Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MISTERI WHY

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 




Part 4




"Huhhh..... Huhhhh.... Huhhhh...!
Nafas Tartar masih tidak beraturan, walau rasa takutnya sudah mulai menghilang terhadap wanita itu.

"Aaaku mohon...! Bbbantu aku..?" Roh wanita itu memelas meminta tolong, dia duduk bersimpuh dengan kedua tangan mengatup di hadapan Tartar.

Tartar hanya diam. Dia masih tidak habis pikir. Belum habis dengan rasa penasarannya terhadap perubahan pada istrinya dan dirinya seakan menerima akan perubahan dirinya. Dan sekarang dia dihadapkan pada hantu yang butuh pertolongan darinya. Apa ini mimpi, atau dejavu, dan setiap kali mengingat keras semuanya terasa sakit dikepalanya.

"Kenapa harus aku..!!?" tanya tartar sambil memijit keningnya yang mulai sedikit pening

"Karena kau yang basi melihatku.."

"Basi...!! Bisa maksudnya..?"

"Ia... Maksudku itu.!" Ujar wanita itu tanpa dosa.

"Kampret ni mahluk halus.. !!!! Udah pening - pening kayak gini, malah ngajak main plesetan kata...! Umpat Tartar dalam hati.

Tartar kembali terdiam. Dia kembali merangkai ingatan kejadian - kejadian sejak dia pulang dari rumah sakit. Apa sekarang dia mampu melihat sesuatu hal hal yang bersifat gaib, seperti dia melihat mahluk besar berjubah hitam. Dan sekarang, dia harus berhadapan dengan hantu wanita. Apa ini suatu anugerah atau musibah, Tartar pun tak bisa berpikiran jernih dengan kejadian itu. Dan yang mengganggu pikirannya adalah, dia mulai lupa akan kejadian sebelum dia mengalami kecelakaan. Dan seberapa kerasnya Tartar mengingat, tetap saja dia hanya mampu mengingat saat dia terbangun dari rumah sakit, dan juga sebuah bayangan kecalakaan. Dan Tartar juga bersukur karena masih diberi kesempatan untuk ingat kalau dia memiliki istri dan anak.

"Apa mungkin aku Amnesia...!!??" Batin Tartar.

"hhheeeeyyy... Hheeloowwww.. Aaku mmasih ddisini"

Tartar kembali menatap sosok wanita yang berkulit pucat, wanita yang tadi terlihat menyeramkan, sekarang terlihat anggun dan cantik dimata tartar, hanya saja wajah pucatnya menutupi kecantikan wanita ini.

"Apa mungkin aku punya penglihatan mata batin...??" ujar tartar sambil mengusap wajahnya

"Bagaimana...!" Tanya wanita itu lagi.
Tartar diam tidak menjwab.

"Jika kau bisa membantuku. Aku akan siap menjadi pelayanmu. Dan siap mengikuti semua perintahmu...!" lanjutnya

"Pelayan....! Mengikuti semua perintahku..!!" jawab tartar dengan mata sedikit mesum

"Jjangan nngeres....!" Ujar hantu wanita itu.

"Si...siaapaa yang nge...ngerrress..!" Tartar tiba - tiba kecantol gagap. Wajahnya tersipu karena pikirannya terbaca oleh hantu wanita itu.

"Oooowwwaaaaa....... Oooowwwwwaaaa....!"

Suara tangisan putri Tartar kembali mengayun dengan nada fals. Tartar langsung mendekati putrinya. Tapi dihalang oleh hantu wanita.

"Kau belum jawab...!"

"Ia..... !" Tartar hanya menjawab singkat dengan penuh kepasrahan.

"ooke ssekarang kkmu bberkemas bbiar aaku ttemenin pputri kkamu ddlu, aaku ga ttahan ccium bbau kkamu" sambil memencet hidung yang bangit





############





Dalam kamar mandi, Tartar sedang berendam sambil menyeka membersihkan kotoran pada tubuhnya,
Kembali tartar mencoba mengingat kejadian yang dia alami sebelumnya..

"aarrrrrkkkkhhhh keenapa ssetiap aku ingin mengingat, otak ini rasanya mau pecah... Aarggggh" Ucap tartar sambil menahan sakit, kedua tangannya memegang kepala sambil berjalan keluar kamar mandi, lalu dia duduk di sofa lantai atas, matanya mulai berkunang - kunang

Hingga........




##########





Kedua mata tartar mulai terbuka, dan melihat ke arah jam dingding

"4 jam apa aku tadi ketiduran atau pingsan..!!?? Ujar tartar sambil berdiri, lalu berjalan menuruni tangga,

Samar - samar Tartar mendengar seperti ramai orang yang berbicara di ruang tamu.





######





Ruang tamu

Terlihat istrinya tytyd sedang mengobrol dengan sepasang berpakaian seragam seperti sedang menjelaskan pada istrinya

"Begini bu, saya kemari mau mengirim pesanan ibu, sesuai yang kemarin yang kami telpon ke ibu, dan sekarang kami akan mendemontrasikan pada ibu.." ujar sales yang pria.

"Apa ibu akan menggunakan dengan suami ibu...? kalau benar.. Biar sekalian kita terangkan kalo suami ibu ada.." Ujar perempuan disamping pria tadi

"Betul...! Saya akan mempergunakan bersama suami saya, bentar saya panggilkan..!.. Pah... Pah.. Papah...!!!"




#####






Tartar menuruni tangga, lalu menuju ruang tamu,

Tytyd sedang berdiri dihadapan tamu, dan tartar pun sedikit terkejut dengan apa yang dilihatnya. Tytyd yang terlihat anggun mengunakan rok terusan hingga mata kaki, bermotif bunga bunga kecil pada atasannya dan rok abu abu, pakaian yang sangat sopan menurutnya, tapi menambah kesan cantik anggun dan dewasa.

"Kenalin ini suami saya, pak... Bu" ujar tytyd. Lelaki itu langsung berdiri lalu berjabat tangan,

"Bu Jembut... Kenapa..?" Tegur lelaki itu pada rekannya. Tartar memperhatikan bu Jembut yang menatap Tartar, dan sesekali menatap sebuah bingkai foto di sudut lemari depan.

"Eh... Maaf kenalkan pak, saya Jembut Kastuari, rekannya pak Teleng, kami kesini mau memperagakan alat gym yang ibu Tytyd pesan" ujar Bu Jembut

"Maaf nyah, belanjaan yang dicari ga ada....!! eh maaf ada tamu.... maaf..!" tiba tiba Sri muncul dipintu depan sambil menggendong Shien. Tartar pun sedikit menrenyit melihat sikap Sri yang lebih sopan, sangat jauh dengan sebelumnya waktu menyambut dirinya dengan sikap centil dan sedikit menggoda. Sekarang Sri terlihat menjaga sikap layak seperti pembantu terhadap tuannya

"Ya udah Sri.. tolong buatkan air minum buat tamu" Perinta Tytyd

"Baik bu" jawabnya. ketika melewati mereka, Sri berjalan sedikit membungkuk.

Aneh... Sangat aneh apa lagi ini.. Tartar kembali memijit kepalanya, kemudian dia teringat sesuatu untuk meyakinkannya.

"Karena saya ada janji, mungkin silahkan lanjut aja sama ibu, maaf saya ke kamar dulu, ada yang tertinggal" Pamit Tartar

Kemudian Tartar meninggalkan ruang tamu dan memasuki kamarnya untuk menyakinkan.

Ketika masuk ke dalam kamar, Tartar kembali terhenyak.. Di pintu kamarnya, Tartar berdiri memperhatikan kamar tidurnya. Ternyata kamar yang tadi malam dipakainya, yang penuh dengan kotoran, ternyata sudah bersih dan tidak terlihat kotor, untuk bau yang dia rasakan tadi pun, dia tak menciumnya.

"Ada apa pak..?" Tanya Sri yang tiba tiba sudah berada disampingnya.

"ehh.. Aaanuu srii aaaaku ...... Aku tadi lupa ada yang tertinggal tapi kok ga ada ya...!" Tartar sedikit gugup dan berbohong untuk mengalihkan kegugupannya

"..ooo ini yah yang tertinggal tadi.??. Sri nemu waktu ngebersihkan kamar..!" sri menyerahkan jam tangan pada Tartar, Sri sedikit tersenyum manis, tapi senyum itu bukan senyum menggoda, tapi senyum akan sikap Tartar yang kebingungan

"eeh.. Mmaakasih Sri..!" Tartar sambil menerima jam tangan dari Sri

"Sejak kapan aku pake jam tangan" dalam hati tartar

"mari pak, sri mo bikin susu buat Shiena" ujar Sri. Tartar mengangguk lalu pergi keluar lewat pintu samping..

Saat di pintu pagar matanya menatap ke seberang jalan, wanita misterius itu sudah berdiri disana dengan menatap kearah Tartar, seakan agar tartar menghampirinya. Saat akan melangkah

"Pah, kok ga pamit...!!?? Trus Perginya mo pake apa? Kan mobilnya papah lagi di bengkel... mau ga pake mobil aku..??." Ujar Tytyd didepan pintu ruang tamu.

"eee ga mah, papah pake angkutan umum, maaf ga pamit, papah buru buru..!" jawab Tartar langsung berangkat.

Ketika Tartar mendekati gerbang rumah. Tartar kesandung kakinya sendiri. Sehingga tubuhnya terhuyung kedepan. Beruntung Tartar bisa mengusai keseimbangan tubuhnya sehingga dia tidak jatuh ketanah..

"Hati hati.." Teriak Tytyd sambil melambaikan tangannya. Dan dibalas Tartar





########





Dilain waktu didalam kantor polisi, seorang anggota kepolisian yang terlihat kusut di wajah, sambil membulak balik suatu berkas pada tangannya. Tertulis di depan meja kerjanya sebuah papan nama Akp Bonar.

Tok..tok

"maaf ganggu dan"
Ipda Toge memasuki ruangan Akp Bonar. Ipda Toge memberikan lagi sebuah berkas kepada Bonar sebelum dia duduk.

"Itu berkas berkas tentang hasil autopsi Wanita, diduga korban mengalami pemerkosaan selain percobaan pembunuhan minggu lalu di sebuah villa yang disewanya!" Ujar Toge.

Bonar membolak balik berkas itu. Dia membaca penuh dengan perhatian. Dahinya berkerut, bibir hitamnya bergerak komat kamit.

"Loh... Itu bukannya korban percobaan pembunuhan saja.?"

"Bukan pak..! Karna hasil dari tem forensik mengatakan, di alat kelamin wanita itu ditemuka sperma laki - laki. Dan dari hasil infestigasi saya terhadap para saksi yang melihat dia sebelumnya, nihil Pak, boleh dikatakan kita belum mendapatkan tersangka yang melakukannya!"

"Hmmmmm.... ! Jadi, nggak ada petunjuk ya.. !!??" Bonar sesaat diam. "Kenapa setiap kali kita menangani kasus, selalu saja mengalami kesialan, belum lagi kasus kecelakaan kemarin buat kepala ini mo pecah" Bonar menarik nafas." Ini pasti gara - gara nama kau..! Kau ganti saja nama kau itu.. Masa nama Toge..!" Ujar Bonar menumpahkan kekesalannya.

"Mau bagaimana lagi Pak.. Orang tua saya yang ngasi nama itu. Pas waktu itu saya lahir. Bapak saya ngeliat kalau Kontol saya besar. Jadi bapak saya ngasi nama Toge, artinya Totong Gede..!"

Bonar hanya mengangguk menganggukkan ibu jari kakinya yang ada dalam sepatu.

"Suka hati kaulah..!"

Bonar meletakkan kedua siku tangannya di atas meja, dan kedua telapak tangannya menopang dagunya yang tidak lancip.

"Kenapa Pak..?? Kayaknya kusut..?"

"Aku mendengar gosip. Kalau komandan akan memutasi kita berdua. Karena selama ini kita selalu gagal memecahkan kasus. Dan dua kasus kali ini adalah kasus final. Kalau dalam jangka waktu tertentu, kita tidak dapat memecahkan kasus ini. Kelar sudah...!"

"Nasipppp.... Kenapa aku jadi kebawa ya...!" Toge mengeluh dalam hati.

"yang buat aku heran, ga ada bukti dan saksi yang melihat, semua sangat rapih huuuff .." Ujar Bonar seraya menarik nafas panjang.

"Siang Pak...!" Seorang Polwan memasuki ruangan Bonar.

"Ada apa..?"

"Bapak di panggil Komandan ke ruangannya..??"

"Kelar sudahhhh.....!" Dengan kompak, Bonar dan Toge berucap dalam hati....




#####





Kembali ke lokasi saat Tartar menemui wanita misterius.

"Sudah nunggu lama?, kok kamu sudah disini, apa kamu tadi pergi ketika aku pergi?" tanya Tartar

Wanita misterius itu tak menjawab, hanya senyum tipis dibibirnya, lalu berbalik berjalan, Tartar pun mengikuti di sampingnya

Tartar dan wanita itu berjalan dibawah langit siang yang tidak terlalu terik, tapi cukup membuat orang yang berjalan kaki menyeka keringat.

"Kita naik angkot aja.. Kebetulan itu ada angkot yang lagi ngetrek..! Ujar Tartar.

Mereka pun menaiki angkot. Tartar duduk diujung dengan wanita misterius dihadapannya, tak banyak yang naik angkutan itu, hanya 5 orang penumpang termasuk dirinya, dan 1 orang duduk disamping pak kusir yang sedang bekerja..

Tuk tik tak tik tuk.. Stooop ini angkot oooiii

1orang seorang nenek yang duduk dengan menunduk dibelakang supir, dan seorang lelaki kurus disampingnya

Di sepanjang perjalanan menuju rumah sakit, Tartar hanya terdiam, tapi Karena rasa ingin tau yang besar, akhirnya Tartar pun mulai bertanya kepada wanita itu tentang dirinya.

"Hey maaf, aku lom tau nama kamu, boleh aku tau siapa nama kamu" Tanya tartar

Wanita itu mengelengkan kepalannya

"aaaku.. Gga tau ssiaapa nnamaku." jawabnya lemah sambil menunduk memandangi tangannya yang memainkan ujung roknya.

"alamat, suami, pacar... Orang tua..?"

Dijawabnya dengan gelengan kepala

"hadeuu.. Gimana mau nolong kalo kamu..!"

"makanya aku minta kolong. Karen cuma kamu yang bisa" Matanya mulai menatap pada Tartar.

"Adeeehhh.... Nih cewek. Main plesetan lagi...!!" Umpat Tartar.

Dan.....

"damn", sorot matanya buat hati Tartar berdebar... Begitu lembut.. Hangat dan penuh harap pada diri tartar.

"Ya sudah, kita mulai mencari di rumah sakit, mungkin ada data tentang kamu sebagai petunjuk!!"

"iya bang" jawab wanita itu mengangguk bersemangat melihat keseriusan Tartar

"maaf ibu ibu bapak bapak.. Jika perjalanan terganggu oleh nyanyian kami berdua...!!" Tiba tiba 2 orang pengamen masuk, salah seorang duduk di lantai pintu angkot dan mereka pun mulai bernyanyi, menyanyikan sebuah lagu yang sangat fenomenal dan keramat.

" Di kesunyian malam ini

Ku datang menghampiri

Dirimu yang pernah berjanji

Sehidup dan semati

Ku ingin bersama berbaring di dadamu

Lupakan khianat yang lalu

Di kekelaman hati ini

Kan kutagih sumpah mati

Yang kau bisikkan ke rambutku

Melambai tanpa arti

Ku ingin bersama berbaring di dadamu

Lupakan khianat yang lalu


Tiba - tiba hidung Tartar berkedut, seperti mencium bau amis ketika dua bocah itu hadir

"terima kasih, semoga partisipasi bapak bapak ibu ibu membantu kami untuk mencari makan" ujar salah satu

Ketika salah satu membuka topi u mengumpulkan uang dari penumpang..

"Hueeeeeeekkk... Tartar pun seperti mau muntah dan tersentak ke sudut belakang mobil saat tau kondisi tubuh salah seorang pengamen. Bau amis yang sedari tadi Tartar rasakan terjawab sudah saat pengamen cilik membuka topi. Terlihat bagian atas kepala pengamen yang menganga. Batok kepalanya tidak ada, sehingga tampak jelas otaknya yang merah, terburai keluar. Darah yang menetes dari kepalanya langsung membasahi seluruh wajahnya.

Tartar merasa pusing diotak dan mual melihat kondisi pengamen itu, tak terlihat wajah kesakitan dari pengamen, hanya ada sebuah senyum diwajahnya yang pucat pasi.

Sekitar 1 menitan sipengamen menyodorkan topinya yang berisi serpihan otaknya yang penuh darah. Si pengamen kembali memakai topinya, lalu dia beranjak pergi dan mengajak temannya, dan

"Huuuekkk ... Hueeekss

Tartarpun kembali muntah, ternyata temannya berdiri sambil menopang usus yang terburai keluar diperutnya dengan berlumuran darah...

Tak tahan, Tartar hanya memejamkan matanya, terasa mobil perlahan berjalan lagi baru Tartar membuka matanya lagi

Dan tak lama Tartar bersama wanita itu sampai diarah tujuan.. Saat Tartar turun, sekilas Tartar menatap wanita tua dibelakang supir, dan wanita itu balik menatap balik, membuat Tartar tersentak, dengan perlahan tubuh Tartar menjauhi wanita tua itu, dan melangkah turun dari angkutan umum bersamaan dengan turunnya seorang penumpang yang ada disamping sang supir.

Tartar masih terpaku menatap wajah wanita tua, yach wajah wanita tua itu separuh telah hilang, terlihat hanya tulang tengkorak disela darah yang mengering, di lubang wajahnya banyak belatung yang mengeliat menggerogoti dagingnya. Wanita tua itu tersenyum sambil melambaikan tangan dan berucap pelan

"Hati hati nak, ingat tujuan hidup kamu?" ucapnya, yang membuat tartar jijik, disela dia berucap belatung tersembur keluar dari mulutnya bersamaan empat giginya.

Tartar pun melangkah mundur

Teng teng teng...

Terdengar suara bel sekolah membuyarkan lamunan Tartar, lalu langsung berbalik ternyata dia berhenti di sebuah sekolah dasar yang terkenal di kotanya

"lho kenapa aku berhenti disekolah? Perasaan aku berhenti di rumah sakit" tanya Tartar pada dirinya sambil menatap rumah sakit yang emang tak jauh dari dia tempat nya berhenti dari angkutan umum.

"kkamu ttau....! wwanita ttadi sssedaang menncari aaannaknya yyang ssudah mmembuang ddiirnya, ssungguh ttega mmereka..!! sudah lah kkita lllanjuttkan, kkittaa.... jjaalan aaaja .....llagian daah dekat" Ajak wanita misterius berjalan meninggalkan Tartar yang masih menatap bangunan sekolah dasar, lalu dia pun mengikuti wanita mesterius menuju rumah sakit.


#$$$$

saran dan kritiknya ya....


semoga terhibur..

salam by @jodoaNG dan @D 805 KI
 
Terakhir diubah:
bingung juga kalo jadi polisi di cerita suhu...

Kasus nya susah-susah dan nama polisinya bikin ngakak...empat jempol buat suhu...jodoaNG...

Apa jd beli alat gym yg ditawari oleh ibu jembut kaswari...hahahah...?

"Bu tytyd gimana sih, jadi nggak beli", ucap bu jembut....

Lanjutkan suhu... walau agak bingung cerita nya tp bisa bikin ngakak abisss.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd