Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG My Unfaithful Life Season 0 - Nura (NO SARA)

Bimabet
Update pendek dulu hu, mau keluar kota 5 harian

--ooo--

3 : Rani – Long Time No Sx


POV Dhanar


Setelah kurang lebih 2 jam di pesawat, akhirnya pesawat kami landing dengan selamat di bali, iyalah kalau ga selamat ceritanya kelar hahaha. Setelah pesawat berhenti dengan sempurna, aku tidak langsung keluar dari seatku. Aku lalu membangunkan Nura yang tadi tertidur lagi.

D: “Ra, bangun Ra, udah sampe nih”
N: “Mmm...udah pagi ya mas?”
D: “Hush, udah sampe, udah pagi dikira abis ngapain?”
N: “Ya abis tidurlah mas hehe, maaf mas ngantuk banget aku”
D: “Iya santai Ra, kita tunggu dulu aja Ra, pasti langsung pada buru-buru berdiri buat ngambil tas di bagasi atas, bejubelan banget pasti kayak antri sembako”
N: “Iya mas, aku juga masih ngumpulin nyawa hehe”

Seperti kataku barusan ke Nura, para penumpang yang lain termasuk penumpang di sebelahku langsung buru-buru berdiri dari seat mereka untuk mengambil barang bawaan di bagasi agar mereka bisa segera turun dari pesawat. Memang susah kalau kondisi seperti ini, sudah tidak bisa diapa2kan, yang bisa dilakukan hanya menunggu kalau tidak mau ikutan berdesak-desakan. Sekitar 5 sampai 10 menit kulihat lorong pesawat sudah agak lega.

D: “Ayo Ra kita ambil tas”
N: “Oke mas”

Aku keluar dari seatku diikuti oleh Nura. Saat aku sudah berhasil keluar dari seat ku, kupersilakan Nura untuk berjalan duluan agar dia bisa mengambil dulu barang bawaannya di bagasi kabin yang terletak di bagian depan, sedangkan aku mengambil barang bawaan di bagasi seat belakang kami, karena tadi kami masuk pesawat di antrian yang cukup belakang, jadi mau tidak mau kami meletakkan barang bawaan kami di bagasi yang berbeda. di Saat Nura sedang kesulitan berusaha mengeluarkan tas nya dari bagasi, terlihat gundukan indah di bagian dadanya yang membuat bunka terbangun, lalu aku mendapatkan ide untuk menggoda Nura.

D: “Kenapa Ra?Belum ambil tas nya?”
N: “Iya nih mas, tas ku malah kedorong ke bagian dalam bagasi padahal tadi ada di bagian luar pas naro”
D: “Sini Ra aku bantuin”

Lalu aku berdiri di belakang Nura dan kuambilkan barang bawaannya dari bagasi kabin di atas, saat mengeluarkan tas Nura, sesekali aku menyenggol-nyenggol pantat Nura menggunakan penisku yang sedang menegang. Kurasa Nura dapat merasakan hal itu juga karena saat kuintip dia menunduk dan ada rona merah di pipinya.

D: “Bentar ya Ra, agak susah nih, dalem banget” kataku memberikan alasan pada Nura sambil menekan kan penisku di antara kedua bongkahan pantatnya yang tertutup rok span coklat tua yang cukup ketat di area tersebut.
N: “Iya mas...” jawab Nura dengan suara yang pelan

Aku tidak terlalu berlama-lama seperti itu agar Nura tidak curiga. Setelah aku berhasil mengambil tasnya, aku mengajak Nura untuk turun dari pesawat lalu menuju ke pengambilan bagasi di dekat pintu keluar. Sambil berjalan, aku mencuri pandang ke arah Nura yang sesekali mencuri pandang juga ke arahku. Tampak dia agak canggung dan malu, mungkin masih memikirkan yang kejadian baru saja terjadi tadi.

D: “Ra, sini tiket kamu, biar aku ambil bagasi, minta tolong beliin air ya di minimarket, aku haus nih pengen minuman dingin”
N: “Iya mas, nih tiketnya, mas mau minum apa?”
D: “Beliin teh yang biasa aja Ra”
N: “Oke mas”

Nura menuju ke minimarket, dan aku mengambil bagasi. Cukup lama juga kami menunggu sampai semua barang bawaan kami terkumpul, yang sebagian besar tentu saja barang bawan Nura. Setelah itu tidak ada hal yang berarti, ambil bagasi, pesan taksi online untuk menuju hotel yang sudah dipesankan oleh Rani sebelumnya. Di jalan kukabari Rani kalau aku sedang menuju ke sana, Rani memang sudah sampai duluan bersama suaminya di sini, dia berangkat sehari lebih dulu, katanya biar bisa jalan-jalan dengan suaminya dulu dan tentunya memberikan jatah pada suaminya, biar nanti bisa fokus memberikan jatah pada si Bunka hahaha.

Sesampainya di hotel, aku check in di resepsionis dan menunggu kartu kamar dari resepsionis. Saat sedang menunggu, ada yang menepuk pundakku yang tak lain itu adalah Rani. Rani memakai dress putih dengan bagian pundak putihnya terlihat dan dengan rok melebar yang panjangnya di atas lutut. Dia tampak cantik mengenakan dress itu.

R: “Halo mas”
D: “Hey Ran, lama ya ga ketemu”
R: “Iya mas, udah lama banget hihi”
D: “Mana si Vian?”
R: “Lagi istiharat mas di kamar. Halo, aku Rani temennya mas Dhanar waktu di kantor cabang yang lama” Kata Rani menjawabku, lalu dia mengulurkan tangan kepada Nura dan menyapanya.
N: “Nura, teman 1 divisinya mas Dhanar” Jawab Nura seraya menyalami Rani
R: “Salam kenal mbak Nura” dengan senyuman manisnya
N: “Iya mbak Rani salam kenal” dibalas oleh Nura dengan senyuman yang tak kalah manis
R: “Mbak Nura berdua aja nih sama mas Dhanar?”
N: “Iya ditugasinnya berdua aja sama mas Dhanar, kamu ikut seminar juga mbak besok?”
R: “Ga mbak, aku nemenin suamiku aja, sekalian jalan-jalan, lumayan kan bisa jalan-jalan gratis” jawab Rani sambil tertawa kecil.

Selagi Nura dan Rani mengobrol, aku menyelesaikan proses check in dan meminta kepada pegawai hotel untuk bantu membawa barang-barang ke kamar kami. Wah si Rani belum juga ngobrolin rencana udah mulai aja nih kayaknya. Si Rani memang orangnya supel dan gampang dekat dengan orang lain, tentunya hal ini mempermudah untuk menjalankan rencana kami nanti.

D: “Ra, udah selesai nih check in nya. Ran, Aku sama Nura mau ke kamar dulu ya”
R: “Oke mas, emang di kamar berapa?” tanya Rani pura-pura tidak tahu
D: “Di 603 dan di 605 Ran”
R: “Oh aku di 505 mas. Mas Dhanar sama Mbak Nura belum makan siang kan?”
D: “Belum nih Ran, tadi abis landing langsung ke sini”
R: “Yawdah nanti bareng aja ya kalo gitu”
D: “Aku ayo aja, kamu gimana Ra?”
N: “Iya aku ikut aja mas, biar ga bingung nyari-nyari lagi”
D: “Oke sip kalo gitu nanti WA an aja ya”

Aku dan Nura menuju kamar kami, sesampainya di depan kamar, pegawai hotel yang membantu kami membawakan barang sudah menunggu di sana. Aku memberikan tip kepadanya dan kubilang biar kami bawa masuk sendiri saja barangnya. Saat sedang membantu Nura untuk memasukkan barang, kulihat ternyata kamar ku dan kamar Nura terhubung dengan connecting door. Wah pinter banget emang si Rani, padahal aku sebelumnya bilang ga ada rencana apa-apa sampai tadi pagi kukonfirmasi rencanaku untuk Nura pada Rani. Setelah itu kubantu Nura untuk memasukkan barang-barangnya, setelah selesai membantu Nura aku menuju ke kamarku dan sebelumnya aku berkata pada Nura untuk memberitahu ku jika butuh bantuan.

Sesampainya di kamar, aku bersih-bersih sebentar lalu membuka jendela kamar, dari kamarku terlihat pemandangan kolam renang yang sedang digunakan oleh beberapa orang saja karena memang ini bukan musim liburan, sayangnya hotel ini tidak dekat dengan pantai jadi pemandangan lain yang terlihat hanya bangunan-bangunan di sekitaran hotel dan juga jalan raya saja.Kunyalakan sebatang rokok sambil kukirimkan chat ke Rani bahwa aku sudah di kamar. Sekitar 10 menit kemudian, ada chat dari Rani yang mengatakan kalau dia sudah di depan kamarku. Ku buka kan pintu kamarku, kupersilakan Rani untuk masuk ke kamarku.

Di dalam kamar

R: “Mas, kangen banget” ucap Rani seraya memelukku
D: “Iya Ran, aku juga kangen sama kamu” sambil membalas pelukannya
R: “Lagi ngerokok ya mas?Kamu nih tunggu bentar napa mas sampe kita selesai”
D: “Ya gimana Ran, udah asem nih mulutku, dari tadi pagi belum ngisep Ran, hehe”
R: “Ya kalo mau ngisep mah kan ga harus rokok lah mas, kan bisa ngisep yang lain?” kata Rani sambil memeluk ku mesra
D: “Ngisep apa emang, Ran?”
R: “Kontol hahaha”
D: “Yee itu mah kamu ngisep kontol, kalo aku mah ngisep yang ini nih” kubalas bercandaan Rani sambil meremas dada nya yang mungil
R: “Emmmhh...asik nih kayaknya ada yang udah ga tahan”
D: ”Ya kapan aku bisa tahan sih kalo sama kamu Ran, apalagi udah lama banget kan ga ketemu”
R: “Gombal ah kamu mas, kalo ketemu cewe lain aja beda lagi kelakuannya”
D: “Bisa aja kamu Ran, yang penting kan kita sama-sama enak Ran hehe, awas loh nanti ga pake teriak-teriak ya”
R: “Hihihi, kenapa mas? Takut kedengeran sama Nura ya?
D: “Ya ga enak aja Ran sama dia, jaim dikit lah aku”
R: “Biarin lah mas, siapa tau malah mau nimbrung dia”
D: “Ya kalo gitu sih aku seneng lah, tapi kalo kebalikannya ntar malah gagal rencana kita”
R: “Dih kita, rencana kamu mas, aku sih bantuin aja hihi”
D: “Iya dah Ran hahaha, so, let’s start?”
R: “Iya ayo mas, udah ga tahan”
D: “Bentar dong, aku ambil permen dulu ya”

BRB ambil kentang, eh permen . . .
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd