Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Lonely Adventure story 2

Hmm, andai aja yang dikirim beneran Aiko. Terus Aiko ketemu neng Dea, yang sama-sama calonnya Anto. Mungkin sedikit friksi antara keduanya bisa jadi bumbu.
Mungkin juga Surya jadiin teh Yeti kakaknya neng beneran, bukan sekedar kakak angkat.
 
Hmm, andai aja yang dikirim beneran Aiko. Terus Aiko ketemu neng Dea, yang sama-sama calonnya Anto. Mungkin sedikit friksi antara keduanya bisa jadi bumbu.
Mungkin juga Surya jadiin teh Yeti kakaknya neng beneran, bukan sekedar kakak angkat.
Ide brilliant suhu... nubie tampung suhu... makasih support nya suhu..
 
Hore... Bentar lagi update... Udah ganti hari.... Asek.....

#semogakhilaflangsungduascene....
 
Mestinya si om khilaf nih sekarang...bala batuan dr jepang kan mau dateng..
 
Mulustrasi....


Neng Dea






Teh Yeti





Lanjut lagi ya suhu....




*Chapter dua puluh lima, hari kesembilan dan sepuluh.



•••©©©•••



"Biar dia denger sendiri saja maksudku mas dan di depan ku. Jadi aku bisa kontrol. Perasaan nya sangat halus mas, mudah terbawa perasaan, mungkin karena jalan hidup yang selama ini ia alami. Tapi yang paling aku khawatir, kalau ia nekat dan bertindak sendiri, sedang aku sedang susun strategi nya dan menunggu perintah. Bisa berantakan semua."

"Memang Neng sanggup apa lae?"

"Aku juga ora ngerti mas, tapi sing jelas, dia.. tidak hanya seperti yang kita lihat... sekarang.."


Aku masih di sofa juga dengan mas Surya. Tidak terlalu lama, Neng keluar dari kamar disusul teh Yeti. Teh Yeti sudah terlihat merah mukanya, tidak seperti tadi.. tampak senyum simpul muncul di bibir nya, walau matanya masih bengkak habis menangis.

Aku yang melihat ini, segera senang tapi sedikit aneh. Apa yang ke dua wanita ini bicarakan dikamar saat aku tidak perhatikan tadi?

"Teh, mandi gih.. kusut pisan... biar segar dan cantik lagi..."

"Apasih Neng.. teteh memang mau mandi dari tadi juga."

"Eleuh eleuh bodoran we.. dari tadi keluar kamar aja nggak sudi.."


"Iya teh, mandi lah.. biar kita makan samaan disebelah. Anto belom makan dari siang."

"Tunggu yaah, teteh mandi heula sekadap."

"Aih... kasihan pisan yayang Neng, what happend aya naon a?"


"Itu kejar ketik skripsi nya si blegug Ridwan. Aa mau kelar in sekarang, udah selesai sih.. jadi aa tadi tunda makannya."

"Jangan kitu atuh a, namanya bantu teman. Ada pahala nya.."

"Iya sih.. Neng, tadi omong apa ama teteh di dalam kok teteh cepet banget berubah nya?"

"Ada deh, kasih tau gak yah.. nggak ah, rahasia wanita. Para cowok gak boleh tau. Pokok nya neng sekarang seneng pisan, lengkap, punya teteh dan punya mas. Malah kalo perlu, jangan pisah-pisah lagi. Biar Neng merasa lengkap."

"????" kaya nya memang rahasia wanita .... yang aku bisa tebak... hehehe...

Selepas teh Yeti mandi dan berdandan secukup nya, kami ber empat keluar kesamping untuk makan.

Kali ini aku duduk hendak sama Neng dan dihadapan teh Yeti bersebelah dengan mas Surya.. tapi teh Yeti minta pindah, ia ingin di sebelah Neng.. aku ikuti. Aku di depan Neng, teh Yeti di depan Surya... halah.. makin ruwet, jadi... liat-liatan.. maksud hati gak sebelahan malah hadapan. Gak apa-apalah ama yayang sendiri. Yang di sebelah aku ini, kok mendadak anteng?

Kami segera pesan makanan. Aku yang memang lapar, makan dengan segera setelah makanan datang. Neng juga makan. Tapi yang didepan Neng, makan nya halus banget, beda ama aku yang gak pake jaim-jaim an, laper tawwa.. eh kok keluar logat sulawesi?


Lewat setengah jam aku makan tanpa banyak bicara. Aku sudah selesai, yang lain ternyata... aku baru perhatikan, sudah selesai dari tadi. Hanya menunggu aku.. hadehhh...

"Habis ini pada mau kemana teh, mas?"

"Mau kemana? emang mau kemana?" tanya mas Surya

"Nggak siapa tau ada acara lain gitu.. yang jelas, aku mau pulang yah. Ada kerjaan ku yang harus aku urus."

"Apaan a" tanya Neng

"Kerjaan yang menyangkut kejadian di desa ini."

"Ooo... "

"Lae, udah aku lapor ama komandan mengenai omongan kita kemarin, komandan bilang, kita ikut istruksi lae saja. Lae yang lebih paham musti gimana nya. Aku juga sudah kirim anggota awasin situasi dan keadaan lae."


"Makasih mas. Justru malam ini aku akan dapat kabar dan perintah lanjutan. Mudah-mudahan bisa kita laksanakan dengan lancar dan berhasil."

"Mas.. (aku dan mas Surya sama lihat teh Yeti) eh.. kok samaan.." teh Yeti malu

"Hahaha.. makanya sekarang pastiin aja teh. Anto aja panggil sama aku. Klo ama mas Surya, boleh panggil mas atau... kang mas kali yah... hi hi hi..."

"Aahh.. bingung ah.. ya udah.. Anto, eee.. bisa cerita dikit soal waktu Yudha dan ibu Haji tadi?

"Boleh lah...justru senang kalo itu informasi penting.."

"Tadi Yudha tanya ama bu Haji, orang utusan Kurzawa mau datang kapan? dijawab rabu sore atau malam. Katanya 2 orang, udah siap kamarnya kata bu Haji. Bapak dan anak katanya. Bu haji bilang harus spesial karena ini boss besar yang punya Kurzawa dan anak nya yang datang. Anak emas satu-satunya."

"Wah, informasi bagus teh. Sebegitu spesialnya kah barang ini dan nilai nya buat mereka sehingga owner dan pewaris nya ikut turun?"

"Juga ada teman nya Yudha, seperti orang bea cukai tapi tidak berseragam, dia bilang besok akan datang 50 orang anggota BC baru yang semua loyalis Fajri Dono, dan bukan orang sembarangan. Gitu kata nya dik.."

"Hmmm... Menarik...bukan jumlah yang sedikit."

Aku mereka-reka, jika ada bantuan 50 orang disana, ada berapa orang sebenarnya saat ini didalam sana? apa aku perlu jalan malam lagi. Tapi kali ini harus hati-hati karena sudah banyak orang sepertinya disana. Dan hebatnya, selama ini betah juga Agus Mercon dan Fajri Dono stay lama disana.

Nanti malam setelah dapat instruksi, aku akan jalan malam lagi.

"Ayo, kita kembali. Sudah malam nih. Mas Surya pasti sudah lelah." ajakku, aku mau istirahat dulu sebelum bangun tengah malam.

"A.. Neng mau tidur sama teteh bisa gak?"

"Hmmm.. tapi Neng bilang aki dulu lah."

"Boleh teh?"

"Teteh jujur malah seneng ada yang temenin tidur. Udah lama teteh tidak ada teman tidur."


"Tapi kamu gak bawa baju sayang buat ganti?"

"Baju teteh ada, tidak usah khawatir kalau itu. Ukuran kita kayanya sama kan?"

"Hihihi... iya teh. Neng pengen banget punya saudara buat temen. Sekarang udah ada."


"Kalo gitu telpon aki sekarang. Keputusan di aki. Aa gak mau Neng tidak nurut aki lho.."

"Iya aa sayang.." lalu Neng telpon aki. Dan setelah dijelaskan siapa teteh Yeti dan aku bantu yakinkan, aki izinkan. Hanya malam ini. Aku lihat sumringah yang sangat di muka ke dua perempuan adik-kakak angkat ini.

Akhirnya aku selesaikan pembayaran makan, karena aku merasa aku yang ajak, lalu kami berpisah. Aku pakai ojek langsung ke rumah kakek Ridwan.



~~~©©©~~~


Saat tiba dekat rumah besar. Aku minta turun dan aku bayar. Ini sudah jam 8, suasana sudah sepi. Ojek balik arah. Aku keluar dari jalan, dan mulai menyusuri tembok luar rumah itu. Aku ingin mempelajari secara lebih detil rumah ini. Untung aku tidak membawa tas laptop, aku kasih Ridwan tadi karena aku mau ke cibadak.

Rumah megah ini, di sudut sudah ada cctv nya ternyata. Hmmmhh, pergerakan ku harus lebih hati-hati. Aku harus bisa menghindari cctv. Aku pelajari, nanti pas hari H, aku akan rusak tentunya. Sekarang baru aku cari dan pelajari. Aku disisi samping kanan, ada ladang kosong lebar 40 meter an, di ujung ladang ada halaman rumah warga yang di pagar bambu saja. Pohon yang kemarin aku pakai intai masih ada. Titik untuk pengintaian nanti, dan titik masukku aku cari. Ya, aku dapat.

Aku terus ke sisi belakang, ada rumah disana, walau tidak rapat, ada jalan 1.5 meter yang membatasi tembok rumah dan halaman warga. Rumah ini pada hari H harus kosong. Rumah masih ada penghuni, lampu dalam masih hidup, lampu halaman hanya bohlam pijar kecil. Aku mengendap tanpa suara. Setelah rumah, kebun buah pepaya, selebar 10 meter, lau rumah lagi, sama ini pun penghuni nya sudah di dalam. Kulewati dengan senyap.

Dan aku tiba di sisi kiri rumah. Ini seperti yang sudah pernah ku datangi, ada semak, dan sekarang jadi bersih, sepertinya di bersihkan. Jadi sekarang tanah kosong saja. Pohon yang tempo hari masih disana. Wah, di sisi ini karena sudah tanah kosong jadi lebih terbuka, aku mungkin tidak akan masuk melewati sini nanti. Kecuali suasana benar-benar aman. Aku cukupkan, karena jika aku teruskan, aku akan sampai di bagian depan, dan disana pasti ada cctv dan penjaga. Aku potong jalan ditanah kosong itu, aku lompati semak, dan langsung masuk jalan utama desa. Dan ku terus ke rumah kakek Ridwan.


Aku sampai rumah kakek

"Assalamualaikum.."

"Wa'alaikumsalam.." suara Ridwan

"Masuk lo bro.. dah ditunggu kakek."

Aku buka sepatu, masuk dan salim kakek.

"Maaf kek, agak malam. Tadi ke cibadak dulu jenguk teman kurang sehat. Kakek cari Anto?"

"Iya nak. Ini langsung saja yah... Kakek mau info kan soal pembicaraan kita tadi malam. Kakek tadi sore jam 5 kumpul dengan semua ketua RW. Ada 6 RW semua. Kakek sedikit mengatakan bahwa kamis besok ada hajatan kades. Dan kita tidak ada yang diundang, hanya di beri tontonan massal. Kami semua sepakat tidak datang ke acara tanggap an kades. Kakek bilang, ada acara di panti asuhan, panggung musik dan wayang golek plus layar tancap. Nanti juga akan ada pembagian door price atau undian berhadiah. Diharap semua warga hadir disana. Mereka antusias sekali nak. Tapi kakek bilang, jangan sampai pihak kades tau, nanti bisa di rusuh, mereka setuju. Bahkan jika pada hari H, kades juga membubarkan, mereka siap melawan."

"Trus masalah hadiah nya bagaimana kek dan ada layar tancap nya juga?"

"Itu bagian kakek. Kakek sudah pikirkan dan anggarkan semua. Bahkan orkes nya ini orkes dan wayang murni dari kakek. Kakek mau memberi sedikit hiburan pada masyarakat desa cibodas herang ini yang sudah 3 tahun di diamkan tanpa diurus. Kakek cinta warga sini, dan kakek tidak akan tinggal kan desa ini apapun yang terjadi."

"Jadi ini dana dari kakek semua?"

"Iya nak, kakek rela lahir bathin."

"Tidak kek, tolong izinkan Anto bantu juga kek. Jangan kakek semua."

"Tidak nak, jangan. Perjuangan mu sangat berat. Lakukan bagian nak Anto, kakek lakukan bagian kakek."

Ya Tuhan, begitu besarnya harapan keberhasilan mereka pada operasi ku kali ini. Aku tidak mau dan tidak boleh gagal. Hanya ada satu kata, BERHASIL titik.

"Baiklah kek, aku sangat tertantang, apapun ini, harus berhasil. Kejahatan dan kecurangan, akan kalah. Pasti.. kek, Anto minta izin, rumah ini base camp dan pusat komando Anto, bisa kek?"

"Nak, asal nak Anto tau, rumah ini sejak dari zaman panjajahan Belanda dan Jepang, selalu menjadi tempat berkumpul nya para pejuang. Dan sekali lagi, rumah ini akan berfungsi sebagai sarana perjuangan. Sedikit pun kakek tidak menolak, bahkan berterima kasih, rumah kakek masih bisa berharga untuk perjuangan membela kebenaran."

"Terima kasih kek atas kesediaannya. Besok akan dimulai fase perjuangan. Karena besok sore, akan berkumpul team dan agen yang akan berjuang bersama. Baik dari polisi, TNI dan agen independent. Semoga perjuangan kita di ridhoi oleh Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa... Amin..."

"Amin..."

"Bro.. ligistic dan dapur umum, gue ama Winda yang atur yah. Besok gue belanja makanan dan minuman. Pokok nya gak ada yang kelaparan. Gue jamin...termasuk si Jepang gue perhatiin makanan nya, minimal perutnya gak nolak lah, walau dia gak terlalu selera."


"Thanks bro.. lo memang sahabat sejati gue.."

"Perjuangan lo, perjuangan gue man. Ini desa moyang gue, gue juga feeling bakalan tinggal disini ntar. Kalo gue gak perjuangin sekarang, yang susah ntar kami semua warga Cibodas Herang."

"Gue perlu satu orang sebagai sentral komunikasi. Dia berfungsi sebagai operator dan pembagi berita. Sebab, nanti kita terpecah di beberapa lokasi. Itu penting agar koordinasi gak putus. Dia hanya stay di markas mendengar semua perintah dan permintaan yang masuk, dan di teruskan ke yang seharusnya menerima."

"Ya udah, kalo itu stay di markas, biar gue aja."

"Tapi lo gak bisa nyambi jadi logistic bro.. ini penting.."

"Gimana Winda di bantu ama Neng, biar gue di puscom."

"Iya ide bagus, gue setuju. Ntar gue bilang Neng."

Akhir nya pembicaraan kami sudahi. Aku segera mandi, tapi tidak makan sebab sudah makan. Dan izin duluan istirahat sudah jam 9 malam.

Tepat jam 1 dini hari aku terbangun, aku cek hape ada sms ayah 5 menit lalu. Aku lihat Ridwan memang sudah tidur, aku ambil laptop, dan hape ku dan segera pindah ke kamar belakang. Aku aktifkan laptop, aku jawab sms ayah, dan aku online...

"Malam, gimana kabarnya?" wah udah langsung kaya nya nih...

"Sehat komandan, sudah fit."

"Siap bertugas ? ini tugas yang memerlukan strategi, bukan hanya fisik dan keberanian."

"Siap komandan.."

"Pertama, saya mau tegaskan operasi intelligent kita bagus, data yang didapat valid. Dan bisa dipakai sebagai acuan tindakan agresi merebut dan mengalahkan musuh.

"Kedua, sumber daya dan personil kita sangat terbatas. Kita tidak bisa mendapat bantuan dari polisi daerah atau pusat. Sebab, kita belum membuat laporan resmi dan barang bukti masih belum kita dapatkan kecuali dokumentasi. Sedang dokumentasi yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi, masih menjadi pro dan kontra. Personil yang kita siapkan, 2 orang agen terbaik di bidang nya dari Badan Intelligent Strategis TNI, Mayor Saiful, ahli bidang persenjataan dan Kapten Manik, ahli negoisasi dan perang gerilya. Mereka akan bergabung dan tiba pagi ini di lokasi.

"Ketiga, Agen swasta yang terlibat, dari Nakazawa baru saja take off dari Narita, Tokyo, 1 orang.



Apa-apaan ini, yang bertugas langsung dilapangan 3 dari utusan dan aku sendiri. Total hanya 4 orang. Mantap.. ini gak becanda kan beh?

"Itu personil yang akan terlibat. Saya tahu kamu belum berpengalaman memimpin operasi, karena nya saya minta dikirim agen terbaik untuk Back up kamu. Tidak perlu personil banyak, karena ini bukan pertempuran, ini adalah operasi perebutan dan pelumpuhan musuh. Sejarah membuktikan, cukup dengan dua orang sanggup menggetarkan Singapura, alm Usman dan Harun sudah berhasil menggetarkan dan membuat gemetar federasi Melayu saat itu. Saat ini, dengan 2 plus 1 putra terbaik negeri ini, akan menghancurkan penyelundupan senjata dan melumpuhkan para tentara asing penyusup. Prajuriiitt...."

"Siaaapp.."

"Operasi saya nyatakan.... dimulai.."

"Dan dalam operasi ini, kamu akan memakai nama sandi yang biasa. Balak 6, dan agen dari Jepang, memakai nama sandi, Sakura Putih. Perintah nya... Hancurkan Musuh, tidak ada yang tersisa termasuk barang bukti. Destroy totally... Kill... them... all... kamu punya waktu 2 x 24 jam terhitung hubungan ini terputus dan akan terbakar otomatis. Ingat semboyan agen... Berhasil tidak dipuji, Hilang tidak dicari. Selamat bertugas..
."

Video terputus.. aku segera mengeluarkan hard disc secepatnya, karena hanya perlu waktu 1 menit, hard disc akan terbakar, korslet.. supaya tidak membakar laptop, aku keluarkan secepatnya dari laptop ini.

Aku terduduk dengan lemas. Sangat berbeda dengan yang aku bayangkan. Hanya dengan 4 orang, masa perlu dapur umum, markas, pusat comando segala. Aku merenung, perintah sudah keluar, tidak ada langkah mundur. Sekali gagal, tidak akan dibela dan diakui kesatuan. Sekarang semua terserah aku, nasib masyarakat cibodas herang disini, tumpuan harapan kakek, teh Yeti, Nakazawa dan perusahaan ku sendiri di operasi ini, dan kehormatan bangsa dalam menghadapi tentara penyusup pun di operasi ini. Tidak ada kata mundur, yang tersedia adalah jalan maju.. maju sampai selesai, dan satu tujuan, hancurkan total, dan bunuh semua. Jelas, tidak boleh ada yang tersisa di pihak musuh. Maaf, hai Sanjoyo, pejabat BC dan antek nya, jika ada ingin kabur sekarang, sudah tidak ada kesempatan. Saya pasti akan bunuh anda. Clear..



Bersambung lagi ya suhu...

Mohon kritik dan saran nya.. selamat hari senin, semangat pagi di bulan baru...
 
Terakhir diubah:
Bimabet
Power ranger aja pke 5-6 orang... Masa ini cmn 4 orang...? :D
Iya betul suhu.. soal nya Power Ranger bukan orang Indonesia sih. Orang Indonesia mah Si Pitung, Wiro Sableng, Jaka Sembung. Itu malah cuma sendiri hu... ini ber empat, yah.. kurang juga sih...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd