Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Second Chance : GOAL

Prolog




Hidup terkadang bisa kejam!

Itulah kalimat yang ada di pikiran Erik. Lelaki berusia 26 tahun yang baru saja pulang dari rumah sakit.

Beberapa hari ini dia merasa nyeri di dada dan sering sekali batuk. Di saat pandemi seperti ini, dia khawatir jika dirinya termasuk orang yang positif menderita Covid. Maka dari itu dia memutuskan pergi ke RS untuk melakukan pemeriksaan.

Negatif

Begitulah hasil tes cepat yang dilakukan oleh petugas medis. Namun karena Eric masih merasa dirinya sakit, dokter pun kemudian melakukan pemeriksaan lebih mendalam.

"Anda menderita kanker paru-paru stadium akhir…"

Erik merasa jika dirinya salah dengar.

"Ini sangat jarang terjadi. Tapi ada beberapa kasus dimana seseorang tidak menunjukkan gejala hingga penyakit itu memasuki tingkat akhir."

Erik bukanlah seorang perokok. Bukan pula orang yang menghabiskan waktunya di jalanan, menghirup gas-gas buangan kendaraan. Pekerjaannya juga tidak berurusan dengan bahan-bahan kimia berbahaya. Dia hanyalah seorang freelancer yang hampir setiap harinya dia habiskan di ruangan ber-AC dan di depan komputer.

"Beberapa orang mengalami sakit paru-paru meskipun mereka bukanlah seorang perokok." Tambah sang dokter.

Setelah itu, dokter mengucapkan beberapa kalimat lagi tapi pikiran Erik telah melayang entah kemana.

Menurut perkiraan dokter, umurnya tinggal 6 bulan lagi. Jika Erik mendapat perawatan medis secara intensif dan kesehatannya membaik maka kemungkinan dia bisa hidup sampai 4 tahun lagi.

Biaya perawatan kanker sangat mahal belum lagi dia harus melakukannya secara rutin.

Erik mengatakan kepada dokter jika dirinya akan memikirnya lagi.

'6 bulan, apa yang sebaiknya aku lakukan?' Sepanjang perjalanan ke rumahnya itulah yang ada dalam benak Erik.

"4 tahun, haha…" Dia tertawa sinis. "Empat tahun, nikah, punya anak, umur 3 tahun anak gue akan jadi yatim. Hahaha."

Tidak, dia tidak ingin terikat dengan orang lain. Semakin dia sayang dengan istrinya dan anaknya nanti, maka semakin besar pula keinginannya untuk hidup dan akan terasa berat untuk berpisah dengan mereka.

Sampai di rumahnya, Erik lantas menyalakan komputer dan mengerjakan beberapa projek yang telah dia terima.

Setelah beberapa hari menyelesaikan tanggungannya, Erik memutuskan untuk menikmati sisa hidupnya.

Dia menjual seluruh saham yang dimilikinya dan mendonasikan sebagian untuk lembaga amal. Sisanya dia pakai untuk jalan-jalan berkeliling Asean.

5 bulan kemudian, sakitnya bertambah parah. Saat dia batuk, terkadang ada darah yang keluar. Tubuhnya juga semakin lemas dan dadanya terasa nyeri. Obat 'pain killer' yang selama ini dia konsumsi sudah tidak bisa meredakan nyeri yang dia alami.

"Tidak lama lagi…"

Erik merasa sebentar lagi waktunya akan berakhir dan dia akan terbebas dari rasa sakit yang dia rasakan. Saking nyeri rasa sakitnya, dia pernah kepikiran untuk bunuh diri, tapi dia tidak punya nyali untuk melakukannya.

Malam itu, dia tidak bisa tidur. Dia nyalakan laptopnya dan menonton pertandingan bola.

Olympiakos vs Man. City

Sebelum pertandingan, para pemain mengheningkan cipta sebagai bentuk bela sungkawa dan penghormatan kepadai Maradona yang telah berpulang.

"2020 adalah tahun penuh tragedi."

Ding!!

Muncul pop-up di layar laptopnya.

[ Apakah anda ingin mendapatkan kesempatan kedua? ]

[Yes] [No]

"Aneh, biasanya tidak ada iklan yang muncul di aplikasi ini dan kenapa juga gak ada tanda silangnya."

Erik tertawa meremehkan. "Hehhh.. Kesempatan kedua, lo bercanda."

Erik yang penasaran mengklik tombol [Yes] dia ingin tahu apa yang akan muncul setelahnya.

Sebuah jendela pop-up kembali keluar.

[Profesi apa yang ingin anda jalani di kesempatan kedua nantinya?]

Tersedia banyak pilihan profesi dalam kolom di bawah pertanyaan itu.

Koki, musisi, artis, direktor, pebisnis, pahlawan super, perompak...

[Pesepak bola] Pilih Erik dengan iseng.

[Apakah anda yakin?]
[Yes] [No]

Erik mengklik [Yes]

Ding

"..."
Belum sempat Erik membaca jendela baru yang muncul tiba-tiba pandangannya jadi gelap, badannya tergeletak di lantai dan perlahan nafasnya melemah hingga akhirnya tak ada gerakan lagi dari tubuhnya.

Beberapa hari kemudian muncul di berita jika telah ditemukan mayat seorang pria dalam kamar hotel yang diduga mengalami serangan jantung.
 
macam komik ae nih di web komik emang lagi musim cerita macam ini sih tapi bedanya di komik bukan komik exe
 
setengah fiksi tapi fiksi modern....oke oke....lanjutkan mas bro
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd