Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Nuernberg - Dua Kosong Satu Tujuh. [TAMAT]

Bantu pilih ya...

  • With threesome

    Votes: 46 82,1%
  • Without threesome

    Votes: 10 17,9%

  • Total voters
    56
  • Poll closed .
Hai, sepertinya 2-3 part kedepan bakalan non SS. Semoga masih menghibur ya~

C0hzSHtL_o.jpg
 
PART 11

lZCIFvpu_o.png


Aku terbangun...

Ada suara berisik dari dapur...

Ya, aku tidur di sofa sementara Gracia dan Shani tidur di kamar karena memang flat Shani hanya memiliki satu kamar tidur. Aku terduduk masih sedikit mengantuk, suara air gemericik dari dapur Shani sedang mencuci piring sisa makan kami semalam...

"Gracia masih tidur ya?" Tanyaku tiba-tiba.

"Astaga!" Shani kaget mendengar suaraku yang tiba-tiba.
"Bikin kaget aja! Suaranya gede banget!" Dia menoleh.

Aku tertawa.

"Apasih? Lebay banget..." Aku berdiri dan berjalan kearahnya.


Shani cuek melanjutkan mencuci piringnya. Aku menatap tubuhnya dari belakang...

Celanaku menyempit...


Masih pagi, Yov...!


Aku menggeleng, berbalik...


"Ngghh... NGAAHH... YOOVV!!"
Astaga!



"Shan..."
"Hn?"
"Aku...

"Ada Gracia..." Dia memotong perkataanku.
"Gracia belom tau kita pernah begituan..." Lanjutnya.


Iya sih...


"Kok kamu tau aku bakal...
"Keliatan dari gerak-gerik kamu..." Potong Shani lagi.

Menyadari situasinya tidak memungkinkan, aku meninggalkan Shani yang masih sibuk di dapur masuk ke kamar. Ehehehe...

Gracia masih tertidur meringkuk dibalik selimut. Wajahnya yang sedang tertidur ternyata sangat lucu, aku baru sadar...


"Kak! Hari ini kemana? Aku males kelas nih!" Gracia menghampiriku.
"Aku ada bimbingan sih, mau ikut kelas aku aja?"

Gracia nyengir mengangguk. Hari itu jadi satu hari yang menyenangkan buatku. Aku bertemu dengan seorang junior polos yang ternyata begitu cantik ini, sekarang sudah seperti pacarku...

"Emang kalo skripsi itu bosenin gini ya? Cuman nunggu giliran ketemu dosen doang?"

Gracia menggerutu dari tadi. Aku hanya memperhatikannya sambil sedikit-sedikit tertawa. Selesai bimbingan aku mengajaknya makan di restoran fast food ayam goreng tepung yang terkenal dengan logo orang tua...

"Aku nggak suka kulitnya! Buat kakyov aja!"
"Eh, kata orang kalo ngasih kulit ayam sama lawan jenis berarti nanti bisa nikah ya?"

Dia menatapku bingung.

"Mana ada begitu? Gaada hubungannya kulit ayam sama nikah! Ada-ada aja!"

"Oiya, kita kan udah kawin ya!" Dia tenang.

Reflek aku tersedak mendengarnya.

"Kawin ama nikah bedanya apa?" Tanyaku.
"Kalo kawin itu ya kita beberapa hari lalu di balkon..." Jawabnya.

"Kamu... Kayaknya nggak polos deh!" Aku curiga.
"Iya udah nggak, gegara kakak!" Dia memukul lenganku.

Kami sama-sama tertawa...

HSxFA1Pl_o.jpg


***


"Hnn...!"

Gracia merubah posisi tidurnya membuatku tersadar.


DEG...


Posisi tidurnya, dia merentangkan tangannya keatas, pakaian tidurnya terbuka di bagian perut dan dadanya memperlihatkan pusarnya dan kulit payudaranya. Damn! Aku nggak kuat!


Dengan perlahan aku duduk dipinggir kasur, dia masih tidak bergerak. Kuperhatikan seluruh tubuhnya. Masih nafsuin ehehehe

Pelan-pelan kubuka kancing baju tidurnya, dia masih belum sadar. Setelah terbuka semua benar tebakanku dia nggak pake bra. Dadanya mengembang-mengempis karena bernafas, hal ini membuatku malah tambah bernafsu...

Kupelintir puting payudara kanannya, tidak ada reaksi berarti...


"Mmmhh..."


Gracia bergerak saat aku menghisap payudara kirinya...


"Kakk?! Astaga!"


Dia terbangun, aku nyengir menatapnya.


"Abis nafsuin..."
"Apa sih?! Udah ah, nggak enak sama ci Shani!"


Gracia merapihkan bajunya dan bergegas meninggalkanku yang jadi melongo menatapnya keluar kamar...


"Di tolak terus!" Aku gusar.


***

wArmtlTL_o.jpg


Kami bertiga sedang sarapan nasi goreng buatan Shani. Suasana cukup tenang, aku memperhatikan mereka berdua makan. Shani makan dengan pelan dan rapih. Berbeda dengan Gracia yang makan sedikit berantakan, tapi tetep cantik. Eh... Apasih?

"Kak, Gio kangen sama kakak tuh. Nanti kita jalan-jalan bareng aja! Udah lama nggak ngajak Gio pergi sama-sama..." Gracia menatapku. Aku hanya tersenyum mengangguk...

"Ci, aku mau nugget lagi!" Gracia dengan polosnya menunjuk sepiring nugget didepan Shani.

Aku tertawa, aku jadi mengingat ketika kami berada di restoran fast food waktu itu...

"Heh ibu manja!" Celetukku menatapnya.

Gracia jadi menatapku, "Apasih?!"
"Ambil sendiri! Udah punya Gio juga!" Aku pura-pura ketus.
"Biarin sih, ish!" Dia melotot menatapku.

Shani yang sedari tadi hanya senyum-senyum mengambilkan dua potong nugget untuk Gracia...

"Makasih cici aku!"

Aku terkadang berpikir, Gracia bisa menjadi lucu seperti ini. Tapi kenapa aku lebih sering nafsu kalo ngeliat dia? Aku menggeleng, menghela nafas sesaat...


"Besok aku mau pulang ke Indonesia..."


Mereka berdua kaget lalu menatapku...


"Kok... Tiba-tiba?" Bisik Shani.
"Iya... Kok tiba-tiba?" Gracia menimpali.

"Ya, mungkin mereka disana udah terlalu lama nungguin aku sampe graduate...

"Kak... Please deh, nanti pada bingung lagi kayak waktu kakak nyeletuk aku senter!" Potong Gracia.

Aku cengegesan, "Iya maksud aku bener kata kalian. Mungkin Shania sama Yuvia juga nungguin aku disana. Dan... Ya aku bisa kapan aja kesini kan?"


Aku menatap mereka berdua yang sekarang sedang menatapku serius.


Gracia tersenyum, "Iya, kakak bisa kapan aja kesini. Asal jangan lupain aku sama Gio..."

Shani terdiam menatapku, tatapannya berbeda. Seperti berusaha mengungkapkan sesuatu. Aneh...


"Shan, kenapa?"
Dia tersadar, "Eh? Nggak, gapapa..."


Aku terdiam memperhatikannya, aku tau pasti ada yang mau dia bicarakan...


Selesai sarapan, aku sengaja membantu Shani mencuci beberapa piring sisa kami sarapan. Gracia menghilang entah kemana. Suasana sama-sama diam, hanya terdengar bunyi gemericik air dan beberapa piring berbenturan...


"Ada yang mau diomongin?" Tanyaku.
"Gaada..." Jawabnya.
"Jangan bohong..." Balasku.
"Gaada!" Tegasnya.


Aku jadi diam, kami sama-sama diam sampai piring terakhir...


Aku menarik bahunya menatapku, "Apa? Kamu kenapa?"

Dia tidak mau menatapku.

"Shan?"

Kami jadi sama-sama diam...

"Kamu inget kan aku pernah bilang aku suka sama kamu..." Bisiknya.

"Sekarang...
...Aku...
...Aku... Aku nggak mau kehilangan kamu..."


DEG...



"Aku tau ini aneh, tapi aku nggak juga nggak ngerti kenapa begini..."

Aku terdiam mendengar perkataannya barusan. Aku tau ini sudah terlalu jauh. Matanya mulai sedikit berkaca menatapku...

"Maafin aku, Shan... Aku yang salah..."
"Aku yang salah, Yov...
...Nggak seharusnya aku biarin kamu masuk terlalu jauh...
...Sampai kita...
...Bersetubuh..."


DEG...



"Nggak... Nggak... Bukan salah kamu! Aku yang salah! Aku selalu kalah sama nafsu, Shan!"
"Tapi tetep aja, kalo kemaren aku nggak ajak kamu, itu nggak akan terjadi!"


Setelah itu kami jadi terus berdebat. Ini pertama kalinya aku merasakan hal yang aneh. Shani benar-benar berbeda dari Gracia, bahkan Yuvia dan Shania. Aku lebih sering berdebat dengan Shani selama ini. Sedangkan dengan Gracia, Yuvia, bahkan Shaniapun yang cukup tegas mereka masih bisa mengalah. Tapi tidak dengan Shani...


"Yaudah terserah kamu! Pergi aja sana!" Shani membentakku.


Aku terdiam menatapnya yang meninggalkanku masuk kamarnya...


***

OknWJn04_o.jpg


Aku mengajak Gio dan Gracia berjalan-jalan. Hari ini cuacanya cukup cerah walau suasananya cukup dingin. Semakin lama aku semakin terbiasa dengan suasana seperti ini. Gio terlihat senang bermain dengan melemparkan biji jagung ke kerumunan burung merpati yang bergerombol di sekitar kami...

Ada yang aneh dengan Gracia, dari tadi pagi dia lebih banyak diam. Ada apa? Gio berlarian kesana kemari mengejar beberapa merpati di sekitar kami, Gracia yang takut memeluk lenganku erat ketika Gio melempar biji jagung dan burung merpati menghampiri kami...


"Kak, aku panggil dia Gio soalnya itu singkatan loh, Gracia dan Yovie..." Gracia tersenyum menatapku.


Lagi-lagi, belakangan ini semua memori tentang Gracia seolah terus teringat di kepalaku. Dulu aku berterimakasih sama Shania karena dia selalu ada buat aku saat aku terpuruk, sekarang kenapa seolah aku menyesal mengatakan itu? Mungkin benar, dari awal aku harusnya nggak kesini...

Aku menatap Gio yang asyik bermain dengan burung-burung merpati. Tersenyum dan menghampirinya...

Aku menggendongnya. mengangkatnya tinggi-tinggi...

"Papa!" Teriaknya senang.

"Yeay..." Aku ikut berteriak melihatnya tertawa.
"Gio denger papa ya nak, suatu saat nanti Gio harus yakin akan sesuatu ya nak. Jangan seperti papamu!"


Gio hanya terdiam melongo mendengar perkataanku, ekspresinya yang lucu membuatku reflek memeluknya erat...


Terimakasih Gee, kamu udah memberikan aku seorang anak laki-laki yang seperti aku, Gio, Gracia dan Yovie...



Aku memperhatikan Gracia yang dingin menatapku...

"Kenapa?"

Aku menggandeng Gio mendekati Gracia yang menatapku dingin...

"Gio, kamu main dulu ya nak, mama mau ngomong sama papa..." Gracia tersenyum menatap Gio.

Setelah Gio menjauh...


PLAAKK!!


Gracia menamparku...


Dia menangis...


"Aku denger semuanya...
...Kalian jahat..."

5eWMX6dp_o.jpg


BERSAMBUNG...


Segitu aja dulu ehehehe, seperti yang udah di bilang. Beberapa part kedepan bakalan non SS dulu, soalnya mau memperjelas dramanya. Tag aja drama masa gaada dramanya? Pake hiya hiya hiya ah biar lucu wkwk semoga masih menghibur ya!

Next Part.
 
Terakhir diubah:
"Ya, mungkin mereka disana udah terlalu lama nungguin aku sampe graduate

kata terngeselin :galak:
:pandaketawa::pandaketawa::pandaketawa:

orang yang bikin Gracia nangis pangkatnya udah lebih dari Kampret sih
Nggak kok, nggak bikin nangis. Cuman berlinang air mata.

Mampus lu yov, makanya jangan kampret, tusuk sana sini.
Masih kalah lah ama benji yg mainnya sama blackpink.

esek esek nya dapet, drama nya dapet wqwq
Makasih ehehehe

gee mau di rawat kak tama gak?.....
Gracia mau, tapi anin kesini. Gimana?
 
orang yang bikin Gracia nangis pangkatnya udah lebih dari Kampret sih

Iya nih, parah si Yovie udah bikin Gracia nangis
Udah bukan kampret kalo gini, tapi sompret (sama kayak Benji)


Kalo kata Gracia...

"Kak Yov~ JAHAT!! JAHAT!! JAHAT!! JAHAT!! JAHAT!! JAHAT!! JAHAT!! JAHAT!! JAHAT!! JAHAT!! JAHAT!! JAHAT!! JAHAT!! JAHAT!! JAHAT!! JAHAT!! JAHAT!!"
 
Bimabet
Yovie bener2 luar biasa kira2 pake ilmu apa y bisa buat perempuan yg deket sama dia "klepek2", tapi keren ceritanya suhu, mantab
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd