Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Malam Tahun Baru Dengan Mama

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Mau tanya ke suhu sekalian, kalau ane masukin mulustrasi gambar (wajah disensor) itu melanggar aturan ga ya kalau di cerbung, maaf sebelomnya ane nubie jadi harus banyak tanya :ampun:
Knp harus disensor suhu, kayaknya cerita ini real ya suhu
 
Mau tanya ke suhu sekalian, kalau ane masukin mulustrasi gambar (wajah disensor) itu melanggar aturan ga ya kalau di cerbung, maaf sebelomnya ane nubie jadi harus banyak tanya :ampun:
Gk kok suhu.... klo ada mulustrasinya kan jadi greget hehe
Wah jadi greget nih nungguin eksekusi mamanya sendiri
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Update

“tapi kenapa mah?, kita ini kan saat ini sedang pacaran, Iki rasa wajar kalau melihat orang pacaran sedang bercumbu” protesku
“Ta..tapi ini…ini salah say, mama…mama bener bener ga bisa melakukannya dengan kamu” sahut mama
“Ya sudah kalau mama ga bisa ngelakuinnya dengan Iki, ga apa apa, Iki akan coba cari aja cewe lain” sahutku sambil meninggalkan mama menuju kamar mandi.
“Iki…Iki tunggu…Iki dengerin mama dulu” sahut mama, namun aku tak menggubris omongan mama dan langsung menuju kamar mandi.
“Sial banget padahal sesikit lagi mama jatuh ke pelukanku” kesalku dalam hati ketika di kamar mandi. Sementara Vina terlihat bingung dengan keadaan yang ada, dan masih termenung di ranjang dengan posisi bersimpuh pada kedua kakinya.
Pov Vina
Setelah kejadian Iki mencium bibirku, dan berusaha memasukkan liidahnya ke mulutku, kembali pikiranku berkecamuk, dari mana Iki menemukan gaya ciuman seperti itu, jujur saja papa Iki saja jika mencium bibirku hanya mencium bibir biasa, namun aku kaget dengan yang dilakukan oleh anakku.aku berpikiran pasti ada seseorang yang mengajari atau membuat Iki anakku seperti itu.
Saat aku sedang berpikir, kembali pikiranku teringat akan perkataan Iki, dimana “ya sudah kalau mama tidak mau melakukan dengan Iki, Iki akan coba cari cewe lain”, kata kata seperti itu langsung terngiang dalam pikiranku.
“Ohh Iki…jangan jangan kamu sudah…” pikirku dalam hati
Aku menduga anakku sepertinya akan mencari tempat pelacuran atau sebagainya. Pikiranku semakin tidak stabil membayangkan Iki anakku satu satunya jika harus bermain dengan wanita seperti itu, masa depannya tentu saja akan hancur.
Akhirnya kuberanikan diri untuk menuju kamar mandi menghampiri Iki, saat aku baru sampai di depan kamar mandi, ternyata pintu kamar mandi itu sedikit terbuka, sehingga aku dapat melihat dengan jelas apa yang sedang dilakukan Iki. Kulihat Iki anakku sedang melakukan masturbasi, namun dengan wajah yang kalut.
“Ahhh…sial, kenapa ga keluar keluar sih” tangan iki langsung di pukulkan ke tembok.
Aku yang melihatnya menjadi kasian dan tidak tega.
“Maafin mama Iki, mama bener bener bukan ibu yang baik” perihku dalam hati, tak terasa air mata berlinang membasahi pipiku.
Tak berapa lama kemudian, Iki berbalik badan, dan aku langsung meninggalkan pintu kamar mandi supaya tidak terlihat olehku. Namun sepertinya mungkin Iki dapat melihatku sekilas, karena gerakan iki sangat tiba tiba.
Tak lama setela itu kulihat iki keluar kamar mandi, dan langsung menganmbil pakaian baru yang ada di lemarinya, dan langsung memakainya.
“Mau kemana Iki tengah malam begini” sahutku
“Iki mau cari angin bentar, lagian apa peduli mama sama Iki, amma udah ga sayang iki” sahutnya
“Iki…” sahutku kembali pikiranku terbayang dengan angan jangan jangan Iki akan pergi ke tempat pelacuran untuk mencari pelampiasan.
“Tidak…aku harus mencegah ini” sahutku
Ketika Iki ingin membuka engsel pintu aku langsung menghampirinya dan memaksanya berbalik badan, dan ketika aku dan Iki sudah berhadapan…
“Cuppp…”aku langsung mencium bibir Iki
POV Riki
Aku sedikit kaget ketika akan membuka engsel pintu, mama menahan tanganku dan memaksaku berbalik, dan tanpa arahan dan basa basi lagi tiba tiba mama langsung mencium bibirku. Memang awalnya aku kaget dengan yang mama lakukan, namun aku berusaha menenangkan diriku, dan kupikir ini adalah feed back dari mama setelah menamparku keras tadi.
Ciuman aku dan mama berlangsung hangat, aku mulai sedikit berhati-hati kali ini, tentu saja aku tak boleh terburu buru pikirku dalam hati, kali ini aku mulai melumat bibir mama bagian bawah secara lembut dan perlahan lahan, dan di luar dugaanku, kali ini mama sendiri mengambil inisatif mengeluarkan lidahnya masuk ke dalam mulutku, di dalam mulutku, sepertinya mama masih sedikit bingung dengan hanya mendiamkan lidahnya, namun kesempatan tersebut segera kugunakan untuk mentautkan lidahku dengan lidah mama, kini mama mulai mengikuti gerakan lidahku di dalam mulutku.
“Emhhhh…slurppp…emhhh…” desah mama kecil, sepertinya mama mulai menikmati permainan yang aku berikan. kemudian sambil frenchkiss dengan mama aku mulai membimbing mama ke pinggir ranjang.
ketika sudah sampai di pinggir ranjang, aku dan mama mulai melepaskan pagutan kami berdua dengan perlahan lahan, mama mulai membuka kembali matanya yang terpejam, kali ini mama memandangku dengan penuh sayu. Kulihat bekas lelehan air mata masih tersisa di wajah mama.
“Mahh…” baru saja aku memulai bicara jari mama sudah menempel di bibirku
“Iki, bukankah kamu janji untuk tidak memanggil mama, dan hanya memanggil Vina” sahut mama
“Mah…itu berlaku kalau Iki sudah berada di depan temen temen Iki, kalau hanya kita berdua seperti saat ini, mama tetaplah mama Iki yang Iki hormati dan sayangi” sahutku
“Iki…maafin mama sayang” sahut mama kali ini mulai kembali meneteskan air mata dari wajahnya.
“Mah…yang salah Iki, Iki udah berbuat yang tidak tidak sama mama”
“Tidak sayang…kamu tidak salah…mama yang terlalu egois” sahut mama
“Mah, sudah ya, mama jangan nangis dan sedih lagi, nanti cantiknya mama jadi ilang” sahutku
“Iki…tamparan mama sakit ya, maafin mama ya” sahut mama sambil mengelus bagian pipiku yang ditampar.
“Mah…tamparan mamah ga sakit ko…Iki yang salah, mamah mau tampar Iki sekali lagi juga Iki rela ko” sahutku sambil memegang tangan mama yang sedang mengelus pipiku.
“Iki…” sahut mama dengan tidak melajutkan perkataannya lagi
“Apa mah”
Kulihat mama termenung sejenak, sepertinya mama ada yang hendak diutarakannya, hanya saja mama ragu.
“Mah…ko diam sayang? Mama ngomong aja sama Iki, Iki akan selalu dengar ko omongan mama” sahutku
“Iki sayang…kamu jangan tinggalin mama seperti tadi ya, mama bener bener ga mau kehilangan kamu sayang”
“Tidak akan mama, Iki tidak akan meninggalkan mama, tadi Iki Khilaf, maafin Iki ya mah udah buat mamah jadi khawatir”
“Iki…boleh kamu berjani satu hal lagi sama mama?” Tanya mamaku
“Apa itu mah?”
“Apapun yang terjadi, please mama mohon kamu jangan pernah bermain dengan perempuan PSK, mama bener bener takut dan khawatir”sahut mama sambil masih berlinang air mata.
“Mah…mana mungkin sih Iki bermain dengan pelacur, kan Iki udah punya pacar yang cantik sekarang buat apa lagi perempuan seperti itu” sahutku, namun di balik pertanyaan mama, aku jadi tahu, kenapa mama tetap melarangku pergi, ternyata mama khawatir aku malah bermain dengan pelacur.
“Iki…” sahut mama, namun belum selesai mama berkata kata aku langsung mengecup kembali bibir mama, dan mama langsung menerima kecupanku dengan penuh kelembutan
“Mah…malam mini mama benar benar cantik dan sensual” pujiku ketika melepaskan pagutanku, dan kali ini malah mama yang berinisiatif mencium bibirku, aku dan mama mengluarkan lidah masing masing dan lidah kami saling bertautan di luar. Tak lama mama menindih tubuhku, sehingga kini posisiku berada di bawah dan mama di atas, sambil tetap aku memagut bibir mama.

258370557ddba6205ea2d8620342c61bb0817d1a.jpg


Tak berapa lama kemudian giliran aku yang membalikkan tubuh mama, sehingga kini posisi tubuh mama berada di bawah dan aku di atas. Namun ketika tanganku sudah mulai menarik bagian rok dari baby dol dan mengusap usap paha atasnya, kulihat dengan reflex mama menahan tanganku. Aku menyadari, mama belum sepenuhnya terbujuk tayuanku, mungkin mama masih ragu untuk melakukannya denganku. Akupun tak mau kejadian penolakan mamaku terulang kembali. Walaupun saat itu tangan mama hanya memegang tanganku dan tidak menahan tanganku yang bergerak naik ke atas pahanya, aku mau mama benar benar melakukannya dengan rela, bukan dengan paksaan ataupun ada perasaan ragu
25837070ef8b7422ce9814b4bb82181a8d3ebb4c.jpg

Maka tak lama kemudian aku melepaskan cumbuanku pada mama.
“Kenapa Iki….”
“Mah…malam ini mama cape, sebaiknya mama istirahat saja dulu” sahutku sambil mengelus pipi mama dan membelai rambutnya.
“iki…kalau kamu mau mama bersedia…” sebelum mama melanjutkan jari telunjukku kembali berada di bibir mama.
“Mah…hari ini Iki puas banget dengan pelayanan mama, makasih ya mah buat cintamu malam ini, kita masih punya banyak waktu kok, mama sudah lelah dan cape seharian ini, sekarang mama istirahat ya, selamat malam sayang” sahutku. Mama hanya tersenyum padaku. Akupun memberi kecupan kecil pada bibir mamaku.
“Selamat malam juga sayang” sahut mama
Pov Vina
Tak lama setelah Iki menyuruhku untuk tidur, jujur aku malah tidak bisa tidur. Jujur ketika aku sedang bercumbu dengan Iki, aku merasakan gejolak nafsu yang kuat, ya gejolak nafsu yang sudah lama tidak aku rasakan. Namun ketika tangan Iki mengelus pahaku dan terus naik menuju selangkanganku, jujur akupun kembali bimbang dan ragu apakah benar yang kulakukan ini, untunglah sepertinya Iki menyadari kegalauanku, dan tidak memaksakannya.
“Iki…kasian kamu nak…kamu anak yang baik, malah mama yang boleh dibilang egois, maafkan mama nak” sahutku dalam hati
Hari ini aku benar benar sudah melihat ketulusan dari anakku yang menyayangi mamanya, dan aku sangat menghargai itu. Aku berjanji pada diriku sendiri selama aku masih bersamanya aku tidak akan membuatnya kecewa pikirkud alam hati.
Pov Riki
Ketika aku sudah mengucapkan selamat malam kepada mamaku, aku langsung membalik badanku membelakangi mama. Dalam benakku sempat terpikir bahwa bodoh sekali aku melewatkan kesempatan ketika mama sudah mulai panas. Namun aku tidak pernah menyesali atas tindakan ayng pernah aku ambil, walaupun aku tahu, aku sangata menginginkan ngentot dengan mama malam itu, Cuma ku takut malah terjadi penolakan seperti sebelumnya, aku yakin itu hanyalah masalah waktu yang belum saatnya.
Di saat aku berpikir, kembali bayanganku mengingat ingat kembali percumbuanku dengan mama, dan tak terasa itu malah kembali membuat kontolku menegang kembali.
“Ahhh sial…gara gara kembali mengingat hal tadi aku malah kembali mennjadi terangsang” pikirku.
Aku mencoba untuk tidur, namun banyanganku akan percumbuan aku dan mama selalu terlintas dan membuatku menjadi gelisah malam itu, ditambah lagi kulihat disampingku mama memakai pakaian babydoll yang menerawang, membuatku semakin terangsang.
Diam diam aku berbalik dan membelakangi mama, kukeluarkan kontolku dan mulai kukocok pelan pelan, untuk sementara paling hanya hal ini yang bisa kulakukan” pikirku. Namun ketika aku tengah melkukan onani, tiba tiba, sebuah tangan yang lembut memegang tanganku yang sedang mengocok kontolku, ya itu adalah tangan mama.
Bersambung...
Dengan ini, maka ane ijin untuk off seminggu karena harus ada tuhas dinas luar kota, ane akan lanjut ketika sudah selesai dinas mohon maaf :ampun:
 
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd