketika Kita sudah menanda tangani perjanjian dengan iblis. Mengerikan.. Tetapi aku ngaceng juga. Membayangkan memek Rista dikontolin kontol iblis yang ukurannya pasti besar2 seperti yang pernah kutonton di hentai-hentai*, batinku dalam hati

"Baiklah aku setuju, kau nanti juga boleh menyetubuhinya. Lalu bagaimana caraku bisa bersetubuh dengan Rista? Sedangkan tubuhku sudah hancur tak berbentuk"

"Kau harus masuk ke dalam tubuh pria dan menjadikannya budak sex dengan tubuh pria itu. Kira2 kau ada target mau bersemayam ditubuh siapa??", tanya iblis

Tiba2 aku hanya memikirkan satu nama yang cocok, 1 orang yang kelihatannya kuat dan pure evil.

"Endrix", kataku

"Namun ingat, kau tidak akan menguasai tubuh pria itu 100%, kau hanya akan bergabung dengan jiwa pria itu. Apa yang kau pikirkan, tubuhnya akan melakukannya. Kau pun akan merasakan kenikmatan bersetubuh melalui tubuh pria itu nantinya. Apa yang ia rasakan, kau juga akan merasakannya"

"Hmm.. menarik blis.. Bagaimana strateginya?"

"Kalau begitu, segera kendalikan gadis itu untuk menemui Endrix, mengajak bercinta pria itu dan ketika akan bersetubuh, keluarlah dari tubuh gadis itu dan pindahlah ke tubuh Endrix. Jadi nantinya yang kalian setubuhi adalah jiwa Rista yang asli, karena saat kau keluar dari raganya, jiwanya akan langung mengambil alih raganya lagi 5 detik kemudian"

"lalu bagaimana caraku keluar dari tubuh Rista?"

"Hehehe...", tiba2 iblis tertawa

"Apa yang lucu?", tanyaku mulai curiga

"Hanya ada 1 cara kau bisa meninggalkan tubuh Rista dan masuk ke tubuh Endrix, kalian harus bersetubuh, pastikan kau buat Rista orgasme dan berteriaklah Akuuu keluarrrr sambil dari lubang memeknya mengeluarkan cairan... Maka jiwamu akan keluar dan berpindah ke tubuh Endrix melalui pertemuan penis dan vagina yang telah menyatu"

"Jaa.. Jadi aku harus bersetubuh terlebih dahulu???"

"Hahahaha.....", lalu si Iblis pun lenyap meninggalkanku yang dongkol

***

Beberapa hari semenjak kejadian Pra-Ta'aruf, tidak ada hal-hal erotis yang terjadi. Banyak ikhwan masih memintaku bertaaruf dengan mereka. Namun kuputuskan nanti saja, setelah aku keluar dari tubuh gadis ini dan berpindah ke tubuh yang lain. Akhir-akhir ini aku banyak berpikir mencari cara agar Rista bisa menjadi budakku. Membayangkan bisa menyetubuhinya sesukaku adalah hal terbaik di dunia.

Memang sudah kuputuskan mungkin aku akan bergabung dengan jiwa Endrix, aku tau sikapnya kurang lebih sama denganku. Kami sama2 kuat, cabul, dan brandal. Aku sedang mencari cara gimana caranya agar kami bisa bertemu tanpa khawatir diganggu oleh kedua temannya. Karena mereka bertiga slalu bersama, Bisa gawat kalau aku malah berpindah ke Itonk yang gemuk dan penisnya kecil itu. Ingin kujapri Endrix namun bingung memulainya

*Masak iya aku langsung bilang, mas ngentot yuk, tentu dia akan mengajak teman2nya turut serta pula*

"Ngelamun apa dik?", Mbak Dewi tiba2 menepuk bahuku

Membuatku segera menutup layar hpku yang masih menampilkan grup WA "Belajar Kelompok", karena tadi aku bermaksud Japri no Endrix melalui grup itu

"Ehhh.. ngga kok Mbak, Mbak Dewi ngga ada kajian?"

"Ngga ada dek, Hari ini mbak lagi kosong, jadi dirumah aja"

"Adek mau?" katanya sambil menawariku sebungkus gorengan"

Aku terima bungkusan itu karena kebetulan perutku memang sedang keroncongan akibat belum makan tadi pagi.

"Mbak..", kataku lirih sambil mengambil lagi sebiji gorengan dari kantong plastik.

"Ya dek.. Eh jangan banyak2 nanti perutnya gendut lho", kata Mbak Dewi sambil meremas perut Rista yang sebenarnya masih rata tanpa lemak

"Ihh.. Mbak, aku balas..", akupun membalas Mbak Dewi dengan mengincar payudaranya yang slalu ia tutup dengan kerudung dan cadar super lebar itu.

Tanganku tepat meremas payudaranya yang tersembunyi dibalik jubah panjangnya. kurang lebih kuremas sebanyak 3x bagian dadanya, kepalanya bahkan sempat terdongak, lalu kedua tangannya mendekap dadanya dan menutupnya rapat2

"Adik kok pegang punya Mbak.. hufff", kata Mbak Dewi dongkol

"Abis kakak tadi remas perutku ya aku balas dong"

"Iya tapi balasnya ngga kesitu jg kali dik", jawab Mbak Dewi kesal

"Kenapa sih Mbak, kan yang remas adikmu sendiri bukan cowok kan... Hmm punya Mbak Dewi lebih besar daripada punya Rista kayaknya..", Kataku sambil meremas payudara Mbak Dewi

Kali ini Mbak Dewi membiarkanku meremas miliknya. Dia hanya diam melihat tangan adiknya ini sedang meremasi payudaranya. Bukan hanya 1, tetapi kali ini kedua payudaranya kuremas.

"Mbak, Rista buka ya.. Rista penasaran punya Mbak Dewi apa lebih besar daripada punya Rista", kataku

"Jangan Dik, Mbak Malu.. Ngga penting juga besaran punya Mbak atau punyamu.. Udah udah mbak mau nyuci baju..", kata Mbak Dewi sambil menepis tanganku menyudahiku meeremask payudaranya yang terasa hangat dan empuk

"Yah mbak...", kataku sebel

***

Didalam kamar aku seperti biasa terbaring telanjang, memainkan organ kelamin akhwat ini membuatnya selalu becek dan terangsang. Kuberanikan menyapa Endrix terlebih dahulu. Dia memang paling sedikit bicara dibandingkan kedua temannya yang lebih berisik. Kedua temannya Itonk dan Bobby sering menggodaku dan mengirimkan pesan pribadi ke WA ku dengan pembahasan yang cabul. Namun Endrix tidak pernah sama sekali mengirimiku pesan pribadi

"p"

"p"

"p"

Ketikku mencoba mulai menyapanya, bingung mau ngomong apa. Beberapa saat kemudia terlihat Endrix mulai mengetik sesuatu

"P = penis Lu butuh kontol ya Ris? Heheheh", kata Endrix

"Yee enggak kok.."

"Kenapa? kok tumben lu chat gw.. Biasanya lu sibuk chat an sama Bobby dan Itonk"

"Lho kok tau?"

"Mereka slalu kirim screenshotan chat an mereka sama lu"

"Ohhh.. Iya kamu kok ngga pernah?", tanyaku seolah aku berharap

"Hmm.. Aku tidak begitu suka chat, lebih enak ketemu", jawab Endrix

"Kamu mau ketemu aku?", aku mencoba menawarkan diri to the point

"Wow.. Lu ga takut sama gw? Heheheh", kata Endrix

"Siapa takut. hehe.."

"Hmmm.. Heheheh.. Nantangin nih, Mau ketemu dimana? Dirumahmu? Gw datangi sekarang"

"Eh Jangan ke rumah lagi ada Mbak Dewi.."

"Gw gak takut sama Mbakmu, Gw hajar sekalian memeknya pakai kontol gw, toh suaminya gagal muasin dia"

*Barbar sekali ini orang, eh darimana dia tau soal hubungan sex mereka?* pikirku

"Hmm ketemu di club666",katanya kemudian

"Hah?", aku kaget

Club666 adalah sebuah club malam elit yang berada dikota ini. Tidak sembarang orang bisa datang kesana. Apalagi aku yang dulu hanya tukang begal. Aku hanya pernah mendengar tentang seberapa mahalnya tempat itu. Minuman2 yang mereka jual tidak akan pernah bisa terbeli dari hasil jual onderdil motor rampasan. Banyak pelacur yang ada disana, katanya mereka adalah pelacur kelas atas. Tiap malam para pria pengunjung club malam dimanjakan dengan tarian striptease dari gadis-gadis cantik dan binal

"Gimana Ris? Lu Tau kan?", tanya Endrix lagi

"Eh iya aku tau.. Oiya tapi jangan ajak teman2mu ya aku malu"

"Hmmm.. Padahal rame2 lebih asyik.."

"Please Mas berdua aja..", pintaku

"Asal ada syaratnya", kata Endrix

"Apa mas?" tanyaku

"Lu datang kesana pakai baju paling sexy yang lu punya. Masak iya lu ke club malam pakai gamis. Mau pengajian apa lu"

"Hah? bajuku syari semua mas.. Ga ada yang sexy.."

"Gw gak peduli. Lu bisa datang telanjang ke kesana hanya memakai kerudung.. Tinggal pinter2nya lu aja. Yaudah sampai ketemu nanti malam jam 21.30 disana. inget dandan yang sexy lu!"

Setelah menyelesaikan telepon, Aku baru ingat, beberapa paket pakaian yang kubeli melalui online store sudah sampai 2 hari yang lalu dan belum kubuka. Aku langsung buru2 membuka paket itu dan mengecek kondisinya.

Kubuka paket pertama yang dibungkus plastik warna hitam, kukeluarkan isinya dengan tergesa-gesa. Sebuah bra dan celana dalam super mini. Pada bra hanya berupa tali-talian dan hanya menutup bagian puting saja. Sama sekali tidak memberikan pengaman dan nutup bentuk payudara. Sedangkan celana dalamnya modelnya sama, berupa tali-talian yang hanya menutup bagian garis tengah vagina dan garis pantat, sisanya terexpose bebas

Lalu kubuka bungkusan paket yang agak besar berisi gamis transparan berwarna abu-abu berukuran XS. Padahal ukuran normal gamis yang biasa dikenakan Rista adalah ukuran M. Gamis ini biasanya diwajibkan memakai daleman tambahan karena modelnya yang transparan.

Tapi rencananya aku akan memakainya langsung pada tubuh akhwat ini dan kupadukan dengan bra dan celana dalam model tali yang barusan kubeli. Kuperhatikan tubuhku dicermin. Benar saja, Tubuh Rista terlihat sangat sexy. Lekuk tubuhnya benar2 tidak ada yang tersembunyi. Areola putingnya samar terlihat, demikian juga dengan bulu jembutnya yang terlihat dari gamis yang menerawang itu. Belahan pantatnya yang ditutup celana dalam putih model tali pun tampak jelas menerawang, menampakkan bulatan pahanya yang putih mulus tanpa cacat

*gila ini ukhtea apa lonte* gumamku dalam hati memandangi tubu Rista didepan cermin

***

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 21.00, hanya suara cicak tertawa yang terdengar dari rumah ini. Sisanya hanya keheningan dengan dinginny malam. kulihat kamar Mbak Dewi dan Mas Eko sudah tertutup rapat tanpa ada suara, sepertinya sudah pada tidur terlena dalam mimpi mereka masing-masing

Aku berjalan mengendap2 meninggalkan rumah, memakai gamis transparan, bra dan cd tali2an. Kupadukan dengan kerudung panjang berwarna abu2 tua yang senada dengan gamisku yang transparan, untuk menutup aurat rambutku

*Maaf Rista sepertinya malam ini kamu harus pecah perawan. Dan aku akan menguasai tubuhmu dari luar sayang. Heheheh..*

Aku pun berangkat menuju Club666 menggunakan taxi online yang sudah kupesan. Didalam sudah menunggu pengemudi Taxi yang seumuran dengan Rista. Tak henti2nya mas-mas itu memandangi Wajah Rista yang terlihat cantik walau tanpa make up.

"Tujuan sesuai aplikasi ya Mbak?, tanya pemuda itu ramah, namun matanya terus jelalatan ke arahku

Sengaja kubuka jaket yang kukenakan. Sehingga mas driver menyadari gamis transparanku. kulitku terlihat menerawang bebas dari balik gamisku. Walau bagian dadaku masih kututup dengan kerudung panjang yang menutup hingga dada.

"Mbak mau clubbing?"

"Iya diundang temanku mas.."

"Wah teman mbak pasti orang hebat bisa masuk ke sana, soalnya itu tempatnya orang2 elit setau saya."

"Benarkah?"

Padahal kutau persis, Endrix hanyalah berandal kampung. Dia dan teman2nya sehari2 hanya menggoda gadis2 di sekitar rumah, hidup di jalanan dengan kehidupan yang tak tentu arah. Tidak mungkin Endrix orang penting disana.

"Saya kaget kirain Mbak mau ke pengajian karena pakai gamis. Tapi setelah dibuka jaketnya, sexy bener.. Mbak terlihat jauh lebih sexy dan menarik dibandingkan semua cewe disana kayaknya.

"Hehe mas bisa aja"

"Emang Mbak berapaan harganya? Yg model ukhti2 gini.. penasaran saya. Heheheh", ksta driver taxi online sambil terkekeh

"Maksud mas?", aku tidak paham maksud pertanyaannya

"Harga buat booking kamu mbak? Datang ke club backingan paling aman, dengan busana ukhti-ukhti tetapi transaparan, pasti mahal sekali ya mbak. Soalnya yang bakalan sewa kamu pasti bukan sembarangan orang

"Maaf mas, saya bukan pelacur seperti yang mas sangka."

"Ahhh saya tidak percaya mbak*

Kendaraan terus melaju melewati jalanan sepi dengan hujan deras yang mengguyur kota malam ini. Sampai pada akhirnya akupun tiba di club malam tersebut. Sebuah bangunan tinggi denga lampu berwarna-warni

"Aku sudah sampai", kukirimkan pesan pada Endrix

"Masuk saja", jawabku tidak lama kemudian

Akupun melangkah masuk menuju club malam itu. Begitu masuk, tubuhku langsung diperiksa security. Wajah security heran melihatku, sepertinya terkejut ada wanita berjilbab panjang berpakaian syari datang ke club malam. Setelah aman, aku dipersilakan masuk

Suasana musik memekakkan telinga, nyala lampu yang begitu menyilaukan mata, berwarna-warni bergerak menyorot mengikuti musik yang menggema. Beberapa pemuda pemudi berjoget disertai musik dj yang menghentak-hentak

Kudapati beberapa pasang pria mengamati gerak-gerikku yang kebingungan. Bingung karena tak tau harus berbuat apa. Mau pesan minuman es teh disini mungkin tidak ada

Sebuah tepukan tiba-tiba mendarat pada bahuku. Aku menoleh segera berharap itu adalah Endrix. Rupanya salah, terlihat 2 orang pemuda chinese yang menampakkan senyumnya yang nakal kepadaku

"Hai boleh kenalan?"

"Eehh.. iya.."

"Aku Tom dan ini Andrew...", kata mereka berdua memperkenalkan diri sambil mengajakku berjabat tangan

Aku mencoba tetap menggunakan kebiasaan akhwat yaitu tidak menerima sembarangan jabat tangan kepada yang bukan mahrom. Kujawab dengan menangkupkan kedua tanganku didepan dada

"Rista..", jawabku

"Kesana yuk", ajak mereka sambil menunjuk sebuah sofa panjang dengan meja bundar ditengahnya

Aku pun menyetujuinya dan mengikuti kedua pemuda chinese itu. Lalu kududukkan pada sofa yang begitu empuk ini. Rasanya begitu nyaman, kulihat pada meja terdapat beberapa minuman keras dengan merk2 yang tak pernah kutahu sebelumnya

"Minum Rista?", kata Andrew sambil menuangkan segelas kecil minuman memabukkan itu

"Ehh.. aku ngga minum mas.. eh kohh..", tolakku

"Hehe santai saja kamu boleh panggil mas, koh atau namaku sekalian.. coba aja sedikit, kamu sudah sampai sini masak iya ngga minum..", kata Andrew lagi sambil sedikit memaksaku meraih minumannya

Kuterima gelas yang dia berikan padaku. Lalu perlahan aku mulai menenggak minuman keras itu. Rasanya begitu pahit sekali. Aku coba segera habiskan saja minuman itu dalam beberapa teguk.

"Gimana merasa lebih baik?", Kata Andre lagi sambil menuangkan kembali minuman itu ke gelasku

"Ehh sudah mas.. Aku sudah ngga minum", Aku coba menolak namun dia tetap memaksa

"Kesini sama siapa Rista? Jarang lho ada ukhti2 kesini.. Hehehe..", tanya Tom

"Janjian sama teman.. Katanya disuruh ke sini. Tapi dia belum keliatan..", jawabku sambil meneguk sekali lagi minuman yang sudah disodorkan padaku

Lalu Andrew terus menuangkan minuman memabukkan itu kepadaku. Kami terus mengobrol hingga beberapa saat. Suasana disekitar semakin ramai, semakin malam semakin banyak orang datang. Mereka bergoyang dan berjoget pada dance floor besar yang berada di tengah2 club malam ini.

"Jaketmu aku lepas ya..", Kata Tom dan tanpa persetujuanku dia langsung menarik lepas pakaian paling tebal yang berada ditubuhku

Kedua mata pemuda chinese itu terkesima, Dalam suasana remang2, bagian dalam gamisku terlihat. Kulit Rista yang putih menerawang diantara kain transparan gamis yang dikenakannya. Ditambah lagi bh model tali2an yang tidak menutup payudaranya yang membusung menggoda itu

"Hmm.. Sexy sekali kamu..", puji Andrew

Tubuhnya semakin mendekat pada posisi dudukku. Sedangkan Tom kali ini menuangkan minuman dan diberikannya kepadaku. Aku semakin terbiasa menenggaknya, dan langsung kuminum habis segelas minuman keras itu

Tangan Andrew mulai memeluk pundak Rista, sesekali dielus2nya pundak yang tertutup kain transparan berwarna abu ini. Sedangkan tangan satunya mulai berani mendarat pada pahaku. Kurasakan tangannya menarik keatas rok gamisku perlahan lahan.

Aku mencoba mempertahankan tubuhku agar mereka tidak kurang ajar. Aku tepis tangan Andrew dari pundakku dan kusingkirkan tangannya yang bermain-main di pahaku

"Maaf mas.. Tangannya dijaga..", tegurku

"Hehe.. Maaf, pakaianmu yang tertutup tapi menerwang ini jauh lebih sexy dibandingkan cewek yang memakai rok mini", kata Andrew sambil tangannya saat ini meraih tanganku dan digenggamnya erat

Tom yang sedari tadi hanya melihat, kali ini ikut mendekati posisi dudukku. Dibelainya pipiku, sebentar sebelum tangannya mulai menarik tubuhku hingga terbaring oada sofa. Tenaganya cukup kuat, dalam sekali hentakan tubuhku sudah dibuat terlentang pada sofa panjang club malam ini. Suasana yang gelap dan remang2 membuat rontaanku tidak terdengar karena hingar bingarnya tempat ini.

Tom menahan tubuhku dengan kedua tangannya. Sedang Andrew menyibak rok gamisku. Mereka berdua dibuat terkejut dengan model celana dalamku yang begitu berani. Sebuah celana dalam model tali yang hanya menutup garis vagina saja, sedangkan sisanya dibiarkan terbuka, termasuk bulu jembut Rista yang terexpose bebas

"Tolonggg.. toloong..", aku mencoba meronta sambil melawan namun suara bass music EDM membuat suaraku hilang tak terdengar. Dalam sekali tarikan celana dalamku terlepas dari tubuhku. Alat kelamin Rista sang ukhti alim terlihat begitu sempurna dihadapan pemuda keturunan chinese bernama Andrew ini. Dibukanya ikat pinggangnya sambil menyeringai

Aku panik aku berusaha merontabsekuat tenaga. Namun tangan Tom yang kekar itu bisa mengatasi rontaanku sehingga perlawanku sempura. Penis Andrew mengacung, lengkap dengan kulupnya yang tidak ia sunat

"Dari dulu gw slalu berfantasy ngentot sama ukhti-ukhti, akhirnya kesampaian juga." Katanya sambil tubuhnya mulai menindihku. Terasa begitu berat ditindihin pria kekar keturunan chinese itu

Aku semakin meronta dan melawan namun semua terasa percuma. Kurasakan batang penis Andrew mulai menyentuh bibir vaginaku. Aku sudah pasrah, rencanaku gagal untuk mentransfer jiwaku ke Endrix. Kurasakan penis itu mulai masuk menembus bibir vaginaku. Sialnya lagi vagina Rista malah basah dalam posisi seperti ini

Aku hanya memejamkan mata, kurasakan alat kelamin Andrew semakin masuk kedalam hampir menembus selaput dara Rista. Sebelum akhirnya, aku tidak melihat kejadian cepat itu. Tiba2 tubuh Andrew terhempas terpelanting ke samping. sedangkan Tom sudah mengerang kesakitan memegangi perutnya

"Siapa suruh kalian sentuh nih cewek?"

"Bbb...boss... Endrix?", Mereka berdua ketakutan melihat sosok yang berada didepannya

Pemuda berandal yang kesehariannya berpakaian compang camping sekarang ia menggunakan setelan jas maskulin berwarna hitam. Dengan sepatu pantopel yang terlihat amat mahal. Namun dandannya masih sama urakannya. Masih tetap dengan tindik dan tatoo dibeberapa bagian tubuh serta wajahnya

Andrew segera membetulkan kembali pakaiannya. Penisnya yang tidak disunat dan layu itu kembali dimasukkan ke dalam celananya

"Siapa suruh kalian ganggu dia hah? Dia milik gw, kalian jangan sentuh dia kecuali atas ijin gw!!! Pahammm!!!!?"

"Aaa.. aampunn.. Boss.. Sa.. saya kira Rista ini cuma ce.. cewek.. BOan.. yang nyari customer..", jawab Tom ketakutan. Andrew membungkukkan badannya berkali-kali dihadapan Endrix sambil meminta maaf

"Udah sekarang kalian pergi. Muak gw liat wajah kalian!!", kata Endrix mengusir kedua pemuda yang terlihat seperti anak buahnya itu

"Ampunn... Boss.. Kami permisi dulu.."

"Lu gapapa Ris? Untung gw gak terlambat datangnya."

"Aa..aku gapapa.. mas.. Makasih sudah nolongin aku..", kataku

"Ngga gw gak mau aja jatah perawan lu diambil sama mereka. Hahahah", kata Endrix sambil tertawa menyebalkan

Endrix langsung menarik tanganku. Melewati para pengunjung club666 yang sebagian melirik kearahku berlari kecil melewati mereka. Sepertinya Mereka bingung melihat muslimah berkerudung lebar sedang berada di tempat seperti ini. Sama seperti security di depan tadi.

Endrix mengajakku di sebuah ruangan yang terletak dilantai 3. Sedikit jauh dari hingar bingar club malam yang penuh hentakan musik dan teriakan hura-hura. Di Ruangan ini terdiri dari banyak bilik dengan pintu yang dicat warna merah. Setiap bilik memiliki akses pintu masing2. Samar2 terdengar lenguhan dan desahan dari beberapa bilik. sepertinya ini adalah ruangan khusus untuk bersetubuh dan menyewa lonte.

Suasana disini lebih sunyi dan tenang, sehingga suara desahan sekecil apapun bisa terdengar. Endrix mengajakku ke salah satu bilik yang masih kosong, lalu dikuncinya bilik kamar kami. Ukuran biliknya kecil, hanya selebar 3x3 meter. Terdapat sebuah kasur berukuran single bed ditengah2nya. Dan.. Ya..hanya itu saja benda diruangan ini.

Tanpa buang waktu Endrix langsung mengecup bibir Rista penuh nafsu. Tindik pada bibirnya terasa mengganjal tiap dia mencium bibir akhwat ini. Tangannya langsung meremas kedua pantat Rista dan ditepuk2nya dengan kasar. Aku gelagapan didalam tubuhnya menerima serangan seperti ini, Tetapi aku percaya, ini adalah pertama dan terakhir aku berhubungan badan dalam posisi terperangkap di tubuh akhwat cantik ini

"Sexy sekali lu lonte.. Sange gw liatin pakaian lu yang nerawang gini", kata Endrix sambil meremas pantat Rista kembali.

Tubuhnya menghimpit tubuh akhwat ini pada tembok. Lalu kembali bibirnya bergerak liar mencumbu bibir tipis Rista.

*Ssshhh.. sange gw Ris liat lu..*, Kata Endrix sambil mulai melucuti pakaiannya sampai telanjang. Cukup atletis tubuh berandal itu dan kulihat penis pemuda ini begitu panjang. Mengacung menantang sambil melihat kearahku

Endrix lalu memintaku berlutut dan langsung ditepuk2nya penisnya yang berurat dan panjang itu kewajahku membuatku sangat tak nyaman

"Sepong kontol gw! Ukhti lonte!!", Kata Endrix dengan kasar mendorong wajah Rista ke arah penisnya. Kubelum siap melakukannya. Kubuat bibir Rista tertutup rapat, Endrix malah semangat mengerjai gadis ini. Tangan Endrix mulai menampar2 pipi Rista agar ia buka bibirnya. Setelah terbuka sesaat, penis itu langsung menyeruak masuk ke bibir tipis Ristam Endrix memegangi kepala akhwat ini sambil batang penisnya disodok-sodokkan dengan kasar ke mulut Rista

"Hooookkhhh.. Hookkhh..", Suara yang keluar dari mulut Rista menerima batang penis yang disodokkan dengan kasar ke mulutnya. Beberapa tetes air liur mulai terjatuh dari sela-sela bibirnya yang terus terbuka

"Hahaha.. Hahaha.. Ayo Lonte sepong yang bener kontol gw!!!", kata Endrix terus memegangi kepala Rista dan menyodokkan batang penisnya dengan keras ke rongga mulut akhwat ini. Pantat Berandal itu terlihat maju mundur menyodokkan alat kelaminnya ke mulut Rista

Setelah puas, tubuh gadis muslimah itu dilemparkan begitu saja ke ranjang. Wajah Endrix menyeringai menyeramkan. Dialah sosok iblis di dunia manusia

"Singkap rokmu sendiri dan minta gw entot tempik lu!!", perintah Endrix

Aku bingung harus melakukan apa. Tubuhku malah loading, merespon lama perintahnya. Wajah Endrix terlihat kesal karena aku tidak melakukan apa2. Dia langsung menindih tubuh Rista yang kukendalikan ini, disingkapnya kerudung yang menutup dadanya hingga puting susunya yang telah mengeras itu terlihat dari balik gamisnya yang trasnparan

Endrix langsung melumat puting susu kecil dan menantang itu tanpa henti. Ia terus mengulum pentil yang terasa semakin menebal dan mengeras. Tubuh Rista menggelinjang tak beraturan. Jantungnya berdebar kencang, nafasnya tersengal-sengal, sedangkan tangannya hanya mendorong lemah tubuh Endrix agar tidak terlalu intens melumat puting payudaranya.

"Ssshhhh.. Aahh..", aku mulai mendesah, namun kucoba menahan rasa syahwat nikmat itu dengan menggigit bibir bawahku

Ciumannya bergerak kasar menciumi perut Rista, sekali tarikan, rok gamis yang kukenakan pada tubuh akhwat ini sudah tersingkap memperlihatkan lubang vagina Rista yang sudah terbuka dan berlendir. Tanda sudah siap untuk dibuahi. Celana dalam talinya sudah tidak terpasang pada semestinya. Namun Endrix tidak buru2 menancapkan batang penisnya ke kelamin akhwat ini

Kali ini lidahnya bermain-main menjilati vagina akhwat alim bernama Rista ini. Dibukanya lebar kulit labia Rista, lalu lidahnya mulai menyeruak masuk menjilati permukaan daging lembut organ kewanitaan gadis ini. Terdengar suara seruputan pada bibirnya yang basah, Endrix menyerap habis cairan lendir Rista. Tubuh gadis ini menggeliat penuh nikmat, mulutnya melenguh keenakan , dan kakinya pun semakin mengangkang membuka jalan bagi berandal ini untuk menjilati isi kelaminnya lebih dalam

"Masukin mas... Aku sudah ngga tahan", pintaku manja merayunya agar aku bisa masuk ke dalam tubuhnya pula

Aku sudah tak sabar untuk keluar dari permainan menjijikkan ini. Endrix terus merangsangku dengan intens penuh nafsu. Lubang vagina Rista diludahinya dengan ludah yang kental sebelum akhirnya kembali ia jilati. Lalu diludahinya lagi organ kelamin suci akhwat ini sebelum akhirnya kembali ia jilat dengan lidahnya

Tibalah saat yang aku tunggu, Endrix mulai menepatkan posisi penisnya di vagina akhwat ini. Wajahnya menyeringai menyebalkan saat penisnya mulai ditepuk-tepukkan ke bibir vagina gadis ini. Dalam sekali sontekkan

*Blessss*

Darah segar mengalir dari dalam vagina si akhwat. Rasanya benar menyakitkan. Penis Endrix rasanya terlalu besar bagi vagina Rista yang masih sempit. Dan pada Akhirnya keperawanannya direnggut oleh berandal ini.

"Hahaha.. Keperawanan lu milik gw", katanya sambil mulai menggenjot vagina Rista perlahan

Rasanya seperti bagian tubuh bawahku dibelah dua saat penis besarnya mengoyak vagina sempit akhwat ini. Aku mendesah kencang tak sanggup sudah aku tahan untuk tidak mendesah kencang

"Aaahhh.. Oouuhhh.. Aaahhhh..", hanya lenguhan kenikmatan yang kurasakan ini

Aku menanti momen saat vagina Rista akan mengeluarkan lendir cintanya. Endrix terus menggenjot vagina gadis ini tanpa ampun dan cepat. Payudara yang masih berada dibalik gamis transparan saja ikut berguncang-guncang saking kerasnya tiap sodokan Endrix pada kelamin gadis ini. Mulutnya melenguh, mendesah, mengaduh, dengan kaki yang semakin dibuka lebar.

Kubuat tangan Rista memeluk rapat tubuh atletis Endrix dan tidak akan kubiarkan ia mencabut penisnya ke vagina gadis ini. Tiap tusukannya semakin cepat menggesek vagina gadis ini

*Ya tuhaann siksaan apa lagi ini, nikmat benerr.. sshhh*

Aku melenguh sexy agar Endrix terus semangat menyetubuhi kelamin gadis ini

*jleb jleb jleb jleb*

IMG-20220204-194748.jpg


Kurasakan sebuah rasa yang ingin kukeluarkan dari vagina Rista. Rasa yang begitu nikmat dan melegakan ketika dikeluarkan. Rasa yang slalu kucari2 ketika menikmati tubuh gadis ini seorang diri. Rasa orgasme!!

"Aahh.. Ahhh. aahhh..", mulut Rista terus mendesah

Kakinya begerak-gerak cepat, tubuhnya menggelinjang tak karuan kesana kemari.. Kurasakan vaginanya segera mengeluarkan isinya

"Aaaahhh.. Aahh.. Akuu.. Keluarrrr!!!!!", pekikku kencang

*Siuuuuuuuutttt*

Jiwaku terasa terhisap menuju vaginanya, terus bergerak super cepat lalu masuk melalui celah lubang kencing Endrix yang terus menumbuk2kan kelaminnya ke kelamin muslimah itu. Jiwaku kurasakan mulai menjalar ke tubuh pria berandal itu. Tubuh Endrix sempat tersentak begitu kuat. Menghentikan sejenak aktivitasnya menggenjot tubuh gadis yang terlihat pingsan dihadapanku

*Hadapanku?*

Mataku melihat tubuh gadis dengan vagina yang masih dihujami penis. Kulihat wajah Rista yang terpejam seperti pingsan. Tubuh gadis itu tidak bergerak, hanya nafasnya tersengal-sengal. Aku sadar, aku benar2 di tubuh Endrix sekarang!

*Wuhuuu!!!* Pekikku dalam hati

Aku senang bukan kepalang. Kurasakan sebuah tubuh baru, tubuh yang penuh tenaga dan kaya akan stamina. Aku mulai menggenjot sekali lagi vagina gadis itu perlahan-lahan, menikmati tiap gesekan penisku pada vaginanya yang mulai mengering karena berhenti beberapa saat tadi

Mata gadis itu perlahan bergerak-gerak, seolah baru bangun dari tidur panjangnya. Bahkan ia sempat2nya menguap. Lucu sekali gadis ini. Matanya terbelalak menyadari situasi pada tubuhnya sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja

"Aaahhhh... Jangann.. Ya Tuhann.. Apa yg sedang antum lakukan.. Astgflhzmm..", gadis itu meronta menyadari keadaanya, tubuhnya terus berusaha melawan dan memberontak

Tubuhnya terus melawan, dengan sisa tenaganya yang tak mungkin menandingi kekuatanku. Aku semakin bersemangat mengerjai akhwat alim inim Langsung kulumat bibir tipisnya dengan lembut, dan terus kusodok2 vaginanya yang mulai kembali basah, Kuciumi seluruh wajahnya, lalu turun ke payudaranya, untuk melumat habis puting susu yang terlihat mengacung nikmat itu.

"Aaahhh.. Ssshhh..", perlawanan Rista mengendor, dia mulai mendesis

Kembali kupercepat sodokan pada vaginanya yang kembali tumpah oleh lendir yang membanjir. Aku kenal betul tubuhnya yang mudah terangsang itu, dalam keadaan terangsang sedikit, vaginanya akan memproduksi lendir pelumas berlebih. Rontaannya sedikit berkurang, hanya sebuah tepukan2 tak berarti pada dadaku. Kudorong kuat2 penisku menembus vaginanya, Rista hanya pasrah mengangkang menerima kenyataan vaginanya sudah disodok berkali-kali oleh pria yang tidak ia kenal.

"Dosa... Ini.. dosa.. apa yg udah ana lakuin..", Rista mulai menangis

Kusodokkan kembali penis Endrix yang panjang ke vaginanya. Gadis itu tersentak hingga kepalanya mendongak. Tangisan berganti menjadi desahan sensual. Bahkan tangannya malah memeluk tubuh pria yang menindihnya dengan erat. Rista sudah menikmati semua ini, tubuhnya sudah bereaksi untuk menerima keadaan dan berusaha meneruskan dosa terindah yang pernah ia lakukan selama hidupnya. Desahan desahan nikmat terus keluar dari bibirnya yang tipis. Kulumat lagi bibir yang rasanya manis itu, tidak ada lagi perlawanan, dia hanya diam sambil pelan2 membalas cumbuanku

"Mmmphhh.. Aaahh.."

Mulai kubacakan mantra sugesti yang akan membuatnya bertekuk lutut kepadaku untuk selamanya. Ku dekatkan bibirku pada telinga kanannya sambil terus menyetubuhi akhwat alim ini.

"Simsalabim abaracadavra.. Gadis ini bernama Rista.. Mulai Detik ini tubuhnya milikmu wahai iblis. Dialah budakku.. apa yang kukatakan adalah kewajiban baginya. Tidak ada alasan untuk menolak apapun perintahku. Dengan persetubuhan antara tuan dan budaknya ini. Dengan pertemuan antara spermaku dengan rahimnya.. Hai iblis.. inilah persembahanku.. Dialah Rista.. Budakku! Kuadakan perjanjian dengan engkau.. Terima persembahanku!!", kataku sambil terus menggenjot vaginanya dengan cepat dan segera menyelesaikan ritual malam ini dengan menyemburkan sperma pada liang vaginanya

Tubuh Rista langsung bergetar cepat. Matanya terpejam seolah sedang mencerna sugestiku, antara menolak dan menerima terjadi pertempuran batin dipikirannya. Terus kusodokkan vaginanya tanpa berhenti. Nikmat sekali rasa vagina sempit ini. Membuatku tak tahan dan mulai kedutan..

"Aarrrrgghhh... Keluarrr... "

*crot crot crot crot crot*

Kusemburkan spermaku pada rahim akhwat itu. Wajahnya terlihat sangat menggodaku. Cantik lugu bercampur menjadi satu. Belum lagi suara desahannya yang merdu itu, silau matanya juga sayu. Membuatku kembali bergairah dan tak ingin berhenti dulu

Untung stamina Endrix begitu kuat. Barusan ia ejakulasi kini nafsunya sudah naik lagi.
Kutarik tubuh Rista yang sudah kelelahan.

"Sudah mas....", desahnya lirih manja

*luar biasa mantra iblis itu. Rista benar2 dibuat tidak seperti mesin yang kaku. Dia masih bisa minta sudahan dengan manja, Pikirannya menolak namun tubuhnya tidak bisa menolaknya.*, kataku dalam hati

"Sudah? Jangan bercanda! Lu adalah lonte gw! Lepaskan seluruh pakaian lu! Layani tuanmu! Mulai sekarang gw adalah tuanmu, panggil gw tuan", perintahku

"I..Iya Tuan.. Ana lepas pakaian ana..", Kata Rista tanpa bisa melawan

Wajah gadis itu tersipu malu saat mulai melucuti pakaiannya sendiri dihadapanku. Ada sedikit perlawanan pada akal pikirannya namun tubuhnya tetap melakukan apa perintahku. Terlihat gadis itu sudah melucuti gamis transparannya. Dengan malu2 ia lepas kain terakhir pada dadanya. Dibukanya pengaitnya perlahan, lalu dibiarkannya tali2an itu jatuh menampakkan seluruh tubuhnya yang sudah telanjang

"Bagus.. Lonte Pintar.. Kerudungmu biarkan saja karena lu adalah akhwat lonte mulai sekarang!"

"Ba.. baik tuan.."

"Sekarang Lu nungging!"

Rista menuruti kemauanku. Terlihat ada ketakutan pada wajahnya yang cantik lugu itu. Dia mulai memposisikan tubuhnya dalam posisi menungging, memamerkan bongkahan pantatnya yang putih mulus.

*plak plak plak* kutampar2 pantat akhwat telanjang itu sebelum kuarahkan batang penisku pada vaginanya yang sudah belepotan terkena semburan spermaku tadi

aku kembali mengarahkan batang penisku panjang ke liang senggama gadis alim ini. Kali ini dalam posisi anjing yang membuatnya terlihat sexy dengan payudaranya yang menggantung. kusodok vagina Rista dari belakang dan diapun mendesah penuh gairah..

"Aahhh.. Aahhh.. Aahh.."

"Enak?"

"Sshhh.. Iyaa.. sakit.. tapi enak.. tuaann.. Aaahh"

Desahan demi desahan terdengar kencang darinya membuatku semangat untuk kembali menyetubuhi gadis cantik alim yang resmi menjadi budakku.

Malam ini kami bercinta hingga 5x kali, membuat rahimnya berkali-kali harus menampung sperma Endrix, tuannya.

**bersambung**

Oke mulai sekarang Aku berganti menjadi Endrix si berandal itu. Aku adalah pikirannya. pikirannya adalah kelakuanku. Untuk mempermudah penulisan, biarlah penulis tulis nama Endrix saja, sedangkan Rony hanya akan penulis tulis disaat terjadi perbincangan mimpi dengan iblis
 
Terakhir diubah:
Scene 7 : Pindah Raga

"Hei Bliss.. Keluar kau.. aku ingin bertanya kepadamu", pekikku dalam mimpi, karena hanya dari mimpilah aku bisa berbicara dengannya

Tiba2 asap hitam pekat mengelilingi ruang kosong ini. Lalu terdengarlah suara tawa menggema yang memekikkan telinga

"Hahaha.. Ada apa Rony? Kau mencariku.."

"Pertanyaan pertama yang paling mengganjal pikiranku, dimana jiwa asli gadis itu sekarang?"

"Hahaha... Mengapa kau peduli pada jiwanya.. Jiwanya selalu ada didekat raganya. Dia selama ini memandangi tubuhnya yang sedang kau kendalikan Rony."

Aku terkejut mendengar jawaban si iblis. Aku tidak tahu selama ini jiwa Rista melihat segala tingkah lakuku mengendalikan raganya

"Jadi selama ini jiwanya melihat apa saja yang sudah kuperbuat pada tubuhnya?", tanyaku

"Ya.. Jiwanya menangis saat tubuhnya kau buat tak memiliki harga diri Rony. Hahaha.. Jahat memang kau Rony, aku suka. Mengapa kau bertanya tentang hal itu?"

"A... Aku hanya berpikir ingin mengembalikan tubuh ini ke jiwanya yang asli.."

"Hohohoi kenapa Rony? Kau sudah bosan? Apakah kau tidak puas bermain2 dengan tubuh gadis cantik itu lagi?"

"Tidak aku tidak bosan. Bahkan aku sangat puas dan senang. Segala imajinasiku kurealisasikan ke tubuhnya. Hanya saja, aku tidak bisa menikmatinya secara totalitas.."

"Hmm kenapa?"

"Aku puas ketika kupamerkan tubuhnya yang slalu ia tutup itu, aku senang bisa explore gairah gadis itu yang mudah naik, Namun aku merasa aneh, ketika para pria mulai berbuat lebih. Mereka tak segan menyemburkan sperma mereka ke wajah gadis itu seperti ketika prataaruf kemarin, itu rasanya seperti mereka menyemburkan spermanya ke wajahku. Membuatku jijik blis.."

"Hahaha.. hahahah.. Wkwkwkw.. Hanya perasaanmu saja itu mah.. Mereka tetap menyemburkan ke wajah gadis itu, bukan ke wajahmu!"

"Iya memang, tetapi aku merasa seperti itu.. Aku tak sanggup lanjut melakukannya. Aku jijik melihat batang penis mereka didekatku.. Apalagi membayangkan aku berciuman, mengulum kelamin mereka, bahkan mereka pasti akan menyetubuhiku.. Najiss.. Aku pria normal. Tentu saja itu Membuatku muntah!"

"Hahaha.. di dunia satanis itu sudah biasa Rony, kau nikmati saja berciuman serta mengulum penis pria2 itu. Toh yang mereka lihat adalah sosok gadis cantik, bukan tukang begal seperti kau"

"Sorry aku tidak sanggup melakukannya blis.. tak bisakah kau keluarkan aku dari tubuh gadis ini? Lalu kukendalikan dia dari luar tubuhnya? Sehingga dia sendiri yang akan merasakan semuanya", kataku penuh harap mungkin ada cara seperti itu

"Hmm sebentar.. Ada sebuah cara, biasanya manusia meminta hal seperti itu kepada kami ketika mereka menginginkan seorang budak sex. Perlu diadakan ritual khusus dan perjanjian dengan kami. Kami jamin gadis yang mereka inginkan akan bertekuk lutut & patuh terhadap apapun perintah mereka"

Sebuah titik terang bagiku. Aku semakin ngaceng membayangkan bisa mengendalikan gadis itu sesukaku tanpa berada didalam tubuhnya

"Ritualnya seperti apa?"

"Berzina dengan calon budakmu lalu berikan dia mantra sugesti", jawab iblis serius

*glek aku terkejut mendengarnya. Mendadak kurasakan desiran panas membayangkan aku bercinta dengan akhwat itu*

"Mantra sugesti? Aku tidak paham.."

"Jadi nanti Calon tuan dan calon budak bercinta seperti biasa, bacakan mantra yang akan kuajarkan padamu ke calon budakmu saat kau setubuhi dia. Kalau berhasil, dia akan melakukan apapun yang kau katakan, walau logika tau itu salah. tetapi tubuhnya akan tetap melalukan perintahmu"

"Mantra? benarkah yang seperti itu ada?"

"Hei kau meremehkanku, kami iblis punya kesaktian. Kami iblis punya teknologi yang kalian tidak punya.", tanyaku heran

"Ya.. kau akan kuajari sebuah mantra yang akan mensugesti gadis itu, setubuhi gadis itu sambil mebisikkan mantra yang akan kuajarkan. Maka batang penismu akan memiliki kemampuan iblis yang membuat dia bertekuk lutut padamu, menuruti segala perintahmu. Tancapkan pada rahimnya dan semburkan spermamu pada gadis yang mau kau jadikan budak, maka dia menjadi milikmu selamanya"

"Mengerikan, Kau jangan bercanda blis.. Apakah benar bisa seperti itu.. Itu seperti ritual2 pada film.."

"Aku tidak bercanda.. Oiya yang harus kau tahu, kau dan budakmu akan tunduk padaku. Dia juga akan menjadi persembahan untuk kami. heheheh"

"maksudmu?"

"budakmu akan menjadi budak kami juga para iblis. Dia akan disetubuhi ramai-ramai oleh kami. Rahimnya akan kami gunakan sebagai wadah untuk melahirkan anak2 kami. Anak-anak iblis"

"Hahhhh..... Mengerikan.."

"Bukan hanya itu, satu semburan sperma kami kalau diduniamu normalnya menjadi satu anak. Tetapi dari sperma iblis. Bisa2 Rista melahirkan hingga 5-6 anak, itu hanya dari 1 iblis saja. Kalau dia disetubuhi oleh 5 iblis, Rista bisa melahirkan hingga 30x. kalau 20? kau bisa bayangkan sendiri. hahaha... kau bayangkan berapa anak iblis yang bisa lahir dari tubuh alimnya itu kalau kami terus menyetubuhinya. Ditambah lagi, kelahiran bayi iblis tidak selama manusia yang butuh hingga 9 bulan lebih. Kalau bayi kami biasanya butuh 1 hari saja dan mereka akan lahir, itulah mengapa jumlah kami jauh lebih banyak dari kalian para manusia"

"Dimana kalian biasa menyetubuhi manusia?"

"Biasanya kami akan hadir di mimpinya. Lalu kami setubuhi dia didalam mimpinya itu. Ketika hamil, perutnya tidak akan membesar, Hanya saja dia akan merasa sakit selama 1 hari. Badannya akan terasa sangat letih, capek, mual, demam, diare dan kepala pusing selama 1 hari penuh"

*Glekk.. tak kusangka ternyata resikonya begitu tinggi ketika Kita sudah menanda tangani perjanjian dengan iblis. Mengerikan.. Tetapi aku ngaceng juga. Membayangkan memek Rista dikontolin kontol iblis yang ukurannya pasti besar2 seperti yang pernah kutonton di hentai-hentai*, batinku dalam hati

"Baiklah aku setuju, kau nanti juga boleh menyetubuhinya. Lalu bagaimana caraku bisa bersetubuh dengan Rista? Sedangkan tubuhku sudah hancur tak berbentuk"

"Kau harus masuk ke dalam tubuh pria dan menjadikannya budak sex dengan tubuh pria itu. Kira2 kau ada target mau bersemayam ditubuh siapa??", tanya iblis

Tiba2 aku hanya memikirkan satu nama yang cocok, 1 orang yang kelihatannya kuat dan pure evil.

"Endrix", kataku

"Namun ingat, kau tidak akan menguasai tubuh pria itu 100%, kau hanya akan bergabung dengan jiwa pria itu. Apa yang kau pikirkan, tubuhnya akan melakukannya. Kau pun akan merasakan kenikmatan bersetubuh melalui tubuh pria itu nantinya. Apa yang ia rasakan, kau juga akan merasakannya"

"Hmm.. menarik blis.. Bagaimana strateginya?"

"Kalau begitu, segera kendalikan gadis itu untuk menemui Endrix, mengajak bercinta pria itu dan ketika akan bersetubuh, keluarlah dari tubuh gadis itu dan pindahlah ke tubuh Endrix. Jadi nantinya yang kalian setubuhi adalah jiwa Rista yang asli, karena saat kau keluar dari raganya, jiwanya akan langung mengambil alih raganya lagi 5 detik kemudian"

"lalu bagaimana caraku keluar dari tubuh Rista?"

"Hehehe...", tiba2 iblis tertawa

"Apa yang lucu?", tanyaku mulai curiga

"Hanya ada 1 cara kau bisa meninggalkan tubuh Rista dan masuk ke tubuh Endrix, kalian harus bersetubuh, pastikan kau buat Rista orgasme dan berteriaklah Akuuu keluarrrr sambil dari lubang memeknya mengeluarkan cairan... Maka jiwamu akan keluar dan berpindah ke tubuh Endrix melalui pertemuan penis dan vagina yang telah menyatu"

"Jaa.. Jadi aku harus bersetubuh terlebih dahulu???"

"Hahahaha.....", lalu si Iblis pun lenyap meninggalkanku yang dongkol

***

Beberapa hari semenjak kejadian Pra-Ta'aruf, tidak ada hal-hal erotis yang terjadi. Banyak ikhwan masih memintaku bertaaruf dengan mereka. Namun kuputuskan nanti saja, setelah aku keluar dari tubuh gadis ini dan berpindah ke tubuh yang lain. Akhir-akhir ini aku banyak berpikir mencari cara agar Rista bisa menjadi budakku. Membayangkan bisa menyetubuhinya sesukaku adalah hal terbaik di dunia.

Memang sudah kuputuskan mungkin aku akan bergabung dengan jiwa Endrix, aku tau sikapnya kurang lebih sama denganku. Kami sama2 kuat, cabul, dan brandal. Aku sedang mencari cara gimana caranya agar kami bisa bertemu tanpa khawatir diganggu oleh kedua temannya. Karena mereka bertiga slalu bersama, Bisa gawat kalau aku malah berpindah ke Itonk yang gemuk dan penisnya kecil itu. Ingin kujapri Endrix namun bingung memulainya

*Masak iya aku langsung bilang, mas ngentot yuk, tentu dia akan mengajak teman2nya turut serta pula*

"Ngelamun apa dik?", Mbak Dewi tiba2 menepuk bahuku

Membuatku segera menutup layar hpku yang masih menampilkan grup WA "Belajar Kelompok", karena tadi aku bermaksud Japri no Endrix melalui grup itu

"Ehhh.. ngga kok Mbak, Mbak Dewi ngga ada kajian?"

"Ngga ada dek, Hari ini mbak lagi kosong, jadi dirumah aja"

"Adek mau?" katanya sambil menawariku sebungkus gorengan"

Aku terima bungkusan itu karena kebetulan perutku memang sedang keroncongan akibat belum makan tadi pagi.

"Mbak..", kataku lirih sambil mengambil lagi sebiji gorengan dari kantong plastik.

"Ya dek.. Eh jangan banyak2 nanti perutnya gendut lho", kata Mbak Dewi sambil meremas perut Rista yang sebenarnya masih rata tanpa lemak

"Ihh.. Mbak, aku balas..", akupun membalas Mbak Dewi dengan mengincar payudaranya yang slalu ia tutup dengan kerudung dan cadar super lebar itu.

Tanganku tepat meremas payudaranya yang tersembunyi dibalik jubah panjangnya. kurang lebih kuremas sebanyak 3x bagian dadanya, kepalanya bahkan sempat terdongak, lalu kedua tangannya mendekap dadanya dan menutupnya rapat2

"Adik kok pegang punya Mbak.. hufff", kata Mbak Dewi dongkol

"Abis kakak tadi remas perutku ya aku balas dong"

"Iya tapi balasnya ngga kesitu jg kali dik", jawab Mbak Dewi kesal

"Kenapa sih Mbak, kan yang remas adikmu sendiri bukan cowok kan... Hmm punya Mbak Dewi lebih besar daripada punya Rista kayaknya..", Kataku sambil meremas payudara Mbak Dewi

Kali ini Mbak Dewi membiarkanku meremas miliknya. Dia hanya diam melihat tangan adiknya ini sedang meremasi payudaranya. Bukan hanya 1, tetapi kali ini kedua payudaranya kuremas.

"Mbak, Rista buka ya.. Rista penasaran punya Mbak Dewi apa lebih besar daripada punya Rista", kataku

"Jangan Dik, Mbak Malu.. Ngga penting juga besaran punya Mbak atau punyamu.. Udah udah mbak mau nyuci baju..", kata Mbak Dewi sambil menepis tanganku menyudahiku meeremask payudaranya yang terasa hangat dan empuk

"Yah mbak...", kataku sebel

***

Didalam kamar aku seperti biasa terbaring telanjang, memainkan organ kelamin akhwat ini membuatnya selalu becek dan terangsang. Kuberanikan menyapa Endrix terlebih dahulu. Dia memang paling sedikit bicara dibandingkan kedua temannya yang lebih berisik. Kedua temannya Itonk dan Bobby sering menggodaku dan mengirimkan pesan pribadi ke WA ku dengan pembahasan yang cabul. Namun Endrix tidak pernah sama sekali mengirimiku pesan pribadi

"p"

"p"

"p"

Ketikku mencoba mulai menyapanya, bingung mau ngomong apa. Beberapa saat kemudia terlihat Endrix mulai mengetik sesuatu

"P = penis Lu butuh kontol ya Ris? Heheheh", kata Endrix

"Yee enggak kok.."

"Kenapa? kok tumben lu chat gw.. Biasanya lu sibuk chat an sama Bobby dan Itonk"

"Lho kok tau?"

"Mereka slalu kirim screenshotan chat an mereka sama lu"

"Ohhh.. Iya kamu kok ngga pernah?", tanyaku seolah aku berharap

"Hmm.. Aku tidak begitu suka chat, lebih enak ketemu", jawab Endrix

"Kamu mau ketemu aku?", aku mencoba menawarkan diri to the point

"Wow.. Lu ga takut sama gw? Heheheh", kata Endrix

"Siapa takut. hehe.."

"Hmmm.. Heheheh.. Nantangin nih, Mau ketemu dimana? Dirumahmu? Gw datangi sekarang"

"Eh Jangan ke rumah lagi ada Mbak Dewi.."

"Gw gak takut sama Mbakmu, Gw hajar memeknya pakai kontol gw, toh suaminya gagal muasin dia"

*Barbar sekali ini orang, eh darimana dia tau soal hubungan sex mereka?* pikirku

"Hmm ketemu di club666",katanya kemudian

"Hah?", aku kaget

Club666 adalah sebuah club malam elit yang berada dikota ini. Tidak sembarang orang bisa datang kesana. Apalagi aku yang dulu hanya tukang begal. Aku hanya pernah mendengar tentang seberapa mahalnya tempat itu. Minuman2 yang mereka jual tidak akan pernah bisa terbeli dari hasil jual onderdil motor rampasan. Banyak2nya pelacur yang dan tiap malam ada striptease dari para pelacur kelas atas

"Gimana Ris? Lu Tau kan?", tanya Endrix lagi

"Eh iya aku tau.. Oiya tapi jangan ajak teman2mu ya aku malu"

"Hmmm.. Padahal rame2 lebih asyik.."

"Please Mas berdua aja..", pintaku

"Asal ada syaratnya", kata Endrix

"Apa mas?" tanyaku

"Lu datang kesana pakai baju paling sexy yang lu punya. Masak iya lu ke club malam pakai gamis. Mau pengajian apa lu"

"Hah? bajuku syari semua mas.. Ga ada yang sexy.."

"Gw gak peduli. Lu bisa datang telanjang ke kesana hanya memakai kerudung.. Tinggal pinter2nya lu aja. Yaudah sampai ketemu nanti malam jam 21.30 disana. inget dandan yang sexy lu!"

Setelah menyelesaikan telepon, Aku baru ingat, beberapa paket pakaian yang kubeli melalui online store sudah sampai 2 hari yang lalu dan belum kubuka. Aku langsung buru2 membuka paket itu dan mengecek kondisinya.

Kubuka paket pertama yang dibungkus plastik warna hitam, kukeluarkan isinya dengan tergesa-gesa. Sebuah bra dan celana dalam super mini. Pada bra hanya berupa tali-talian dan hanya menutup bagian puting saja. Sama sekali tidak memberikan pengaman dan nutup bentuk payudara. Sedangkan celana dalamnya modelnya sama, berupa tali-talian yang hanya menutup bagian garis tengah vagina dan garis pantat, sisanya terexpose bebas

Lalu kubuka bungkusan paket yang agak besar berisi gamis transparan berwarna abu-abu berukuran XS. Padahal ukuran normal gamis yang biasa dikenakan Rista adalah ukuran M. Gamis ini biasanya diwajibkan memakai daleman tambahan karena modelnya yang transparan.

Tapi rencananya aku akan memakainya langsung pada tubuh akhwat ini dan kupadukan dengan bra dan celana dalam model tali yang barusan kubeli. Kuperhatikan tubuhku dicermin. Benar saja, Tubuh Rista terlihat sangat sexy. Lekuk tubuhnya benar2 tidak ada yang tersembunyi. Areola putingnya samar terlihat, demikian juga dengan bulu jembutnya yang terlihat dari gamis yang menerawang itu. Belahan pantatnya yang ditutup celana dalam putih model tali pun tampak jelas menerawang, menampakkan bulatan pahanya yang putih mulus tanpa cacat

*gila ini ukhtea apa lonte* gumamku dalam hati memandangi tubu Rista didepan cermin

***

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 21.00, hanya suara cicak tertawa yang terdengar dari rumah ini. Sisanya hanya keheningan dengan dinginny malam. kulihat kamar Mbak Dewi dan Mas Eko sudah tertutup rapat tanpa ada suara, sepertinya sudah pada tidur terlena dalam mimpi mereka masing-masing

Aku berjalan mengendap2 meninggalkan rumah, memakai gamis transparan, bra dan cd tali2an. Kupadukan dengan kerudung panjang berwarna abu2 tua yang senada dengan gamisku yang transparan, untuk menutup aurat rambutku

*Maaf Rista sepertinya malam ini kamu harus pecah perawan. Dan aku akan menguasai tubuhmu dari luar sayang. Heheheh.."

Aku pun berangkat menuju Club666 menggunakan taxi online yang sudah kupesan. Didalam sudah menunggu pengemudi Taxi yang seumuran dengan Rista. Tak henti2nya mas-mas itu memandangi Wajah Rista yang terlihat cantik walau tanpa make up.

"Tujuan sesuai aplikasi ya Mbak?, tanya pemuda itu ramah, matanya terus jelalatan ke arahku

Sengaja kubuka jaket yang kukenakan. Sehingga mas driver menyadari gamis transparanku. kulitku terlihat menerawang bebas dari balik gamisku. Walau bagian dadaku masih kututup dengan kerudung panjang yang menutup hingga dada.

"Mbak mau clubbing?"

"Iya diundang temanku mas.."

"Wah teman mbak pasti orang hebat bisa masuk ke sana, soalnya itu tempatnya orang2 elit setau saya."

"Benarkah?"

Padahal kutau persis, Endrix hanyalah berandal kampung. Dia dan teman2nya sehari2 hanya menggoda gadis2 di sekitar rumah, hidup di jalanan dengan kehidupan yang tak tentu arah. Tidak mungkin Endrix orang penting disana.

"Saya kaget kirain Mbak mau ke pengajian karena pakai gamis. Tapi setelah dibuka jaketku, Mbak terlihat jauh lebih sexy dan menarik dibandingkan semua cewe disana kayaknya.

"Hehe mas bisa aja"

"Emang Mbak berapaan harganya? Yg model ukhti2 gini.. penasaran saya. Heheheh", ksta driver taxi online sambil terkekeh

"Maksud mas?", aku tidak paham maksud pertanyaannya

"Harga buat booking kamu mbak? Datang ke club backingan paling aman, dengan busana ukhti-ukhti tetapi transaparan, pasti mahal sekali ya mbak. Soalnya yang bakalan sewa kamu pasti bukan sembarangan orang

"Maaf mas, saya bukan pelacur seperti yang mas sangka."

"Ahhh saya tidak percaya mbak*

Kendaraan terus melaju melewati jalanan sepi dengan hujan deras yang mengguyur kota malam ini. Sampai pada akhirnya akupun tiba di club malam tersebut. Sebuah bangunan tinggi denga lampu berwarna-warni

"Aku sudah sampai", kukirimkan pesan pada Endrix

"Masuk saja", jawabku tidak lama kemudian

Akupun melangkah masuk menuju club malam itu. Begitu masuk, tubuhku langsung diperiksa security. Wajah security heran melihatku, seoertinya terkejut ada wanita berjilbab panjang berpakaian syari datang ke club malam. Setelah aman, aku dipersilakan masuk

Suasana musik memekakkan telinga, nyala lampu yang begitu menyilaukan mata, berwarna-warni bergerak menyorot mengikuti musik yang menggema. Beberapa pemuda pemudi berjoget disertai musik dj yang menghentak-hentak

Kudapati beberapa pasang pria mengamati gerak-gerikku yang kebingungan. Bingung karena tak tau harus berbuat apa. Mau pesan minuman es teh disini mungkin tidak ada

Sebuah tepukan tiba-tiba mendarat pada bahuku. Aku menoleh segera berharap itu adalah Endrix. Rupanya salah, tampak 2 orang pemuda chinese yang menampakkan senyumnya yang nakal.

"Hai boleh kenalan?"

"Eehh.. iya.."

"Aku Tom dan ini Andrew...", kata mereka berdua memperkenalkan diri sambil mengajakku berjabat tangan

Aku mencoba tetap menggunakan kebiasaan akhwat yaitu tidak menerima sembarangan jabat tangan kepada yang bukan mahrom. Kujawab dengan menangkupkan kedua tanganku didepan dada

"Rista..", jawabku

"Kesana yuk", ajak mereka sambil menunjuk sebuah sofa panjang dengan meja bundar ditengahnya

Aku pun menyetujuinya dan mengikuti kedua pemuda chinese itu. Lalu kududukkan pada sofa yang begitu empuk ini. Rasanya begitu nyaman, kulihat pada meja terdapat beberapa minuman keras dengan merk2 yang tak pernah kutahu sebelumnya

"Minum Rista?", kata Andrew sambil menuangkan segelas kecil minuman memabukkan itu

"Ehh.. aku ngga minum mas.. eh kohh..", tolakku

"Hehe santai saja kamu boleh panggil mas, koh atau namaku sekalian.. coba aja sedikit, kamu sudah sampai sini masak iya ngga minum..", kata Andrew lagi sambil sedikit memaksaku meraih minumannya

Kuterima gelas yang dia berikan padaku. Lalu perlahan aku mulai menenggak minuman keras itu. Rasanya begitu pahit sekali. Aku coba segera habiskan saja minuman itu dalam beberapa teguk.

"Gimana merasa lebih baik?", Kata Andre lagi sambil menuangkan kembali minuman itu ke gelasku

"Ehh sudah mas.. Aku sudah ngga minum", Aku coba menolak namun dia tetap memaksa

"Kesini sama siapa Rista? Jarang lho ada ukhti2 kesini.. Hehehe..", tanya Tom

"Janjian sama teman.. Katanya disuruh ke sini. Tapi dia belum keliatan..", jawabku sambil meneguk sekali lagi minuman yang sudah disodorkan padaku

Lalu Andrew terus menuangkan minuman memabukkan itu kepadaku. Kami terus mengobrol hingga beberapa saat. Suasana disekitar semakin ramai, semakin malam semakin banyak orang datang. Mereka pada bergoyang dan berjoget oada dance floor besar yang berada di tengah2 club malam ini.

"Jaketmu aku lepas ya..", Kata Tom dan persetujuanku dia langsung menarik lepas pakaian paling tebal yang berada ditubuhku

Kedua mata pemuda chinese itu terkesima, Dalam suasana remang2, bagian dalam gamisku terlihat. Kulit Rista yang putih menerawang diantara kain transparan gamis yang dikenakannys. Ditambah lagi bh model tali2an yang tidak menutup payudaranya yang membusung menggoda itu

"Hmm.. Sexy sekali kamu..", puji Andrew

Tubuhnya semakin mendekat pada posisi dudukku. Sedangkan Tom kali ini menuangkan minuman dan diberikannya kepadaku. Aku semakin terbiasa menenggaknya, dan langsung kuminum habis segelas minuman keras itu

Tangan Andrew mulai memeluk pundak Rista, sesekali dielus2nya pundak yang tertutup kain transparan berwarna abu ini. Sedangkan tangan satunya mulai berani mendarat pada pahaku. Kurasakan tangannya menarik keatas rok gamisku perlahan lahan.

Aku mencoba mempertahankan tubuhku agar mereka tidak kurang ajar. Aku tepis tangan Andrew dari pundakku dan kusingkirkan tangannya yang bermain-main di pahaku

"Maaf mas.. Tangannya dijaga..", tegurku

"Hehe.. Maaf, pakaianmu yang tertutup tapi menerwang ini jauh lebih sexy dibandingkan cewek yang memakai rok mini", kata Andrew sambil tangannya saat ini meraih tanganku dan digenggamnya erat

Tom yang sedari tadi hanya melihat, kali ini ikut mendekati posisi dudukku. Dibelainya pipiku, sebentar sebelum tangannya mulai menarik tubuhku hingga terbaring oada sofa. Tenaganya cukup kuat, dalam sekali hentakan tubuhku sudah dibuay terlentang oada sofa panjang club malam ini. Suasana yang gelap dan remang2 membuat rontaanku tidak terdengar.

Tom menahan tubuhku dengan kedua tangannya. Sedang Andrew menyibak rok gamisku. Mereka berdua dibuat terkejut dengan model celana dalamku yang begitu berani. Sebuah celana dalam model tali yang hanya menutup garis vagina saja, sedangkan sisanya dibiarkan terbuka, termasuk bulu jembut Rista yang terexpose bebas

"Tolonggg.. toloong..", aku mencoba meronta sambil melawan namun suara bass music EDM membuat suaraku hilang tak terdengar. Dalam sekali tarikan celana dalamku terlepas dari tubuhku. Alat kelamin Rista sang ukhti alim terlihat begitu sempurna dihadapan pemuda keturunan chinese bernama Andrew ini. Dibukanya ikat pinggangnya sambil menyeringai

Aku panik aku berusaha merontabsekuat tenaga. Namun tangan Tom yang kekar itu bisa mengatasi rontaanku sehingga perlawanku sempura. Penis Andrew mengacung, lengkap dengan kulupnya yang tidak ia sunat

"Dari dulu gw slalu berfantasy ngentot sama ukhti-ukhti, akhirnya kesampaian juga." Katanya sambil tubuhnya mulai menindihku. Terasa begitu berat ditindihin pria kekar keturunan chinese itu

Aku semakin meronta dan melawan namun semua terasa percuma. Kurasakan batang penis Andrew mulai menyentuh bibir vaginaku. Aku sudah pasrah, rencanaku gagal untuk mentransfer jiwaku ke Endrix. Kurasakan penis itu mulai masuk menembus bibir vaginaku. Sialnya lagi vagina Rista malah basah dalam posisi seperti ini

Aku hanya memejamkan mata, kurasakan alat kelamin Andrew semakin masuk kedalam hampir menembus selaput dara Rista. Sebelum akhirnya, aku tidak melihat kejadian cepat itu. Tiba2 tubuh Andrew terhempas terpelanting ke samping. sedangkan Tom sudah mengerang kesakitan memegangi perutnya

"Siapa suruh kalian sentuh lonteku?"

"Bbb...boss... Endrix?", Mereka berdua ketakutan melihat sosok yang berada didepannya

Pemuda berandal yang kesehariannya berpakaian compang camping sekarang ia menggunakan setelan jas maskulin berwarna hitam. Dengan sepatu pantopel yang terlihat amat mahal. Namun dandannya masih sama urakannya. Masih tetap dengan tindik dan tatoo dibeberapa bagian tubuh serta wajahnya

Andrew segera membetulkan kembali pakaiannya. Penisnya yang tidak disunat dan layu itu kembali dimasukkan ke dalam celananya

"Siapa suruh kalian ganggu lonteku hah? Dia milikku, kalian jangan sentuh dia kecuali atas ijinku!!! Pahammm!!!!?"

"Aaa.. aampunn.. Boss.. Sa.. saya kira Rista ini cuma ce.. cewek.. BOan.. yang nyari customer..", jawab Tom ketakutan. Andrew membungkukkan badannya berkali-kali dihadapan Endrix sambil meminta maaf

"Udah sekarang kalian pergi. Muak gw liat wajah kalian!!", kata Endrix mengusir kedua pemuda yang terlihat seperti anak buahnya itu

"Ampunn... Boss.. Kami permisi dulu.."

"Lu gapapa Ris? Untung gw gak terlambat datangnya."

"Aa..aku gapapa.. mas.. Makasih sudah nolongin aku..", kataku

"Ngga gw gak mau aja jatah perawan lu diambil sama mereka. Hahahah", kata Endrix sambil tertawa menyebalkan

Endrix langsung menarik tanganku. Melewati para pengunjung club666 yang sebagian melirik kearahku berlari kecil. Sepertinya Mereka bingung melihat muslimah berkerudung lebar sedang berada di tempat seperti ini. Sama seperti security di depan tadi.

Endrix mengajakku di sebuah ruangan yang terletak dilantai 3. Sedikit jauh dari hingar bingar club malam yang oenuh hentakan musik dan teriakan hura-hura. Di Ruangan ini terdiri dari banyak bilik dengan pintu yang dicat warna merah. Setiap bilik memiliki akses pintu masing2. Samar2 terdengar lenguhan dan desahan dari balik bilik.

Suasana disini lebih sunyi dan tenang, sehingga suara desahan sekecil apapun bisa terdengar. Endrix mengajakku ke salah satu biliknyang masih kosong, lalu dikuncinya bilik kamar kami. Ukuran biliknya kecil, hanya selebar 3x3 meter. Terdapat sebuah kasur berukuran single bed ditengah2nya. Dan.. Ya..hanya itu saja benda diruangan ini.

Tanpa buang waktu Endrix langsung mengecup bibir Rista penuh nafsu. Tindik pada bibirnya terasa mengganjal tiap dia mencium bibir akhwat ini. Tangannya langsung meremas kedua pantat Rista dan ditepuk2nya dengan kasar. Aku kelagapan didalam tubuhnya menerima serangan seperti ini, Tetapi aku percaya, ini adalah pertama dan terakhir aku berhubungan badan dalam posisi terperangkap di tubuh akhwat cantik ini

"Sexy sekali lu lonte.. Sange gw liatin pakaian lu yang nerawang gini", kata Endrix sambil meremas pantat Rista kembali.

Tubuhnya menghimpit tubuh akhwat ini pada tembok. Lalu kembali bibirnya bergerak liar mencumbu bibir tipis Rista.

*Ssshhh.. sange gw Ris liat lu..*, Kata Endrix sambil mulai melucuti pakaiannya sampai telanjang. Cukup atletis tubuh berandal itu dan kulihat penis pemuda ini begitu panjang. Mengacung menantang sambil melihat kearahku

Endrix lalu memintaku berlutut dan langsung ditepuk2nya penisnya yang berurat dan panjang itu kewajahku membuatku sangat tak nyaman

"Sepong kontol gw! Ukhti lonte!!", Kata Endrix dengan kasar mendorong wajahku ke arah penisnya. Kubelum siap melakukannya. Kurapatkan bibirku, lalu tangan Endrix mulai menampar2 pipi Rista agar ia buka bibirnya. Setelah terbuka sesaat, penis itu langsung menyeruak masuk ke bibir tipis Ristam Endrix memegangi kepala akhwat ini sambil batang penisnya disodok-sodokkan dengan kasar ke mulut Rista

"Hooookkhhh.. Hookkhh..", Suara yang keluar dari mulut Rista menerima batang penis yang disodokkan dengan kasar ke mulutnya. Beberapa tetes air liur mulai terjatuh dari sela-sela bibirnya yang terus terbuka

"Hahaha.. Hahaha.. Ayo Lonte sepong yang bener kontol gw!!!", kata Endrix terus memegangi kepala Rista dan menyodokkan batang penisnya dengan keras ke rongga mulut akhwat ini. Pantat Berandal itu terlihat maju mundur menyodokkan alat kelaminnya ke mulut Rista

Setelah puas, tubuh gadis muslimah itu dilemparkan begitu saja ke ranjang. Wajah Endrix menyeringai menyeramkan. Dialah sosok iblis di dunia manusia

"Singkap rokmu sendiri dan minta gw entot tempik lu!!", perintah Endrix

Aku bingung harus melakukan apa. Tubuhku malah loading, merespon lama perintahnya. Wajah Endrix terlihat kesal karena aku tidak melakukan apa2. Dia langsung menindih tubuh Rista yang kukendalikan ini, disingkapnya kerudungnya yang menutup dadanya hingga puting susunya yang telah mengeras itu terlihat dari balik gamisnyabyang trasnparan

Endrix langsung melumat puting susu kecil dan menantang itu tanpa henti. Ia terus mengulum pentil yang terasa semakin menebal dan mengeras. Tubuh Rista menggelinjang tak beraturan. Jantungnya berdebar kencang, nafasnya tersengal-sengal, sedangkan tangannya hanya mendoring lemah tubuh Endrix agar tidak terlalu intens melumat puting payudaranya

"Ssshhhh.. Aahh..", aku mulai mendesah, namun kucoba menahan rasa syahwat nikmat itu dengan menggigit bibir bawahku

Ciumannya bergerak kasar menciumi perut Rista, sekali tarikan, rok gamis yang kukenakan pada tubuh akhwat ini sudah tersingkap memperlihatkan lubang vagina Rista yang sudah terbuka dan berlendir. Tanda sudah siap untuk dibuahi. Celana dalam tali sudah gidak terpasang pada semestinya. Namun Endrix tidak buru2 menancapkan batang penisnya ke kelamin akhwat ini

Kali ini lidahnya bermain-main menjilati vagina akhwat alim bernama Rista ini. Dibukanya lebar kulit labia Rista, lalu lidahnya mulai menyeruak masuk menjilati permukaan daging lembut organ kewanitaan gadis ini. Terdengar suara seruputan pada bibirnya yang basah, Endrix menyerap habis cairan lendir Rista. Tubuh gadis ini menggeliat penuh nikmat, mulutnya melenguh keenakan , dan kakinya pun semakin mengangkang membuka jalan bagi berandal ini untuk menjilati isi kelaminnya lebih dalam

"Masukin mas... Aku sudah ngga tahan", pintaku manja merayunya agar aku bisa masuk ke dalam tubuhnya pula

Aku sudah tak sabar untuk keluar dari permainan menjijikkan ini. Endrix terus merangsangku dengan intens penuh nafsu. Lubang vagina Rista diludahinya dengan ludah yang kental sebelum akhirnya kembali ia jilati. Lalu diludahinya lagi organ kelamin Rista sebelum akhirnya kembali ia jilat dengan lidahnya

Tibalah saat yang aku tunggu, Endrix mulai menepatkan posisi penisnya di vagina akhwat ini. Wajahnya menyeringai menyebalkan saat penisnya mulai ditepuk-telupukkan ke bibir vagina gadis ini. Dalam sekali sontekkan

*Blessss*

Darah segar mengalir dari dalam vagina si akhwat. Rasanya benar menyakitkan. Penis Endrix rasanya terlalu besar bagi vagina Rista yang masih sempit. Dan pada Akhirnya keperawanannya direnggut oleh berandal ini.

"Hahaha.. Keperawanan lu milik gw", katanya sambil mulai menggenjot vagina Rista perlahan

Rasanya seperti bagian tubuh bawahku dibelah dua saat penis besarnya mengoyak vagina sempit akhwat ini. Aku mendesah kencang tak sanggup sudah aku tahan untuk tidak mendesah kencang

"Aaahhh.. Oouuhhh.. Aaahhhh..", hanya lenguhan kenikmatan yang kurasakan ini

Aku menanti momen saat vagina Rista akan mengeluarkan lendir cintanya. Endrix terus menggenjot vaginaku tanpa ampun dan cepat. Payudaraku yang masih berada dibalik gamis transparan saja ikut berguncang-guncang saking kerasnya tiap sodokan Endrix pada kelamin gadis ini. Mulutnya melenguh, mendesah, mengaduh, dengan kaki yang semakin dibuka lebar.

Kubuat tangan Rista memeluk rapat tubuh atletis Endrix dan tidak akan kubiarkan ia mencabut penisnya ke vagina gadis inj. Tiap tusukannya semakin cepat menggesek vagina gadis ini

*Ya tuhaann siksaan apa lagi ini*

Aku melenguh sexy agar Endrix terus semangat menyetubuhi kelamin gadis inj

*jleb jleb jleb jleb*


Kurasakan sebuah rasa yang ingin kukeluarkan dari vagina Rista. Rasa yang begitu nikmat dan melegakan ketika dikeluarkan. Rasa yang slalu kucari2 ketika menikmati tubuh gadis ini seorang diri. Rasa orgasme!!

"Aahh.. Ahhh. aahhh..", mulut Rista terus mendesah

Kakinya begerak-gerak cepat, tubuhnya menggelinjang tak karuan kesana kemari.. Kurasakan vaginanya segera mengeluarkan isinya

"Aaaahhh.. Aahh.. Akuu.. Keluarrrr!!!!!", pekikku kencang

*Siuuuuuuuutttt*

Jiwaku terasa terhisap menuju vaginanya, terus bergerak super cepat lalu masuk melalui celah lubang kencing Endrix yang terus menumbuk2kan kelaminnya ke kelamin muslimah itu. Jiwaku kurasakan mulai menjalar ke tubuh pria berandal itu. Tubuh Endrix sempat tersentak begitu kuat. Menghentikan sejenak aktivitasnya menggenjot tubuh gadis yang terlihat pingsan dihadapanku

*Hadapanku?*

Mataku melihat tubuh gadis dengan vagina yang masih dihujami penis. Kulihat wajah Rista yang terpejam seperti pingsan. Tubuh gadis itu tidak bergerak, hanya nafasnya tersengal-sengal. Aku sadar, aku benar2 di tubuh Endrix sekarang!

*Wuhuuu!!!* Pekikku dalam hati

Aku senang bukan kepalang. Kurasakan sebuah tubuh baru, tubuh yang penuh tenaga dan kaya akan stamina. Aku mulai menggenjot sekali lagi vagina gadis itu perlahan-lahan, menikmati tiap gesekan penisku pada vaginanya yang mulai mengering karena berhenti beberapa saat tadi

Mata gadis itu perlahan bergerak-gerak, seolah baru bangun dari tidur panjangnya. Bahkan ia sempat2nya menguap. Lucu sekali gadis ini. Matanya terbelalak menyadari situasi pada tubuhnya sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja

"Aaahhhh... Jangann.. Ya Tuhann.. Apa yg sedang antum lakukan.. Astgflhzmm..", gadis itu meronta menyadari keadaanya

Tubuhnya melawan, dengan sisa tenaganya yang tak mungkin menandingj kekuatanku. Langsung Kulumat bibir tipisnya dengan lembut, dan terus kusodok2 vaginanya yang mulai kembali basah, Kuciumi seluruh wajahnya, lalu turun ke payudaranya, untuk melumat habis puting susu yang terlihat nikmat itu.

"Aaahhh.. Ssshhh..", perlawanan Rista mengendor, dia mulai mendesis

Kembali kupercepat sodokan pada vaginanya yang kembali tumpah oleh lendir yang membanjir. Aku kenal betul tubuhnya yang mudah terangsang itu, dalam keadaan terangsang sedikit, vaginanya akan memproduksi lendir pelumas berlebih. Rontaannya sedikit berkurang, hanya sebuah tepukan2 tak brarti pada dadaku. Kudorong kuat2 penisku menembus vaginanya, Rista hanya pasrah mengangkang.

"Dosa... Ini.. dosa.. apa yg udah ana lakuin..", Rista mulai menangis

Kusodokkan kembali penis Endrix yang panjang ke vaginanya. Gadis itu tersentak hingga kepalanya mendongak. Tangisan berganti menjadi desahan sensual. Bahkan tangannya malah memeluk tubuh pria yang menindihnya dengan erat. Rista sudah menikmati semua ini, tubuhnya sudah bereaksi untuk menerima keadaan dan berusaha meneruskan dosa terindah yang pernah ia lakukan selama hidupnya. Desahan desahan nikmat terus keluar dari bibirnya yang tipis. Kulumat lagi bibir yang rasanya manis itu, tidak ada lagi perlawanan, dia hanya diam sambil oelan2 membalas cumbuanku

"Mmmphhh.. Aaahh.."

Mulai kubacakan mantra sugesti yang akan membuatnya bertekuk lutut kepadaku untuk selamanya. Ku dekatkan bibirku pada telinga kanannya sambil terus menyetubuhi akhwat alim ini.

"Simsalabim abaracadavra.. Gadis ini bernama Rista.. Mulai Detik ini tubuhnya milikmu wahai iblis. Dialah budakku.. apa yang kukatakan adalah kewajiban baginya. Tidak ada alasan untuk menolak apapun perintahku. Dengan persetubuhan antara tuannya dan budaknya ini. Dengan pertemuan antara spermaku dengan rahimnya.. Hai iblis.. inilah persembahanku.. Dialah Rista.. Budakku! Kuadakan perjanjian dengan engkau.. Terima persembahanku!!", kataku sambil terus menggenjot vaginanya dengan cepat dan segera menyelesaikan ritual malam ini dengan menyemburkan sperma pada liang vaginanya

Tubuh Rista langsung bergetar cepat. Matanya terpejam seolah sedang mencerna sugestiku, antara menolak dan menerima terjadi pertempuran batin dipikirannya. Terus kusodokkan vaginanya tanpa berhenti. Nikmat sekali rasa vagina sempit ini. Membuatku tak tahan dan mulai kedutan..

"Aarrrrgghhh... Keluarrr... "

*crot crot crot crot crot*

Kusemburkan spermaku pada rahim akhwat itu. Wajahnya terlihat sangat menggodaku. Cantik lugu bercampur menjadi satu. Belum lagi suara desahannya yang merdu itu, silau matanya juga sayu. Membuatku kembali bergairah dan tak ingin berhenti dulu

Untung stamina Endrix begitu kuat. Barusan ia ejakulasi kini nafsunya sudah naik lagi.
Kutarik tubuh Rista yang sudah kelelahan.

"Sudah mas....", desahnya lirih manja

*luar biasa mantra iblis itu. Rista benar2 dibuat tidak seperti mesin yang kaku. Dia masih bisa minta sudahan dengan manja, Pikirannya menolak namun tubuhnya tidak bisa menolaknya.*, kataku dalam hati

"Sudah? Jangan bercanda Lu adalah lonte gw! Lepaskan seluruh pakaian lu! Layani tuanmu! Mulai sekarang gw adalah tuanmu, panggil aku tuan", perintahku

"I..Iya Tuan.. Ana lepas pakaian ana..", Kata Rista tanpa bisa melawan

Wajah gadis itu tersipu malu saat mulai melucuti pakaiannya sendiri dihadapanku. Ada sedikit perlawanan pada akal pikirannya namun tubuhnya tetap melakukan apa perintahku. Terlihat gadis itu sudah melucuti gamis transparannya. Dengan malu2 ia lepas kain terakhir pada dadanya. Dibukanya pengaitnya perlahan, lalu dibiarkannya tali2an itu jatuh menampakkan seluruh tubuhnya yang sudah telanjang

"Bagus.. Lonte Pintar.. Kerudungmu biarkan saja karena lu adalah akhwat lonte mulai sekarang!"

"Ba.. baik tuan.."

"Sekarang Lu nungging!"

Rista menuruti kemauanku. Terlihat ada ketakutan pada wajahnya yang cantik lugu itu. Dia mulai memposisikan tubuhnya dalam posisi menungging, memamerkan bongkahan pantatnya yang putih mulus.

*plak plak plak* kutampar2 pantat akhwat telanjang itu sebelum kuarahkan batang penisku pada vaginanya yang sudah belepotan terkena semburan spermaku tadi

aku kembali mengarahkan batang penisku panjang ke liang senggama gadis alim ini. Kali ini dalam posisi anjing yang membuatnya terlihat sexy dengan payudaranya yang menggantung. kusodok vagina Rista dari belakang dan diapun mendesah penuh gairah..

"Aahhh.. Aahhh.. Aahh.."

"Enak?"

"Sshhh.. Iyaa.. sakit.. tapi enak.. tuaann.. Aaahh"

Desahan demi desahan terdengar kencang darinya membuatku semangat untuk kembali menyetubuhi gadis cantik alim yang resmi menjadi budakku.

Malam ini kami bercinta hingga 5x kali, membuat rahimnya berkali-kali harus menampung sperma Endrix, tuannya.

**bersambung**

Oke mulai sekarang Aku berganti menjadi Endrix si berandal itu. Aku adalah pikirannya. pikirannya adalah kelakuanku. Untuk mempermudah penulisan, biarlah penulis tulis nama Endrix saja, sedangkan Rony hanya akan penulis tulis disaat terjadi perbincangan mimpi dengan iblis
mksh updatenya suhu
 
Scene 7 : Pindah Raga

"Hei Bliss.. Keluar kau.. aku ingin bertanya kepadamu", pekikku dalam mimpi, karena hanya dari mimpilah aku bisa berbicara dengannya

Tiba2 asap hitam pekat mengelilingi ruang kosong ini. Lalu terdengarlah suara tawa menggema yang memekikkan telinga

"Hahaha.. Ada apa Rony? Kau mencariku.."

"Pertanyaan pertama yang paling mengganjal pikiranku, dimana jiwa asli gadis itu sekarang?"

"Hahaha... Mengapa kau peduli pada jiwanya.. Jiwanya selalu ada didekat raganya. Dia selama ini memandangi tubuhnya yang sedang kau kendalikan Rony."

Aku terkejut mendengar jawaban si iblis. Aku tidak tahu selama ini jiwa Rista melihat segala tingkah lakuku mengendalikan raganya

"Jadi selama ini jiwanya melihat apa saja yang sudah kuperbuat pada tubuhnya?", tanyaku

"Ya.. Jiwanya menangis saat tubuhnya kau buat tak memiliki harga diri Rony. Hahaha.. Jahat memang kau Rony, aku suka. Mengapa kau bertanya tentang hal itu?"

"A... Aku hanya berpikir ingin mengembalikan tubuh ini ke jiwanya yang asli.."

"Hohohoi kenapa Rony? Kau sudah bosan? Apakah kau tidak puas bermain2 dengan tubuh gadis cantik itu lagi?"

"Tidak aku tidak bosan. Bahkan aku sangat puas dan senang. Segala imajinasiku kurealisasikan ke tubuhnya. Hanya saja, aku tidak bisa menikmatinya secara totalitas.."

"Hmm kenapa?"

"Aku puas ketika kupamerkan tubuhnya yang slalu ia tutup itu, aku senang bisa explore gairah gadis itu yang mudah naik, Namun aku merasa aneh, ketika para pria mulai berbuat lebih. Mereka tak segan menyemburkan sperma mereka ke wajah gadis itu seperti ketika prataaruf kemarin, itu rasanya seperti mereka menyemburkan spermanya ke wajahku. Membuatku jijik blis.."

"Hahaha.. hahahah.. Wkwkwkw.. Hanya perasaanmu saja itu mah.. Mereka tetap menyemburkan ke wajah gadis itu, bukan ke wajahmu!"

"Iya memang, tetapi aku merasa seperti itu.. Aku tak sanggup lanjut melakukannya. Aku jijik melihat batang penis mereka didekatku.. Apalagi membayangkan aku berciuman, mengulum kelamin mereka, bahkan mereka pasti akan menyetubuhiku.. Najiss.. Aku pria normal. Tentu saja itu Membuatku muntah!"

"Hahaha.. di dunia satanis itu sudah biasa Rony, kau nikmati saja berciuman serta mengulum penis pria2 itu. Toh yang mereka lihat adalah sosok gadis cantik, bukan tukang begal seperti kau"

"Sorry aku tidak sanggup melakukannya blis.. tak bisakah kau keluarkan aku dari tubuh gadis ini? Lalu kukendalikan dia dari luar tubuhnya? Sehingga dia sendiri yang akan merasakan semuanya", kataku penuh harap mungkin ada cara seperti itu

"Hmm sebentar.. Ada sebuah cara, biasanya manusia meminta hal seperti itu kepada kami ketika mereka menginginkan seorang budak sex. Perlu diadakan ritual khusus dan perjanjian dengan kami. Kami jamin gadis yang mereka inginkan akan bertekuk lutut & patuh terhadap apapun perintah mereka"

Sebuah titik terang bagiku. Aku semakin ngaceng membayangkan bisa mengendalikan gadis itu sesukaku tanpa berada didalam tubuhnya

"Ritualnya seperti apa?"

"Berzina dengan calon budakmu lalu berikan dia mantra sugesti", jawab iblis serius

*glek aku terkejut mendengarnya. Mendadak kurasakan desiran panas membayangkan aku bercinta dengan akhwat itu*

"Mantra sugesti? Aku tidak paham.."

"Jadi nanti Calon tuan dan calon budak bercinta seperti biasa, bacakan mantra yang akan kuajarkan padamu ke calon budakmu saat kau setubuhi dia. Kalau berhasil, dia akan melakukan apapun yang kau katakan, walau logika tau itu salah. tetapi tubuhnya akan tetap melakukan perintahmu"

"Mantra? benarkah yang seperti itu ada?" Tanyaku heran

"Hei kau meremehkanku, kami iblis punya kesaktian. Kami iblis punya teknologi yang kalian tidak punya.", Kata iblis sombong

"Ya.. kau akan kuajari sebuah mantra yang akan mensugesti gadis itu, setubuhi gadis itu sambil mebisikkan mantra yang akan kuajarkan. Maka batang penismu akan memiliki kemampuan iblis yang membuat dia bertekuk lutut padamu, menuruti segala perintahmu. Tancapkan pada rahimnya dan semburkan spermamu pada gadis yang mau kau jadikan budak, maka dia menjadi milikmu selamanya"

"Mengerikan, Kau jangan bercanda blis.. Apakah benar bisa seperti itu.. Itu seperti ritual2 pada film.."

"Aku tidak bercanda.. Oiya yang harus kau tahu, kau dan budakmu akan tunduk padaku. Dia juga akan menjadi persembahan untuk kami. heheheh"

"maksudmu?"

"budakmu akan menjadi budak kami juga para iblis. Dia akan disetubuhi ramai-ramai oleh kami. Rahimnya akan kami gunakan sebagai wadah untuk melahirkan anak2 kami. Anak-anak iblis"

"Hahhhh..... Mengerikan.."

"Bukan hanya itu, satu semburan sperma kami kalau diduniamu normalnya menjadi satu anak. Tetapi dari sperma iblis. Bisa2 Rista melahirkan hingga 5-6 anak, itu hanya dari 1 iblis saja. Kalau dia disetubuhi oleh 5 iblis, Rista bisa melahirkan hingga 30x. kalau 20? kau bisa bayangkan sendiri. hahaha... kau bayangkan berapa anak iblis yang bisa lahir dari tubuh alimnya itu kalau kami terus menyetubuhinya. Ditambah lagi, kelahiran bayi iblis tidak selama manusia yang butuh hingga 9 bulan lebih. Kalau bayi kami biasanya butuh 1 hari saja dan mereka akan lahir, itulah mengapa jumlah kami jauh lebih banyak dari kalian para manusia"

"Dimana kalian biasa menyetubuhi manusia?"

"Biasanya kami akan hadir di mimpinya. Lalu kami setubuhi dia didalam mimpinya itu. Ketika hamil, perutnya tidak akan membesar, Hanya saja dia akan merasa sakit selama 1 hari. Badannya akan terasa sangat letih, capek, mual, demam, diare dan kepala pusing selama 1 hari penuh"

*Glekk.. tak kusangka ternyata resikonya begitu tinggi ketika Kita sudah menanda tangani perjanjian dengan iblis. Mengerikan.. Tetapi aku ngaceng juga. Membayangkan memek Rista dikontolin kontol iblis yang ukurannya pasti besar2 seperti yang pernah kutonton di hentai-hentai*, batinku dalam hati

"Baiklah aku setuju, kau nanti juga boleh menyetubuhinya. Lalu bagaimana caraku bisa bersetubuh dengan Rista? Sedangkan tubuhku sudah hancur tak berbentuk"

"Kau harus masuk ke dalam tubuh pria dan menjadikannya budak sex dengan tubuh pria itu. Kira2 kau ada target mau bersemayam ditubuh siapa??", tanya iblis

Tiba2 aku hanya memikirkan satu nama yang cocok, 1 orang yang kelihatannya kuat dan pure evil.

"Endrix", kataku

"Namun ingat, kau tidak akan menguasai tubuh pria itu 100%, kau hanya akan bergabung dengan jiwa pria itu. Apa yang kau pikirkan, tubuhnya akan melakukannya. Kau pun akan merasakan kenikmatan bersetubuh melalui tubuh pria itu nantinya. Apa yang ia rasakan, kau juga akan merasakannya"

"Hmm.. menarik blis.. Bagaimana strateginya?"

"Kalau begitu, segera kendalikan gadis itu untuk menemui Endrix, mengajak bercinta pria itu dan ketika akan bersetubuh, keluarlah dari tubuh gadis itu dan pindahlah ke tubuh Endrix. Jadi nantinya yang kalian setubuhi adalah jiwa Rista yang asli, karena saat kau keluar dari raganya, jiwanya akan langung mengambil alih raganya lagi 5 detik kemudian"

"lalu bagaimana caraku keluar dari tubuh Rista?"

"Hehehe...", tiba2 iblis tertawa

"Apa yang lucu?", tanyaku mulai curiga

"Hanya ada 1 cara kau bisa meninggalkan tubuh Rista dan masuk ke tubuh Endrix, kalian harus bersetubuh, pastikan kau buat Rista orgasme dan berteriaklah Akuuu keluarrrr sambil dari lubang memeknya mengeluarkan cairan... Maka jiwamu akan keluar dan berpindah ke tubuh Endrix melalui pertemuan penis dan vagina yang telah menyatu"

"Jaa.. Jadi aku harus bersetubuh terlebih dahulu???"

"Hahahaha.....", lalu si Iblis pun lenyap meninggalkanku yang dongkol

***

Beberapa hari semenjak kejadian Pra-Ta'aruf, tidak ada hal-hal erotis yang terjadi. Banyak ikhwan masih memintaku bertaaruf dengan mereka. Namun kuputuskan nanti saja, setelah aku keluar dari tubuh gadis ini dan berpindah ke tubuh yang lain. Akhir-akhir ini aku banyak berpikir mencari cara agar Rista bisa menjadi budakku. Membayangkan bisa menyetubuhinya sesukaku adalah hal terbaik di dunia.

Memang sudah kuputuskan mungkin aku akan bergabung dengan jiwa Endrix, aku tau sikapnya kurang lebih sama denganku. Kami sama2 kuat, cabul, dan brandal. Aku sedang mencari cara gimana caranya agar kami bisa bertemu tanpa khawatir diganggu oleh kedua temannya. Karena mereka bertiga slalu bersama, Bisa gawat kalau aku malah berpindah ke Itonk yang gemuk dan penisnya kecil itu. Ingin kujapri Endrix namun bingung memulainya

*Masak iya aku langsung bilang, mas ngentot yuk, tentu dia akan mengajak teman2nya turut serta pula*

"Ngelamun apa dik?", Mbak Dewi tiba2 menepuk bahuku

Membuatku segera menutup layar hpku yang masih menampilkan grup WA "Belajar Kelompok", karena tadi aku bermaksud Japri no Endrix melalui grup itu

"Ehhh.. ngga kok Mbak, Mbak Dewi ngga ada kajian?"

"Ngga ada dek, Hari ini mbak lagi kosong, jadi dirumah aja"

"Adek mau?" katanya sambil menawariku sebungkus gorengan"

Aku terima bungkusan itu karena kebetulan perutku memang sedang keroncongan akibat belum makan tadi pagi.

"Mbak..", kataku lirih sambil mengambil lagi sebiji gorengan dari kantong plastik.

"Ya dek.. Eh jangan banyak2 nanti perutnya gendut lho", kata Mbak Dewi sambil meremas perut Rista yang sebenarnya masih rata tanpa lemak

"Ihh.. Mbak, aku balas..", akupun membalas Mbak Dewi dengan mengincar payudaranya yang slalu ia tutup dengan kerudung dan cadar super lebar itu.

Tanganku tepat meremas payudaranya yang tersembunyi dibalik jubah panjangnya. kurang lebih kuremas sebanyak 3x bagian dadanya, kepalanya bahkan sempat terdongak, lalu kedua tangannya mendekap dadanya dan menutupnya rapat2

"Adik kok pegang punya Mbak.. hufff", kata Mbak Dewi dongkol

"Abis kakak tadi remas perutku ya aku balas dong"

"Iya tapi balasnya ngga kesitu jg kali dik", jawab Mbak Dewi kesal

"Kenapa sih Mbak, kan yang remas adikmu sendiri bukan cowok kan... Hmm punya Mbak Dewi lebih besar daripada punya Rista kayaknya..", Kataku sambil meremas payudara Mbak Dewi

Kali ini Mbak Dewi membiarkanku meremas miliknya. Dia hanya diam melihat tangan adiknya ini sedang meremasi payudaranya. Bukan hanya 1, tetapi kali ini kedua payudaranya kuremas.

"Mbak, Rista buka ya.. Rista penasaran punya Mbak Dewi apa lebih besar daripada punya Rista", kataku

"Jangan Dik, Mbak Malu.. Ngga penting juga besaran punya Mbak atau punyamu.. Udah udah mbak mau nyuci baju..", kata Mbak Dewi sambil menepis tanganku menyudahiku meeremask payudaranya yang terasa hangat dan empuk

"Yah mbak...", kataku sebel

***

Didalam kamar aku seperti biasa terbaring telanjang, memainkan organ kelamin akhwat ini membuatnya selalu becek dan terangsang. Kuberanikan menyapa Endrix terlebih dahulu. Dia memang paling sedikit bicara dibandingkan kedua temannya yang lebih berisik. Kedua temannya Itonk dan Bobby sering menggodaku dan mengirimkan pesan pribadi ke WA ku dengan pembahasan yang cabul. Namun Endrix tidak pernah sama sekali mengirimiku pesan pribadi

"p"

"p"

"p"

Ketikku mencoba mulai menyapanya, bingung mau ngomong apa. Beberapa saat kemudia terlihat Endrix mulai mengetik sesuatu

"P = penis Lu butuh kontol ya Ris? Heheheh", kata Endrix

"Yee enggak kok.."

"Kenapa? kok tumben lu chat gw.. Biasanya lu sibuk chat an sama Bobby dan Itonk"

"Lho kok tau?"

"Mereka slalu kirim screenshotan chat an mereka sama lu"

"Ohhh.. Iya kamu kok ngga pernah?", tanyaku seolah aku berharap

"Hmm.. Aku tidak begitu suka chat, lebih enak ketemu", jawab Endrix

"Kamu mau ketemu aku?", aku mencoba menawarkan diri to the point

"Wow.. Lu ga takut sama gw? Heheheh", kata Endrix

"Siapa takut. hehe.."

"Hmmm.. Heheheh.. Nantangin nih, Mau ketemu dimana? Dirumahmu? Gw datangi sekarang"

"Eh Jangan ke rumah lagi ada Mbak Dewi.."

"Gw gak takut sama Mbakmu, Gw hajar memeknya pakai kontol gw, toh suaminya gagal muasin dia"

*Barbar sekali ini orang, eh darimana dia tau soal hubungan sex mereka?* pikirku

"Hmm ketemu di club666",katanya kemudian

"Hah?", aku kaget

Club666 adalah sebuah club malam elit yang berada dikota ini. Tidak sembarang orang bisa datang kesana. Apalagi aku yang dulu hanya tukang begal. Aku hanya pernah mendengar tentang seberapa mahalnya tempat itu. Minuman2 yang mereka jual tidak akan pernah bisa terbeli dari hasil jual onderdil motor rampasan. Banyak2nya pelacur yang dan tiap malam ada striptease dari para pelacur kelas atas

"Gimana Ris? Lu Tau kan?", tanya Endrix lagi

"Eh iya aku tau.. Oiya tapi jangan ajak teman2mu ya aku malu"

"Hmmm.. Padahal rame2 lebih asyik.."

"Please Mas berdua aja..", pintaku

"Asal ada syaratnya", kata Endrix

"Apa mas?" tanyaku

"Lu datang kesana pakai baju paling sexy yang lu punya. Masak iya lu ke club malam pakai gamis. Mau pengajian apa lu"

"Hah? bajuku syari semua mas.. Ga ada yang sexy.."

"Gw gak peduli. Lu bisa datang telanjang ke kesana hanya memakai kerudung.. Tinggal pinter2nya lu aja. Yaudah sampai ketemu nanti malam jam 21.30 disana. inget dandan yang sexy lu!"

Setelah menyelesaikan telepon, Aku baru ingat, beberapa paket pakaian yang kubeli melalui online store sudah sampai 2 hari yang lalu dan belum kubuka. Aku langsung buru2 membuka paket itu dan mengecek kondisinya.

Kubuka paket pertama yang dibungkus plastik warna hitam, kukeluarkan isinya dengan tergesa-gesa. Sebuah bra dan celana dalam super mini. Pada bra hanya berupa tali-talian dan hanya menutup bagian puting saja. Sama sekali tidak memberikan pengaman dan nutup bentuk payudara. Sedangkan celana dalamnya modelnya sama, berupa tali-talian yang hanya menutup bagian garis tengah vagina dan garis pantat, sisanya terexpose bebas

Lalu kubuka bungkusan paket yang agak besar berisi gamis transparan berwarna abu-abu berukuran XS. Padahal ukuran normal gamis yang biasa dikenakan Rista adalah ukuran M. Gamis ini biasanya diwajibkan memakai daleman tambahan karena modelnya yang transparan.

Tapi rencananya aku akan memakainya langsung pada tubuh akhwat ini dan kupadukan dengan bra dan celana dalam model tali yang barusan kubeli. Kuperhatikan tubuhku dicermin. Benar saja, Tubuh Rista terlihat sangat sexy. Lekuk tubuhnya benar2 tidak ada yang tersembunyi. Areola putingnya samar terlihat, demikian juga dengan bulu jembutnya yang terlihat dari gamis yang menerawang itu. Belahan pantatnya yang ditutup celana dalam putih model tali pun tampak jelas menerawang, menampakkan bulatan pahanya yang putih mulus tanpa cacat

*gila ini ukhtea apa lonte* gumamku dalam hati memandangi tubu Rista didepan cermin

***

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 21.00, hanya suara cicak tertawa yang terdengar dari rumah ini. Sisanya hanya keheningan dengan dinginny malam. kulihat kamar Mbak Dewi dan Mas Eko sudah tertutup rapat tanpa ada suara, sepertinya sudah pada tidur terlena dalam mimpi mereka masing-masing

Aku berjalan mengendap2 meninggalkan rumah, memakai gamis transparan, bra dan cd tali2an. Kupadukan dengan kerudung panjang berwarna abu2 tua yang senada dengan gamisku yang transparan, untuk menutup aurat rambutku

*Maaf Rista sepertinya malam ini kamu harus pecah perawan. Dan aku akan menguasai tubuhmu dari luar sayang. Heheheh.."

Aku pun berangkat menuju Club666 menggunakan taxi online yang sudah kupesan. Didalam sudah menunggu pengemudi Taxi yang seumuran dengan Rista. Tak henti2nya mas-mas itu memandangi Wajah Rista yang terlihat cantik walau tanpa make up.

"Tujuan sesuai aplikasi ya Mbak?, tanya pemuda itu ramah, matanya terus jelalatan ke arahku

Sengaja kubuka jaket yang kukenakan. Sehingga mas driver menyadari gamis transparanku. kulitku terlihat menerawang bebas dari balik gamisku. Walau bagian dadaku masih kututup dengan kerudung panjang yang menutup hingga dada.

"Mbak mau clubbing?"

"Iya diundang temanku mas.."

"Wah teman mbak pasti orang hebat bisa masuk ke sana, soalnya itu tempatnya orang2 elit setau saya."

"Benarkah?"

Padahal kutau persis, Endrix hanyalah berandal kampung. Dia dan teman2nya sehari2 hanya menggoda gadis2 di sekitar rumah, hidup di jalanan dengan kehidupan yang tak tentu arah. Tidak mungkin Endrix orang penting disana.

"Saya kaget kirain Mbak mau ke pengajian karena pakai gamis. Tapi setelah dibuka jaketku, Mbak terlihat jauh lebih sexy dan menarik dibandingkan semua cewe disana kayaknya.

"Hehe mas bisa aja"

"Emang Mbak berapaan harganya? Yg model ukhti2 gini.. penasaran saya. Heheheh", ksta driver taxi online sambil terkekeh

"Maksud mas?", aku tidak paham maksud pertanyaannya

"Harga buat booking kamu mbak? Datang ke club backingan paling aman, dengan busana ukhti-ukhti tetapi transaparan, pasti mahal sekali ya mbak. Soalnya yang bakalan sewa kamu pasti bukan sembarangan orang

"Maaf mas, saya bukan pelacur seperti yang mas sangka."

"Ahhh saya tidak percaya mbak*

Kendaraan terus melaju melewati jalanan sepi dengan hujan deras yang mengguyur kota malam ini. Sampai pada akhirnya akupun tiba di club malam tersebut. Sebuah bangunan tinggi denga lampu berwarna-warni

"Aku sudah sampai", kukirimkan pesan pada Endrix

"Masuk saja", jawabku tidak lama kemudian

Akupun melangkah masuk menuju club malam itu. Begitu masuk, tubuhku langsung diperiksa security. Wajah security heran melihatku, seoertinya terkejut ada wanita berjilbab panjang berpakaian syari datang ke club malam. Setelah aman, aku dipersilakan masuk

Suasana musik memekakkan telinga, nyala lampu yang begitu menyilaukan mata, berwarna-warni bergerak menyorot mengikuti musik yang menggema. Beberapa pemuda pemudi berjoget disertai musik dj yang menghentak-hentak

Kudapati beberapa pasang pria mengamati gerak-gerikku yang kebingungan. Bingung karena tak tau harus berbuat apa. Mau pesan minuman es teh disini mungkin tidak ada

Sebuah tepukan tiba-tiba mendarat pada bahuku. Aku menoleh segera berharap itu adalah Endrix. Rupanya salah, tampak 2 orang pemuda chinese yang menampakkan senyumnya yang nakal.

"Hai boleh kenalan?"

"Eehh.. iya.."

"Aku Tom dan ini Andrew...", kata mereka berdua memperkenalkan diri sambil mengajakku berjabat tangan

Aku mencoba tetap menggunakan kebiasaan akhwat yaitu tidak menerima sembarangan jabat tangan kepada yang bukan mahrom. Kujawab dengan menangkupkan kedua tanganku didepan dada

"Rista..", jawabku

"Kesana yuk", ajak mereka sambil menunjuk sebuah sofa panjang dengan meja bundar ditengahnya

Aku pun menyetujuinya dan mengikuti kedua pemuda chinese itu. Lalu kududukkan pada sofa yang begitu empuk ini. Rasanya begitu nyaman, kulihat pada meja terdapat beberapa minuman keras dengan merk2 yang tak pernah kutahu sebelumnya

"Minum Rista?", kata Andrew sambil menuangkan segelas kecil minuman memabukkan itu

"Ehh.. aku ngga minum mas.. eh kohh..", tolakku

"Hehe santai saja kamu boleh panggil mas, koh atau namaku sekalian.. coba aja sedikit, kamu sudah sampai sini masak iya ngga minum..", kata Andrew lagi sambil sedikit memaksaku meraih minumannya

Kuterima gelas yang dia berikan padaku. Lalu perlahan aku mulai menenggak minuman keras itu. Rasanya begitu pahit sekali. Aku coba segera habiskan saja minuman itu dalam beberapa teguk.

"Gimana merasa lebih baik?", Kata Andre lagi sambil menuangkan kembali minuman itu ke gelasku

"Ehh sudah mas.. Aku sudah ngga minum", Aku coba menolak namun dia tetap memaksa

"Kesini sama siapa Rista? Jarang lho ada ukhti2 kesini.. Hehehe..", tanya Tom

"Janjian sama teman.. Katanya disuruh ke sini. Tapi dia belum keliatan..", jawabku sambil meneguk sekali lagi minuman yang sudah disodorkan padaku

Lalu Andrew terus menuangkan minuman memabukkan itu kepadaku. Kami terus mengobrol hingga beberapa saat. Suasana disekitar semakin ramai, semakin malam semakin banyak orang datang. Mereka pada bergoyang dan berjoget oada dance floor besar yang berada di tengah2 club malam ini.

"Jaketmu aku lepas ya..", Kata Tom dan persetujuanku dia langsung menarik lepas pakaian paling tebal yang berada ditubuhku

Kedua mata pemuda chinese itu terkesima, Dalam suasana remang2, bagian dalam gamisku terlihat. Kulit Rista yang putih menerawang diantara kain transparan gamis yang dikenakannys. Ditambah lagi bh model tali2an yang tidak menutup payudaranya yang membusung menggoda itu

"Hmm.. Sexy sekali kamu..", puji Andrew

Tubuhnya semakin mendekat pada posisi dudukku. Sedangkan Tom kali ini menuangkan minuman dan diberikannya kepadaku. Aku semakin terbiasa menenggaknya, dan langsung kuminum habis segelas minuman keras itu

Tangan Andrew mulai memeluk pundak Rista, sesekali dielus2nya pundak yang tertutup kain transparan berwarna abu ini. Sedangkan tangan satunya mulai berani mendarat pada pahaku. Kurasakan tangannya menarik keatas rok gamisku perlahan lahan.

Aku mencoba mempertahankan tubuhku agar mereka tidak kurang ajar. Aku tepis tangan Andrew dari pundakku dan kusingkirkan tangannya yang bermain-main di pahaku

"Maaf mas.. Tangannya dijaga..", tegurku

"Hehe.. Maaf, pakaianmu yang tertutup tapi menerwang ini jauh lebih sexy dibandingkan cewek yang memakai rok mini", kata Andrew sambil tangannya saat ini meraih tanganku dan digenggamnya erat

Tom yang sedari tadi hanya melihat, kali ini ikut mendekati posisi dudukku. Dibelainya pipiku, sebentar sebelum tangannya mulai menarik tubuhku hingga terbaring oada sofa. Tenaganya cukup kuat, dalam sekali hentakan tubuhku sudah dibuay terlentang oada sofa panjang club malam ini. Suasana yang gelap dan remang2 membuat rontaanku tidak terdengar.

Tom menahan tubuhku dengan kedua tangannya. Sedang Andrew menyibak rok gamisku. Mereka berdua dibuat terkejut dengan model celana dalamku yang begitu berani. Sebuah celana dalam model tali yang hanya menutup garis vagina saja, sedangkan sisanya dibiarkan terbuka, termasuk bulu jembut Rista yang terexpose bebas

"Tolonggg.. toloong..", aku mencoba meronta sambil melawan namun suara bass music EDM membuat suaraku hilang tak terdengar. Dalam sekali tarikan celana dalamku terlepas dari tubuhku. Alat kelamin Rista sang ukhti alim terlihat begitu sempurna dihadapan pemuda keturunan chinese bernama Andrew ini. Dibukanya ikat pinggangnya sambil menyeringai

Aku panik aku berusaha merontabsekuat tenaga. Namun tangan Tom yang kekar itu bisa mengatasi rontaanku sehingga perlawanku sempura. Penis Andrew mengacung, lengkap dengan kulupnya yang tidak ia sunat

"Dari dulu gw slalu berfantasy ngentot sama ukhti-ukhti, akhirnya kesampaian juga." Katanya sambil tubuhnya mulai menindihku. Terasa begitu berat ditindihin pria kekar keturunan chinese itu

Aku semakin meronta dan melawan namun semua terasa percuma. Kurasakan batang penis Andrew mulai menyentuh bibir vaginaku. Aku sudah pasrah, rencanaku gagal untuk mentransfer jiwaku ke Endrix. Kurasakan penis itu mulai masuk menembus bibir vaginaku. Sialnya lagi vagina Rista malah basah dalam posisi seperti ini

Aku hanya memejamkan mata, kurasakan alat kelamin Andrew semakin masuk kedalam hampir menembus selaput dara Rista. Sebelum akhirnya, aku tidak melihat kejadian cepat itu. Tiba2 tubuh Andrew terhempas terpelanting ke samping. sedangkan Tom sudah mengerang kesakitan memegangi perutnya

"Siapa suruh kalian sentuh lonteku?"

"Bbb...boss... Endrix?", Mereka berdua ketakutan melihat sosok yang berada didepannya

Pemuda berandal yang kesehariannya berpakaian compang camping sekarang ia menggunakan setelan jas maskulin berwarna hitam. Dengan sepatu pantopel yang terlihat amat mahal. Namun dandannya masih sama urakannya. Masih tetap dengan tindik dan tatoo dibeberapa bagian tubuh serta wajahnya

Andrew segera membetulkan kembali pakaiannya. Penisnya yang tidak disunat dan layu itu kembali dimasukkan ke dalam celananya

"Siapa suruh kalian ganggu lonteku hah? Dia milikku, kalian jangan sentuh dia kecuali atas ijinku!!! Pahammm!!!!?"

"Aaa.. aampunn.. Boss.. Sa.. saya kira Rista ini cuma ce.. cewek.. BOan.. yang nyari customer..", jawab Tom ketakutan. Andrew membungkukkan badannya berkali-kali dihadapan Endrix sambil meminta maaf

"Udah sekarang kalian pergi. Muak gw liat wajah kalian!!", kata Endrix mengusir kedua pemuda yang terlihat seperti anak buahnya itu

"Ampunn... Boss.. Kami permisi dulu.."

"Lu gapapa Ris? Untung gw gak terlambat datangnya."

"Aa..aku gapapa.. mas.. Makasih sudah nolongin aku..", kataku

"Ngga gw gak mau aja jatah perawan lu diambil sama mereka. Hahahah", kata Endrix sambil tertawa menyebalkan

Endrix langsung menarik tanganku. Melewati para pengunjung club666 yang sebagian melirik kearahku berlari kecil. Sepertinya Mereka bingung melihat muslimah berkerudung lebar sedang berada di tempat seperti ini. Sama seperti security di depan tadi.

Endrix mengajakku di sebuah ruangan yang terletak dilantai 3. Sedikit jauh dari hingar bingar club malam yang oenuh hentakan musik dan teriakan hura-hura. Di Ruangan ini terdiri dari banyak bilik dengan pintu yang dicat warna merah. Setiap bilik memiliki akses pintu masing2. Samar2 terdengar lenguhan dan desahan dari balik bilik.

Suasana disini lebih sunyi dan tenang, sehingga suara desahan sekecil apapun bisa terdengar. Endrix mengajakku ke salah satu biliknyang masih kosong, lalu dikuncinya bilik kamar kami. Ukuran biliknya kecil, hanya selebar 3x3 meter. Terdapat sebuah kasur berukuran single bed ditengah2nya. Dan.. Ya..hanya itu saja benda diruangan ini.

Tanpa buang waktu Endrix langsung mengecup bibir Rista penuh nafsu. Tindik pada bibirnya terasa mengganjal tiap dia mencium bibir akhwat ini. Tangannya langsung meremas kedua pantat Rista dan ditepuk2nya dengan kasar. Aku kelagapan didalam tubuhnya menerima serangan seperti ini, Tetapi aku percaya, ini adalah pertama dan terakhir aku berhubungan badan dalam posisi terperangkap di tubuh akhwat cantik ini

"Sexy sekali lu lonte.. Sange gw liatin pakaian lu yang nerawang gini", kata Endrix sambil meremas pantat Rista kembali.

Tubuhnya menghimpit tubuh akhwat ini pada tembok. Lalu kembali bibirnya bergerak liar mencumbu bibir tipis Rista.

*Ssshhh.. sange gw Ris liat lu..*, Kata Endrix sambil mulai melucuti pakaiannya sampai telanjang. Cukup atletis tubuh berandal itu dan kulihat penis pemuda ini begitu panjang. Mengacung menantang sambil melihat kearahku

Endrix lalu memintaku berlutut dan langsung ditepuk2nya penisnya yang berurat dan panjang itu kewajahku membuatku sangat tak nyaman

"Sepong kontol gw! Ukhti lonte!!", Kata Endrix dengan kasar mendorong wajahku ke arah penisnya. Kubelum siap melakukannya. Kurapatkan bibirku, lalu tangan Endrix mulai menampar2 pipi Rista agar ia buka bibirnya. Setelah terbuka sesaat, penis itu langsung menyeruak masuk ke bibir tipis Ristam Endrix memegangi kepala akhwat ini sambil batang penisnya disodok-sodokkan dengan kasar ke mulut Rista

"Hooookkhhh.. Hookkhh..", Suara yang keluar dari mulut Rista menerima batang penis yang disodokkan dengan kasar ke mulutnya. Beberapa tetes air liur mulai terjatuh dari sela-sela bibirnya yang terus terbuka

"Hahaha.. Hahaha.. Ayo Lonte sepong yang bener kontol gw!!!", kata Endrix terus memegangi kepala Rista dan menyodokkan batang penisnya dengan keras ke rongga mulut akhwat ini. Pantat Berandal itu terlihat maju mundur menyodokkan alat kelaminnya ke mulut Rista

Setelah puas, tubuh gadis muslimah itu dilemparkan begitu saja ke ranjang. Wajah Endrix menyeringai menyeramkan. Dialah sosok iblis di dunia manusia

"Singkap rokmu sendiri dan minta gw entot tempik lu!!", perintah Endrix

Aku bingung harus melakukan apa. Tubuhku malah loading, merespon lama perintahnya. Wajah Endrix terlihat kesal karena aku tidak melakukan apa2. Dia langsung menindih tubuh Rista yang kukendalikan ini, disingkapnya kerudungnya yang menutup dadanya hingga puting susunya yang telah mengeras itu terlihat dari balik gamisnyabyang trasnparan

Endrix langsung melumat puting susu kecil dan menantang itu tanpa henti. Ia terus mengulum pentil yang terasa semakin menebal dan mengeras. Tubuh Rista menggelinjang tak beraturan. Jantungnya berdebar kencang, nafasnya tersengal-sengal, sedangkan tangannya hanya mendoring lemah tubuh Endrix agar tidak terlalu intens melumat puting payudaranya

"Ssshhhh.. Aahh..", aku mulai mendesah, namun kucoba menahan rasa syahwat nikmat itu dengan menggigit bibir bawahku

Ciumannya bergerak kasar menciumi perut Rista, sekali tarikan, rok gamis yang kukenakan pada tubuh akhwat ini sudah tersingkap memperlihatkan lubang vagina Rista yang sudah terbuka dan berlendir. Tanda sudah siap untuk dibuahi. Celana dalam tali sudah gidak terpasang pada semestinya. Namun Endrix tidak buru2 menancapkan batang penisnya ke kelamin akhwat ini

Kali ini lidahnya bermain-main menjilati vagina akhwat alim bernama Rista ini. Dibukanya lebar kulit labia Rista, lalu lidahnya mulai menyeruak masuk menjilati permukaan daging lembut organ kewanitaan gadis ini. Terdengar suara seruputan pada bibirnya yang basah, Endrix menyerap habis cairan lendir Rista. Tubuh gadis ini menggeliat penuh nikmat, mulutnya melenguh keenakan , dan kakinya pun semakin mengangkang membuka jalan bagi berandal ini untuk menjilati isi kelaminnya lebih dalam

"Masukin mas... Aku sudah ngga tahan", pintaku manja merayunya agar aku bisa masuk ke dalam tubuhnya pula

Aku sudah tak sabar untuk keluar dari permainan menjijikkan ini. Endrix terus merangsangku dengan intens penuh nafsu. Lubang vagina Rista diludahinya dengan ludah yang kental sebelum akhirnya kembali ia jilati. Lalu diludahinya lagi organ kelamin Rista sebelum akhirnya kembali ia jilat dengan lidahnya

Tibalah saat yang aku tunggu, Endrix mulai menepatkan posisi penisnya di vagina akhwat ini. Wajahnya menyeringai menyebalkan saat penisnya mulai ditepuk-telupukkan ke bibir vagina gadis ini. Dalam sekali sontekkan

*Blessss*

Darah segar mengalir dari dalam vagina si akhwat. Rasanya benar menyakitkan. Penis Endrix rasanya terlalu besar bagi vagina Rista yang masih sempit. Dan pada Akhirnya keperawanannya direnggut oleh berandal ini.

"Hahaha.. Keperawanan lu milik gw", katanya sambil mulai menggenjot vagina Rista perlahan

Rasanya seperti bagian tubuh bawahku dibelah dua saat penis besarnya mengoyak vagina sempit akhwat ini. Aku mendesah kencang tak sanggup sudah aku tahan untuk tidak mendesah kencang

"Aaahhh.. Oouuhhh.. Aaahhhh..", hanya lenguhan kenikmatan yang kurasakan ini

Aku menanti momen saat vagina Rista akan mengeluarkan lendir cintanya. Endrix terus menggenjot vaginaku tanpa ampun dan cepat. Payudaraku yang masih berada dibalik gamis transparan saja ikut berguncang-guncang saking kerasnya tiap sodokan Endrix pada kelamin gadis ini. Mulutnya melenguh, mendesah, mengaduh, dengan kaki yang semakin dibuka lebar.

Kubuat tangan Rista memeluk rapat tubuh atletis Endrix dan tidak akan kubiarkan ia mencabut penisnya ke vagina gadis inj. Tiap tusukannya semakin cepat menggesek vagina gadis ini

*Ya tuhaann siksaan apa lagi ini*

Aku melenguh sexy agar Endrix terus semangat menyetubuhi kelamin gadis inj

*jleb jleb jleb jleb*


Kurasakan sebuah rasa yang ingin kukeluarkan dari vagina Rista. Rasa yang begitu nikmat dan melegakan ketika dikeluarkan. Rasa yang slalu kucari2 ketika menikmati tubuh gadis ini seorang diri. Rasa orgasme!!

"Aahh.. Ahhh. aahhh..", mulut Rista terus mendesah

Kakinya begerak-gerak cepat, tubuhnya menggelinjang tak karuan kesana kemari.. Kurasakan vaginanya segera mengeluarkan isinya

"Aaaahhh.. Aahh.. Akuu.. Keluarrrr!!!!!", pekikku kencang

*Siuuuuuuuutttt*

Jiwaku terasa terhisap menuju vaginanya, terus bergerak super cepat lalu masuk melalui celah lubang kencing Endrix yang terus menumbuk2kan kelaminnya ke kelamin muslimah itu. Jiwaku kurasakan mulai menjalar ke tubuh pria berandal itu. Tubuh Endrix sempat tersentak begitu kuat. Menghentikan sejenak aktivitasnya menggenjot tubuh gadis yang terlihat pingsan dihadapanku

*Hadapanku?*

Mataku melihat tubuh gadis dengan vagina yang masih dihujami penis. Kulihat wajah Rista yang terpejam seperti pingsan. Tubuh gadis itu tidak bergerak, hanya nafasnya tersengal-sengal. Aku sadar, aku benar2 di tubuh Endrix sekarang!

*Wuhuuu!!!* Pekikku dalam hati

Aku senang bukan kepalang. Kurasakan sebuah tubuh baru, tubuh yang penuh tenaga dan kaya akan stamina. Aku mulai menggenjot sekali lagi vagina gadis itu perlahan-lahan, menikmati tiap gesekan penisku pada vaginanya yang mulai mengering karena berhenti beberapa saat tadi

Mata gadis itu perlahan bergerak-gerak, seolah baru bangun dari tidur panjangnya. Bahkan ia sempat2nya menguap. Lucu sekali gadis ini. Matanya terbelalak menyadari situasi pada tubuhnya sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja

"Aaahhhh... Jangann.. Ya Tuhann.. Apa yg sedang antum lakukan.. Astgflhzmm..", gadis itu meronta menyadari keadaanya

Tubuhnya melawan, dengan sisa tenaganya yang tak mungkin menandingj kekuatanku. Langsung Kulumat bibir tipisnya dengan lembut, dan terus kusodok2 vaginanya yang mulai kembali basah, Kuciumi seluruh wajahnya, lalu turun ke payudaranya, untuk melumat habis puting susu yang terlihat nikmat itu.

"Aaahhh.. Ssshhh..", perlawanan Rista mengendor, dia mulai mendesis

Kembali kupercepat sodokan pada vaginanya yang kembali tumpah oleh lendir yang membanjir. Aku kenal betul tubuhnya yang mudah terangsang itu, dalam keadaan terangsang sedikit, vaginanya akan memproduksi lendir pelumas berlebih. Rontaannya sedikit berkurang, hanya sebuah tepukan2 tak brarti pada dadaku. Kudorong kuat2 penisku menembus vaginanya, Rista hanya pasrah mengangkang.

"Dosa... Ini.. dosa.. apa yg udah ana lakuin..", Rista mulai menangis

Kusodokkan kembali penis Endrix yang panjang ke vaginanya. Gadis itu tersentak hingga kepalanya mendongak. Tangisan berganti menjadi desahan sensual. Bahkan tangannya malah memeluk tubuh pria yang menindihnya dengan erat. Rista sudah menikmati semua ini, tubuhnya sudah bereaksi untuk menerima keadaan dan berusaha meneruskan dosa terindah yang pernah ia lakukan selama hidupnya. Desahan desahan nikmat terus keluar dari bibirnya yang tipis. Kulumat lagi bibir yang rasanya manis itu, tidak ada lagi perlawanan, dia hanya diam sambil oelan2 membalas cumbuanku

"Mmmphhh.. Aaahh.."

Mulai kubacakan mantra sugesti yang akan membuatnya bertekuk lutut kepadaku untuk selamanya. Ku dekatkan bibirku pada telinga kanannya sambil terus menyetubuhi akhwat alim ini.

"Simsalabim abaracadavra.. Gadis ini bernama Rista.. Mulai Detik ini tubuhnya milikmu wahai iblis. Dialah budakku.. apa yang kukatakan adalah kewajiban baginya. Tidak ada alasan untuk menolak apapun perintahku. Dengan persetubuhan antara tuannya dan budaknya ini. Dengan pertemuan antara spermaku dengan rahimnya.. Hai iblis.. inilah persembahanku.. Dialah Rista.. Budakku! Kuadakan perjanjian dengan engkau.. Terima persembahanku!!", kataku sambil terus menggenjot vaginanya dengan cepat dan segera menyelesaikan ritual malam ini dengan menyemburkan sperma pada liang vaginanya

Tubuh Rista langsung bergetar cepat. Matanya terpejam seolah sedang mencerna sugestiku, antara menolak dan menerima terjadi pertempuran batin dipikirannya. Terus kusodokkan vaginanya tanpa berhenti. Nikmat sekali rasa vagina sempit ini. Membuatku tak tahan dan mulai kedutan..

"Aarrrrgghhh... Keluarrr... "

*crot crot crot crot crot*

Kusemburkan spermaku pada rahim akhwat itu. Wajahnya terlihat sangat menggodaku. Cantik lugu bercampur menjadi satu. Belum lagi suara desahannya yang merdu itu, silau matanya juga sayu. Membuatku kembali bergairah dan tak ingin berhenti dulu

Untung stamina Endrix begitu kuat. Barusan ia ejakulasi kini nafsunya sudah naik lagi.
Kutarik tubuh Rista yang sudah kelelahan.

"Sudah mas....", desahnya lirih manja

*luar biasa mantra iblis itu. Rista benar2 dibuat tidak seperti mesin yang kaku. Dia masih bisa minta sudahan dengan manja, Pikirannya menolak namun tubuhnya tidak bisa menolaknya.*, kataku dalam hati

"Sudah? Jangan bercanda Lu adalah lonte gw! Lepaskan seluruh pakaian lu! Layani tuanmu! Mulai sekarang gw adalah tuanmu, panggil aku tuan", perintahku

"I..Iya Tuan.. Ana lepas pakaian ana..", Kata Rista tanpa bisa melawan

Wajah gadis itu tersipu malu saat mulai melucuti pakaiannya sendiri dihadapanku. Ada sedikit perlawanan pada akal pikirannya namun tubuhnya tetap melakukan apa perintahku. Terlihat gadis itu sudah melucuti gamis transparannya. Dengan malu2 ia lepas kain terakhir pada dadanya. Dibukanya pengaitnya perlahan, lalu dibiarkannya tali2an itu jatuh menampakkan seluruh tubuhnya yang sudah telanjang

"Bagus.. Lonte Pintar.. Kerudungmu biarkan saja karena lu adalah akhwat lonte mulai sekarang!"

"Ba.. baik tuan.."

"Sekarang Lu nungging!"

Rista menuruti kemauanku. Terlihat ada ketakutan pada wajahnya yang cantik lugu itu. Dia mulai memposisikan tubuhnya dalam posisi menungging, memamerkan bongkahan pantatnya yang putih mulus.

*plak plak plak* kutampar2 pantat akhwat telanjang itu sebelum kuarahkan batang penisku pada vaginanya yang sudah belepotan terkena semburan spermaku tadi

aku kembali mengarahkan batang penisku panjang ke liang senggama gadis alim ini. Kali ini dalam posisi anjing yang membuatnya terlihat sexy dengan payudaranya yang menggantung. kusodok vagina Rista dari belakang dan diapun mendesah penuh gairah..

"Aahhh.. Aahhh.. Aahh.."

"Enak?"

"Sshhh.. Iyaa.. sakit.. tapi enak.. tuaann.. Aaahh"

Desahan demi desahan terdengar kencang darinya membuatku semangat untuk kembali menyetubuhi gadis cantik alim yang resmi menjadi budakku.

Malam ini kami bercinta hingga 5x kali, membuat rahimnya berkali-kali harus menampung sperma Endrix, tuannya.

**bersambung**

Oke mulai sekarang Aku berganti menjadi Endrix si berandal itu. Aku adalah pikirannya. pikirannya adalah kelakuanku. Untuk mempermudah penulisan, biarlah penulis tulis nama Endrix saja, sedangkan Rony hanya akan penulis tulis disaat terjadi perbincangan mimpi dengan iblis
Mantap suhu perbudak ukthy ny dan cari mangsa lgi hu dengan si ukthy rista
 
Wahhh awal muka dari budak budak sex yang lain dimulai di sini bersama si Endrix
 
Bimabet
Mantap updatenya. Habis ini di jadika persembahan buat para iblis
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd