Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Mempelajari Teh Putri

Status
Please reply by conversation.

sluput

Semprot Holic
Daftar
11 Feb 2016
Post
359
Like diterima
309
Lokasi
perpus
Bimabet
Namaku Hamdi, aku seorang siswa smp kelas 3. Perawakanku sama seperti hal nya anak smp seumuranku. Aku merupakan anak tunggal, ayahku seorang pegawai bank sedangkan ibuku seorang ibu rumah tangga. Dirumahku, aku tinggal bersama kedua orang tuaku dan adik dari ibuku yang bernama Putri. Aku biasanya manggil dia Teh Putri. Teh Putri orangnya cantik, mukanya seperti Annisa Cherrybelle dan memiliki perawakan yang menarik dengan dada bulat dan kencang yang mungkin ukurannya sekitar 36B dan pinggul yang besar dan terlihat padat dan tinggi badannya sekitar 160 cm. Teh Putri ini seorang mahasiswa semester 3 di salah satu universitas swasta dan dalam kesehariannya jika ke kampus dia selalu menggunakan jilbab, tapi jika sudah dirumah biasanya jilbabnya lepas tapi pakaiannya tetap sopan.


Rumahku terdiri dari 3 kamar, kamar pertama di isi dengan orangtuaku, kamar kedua adalah kamarku sedangkan kamar ketiga sudah berubah fungsi jadi ruang baca karena ayah dan ibuku sangat suka buku bahkan menurutku buku dikamar itu hamper sama banyaknya dengan buku perpustakaan di sekolahku. Teh Putri baru pindah seminggu yang lalu dengan alasan biar lebih dekat ke kampus, karena sebelumnya dia tinggal dengan kakek dan nenekku dan juga Teh Rima yang adik Teh Puteri yang masih kelas 3 SMA. Tapi karena dari rumah nenek ke kampus bisa memakan waktu hampir 3 jam dan itu membuatnya agak kesulitan dengan jadwal kuliahnya yang mulai padat di semester 3 ini. Berhubung dari rumahku ke kampusnya hanya sekitar setengah jam, maka dia memutuskan untuk pindah kerumah ini biar lebih gampang. Ayah dan ibu pun mempersilahkan namun karena kamar yang tersisa tinggal dua akhirnya diputuskan untuk sekamar denganku.


Aku tentunya awalnya menolak karena bagiku tentu canggung rasanya harus berbagi kamar apalagi dengan seorang perempuan, yang jelas aku tidak bisa leluasa melakukan segalanya di kamarku karena privasiku menjadi terbatas, selain itu aku juga tidak terlalu dekat dengan Teh Putri ini, namun karena bujukan dari mama akhirnya aku mau tidak mau menerimanya.


Awalnya, dulu aku mengira Teh Putri ini orangnya sombong karena tiap acara kumpul keluarga dia selalu asyik sendiri dengan hapenya atau jarang ikut berkumpul, justru aku lebih dekat dengan Teh Rima. Tapi setelah pindah kesini dan mulai kenal orangnya ternyata dia baik dan enak juga kalo udah kenal.

Setelah tinggal dan sekamar dengan Teh Putri aku awalnya ngga punya pikiran yang macam-macam, walaupun aku udah kenal ama yang namanya bokep dan coli tapi ngga kepikiran buat macam-macam dengan dia. Selain karena aku berfikir dia masih saudaraku karena merupakan adik kandung dari ibuku. Dia juga selalu berpakaian sopan sehingga tidak menimbulkan pikiran kotor di dalam diriku. Selain itu juga aku dari awal dia pindah tiap malam selalu tidur di ruang tamu depan tv, selain karena masih canggung juga aku biasanya suka ketiduran pas lagi nonton bola yang saat itu sedang ada Piala Dunia. Teh Putri sendiri juga sebenarnya sering mengajakku untuk tidur dikamar dengan dia, karena dia sendiri juga merasa tidak enak karena aku yang punya kamar justru malah tidur di luar, tapi aku bilang sampai acara piala dunia berakhir aku akan tidur di kamar lagi nanti.


Hari itu acara piala dunia sudah selesai dimana jagoanku Jerman, keluar menjadi juaranya. Di sekolah aku masih ngantuk karena begadang menonton pertandingan semalam, dan sialnya hari itu ada les tambahan untuk anak kelas demi persiapan menghadapi UN. Sore harinya aku baru sampai dirumah setelah makan dan mandi, aku lalu bergegas untuk merebahkan diri karena kantuk yang sudah sangat dan pergi menuju kamarku. Saat itu Teh Putri masih belum pulang, aku perhatikan sejenak kamarku yang jadi rapid an wangi sejak Teh Putri ikut tinggal dikamar ini. Aku lalu merebahkan diri keatas springbed kamarku yang cukup besar dan muat untuk ukuran tiga orang dan tak menunggu lama aku langsung terlelap.


Aku terbangun karena tiba-tiba ingin buang air kecil dan tenggorokanku terasa haus, aku lalu keluar pergi ke kamar mandi lalu ke dapur untuk minum. Setelah itu aku lihat jam ternyata sudah pukul 02.00 pagi, ternyata lama juga aku tertidur. Lalu aku pun balik lagi ke kamarku untuk melanjutkan tidurku karena aku masih terasa sedikit pusing. Sampai di kamarku aku menghidupkan lampu untuk sekedar melihat keadaan kamarku dan saat lalu kuhidupkan aku langsung menelan ludah, karena diatas kasur Teh Putri sedang tidur terlentang dengan daster yang tersingkap dan memperlihatkan sepasang pahanya yang mulus. Melihat pemandangan yang belum pernah kulihat sebelumnya ini kontan celanaku membentuk tenda dan kepalaku makin pusing dan nafasku mulai memburu. Aku tadi tidak menyadari karena sedang kebelet dan haus, namun sekarang aku mulai sadar dan mulai terkesiap dengan pemandangan ini. Aku sebelumnya tidak pernah menyangka Teh Putri akan menggunakan pakaian seperti ini jika tidur, saat ini dia mengenakan daster berwarna kuning dengan model tali bahu dan setelah kuperhatikan lagi dia tidak menggunakan BH. Walaupun dirumah tidak menggunakan kerudung tapi pakaiannya tetap sopan dan baru kali ini aku melihatnya menggunakan daster seperti ini.


Aku perlahan menaiki tempat tidurku, lalu duduk di sebelah kiri Teh Putri yang posisinya masih terlentang dengan kepala menghadap kearah kanan dan tangan kanan diatas perutnya sedangkan tangan kiri disamping tubuhnya. Kutelusuri wajahnya yang cantik dan bibirnya yang sedikit terbuka lalu turun ke lehernya yang jenjang dan putih serta sedikit tertutup oleh rambutnya, turun lalu ke dadanya yang dari dasternya menjiplak pentilnya yang sebesar ujung kelingking lalu ke perutnya yang terlihat rata, ke bawah lagi ada celana dalam warna pink yang mengintip dari dari dasternya dan sepasang paha yang mulus dan membuatku makin memburu melihat semua pemandangan itu.

Tiba-tiba Teh Putri bergerak, aku langsung pura-pura tidur dan jantungku hampir copot karena takut dia terbangun dan melihat aku tadi sedang memandangi tubuhnya dari dekat. Aku lalu coba mengintip dengan sedikit membuka mataku, ternyata dia tidak terbangun dan hanya memindahkan tangan kanannya ke samping tubuhnya. Setelah memastikan nafasnya mulai teratur, aku perlahan mulai menggeser tubuhku mendekat ke tubuhnya secara perlahan agar tidak mengusik dirinya. Setelah dekat aku bisa mencium bau tubuhnya walau tidak wangi dan tidak bau juga tapi mampu meningkatkan nafsuku. Posisiku berbaring disebelah kirinya dan hanya sekitar 5cm dari tubuhnya, aku mengatur nafasku yang memburu setelah itu aku berbalik menghadap dirinya dan kuposisikan mukaku sejajar dengan dadanya.

Pertama, ku coba menghirup wangi tubuhnya lalu kutempelkan bibirku ke lengan sebelah kirinya dan membuat tubuhku langsung merinding karena ini pertama kalinya aku melakukan ini dengan seorang perempuan dan perempuan ini adalah tanteku sendiri. Aku hanya berani menempelkan bibirku dan mulai mengecupnya sampai dua kali setelah itu pandangi lagi wajahnya untuk memastikan kalo Teh Putri masih tertidur dan hembusan nafasnya pun masih stabil menandakan dia tidur dengan nyenyak. Pandanganku lalu beralih ke dadanya yang sedang naik turun secara perlahan dan pemandangan indah pentilnya yang menjiplak dari dasternya. Aku tertarik untuk menyentuhnya, tanganku gemetar saat ingin mencoba menyentuhnya, hal ini karena nafsuku yang sudah di ubun-ubun dan takut jika tiba-tiba Teh Putri terbangun. Awalnya hanya jari telunjuk tangan kiriku yang menyentuh pentilnya lalu kuberanikan diriku coba untuk menggengam payudaranya lalu kuremas sedikit dan kucoba menjepit pentilnya dengan telunjuk dan ibu jariku, namun hanya menjepitnya saja tidak memilinnya karena takut dia terbangun. Kontolku makin tegang dan aku ingin lebih lagi, lalu dengan sedikit mengangkat tubuhku dan kudekatkan mukaku dengan dadanya, awalnya aku hanya mencium payudaranya dari samping lalu kutelusuri hingga bibirku sudah berada di atas pentilnya. Nafsuku makin menjadi dan seakan ada dorongan yang ingin keluar dari kontolku, ku kecup berkali-kali pentilnya sambil melihat wajah Teh Putri yang cantik sekaligus memperhatikan reaksinya takut jika dia terbangun lalu aku mulai merasakan maniku sudah berada di ujung kepala kontolku, lalu kujepit pentilnya dengan bibirku seiring mani yang menyemprot dari kontolku dan kudiamkan sebentar posisiku lalu aku berbaring di sebelahnya lalu mengecup lengannya dan pergi ke dapur untuk mencuci celana dalamku agar tidak ada bekas maninya lalu menaruhnya di cucian kotor.
Lalu balik lagi ke kamar dan berbaring disebelah Teh Putri yang masih tidur dengan posisi yang sama. Lalu di otak ku mulai terbayang apa yang akan kulakukan di malam-malam berikutnya.

Bersambung….
 
mohon saran dan masukan suhu
 
Terakhir diubah:
Tambahin tokoh selain teh putri, teh rima atau temen2 kampus teh putri gan
 
teh putrinya jangan dibikin binal hu, saran aja, hehe
 
Lanjut hu,, sekalian kasih foto Tante nya hu
 
Okeeh ntar malem lanjutannya yess
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd