Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Tempat Ngobrolnya Para Pecinta Teori Konspirasi (oot in here)

Bimabet
Ijin nyimak ya suhu2 disini.. Sy juga suka sama yg namanya konspirasi,hehehe
 
Ikut nimbrung ya om dan tante semua...
Konspirasi, ilmu yang sangat menarik untuk dipelajari dan diketahui
 
Gan permisi, disini ada yg tau knp kasus novel sulit diungkap? Atau dia(novel) memng tidak ingin diungkap?

Kayaknya si novel nya yg emang bikin lama. Kan klo ga salah uda pernah dipanggil polisi kedua ato ketiga kali tapi ga dateng. Plus denger2 sebelum gabung kpk, si doi jg pernah ada terlibat kasus
 
menarik juga bacanya... hehehe
kasusnya novel tu, udah direncanain lama. sampai tau jam sama tempat yg bener bener aman, yg disiram juga matanya. jadi kalo mau ngungkap pun akan sangat sulit, petunjuk petunjuk pasti juga udah hilang (di TKP).
 
Ikut naruh sempak ah.....
 
Wuidih konspirasi, kopi dan inspirasi :ngeteh:

Aku suka bgt teori konspirasi, ijin gabung disini ya kakak2 semua :alamak:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bahas teori konspirasi siapa penguasa jaringan 5G dong suhu dan apa dampak negatif terbesar dari tower2 elektromagnetik 5G secara kesehatan dan perusakan alam :ampun:
nahh... silahkan dibuat suhu... jika anda merasa ada konspirasi2 tersebut... di inggris mulai tower2 di rusak.. gara2 mereka menilai tower 5G memicu alam untuk memunculkan virus corona, dan akan ada dampak2 lainnya...
silahkan dari prespektif anda dan kenapa sampai itu muncul... karena setiap penemuan selalu menggaungkan kelebihan tanpa berpikir pasti ada yg dikorbankan... dan teknologi dewasa ini menjadi dewa, lihat trend seorang penemu pada era internet masih saat ini FB Apple Microsoft kehidupan mereka dianggap dewa oleh beberapa kalangan, namun apakah dampak buruk sosmed dituntutkan ke FB, apakah ketergantungan akan OS pernah dilihat? bagaimana jika celah-celah dibuat dengan skala masih dan tersembunyi....

5G bisa jadi sebuah pintu kehancuran, masih ingat teori industrialisasi menghancurkan lapisan ozon, dimana seluruh amerika berdiri industri dan tambang, menyumbang efek karbon secara masih.... dan drama modern nya saat ini mereka menggaungkan masalah hemat energi dan green peace... wow...
udah lama ngerusak, sekarang triak2 memperhatikan alam... loe untung gede duluan cuy....
 
KONSPIRASI
Teknologi 5G "Perebutan Tahta Dunia & Destruksi Lewat Digital"

Semakin maju teknologi, semakin manusia dapat dipantau, bahkan diatur. Misal saja “smart power” (listrik pintar) yang dapat mengetahui dan memantau aktifitas Anda di rumah, alat elektronik apa yang telah atau sedang Anda gunakan, waktyu penggunaan, berapa jumlah waat yang terpakai dan lainnya. Misalnya juga teknologi “smart TV” (TV pintar) yang oleh pihak-pihak jahat, bisa diretas untuk dapat tetap mendengar, melihat dan memata-matai aktifitas Anda, walau TV sudah dimatikan. Atau “smart car” (mobil pintar) yang berbasis komputer dan GPS yang juga dapat diretas hingga bisa mengetahui posisi mobil Anda, mengontrol kemudi bahkan hingga rem mobil Anda dari jauh.

Dan kini, teknologi telekomunikasi selular dunia menggadang-gadang hadirnya teknologi jaringan telepon seluler atau “mobile phone generations” bernama 5G pada semua operator, yang pada masa lalu kita telah merasakan generasi telpon selular sebelumnya, yaitu 1G, 2G, 3G dan 4G. Kehebatan teknologi 5G adalah, internet akan menjadi lebih cepat hingga 1000 kali lipat lebih cepat dibanding 4G.Teknologi 5G memiliki frequensi yang sangat tinggi 24-90 Ghz bahkan lebih, padahal sebelumnya 4G hanya 1-3 Ghz.

Istilah “5G” atau Fifth Generation (generasi kelima) adalah fase berikutnya dari standar telekomunikasi seluler melebihi standar 4G. Teknologi generasi kelima ini rencana akan diliris untuk sistem operasi seluler mulai 2020-2021.

Wacana mengenai “geopolitik” peperangan teknologi (tech war geopolitics) antara Amerika Serikat melawan Huawei, sang pionir teknologi 5G itu pun mulai mewarnai pelataran media mainstream dan linimassa media sosial pada saat yang lalu. Betapa tidak, perebutan sebagai "Operator 5G" ini secara ekonomi adalah pertarungan untuk mendapatkan Profit US$ 12,3 triliun (atau Rp. 196.800.000.000.000.000 - Seratus Sembilan Puluh Enam Ribu Lapan Ratus Triliun Rupiah) per tahun dari seluruh dunia jika beroperasi. GILA, saya sampe ga bisa menemukan bilangan yang pas untuk menyebutkan besarnya profit dari bisnis Jaringan 5G itu.

Hal inilah yang menjadi medan perang yang sesungguhnya, "Siapa yang menguasai 5G, dia Menguasai Dunia!!". Sebab seluruh dunia akan menuju pada ERA ULTRA MODERN dimana UANG, TEKNOLOGI, TRANSPORTASI, KESEHATAN, PANGAN, CUACA, & PERSENJATAAN bahkan kelahiran manusia pun bisa dikontrol dengan byte digital. (menakjubkan sekaligus mengerikan bukan?)

Oke, itu baru dari sisi potensi penguasaan profit ekonomi secara global dari "Perebutan 5G". Lalu, pertanyaan selanjutnya, APA DAMPAK NEGATIF TERBESAR DARI KEMAJUAN TEKNOLOGI 5G.?

Pada Maret 2018 lalu, sebanyak 237 ilmuwan telah menandatangani banding ke PBB dan meminta untuk mengambil risiko yang ditimbulkan oleh radiasi elektromagnetik yang lebih serius dari kemajuan teknologi 5G!

Teknologi 5G menggunakan gelombang milimeter (millimeter waves/ MMWs) yang memiliki panjang gelombang seukuran milimeter atau bahkan kurang dari 1 milimeter. MMW termasuk dalam gelombang radio jenis Tremendously High Frequency (Frekuensi sangat teramat tinggi) atau disebut juga dengan singkatan T-rays, T-waves, T-light, T-lux atau THz yang mana gelombang ini memiliki pancaran radiasi. Oleh karenanya, gelombang ini juga disebut sebagai gelombang Terahertz Radiation atau Submillimeter Radiation, atau Terahertz Waves.

MMW memiliki kelemahan, yaitu tidak terpancar atau berjalan dengan baik melalui bangunan dan cenderung diserap oleh hujan dan tanaman. Oleh karenanya sinyalnya akan terganggu. Selain itu, gelombang frekuensi tinggi seperti MMW juga memiliki panjang gelombang jauh lebih pendek yang tidak dapat melakukan perjalanan jauh.

Untuk mengatasi masalah ini 5G akan menggunakan stasiun-stasiun pemancar penguat (repeater) yang fisiknya lebih ringkas dan kecil, namun sangat kuat (dan teknologi beamforming) yang akan memancarkan komunikasi paket data pada jalur yang harus tanpa gangguan, dan pastinya akan berada dekat dengan rumah dan lingkungan kita. Pemancar-pemancar dengan kekuatan besar layaknya microwave dan berbahaya ini bisa jadi akan ada di setiap tiang lampu, tiang listrik, rumah dan wilayah bisnis di seluruh lingkungan, desa dan kota.

Ribuan studi menghubungkan paparan radiasi frekuensi radio nirkabel tingkat rendah ke daftar panjang efek biologis yang merugikan, termasuk:
  • Pemutusan untai DNA tunggal dan ganda.
  • Kerusakan oksidatif (oxidative damage).
  • Gangguan metabolisme sel.
  • Peningkatan halangan serapan darah ke otak.
  • Pengurangan melatonin.
  • Gangguan metabolisme glukosa ke otak.
  • Pembangkitan penekanan terhadap protein.
Baru-baru ini Program Toksikologi Nasional (National Toxicology Program) di AS senilai $ 25 juta menyimpulkan bahwa radiasi frekuensi radio dari jenis yang saat ini digunakan oleh telepon seluler dapat menyebabkan kanker! Peluang terjadi kanker telah naik hingga 3-4 kali lipat lebih banyak, ketika seseorang tinggal dekat BTS tower atau GSM tower, saat memakai 3G atau 4G biasa.

Mirip seperti azas kerja 5G, beginilah pancaran gelombang Wi-Fi jika terlihat oleh mata. Router pada bangunan dan tiang lampu terlihat melingkari bidang omnidirectional di sekitar mereka. Pancaran Wi-Fi berada pada frekuensi antara radio dan gelombang mikro, yang berarti bahwa gelombang atau denyutan pulsa yang terpancar terpisah sekitar sekitar enam inci, seperti yang ditunjukkan oleh garis-garis berwarna di depan Gedung Kongres AS.



Manusia memiliki gelombang elektromagnetik pada organ-organ tubuh, seperti jantung, hati, otak manusia berkisar pada 8-10 Hz, jadi bayangkan apabila secara konstan tubuh manusa dihujani dengan trilyunan elektro magnetic tiap detik, ini sangat jauh dari alami dan natural.

5G memiliki frequensi yang sangat tinggi 24-90 Ghz, padahal sebelumnya 4G hanya 1-3Ghz, oleh karena itu membutuhkan penempatan tower yang lebih banyak dan berdekatan karena gelombangnya lebih padat. Kita tidak mengetahui bahwa radiasi ini sangat cepat menembus kulit terdalam manusia atau hewan.

Para ilmuan mengetahui bahwa gelombang ini akan berdampak lebih berbahaya yang diindikasikan menyebabkan berbagai penyakit seperti pusing, insomnia, dan kanker pada kasus tertentu.

Menara sel 4G saat ini memiliki sekitar selusin port antena untuk mendukung semua komunikasi, sementara menara 5G lebih kecil dan akan menjadi MIMO (Multiple Input Multiple Output) dan membawa sekitar seratus port!

Menara-menara ini tingginya sekitar 4 kaki dibandingkan dengan menara 90 kaki biasa yang saat ini didirikan di sekitar kita. Pemancar akan tersedia dalam jarak 100 meter, dan “antena pintar” ini akan dapat membedakan antara berbagai sinyal yang tercampur di udara, seperti gelombang radio dan sinyal WiFi, dan mengirimkannya kembali secara teratur sehingga dapat “berbicara”.

Tower 5G jauh berbeda dengan 4G, karena tower 5G akan tersebar dimana-mana dan sangat dekat jaraknya dengan pemukiman warga, maka ketika 5G akan di implementasikan, akan ada tower atau gelombang pemancar di setiap jarak lima rumah untuk menyebarkan sinyal 5G, dan ini sangat berbahaya!

Apa yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi kerusakan yang akan dilakukan, khususnya pada mata dan kulit kita? Dalam beberapa tahun ke depan, dikhawatirkan akan ada peningkatan masalah mata karena teknologi 5G yang ada di depan pintu kita, pada ponsel cerdas kita, dan pancaran dari menara-menara BTS ponsel.

Sebuah analisis dari 97 studi oleh badan peninjau yang didanai Uni Eropa, EKLIPSE, menyimpulkan Electromagnetic Radiation (EMR) ini sangat beresiko potensial juga terhadap orientasi serangga, burung serta kesehatan tanaman. Terutama orientasi magnetik burung, mamalia dan invertebrata seperti serangga dan laba-laba.

Selain dari tower, ancaman radiasi juga berasal dari ponsel yang Anda bawa. Dilansir oleh Das Bundesamt für Strahlenschutz atau Federasi Perlindungan Radiasi Jerman pada tahun 2019 merilis data ponsel dengan tingkat radiasi tinggi hingga rendah, yang bisa mempengaruhi pendengaran dan tubuh manusia.

Tingkat radiasi pada ponsel dikenal dengan Specific Absorption Rate atau SAR yang merupakan satuan ukuran jumlah energi frekuensi radio yang diserap tubuh saat menggunakan ponsel dengan menggunakan satuan Watt per kilogram.

Smartphone dengan tingkat SAR yang lebih tinggi, dianggap lebih berpotensi bahaya meskipun semua ponsel diharuskan lulus pengujian untuk memastikan SAR di bawah batas tertentu. Namun, beberapa produk ponsel diketahui memiliki radiasi SAR yang cukup tinggi.

Mari kita lihat daftar 9 teratas merk dan jenis ponsel yang masuk pasar Asia, dengan warna merah diatas 1,5 Watt / kg versi Federasi Perlindungan Radiasi Jerman:

1. iPhone-8. Tingkat SAR : 1,75 Watt / kg
2. iPhone-11. Tingkat SAR: 1,78 Watt / kg
3. iPhone XR/XS, Tingkat SAR: 1,78 watt/kg
4. Xiaomi MI A1. Tingkat SAR: 1,75 Watt / kg
5. One Plus 5-T. Tingkat SAR: 1,68 Watt / kg
6. Huawei Mate 9. Tingkat SAR: 1,64 Watt / kg
7. Xiaomi MI Max 3. Tingkat SAR: 1,58 Watt / kg
8. One Plus 6-T. Tingkat SAR: 1,55 Watt / kg
9. Nokia Lumia 630. Tingkat SAR: 1,51 Watt / kg

Tingkat SAR yang merupakan satuan ukuran jumlah energi frekuensi radio yang diserap tubuh saat menggunakan ponsel. Semakin besar tingkat SAR nya diatas 1,5 watt/kg maka semakin sangat berbahaya radiasinya.

Radiasi elektromagnetik dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis: radiasi pengion (onizing radiation) dan radiasi non-pengion (non-ionizing radiation), berdasarkan kemampuan photon tunggal dengan lebih dari 10 eV energi, mampu untuk mengionisasi oksigen atau memutus ikatan kimia. Frekuensi ultraviolet dan lebih tinggi, seperti sinar-X atau sinar gamma yang terionisasi, akan menimbulkan bahaya khusus yang diakibatkan oleh radiasi elektromagnetik itu sendiri.

Electrosmog adalah istilah untuk hubungan antara “radiasi elektromagnetik dan kesehatan”. Kita akan dihujani oleh frekuensi yang sangat tinggi pada intensitas rendah, berjarak dekat hingga menciptakan frekuensi yang “sangat kental” bagai sup electrosmog yang lebih padat dan lebih rumit.



Kekhawatiran terbesar adalah bagaimana paparan panjang gelombang 5G yang baru ini akan mempengaruhi kulit. Tubuh manusia memiliki antara dua hingga empat juta saluran keringat. Dr. Ben-Ishai dari Hebrew University, Israel menjelaskan bahwa saluran keringat kita bertindak seperti “susunan antena heliks ketika terpapar pada panjang gelombang ini,” yang berarti bahwa kita menjadi lebih konduktif.

Efek dari radiasi ini dikatakan juga menyebabkan rasa sakit pada fisik manusia ketika nociceptor manusia mulai terkena karena mengenali gelombang ini sebagai rangsangan yang merusak. Jadi kita akan melihat kemungkinan banyak penyakit kulit dan kanker serta rasa sakit fisik pada kulit manusia ke depannya.

Sebuah studi tahun 1994 menemukan bahwa paparan radiasi gelombang mikro milimeter (MMW) yang rendah menghasilkan kekaburan lensa mata pada tikus, yang terkait dengan munculnya katarak.

Eksperimen yang dilakukan oleh Medical Research Institute dari Kanazawa Medical University menemukan bahwa frekuensi 60 GHz “…antena gelombang milimeter dapat menyebabkan cedera termal pada berbagai jenis level. Efek termal yang disebabkan oleh gelombang milimeter tampaknya dapat menembus di bawah permukaan mata.”



Sebuah penelitian di Cina tahun 2003 juga menemukan kerusakan pada sel-sel epitel lensa kelinci setelah 8 jam terpapar dengan radiasi gelombang mikro dan sebuah penelitian tahun 2009 yang dilakukan oleh College of Physicians and Surgeons di Pakistan menyimpulkan bahwa Electro-magnetic field (EMF) yang dipancarkan oleh ponsel menyebabkan kekacauan diferensiasi retina pada embrio ayam.

Sebuah studi di Rusia pada 1992 lalu telah menemukan bahwa frekuensi dalam kisaran 53-78 GHz (yang diusulkan 5G untuk digunakan) berdampak pada variabilitas detak jantung (indikator stres) pada tikus. Studi oleh Rusia lainnya adalah tentang katak, yang kulitnya telah terpapar MMW, mereka menemukan perubahan denyut jantung (aritmia) pada katak. Akibat hal ini maka ditakuti bahwa kisaran gelombang yang diusulkan dipakai untuk 5G dapat menyebabkan serangan jantung pada manusia. Oleh sebab itu, Rusia melarang 5G di negaranya.

Sebuah studi di Armenia pada 2016 mengamati gelombang MMW pada intensitas rendah, mencerminkan lingkungan masa depan yang disebabkan oleh 5G. Studi yang mereka dilakukan pada bakteri E-coli dan bakteri lain, menyatakan bahwa gelombang mikro telah menekan pertumbuhan mereka serta “mengubah sifat dan aktivitas” sel. Kekhawatirannya adalah bahwa ia akan melakukan hal yang sama pada sel manusia, yaitu: mengubah sifat dan aktivitas manusia.

Studi di Armenia yang sama, juga menunjukkan bahwa efek MMW terutama pada air, membran plasma pada sel, dan juga genom. Mereka telah menemukan bahwa interaksi MMW dengan bakteri mengubah sensitivitas mereka terhadap “bahan kimia aktif biologis yang berbeda, termasuk antibiotik.” Lebih khusus lagi, kombinasi MMW dan antibiotik menunjukkan bahwa itu mungkin mengarah pada resistensi antibiotik pada bakteri.

Temuan inovatif ini dapat memiliki efek magnum pada kesehatan manusia karena bandwidth diluncurkan secara nasional. Kekhawatirannya adalah bahwa kita mengembangkan resistensi yang lebih rendah terhadap bakteri, akibatnya sel kita menjadi lebih rentan, dan kita menjadi lebih rentan juga terhadap penyakit.

Salah satu fitur dari 5G adalah bahwa MMW sangat rentan diserap oleh tanaman dan hujan.

Manusia dan hewan sama-sama mengonsumsi tanaman sebagai sumber makanan. Efek MMW terhadap tanaman dapat tertinggal dan berbekas, dan tidak aman untuk dikonsumsi.

Ingat dan pikirlah kimia GMO di steroid, atau kimia chemtrails di udara. Maka, air akan jatuh dari langit ke tanaman yang telah terpapar gelombang MMW ini, juga akan di iradiasi.

Sebuah studi 2010 pada pohon Aspen menunjukkan bahwa paparan frekuensi radio menyebabkan daun menunjukkan gejala nekrosis (necrosis symptoms). MMW dengan intensitas rendah “memohon perubahan spektrum isoenzim peroksidase (peroxidase isoenzyme) dari tunas gandum.” Peroksidase adalah protein stres yang ada pada tanaman. Indikasinya adalah bahwa 5G akan sangat berbahaya bagi tanaman.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Loyola College di Chennai pada 2012 menyimpulkan bahwa dari 919 studi penelitian yang dilakukan pada burung, tanaman, lebah, dan hewan serta manusia lainnya, 593 di antaranya menunjukkan dampak dari radiasi RF-EMF. Akibatnya, maka 5G akan menambah efek dari electrosmog ini.

Itulah sebagian paparan dari riset beberapa negara terhadap DAMPAK NEGATIF DARI TEKNOLOGI 5G

Bagaimana dengan Indonesia?

Sebelum 5G bisa di implementasikan ada baiknya pemerintah RI untuk melakukan studi, dengan semua pemegang saham yang terkait.

Pemerintah Republik indonesia seharusnya membentuk tim di:

  • Masyarakat. Warga dan Tokoh Masyarakat yang dihormati dan dipercaya sebagai organisasi independent.
  • Ilmuwan. Departemen kesehatan dan Kominfo untuk membentuk tim penelitian bersama LIPI (dalam pengawasan organisasi independent diatas dan DPR MPR, dan Ikatan Dokter Indonesia).
  • Militer, memberikan masukan akan dampak penggunaan gelombang elektromagnetik tingkat tinggi pada masyarakat.

Operator telepon sebaiknya menghentikan semua rencana upgrade dari 4G to 5G, baik untuk perusahaan atau untuk publik hingga hasil penelitian diumumkan. Dan pastinya, dan harus mematuhi semua peraturan yang diberikan oleh pemerintah mengenai dampak dan efek dari impelementasi 5G kepada masyarakat.

Mungkin 5G adalah hasilan bentuk baru dari revolusi industri, konektivitas manusia dan bahkan kenyataan baru. Maka hal ini akan menawarkan kemungkinan tak terbatas untuk masa depan komunikasi khususnya yang berbasis komunikasi seluler.

Kita memang masih membutuhkan lebih banyak penelitian. Tetapi yang sudah jelas, sebagaimana yang saya tunjukkan dalam tulian ini, adalah bahwa ada bahaya yang nyata dalam TEKNOLOGI 5G.


- Semoga Bermanfaat -
 
KONSPIRASI
Teknologi 5G "Perebutan Tahta Dunia & Destruksi Lewat Digital"

Semakin maju teknologi, semakin manusia dapat dipantau, bahkan diatur. Misal saja “smart power” (listrik pintar) yang dapat mengetahui dan memantau aktifitas Anda di rumah, alat elektronik apa yang telah atau sedang Anda gunakan, waktyu penggunaan, berapa jumlah waat yang terpakai dan lainnya. Misalnya juga teknologi “smart TV” (TV pintar) yang oleh pihak-pihak jahat, bisa diretas untuk dapat tetap mendengar, melihat dan memata-matai aktifitas Anda, walau TV sudah dimatikan. Atau “smart car” (mobil pintar) yang berbasis komputer dan GPS yang juga dapat diretas hingga bisa mengetahui posisi mobil Anda, mengontrol kemudi bahkan hingga rem mobil Anda dari jauh.

Dan kini, teknologi telekomunikasi selular dunia menggadang-gadang hadirnya teknologi jaringan telepon seluler atau “mobile phone generations” bernama 5G pada semua operator, yang pada masa lalu kita telah merasakan generasi telpon selular sebelumnya, yaitu 1G, 2G, 3G dan 4G. Kehebatan teknologi 5G adalah, internet akan menjadi lebih cepat hingga 1000 kali lipat lebih cepat dibanding 4G.Teknologi 5G memiliki frequensi yang sangat tinggi 24-90 Ghz bahkan lebih, padahal sebelumnya 4G hanya 1-3 Ghz.

Istilah “5G” atau Fifth Generation (generasi kelima) adalah fase berikutnya dari standar telekomunikasi seluler melebihi standar 4G. Teknologi generasi kelima ini rencana akan diliris untuk sistem operasi seluler mulai 2020-2021.

Wacana mengenai “geopolitik” peperangan teknologi (tech war geopolitics) antara Amerika Serikat melawan Huawei, sang pionir teknologi 5G itu pun mulai mewarnai pelataran media mainstream dan linimassa media sosial pada saat yang lalu. Betapa tidak, perebutan sebagai "Operator 5G" ini secara ekonomi adalah pertarungan untuk mendapatkan Profit US$ 12,3 triliun (atau Rp. 196.800.000.000.000.000 - Seratus Sembilan Puluh Enam Ribu Lapan Ratus Triliun Rupiah) per tahun dari seluruh dunia jika beroperasi. GILA, saya sampe ga bisa menemukan bilangan yang pas untuk menyebutkan besarnya profit dari bisnis Jaringan 5G itu.

Hal inilah yang menjadi medan perang yang sesungguhnya, "Siapa yang menguasai 5G, dia Menguasai Dunia!!". Sebab seluruh dunia akan menuju pada ERA ULTRA MODERN dimana UANG, TEKNOLOGI, TRANSPORTASI, KESEHATAN, PANGAN, CUACA, & PERSENJATAAN bahkan kelahiran manusia pun bisa dikontrol dengan byte digital. (menakjubkan sekaligus mengerikan bukan?)

Oke, itu baru dari sisi potensi penguasaan profit ekonomi secara global dari "Perebutan 5G". Lalu, pertanyaan selanjutnya, APA DAMPAK NEGATIF TERBESAR DARI KEMAJUAN TEKNOLOGI 5G.?

Pada Maret 2018 lalu, sebanyak 237 ilmuwan telah menandatangani banding ke PBB dan meminta untuk mengambil risiko yang ditimbulkan oleh radiasi elektromagnetik yang lebih serius dari kemajuan teknologi 5G!

Teknologi 5G menggunakan gelombang milimeter (millimeter waves/ MMWs) yang memiliki panjang gelombang seukuran milimeter atau bahkan kurang dari 1 milimeter. MMW termasuk dalam gelombang radio jenis Tremendously High Frequency (Frekuensi sangat teramat tinggi) atau disebut juga dengan singkatan T-rays, T-waves, T-light, T-lux atau THz yang mana gelombang ini memiliki pancaran radiasi. Oleh karenanya, gelombang ini juga disebut sebagai gelombang Terahertz Radiation atau Submillimeter Radiation, atau Terahertz Waves.

MMW memiliki kelemahan, yaitu tidak terpancar atau berjalan dengan baik melalui bangunan dan cenderung diserap oleh hujan dan tanaman. Oleh karenanya sinyalnya akan terganggu. Selain itu, gelombang frekuensi tinggi seperti MMW juga memiliki panjang gelombang jauh lebih pendek yang tidak dapat melakukan perjalanan jauh.

Untuk mengatasi masalah ini 5G akan menggunakan stasiun-stasiun pemancar penguat (repeater) yang fisiknya lebih ringkas dan kecil, namun sangat kuat (dan teknologi beamforming) yang akan memancarkan komunikasi paket data pada jalur yang harus tanpa gangguan, dan pastinya akan berada dekat dengan rumah dan lingkungan kita. Pemancar-pemancar dengan kekuatan besar layaknya microwave dan berbahaya ini bisa jadi akan ada di setiap tiang lampu, tiang listrik, rumah dan wilayah bisnis di seluruh lingkungan, desa dan kota.

Ribuan studi menghubungkan paparan radiasi frekuensi radio nirkabel tingkat rendah ke daftar panjang efek biologis yang merugikan, termasuk:
  • Pemutusan untai DNA tunggal dan ganda.
  • Kerusakan oksidatif (oxidative damage).
  • Gangguan metabolisme sel.
  • Peningkatan halangan serapan darah ke otak.
  • Pengurangan melatonin.
  • Gangguan metabolisme glukosa ke otak.
  • Pembangkitan penekanan terhadap protein.
Baru-baru ini Program Toksikologi Nasional (National Toxicology Program) di AS senilai $ 25 juta menyimpulkan bahwa radiasi frekuensi radio dari jenis yang saat ini digunakan oleh telepon seluler dapat menyebabkan kanker! Peluang terjadi kanker telah naik hingga 3-4 kali lipat lebih banyak, ketika seseorang tinggal dekat BTS tower atau GSM tower, saat memakai 3G atau 4G biasa.

Mirip seperti azas kerja 5G, beginilah pancaran gelombang Wi-Fi jika terlihat oleh mata. Router pada bangunan dan tiang lampu terlihat melingkari bidang omnidirectional di sekitar mereka. Pancaran Wi-Fi berada pada frekuensi antara radio dan gelombang mikro, yang berarti bahwa gelombang atau denyutan pulsa yang terpancar terpisah sekitar sekitar enam inci, seperti yang ditunjukkan oleh garis-garis berwarna di depan Gedung Kongres AS.



Manusia memiliki gelombang elektromagnetik pada organ-organ tubuh, seperti jantung, hati, otak manusia berkisar pada 8-10 Hz, jadi bayangkan apabila secara konstan tubuh manusa dihujani dengan trilyunan elektro magnetic tiap detik, ini sangat jauh dari alami dan natural.

5G memiliki frequensi yang sangat tinggi 24-90 Ghz, padahal sebelumnya 4G hanya 1-3Ghz, oleh karena itu membutuhkan penempatan tower yang lebih banyak dan berdekatan karena gelombangnya lebih padat. Kita tidak mengetahui bahwa radiasi ini sangat cepat menembus kulit terdalam manusia atau hewan.

Para ilmuan mengetahui bahwa gelombang ini akan berdampak lebih berbahaya yang diindikasikan menyebabkan berbagai penyakit seperti pusing, insomnia, dan kanker pada kasus tertentu.

Menara sel 4G saat ini memiliki sekitar selusin port antena untuk mendukung semua komunikasi, sementara menara 5G lebih kecil dan akan menjadi MIMO (Multiple Input Multiple Output) dan membawa sekitar seratus port!

Menara-menara ini tingginya sekitar 4 kaki dibandingkan dengan menara 90 kaki biasa yang saat ini didirikan di sekitar kita. Pemancar akan tersedia dalam jarak 100 meter, dan “antena pintar” ini akan dapat membedakan antara berbagai sinyal yang tercampur di udara, seperti gelombang radio dan sinyal WiFi, dan mengirimkannya kembali secara teratur sehingga dapat “berbicara”.

Tower 5G jauh berbeda dengan 4G, karena tower 5G akan tersebar dimana-mana dan sangat dekat jaraknya dengan pemukiman warga, maka ketika 5G akan di implementasikan, akan ada tower atau gelombang pemancar di setiap jarak lima rumah untuk menyebarkan sinyal 5G, dan ini sangat berbahaya!

Apa yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi kerusakan yang akan dilakukan, khususnya pada mata dan kulit kita? Dalam beberapa tahun ke depan, dikhawatirkan akan ada peningkatan masalah mata karena teknologi 5G yang ada di depan pintu kita, pada ponsel cerdas kita, dan pancaran dari menara-menara BTS ponsel.

Sebuah analisis dari 97 studi oleh badan peninjau yang didanai Uni Eropa, EKLIPSE, menyimpulkan Electromagnetic Radiation (EMR) ini sangat beresiko potensial juga terhadap orientasi serangga, burung serta kesehatan tanaman. Terutama orientasi magnetik burung, mamalia dan invertebrata seperti serangga dan laba-laba.

Selain dari tower, ancaman radiasi juga berasal dari ponsel yang Anda bawa. Dilansir oleh Das Bundesamt für Strahlenschutz atau Federasi Perlindungan Radiasi Jerman pada tahun 2019 merilis data ponsel dengan tingkat radiasi tinggi hingga rendah, yang bisa mempengaruhi pendengaran dan tubuh manusia.

Tingkat radiasi pada ponsel dikenal dengan Specific Absorption Rate atau SAR yang merupakan satuan ukuran jumlah energi frekuensi radio yang diserap tubuh saat menggunakan ponsel dengan menggunakan satuan Watt per kilogram.

Smartphone dengan tingkat SAR yang lebih tinggi, dianggap lebih berpotensi bahaya meskipun semua ponsel diharuskan lulus pengujian untuk memastikan SAR di bawah batas tertentu. Namun, beberapa produk ponsel diketahui memiliki radiasi SAR yang cukup tinggi.

Mari kita lihat daftar 9 teratas merk dan jenis ponsel yang masuk pasar Asia, dengan warna merah diatas 1,5 Watt / kg versi Federasi Perlindungan Radiasi Jerman:

1. iPhone-8. Tingkat SAR : 1,75 Watt / kg
2. iPhone-11. Tingkat SAR: 1,78 Watt / kg
3. iPhone XR/XS, Tingkat SAR: 1,78 watt/kg
4. Xiaomi MI A1. Tingkat SAR: 1,75 Watt / kg
5. One Plus 5-T. Tingkat SAR: 1,68 Watt / kg
6. Huawei Mate 9. Tingkat SAR: 1,64 Watt / kg
7. Xiaomi MI Max 3. Tingkat SAR: 1,58 Watt / kg
8. One Plus 6-T. Tingkat SAR: 1,55 Watt / kg
9. Nokia Lumia 630. Tingkat SAR: 1,51 Watt / kg

Tingkat SAR yang merupakan satuan ukuran jumlah energi frekuensi radio yang diserap tubuh saat menggunakan ponsel. Semakin besar tingkat SAR nya diatas 1,5 watt/kg maka semakin sangat berbahaya radiasinya.

Radiasi elektromagnetik dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis: radiasi pengion (onizing radiation) dan radiasi non-pengion (non-ionizing radiation), berdasarkan kemampuan photon tunggal dengan lebih dari 10 eV energi, mampu untuk mengionisasi oksigen atau memutus ikatan kimia. Frekuensi ultraviolet dan lebih tinggi, seperti sinar-X atau sinar gamma yang terionisasi, akan menimbulkan bahaya khusus yang diakibatkan oleh radiasi elektromagnetik itu sendiri.

Electrosmog adalah istilah untuk hubungan antara “radiasi elektromagnetik dan kesehatan”. Kita akan dihujani oleh frekuensi yang sangat tinggi pada intensitas rendah, berjarak dekat hingga menciptakan frekuensi yang “sangat kental” bagai sup electrosmog yang lebih padat dan lebih rumit.



Kekhawatiran terbesar adalah bagaimana paparan panjang gelombang 5G yang baru ini akan mempengaruhi kulit. Tubuh manusia memiliki antara dua hingga empat juta saluran keringat. Dr. Ben-Ishai dari Hebrew University, Israel menjelaskan bahwa saluran keringat kita bertindak seperti “susunan antena heliks ketika terpapar pada panjang gelombang ini,” yang berarti bahwa kita menjadi lebih konduktif.

Efek dari radiasi ini dikatakan juga menyebabkan rasa sakit pada fisik manusia ketika nociceptor manusia mulai terkena karena mengenali gelombang ini sebagai rangsangan yang merusak. Jadi kita akan melihat kemungkinan banyak penyakit kulit dan kanker serta rasa sakit fisik pada kulit manusia ke depannya.

Sebuah studi tahun 1994 menemukan bahwa paparan radiasi gelombang mikro milimeter (MMW) yang rendah menghasilkan kekaburan lensa mata pada tikus, yang terkait dengan munculnya katarak.

Eksperimen yang dilakukan oleh Medical Research Institute dari Kanazawa Medical University menemukan bahwa frekuensi 60 GHz “…antena gelombang milimeter dapat menyebabkan cedera termal pada berbagai jenis level. Efek termal yang disebabkan oleh gelombang milimeter tampaknya dapat menembus di bawah permukaan mata.”



Sebuah penelitian di Cina tahun 2003 juga menemukan kerusakan pada sel-sel epitel lensa kelinci setelah 8 jam terpapar dengan radiasi gelombang mikro dan sebuah penelitian tahun 2009 yang dilakukan oleh College of Physicians and Surgeons di Pakistan menyimpulkan bahwa Electro-magnetic field (EMF) yang dipancarkan oleh ponsel menyebabkan kekacauan diferensiasi retina pada embrio ayam.

Sebuah studi di Rusia pada 1992 lalu telah menemukan bahwa frekuensi dalam kisaran 53-78 GHz (yang diusulkan 5G untuk digunakan) berdampak pada variabilitas detak jantung (indikator stres) pada tikus. Studi oleh Rusia lainnya adalah tentang katak, yang kulitnya telah terpapar MMW, mereka menemukan perubahan denyut jantung (aritmia) pada katak. Akibat hal ini maka ditakuti bahwa kisaran gelombang yang diusulkan dipakai untuk 5G dapat menyebabkan serangan jantung pada manusia. Oleh sebab itu, Rusia melarang 5G di negaranya.

Sebuah studi di Armenia pada 2016 mengamati gelombang MMW pada intensitas rendah, mencerminkan lingkungan masa depan yang disebabkan oleh 5G. Studi yang mereka dilakukan pada bakteri E-coli dan bakteri lain, menyatakan bahwa gelombang mikro telah menekan pertumbuhan mereka serta “mengubah sifat dan aktivitas” sel. Kekhawatirannya adalah bahwa ia akan melakukan hal yang sama pada sel manusia, yaitu: mengubah sifat dan aktivitas manusia.

Studi di Armenia yang sama, juga menunjukkan bahwa efek MMW terutama pada air, membran plasma pada sel, dan juga genom. Mereka telah menemukan bahwa interaksi MMW dengan bakteri mengubah sensitivitas mereka terhadap “bahan kimia aktif biologis yang berbeda, termasuk antibiotik.” Lebih khusus lagi, kombinasi MMW dan antibiotik menunjukkan bahwa itu mungkin mengarah pada resistensi antibiotik pada bakteri.

Temuan inovatif ini dapat memiliki efek magnum pada kesehatan manusia karena bandwidth diluncurkan secara nasional. Kekhawatirannya adalah bahwa kita mengembangkan resistensi yang lebih rendah terhadap bakteri, akibatnya sel kita menjadi lebih rentan, dan kita menjadi lebih rentan juga terhadap penyakit.

Salah satu fitur dari 5G adalah bahwa MMW sangat rentan diserap oleh tanaman dan hujan.

Manusia dan hewan sama-sama mengonsumsi tanaman sebagai sumber makanan. Efek MMW terhadap tanaman dapat tertinggal dan berbekas, dan tidak aman untuk dikonsumsi.

Ingat dan pikirlah kimia GMO di steroid, atau kimia chemtrails di udara. Maka, air akan jatuh dari langit ke tanaman yang telah terpapar gelombang MMW ini, juga akan di iradiasi.

Sebuah studi 2010 pada pohon Aspen menunjukkan bahwa paparan frekuensi radio menyebabkan daun menunjukkan gejala nekrosis (necrosis symptoms). MMW dengan intensitas rendah “memohon perubahan spektrum isoenzim peroksidase (peroxidase isoenzyme) dari tunas gandum.” Peroksidase adalah protein stres yang ada pada tanaman. Indikasinya adalah bahwa 5G akan sangat berbahaya bagi tanaman.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Loyola College di Chennai pada 2012 menyimpulkan bahwa dari 919 studi penelitian yang dilakukan pada burung, tanaman, lebah, dan hewan serta manusia lainnya, 593 di antaranya menunjukkan dampak dari radiasi RF-EMF. Akibatnya, maka 5G akan menambah efek dari electrosmog ini.

Itulah sebagian paparan dari riset beberapa negara terhadap DAMPAK NEGATIF DARI TEKNOLOGI 5G

Bagaimana dengan Indonesia?

Sebelum 5G bisa di implementasikan ada baiknya pemerintah RI untuk melakukan studi, dengan semua pemegang saham yang terkait.

Pemerintah Republik indonesia seharusnya membentuk tim di:

  • Masyarakat. Warga dan Tokoh Masyarakat yang dihormati dan dipercaya sebagai organisasi independent.
  • Ilmuwan. Departemen kesehatan dan Kominfo untuk membentuk tim penelitian bersama LIPI (dalam pengawasan organisasi independent diatas dan DPR MPR, dan Ikatan Dokter Indonesia).
  • Militer, memberikan masukan akan dampak penggunaan gelombang elektromagnetik tingkat tinggi pada masyarakat.

Operator telepon sebaiknya menghentikan semua rencana upgrade dari 4G to 5G, baik untuk perusahaan atau untuk publik hingga hasil penelitian diumumkan. Dan pastinya, dan harus mematuhi semua peraturan yang diberikan oleh pemerintah mengenai dampak dan efek dari impelementasi 5G kepada masyarakat.

Mungkin 5G adalah hasilan bentuk baru dari revolusi industri, konektivitas manusia dan bahkan kenyataan baru. Maka hal ini akan menawarkan kemungkinan tak terbatas untuk masa depan komunikasi khususnya yang berbasis komunikasi seluler.

Kita memang masih membutuhkan lebih banyak penelitian. Tetapi yang sudah jelas, sebagaimana yang saya tunjukkan dalam tulian ini, adalah bahwa ada bahaya yang nyata dalam TEKNOLOGI 5G.


- Semoga Bermanfaat -

Bagus sekali penjelasannya SUhu,
Saya jadi tambah tercerahkan,
Yang saya tanyakan, apakah teknologi 5G ini hanya akan kita temukan dlm Provider2 macam Telkom*el, Indo*at dll atau Bisa juga dalam jaringan Wi-Fi?
 
Bagus sekali penjelasannya SUhu,
Saya jadi tambah tercerahkan,
Yang saya tanyakan, apakah teknologi 5G ini hanya akan kita temukan dlm Provider2 macam Telkom*el, Indo*at dll atau Bisa juga dalam jaringan Wi-Fi?

Semua jaringan yang memakai konektivitas elektromagnetic hu, mulai dari ponsel, wifi atau semua barang elektronik yang terkoneksi menggunakan gelombang milimeter (millimeter waves/ MMWs) dan gelombang radio jenis Tremendously High Frequency (Frekuensi sangat teramat tinggi) atau disebut juga dengan singkatan T-rays, T-waves, T-light, T-lux atau THz
 
Semua jaringan yang memakai konektivitas elektromagnetic hu, mulai dari ponsel, wifi atau semua barang elektronik yang terkoneksi menggunakan gelombang milimeter (millimeter waves/ MMWs) dan gelombang radio jenis Tremendously High Frequency (Frekuensi sangat teramat tinggi) atau disebut juga dengan singkatan T-rays, T-waves, T-light, T-lux atau THz

Sekitar 2 thun lalu saya ke Busan Korsel, sambil jalan iseng2 nyoba wifi disana, pengen ngebandingin wifi yang pernah saya coba di Indonesia sama di Busan.
Dan hasilnya, asli kenceng banget Wifinya!
Indikasi kencengnya adalah ketika saya coba update IOS Software terbaru, hanya butuh 10 detikan saja, yang biasanya btuh wktu lmyan lama palgi make data seluler. Ketika saya cek lagi Username Wifinya baru ngeh ternyata namanya 5G, dan itu ada 4 username 5G semua.
Dalam hati mungkin Korsel udah make teknologi 5G waktu itu.
Tapi dari penjelasan suhu diatas 5G baru akan mulai 2020-2021.

Mohon pencerahannya.
🙏
 
Sekitar 2 thun lalu saya ke Busan Korsel, sambil jalan iseng2 nyoba wifi disana, pengen ngebandingin wifi yang pernah saya coba di Indonesia sama di Busan.
Dan hasilnya, asli kenceng banget Wifinya!
Indikasi kencengnya adalah ketika saya coba update IOS Software terbaru, hanya butuh 10 detikan saja, yang biasanya btuh wktu lmyan lama palgi make data seluler. Ketika saya cek lagi Username Wifinya baru ngeh ternyata namanya 5G, dan itu ada 4 username 5G semua.
Dalam hati mungkin Korsel udah make teknologi 5G waktu itu.
Tapi dari penjelasan suhu diatas 5G baru akan mulai 2020-2021.

Mohon pencerahannya.
🙏

Betul hu di Korsel dan china sudah di uji coba dan BTS nya masih terbatas..maksud ane Indonesia dan beberapa negara lainnya mungkin baru mengadopsi sistem 5G tahun 2020-2021 bahkan lebih. Memang tekonologi 5G di satu sisi menjadikan akses data semakin cepat. Tapi, jujur point yang ane resahkan di 5G ini sebenarnya sih lebih kepada "Bahaya laten"nya mulai dari dampak biologis bagi manusia & lingkungan.

Dari analisa ane pribadi sih hu 5G ini adalah perebutan besar antara dominasi mana yang paling kuat dari "para kapitalis global". Jika covid 19 ini ga ada, mungkin China adalah negara yang paling cepat akan melakukan kontrak kerjasama pengoperasian 5G dengan negara-negara yang ikut proyek "One Belt One Road / OBOR' nya. Sementara Korsel kan ikut "Komando" dari Elit Global US.

Jadi menurut analisa ane pribadi lagi nih ya hu, Propaganda COVID 19 ini sengaja dibuat untuk motif "Luar & Dalam" utk US. Efek Luarnya, Elit Global US bisa menahan laju Kontrak Proyek 5G China dengan 70 negara2 yang terikat program OBOR China. Efek Dalamnya, Elit Global US mau hantam rezim Donald Trump maksimal sampai ada Presiden Pengganti Trump di Pilpres November nanti. Setelah Trump tumbang dan diganti Presiden baru, lalu Presiden baru mereka itu akan legalkan penanaman microchip sebagai Single Identity Number & alat pembayaran digital utama di US yang dibungkus dengan nama "Microchip penangkal virus" hehehe..dan atas nama Presiden baru Perang Dunia ke 3 dengan China akan di mulai.

Nah, sialnya kita yang berada disini cuma kena imbasnya dari propaganda "Covid 19" dan Proyek 5G ini hu Udah ekonomi lesu & masyarakat stress dengan penjara berkedok "Karantina, eh nanti tiba-tiba langsung dihadapkan dengan situasi perang. Semoga aja analisa ane ini salah ya hu. .Semoga semua kedepan akan baik-baik saja.

Maaf, jika ada kata yang ga berkenan ya hu. semoga diskusi berbau "konspirasi" ini bermanfaat ya hu. :ampun:
 
Terakhir diubah:
Betul hu di Korsel dan china sudah di uji coba dan BTS nya masih terbatas..maksud ane Indonesia dan beberapa negara lainnya mungkin baru mengadopsi sistem 5G tahun 2020-2021 bahkan lebih. Memang tekonologi 5G di satu sisi menjadikan akses data semakin cepat. Tapi, jujur point yang ane resahkan di 5G ini sebenarnya sih lebih kepada "Bahaya laten"nya mulai dari dampak biologis bagi manusia & lingkungan.

Dari analisa ane pribadi sih hu 5G ini adalah perebutan besar antara dominasi mana yang paling kuat dari "para kapitalis global". Jika covid 19 ini ga ada, mungkin China adalah negara yang paling cepat akan melakukan kontrak kerjasama pengoperasian 5G dengan negara-negara yang ikut proyek "One Belt One Road / OBOR' nya. Sementara Korsel kan ikut "Komando" dari Elit Global US.

Jadi menurut analisa ane pribadi lagi nih ya hu, Propaganda COVID 19 ini sengaja dibuat untuk motif "Luar & Dalam" utk US. Efek Luarnya, Elit Global US bisa menahan laju Kontrak Proyek 5G China dengan 70 negara2 yang terikat program OBOR China. Efek Dalamnya, Elit Global US mau hantam rezim Donald Trump maksimal sampai ada Presiden Pengganti Trump di Pilpres November nanti. Setelah Trump tumbang dan diganti Presiden baru, lalu Presiden baru mereka itu akan legalkan penanaman microchip sebagai Single Identity Number & alat pembayaran digital utama di US yang dibungkus dengan nama "Microchip penangkal virus" hehehe..dan atas nama Presiden baru Perang Dunia ke 3 dengan China akan di mulai.

Nah, sialnya kita yang berada disini cuma kena imbasnya dari propaganda "Covid 19" dan Proyek 5G ini hu Udah ekonomi lesu & masyarakat stress dengan penjara berkedok "Karantina, eh nanti tiba-tiba langsung dihadapkan dengan situasi perang. Semoga aja analisa ane ini salah ya hu. .Semoga semua kedepan akan baik-baik saja.

Maaf, jika ada kata yang ga berkenan ya hu. semoga diskusi berbau "konspirasi" ini bermanfaat ya hu. :ampun:

Terimakasih penjelasannya Suhu 👍.

Sayang waktu itu saya gak ngeh liat tower BTS2nya disana, pdahal penasaran bentuknya kaya apa, 😁.
Sempat berpikir juga waktu itu, kalau wifinya sekenceng itu gimana paparan radiasi yang dtrima tubuh kita?!
Untung tidak terlalu lama waktu itu, hanya ingin tahu, ternyata memang 5G sudah ada dan saya berkesempatan mencobanya.

Menakutkan juga ya efeknya Suhu kalau sampai masuk Indonesia.
 
Bimabet
Bagus sekali penjelasannya SUhu,
Saya jadi tambah tercerahkan,
Yang saya tanyakan, apakah teknologi 5G ini hanya akan kita temukan dlm Provider2 macam Telkom*el, Indo*at dll atau Bisa juga dalam jaringan Wi-Fi?
mantap sekali gan pencerahannya, sebelumnya gw ga aware sama bahaya 5G ke penggunanya dan gamau tau juga, lol. yg bikin gw aware ttg 5g ini, yaitu, profit sama exploitasi pasar.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd