Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA My Only Sunshine - TAMAT

tamakussaurus

Semprot Holic
Daftar
18 Jun 2017
Post
361
Like diterima
184
Lokasi
Husein - A. Yani - Incheon
Bimabet


-tentang aku, kamu, dan usaha kita untuk selalu bersama.-


LaDhoQe.jpg



Disclaimer
Cerita ini hanya fiksi belaka. Kejadian yang berhubungan dengan cerita ini hanyalah ketidaksengajaan belaka. Nama tempat mengambil dari tempat nyata, dengan adegan fiksi didalamnya.

Selamat membaca :)


printf(">>>PROLOG<<<");



Aku membuka mata perlahan. Sayup-sayup dentuman lagu terdengar lewat indra pendengaran kanan dan kiriku. Tanganku bergerak mencari handphone yang harusnya aku letakkan di meja sebelah kasurku bersama dengan dompet dan kunci motor. Aku langsung terbelalak begitu mengetahui ini bukan kamarku. Badanku reflek menegak, bangun dengan sendirinya. Rupanya aku tidak mengenakan atasan sama sekali saat tidur semalam. Aku melihat sekeliling dengan jantung berdegup kencang.


Warna pink mendominasi kamar ini. Khas perempuan. Wangi cherry tercium lewat hidungku.

"Wanginya sih enak." gumamku sejenak lalu melanjutkan menyapu seluruh isi ruangan ini. Matahari menembus langsung lewat jendela, memberikan energi kepada sebuah tanaman yang ada di pinggir jendela tersebut. Kasurnya kurasakan cukup besar, king size istilahnya. Spreinya bermotif polkadot warna merah. Aku turun dari kasur dan kurasakan kakiku menginjak sesuatu yang menarik mataku melihat kebawah.


"Ini kan beha cewek!" aku sedikit terkejut saat melihat apa yang aku injak. Mataku masih menyusuri lantai kamar itu. Terdapat celana dalam berwarna maroon bermotif renda di samping bh yang aku injak tadi, dikelilingi sebuah rok, dan kaos berwarna kuning cerah. Jantung semakin berdebar saat aku mendengar sebuah langkah kaki mendekati pintu kamar yang tertutup ini, membuatku menoleh dengan cepat untuk mengetahui siapa pemilik barang-barang 'haram' yang aku lihat barusan.


Krieett.


Pintu kamar terbuka. Perempuan. Dia nampak terkejut.


"Eh, kakak udah bangun? Aku udah buatin sarapan dibawah. Yuk kak, makan dulu" ucapnya dengan riang seakan tidak terjadi apa-apa. Aku masih melongo tidak percaya.


Perempuan itu.


Gadis itu.


"ANIN?!"


***


Break;
 
Terakhir diubah:
Akhirnya ada yang bikin cerita Anin, dengan begini gak akan ada lagi yang komen di thread saya nagih-nagih Anin lagi :pandaketawa:

Mudah-mudahan rajin update.

Mudah2an ceritanya rajin diupdate nggak kayak cerita sebelah

*uhuk* bego story
*uhuk* terima kasih ya Viny

Uhuk, puppy love :pandapeace:
 
Mudah2an ceritanya rajin diupdate nggak kayak cerita sebelah

*uhuk* bego story
*uhuk* terima kasih ya Viny

Nambahin
*uhuk* Nikmatnya Liburan
*uhuk* As Elegant As Aurora
*uhuk* Nuenberg - Dua Kosong Satu Tujuh
*uhuk* juga cerita-cerita lainnya di luar forum ini *uhuk*
 
Hehe, akhirnya ada yang bikin cerita si adik gempal, semok dan montok :p
 
Wow ada cerita tentang anin nih

Semoga bisa lanjut sampai tamat karena di lapak sebelah udah macet selama berbulan bulan

Ditunggu part 1 hu
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Tandain dulu

jejak dulu hehehe

Waktu dan tempat dipersilahkan.Terimakasih sudah berkunjung. Belanja lagi ya kak (loh?)

Mudah2an ceritanya rajin diupdate nggak kayak cerita sebelah

*uhuk* bego story
*uhuk* terima kasih ya Viny

Akhirnya ada yang bikin cerita Anin, dengan begini gak akan ada lagi yang komen di thread saya nagih-nagih Anin lagi :pandaketawa:

Mudah-mudahan rajin update.



Uhuk, puppy love :pandapeace:

*Uhuk* Puppy love belum update juga, uhuk uhuk uhuk

Nambahin
*uhuk* Nikmatnya Liburan
*uhuk* As Elegant As Aurora
*uhuk* Nuenberg - Dua Kosong Satu Tujuh
*uhuk* juga cerita-cerita lainnya di luar forum ini *uhuk*

Terimakasih suhu sudah berkunjung. Sepertinya kompak sekali bahas thread yang mandek mandek ya hahaha :D

Hehe, akhirnya ada yang bikin cerita si adik gempal, semok dan montok :p

Wow ada cerita tentang anin nih

Semoga bisa lanjut sampai tamat karena di lapak sebelah udah macet selama berbulan bulan

Ditunggu part 1 hu

Doakan saja updatenya lancar ya, berhubung di RL saya juga punya kesibukan dari senin-jumat :D

Cepetin updatenya hu.. ><

uhuk update uhuk
 
printf(“PART 1\n”);


Pepatah pernah bilang, tak kenal maka tak sayang. Kalo gitu, gimana kalo kita kenalan dulu biar bisa sayang? Oke. Orang bilang sih, aku hanya mahasiswa biasa yang tak sempurna dan kadang salah. Sebagai mahasiswa kupu-kupu yang aktif, aku merasa bangga aku bisa bekerja sampingan sebagai seorang teknisi kelistrikan di sebuah mall di bilangan Jakarta ( yang kata orang sih keras.)


Namaku Tama (sesuai dengan username alias males mikir nama). Tinggi 170cm, berat proporsional, dan mahasiswa semester 5 jurusan informatika di sebuah kampus swasta. Kenapa aku bisa bekerja menjadi seorang teknisi listrik? Karena basic ku dulu adalah seorang siswa STM jurusan listrik. Sehingga, mau tidak mau, aku menguasai kelistrikan. Orang bilang aku ganteng, sebagian lain bilang tampan, padahal ibuku sendiri saja bilang aku biasa saja.

Apalagi ya?

Mungkin segitu gambaran diriku. Karena tidak banyak yang bisa aku sombongkan.

Lalu, bagaimana aku bisa mengenal gadis itu?

Seorang gadis yang biasa dipanggil Anin?

Begini ceritanya.


..


Lampu-lampu toko sudah padam, sebagian sudah menurunkan rolling door mereka. Aku berjalan mengitari lantai 3 mall ini. Mall yang terkenal karena sering dijadikan tempat pelarian beberapa orang yang ingin mencari ‘hiburan’ di lantai 4. Setidaknya, beigtulah testimoni seorang temanku di kampus yang merupakan fans garis keras dari sebuah idol group kenamaan tanah air. Tanpa kusebut Namanya, mungkin kalian sudah bisa menebak. Kulirik jam tanganku, sudah pukul 10 lewat 40 malam saat aku melepas seragamku dan berganti kaos dengan bordiran DC di dada bagian kirinya. Saat ingin menaruh toolkit ku kedalam loker, atasanku memanggilku.

“Tam, teater katanya konslet. Lu coba liat deh, takut ada apa-apa gue nanti gue yang kena.” Titahnya.
“Lah, saya bang? Tanggung nih udah ganti baju” aku sedikit menyanggah.
“Liat doang, kalo konslet lu tinggal jumper ato apa kek. Daripada kebakaran, ntar kite kite yang kagak dapet gaji. Lu gamau makan nasi telor p2 lagi kan?” bosku menyaut dengan logat Betawi yang khas.
Aku menghela nafas, lalu menggendong tas berisi toolkitku ke lantai 4 dengan sedikit malas-malasan.

2 tahun aku bekerja disini, aku bahkan tidak pernah mengurus kelistrikan yang ada di dalam teater. Ini adalah pengalaman pertamaku, semoga tidak mengecewakan.

Aku masuk melalui pintu khusus staff yang ada di dekat lift, lalu langsung menyapa seorang rekan yang sudah ada di dalam namun tidak sanggup mengatasi keadaan. Setelah sedikit menalar keadaan, aku merangkak naik ke plafon dan mendapati kabel yang habis digerogoti tikus. Aku memotong kedua ujungnya sehingga sedikit rapi, lalu mengupasnya dan mengambil sebuah kabel sisa didalam tasku yang satu tipe dan panjangnya cukup, lalu mengupasnya, menyambungkan, dan menutup dengan solasi listrik berwarna hitam. Setelah selesai, aku mencoba menghidupkan kembali dan berhasil. Se simple itu memang.


“Makasih ya kak” ucap seorang member dengan perawakan tinggi dan tahilalat di dagunya, sembari tersenyum. Aku membalasnya dengan semestinya, lalu berjalan menuju toilet yang berada diluar teater ini untuk menunaikan panggilan alam. Selesai dengan urusan, aku terkejut ketika melihat seorang perempuan sedang mencuci muka di wastafel toilet laki-laki. Aku buru-buru melihat kakinya dan ternyata masih menapak tanah.


“Mbak, maaf, ini toilet laki-laki. Yang perempuan ada disebelah mbak.” Ucapku sedikit ragu. Wanita itu menoleh. Wajahnya lucu, ditunjang dengan badannya yang sedikit berisi. Dia terkejut melihatku.

“Eh, kak, maaf ya. Toilet perempuannya tadi gelap, aku takut, terus wc yang di teater lagi mati listriknya gatau kenapa, jadi aku kesini. Aku kira gaada orang ternyata ada kakak. Sekali lagi maaf ya kak.” Dia menjelaskan Panjang lebar dengan sedikit takut.

“Em, listrik teaternya udah aku benerin. Kalo toilet perempuannya gelap, saklar lampunya ada di deket pintu masuknya kok, hehe” balasku canggung seraya mengangkat id card yang bertitelkan “Teknisi” dibagian bawahnya. Dia tersenyum.

Astaga.

Senyumnya lucu.

“Oh, makasih ya kak. Emm, aku Anindhita, tapi suka dipanggil Anin sama yang lain.” Dia mengelap tangannya dengan jeansnya dan menyodorkan tangannya kepadaku. Aku menjabat tangannya.

“Aku Tama. Senang bisa berkenalan.” Aku tersenyum sebisaku, karena aku cukup gesrek melihat senyumnya. Dia segera membereskan peralatannya lalu bergegas keluar.

“Makasih ya kak, aku gak diapa-apain hehe. Sampai ketemu” dia berjalan sembari melambai kepadaku. Dan tersenyum (lagi). Aku hanya bisa membalas senyumnya.


“Oh, kamu itu Anin ternyata.” Gumamku kecil.


**


“Lembur, Tam?” ucap seorang petugas parkir di p1 saat aku mengambil motorku.

“Eh, bang, iya nih habis ada yang dibenerin dulu di 4, jadinya agak telat bubarnya.” Ucapku seraya memakai helm. Sang petugas parkir menggeleng pelan.

“Gue heran ya, lu kan disini teknisi, nyambi pula, kok motor sekelas Ducati kayak gini bisa kebeli coba. Gue yang bertahun-tahun disini aja mentok mentok beli vario 150 hahaha” petugas parkir itu terlihat sedikit kagum dengan motorku, terlihat dari tangannya yang mengusap tulisan “899” di sisi sebelah kanan motorku ini. Aku balas dengan tertawa.

“Mungkin rejekiku ini bang, bang Afry tinggal semangat aja nabungnya, siapa tau bulan depan bisa kebeli kan” aku kembali tertawa lalu menyalakan motorku. Suara khas desmodromic bergema di basement. Petugas parkir itu, bang Afry, membukakan portal secara manual lewat panel yang ada di salah satu ujungnya.

“Makasih ya bang” aku berlalu keluar, menuju apartemenku di daerah Kuningan. Namun, sejenak, aku melihat seorang gadis duduk sendiri di lobby mall ini. Aku mengenalinya.

“Anin!” teriakku sesaat setelah mematikan mesin motorku dan membuka visor helm. Anin Nampak bingung, namun dia langsung berlari kearahku setelah aku mengangkat id card ku yang selalu tergantung di celana bagian kiriku.

“Kak Tama? Aku kaget kirain siapa” dia seperti terkejut melihat itu benar benar aku.
“Ya kamu kalo liat motornya kayak bukan aku ya? hahaha. Belum pulang?” sambarku langsung. Dia menampakan raut wajah kesal.
“Aku order taksi online gaada yang nerima masa. Sebel akutu” dia memanyunkan bibirnya sedikit. JANGAN. LUCU BANGET ANJIR.
“Yang lain udah pulang? Staff yang lain gimana?” aku turun dari motor sembari membuka helmku, menyisakan balaclava yang aku kenakan.

“Tadi sih diajak Feni yang searah, tapi aku nolak alasannya udah order. Staff masih pada rapat, aku gamungkin nunggu staff karena gaada yang satu arah.” Dia masih memanyunkan bibirnya sembari mengutak-atik smartphonenya. Masih berusaha mencari taksol mungkin.

“Bareng aja sama aku.” Aku menawarkan.
“Emang kakak pulang kemana?” tanyanya.
“Kuningan sih, gapapa kok aku juga belum ngantuk.”
“Aku Bintaro kak buset kejauhan, gapapa?” dia terkejut mendengar arah pulangku yang sejatinya hanya sekitar 4 kilometer dari fx.

“Gapapa kok, bentar ya.” aku bergegas menuju meja security yang tidak jauh dari lobby, mengambil sebuah kardus dibawahnya dan mengeluarkan helm yang selalu aku simpan disini. Helm simple berwarna putih polos dengan tulisan “Arai” dibagian depannya.

“Nih, yuk.” Aku memberikan helm itu kepada Anin. Dia menerimanya, lalu memakainya dan menaiki motorku. Kami berdua melaju meninggalkan fx.

break;
 
Terakhir diubah:
Catatan SHITama :

Ini sebenernya draft yang nganggur di onenote yang gak di publish kemana-mana, terfikirlah buat publish kesini.
Saya penulis pemula. Mohon masukannya suhu suhu semua m(_)(_)m
Kedepannya mungkin gak cuma Anin ya, ditunggu aja ada siapa :p

Untuk update, saya berusaha sebisa mungkin untuk rajin, setidaknya 2 minggu sekali, karena di RL juga saya punya kehidupan sendiri setiap Senin-Jumat

terimakasih sudah membaca
tertanda


tatatama_a
 
Terakhir diubah:
Nice update hu di tunggu kelanjutannya

Btw kok kayak lapak sebelah ya ada catatan penulisnya ya apa jangan jangan ini penulisnya sama tapi beda akun ya

Next ditunggu part selanjutnya
 
Numpang gelar tikar hu :D
Monggo hu, jangan lupa es kelapa sama rokoknya ya :D
Harus lanjut :adek:

gastroooossss
Terimakasih sudah berkunjung kak :)

Nice update hu di tunggu kelanjutannya

Btw kok kayak lapak sebelah ya ada catatan penulisnya ya apa jangan jangan ini penulisnya sama tapi beda akun ya

Next ditunggu part selanjutnya
Kalo buat catatan penulis sih, saya rasa universal ya sifatnya. dan saya bukan si kampret kak ads~ di sebelah, cara penulisan kita udah beda hehehe:horey:

Ta... Ta... Tama!?
Jangan jangan kamu ini?!?!
Tenang kak, saya gak punya stasiun TV swasta itu kok :(

Eh...Yupi bakalan nonggol juga nggak bang?
Hmm, enaknya gimana ya ini?:bingung:
 
Mantap, Karyawan Mall nih MC nya

kalau ngomongin Anin harusny Gracia nanti jg muncul hehehe
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd