-- ROES -- EPISODE 4
"ndak papa kok ma. dia gak jawab banyak" jawab mas Hari singkat
"mas gak ngebujuk dia biar gak pergi" tanyaku lagi
"uda lah ma. mungkin dia memang pengen ke rumah romo mu. lagian kita gak ngelakuin apa - apa itu" jawab mas Hari coba menenangkan aku
"smoga Rika gpp ya mas"
hari itu aku masih penasaran sama Rika yang tiba - tiba pulang ke rumah Romo. dia memang baru gak mau cerita banyak kepada kakaknya ini. aku terus mencoba berpikir positif. mas Hari juga gak bisa membujuk dia berbicara. hanya ada satu kemungkinan lagi, yaitu mas Rudi. aku harus coba bicara padanya. siapa tahu dia mengetahuinya.
"mas. coba tanya mas Rudi. siapa tahu dia tau" bujukku ke mas Hari.
"iya ma. nanti papa bbm Rudi" jawab mas Hari
coba kutenangkan diri ku supaya tak mengganggu aktifitasku dirumah. apalagi ini hari libur. pekerjaan rumah numpuk. belum lagi anak - anak yang minta ini itu.
sudah hampir jelang sore hari, mas Hari terus kutanyai dan jawaban mas Rudi juga tidak tahu. iseng aku buka HP mas Hari. bbm dia ke Rudi kosong dan tak ada aktifitas chat seharian ini. aku merasa mas Hari kurang serius menanggapi permasalahan ku ini. terpaksa aku coba hubungi mas Rudi sendiri.
ternyata mas Rudi merespon invitasi ku dengan cepat. kucoba segera hubungi lewat obrolan teks. mumpung anak - anak sedang pergi sama papanya. mas Rudi banyak bercerita sore itu kepadaku. mas Rudi malah meinta maaf kepadaku karena dia terlalu ngotot ngajak Rika untuk segera menikah. aku jadi tambah bingung. sebagai kakak aku sudah mencoba untuk memberikan pengertian yang terbaik bagi adekku. mungkin ada alasan tersembunyi adekku menunda - nunda pernikahan dia. aku terus bujuk mas Rudi supaya bertanya pada Rika apa alasannya belum mau menikah.
sebulan sudah aku terus coba gali alasan Rika menunda pernikahannya. tetapi Rika tak juga kunjung menjawab. sudah beberapa kali mas Rudi maupun aku datang kerumah romo. tetapi Rika tetap diam. meski keadaan dia sudah jauh membaik. sepertinya dia sudah baik - baik sampai dihari dimana mas Rudi dan Rika sama - sama mengatakan sesuatu kepadaku. aku suruh bertanya ke mas Hari.
aku semakin penasaran dengan mas Hari. ada apa sebenarnya.
"mas. sekarang kamu ngaku padaku. ada apa dengan Rika" tanyaku dengan keras pada mas Hari
"kenapa sih. mama kok memaksa papa. kan papa gak tau apa - apa" jawab mas hari.
setiap hari mas hari selalu bilang begitu setiap aku tanya. kemudian karena sedikit bertengkar dirumah akhirnya mas Rudi mengakuinya.
"ya . ma.. mas capek ditanya terus sama mama. kini mas mau ngaku"
"apa mas apa??" tanyaku mendesak
"mas cinta dan sayang sama mama, tapi mas mulai suka sama Rika ma!" jawab mas Rudi sambil sedikit keras
"apa?? mas suka sama Rika ?" jawabku sambil terkaget sekaget - kagetnya
"kenapa bisa mas? aku istri mas!" jawabku sambil menahan kucuran airmata tanda tak percaya semua ini,
"iya ma.. semenjak Rika tinggal bersama kita, mas makin tertarik dengan Rika ma!" aku mas Hari dengan lantang didepanku
"kenapa mas? kurang apa aku mas? mas kan tau kalau Rika adalah adik kandung ku kan!" seruku
"iya mas tau.. makanya mas jujur sama kamu ma"
kami saling terdiam. mas Hari kebingungan sembari menahan emosi. sedangkan aku hanya terisak sedih menahan sesak didadaku. seolah tak percaya atas apa yang aku dengar dari mas Hari.
"maafkan aku ma" ucap mas Hari sambil berlalu dari hadapanku.
aku hanya bisa terduduk lesu mendengar perkataan mas Hari. aku mulai berpikir. apa aku ini terlalu banyak kekurangan. apakah aku ini jelek? gemuk? apa mas Hari gak memikirkan 2 anak hasil perkawinan kita?
semenjak hari itu beberapa hari ini kami hanya saling diam. berbicara seperlunya. tapi kami juga harus menjaga sikap didepan anak - anak. kami harus terlihat cerita meski hati kami saling perang saat ini.
tapi aku mulai bisa menerima kenyataan ini. apa ini karena masalalu ku? apa dalam hati kecil mas Hari masih memikirkan masalalu kelam ku? mungkin karena tak sempurnaanku diwaktu kami berjumpa yang membuat mas Hari melakukan ini. mungkin demi anak - anak, aku harus berbicara dan merajut kembali hubunganku dengan mas Hari. kutemua dia diwaktu pagi hari. mumpung libur dan anak - anak keluar bermain.
"mas. kita harus bicarakan ini. tak baik kalau terus - terusan. maafkan aku karena masih terdiam beberapa hari ini mas" ucapku memulai obrolan
"maafkan juga mas ya ma. atas semua kesalahan yang telah mas lakukan" jawab mas hari lirih.
"iya mas. aku tau kalo aku bukan yang sempurna buat mas. mas boleh menikahi Rika kalau Rika mau. tapi tolong mas, demi anak - anak, aku jangan mas tinggalin" pintaku
"ma. aku sudah sadar akan anak - anak kita. mas tak mungkin meninggalkan kalian. mungkin dengan Rika pulang ke rumah Romo. bara api dalam keluarga ini bisa mulai padam" jawab mas Hari pelan
"mas. aku sadar kalau mas masih ingin mencari yang lebih baik dari aku. aku iklas mas. asal mas jangan tinggalin aku. mas aku rela dimadu demi mas dan anak - anak kita"
"ma. demi itulah aku harus berpikir seribu kali. tak mungkin aku menghianati janji kita dulu" jawab mas hari menenangkanku
"lalu. sudah sampai dimana hubunganmu sama Rika mas?" tanyaku pelan
"maaf ma. mas sudah meniduri Rika dua kali ma"
"apa mas sudah menanam bibit mas ke Rika?" tanyaku lagi
"tidak ma..mas hanya melepas hawa nafsu mas saja kepada Rika. mas tak pernah melepaskannya didalam. mama tau sendirikan. apalagi dimanapun tak ada waktu berlama - lama" aku mas hari
"ya sudah. aku coba bicara sama Rika sore ini. barangkali dia bersedia mas kawini" bujukku
"jangan ma.. gak usah begitu. mas sudah mulai sadar kalau mas salah. pokoknya mama jangan bilang ini ke Rika" rayu mas Hari menahanku
"tapi aku harus membicarakan ini dengan Rika mas. atas apa yang sudah mas perbuat dengan Rika. pasti Rika juga memendam sesuatu dariku mas"
"ya sudah. tolong sampaikan maafku pada adikmu ma"
"iya mas"
sore itu pula aku kerumah Romo untuk menemui Rika. aku harus menyelesaikan permasalahan ini. tekadku sudah bulat. jika memang Rika mau menerima mas Hari dan aku, maka akupun akan rela dimadu.
"Rika, mbak pengen bicara"
"ya mbak. ada apa emang?" penasaran,
"ini tentang kamu dan mas Hari"
"hah?memang ada masalah apa sih mbak?" jawab dia menutupi
"sudahlah Rika. mbak sudah tau semuanya. mbak gak kenapa napa" jawabku lirih pelan
"mbak,, jadi mbak.. udah tau semuanya" jawab dia sambil memegang tanganku dengan erat
"iya Rika. mbak sudah tau semuanya. antara kamu dan mas Hari suami mbak" jawabku sambil senyum
"mbak. maafkan Rika mbak.. Rika gak punya maksud ... " kututup mulut Rika,
"uuuussstttt . udah Rika . udah. mbak tau kamu gak punya maksud merebut mas Hari dariku" jawabku menenangkan Rika
Rika hanya terdiam dan mengangguk.
"kmu adalah adekku Rika. mbak ingin tanya sesuatu sama kamu. apa kamu mau dinikahi mas Hari?" tanyaku\
"apa mbak? nikah sama mas Hari?" tanyanya heran
"iya Rika. kalau kamu mau, mbak iklas. kita tinggal bersama serumah" jawabku membujuk
"tidak mbak. tidak. sebenarnya aku sama mas Hari waktu itu cuma khilaf mbak. tak ada maksud lebih dari itu. cuma sekedar melepas saling nafsu saja mbak" jawab rika rada takut
"iya mbak tau. mbak dulu memang sudah tidak sempurna seperti yang diharapkan mas Hari. wajar kalau dia melihatmu begitu bergairah. kamu itu cantik. mas Hari juga sudah tau sendirikan mainnya seperti apa" bujukku
"tidak mbak tidak. aku tak mau mengganggu keluarga embak. mbak sudah memaafkan aku atas khilafku aja Rika sudah sangat lega dan senang" jawabnya polos
"iya Rika. mbak udah memaafkan semuanya. jadi apa maumu sekarang" tanyaku
"Rika sudah plong. dengan ini, aku mau segera meresmikan hubunganku dengan mas Rudi mbak" jawab nya sembari tersenyum
"ya sudah kalau begitu. biar nanti ku sampaikan lewat mas Hari" jawabku
aku pun pulang dengan sedikit lega. memang itu harapanku. tetapi melihat mas Hari yang begitu, aku jadi khawatir kedepannya akan seperti apa. dibalik itu semua, aku juga ingin sebenarnya meminang Rika untuk mas Hari. tetapi Rika sudah menentukan pilihannya. seandainya ada wanita yang dilirik mas Hari, mungkin aku juga akan memepertimbangkannya. tapi bagaimana aku? apa aku harus rela dimadu dengan orang yang bukan siapa - siapa aku? persetan dengan itu, tapi bagaimana dengan anak - anakku?
-- BERSAMBUNG --
-- sesuai janji.kali ini show boobs saja. barangkali ada yang tertarik