c00l9uy
Calon Dewa Semprot
Hmmm akhirnya menikah juga...di RS, dihadiri keluarga dekat ku, termasuk eyangku, dan pakde tho.
Dengan bantuan obat2an, selang oksigen dan berbagai alat penunjang kehidupan lain, papaku dibuat sadar agar bisa menyaksikan pernikahanku.
Sudah lebih dsri 30 menit terlambat dari jadwal, mempelaiku belum datang.
Aku sudah pasrah, kalaupun kali ini aku masih belum bisa membahagiakan papa, aku ikhlas. Kami semua resah dengan situasinya. Pak penghulu juga sudah beberapa kali melihat jam tangannya.
Gk berapa lama dia datang dengan tergopoh gopoh memakai make up tipis, ronce melati dan kebaya putih. Mamaku segera membantu merapikan dandanannya.
"Maaf maaf, tadi jalanan penuh banget, maaf."
Keluargamu mana?
Dia menggeleng sambil tersenyum.
"Aku sendirian"
"Ndre, mana keluarga mempelai wanita?" Bisik pakdeku
"Nggak ada pakde" bisikku
Keluargaku terpaksa berembuk dan diputuskan saksi nikah dr pihak perempuan adalah pakde tho
Dan kamipun menikah.
Kulihat papaku tersenyum, matanya berbinar.
Ketika kami sungkem pada papaku yang duduk di kursi roda. Kulihat papa menitikkan air mata. Seumur hidup baru kali itu aku melihat air mata papa.
Akhirnya kami bisa membahagiakanmu, papa.
Aku dan istriku tidak pernah tinggal di tangsel, kami memutuskan mengontrak rumah kecil di jakarta selatan dan memulai hidup baru kami dari nol.
Agak buru² neh.. endingnya...
Bisa di rapihin lagi enga hu cerita nya... Ending nya...lebih berkesan
Biar close sekalian pertanyaan pembaca... Xixixi