Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Matahari Satu Jengkal

MATAHARI
SATU JENGKAL







BAB. 21
PANGERAN DARI PARIS




Panas dan terangnya benda bercahaya itu begitu luar biasa, aku benar2 terperangah karena kagumnya….


Tapi sejurus kemudian keanehan timbul. Benda itu kemudian memecah diri menjadi banyak sekali berputar2 seolah membentuk sebuah kembang api yang memecah diri membuat suasana menjadi sangat terang benderang.


Kemudian seolah terus menerus memecah diri menjadi sangat banyak sekali dan masing2 membentuk jalinan yang sangat indah….

Panasnya berkurang menjadi kehangatan yang lembut…


Kemudian memendar halus tapi bukan meredup…

Seolah menjadi tudung pelindung kawasan Zona Wanita yang kami bangun.


Lamat2 kulihat seseorang muncul seolah entah dari mana keluar dari pendaran tudung pelindung tadi.


Melangkah…

Eh seolah melangkah tepatnya…

Seolah berjalan dari langit menuju tempatku berdiri…

Luar biasa…

Semakin dekat semakin kulihat sosok yang kukenal..

Sosok yang selama ini selalu jadi bahan bullyan Tase…


Ya Rakabumi Adijaya…..

Kakak Tase…

Entah bagaiamana prosesnya…

Sulap bukan sulap...

Sihir bukan sihir…


Nyatanya Raka sekarang ada di hadapanku…


“Ha ha ha ha, Mas Budi gimana kabarnya?”

“Edan lu, gimana caranya kamu kesini?”


“Ha ha ha, ditanya apa jawab apa mas”

“Eh, baik2 saja, eh entar tho, lagian khan kamu di Paris ?”

“Lha perintah bunda mas, harus secepatnya merapat, ada bahaya mengancam katanya begitu mas”


“Lha kamu meluncur begitu saja dari Paris ?”

“Lha iya lah mas, kalau pake pesawat mana bisa cepat?”

“Edan pesawat sudah cepat ndul “


“Lha mas sendiri sudah kemana2 katanya pake cling gitu saja khan?”

“Ya ga lah, masih nebeng angin lah, lah kamu?”

“Mmmm kayaknya sama deh, getaran mas, mas sendiri bukan nebeng anginnya khan ?”

“Mmm iya sih, tapi ga cepet2 amat dan ga jauh2 amat”


“Lha salahnya nebeng ke angin mas, paling cepet palingan 100km /jam”

“Lha kamu?”

“Ha ha ha nebeng tarikan gravitasi bumi mas”

“Maksudnya ?”

“Awalnya nebeng angin tapi naik keatas terus mas, kemudian dilepas jatuh lah, itu kecepatannya luar biasa mas, habis itu dibarengi nebeng angin buat ke depannya jadi muterin bumi deh, tambah lama tambah cepet, plus tambah ilmu apiku mas dipake dorong kaya jet, ha ha ha, idenya gitu mas, coba2 awalnya eh keterusan sambil belajar mas, ha ha ha”


Edan betul si Raka ini, nyoba2 kaya begitu, kalau jatuh atau nabrak gimana itu…

Mmmm anak ini memang berbakat alami tinggi..

Ulet dan berani mencoba hal2 baru.


Ha ha ha….

Lainkali aku nyoba ah…

Enak juga punya ilmu ciptaan sendiri model Raka.


“Eh ga sendiri lah mas, dipandu oleh bunda mas”

“Lha kok bisa?”

“Itulah mas, Raka ga tahu bagaimana caranya kok bisa ya?”


Ha ha ha

Sambil bicara sambil garuk2 kepala persis si Wiro Sableng bener dia.

Itulah Raka.

Polos, Berani kadang tanpa mikir pula, dan jago beneran deh.

Jadi teringat waktu di bali dikerjain Tase dia.

Ha ha ha…


“Eh mas, aku lapar euy. Ada makanan khan ?”

“Tobat…. Ha ha ha ayo2 turun ke ruang makan, kebetulan tadi mbak2mu masak besar”


“Ha ha ha, cocok mas, bisa kenyang ini”

“Eh kenapa ga kerumah saja dulu tadi?”

“Anu mas, disuruh mageri bisnis mas ini pake hawa panas akibat gesekan waktu aku meluncur. Ngumpulin dulu itu mas, beuh panasnya lumayan cuma aku khan memang ilmunya disitu sekalian belajar lah, hampir gosong tadi keburu sampai terus disebar deh panasnya, gitu makannya sekalian we mampir bisi ada makanan, ha ha ha”


Tobat…

Bener2 nih si Sableng…


“Lagian mas… kalau pulang kerumah Bunda, boro2 makan, bisa2 kelaparan udah gitu masih dikerjain sama Tase, ha ha ha mending disini dulu ngumpet”


“Hi hi hi hi, memang bisa ngumpet dari Tase mas ?”


Tiba2 Tase muncul dibelakang Raka entah bagaimana dan dari mana.

Tobat betul ini adek2ku

Kok bisa hebat2 begitu ya?

Aku hanya bisa melongo saja..


“Waduuh, ha ha ha kok tahu aku disini dek?”

“Ya tahulah, memangnya kalau ga dibantu kabut dingin mas Raka bisa mendarat mulus gitu ?”


“Eh iya ding, kamu sendiri yang buat gitu?”

“Hi hi hi, ya ga lah mas, tuh sama kekasihmu yang sudah kangen malah mau ditinggal makan”


“Eh Ayu…. Kok mas ga tahu ya kalau Ayu ada di sini?”

“Dasar mas nya ini, kalau lapar lupa segala hi hi hi, ayo pulang, ibu dah masak”


“Eh, waduh makan bentar ga boleh ?”

“Ga boleh iiih pulang pokoknya”

“Waduh… iya iya, duh mas, kok betah punya 6 mas, aku punya satu saja kaya beginiiiiiiiaaaaaaaahhhh

Dduh iya iya ga pake jewer kenapa sayang?”


“Hi hi hi sukurin jewer saja terus sampai rumah mbak, hi hi hi”


“Duh Tase, kamu kok ga bela mas mu tho, aaaddduuuh iya iya pulang”


Ha ha ha

Raka kayaknya benar2 nurut sama Ayuni

Dan seolah kilat, ketiganya meluncur pulang ke rumah.

Mudah2an disana ada makanan.

Aku benar2 senang dengan suasana mereka berkomunikasi, hangat dan ceria selalu.

Yang belum sempat ketemu adalah si …… pacar si Tase.

Mudah2an benar2 jadi baik itu anak.


Besok pastilah ketemu, soalnya acara makan malam oleh ibu digelar di ruang rapat besar kantorku ini lusa dan besok kami akan berkumpul dulu disini di kamar 08 ini semuanya. Semua keluarga ibuku.


Lha tidurnya dimana ?

Ha ha ha itu urusan nanti lah.



***


Aku masih ga paham bagaimana caranya ibu mendongkrak kemampuan Raka sampai sebegitu tingginya. Luar biasa.


Ayuni dan Tase pun ya baru ini kulihat kemampuan mereka, ga terbayang bagaimana caranya ibu bisa menyelipkan waktu mengajari satu persatu “menjodohkan” mereka seperti ini, seolah keturunan trah rama guru dan rama resi akhirnya bisa membentuk keluarga yang jalin menjalin begitu kuat?


Dan lebih ga paham lagi, dipanggilnya Raka tadi dengan cara yang luar biasa, mengumpulkan energi gesekan yang panas selama perjalanan paris ke bandung kemudian meleburkannya dengan tenaga dingin dan lembut dan memagari wilayahku tentunya dengan perhitungan yang sangat matang.


Siapa kira2 musuh yang akan dihadapi sehingga ibu perlu sedemikian dahsyat mengatur ini semua?


Sementara aku justru mempelajari ilmu yang aneh, hanya untuk ngetot rame2 kah ?

Musti ada sesuatu disini kenapa aku aeolah dibiarkan belajar aneh2?

Dibiarkan ?...

Rasanya bukan watak ibu seperti itu.


Lalu apa rahasia tersembunyi dibalik ilmuku ?

Pasti ada maksudnya…

Cuma aku harus mencarinya…

Pasti ada rahasia besar dibalik ilmuku…

Cuma entah apa…


Kembali aku tenggelam dalam perenungan yang dalam membuka lagi setiap langkah2 ku mencapai kemampuan setinggi yang aku punyai…


Sejak aku belajar dari Abah…

Sampai akhirnya ketemu dengan para wanitaku…

Sampai akhirnya bertemu dengan pacar Tase yang waktu itu masih “tersesat”...

Sampai akhirnya bertemu dengan ….


Menguatkan ilmu getaran dengan wanita2ku…

Menjelajahi mimpi…

Menjelajahi soal rasa….


Dan sekarang lebih bisa memecah belah sampai 7 bahkan mungkin lebih…

Apa maksudnya ya….?

Soal ilmu gebug2an kayaknya Raka lebih nggegerisi kali ya ?..

Lebih hebat kali…

Apalagi Wanita2ku…

Masing2 tangguh di ilmunya masing2 mungkin setara Raka atau Tase…

Atau Ayuni…

Ga tahulah…

Yang pasti aku seolah bisa merekatkan mereka semua….

Menjangkau mereka semua…



***


“Mmmm mulai paham sayang ? Anak ibu yang paling gagah ?”

“Setengah bu, eh ibu kok disini, lha ga ketemu sama Raka bu ?”


Aku baru sadar kalau ibu sudah ada disampingku tersenyum melihatku kala menyapaku tadi…


“Hi hi hi, kamu bisa ngelonin semua istrimu, lha itu ilmu dari mana ngger cah bagus ? Hi hi hi”


“Eh, jadi ibu yang ngajari mereka semua ?”


“Ya iyalah Bud….

Itu pesan bapakmu dulu, amanah bapakmu yang ingin menyatukan keluarga besar ini, kalau ga lewat perkawinan terus lewat apa biar kuat ?

Kalau kamu ga bisa membagi diri menemani masing2 mereka terus gimana bagi waktunya ?”


Aku terperangah…

Ternyata sejak awal memang itu sudah menjadi rencana ibu…

Sejak awal memang aku dididik untuk bisa mendampingi dan mengayomi semuanya….

Sejak semula sedari kecil…


Eh…

Ada yang janggal…

Soalan si Abah….


“Hi hi hi, kamu mikir soal si Abah ya ?”

“Eh iya bu… Budi mikirnya si Abah itu ibu juga”

“Hi hi hi ketahuan ya, akhirnya kamu paham juga”


“Soal si Raka mblangsak di Bali juga ibu tahu sejak awal ?”

“Hi hi hi, iya lah, Ayuni itu adek kelas Raka, Bud kala SMP dulu, di Bali Ayuni juga suka digodain sama kakak2 kelasnya juga hi hi hi,

Mungkin karena ayu kaya boneka kali ya hi hi

Dan Raka nggantiin kamu bela2in Ayuni terus, sampai jadi tukang gebuk akhirnya”


“Kok beda denganku yang disuruh menerima pukulan bu?”

“Soalnya adalah ilmu warisan keluarganya itu memang harus menyerang dan menyerang nak, untuk menghidupkan insting menyerang dia harus sering gelut (berkelahi) ya itulah jadinya, cuma ibu paham kok dia harus belajar halus makanya ibu kirim ke Perancis”


“Jadi dikirim ke perancis untuk apa bu? Apa iya untuk sekedar belajar ilmu disain?”


“Kekerasan yang sejati itu akan menemukan wujudnya yang paling hakiki kalau sudah belajar kelembutan. Itu Raka dapat dari Ayuni dan sekolahnya, rasa kangennya akan mengobarkan semangat yang luar biasa nak”


“Mmmmm soal musuh bu ?”


“Untuk itulah ibu bicara sekarang berdua sama kamu, soalnya ibu merasa ada yang ga pas nak, dengan calon istrimu akhir2 ini…

Ada anasir2 buruk disekitar mereka soalnya”


“Eh…. Ini soal siapa bu ?”


“Aaaah kalau ibu tahu sih ga jadi masalah…

Ini ihu sendiri ga bisa menganalisa apa dan bagaimana serta siapa….”


Makanya Raka ibu suruh pulang juga…

Sekaligus untuk show off kemampuan dia kepada semuanya….

Semua yang berniat menganggu…


“Eh… memang ibu tahu siapa yang bakalan mengganggu ?”


“Itulah nak, ibu juga ga gitu paham siapa, itu yang membuat ibu khawatir “


Eh ibu nampak lelah kenapa ya….?

Atau ibu habis bertarung kah ?


“Eh ibu kenapa? Kalau bisa ibu cerita deh…”


“Kelihatan ya kalau ibu capek ? Mmmmm?”

“Ya iyalah bu…. Soalnya ga seperti biasanya, ibu bukan capek kaya biasa”


“Mmmm. Coba kamu tarik semua kamu yang ada bareng calon istri2mu”


“Eh… kok sulit ya bu?, mmmm ada yang menghambat mereka balik bu”


“Hi hi hi balik gimana ? Ya sudah kamu tinggal lepaskan kemdali saja, mereka pasti balik kok”


“Eh iya bu…. Ha ha ha jadi ga perlu ditarik ya, otomatis ini balik”


“Itulah ilmu yang namanya jiwa sraya, jiwa yang menolong, secara maknawi seperti itu, secara hakiki artinya jiwamu yg tertinggal disana, artinya yang seolah kamu bisa pecah itu adalah sebenarnya pengisian rasa pada jiwamu yang telah kamu titipkan tadi. Misal kamu adalah orang yang dekat sedekat jiwa ibu sendiri maknanya di dalam jiwamu ada ibu, istri juga demikian adek dan kakak, kekasih juga bisa. Dengan memberi rasa “mu” maka seolah jiwa itu hidup di hadapan dirinya”


“Jadi itu bayangan semata bu?”


“Jiwanya iya, rasa lah yang mewujudkannya nyata”

“Seolah nyata atau nyata ?”

“Nyata atau tidak bedanya dimana nak? Bisa dirasakan keberadaanya bukan ?”


“Eh… terus bisa apa dia itu ?”


“Setidaknya yang sudah kamu buktikan itu dia bisa bercinta khan ? hi hi hi hi”


“Eh…. Ibu…

Maksud saya kalau bertarung bagai mana ?”


“Hi hi hi. Ingat ilmumu kethek ketulup ?

Kamu ngapain itu ?”


“Cuma sekedar transfer energi dari satu tempat ke tempat lain atau orang lain bu”


“Kamu bisa melipat gandakan kekuatan itu tidak?”


“Mmmm kalau dulu tidak, kalau sekarang bisa bu,

Eh jadi kalau tempur berdua aku bisa melipat gandakan tenaga istri2ku gitu bu?”


“Hi hi hi pinter, dan satu lagi kamu bisa melipat gandakan serangan lawan membaliknya kearah lawan”


“Eh… jadi ilmu sejatiku itu semacam cermin gitu ya bu ? Eh bukan ya semacam kapasitor gitu ya cara kerjanya ?”


“Hi hi hi, ibu ga tahu kapasitor itu apa, selama dia bisa menerima energi menyimpannya dan mengeluarkan dengan lebih besar berarti iya “


“Owww, itu kanapa aku harus latihan dipukuli dulu ya bu, supaya bisa menerima energi dengan baik, gitu bu ?”


“Hi hi hi cerdas, anakku memang cerdas”


“Jadi supaya lebih bermanfaat, berarti aku memang harus bisa membelah sebanyak.mungkin agar bisa melindungi orang sebanyak mungkin ?”


“Tepat !!! Itulah jiwa sraya, tebarkan kasih sayang supaya kamu dikasihi dan jiwamu menancap.kepada siapapun sebab disitulah kamu bisa muncul melindungi orang lain”


“Mmmm kalau orangnya benci kepadaku jiwaku tentunya pasti ada juga disana bu?”


“Hi hi hi itulah jiwa sraya, semakin banyak yang sayang semakin banyak jiwamu muncul, demikian juga dengan yang membencimu nak…

Itulah ilmu aneh yang sebenarnya diciptakan terakhir oleh bapa guru dan bapa resi.

Ilmu menebar kasih sayang dan kelembutan namun siap tempur juga”


“Eh…

Jadi aku bisa mendeteksi siapa yang benci juga bu?”


“Ah itulah yang sulit nak”


“Hati orang siapa tahu nak….

Berdo’a saja dan menebar kebaikan maka insyaAllah semuanya baik2 saja, tapi ingat kamu harus selalu waspada.

Ibu punya firasat nanti pada acara pembukaan bisnismu banyak musuh yang bakal muncul, itulah makanya area ini ibu kitari dengan energi lembut dan dinginnya Tase dan Ayuni yang mengikat energi panas dari Raka.

Yang pertama agar bisa membuat mereka belajar hingga batasnya.

Yang kedua jaga2 saja.”


“Hmmm rasanya kalau aku digebug dengan energi panas gesekan sepanjang perjalanan paris bandung masih mikir2 menerimanya bu”


“Hi hi hi, kamu bisa nak, anakku sayang, kamu pasti bisa, masalahnya akan kamu muntahkan kemana ? Yang jelas kalau kamu telan ya ga tahu, hi.hi hi”


“Jadi kalau aku terima kemudian aku transfer melalui jiwa lainnya keluar bisa ya ?”


“Hi hi hi, Nanti coba kamu latih lah”

“Baik ibu, eh lumayan lama sekali terakhir ibu sama aku bincang2 kaya begini”

“Hi hi hi iya nak, kamu sama gadis2 mu terus soalnya...

Ayolah jalan2 sambil terbang pake ilmu mu…


“Ah… ayo bu”



***



Aku belum pernah sama sekali jalan2 seolah terbang bak Superman. Ternyata getaran gravitasi itu ada dan tidak statis.

Merayapi getaran alam yang banyak angin, gravitasi dan suara serta masih banyak lainnya yang bisa kita jejak untuk memindahkan bobot kita menuju arah yang kita tuju.


Aku juga belum paham2 betul yang terbang bersama ibu ini aku yang asli atau yang mana itu masalahnya.


Tidak banyak hal yang aku pahami sampai akhirnya ibu menjelaskannya.


“Nak begitu kamu bisa memecah belah seperti saat ini, pada dasarnya semuanya kamu dan semuanya bukan kamu.

Kamu adalah suatu yang bukan materi semata tapi sudah melampaui itu semua, kamu bisa menjadi sekedar rasa belaka.”


Aku jelas masih bingung, soal rasa itu bukan ranah yang biasa aku geluti, aku susah bahkan ga biasa dengan yang namanya rasa….


Sedikit2 sih aku paham karena para bidadariku mengajarinya sih, cuma belum paham bener2 akan bagian ini sih…


“Hi hi hi yuk kita ke rumah ketemu adek2mu”

Seraya bicara ibu tiba2 menghilang dengan cepat seolah kilat, “pllaasshhhhhh”


Aku coba mengikutinya, eh kok ga bisa ?

Macet nih ?


“Hi hi hi, pakai rasa jangan mikir terus sayang, hi hi hi”


Hmmm rasa ya, uugh rasa yang seperti apa, aku coba lepaskan logika, dan mencoba merasakan keberadaan adek2ku…

Pllasssh.

Eh tiba2 aku melihat adek2ku di rumah dan aku mengikuti rasa inginku kesana.

Wuussssshhhhhh

Seolah melewati sebuah lorong waktu kaya film2 fiksi dan aku …

Jleeegghh

Tiba didepan mereka seketika.

Seketika !!!!


Gila !!!

Adek2ku seolah bisa paham kedatanganku menoleh dan bertepuk tangan….


“Hi hi hi, mas oon kali ya bu? Tase dah lama banget nunggu masnya laaaaamaaaa ih”




***


Ha ha ha

Cerita infinity war kira2 sama ini hebat mana ya tenaga super heronya ?


Ha ha ha

Mimpi itu jangan setengah2….

Edan sekalian lah kalau mimpi…

Ingat si Honda…

Lelaki paling miskin dikampungnya …

Rumah saja nebeng di sebelah tembok rumah orang..


Kalaulah mimpi si Honda ga edan….

Mana bisa di usia 55 tahun baru bisa buka pabrik pelek dulu baru motor baru mobil eh sekarang pabrik robot dan pesawat dia punya…


Mimpi itu setinggi langit….

Baru pantas disebut edan…..


Ha ha ha ha


Salam Edan E
 
Mohon maaf bila ada kekurangan atau kata2 yang menyakitkan...


Semoga semua berbahagia
Sayonara
 
MATAHARI
SATU JENGKAL







BAB. 21
PANGERAN DARI PARIS




Panas dan terangnya benda bercahaya itu begitu luar biasa, aku benar2 terperangah karena kagumnya….


Tapi sejurus kemudian keanehan timbul. Benda itu kemudian memecah diri menjadi banyak sekali berputar2 seolah membentuk sebuah kembang api yang memecah diri membuat suasana menjadi sangat terang benderang.


Kemudian seolah terus menerus memecah diri menjadi sangat banyak sekali dan masing2 membentuk jalinan yang sangat indah….

Panasnya berkurang menjadi kehangatan yang lembut…


Kemudian memendar halus tapi bukan meredup…

Seolah menjadi tudung pelindung kawasan Zona Wanita yang kami bangun.


Lamat2 kulihat seseorang muncul seolah entah dari mana keluar dari pendaran tudung pelindung tadi.


Melangkah…

Eh seolah melangkah tepatnya…

Seolah berjalan dari langit menuju tempatku berdiri…

Luar biasa…

Semakin dekat semakin kulihat sosok yang kukenal..

Sosok yang selama ini selalu jadi bahan bullyan Tase…


Ya Rakabumi Adijaya…..

Kakak Tase…

Entah bagaiamana prosesnya…

Sulap bukan sulap...

Sihir bukan sihir…


Nyatanya Raka sekarang ada di hadapanku…


“Ha ha ha ha, Mas Budi gimana kabarnya?”

“Edan lu, gimana caranya kamu kesini?”


“Ha ha ha, ditanya apa jawab apa mas”

“Eh, baik2 saja, eh entar tho, lagian khan kamu di Paris ?”

“Lha perintah bunda mas, harus secepatnya merapat, ada bahaya mengancam katanya begitu mas”


“Lha kamu meluncur begitu saja dari Paris ?”

“Lha iya lah mas, kalau pake pesawat mana bisa cepat?”

“Edan pesawat sudah cepat ndul “


“Lha mas sendiri sudah kemana2 katanya pake cling gitu saja khan?”

“Ya ga lah, masih nebeng angin lah, lah kamu?”

“Mmmm kayaknya sama deh, getaran mas, mas sendiri bukan nebeng anginnya khan ?”

“Mmm iya sih, tapi ga cepet2 amat dan ga jauh2 amat”


“Lha salahnya nebeng ke angin mas, paling cepet palingan 100km /jam”

“Lha kamu?”

“Ha ha ha nebeng tarikan gravitasi bumi mas”

“Maksudnya ?”

“Awalnya nebeng angin tapi naik keatas terus mas, kemudian dilepas jatuh lah, itu kecepatannya luar biasa mas, habis itu dibarengi nebeng angin buat ke depannya jadi muterin bumi deh, tambah lama tambah cepet, plus tambah ilmu apiku mas dipake dorong kaya jet, ha ha ha, idenya gitu mas, coba2 awalnya eh keterusan sambil belajar mas, ha ha ha”


Edan betul si Raka ini, nyoba2 kaya begitu, kalau jatuh atau nabrak gimana itu…

Mmmm anak ini memang berbakat alami tinggi..

Ulet dan berani mencoba hal2 baru.


Ha ha ha….

Lainkali aku nyoba ah…

Enak juga punya ilmu ciptaan sendiri model Raka.


“Eh ga sendiri lah mas, dipandu oleh bunda mas”

“Lha kok bisa?”

“Itulah mas, Raka ga tahu bagaimana caranya kok bisa ya?”


Ha ha ha

Sambil bicara sambil garuk2 kepala persis si Wiro Sableng bener dia.

Itulah Raka.

Polos, Berani kadang tanpa mikir pula, dan jago beneran deh.

Jadi teringat waktu di bali dikerjain Tase dia.

Ha ha ha…


“Eh mas, aku lapar euy. Ada makanan khan ?”

“Tobat…. Ha ha ha ayo2 turun ke ruang makan, kebetulan tadi mbak2mu masak besar”


“Ha ha ha, cocok mas, bisa kenyang ini”

“Eh kenapa ga kerumah saja dulu tadi?”

“Anu mas, disuruh mageri bisnis mas ini pake hawa panas akibat gesekan waktu aku meluncur. Ngumpulin dulu itu mas, beuh panasnya lumayan cuma aku khan memang ilmunya disitu sekalian belajar lah, hampir gosong tadi keburu sampai terus disebar deh panasnya, gitu makannya sekalian we mampir bisi ada makanan, ha ha ha”


Tobat…

Bener2 nih si Sableng…


“Lagian mas… kalau pulang kerumah Bunda, boro2 makan, bisa2 kelaparan udah gitu masih dikerjain sama Tase, ha ha ha mending disini dulu ngumpet”


“Hi hi hi hi, memang bisa ngumpet dari Tase mas ?”


Tiba2 Tase muncul dibelakang Raka entah bagaimana dan dari mana.

Tobat betul ini adek2ku

Kok bisa hebat2 begitu ya?

Aku hanya bisa melongo saja..


“Waduuh, ha ha ha kok tahu aku disini dek?”

“Ya tahulah, memangnya kalau ga dibantu kabut dingin mas Raka bisa mendarat mulus gitu ?”


“Eh iya ding, kamu sendiri yang buat gitu?”

“Hi hi hi, ya ga lah mas, tuh sama kekasihmu yang sudah kangen malah mau ditinggal makan”


“Eh Ayu…. Kok mas ga tahu ya kalau Ayu ada di sini?”

“Dasar mas nya ini, kalau lapar lupa segala hi hi hi, ayo pulang, ibu dah masak”


“Eh, waduh makan bentar ga boleh ?”

“Ga boleh iiih pulang pokoknya”

“Waduh… iya iya, duh mas, kok betah punya 6 mas, aku punya satu saja kaya beginiiiiiiiaaaaaaaahhhh

Dduh iya iya ga pake jewer kenapa sayang?”


“Hi hi hi sukurin jewer saja terus sampai rumah mbak, hi hi hi”


“Duh Tase, kamu kok ga bela mas mu tho, aaaddduuuh iya iya pulang”


Ha ha ha

Raka kayaknya benar2 nurut sama Ayuni

Dan seolah kilat, ketiganya meluncur pulang ke rumah.

Mudah2an disana ada makanan.

Aku benar2 senang dengan suasana mereka berkomunikasi, hangat dan ceria selalu.

Yang belum sempat ketemu adalah si …… pacar si Tase.

Mudah2an benar2 jadi baik itu anak.


Besok pastilah ketemu, soalnya acara makan malam oleh ibu digelar di ruang rapat besar kantorku ini lusa dan besok kami akan berkumpul dulu disini di kamar 08 ini semuanya. Semua keluarga ibuku.


Lha tidurnya dimana ?

Ha ha ha itu urusan nanti lah.



***


Aku masih ga paham bagaimana caranya ibu mendongkrak kemampuan Raka sampai sebegitu tingginya. Luar biasa.


Ayuni dan Tase pun ya baru ini kulihat kemampuan mereka, ga terbayang bagaimana caranya ibu bisa menyelipkan waktu mengajari satu persatu “menjodohkan” mereka seperti ini, seolah keturunan trah rama guru dan rama resi akhirnya bisa membentuk keluarga yang jalin menjalin begitu kuat?


Dan lebih ga paham lagi, dipanggilnya Raka tadi dengan cara yang luar biasa, mengumpulkan energi gesekan yang panas selama perjalanan paris ke bandung kemudian meleburkannya dengan tenaga dingin dan lembut dan memagari wilayahku tentunya dengan perhitungan yang sangat matang.


Siapa kira2 musuh yang akan dihadapi sehingga ibu perlu sedemikian dahsyat mengatur ini semua?


Sementara aku justru mempelajari ilmu yang aneh, hanya untuk ngetot rame2 kah ?

Musti ada sesuatu disini kenapa aku aeolah dibiarkan belajar aneh2?

Dibiarkan ?...

Rasanya bukan watak ibu seperti itu.


Lalu apa rahasia tersembunyi dibalik ilmuku ?

Pasti ada maksudnya…

Cuma aku harus mencarinya…

Pasti ada rahasia besar dibalik ilmuku…

Cuma entah apa…


Kembali aku tenggelam dalam perenungan yang dalam membuka lagi setiap langkah2 ku mencapai kemampuan setinggi yang aku punyai…


Sejak aku belajar dari Abah…

Sampai akhirnya ketemu dengan para wanitaku…

Sampai akhirnya bertemu dengan pacar Tase yang waktu itu masih “tersesat”...

Sampai akhirnya bertemu dengan ….


Menguatkan ilmu getaran dengan wanita2ku…

Menjelajahi mimpi…

Menjelajahi soal rasa….


Dan sekarang lebih bisa memecah belah sampai 7 bahkan mungkin lebih…

Apa maksudnya ya….?

Soal ilmu gebug2an kayaknya Raka lebih nggegerisi kali ya ?..

Lebih hebat kali…

Apalagi Wanita2ku…

Masing2 tangguh di ilmunya masing2 mungkin setara Raka atau Tase…

Atau Ayuni…

Ga tahulah…

Yang pasti aku seolah bisa merekatkan mereka semua….

Menjangkau mereka semua…



***


“Mmmm mulai paham sayang ? Anak ibu yang paling gagah ?”

“Setengah bu, eh ibu kok disini, lha ga ketemu sama Raka bu ?”


Aku baru sadar kalau ibu sudah ada disampingku tersenyum melihatku kala menyapaku tadi…


“Hi hi hi, kamu bisa ngelonin semua istrimu, lha itu ilmu dari mana ngger cah bagus ? Hi hi hi”


“Eh, jadi ibu yang ngajari mereka semua ?”


“Ya iyalah Bud….

Itu pesan bapakmu dulu, amanah bapakmu yang ingin menyatukan keluarga besar ini, kalau ga lewat perkawinan terus lewat apa biar kuat ?

Kalau kamu ga bisa membagi diri menemani masing2 mereka terus gimana bagi waktunya ?”


Aku terperangah…

Ternyata sejak awal memang itu sudah menjadi rencana ibu…

Sejak awal memang aku dididik untuk bisa mendampingi dan mengayomi semuanya….

Sejak semula sedari kecil…


Eh…

Ada yang janggal…

Soalan si Abah….


“Hi hi hi, kamu mikir soal si Abah ya ?”

“Eh iya bu… Budi mikirnya si Abah itu ibu juga”

“Hi hi hi ketahuan ya, akhirnya kamu paham juga”


“Soal si Raka mblangsak di Bali juga ibu tahu sejak awal ?”

“Hi hi hi, iya lah, Ayuni itu adek kelas Raka, Bud kala SMP dulu, di Bali Ayuni juga suka digodain sama kakak2 kelasnya juga hi hi hi,

Mungkin karena ayu kaya boneka kali ya hi hi

Dan Raka nggantiin kamu bela2in Ayuni terus, sampai jadi tukang gebuk akhirnya”


“Kok beda denganku yang disuruh menerima pukulan bu?”

“Soalnya adalah ilmu warisan keluarganya itu memang harus menyerang dan menyerang nak, untuk menghidupkan insting menyerang dia harus sering gelut (berkelahi) ya itulah jadinya, cuma ibu paham kok dia harus belajar halus makanya ibu kirim ke Perancis”


“Jadi dikirim ke perancis untuk apa bu? Apa iya untuk sekedar belajar ilmu disain?”


“Kekerasan yang sejati itu akan menemukan wujudnya yang paling hakiki kalau sudah belajar kelembutan. Itu Raka dapat dari Ayuni dan sekolahnya, rasa kangennya akan mengobarkan semangat yang luar biasa nak”


“Mmmmm soal musuh bu ?”


“Untuk itulah ibu bicara sekarang berdua sama kamu, soalnya ibu merasa ada yang ga pas nak, dengan calon istrimu akhir2 ini…

Ada anasir2 buruk disekitar mereka soalnya”


“Eh…. Ini soal siapa bu ?”


“Aaaah kalau ibu tahu sih ga jadi masalah…

Ini ihu sendiri ga bisa menganalisa apa dan bagaimana serta siapa….”


Makanya Raka ibu suruh pulang juga…

Sekaligus untuk show off kemampuan dia kepada semuanya….

Semua yang berniat menganggu…


“Eh… memang ibu tahu siapa yang bakalan mengganggu ?”


“Itulah nak, ibu juga ga gitu paham siapa, itu yang membuat ibu khawatir “


Eh ibu nampak lelah kenapa ya….?

Atau ibu habis bertarung kah ?


“Eh ibu kenapa? Kalau bisa ibu cerita deh…”


“Kelihatan ya kalau ibu capek ? Mmmmm?”

“Ya iyalah bu…. Soalnya ga seperti biasanya, ibu bukan capek kaya biasa”


“Mmmm. Coba kamu tarik semua kamu yang ada bareng calon istri2mu”


“Eh… kok sulit ya bu?, mmmm ada yang menghambat mereka balik bu”


“Hi hi hi balik gimana ? Ya sudah kamu tinggal lepaskan kemdali saja, mereka pasti balik kok”


“Eh iya bu…. Ha ha ha jadi ga perlu ditarik ya, otomatis ini balik”


“Itulah ilmu yang namanya jiwa sraya, jiwa yang menolong, secara maknawi seperti itu, secara hakiki artinya jiwamu yg tertinggal disana, artinya yang seolah kamu bisa pecah itu adalah sebenarnya pengisian rasa pada jiwamu yang telah kamu titipkan tadi. Misal kamu adalah orang yang dekat sedekat jiwa ibu sendiri maknanya di dalam jiwamu ada ibu, istri juga demikian adek dan kakak, kekasih juga bisa. Dengan memberi rasa “mu” maka seolah jiwa itu hidup di hadapan dirinya”


“Jadi itu bayangan semata bu?”


“Jiwanya iya, rasa lah yang mewujudkannya nyata”

“Seolah nyata atau nyata ?”

“Nyata atau tidak bedanya dimana nak? Bisa dirasakan keberadaanya bukan ?”


“Eh… terus bisa apa dia itu ?”


“Setidaknya yang sudah kamu buktikan itu dia bisa bercinta khan ? hi hi hi hi”


“Eh…. Ibu…

Maksud saya kalau bertarung bagai mana ?”


“Hi hi hi. Ingat ilmumu kethek ketulup ?

Kamu ngapain itu ?”


“Cuma sekedar transfer energi dari satu tempat ke tempat lain atau orang lain bu”


“Kamu bisa melipat gandakan kekuatan itu tidak?”


“Mmmm kalau dulu tidak, kalau sekarang bisa bu,

Eh jadi kalau tempur berdua aku bisa melipat gandakan tenaga istri2ku gitu bu?”


“Hi hi hi pinter, dan satu lagi kamu bisa melipat gandakan serangan lawan membaliknya kearah lawan”


“Eh… jadi ilmu sejatiku itu semacam cermin gitu ya bu ? Eh bukan ya semacam kapasitor gitu ya cara kerjanya ?”


“Hi hi hi, ibu ga tahu kapasitor itu apa, selama dia bisa menerima energi menyimpannya dan mengeluarkan dengan lebih besar berarti iya “


“Owww, itu kanapa aku harus latihan dipukuli dulu ya bu, supaya bisa menerima energi dengan baik, gitu bu ?”


“Hi hi hi cerdas, anakku memang cerdas”


“Jadi supaya lebih bermanfaat, berarti aku memang harus bisa membelah sebanyak.mungkin agar bisa melindungi orang sebanyak mungkin ?”


“Tepat !!! Itulah jiwa sraya, tebarkan kasih sayang supaya kamu dikasihi dan jiwamu menancap.kepada siapapun sebab disitulah kamu bisa muncul melindungi orang lain”


“Mmmm kalau orangnya benci kepadaku jiwaku tentunya pasti ada juga disana bu?”


“Hi hi hi itulah jiwa sraya, semakin banyak yang sayang semakin banyak jiwamu muncul, demikian juga dengan yang membencimu nak…

Itulah ilmu aneh yang sebenarnya diciptakan terakhir oleh bapa guru dan bapa resi.

Ilmu menebar kasih sayang dan kelembutan namun siap tempur juga”


“Eh…

Jadi aku bisa mendeteksi siapa yang benci juga bu?”


“Ah itulah yang sulit nak”


“Hati orang siapa tahu nak….

Berdo’a saja dan menebar kebaikan maka insyaAllah semuanya baik2 saja, tapi ingat kamu harus selalu waspada.

Ibu punya firasat nanti pada acara pembukaan bisnismu banyak musuh yang bakal muncul, itulah makanya area ini ibu kitari dengan energi lembut dan dinginnya Tase dan Ayuni yang mengikat energi panas dari Raka.

Yang pertama agar bisa membuat mereka belajar hingga batasnya.

Yang kedua jaga2 saja.”


“Hmmm rasanya kalau aku digebug dengan energi panas gesekan sepanjang perjalanan paris bandung masih mikir2 menerimanya bu”


“Hi hi hi, kamu bisa nak, anakku sayang, kamu pasti bisa, masalahnya akan kamu muntahkan kemana ? Yang jelas kalau kamu telan ya ga tahu, hi.hi hi”


“Jadi kalau aku terima kemudian aku transfer melalui jiwa lainnya keluar bisa ya ?”


“Hi hi hi, Nanti coba kamu latih lah”

“Baik ibu, eh lumayan lama sekali terakhir ibu sama aku bincang2 kaya begini”

“Hi hi hi iya nak, kamu sama gadis2 mu terus soalnya...

Ayolah jalan2 sambil terbang pake ilmu mu…


“Ah… ayo bu”



***



Aku belum pernah sama sekali jalan2 seolah terbang bak Superman. Ternyata getaran gravitasi itu ada dan tidak statis.

Merayapi getaran alam yang banyak angin, gravitasi dan suara serta masih banyak lainnya yang bisa kita jejak untuk memindahkan bobot kita menuju arah yang kita tuju.


Aku juga belum paham2 betul yang terbang bersama ibu ini aku yang asli atau yang mana itu masalahnya.


Tidak banyak hal yang aku pahami sampai akhirnya ibu menjelaskannya.


“Nak begitu kamu bisa memecah belah seperti saat ini, pada dasarnya semuanya kamu dan semuanya bukan kamu.

Kamu adalah suatu yang bukan materi semata tapi sudah melampaui itu semua, kamu bisa menjadi sekedar rasa belaka.”


Aku jelas masih bingung, soal rasa itu bukan ranah yang biasa aku geluti, aku susah bahkan ga biasa dengan yang namanya rasa….


Sedikit2 sih aku paham karena para bidadariku mengajarinya sih, cuma belum paham bener2 akan bagian ini sih…


“Hi hi hi yuk kita ke rumah ketemu adek2mu”

Seraya bicara ibu tiba2 menghilang dengan cepat seolah kilat, “pllaasshhhhhh”


Aku coba mengikutinya, eh kok ga bisa ?

Macet nih ?


“Hi hi hi, pakai rasa jangan mikir terus sayang, hi hi hi”


Hmmm rasa ya, uugh rasa yang seperti apa, aku coba lepaskan logika, dan mencoba merasakan keberadaan adek2ku…

Pllasssh.

Eh tiba2 aku melihat adek2ku di rumah dan aku mengikuti rasa inginku kesana.

Wuussssshhhhhh

Seolah melewati sebuah lorong waktu kaya film2 fiksi dan aku …

Jleeegghh

Tiba didepan mereka seketika.

Seketika !!!!


Gila !!!

Adek2ku seolah bisa paham kedatanganku menoleh dan bertepuk tangan….


“Hi hi hi, mas oon kali ya bu? Tase dah lama banget nunggu masnya laaaaamaaaa ih”




***


Ha ha ha

Cerita infinity war kira2 sama ini hebat mana ya tenaga super heronya ?


Ha ha ha

Mimpi itu jangan setengah2….

Edan sekalian lah kalau mimpi…

Ingat si Honda…

Lelaki paling miskin dikampungnya …

Rumah saja nebeng di sebelah tembok rumah orang..


Kalaulah mimpi si Honda ga edan….

Mana bisa di usia 55 tahun baru bisa buka pabrik pelek dulu baru motor baru mobil eh sekarang pabrik robot dan pesawat dia punya…


Mimpi itu setinggi langit….

Baru pantas disebut edan…..


Ha ha ha ha



Salam Edan E
Mantap suhu.. pelajaran metafisika tapi dicampur dengan fantasi.. yang jelas harus belajar mwlepas logika.. mantap sekali lagi mantap
 
Sabda ratu ya suhu menerima semua serangan tapi budi bisa mengeluarkan dan membalikkan serangan dua kali lipat ... sifat ilmunya pasif menerima serangan dulu baru menyerang ... kalo ingin menyerang musuh yg membahayakan keluarga gimana suhu yg diserang bukan kita masalahnya apakah budi gak mempelajari ilmu serangan pertahanan yg baik ya menyerang suhu... mantab suhu makasih updatenya
 
MATAHARI
SATU JENGKAL







BAB. 21
PANGERAN DARI PARIS




Panas dan terangnya benda bercahaya itu begitu luar biasa, aku benar2 terperangah karena kagumnya….


Tapi sejurus kemudian keanehan timbul. Benda itu kemudian memecah diri menjadi banyak sekali berputar2 seolah membentuk sebuah kembang api yang memecah diri membuat suasana menjadi sangat terang benderang.


Kemudian seolah terus menerus memecah diri menjadi sangat banyak sekali dan masing2 membentuk jalinan yang sangat indah….

Panasnya berkurang menjadi kehangatan yang lembut…


Kemudian memendar halus tapi bukan meredup…

Seolah menjadi tudung pelindung kawasan Zona Wanita yang kami bangun.


Lamat2 kulihat seseorang muncul seolah entah dari mana keluar dari pendaran tudung pelindung tadi.


Melangkah…

Eh seolah melangkah tepatnya…

Seolah berjalan dari langit menuju tempatku berdiri…

Luar biasa…

Semakin dekat semakin kulihat sosok yang kukenal..

Sosok yang selama ini selalu jadi bahan bullyan Tase…


Ya Rakabumi Adijaya…..

Kakak Tase…

Entah bagaiamana prosesnya…

Sulap bukan sulap...

Sihir bukan sihir…


Nyatanya Raka sekarang ada di hadapanku…


“Ha ha ha ha, Mas Budi gimana kabarnya?”

“Edan lu, gimana caranya kamu kesini?”


“Ha ha ha, ditanya apa jawab apa mas”

“Eh, baik2 saja, eh entar tho, lagian khan kamu di Paris ?”

“Lha perintah bunda mas, harus secepatnya merapat, ada bahaya mengancam katanya begitu mas”


“Lha kamu meluncur begitu saja dari Paris ?”

“Lha iya lah mas, kalau pake pesawat mana bisa cepat?”

“Edan pesawat sudah cepat ndul “


“Lha mas sendiri sudah kemana2 katanya pake cling gitu saja khan?”

“Ya ga lah, masih nebeng angin lah, lah kamu?”

“Mmmm kayaknya sama deh, getaran mas, mas sendiri bukan nebeng anginnya khan ?”

“Mmm iya sih, tapi ga cepet2 amat dan ga jauh2 amat”


“Lha salahnya nebeng ke angin mas, paling cepet palingan 100km /jam”

“Lha kamu?”

“Ha ha ha nebeng tarikan gravitasi bumi mas”

“Maksudnya ?”

“Awalnya nebeng angin tapi naik keatas terus mas, kemudian dilepas jatuh lah, itu kecepatannya luar biasa mas, habis itu dibarengi nebeng angin buat ke depannya jadi muterin bumi deh, tambah lama tambah cepet, plus tambah ilmu apiku mas dipake dorong kaya jet, ha ha ha, idenya gitu mas, coba2 awalnya eh keterusan sambil belajar mas, ha ha ha”


Edan betul si Raka ini, nyoba2 kaya begitu, kalau jatuh atau nabrak gimana itu…

Mmmm anak ini memang berbakat alami tinggi..

Ulet dan berani mencoba hal2 baru.


Ha ha ha….

Lainkali aku nyoba ah…

Enak juga punya ilmu ciptaan sendiri model Raka.


“Eh ga sendiri lah mas, dipandu oleh bunda mas”

“Lha kok bisa?”

“Itulah mas, Raka ga tahu bagaimana caranya kok bisa ya?”


Ha ha ha

Sambil bicara sambil garuk2 kepala persis si Wiro Sableng bener dia.

Itulah Raka.

Polos, Berani kadang tanpa mikir pula, dan jago beneran deh.

Jadi teringat waktu di bali dikerjain Tase dia.

Ha ha ha…


“Eh mas, aku lapar euy. Ada makanan khan ?”

“Tobat…. Ha ha ha ayo2 turun ke ruang makan, kebetulan tadi mbak2mu masak besar”


“Ha ha ha, cocok mas, bisa kenyang ini”

“Eh kenapa ga kerumah saja dulu tadi?”

“Anu mas, disuruh mageri bisnis mas ini pake hawa panas akibat gesekan waktu aku meluncur. Ngumpulin dulu itu mas, beuh panasnya lumayan cuma aku khan memang ilmunya disitu sekalian belajar lah, hampir gosong tadi keburu sampai terus disebar deh panasnya, gitu makannya sekalian we mampir bisi ada makanan, ha ha ha”


Tobat…

Bener2 nih si Sableng…


“Lagian mas… kalau pulang kerumah Bunda, boro2 makan, bisa2 kelaparan udah gitu masih dikerjain sama Tase, ha ha ha mending disini dulu ngumpet”


“Hi hi hi hi, memang bisa ngumpet dari Tase mas ?”


Tiba2 Tase muncul dibelakang Raka entah bagaimana dan dari mana.

Tobat betul ini adek2ku

Kok bisa hebat2 begitu ya?

Aku hanya bisa melongo saja..


“Waduuh, ha ha ha kok tahu aku disini dek?”

“Ya tahulah, memangnya kalau ga dibantu kabut dingin mas Raka bisa mendarat mulus gitu ?”


“Eh iya ding, kamu sendiri yang buat gitu?”

“Hi hi hi, ya ga lah mas, tuh sama kekasihmu yang sudah kangen malah mau ditinggal makan”


“Eh Ayu…. Kok mas ga tahu ya kalau Ayu ada di sini?”

“Dasar mas nya ini, kalau lapar lupa segala hi hi hi, ayo pulang, ibu dah masak”


“Eh, waduh makan bentar ga boleh ?”

“Ga boleh iiih pulang pokoknya”

“Waduh… iya iya, duh mas, kok betah punya 6 mas, aku punya satu saja kaya beginiiiiiiiaaaaaaaahhhh

Dduh iya iya ga pake jewer kenapa sayang?”


“Hi hi hi sukurin jewer saja terus sampai rumah mbak, hi hi hi”


“Duh Tase, kamu kok ga bela mas mu tho, aaaddduuuh iya iya pulang”


Ha ha ha

Raka kayaknya benar2 nurut sama Ayuni

Dan seolah kilat, ketiganya meluncur pulang ke rumah.

Mudah2an disana ada makanan.

Aku benar2 senang dengan suasana mereka berkomunikasi, hangat dan ceria selalu.

Yang belum sempat ketemu adalah si …… pacar si Tase.

Mudah2an benar2 jadi baik itu anak.


Besok pastilah ketemu, soalnya acara makan malam oleh ibu digelar di ruang rapat besar kantorku ini lusa dan besok kami akan berkumpul dulu disini di kamar 08 ini semuanya. Semua keluarga ibuku.


Lha tidurnya dimana ?

Ha ha ha itu urusan nanti lah.



***


Aku masih ga paham bagaimana caranya ibu mendongkrak kemampuan Raka sampai sebegitu tingginya. Luar biasa.


Ayuni dan Tase pun ya baru ini kulihat kemampuan mereka, ga terbayang bagaimana caranya ibu bisa menyelipkan waktu mengajari satu persatu “menjodohkan” mereka seperti ini, seolah keturunan trah rama guru dan rama resi akhirnya bisa membentuk keluarga yang jalin menjalin begitu kuat?


Dan lebih ga paham lagi, dipanggilnya Raka tadi dengan cara yang luar biasa, mengumpulkan energi gesekan yang panas selama perjalanan paris ke bandung kemudian meleburkannya dengan tenaga dingin dan lembut dan memagari wilayahku tentunya dengan perhitungan yang sangat matang.


Siapa kira2 musuh yang akan dihadapi sehingga ibu perlu sedemikian dahsyat mengatur ini semua?


Sementara aku justru mempelajari ilmu yang aneh, hanya untuk ngetot rame2 kah ?

Musti ada sesuatu disini kenapa aku aeolah dibiarkan belajar aneh2?

Dibiarkan ?...

Rasanya bukan watak ibu seperti itu.


Lalu apa rahasia tersembunyi dibalik ilmuku ?

Pasti ada maksudnya…

Cuma aku harus mencarinya…

Pasti ada rahasia besar dibalik ilmuku…

Cuma entah apa…


Kembali aku tenggelam dalam perenungan yang dalam membuka lagi setiap langkah2 ku mencapai kemampuan setinggi yang aku punyai…


Sejak aku belajar dari Abah…

Sampai akhirnya ketemu dengan para wanitaku…

Sampai akhirnya bertemu dengan pacar Tase yang waktu itu masih “tersesat”...

Sampai akhirnya bertemu dengan ….


Menguatkan ilmu getaran dengan wanita2ku…

Menjelajahi mimpi…

Menjelajahi soal rasa….


Dan sekarang lebih bisa memecah belah sampai 7 bahkan mungkin lebih…

Apa maksudnya ya….?

Soal ilmu gebug2an kayaknya Raka lebih nggegerisi kali ya ?..

Lebih hebat kali…

Apalagi Wanita2ku…

Masing2 tangguh di ilmunya masing2 mungkin setara Raka atau Tase…

Atau Ayuni…

Ga tahulah…

Yang pasti aku seolah bisa merekatkan mereka semua….

Menjangkau mereka semua…



***


“Mmmm mulai paham sayang ? Anak ibu yang paling gagah ?”

“Setengah bu, eh ibu kok disini, lha ga ketemu sama Raka bu ?”


Aku baru sadar kalau ibu sudah ada disampingku tersenyum melihatku kala menyapaku tadi…


“Hi hi hi, kamu bisa ngelonin semua istrimu, lha itu ilmu dari mana ngger cah bagus ? Hi hi hi”


“Eh, jadi ibu yang ngajari mereka semua ?”


“Ya iyalah Bud….

Itu pesan bapakmu dulu, amanah bapakmu yang ingin menyatukan keluarga besar ini, kalau ga lewat perkawinan terus lewat apa biar kuat ?

Kalau kamu ga bisa membagi diri menemani masing2 mereka terus gimana bagi waktunya ?”


Aku terperangah…

Ternyata sejak awal memang itu sudah menjadi rencana ibu…

Sejak awal memang aku dididik untuk bisa mendampingi dan mengayomi semuanya….

Sejak semula sedari kecil…


Eh…

Ada yang janggal…

Soalan si Abah….


“Hi hi hi, kamu mikir soal si Abah ya ?”

“Eh iya bu… Budi mikirnya si Abah itu ibu juga”

“Hi hi hi ketahuan ya, akhirnya kamu paham juga”


“Soal si Raka mblangsak di Bali juga ibu tahu sejak awal ?”

“Hi hi hi, iya lah, Ayuni itu adek kelas Raka, Bud kala SMP dulu, di Bali Ayuni juga suka digodain sama kakak2 kelasnya juga hi hi hi,

Mungkin karena ayu kaya boneka kali ya hi hi

Dan Raka nggantiin kamu bela2in Ayuni terus, sampai jadi tukang gebuk akhirnya”


“Kok beda denganku yang disuruh menerima pukulan bu?”

“Soalnya adalah ilmu warisan keluarganya itu memang harus menyerang dan menyerang nak, untuk menghidupkan insting menyerang dia harus sering gelut (berkelahi) ya itulah jadinya, cuma ibu paham kok dia harus belajar halus makanya ibu kirim ke Perancis”


“Jadi dikirim ke perancis untuk apa bu? Apa iya untuk sekedar belajar ilmu disain?”


“Kekerasan yang sejati itu akan menemukan wujudnya yang paling hakiki kalau sudah belajar kelembutan. Itu Raka dapat dari Ayuni dan sekolahnya, rasa kangennya akan mengobarkan semangat yang luar biasa nak”


“Mmmmm soal musuh bu ?”


“Untuk itulah ibu bicara sekarang berdua sama kamu, soalnya ibu merasa ada yang ga pas nak, dengan calon istrimu akhir2 ini…

Ada anasir2 buruk disekitar mereka soalnya”


“Eh…. Ini soal siapa bu ?”


“Aaaah kalau ibu tahu sih ga jadi masalah…

Ini ihu sendiri ga bisa menganalisa apa dan bagaimana serta siapa….”


Makanya Raka ibu suruh pulang juga…

Sekaligus untuk show off kemampuan dia kepada semuanya….

Semua yang berniat menganggu…


“Eh… memang ibu tahu siapa yang bakalan mengganggu ?”


“Itulah nak, ibu juga ga gitu paham siapa, itu yang membuat ibu khawatir “


Eh ibu nampak lelah kenapa ya….?

Atau ibu habis bertarung kah ?


“Eh ibu kenapa? Kalau bisa ibu cerita deh…”


“Kelihatan ya kalau ibu capek ? Mmmmm?”

“Ya iyalah bu…. Soalnya ga seperti biasanya, ibu bukan capek kaya biasa”


“Mmmm. Coba kamu tarik semua kamu yang ada bareng calon istri2mu”


“Eh… kok sulit ya bu?, mmmm ada yang menghambat mereka balik bu”


“Hi hi hi balik gimana ? Ya sudah kamu tinggal lepaskan kemdali saja, mereka pasti balik kok”


“Eh iya bu…. Ha ha ha jadi ga perlu ditarik ya, otomatis ini balik”


“Itulah ilmu yang namanya jiwa sraya, jiwa yang menolong, secara maknawi seperti itu, secara hakiki artinya jiwamu yg tertinggal disana, artinya yang seolah kamu bisa pecah itu adalah sebenarnya pengisian rasa pada jiwamu yang telah kamu titipkan tadi. Misal kamu adalah orang yang dekat sedekat jiwa ibu sendiri maknanya di dalam jiwamu ada ibu, istri juga demikian adek dan kakak, kekasih juga bisa. Dengan memberi rasa “mu” maka seolah jiwa itu hidup di hadapan dirinya”


“Jadi itu bayangan semata bu?”


“Jiwanya iya, rasa lah yang mewujudkannya nyata”

“Seolah nyata atau nyata ?”

“Nyata atau tidak bedanya dimana nak? Bisa dirasakan keberadaanya bukan ?”


“Eh… terus bisa apa dia itu ?”


“Setidaknya yang sudah kamu buktikan itu dia bisa bercinta khan ? hi hi hi hi”


“Eh…. Ibu…

Maksud saya kalau bertarung bagai mana ?”


“Hi hi hi. Ingat ilmumu kethek ketulup ?

Kamu ngapain itu ?”


“Cuma sekedar transfer energi dari satu tempat ke tempat lain atau orang lain bu”


“Kamu bisa melipat gandakan kekuatan itu tidak?”


“Mmmm kalau dulu tidak, kalau sekarang bisa bu,

Eh jadi kalau tempur berdua aku bisa melipat gandakan tenaga istri2ku gitu bu?”


“Hi hi hi pinter, dan satu lagi kamu bisa melipat gandakan serangan lawan membaliknya kearah lawan”


“Eh… jadi ilmu sejatiku itu semacam cermin gitu ya bu ? Eh bukan ya semacam kapasitor gitu ya cara kerjanya ?”


“Hi hi hi, ibu ga tahu kapasitor itu apa, selama dia bisa menerima energi menyimpannya dan mengeluarkan dengan lebih besar berarti iya “


“Owww, itu kanapa aku harus latihan dipukuli dulu ya bu, supaya bisa menerima energi dengan baik, gitu bu ?”


“Hi hi hi cerdas, anakku memang cerdas”


“Jadi supaya lebih bermanfaat, berarti aku memang harus bisa membelah sebanyak.mungkin agar bisa melindungi orang sebanyak mungkin ?”


“Tepat !!! Itulah jiwa sraya, tebarkan kasih sayang supaya kamu dikasihi dan jiwamu menancap.kepada siapapun sebab disitulah kamu bisa muncul melindungi orang lain”


“Mmmm kalau orangnya benci kepadaku jiwaku tentunya pasti ada juga disana bu?”


“Hi hi hi itulah jiwa sraya, semakin banyak yang sayang semakin banyak jiwamu muncul, demikian juga dengan yang membencimu nak…

Itulah ilmu aneh yang sebenarnya diciptakan terakhir oleh bapa guru dan bapa resi.

Ilmu menebar kasih sayang dan kelembutan namun siap tempur juga”


“Eh…

Jadi aku bisa mendeteksi siapa yang benci juga bu?”


“Ah itulah yang sulit nak”


“Hati orang siapa tahu nak….

Berdo’a saja dan menebar kebaikan maka insyaAllah semuanya baik2 saja, tapi ingat kamu harus selalu waspada.

Ibu punya firasat nanti pada acara pembukaan bisnismu banyak musuh yang bakal muncul, itulah makanya area ini ibu kitari dengan energi lembut dan dinginnya Tase dan Ayuni yang mengikat energi panas dari Raka.

Yang pertama agar bisa membuat mereka belajar hingga batasnya.

Yang kedua jaga2 saja.”


“Hmmm rasanya kalau aku digebug dengan energi panas gesekan sepanjang perjalanan paris bandung masih mikir2 menerimanya bu”


“Hi hi hi, kamu bisa nak, anakku sayang, kamu pasti bisa, masalahnya akan kamu muntahkan kemana ? Yang jelas kalau kamu telan ya ga tahu, hi.hi hi”


“Jadi kalau aku terima kemudian aku transfer melalui jiwa lainnya keluar bisa ya ?”


“Hi hi hi, Nanti coba kamu latih lah”

“Baik ibu, eh lumayan lama sekali terakhir ibu sama aku bincang2 kaya begini”

“Hi hi hi iya nak, kamu sama gadis2 mu terus soalnya...

Ayolah jalan2 sambil terbang pake ilmu mu…


“Ah… ayo bu”



***



Aku belum pernah sama sekali jalan2 seolah terbang bak Superman. Ternyata getaran gravitasi itu ada dan tidak statis.

Merayapi getaran alam yang banyak angin, gravitasi dan suara serta masih banyak lainnya yang bisa kita jejak untuk memindahkan bobot kita menuju arah yang kita tuju.


Aku juga belum paham2 betul yang terbang bersama ibu ini aku yang asli atau yang mana itu masalahnya.


Tidak banyak hal yang aku pahami sampai akhirnya ibu menjelaskannya.


“Nak begitu kamu bisa memecah belah seperti saat ini, pada dasarnya semuanya kamu dan semuanya bukan kamu.

Kamu adalah suatu yang bukan materi semata tapi sudah melampaui itu semua, kamu bisa menjadi sekedar rasa belaka.”


Aku jelas masih bingung, soal rasa itu bukan ranah yang biasa aku geluti, aku susah bahkan ga biasa dengan yang namanya rasa….


Sedikit2 sih aku paham karena para bidadariku mengajarinya sih, cuma belum paham bener2 akan bagian ini sih…


“Hi hi hi yuk kita ke rumah ketemu adek2mu”

Seraya bicara ibu tiba2 menghilang dengan cepat seolah kilat, “pllaasshhhhhh”


Aku coba mengikutinya, eh kok ga bisa ?

Macet nih ?


“Hi hi hi, pakai rasa jangan mikir terus sayang, hi hi hi”


Hmmm rasa ya, uugh rasa yang seperti apa, aku coba lepaskan logika, dan mencoba merasakan keberadaan adek2ku…

Pllasssh.

Eh tiba2 aku melihat adek2ku di rumah dan aku mengikuti rasa inginku kesana.

Wuussssshhhhhh

Seolah melewati sebuah lorong waktu kaya film2 fiksi dan aku …

Jleeegghh

Tiba didepan mereka seketika.

Seketika !!!!


Gila !!!

Adek2ku seolah bisa paham kedatanganku menoleh dan bertepuk tangan….


“Hi hi hi, mas oon kali ya bu? Tase dah lama banget nunggu masnya laaaaamaaaa ih”




***


Ha ha ha

Cerita infinity war kira2 sama ini hebat mana ya tenaga super heronya ?


Ha ha ha

Mimpi itu jangan setengah2….

Edan sekalian lah kalau mimpi…

Ingat si Honda…

Lelaki paling miskin dikampungnya …

Rumah saja nebeng di sebelah tembok rumah orang..


Kalaulah mimpi si Honda ga edan….

Mana bisa di usia 55 tahun baru bisa buka pabrik pelek dulu baru motor baru mobil eh sekarang pabrik robot dan pesawat dia punya…


Mimpi itu setinggi langit….

Baru pantas disebut edan…..


Ha ha ha ha



Salam Edan E
Nah ini baru edan
 
Bimabet
Walah ajiannya keluar semua. Yang hebat tu ilmu2 nusantara luka parah jg masih hidup dan nggegirisi bahkan sekali usap sembuh lg. Mana ada Avenger yg kayak gini mereka masihbbs mati bahkan Superman yg hebat aja bs mati hihihihihi. Kl ilmu2 nusantara mau mati malah susah hrs dr yg punya ngelepas dulu br bisa mati. Lanjut habis lebaran aja
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd