Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Mempelajari Teh Putri

Status
Please reply by conversation.
Ditunggu kelanjutannya..
Bagus ceritanya, saya suka, saya suka..
 
Mantap. Bahasa ya ringan mudah di pahami dan cerita bagus. Lanjutkan
 
Maaf suhu semua belum bisa update sekarang karena sedang ada urusan dan materi ceritanya ada di laptop yg di rumah. Nanti kalo sudah balik saya usahakan update secepatnya !

No Peace Today, No life Tommorow !
Baliknya kapan gan?
 
Masih belom bisa update nih gan huhuhu...
Tapi diusahakan secepatnya.
 
Malamnya aku sedang menonton tv berdua dengan Teh Putri, dan orang tuaku masih menginap di rumah nenek. Sekitar pukul 22.00, Teh Putri balik ke kamar katanya sudah ngantuk, tidak lama kemudian aku ikut menyusulnya masuk kamar. Di kamar dia sudah berbaring di kasur tapi masih memainkan hapenya. Malam ini Teh Putri menggunakan daster lengan pendek hijau selutut dengan kancing. Aku lalu tiduran disampingnya sambil memperhatikan isi dari balik bajunya yang terlihat dari sela kancingnya. Aku sendiri hanya mengenakan boxer tanpa dalaman dan kaos oblong. Lalu kuambil guling untuk menutupi kontolku yang sudah ngaceng karena tonjolan pentilnya itu. Dia masih asyik dengan hapenya dan memunggungiku. Aku lalu bangkit dan melepas bajuku melemparkannya ke bawah kasur.

“teh, Hamdi ke depan dulu mau nonton tv lagi sekalian ngadem soalnya gerah” kataku sambil berjalan keluar kamar membawa guling.

“yaudah tapi jangan sampe tidur di luar apalagi gapake baju kaya gitu ntar masuk angin” katanya sambil menaruh hapenya ke atas meja.

“iyaa..lampunya mau dimatiin ga?”

“iyaa sekalian Teteh udah mau tidur ini” katanya lalu berbaring lagi ke kasur.

Aku berjalan mematikan lampunya lalu pergi keluar kamar menuju ruang tv. Aku menyalakan tv dan akan menunggu hingga pukul 00.30, lalu nanti balik ke kamar dan melanjutkan mempelajari Teh Putri. Aku berulangkali melihat jam, aku sudah tidak fokus dengan apa yang di tayangkan di tv. Namun aku harus bersabar, ini ujian. Akhirnya setelah sekian lama waktu yang di nantikan pun tiba. Aku bergegas mematikan tv lalu berjalan ke kamarku. Kuhidupkan lampu kamarku, lalu kupandangi Teh Putri yang sudah terlelap dengan nyenyaknya terlihat dari nafasnya yang teratur. Aku membuka celana lalu menggantinya dengan sarung yang sebelumnya sudah kusiapkan di kursi belajarku.

Jadi sarung ini kupersiapkan agar lebih mudah dan agar kontolku bisa lebih leluasa nantinya. Aku lalu berbaring disebelah kirinya yang saat ini sedang tidur dengan posisi telentang dengan kedua tangan di sisi tubuhnya, kaki kiri lurus sedangkan kaki kanannya agak sedikit menekuk. Dasternya sudah tersingkap bagian bawahnya namun hanya memperlihatkan sedikit CD nya yang berwarna putih. Kusentuh lalu kugoyangkan sedikit lengan kirinya untuk memastikan apa dia sudah terlelap atau belum. Setelah tidak ada reaksi darinya aku lalu beringsut mendekat dan memiringkan tubuhku ke arahnya.

Ku kecupi lengannya dan sesekali kujilat, lalu masih dengan posisi miring menghadapnya kutimpakan kaki kiriku ke atas kaki kirinya sehingga posisinya kontolku menempel di pahanya. Tangan kiriku mulai mengelus payudaranya yang kiri dan kanan secara bergantian sambil terkadan meremasnya. Lalu kuangkat kepalaku hingga sejajar dengan kepala Teh Putri, kuposisikan tangan kananku menahan tubuhku agar tidak terlalu menindih tubuhnya. Kucium pipinya sebelah kiri, lalu kucium bibirnya dan mulai kulumat bergantian bibir atas dan bawahnya. Lalu kujulurkan lidahku menjilati bibir dan giginya, lalu giginya agak terbuka sedikit sehingga ada celah diantara kedua giginya. Kuberanikan diri menjulurkan lidahku memasuki celah giginya agar bisa merasakan lidahnya. Kupaksakan sedikit lidahku untuk menerobos celah sempit itu sehingga mulai terbuka dan bisa masuk. Aku akhirnya bisa merasakan nikmatnya bermain lidah, walau aku hanya menjilati lidahnya. Lalu kucoba untuk membelit lidahnya dengan bibirku agar aku bisa menghisapnya tiba-tiba Teh Putri seperti orang bergumam dan matanya terlihat sedikit bergerak-gerak. Kontan aku langsung berbaring telentang dan pura-pura tidur. Aku langsung mencoba mengatur nafasku senormal mungkin agar dia tidak curiga jika memang benar-benar terbangun, walau sebenarnya tetap saja jantungku hampir copot rasanya. Tapi setelah cukup lama tidak ada reaksi apa-apa dan kucoba dengarkan suara nafasnya juga sepertinya masih normal. Lalu kuintip dari sudut mataku dan ternyata dia masih tetap terlelap dan dengan posisi yang tidak berubah. Kucoba menyentuh lengannya lagi lalu menggoyangkannya namun tidak ada reaksi, barulah kupikir sudah aman.

Aku lalu bangun dan duduk di sebelahnya, kuperhatikan seluruh tubuhnya dan memang sungguh cantik dan seksi Teh Putri ini. Beruntung sekali aku bisa belajar tubuh perempuan untuk pertama kalinya dari Teh Putri. Kucium lagi bibirnya, aku sungguh suka dengan bibirnya apalagi mengulum bibir bawahnya yang agak tebal, namun aku harus hati-hati agar tidak seperti tadi lagi. Kuangkat sarungku hingga menggumpal di pinggangku dan terbebaslah kontolku yang tegak mengacung. Ciumanku turun ke payudaranya yang sebelah kiri, sedangkan tangan kiriku memainkan payudaranya yang sebelah kanan. Kujilati dasternya bagian pentilnya hingga basah lalu pindah kulakukan yang sama pada pentil yang sebelah kanan. Setelah itu ciumanku turun ke perutnya, lalu kusingkap dasternya hingga terlihat memeknya yang masih terbalut CD putihnya. Kuciumi lalu kujilati bagian tengahnya hingga basah, kontolku makin menegang karena terlihat belahannya walau masih terhalang CD. Aku penasaran ingin memasukan tanganku ke dalam CD itu apalagi kulihat seperti tidak ada bulu jembutnya. Kuperhatikan CD nya memang ketat namun tidak seketat yang sebelum-sebelumnya. Akhirnya kuberanikan diri, kuangkat karet CD nya perlahan dengan tangan kiriku, lalu dengan menahan nafas kumasukan tangan kananku ke dalam CD nya. Kontolku berdenyut saat kurasakan bulu-bulu halus jembutnya dan makin berdenyut saat telapak tanganku merasakan lembab memeknya itu. Kudiamkan sejenak tanganku dan kutempatkan jari tengahku di belahan memeknya itu. Kumulai menggeseknya pelan lalu saat kusentuh agak ke atas ada daging yang sebesar biji kacang ukurannya, kusentuh awalnya lalu kucoba menjepit dengan jariku, saat kujepit tiba-tiba dia bergumam lagi, aku lantas mengeluarkan tanganku dan menyudahi aksiku dengan memeknya karena aku masih belum berani mengambil resiko terlalu jauh. Kulanjutkan aksiku lagi dan kali ini aku kembali mencium bibirnya sebentar lalu kumiringkan kepalanya agar menoleh ke kiri dan kuposisikan kontolku hingga ada di depan mulutnya. Kumulai tempelkan kepala kontolku di bibirnya lalu kugesekan perlahan, tanganku juga mulai ikut beraksi dengan meremas payudaranya. Bibirnya kuarahkan untuk sedikit membuka agar aku bisa memasukan kontolku lebih dalam ke mulutnya. Saat ini posisinya kepala kontolku sedang dijepit mulutnya, melihat posisi yang seperti ini dimana mulut Teh Putri sedang di isi oleh kontol keponakannya sendiri yang mengangguk-angguk membuat gairahku makin menggelegak. Kumaju mundurkan kontolku seperti mengentoti mulutnya walau hanya kepala kontolku dan itu pun hanya sebagian yang masuk, lalu kugesekan kepala kontolku yang sudah keluar cairannya itu ke giginya. Aku lalu menyudahi aksi itu, aku lalu beringsut duduk lagi di sampingnya. Kuambil tangan kirinya lalu kuarahkan untuk menggenggam lalu mengocoknya sebentar.

Kupandangi payudaranya lalu ku kecup kedua pentilnya yang menjiplak dari bailk dasternya itu. Sekarang akan masuk ke aksi yang sudah aku bayangkan saat melihatnya menggunakan daster dengan kancing yang ada lima buah itu. Kubuka seluruh kancingnya lalu perlahan kubuka sehingga terlihatlah payudaranya yang selama ini Cuma kunikmati dari luar dasternya. Penisku langsung mengangguk-angguk melihat dua buah payudara yang bentuknya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil namun terlihat sangat indah dengan pentilnya yang berwarna pink dan dengan lingkaran kecil berwarna coklat muda.

Aku pegang kedua payudaranya dengan tanganku lalu kuremas dan kusentuh pentilnya dan kupilin perlahan. Aku lalu bangkit lalu naik ke atas tubuhnya dengan kedua kakiku di sisi tubuhnya lalu kutempatkan kontolku di depan memeknya lalu perlahan kudekatkan dan kugesekan. Kutundukan badanku hingga kepalaku berada di depan payudaranya sedangkan kedua tanganku menahan di samping tubuhnya agar beban tubuhku tidak sampai menindih Teh Putri dan membuatnya nanti terbangun. Setelah kurasa posisiku sudah pas, ku kecup pentil kanan Teh Putri lalu kuhisap-hisap sambil sesekali menjilatinya.

Sungguh rasanya sangat nikmat dan tak terbayangkan sedangkan kontolku dibawah mulai menggesek-gesek dan menusuk-nusuk memeknya yang masih dilapisi CD itu. Kupindahkan mulutku ke pentil yang sebelah kiri lalu kulakukan hal yang sama kali ini sambil kugigit juga namun tidak terlalu keras dan kulakukan itu sambil memandangi wajahnya yang cantik dan kontol yang menggesek memeknya.

Kepala kontolku mulai terasa geli dan seperti ada nikmat yang mulai menjalar menuju ke kepala kontolku. Aku makin semangat menghisap pentilnya seperti seorang bayi yang kehausan dan kurapatkan kakiku hingga pahaku bersentuhan dengan paha Teh Putri. Lalu kutekan kontolku saat kurasakan orgasme ku datang, pantatku mengejat beberapa kali dan kuhisap agak kuat pentil Teh Putri. Badanku lemas sekali rasanya dan ingin ambruk menindihnya namun ku kuatkan tanganku agar itu tidak terjadi.

Aku lalu bangkit dan kulihat CD nya yang basah karena pejuku juga paha bagian dalamnya. Aku lalu naik ke atas dadanya kuoleskan kepala kontolku yang masih ada sisa pejunya itu ke pentilnya yang kanan dan kiri, lalu kucolek peju yang jatuh ke kasur lalu kuoleskan ke kepala kontolku. Aku buka mulutnya lalu kuoleskan kepala kontolku yang ada pejunya itu ke mulutnya dan juga ke giginya dan kuoleskan hingga kepala kontolku bersih dan terlihat bercak pejuku di bibirnya. Kurapikan kembali dasternya seperti semula, dan kubersihkan CD dan pahanya dari pejuku karena aku takut jika nanti saat bangun nanti dia merasa CD nya terasa keras akibat pejuku yang mengering.

Aku lalu cium pipinya sambil kujilat dikit lalu kucium keningnya sambil dalam hati kubilang terima kasih pada dirinya. Aku lalu berbaring dengan perasaan lega karena sudah tuntas nafsuku dan apalagi hari ini bisa melihat payudara Teh Putri secara langsung lalu aku pun terlelap .

Kukira hanya sejauh itu aku bisa menikmati tubuhnya tapi perkiraanku salah ternyata…

Bersambung…
 
Bimabet
Wah...kayaknya teh putri sadar nih dijailin sama ponakannya, hehe.. :D
Shiipp... Teruskan bang, ane siap menunggu kapan ajah.
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd