Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Pluralisme Indonesia

HikBiru10

Semprot Holic
UG-FR+
Daftar
10 Jan 2012
Post
308
Like diterima
5
Lokasi
WASIS
Bimabet
Pluralisme di Indonesia semakin populer pda masa Presiden Gus Dur.

Pluralisme mengakui bahwa semua agama dan kepercayaan memiliki Tuhan yang sama, n semua manusia akan masuk surga dgn cara masing2.
Para penentang plural, yang kebanyakan dr kaum muslim tidak setuju dgn hal tsb.

Yang qt diskusikan, apakah benar plural merupakan bahaya bagi keimanan muslim? lalu bagaiamana pandangan sdr qt yg non muslim ttg pluralisme.
 
Pluralisme Agama
Monggo om, silahkan dibaca... Bukan hanya islam yang nentang, tapi selain islam juga.

Pluralisme Agama (Religious Pluralism) adalah istilah khusus dalam kajian agama0…2-agama. Sebagai ¡®terminologi khusus¡¯, istilah ini tidak dapat dimaknai sembarangan, misalnya disamakan dengan makna istilah ¡®toleransi¡¯, ¡®saling menghormati¡¯ (mutual respect), dan sebagainya. Sebagai satu paham (isme), yang membahas cara pandang terhadap agama-agama yang ada, istilah ¡®Pluralisme Agama¡¯ telah menjadi pembahasan panjang di kalangan para ilmuwan dalam studi agama0…2 agama (religious studies).
Pandangan Kristen
Paus Yohannes Paulus II, tahun 2000, mengeluarkan Dekrit Dominus Jesus [1]¡¯ Penjelasan ini, selain menolak paham Pluralisme Agama, juga menegaskan kembali bahwa Yesus Kristusadalah satu0…2-satunya pengantara keselamatan Ilahi dan tidak ada orang yang bisa ke Bapa selain melalui Yesus.
Pluralisme Agama berkembang pesat dalam masyarakat Kristen-0…2barat disebabkan setidaknya oleh tiga hal: yaitu
1. Trauma sejarah kekuasaan Gereja di Abad Pertengahan dan konflik Katolik0…2-Protestan,
2.Problema teologis Kristen, dan
3. Problema Teks Alkitab.
Dalam tradisi Kristen, dikenal ada tiga cara pendekatan atau cara pandang teologis terhadap agama lain.
*.eksklusivisme, yang memandang hanya orang-orang yang mendengar dan menerima Alkitab yang akan diselamatkan. Di luar itu, ia tidak selamat.
*.inklusivisme, yang berpandangan, meskipun Kristen merupakan agama yang benar, tetapi keselamatan juga mungkin terdapat pada agama lain.
*.pluralisme, yang memandang semua agama adalah jalan yang sama-sama sah menuju inti dari realitas agama. Dalam pandangan Pluralisme Agama, tidak ada agama yang dipandang lebih superior dari agama lainnya. Semuanya dianggap sebagai jalan yang sama0…2-sama sah menuju Tuhan. [2]
Pandangan Islam
Pada tanggal 28 Juli 2005, MUImenerbitkan fatwayang melarang pluralisme. Dalam fatwa tersebut,pluralisme agama,sebagai obyek persoalan yang ditanggapi, didefinisikan sebagai:
"Suatu paham yang mengajarkan bahwa semua agama adalah sama dan karenanya kebenaran setiap agama adalah relatif; oleh sebab itu, setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim bahwa hanya agamanya saja yang benar sedangkan agama yang lain salah. Pluralisme juga mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk dan hidup dan berdampingan di surga".
Dengan demikian, MUI menyatakan bahwa Pluralisme dalam konteks yang tertera tersebut bertentangan dengan ajaran Agama Islam [3].
Dengan adanya definisipluralismeyang berbeda tersebut, timbul polemik panjang mengenai pluralisme di Indonesia.
Pandangan Hindu
Setiap kali orang Hindu mendukung Universalisme Radikal,
dan secara bombastik memproklamasikan bahwa ¡°semua agama adalah sama¡±,
dia melakukan itu atas kerugian besar dari agama Hindu yang dia katakan dia cintai.
(Dr. Frank Gaetano Morales, cendekiawan Hindu).
Pandangan Buddha
Pluralisme Agama dalam Agama Buddha
Dengan mencontoh pandanganSang Buddhatentang toleransi beragama,Raja Asokamembuat dekrit di batu cadas gunung ( hingga kini masih dapat di baca ) yang berbunyi : ¡°¡* janganlah kita menghormat agama kita sendiri dengan mencela agama orang lain. Sebaliknya agama orang lain hendaknya dihormat atas dasar tertentu. Dengan berbuat begini kita membantu agama kita sendiri untuk berkembang disamping menguntungkan pula agama lain. Dengan berbuat sebaliknya kita akan merugikan agama kita sendiri di samping merugikan agama orang lain. Oleh karena itu, barang siapa menghormat agamanya sendiri dengan mencela agama lain ¨C semata ¨C mata karena dorongan rasa bakti kepada agamanya dengan berpikir ¡® bagaimana aku dapat memuliakan agamaku sendiri ¡® maka dengan berbuat demikian ia malah amat merugikan agamanya sendiri. Oleh karena itu toleransi dan kerukunan beragamalah yang dianjurkan dengan pengertian, bahwa semua orang selain mendengarkan ajaran agamanya sendiri juga bersedia untuk mendengarkan ajaran agama yang dianut orang lain¡* ¡°
Pluralisme Sosial dalam Agama Buddha
Ketika Suku Sakya dan Suku Koliya ingin berperang karena memperebutkan air sungai Rohini. Sang Buddha dengan Mata Bathin-Nya mengetahui kejadian itu. dan Buddha dengan Kesaktian-Nya terbang ke udara, tepat ditengah tengah Sungai Rohini. Mereka langsung bersujud ketika mereka melihat Sang Buddha, Sang Buddha bertanya pada pimpinan dari kedua pihak itu, satu demi satu, akhirnya sampailah kepada pekerja harian. Pekerja harian itu menjawab :
¡°Pertengkaran ini hanya karena air sungai Rohini, Yang Mulia.¡± Kemudian Sang Buddha bertanya pada kedua Raja itu : ¡°Berapakah nilai air sungai itu, Raja Mulia?¡± ¡°Sangat kecil nilainya, Yang Mulia.¡± ¡°Berapa besarkah nilai Khattiya (Negeri) ini, Raja Mulia?¡± ¡°Khattiya ini tidak ternilai, Yang Mulia.¡± ¡°Bukanlah hal yang baik dan pantas apabila hanya karena air yang sedikit ini kalian menghancurkan Khattiya (Negeri) yang tidak ternilai ini.¡±
Kedua pihak itu diam seribu bahasa. Sang Buddha berkata lagi : ¡°O, Raja Mulia, mengapa kalian bertindak seperti ini? Apabila saya tidak ada di sini sekarang, kalian akan bertempur, membuat sungai ini berlimbah darah. Kalian tidak pantas bertindak demikian. Kalian hidup bermusuhan, menuruti hati yang diliputi lima jenis nafsu kebencian. Saya hidup bebas dari kebencian. Kalian hidup menderita karena sakit yang disebabkan oleh nafsu kejahatan. Saya hidup bebas dari penyakit. Kalian hidup dipenuhi keinginan, dengan memuaskan lima jenis hawa nafsu keserakahan. Saya hidup bebas dari segala nafsu keserakahan.¡± Setelah bersabda demikian, Sang Buddha mengucapkan syair-syair ini :
¡°Sungguh bahagia jika kita hidup tanpa membenci di antara orang-orang yang membenci, di antara orang-orang yang membenci kita hidup tanpa membenci.¡±(Dhammapada, Sukha Vagga no. 1)
 
setuju dgn apa yg diuraikan om armada.
Apa yg disampaikan sesuai dengan apa yg saya yakini.

dlm konteks Islam, pehaman bhwa semua umat akan masuk n hidup berdampingan di surga...apakah hal tsb salah om?

jika saya tidak salah, bukankah ada hadist, maaf sya lpa isi hadistnya, yg isinya ada dialog antara Nabi dgn salah satu sahabat. sahabat bertanya, krna umatmu adalah umat yg terakhir apakah akan mendapat tmpat disurga? lalu Beliau menjawab bahwa TAK AKAN MASUK SURGA UMAT LAIN SEBELUM UMATKU MASUK KEDALAM SURGA SEMUNYA, bagaiman dgn hal itu?

CMIIW, jika hadist tsb tdk shahih..
 
Pluralisme memang sebuah paham.. tapi hanya sebuah paham yang meyakini bahwa Realitas masyarakat itu beragam. Realitas itu melahirkan banyak substansi.
Realitas bahwa dalam masyarakat banyak agama, banyak keyakinan. Bahkan ada yang percaya bahwa jumlah kepercayaan/keyakinan itu sejumlah otak manusia.
Ane mempercayai tentang realitas keyakinan yang beragam itu, tapi belum tentu aku membenarkan semua keyakinan di luar keyakinanku.

Nah.. Kenyataan bahwa masyarakat itu beragam akan memunculkan 2 wajah pluralisme yang menyebabkan kenapa masyarakat sampai sekarang tetap bertahan dengan perbedaan-perbedaan itu.
1. Wajah pertama adalah Konsesus
Masyarakat bertahan (survive) dgn berbagai keyakinan yang berbeda karena mereka telah menyepakati aturan bersama yang ditaati bersama.
2. Justru yang kedua dalam teori konflik mereka menyakini bahwa masyarakat tetap bertahan hidup ini justru muncul karena konflik. Keharmonisan yang terjadi bukan karena ada kesepakatan bersama, tapi justru karena muncul pemaksaaan dari pihak yang terkuat dalam konflik.

Ini bukan soal pilihan lho suhu, mau pilih konsesus atau konflik, tapi ini teori dari para pakar setelah meng ANAL isa realitas masyarakat.

Ane mau suntik dulu yak
 
Owh , pluralisme , makanan apa sich tuch baru denger , ini akibat elmu filsafatnya terllu canggih, mungkin untuk orang di abad 2200 bisa kali dipake paham ini setelah saya , anal isa kayanya bakal laku tahun 2200 hee
 
ternyata masih bnyak yg kagak mau hidup berdampingan sesama manusia.
tetep aja bnyak yg masih pengen/ merasa menang sendiri, benar sendiri. selain dirinya dan kelompoknya adalah salah.

owh. ane selalu ingat perkataan mbah kontolawas. temen dan guru sekaligus murid itu pernah bilang: AGAMA itu BAJINGAN! karena agama, antar manusia tidak bisa akur. karena beda agama, sesama manusia saling baku hancur. karena agama, ane kagak bisa tidur.

banyaknya agama inilah yg disebut plural. dalam bahasa asalnya berarti banyak. dan pluralisme ini paham yang menginginkan seuatu yang nyaman walaupun ada banyak keyakinan di sini.

ash mbuh. di sini aja masih banyak yg tidak mau hidup berdampingan saling mendengarkan....
semoga ente semua berbahagia di surga. neraka biar ane aja yg pake.
 
Setuju ma mod al...
Agama menurut saya sih kayak partai politik. Dibuat dan diatur sedemikian rupa agar mendapat banyak pengikut.

Kalo saya pribadi ya intinya berbuatlah baik kepada sesama, berdoa kepada apa yg kita yakini sesuai hati nurani. Karena nurani adalah zat murni yg tau benar dan salah

Jadi ya saya sangat menerima pluralisme.
 
Setuju ma mod al...
Agama menurut saya sih kayak partai politik. Dibuat dan diatur sedemikian rupa agar mendapat banyak pengikut.

Kalo saya pribadi ya intinya berbuatlah baik kepada sesama, berdoa kepada apa yg kita yakini sesuai hati nurani. Karena nurani adalah zat murni yg tau benar dan salah

Jadi ya saya sangat menerima pluralisme.


siiipppp lahh....
semua jempol disiapkan
 
Setuju ma mod al...Agama menurut saya sih kayak partai politik. Dibuat dan diatur sedemikian rupa agar mendapat banyak pengikut.Kalo saya pribadi ya intinya berbuatlah baik kepada sesama, berdoa kepada apa yg kita yakini sesuai hati nurani. Karena nurani adalah zat murni yg tau benar dan salahJadi ya saya sangat menerima pluralisme.
sebenernya, mod, ane sendiri sering bingung. apakah benar, yang mengajak kita berbuat itu adalah nurani?ane sering nanya dulu ke 'nurani' itu: hei, kamu itu siapa? apa maumu mengikuti aku? apa kepentinganmu sampe sampe kamu selalu menyuruhku berbuat ini berlaku itu?sedemikian seringnya sampe ane ga percaya lagi sama 'nurani'.
 
sebenernya, mod, ane sendiri sering bingung. apakah benar, yang mengajak kita berbuat itu adalah nurani?ane sering nanya dulu ke 'nurani' itu: hei, kamu itu siapa? apa maumu mengikuti aku? apa kepentinganmu sampe sampe kamu selalu menyuruhku berbuat ini berlaku itu?sedemikian seringnya sampe ane ga percaya lagi sama 'nurani'.

Sakjane alias sebetul e kita tau tau kok itu nurani ato bukan.
Nurani murni... Nek wis ketutup nafsu entah nafsu apapun , lha kuwi dudu nurani.

Jadi saya sebetulnya tau sesuatu yg saya lakukan itu salah ato benar. Tp biasanya ada pertimbangan2 untuk membenarkan apa yg sesungguhnya salah menurut nurani.
 
Sakjane alias sebetul e kita tau tau kok itu nurani ato bukan.
Nurani murni... Nek wis ketutup nafsu entah nafsu apapun , lha kuwi dudu nurani.

Jadi saya sebetulnya tau sesuatu yg saya lakukan itu salah ato benar. Tp biasanya ada pertimbangan2 untuk membenarkan apa yg sesungguhnya salah menurut nurani.

Kan angel membedakan ; ini datangnya dari nurani, ini datangnya dari pikiran, ini datangnya dari nafsu.
Kadang kala kan sok-sok.. nuraniku berkata bahwa ini salah. tapi aku tetap nglakoni, lha penak kog.

NAh pertanyaanya adalah... bisa nggak nurani itu berkata tidak pada perintah Tuhan.
contone ono perintah Tuhan.. "cepet kono, sarkem kae di bom". Apa nurani yang akan menghalangi perintah tuhan tersebut untuk tidak dilaksanakan.
(kadang aku pengin tanya sama pejuang pembela Tuhan yang rela mati itu loh, itu yg menggerakkan nurani atau tuhan)
 
Kan angel membedakan ; ini datangnya dari nurani, ini datangnya dari pikiran, ini datangnya dari nafsu.
Kadang kala kan sok-sok.. nuraniku berkata bahwa ini salah. tapi aku tetap nglakoni, lha penak kog.

NAh pertanyaanya adalah... bisa nggak nurani itu berkata tidak pada perintah Tuhan.
contone ono perintah Tuhan.. "cepet kono, sarkem kae di bom". Apa nurani yang akan menghalangi perintah tuhan tersebut untuk tidak dilaksanakan.
(kadang aku pengin tanya sama pejuang pembela Tuhan yang rela mati itu loh, itu yg menggerakkan nurani atau tuhan)

Nek menurutku...nurani itu zat Tuhan yg dititipkan ke tubuh manusia. Dadi yo mestine selaras dan sejalan dengan kemauan Tuhan.

Cuma kalau saya pribadi ya lebih sering nglanggar nurani daripada nurutin nya...yo biasa kalah ma nafsu
 
Nek menurutku...nurani itu zat Tuhan yg dititipkan ke tubuh manusia. Dadi yo mestine selaras dan sejalan dengan kemauan Tuhan.

Cuma kalau saya pribadi ya lebih sering nglanggar nurani daripada nurutin nya...yo biasa kalah ma nafsu

Ya.. mungkin ane juga termasuk yg suka ngelanggar mod.
nafsu itu katanya "sandangannya" manusia, salah satu "pakaiannya" dan katanya justru nafsu yang membuat dunia makin gemerlap dan maju
:D
itu kata Adam Smith lho mod.. tesisnya bilang kalau keserakahan manusia itu membuat manusia makin maju, tehnologi berkembang.
:beer:
 
Pluralisme, selama ini ane anggap sebagai sebuah kesepahaman bahwa tiap individu (dan atau kelompok) itu berbeda beda.

Tak pernah sekalipun ane anggap menyamakan agama satu dengan yg lain.
Justru persoalan fatwa MUI itu yg menurut ane mengganggu.

Karena apa?
Karena memberikan definisi yg tidak tepat terhadap kata pluralisme itu sendiri.
Tentu saja MUI menolak pluralisme, karena di dalam MUI hanya Islam yg dipandang sempurna. Pun demikian dengan gereja Vatikan, Katholik adalah kebenaran.

Namun demikian, harus dipahami dalam konteks bermasyarakat, dalam konteks bernegara, pluralisme itu efeknya adalah tiap warga (negara) mempunyai hak yg sama.

Jadi pluralisme itu adalah benar, dan konsep pluralisme, yg artinya adalah memandang sebuah komunitas sebagai kumpulan dari berbagai macam -isme (dan religi tentunya) yang mempunyai hak yg setara.

Satu persoalan dalam memandang agama dan keyakinan, masyarakat (beragama) selalu berusaha mencari sesuatu yg profan, yg kekal.
Padahal yg kekal itu tak ada (di dunia ini).

Sehingga hal hal semacam pluralisme, toleransi, lalu hal hal remeh temeh menjadi salah kaprah.
 
pluralisme sebetulnya tdk salah jg tidak benar. salah krna akan merusak iman yg diyakini benar pda agama atau kelompok tertentu. Jika qt menyakini semua benar, knp harus memilih salah satu agama? bukankan pada akhirnya akan sma pada ujungnya.

disisi lain plural mngajarkan bhawa toleransi adalah hal yg hrus dilaksanakan, agar manusia sbg mahluk sosial bs hidup sling berdampingan, saling hormat menghormati dan saling menyayangi.

Bnar kta suhu diatas, bahwa yg mnimbulkan abigu adalah fatwa MUI, tp hrus qt pahami bahwa fatwa MUI berdasarkan pandangan sebagai petinggi Islam/ moeslem. Ane sbg moeslem jg menyakini bhwa toleransi penting namun tdk berkaitan dgn hal- hal ibadah.

CMIIW
 
Setuju ma mod al...
Agama menurut saya sih kayak partai politik. Dibuat dan diatur sedemikian rupa agar mendapat banyak pengikut.

Kalo saya pribadi ya intinya berbuatlah baik kepada sesama, berdoa kepada apa yg kita yakini sesuai hati nurani. Karena nurani adalah zat murni yg tau benar dan salah

Jadi ya saya sangat menerima pluralisme.

Setuju banget Om Momod. Saya sendiri pun merasa sangat sangat menerima pluralisme, begitu banyak kesedihan dan kemalangan yang dirasakan oleh sesama karna kurangnya rasa saling menghormati dan mengasihi. Maaf kalo nubi lancang dalam berkata :ampun:
 
Newbi up.. karna kenyataannya kita beda2 dan sdh Plural. Di ambil baiknya, dan tetap berbuat baik.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd