========
QUEST#01
========
Kamu mau kasih kado apa untuk ulang tahunku besok? tanya April saat kami sudah di jalan lagi setelah seperti biasa dia menjemputku.
Kado? Ngg... Apa ya... Ada deh... Ada surprise untukmu... jawabku mengingat rencanaku tadi.
Surprise? Apa... kau mau memberiku voucher belanja 1 milyar? candanya.
1 milyar!? kagetku. He..he... Lihat nanti aja... Namanya juga surprise...
Siang itu kami pergi main bowling lalu nongkrong di cafe favoritnya hingga sore. Nonton film romantis di barisan paling belakang di bioskop yang tidak terlalu rame malam ini. Berkali-kali ia menciumi pipiku dan menyandarkan kepalanya di bahuku. Tapi tidak ada yang terlalu hot setelah itu.
Setelahnya, tidur malam, seperti biasa ia minta ditemani ngobrol hingga mengantuk dan tidur di pangkal lenganku. Memelukku erat.
Pagi-pagi aku meninggalkan apartemen itu untuk pergi sekolah. Meninggalkan April masih tertidur dengan lelap dan menjalani hariku seperti biasa.
Hari ini 16 April. Ulang tahun April. Hari dimana aku harus mendapatkan ZODIAC CORE ARIES. Di kepalaku masih berkecamuk berbagai rencana untuk nanti malam.
Aku harus berhasil! tekadku bulat.
Sepulang sekolah aku langsung bergegas menuju gerbang. April pasti sudah menungguku di sana seperti biasa.
Tidak ada... Mungkin aku harus menunggu sebentar.
Kemana dia? Sudah 15 menit aku menunggunya.
HP-nya tidak bisa dihubungi. Sepertinya tidak diaktifkan. Kenapa anak itu? Apa dia tidak mau bertemu aku sekarang.
Lebih baik kutunggu 15 menit lagi. Kalau tidak ada juga, aku akan mencarinya.
Setelah setengah jam lebih menunggu, aku memilih untuk pulang dulu. Sudah 4 hari aku gak pulang karena pencarian ini. Pembantu yang biasa melayaniku, bu Warni, senang sekali melihatku pulang. Ia langsung menyediakan makan siang kesukaanku; semur ayam yang sedikit asin dan menanyakan kemana saja aku 4 hari ini.
Coba saja jangkauan Coremeter pencari panjang gelombang core istimewa ini luas, pasti akan lebih mudah mencari April di kotaku yang luas ini.
Setelah mandi dan berganti baju, aku langsung cabut dari rumah untuk mencari April. Mobil bekas yang kuminta sudah ada. Lumayanlah, mobil sedan bekas ini tidak terlalu menyolok dibanding mobil convertible Putri atau Dewi yang mewah. Mobil itu langsung kupakai. Kondisinya masih bagus dan mulus. Mungkin pegawai Papa harus kerja keras mencari mobil yang sesuai dengan permintaanku tetapi tetap tidak malu-maluin. Honda City warna hitam tahun 2010.
Kucari di apartemennya. Kosong.
Aku mencoba mencari di kampusnya. Kosong.
Tempat ia biasanya hangout. Kosong.
Salon tempat biasa dia merias diri. Kosong.
Butik-butik dimana biasanya dia shopping. Kosong.
Wah aku tidak tau lagi harus mencari kemana. Semua tempat yang pernah kudatangi bersama April tidak menunjukkan ada tanda-tanda anak itu. Orang-orang juga tidak melihatnya seharian ini.
Teman-temannya kampusnya juga sedang mencarinya. Sekalian juga ingin mengucapkan selamat ulang tahun padanya. Bahkan ada yang merencanakan surprise buat April tapi tak kunjung terlaksana karena anaknya gak nongol-nongol.
Kemana anak itu? Apa ada tempat lain yang tidak aku ketahui? Mungkin saja... Aku kan baru beberapa hari bersamanya. Mungkin tempat-tempat ia belajar membatik, memandikan hewan terlantar, menghibur gajah yang sedang galau. *Dia pernah menyatakan keinginannya seperti itu dalam ocehannya.*
Aku semakin putus asa dengan semakin senjanya hari. Aku memandangi langit yang mulai gelap bersama tenggelamnya matahari. Langit sudah berwarna jingga di sebelah barat. Mondar-mandir kesana kemari. Dari barat kota sampai sudut timur. Dari minyak mobil full tank sampai hampir kandas, aku belum berhasil menemukan April.
Harapanku hanya tinggal di malam hari sampai jam 24.00 WIB. Waduh... Itu 6 jam lagi. Masa harus nunggu sampai tahun depan, sih?
Aku hanya bisa menunggu di depan gedung apartemennya. Siapa tau dia muncul di sini. Semoga saja.
Aku sudah memakai pakaian terbaik koleksiku untuk misi perdana ZODIAC CORE ini. Kemeja lengan panjang warna abu-abu. Celana panjang warna hitam dan sepatu kulit. Rambut disisir rapi dan sedikit wewangian parfum milik Putri yang cukup maskulin.
Sudah jam 21.00 WIB. Mati aku...
Hari semakin dingin. Kayaknya mau hujan gitu.
Aku mulai menggigil. Kok bisa aku menggigil kedinginan? Apa karena lapar? Udah jam 21.30 WIB sih...
Hei... Nungguin aku, ya? suara renyah yang akrab denganku 4 hari ini.
April? seruku menoleh kesamping. Nyes... Plong rasanya.
Eh... Kenapa? Senang banget ketemu aku? tanyanya menggoda. Ia berpenampilan seperti kesehariannya. Tidak ada tanda-tanda kalau ia baru merayakan ulang tahunnya. Mungkin bersama teman-teman lamanya yang tak pernah diperkenalkannya.
Kamu kemana aja, sih? Sudah kucariin kemana-mana? tanyaku sedikit marah.
Kenapa? Kangen, ya sama aku? godanya lagi.
Hmm... Enggak, kok! jawabku kheki. Padahal hati ini rasanya jadi tenang sekali karena kemunculannya yang sangat kutunggu-tunggu. Seperti mendapat harapan baru yang sebelumnya sirna. Wah... Udah kaya tim SAR aja.
Masuk, yuk... ajaknya menggamit tanganku.
Rasanya lega sekali melihat April sudah kutemukan. Dengan begitu dengan sisa waktu ini aku bisa melanjutkan rencanaku untuk mendapatkan ZODIAC CORE ARIES.
Apartemenmu gelap amat... Lampunya rusak, ya? tanyaku saat kami masuk. Dari pintu terbuka hanya bantuan sinar dari luar yang menerangi bagian dalam apartemen karena jendela-jendelanya pun ditutup gorden.
Sebentar, Satria... ujar April. Ia masuk ke dalam apartemen tanpa kesulitan walaupun dalam keadaan gelap. Sebentar saja April menghilang di kegelapan dan aku menunggu dekat pintu. Aku melihat percikan api di satu bagian tempat dan ada lilin yang menyala. Dua lilin. Itu di meja. Eh... aku belum pernah melihat meja ini.
Mejanya bulat kecil dengan alas putih. Di atasnya ada setangkai bunga mawar merah di vas kaca tipis tinggi tepat di samping chandelier lilin. Juga ada wadah stainless steel dengan botol hijau besar di dalamnya.
Duduk sini... minta April datang menghampiriku dan membimbingku ke arah meja itu. Hanya ada dua kursi di meja itu dan aku duduk di salah satunya. Ada dua piring lengkap dengan sendok-garpu-pisau dan gelasnya.
Candle Light Dinner? saatku sadar apa ini. Lilin menyala di tengah.
Ya... sudah pernah beginian dengan cewe-mu? tanya April.
Belum... jawabku. Gimana caranya? tanyaku bego.
Ya... seperti makan biasa... Cuma suasananya dibuat seperti ini biar romantis... jelas April.
Oo... hanya itu yang keluar dari mulutku. Apa gak susah makan gelap-gelap begini. Apa nanti makanannya gak masuk ke hidung cuma diterangi lilin? Jadi tiap hari orang-orang yang nasibnya tak terlalu bagus makan malam ditemani lampu teplok dinamai
Wicker Light Dinner?
Sebentar, ya... Aku ganti pakaian dulu... dan kemudian ia menghilang lagi di kegelapan. Kok bisa ia bergerak bebas di tempat gelap seperti ini? Apa karena ia sudah terbiasa di apartemennya ini sehingga tau tiap jengkal tempat ini dengan persis tanpa harus tersandung? Ganti pakaian? Pasti dia ke kamarnya.
Beberapa menit kemudian (setengah jam tepatnya) April sudah muncul kembali dengan gaun malam hitam yang indah sekali dengan taburan kristal Swarovsky. Berpotongan dada rendah hingga menonjolkan belahan dada dan bahunya.
Wah... Cantik sekali April malam ini... pujiku.
Makasih...
Ada musik instrumental mengalun perlahan. Mungkin sudah diatur April agar sekarang diputarnya dengan timer. Musik ini bernada sederhana berupa dentingan dawai-dawai piano yang dimainkan secara profesional oleh pianis level maestro. Aku sih gak tau siapa orangnya atau apa nama komposisinya. Pokoknya enak aja. Sesuai untuk mood romantis-romantisan begini.
April lalu menuangkan minuman dari botol hijau besar itu. Warnanya bening tapi baunya bukan seperti minuman soda.
Ini namanya Crystal... Champagne dengan kadar alkohol rendah... Minum sebanyak apapun paling cuma mabuk sedikit... jelas April mengerling manis.
Oo... lagi-lagi itu yang keluar.
April mengajariku bagaimana minum champagne yang benar. Baunya tidak terlalu keras. Rasanya tidak seperti bir yang pahit. Lumayan enak. Apa begini semua rasa champagne, ya? Kok rasanya sayang banget kalau nonton perayaan apa gitu; MotoGP atau liga bola, champagne dikocok lalu disemprot-semprotin kemana-mana. Mubazir banget. Bagus disumbangin ke anak yatim atau janda-janda miskin. Loh?
Lalu disusul dengan makanan yang terdiri dari appetizer, steak dan salad. Dessert-nya buah-buahan potong. Kalau yang ini aku masih ngerti. Ya cara pake sendok, garpu atau pisaunya.
April yang menyiapkan semua ini? tanyaku penasaran.
Ia hanya mengangguk sambil tersenyum.
Jadi... April menghilang seharian ini karena mempersiapkan ini... Padahal ini kan hari ulang tahunmu sendiri.. kataku. Seharusnya aku yang menyiapkan ini semua. Minimal reservasi di restoran mana gitu. Nyiapin makan malam sejenis ini. Tapi apa daya... di usiaku yang hampir 17 begini, pengalamanku nol sama sekali. Ngenes memang. Uang tidak bisa membeli pengalaman yang berharga.
Aku belum pernah Candle Light Dinner dengan seseorang yang aku sayangi pada hari ulang tahunku... jawabnya gantung sembari mengelap bibirnya dengan kain lap senada polanya dengan taplak meja ini.
?
Sebenarnya aku sangat sayang padamu... Tapi aku sadar... Aku tak akan bisa mencapaimu... Kau sudah punya orang sangat kau cintai... lanjutnya.
Jadi setidaknya... aku punya kenangan atas malam ini... Makan malam yang romantis dengan orang yang kusayangi...
Apa aku telah memikat hatinya? Padahal baru 4 hari kami bersama. Selama 4 hari ini, aku memperlakukannya dengan biasa-biasa saja. Hanya meladeni semua kemauannya. Mengikutinya kemanapun tujuannya. Melakukan semua kesenangannya. Bersenang-senang selama beberapa hari ini.
Aku hanya butuh teman yang memahami dan mau mendengarkanku... Aku menemukannya padamu... jawabnya. Ditatapnya aku dengan mata yang berkaca-kaca. Aku sempat melihat ekspresi yang sama waktu di mobil saat itu. Saat ia pertama kali mencurahkan isi hatinya.
Aku hanya bisa membisu dan menatap matanya yang mulai basah.
Kenapa kau baru kutemukan setelah sekian lama...? akhirnya pecah juga. Ia mulai sesengukan. Aku merasa sangat merasa bersalah. Aku telah memberi harapan padanya. Harapan yang tidak bisa kupenuhi.
Aku mencoba menenangkannya dengan memeluknya. Kepalanya kupeluk rapat ke dadaku. Ia sangat senang diperlakukan begini.
Hush... Jangan nangis... Nanti make-up-nya luntur... Nggak cantik lagi, deh... hiburku. Kepalanya kuelus-elus perlahan.
Ia semakin membenamkan kepalanya di dadaku dan mengencangkan dekapannya. Isakannya makin kencang.
Apa yang April harapkan dariku? Aku tidak bisa menjadi itu semua... tanyaku di ubun-ubunnya. Aroma rambutnya yang harum kuhirup perlahan-lahan. Dadaku mendadak jadi sakit menduga kegelisahan yang kini dirasakan April saat ini.
Ia diam saja tak kunjung menjawabnya. Beberapa lama begitu terus. Aku berdiri memeluknya yang tetap duduk di kursinya.
April mulai menelusupkan tangannya ke punggungku dan mengusap-usap sekujur tubuhku. Aku sudah pernah bilang... aku hanya butuh perhatian... Kalau aku perlu... Satria maukan... meluangkan waktu... untukku?
Aku gak bisa janji banyak, Pril... Tapi akan kuusahakan... jawabku seperlunya saja. Ini memang kenyataan yang tak bisa disanggah. Aku tidak mau berjanji terlalu banyak.
Aku teringat dengan rencana awalku. Ini sudah jam 23.12 WIB. Harus segera dijalankan.
?
Dengan pandangan sayu, aku melihat birahi April. Ia mendongakkan kepalanya. Pandangan matanya. Aku tau pandangan itu dari yang pernah kulihat beberapa hari yang lalu.
Satria... yuk? ajaknya.
Tepat sekali... Tanpa diminta... dia sendiri yang mengajak... Tidak perlu penjelasan lagi.
Aku langsung saja membopongnya ke tempat tidur dan mulai mencumbui bibirnya sepanjang perjalanan ke kamar. Kamar ini memakai lampu temaram di beberapa titik untuk tetap mempertahankan tema romantis. Juga lilin aroma terapi untuk memberi aroma wewangian yang berbeda dari biasanya.
Satriaaah... sekaarang... desahnya.
Wah dia sudah bernafsu sekali rupanya. Ia menggenggam penisku yang masih di dalam celana.
Gaun malamnya sudah tersingkap ke atas dan celana dalamnya sudah terlihat. Ia yang melakukannya sendiri selagi menggeliat berbaring di atas ranjang yang beberapa hari ini kami tiduri bersama. Dadanya sudah terbuka bebas memampangkan tubuh atasnya.
Kubuka semua pakaianku hingga aku sudah bugil. Penisku langsung menegang keras menyaksikan tubuh indah April yang belum pernah kujamah ini. Kuhampiri April.
Diposisi samping begini kupermainkan dadanya dengan mulut dan tangan. Putingnya yang pertama kali kucapai. Ditambah dengan pijatan lembut di massa daging kenyalnya. Ditambah jamahan pada dada yang satunya. Remas-remas dan pijat-pijat lembut. Lalu tanganku bergerilya ke bawah dan sampai di celana dalam seksinya. Aku udah siap-siap menemukan pembalutnya. Gimana ya... vagina cewe yang sedang mens...? Berlepotan dengan darah, ya? Biarin aja...
?
Tidak ada pembalutnya?
Aku tidak sempat berpikir banyak-banyak lagi karena April yang sudah menggenggam penisku dari awal aku mendekatinya; sekalian mengocoknya dengan ahlisudah mengarahkan untuk memasukkan penisku yang sudah siap tempur ke vaginanya.
Wah... Basah sekali... Meluncur dengan mulus. Hangat. Ternyata ia sudah hot sekali...
Rasanya seperti memasuki vagina biasa saja... Tidak ada bedanya. Batang penisku sudah masuk seluruhnya hingga April mengerang keenakan.
Ia menarik tubuhku hingga kami berpelukan erat. Terasa remasan-remasan kontraksi liang senggamanya di batang penisku. Kulit kami bersentuhan erat. Kulit mulusnya terasa hangat di kulitku.
Mens-ku sudah berhenti tadi sore... Selama beberapa hari aku pergi ke dokter dan diberikan obat untuk mempercepat menstruasiku... bisiknya di telingaku setelah kami berciuman saling bertukar liur lagi.
Oo... Pantesan... Mens-nya sudah berhenti. Pasti dia pergi ke dokter waktu pagi hari, saat aku sedang sekolah. Ia sudah memikirkannya untuk bisa main pada hari ulang tahunnya.
Enak, kan? katanya.
Enak, Pril... Enak banget... April cantik banget...
Rencanaku tidak sepenuhnya rusak karena aku bisa langsung masuk pada bagian utamanya. CHARM.
April... Kau mau hadiah, kan? tanyaku.
Sekarang? Cepat sekali... protesnya.
Mungkin ia berpikir kalau aku udah mau ngecrot atau apa.
Saatnya untuk berubah.
Untuk berubah menjadi CHARM, harus mengingat kembali kenangan cintaku yang tersimpan dalam gelang dengan hiasan plastik bulat milik Carrie ini.
Aku teringat ciuman pertamaku dengan Carrie.
Satria... Apa yang terjadi padamu?... Kau berubah... h... hh... hhh... seru April kaget. Pinggulnya bergerak liar menyongsong tubuhku. Tangannya mencengkram lenganku dengan gemas. Bentuk CHARM-ku mungkin mempunyai aura atau pesona tersendiri hingga tingkat keterangsangan April meningkat dari sebelumnya. Ia menjadi lebih binal dan liar.
Tentu saja dia kaget dengan penisku di dalam liang vaginanya yang tiba-tiba membesar menjadi 25 cm, pasti ia merasakan perbedaannya. Tekanan dan gesekan yang terjadi akan lebih nikmat seharusnya.
Aku melihat ekspresi April yang semakin bernafsu mendapat pengaruh CHARM. Wajahnya memerah dan nafasnya terengah-engah.
Aku mencabut penisku dengan perlahan dan itu menyebabkan getaran yang dahsyat sekali pada April hingga ia secara instan orgasme.
Hah... hah... hah... Enak sekali... hh... hh... desahnya setelah tubuhnya berkelojotan barusan. Ia menelentang pasrah dan lemas. Dadanya naik turun mencari oksigen segar yang harus dibaginya denganku.
Kuletakkan batang penisku di perutnya dan mulai menciumi mukanya. Pipi, kening, mata, dagu dan bibirnya kuciumi bergantian membuatnya bergelinjang keenakan.
Lalu kuping dan lehernya menyusul. Dan tak lama aku turun menciumi dadanya. Bergantian dada kanan dan kiri kusedot. Agak lebih lama pada bagian ini karena aku juga meremasi keduanya bergantian.
April sudah tak karuan lagi bergoyang-goyang keenakan kucumbui begini. Ia tak bisa menyentuhku karena kedua tangannya kuarahkan ke atas saat kujilati ketiaknya. Ia mempertahankan posisi ini sampai sekarang dengan patuh.
Lalu aku segera mencium bau khas kewanitaan yang menyebar dari kemaluannya. Bau itu menarikku untuk segera menikmatinya secara langsung. Aroma segar dari vagina wanita yang baru saja
bersih dari siklus bulanannya yang pastinya lebih fresh karena belum tersentuh pejantan-pejantan lainnya selama istirahat.
Segera bibir vaginanya terbuka karena kedua pahanya kubentang-lebarkan. Mulutku segera sudah bermain disana. Dengan lidah kumainkan daging-daging yang telah menegang di belahan vaginanya. Ini membuat April semakin menggila.
Ia semakin bernafsu dengan memintaku untuk segera memasukkan penisku lagi. Tapi tidak secepat itu, aku masih ingin bermain-main dengan vaginanya ini. Aku hanya memutarkan badanku untuk menyodorkan penis CHARM-ku yang panjang besar.
Segera April mengulum dan menghisap penisku dengan rakus sebagai balasan vaginanya yang kuhisap.
Dengan mulut penuh kuhisap vagina April hingga ia melenguh panjang. Entah sudah berapa banyak cairan vaginanya yang sudah kureguk. Ini tidak akan membuatnya puas hanya karena begini. Ia pasti mau sesuatu yang lebih dahsyat lagi.
Klitoris April menjadi fokusku untuk beberapa lama. Jilatan dan hisapan kuvariasikan silih berganti di daging mungil yang mengeras itu. Jariku mulai menambah rangsangan dengan gesekan di bagian sekitar lubang kemaluannya yang berkedut-kedut cepat. Bibir mungil labia minora-nya juga tak lepas kugigit dengan bibir sembari disedot-sedot. Tak lama jariku mulai masuk ke liang kenikmatan itu membuatnya melenguh keenakan.
Uummhhh... desahnya disela menyedot kepala penisku. Jariku mengorek-ngorek isi dalam vaginanya; tepatnya G-Spotnya. Dan ia orgasme lagi karenanya. Perutnya menegang dan seluruh tubuhnya berkejat-kejat.
Setelah enam-sembilan tiduran begini, aku mengangkat tubuh telanjangnya begitu April mendapatkan tenaganya kembali. Dengan terbalik, ia langsung mengerti dan terus menghisap penisku karena aku juga tidak melepaskan vaginanya dari mulutku.
Dengan berdiri, aku menggoyang-goyangkan pantatku seperti sedang menyenggamai mulutnya. Tidak bisa masuk semua tapi tidak mengapa. Kedua tanganku menyangga pada kedua pinggulnya agar ia tetap berdiri terbalik.
Karena semakin cepat, April tidak bisa lagi menggunakan telapak tangannya untuk mengocok hanya menggenggam penisku. Ia hanya bisa membuka mulutnya lebar-lebar agar batang penisku dapat meluncur masuk dengan lancar. Berkali-kali ujung penisku membentur pangkal tenggorokannya.
Sudah cukup.
Dengan kekuatan fisik CHARM yang prima, aku dengan ringan memutar tubuh April hingga wajah kami berhadapan. Ia terpana sekali lagi menatap wajah CHARM ini. Ia pasrahkan apapun yang akan kulakukan padanya. Penisku tepat menyelip di belahan kemaluannya yang basah oleh ludahku. Kuposisikan tubuhku agar pas dan dengan sekali dorong saja, penisku sudah memasuki liang vaginanya yang becek itu.
Oooooohhhhh... desahnya tidak siap.
Gerinjal liang vaginanya terasa menyelimuti sekujur batang penisku. Entah bagaimana pengalaman seksnya sebelum denganku, pernahkah ia menampung ukuran batang penis sebesar atau selebar ini diantara banyaknya pria-pria itu? Tetapi cengkraman April terasa sangat enak sekali. Tiap ia bernafas pendek-pendek, terasa remasan terjadi tiap itu pula. Mungkin ia rajin merawat dirinya dengan jamu, olah raga atau sejenisnya karena terus terang aku belum tau detil kesehariannya dengan lengkap.
Dengan berdiri, aku menggoyangkan pantatku dengan lembut. Kepala April mendongak dengan mulut terbuka dan mata terpejam. Desah-desahnya memenuhi kamar ini. Mulutnya segera kukulum kembali agar ia merasa senang. April senang berciuman ala French Kiss begini. Lidah saling bertaut dan saling belit.
Sepertinya ia sudah lelah berdiri. Aku menjatuhkan tubuhnya dengan perlahan dengan menahan punggungnya.
Aku meneruskan memompakan penisku dengan menyamping. Tangan April meremas dan mencakari seluruh kulit lenganku karena nikmat yang dirasakannya.
Dengan bergantian kuciumi sebelah dada dan pipinya. April praktis hanya bisa menikmati tiap detik persetubuhan ini tanpa bisa banyak berimprovisasi. Karena ia hanya mengikuti irama yang kubuat.
Menikmati April ternyata aku sampai lupa waktu. Ini sudah saatnya... Aku harus bisa melakukan TRIGGENCE... Ini sudah jam 23.48... Waktu yang tersisa hanya 12 menit saja...
Tapi... bagaimana cara melakukannya?
Hanya dengan TRIGGENCE ini aku bisa mengambil keistimewaan ZODIAC CORE ARIES dari April malam ini,
Aku mencoba berbagai cara untuk berkonsentrasi agar membuatku sangat terangsang. Tepatnya agar bentuk CHARM-ku ini terangsang banget dan bisa berejakulasi super itu.
Waktu pertama kali aku jadi CHARM dan main dengan Putri dan Dewi, aku sama sekali tidak ejakulasi karena walaupun aku begitu membuat mereka terangsang, tetapi aku sama sekali tidak. Aku hanya mengikuti naluriku dan terus memuaskan mereka.
Begitu juga yang terjadi sekarang. Aku harus berfantasi sendiri padahal fantasi itu sedang kujalani saat ini. Dengan memakai bentuk CHARM bukankah ini adalah idaman setiap lelaki. Wajah yang tampan. Tubuh yang atletis. Kepribadian yang menarik. Disukai semua wanita. Kontol panjang-besar dan tahan lama.
Seandainya Carrie bisa pulih kembali seperti sedia kala, aku akan menunjukkan bentuk VIOLENCE CHARM ini. Ia pasti akan senang sekali dan akan membuatku terus ngeseks dengan bentuk ini. Bisa kubayangkan bagaimana ia akan terus merengek manja terus main dengan bentuk baru kekuatanku ini.
CRRRRRRRRRRROOOOOOOOOOTTTTTTTT!
Akh! kagetku bukan buatan.
Bergulung-gulung rasanya kenikmatan yang menjalari sekujur tubuhku. Serasa sengatan listrik kenikmatan beribu-ribu volt menerpa seluruh ujung syarafku dan bersumber pada batang penisku yang memuntahkan cairan kental dari ujungnya yang tertanam dalam vagina April.
Begitu banyak cairan sperma yang kusalurkan padanya hingga aku mengira akan luber keluar lagi.
April sudah tak karuan lagi bagaimana nikmat yang dialaminya. Rasanya kalau dia mati karena inipun, pasti ia tidak akan menyesal karena sudah merasakan seks terdahsyat dalam hidupnya.
Tubuhnya berkelojotan melengkung menerima tiap tetes spermaku di rahimnya. Bergetar oleh orgasme demi orgasme yang dialaminya.
Akhirnya semuanya reda. April telah terdiam di dekapanku. Semuanya hening. Hanya ada hembusan nafas kami berdua di ruangan ini. Kemudian aku bisa mendengar desir aliran udara yang keluar dari AC di dinding dekat pintu kamar.
Dengan perlahan aku mencabut batangku dari vagina April dan mencoba menampung agar sisa spermaku tidak menetes di sprei ranjang.
Tidak ada...? heranku.
Sebagai gantinya aku melihat seberkas cahaya meluncur keluar dari bukaan vaginanya. Cahaya berwarna terang itu mengitari ruangan kamar dan akhirnya berhenti melayang di atas kepalaku.
Inikah... ZODIAC CORE ARIES itu? gumamku saat kupandangi benda itu.
Bentuknya tidak bundar seperti core ROSE DROP, melainkan berbentuk seperti kepala domba dengan dua tanduk. Terbuat dari semacam bahan kristal transparan berwarna jingga dengan simbol ARIES di dalamnya. Bentuk INITIATE FORM.
ARIES... dengungku mencoba berdiri dan menggapainya.
ZODIAC CORE pertamaku... menggenggamnya erat. Ada kelebatan penglihatan yang berkilat-kilat pada otakku. Sambar-menyambar hingga menunjukkan bentuk utuh seekor mahluk.
Tubuhnya tinggi besar sekitar 2 meteran, penuh bulu terutama di bahunya dengan dua tanduk di kepalanya. Ia lalu mengaum dengan suaranya yang keras. Ini pasti bentuk CREATURE FORM-nya.
Lalu berganti tubuh SUB-HUMAN FORM. Seorang wanita seksi dengan senjata tajam berbentuk sabit bergagang panjang. Wajahnya ditutupi semacam topeng yang mengingatkan bentuk tanduk CREATURE FORM-nya.
Aries
ARIES... Sudah kudapatkan! Tinggal sebelas lagi! seruku penuh semangat. Aku sudah tidak berbentuk CHARM lagi. Bentuk normalku sekarang.
April masih terkulai pulas dalam tidurnya. Bergelung di atas ranjang tepat dibawah kakiku.
Fiuuuhhhh... Akupun sudah lelah... Jam 00.02 WIB! Sudah berganti hari. Wah... Untung saja tadi tidak terlambat...
Aku menjatuhkan tubuhku yang lelah disamping tubuh April. Aku melirik sebentar pada vaginanya yang memerah. Tidak ada bekas sisa spermaku yang banyak keluar tadi. Padahal aku yakin kalau sebanyak itu, tidak akan ada rahim yang bisa mampu menampungnya.
Lagipula kenapa bisa sebanyak itu, ya? Apa karena dihasilkan oleh CHARM? Kaya banjir gitu. Terus hilang begitu aja.
Apa itu tadi yang disebut TRIGGENCE. Dahsyat sekali. Sayang sekali aku hanya bisa melakukannya sekali pada wanita yang mempunyai core istimewa saja-pun hanya di hari ulang tahunnya. Jadi sperma CHARM yang banyak tadi digunakan untuk membuat keistimewaan core yang dimaksud diambil. Dengan membanjiri tempat core itu berada dengan sperma TRIGGENCE, ia bisa ditarik keluar. Pasti ada zat khusus dalam sperma CHARM yang membuatnya berbeda.
Coba aku bisa melakukannya pada setiap wanita yang kutiduri. Pasti mereka bakalan ketagihan. Tapi itu tidak mungkin. Aku bisa membunuh wanita tanpa core istimewa.
Lagipula... Tadi itu tiba-tiba sekali... Apa yang tadi kulakukan sampai aku bisa melakukannya?
Tadinya aku menghayal kalau Carrie sudah sembuh... aku akan memakai CHARM padanya dan ia pasti akan sering-sering minta aku melakukannya dan... BAMM! Keluar!
Karena memikirkan Carrie??
Semua kunci ada pada Carrie...
Mulai dari membentuk CHARM dari perhiasan milik Carrie hingga kunci melakukan TRIGGENCE juga ada pada Carrie.
Artinya...