11.55 am
"Mas, itu password wifi ya?"
Normalnya, pertanyaan itu bisa dijawab dengan, "Iya, betul. Itu password wifi.."
Tapi berhubung gua orang yang senang bertindak abnormal, dan setuju dengan frasa jawa, 'being normal is boring' gua pun menjawab pertanyaan si ibu dengan,
"Hah? Oh, bukan bu.."
Mendengar jawaban gua, raut wajah si ibu gak jelas.
Gua senyum menggoda.
Lalu kembali bersuara, "..tapi kalo ibu mau password wifi, saya tau nih.."
Jawaban gua tidak merubah mimik wajah si ibu,
lalu dia bicara, "Bu? Segitu tua-nya ya Mas, muka saya?
fiuuuw~
Ternyata raut wajah si ibu yang sebelumnya gua kira kaya isi kepala fadlinzon, bukan karena jawaban ngeselin gua, melainkan karena kata ganti orang kedua yang gua pake buat manggil dia. --yaelah, Mas. Kita yang baca juga tau kali dari dialog si ibu. Ngapain pake ditulis keterangannya sih. yelah, gak guna banget nih paragraf. Dasar amatir!
"Hahaha.."
"Kan emang udah ibu-ibu.." kata gua kemudian.
Tanggapan gua tak mendapat respon.
Freezing moment. Kaya opening scene T'Challa ketemu Nakia di film Black Panter.
Gua dan si ibu saling pandang beberapa saat, saling bertukar mimik wajah.
Lalu gua kembali bicara, "Masa saya manggilnya, Dek?" dengan gestur menggoda.
"Hih!" jawab si ibu juga dengan gesture tubuh yang menunjukkan kegemasan pada lawan bicara dan sekaligus membuat lawan bicaranya horny. --yaelah, itu mah elu aja kali, yang ngacengan!
Sebelum melanjutkan dialog demi dialog antara gua dengan si ibu, mari gua perkenalkan dulu siapa ibu ini. --Loh? Bukannya lu juga belum kenal ya?
Lu bisa diem ga sih? Dari tadi nyamber aja. Nyari panggung? Di Ancol noh, banyak.
Yang nulis, gua. Yang mikir, gua. Yang ngetik, gua. Suka-suka gua lah! Lagian lu siapa sih? Lu pasti...
"Maaf Mas, bisa lanjut ke cerita aja gak? Itu dirimu sendiri, Mas.."
Ouh, oke.
--sabar ya, pemirsa budiman~
Nama ibu ini adalah Bitch.
Bukan karena dia menjajakan tubuhnya, tapi gua ambil berdasarkan motor yang sedang dia service, Honda Bitch~ 'hahaha
Saat cerita ini dibuat, usianya tepat 40 tahun lewat 2 menit. Dia berasal dari kepulauan yang dekat dengan Singapura. Wajahnya cantik. --tentu saja, kalo jelek, males juga nyeritainnya~
Kulitnya putih, tapi tidak mulus. Ada bercak kemerahan yang tampak di sebagian tubuhnya. Entah alergi terhadap sesuatu yang sifatnya temporari atau malah bawaan lahir kaya orang bule. Gua tak tahu pasti, karena hubungan kami tak sampai sedetail itu. Kalau kalian penasaran banget, nanti gua tanyain. ...
Tinggi dan berat badan Bitch proposional, khas perawakan perempuan dari luar pulau jawa. Dandanannya sedikit menor, kalau dengan skala, tingkat kemenorannya adalah 70%.
Dia menikah di usia 19 tahun dengan duda anak dua, pilihan ibumu.. hatiku hancur, berantakan berhamburan kaya jeroannya binatang.. yaaaasuuuuda~
Dia menikah dengan duda anak dua yang berprofesi sebagai ABK senior di salah satu perusahaan transportasi milik negara.
Maka bisa sama-sama kita tebak, Bitch adalah seorang wanita yang kesepian. Komunikasinya dengan suami tidak berlangsung tiap hari. Hari-harinya lebih banyak dihabiskan dengan bergosip ria di whatsapp group. Tipikal ibu-ibu milenial jaman sekarang.
***
Bertanya pada sesuatu yang sudah jelas adalah (sudah pasti) sebuah basa-basi.
Dan pertanyaan Bitch soal password wifi jelas 100% basa-basi.
.....
