Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Love Is Blind

Status
Please reply by conversation.

BL4CKDEV1L

Calon Suhu Semprot
UG-FR+
Daftar
8 Nov 2016
Post
2.840
Like diterima
714
Bimabet






Salam kenal untuk semua suhu maha besar di Forum tercinta ini.
Newbie Mohon bimbingan, kritik dan sarannya. Terima kasih.

 
Terakhir diubah:
Love is blind atau dalam bahasa Indonesianya cinta itu buta adalah ungkapan yang sering terdengar di zaman modern seperti ini.

Zaman modern disini maksudnya adalah zaman dimana banyak orang yang sudah mengalami revolusi pemikiran tentang cinta.

Cinta itu buta seperti nya sudah menjadi kata yang "khas" diucapkan disaat seseorang sedang dilanda perasaan asmara dan cinta yang bertubi-tubi "tanpa alasan yang jelas".

Apa maksudnya "tanpa alasan yang jelas"? Ya, akan saya jelaskan.

Singkatnya, tanpa alasan yang jelas maksudnya adalah kondisi dimana seseorang yang sedang terkena love struck tak bisa menjelaskan mengapa bisa terjadi seperti itu.

Seperti contoh:
Seseorang wanita yang sudah terlanjur sayang dan cinta sama pasangannya yang mungkin "tidak sebanding" dengan dirinya. Misalnya sang wanita lebih tinggi level nya, lebih kaya, lebih pintar, dsb.

Atau contoh sebaliknya, seorang pria yang sudah terlanjur sayang dan cinta sama pasangannya yang mungkin pasangannya (dalam hal ini wanita) mungkin memiliki "level" dibawah sang pria misalnya sang pria lebih mendukung fisiknya, lebih kaya, lebih mapan, dsb.

Jika kamu menemukan orang-orang seperti itu dan mencoba bertanya pada mereka mengapa hal itu bisa terjadi, mungkin mereka hanya akan menjawab "Ngga tau deh, udah terlanjur sayang dan cinta kok, mungkin benar cinta itu buta".

Nah, cinta itu buta akan sering diucapkan mereka. Mengapa bisa seperti itu? Lantas apa maksud dari cinta itu buta?

Ya, itulah keajaiban cinta.

Cinta adalah materi tak kasatmata yang dianugerahkan Tuhan kepada hamba-hambanya. Cinta sendiri memiliki arti, definisi dan makna yang sangat kompleks dan mungkin postingan ini tak cukup untuk menguraikannya.

Cinta memang anugerah yang sangat indah dari Tuhan. Patut kita jaga dengan sepenuh hati.

Cinta memberikan kita kebahagiaan. Cinta memberikan kita kenyamanan. Cinta memberikan kita kasih sayang tak terhingga. Cinta memberikan kita kehidupan.

Cinta tak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Cinta pun tak dapat dilihat dan hanya dapat dirasakan. Cinta tak mengenal ukuran fisik. Cinta tak mengenal umur. Cinta tak mengenal harta. Cinta tak mengenal apapun. Cinta hanya mengenal ketulusan hati nurani.

Oleh karena itu, CINTA ITU BUTA.

Mungkin ada ungkapan:

Cinta itu buta, tapi tau mana mobil mana sepeda.

Cinta itu buta, tapi mampu membedakan mana suara honda Revo dengan honda Jazz.

Cinta itu buta, tapi mampu membedakan antara nissan livina dengan nissan GTR.

Dan masih banyak lagi.

Perlu digaris bawahi. Contoh-contoh diatas hanyalah pengungkapan ego/nafsu yang mengatasnamakan cinta. Saya yakin kamu pasti tau maksud saya.

Cinta yang sebenarnya itu punya mata yang bisa menembus dan merasakan ketulusan hati nurani yang terdalam.

Cinta itu bicara tentang ketulusan hati, bukan pemuasan EGO diri. Cinta tumbuh dari hati ke hati. Cinta melihat kecocokan jiwa, bukan kecocokan diri. Oleh karena itu, cinta itu buta.

Cinta yang melanda dua insan walaupun mungkin secara kasatmata mereka tak seimbang secara fisik, ya karena cinta itu buta.

Cinta yang melanda dua insan yang mungkin mereka tak imbang umurnya, ya karena cinta itu buta.

Cinta yang melanda dua insan yang mungkn mereka tak seimbang secara materi, ya karena cinta itu buta.

Bahkan cinta yang melanda dua insan yang beda agama, ya karena cinta itu buta.

Dan masih banyak lagi contoh lainnya.

Singkatnya, cinta itu buta karena cinta tak melihat dari kecocokan materi kasat mata, tapi kecocokan tak kasatmata yaitu kecocokan jiwa.

Oke, akhir kata, karena cinta bicara tentang ketulusan, walaupun cinta itu buta, cinta mampu melihat mana yang tulus dan mana yang dusta.

Sampai disini dulu pembahasan mengenai cinta itu buta.
 
Terakhir diubah:
PROLOG


Sudah hampir satu tahun aku putus dengannya, tetapi sampai detik ini aku masih tidak sanggup untuk melupakannya. Apalagi untuk membuka hatiku kembali, masih sangat terasa rasa sakitnya. Entah hal apa yang tega membuatnya untuk pergi meninggalkanku demi lelaki lain.

Kriiiiiiiinggg.....!!

Seketika itu aku tersadar dari lamunanku, dengan sangat malas aku mengambil handphone-ku yang berbunyi.

Ternyata telpon dari Ocha, sambil malas-malasan aku menjawab telpon dari ocha.

“Hallo... Ya Cha kenapa?”

Alviin, woiii tangi woi wes awan iki. Pasti sek turu arek iki pancen kok (Alvin woi bangun woii sudah siang ini. Pasti masih tidur anak ini).”

“Viiinnn woiii Alviiiinnn...”

“Iya... Iya... Sudah bangun kok dari tadi. Hiiiiih... Ada apaan sih Cha? Pagi–pagi udah telpon sambil teriak-teriak.”

Isuk gundulmu wes jam 10 saiki cak, pancen kok arek iki (Pagi gundulmu sudah jam 10 ini cak, emang kok anak ini).”

“Hmmmm... Iya Cha terus kalau sudah jam 10 emang kenapa?”

“Ayo ngampus! Sudah siang ini, kan kamu ada mata kuliah bahasa mandarin jam 10.”

“Loh iya ya, aku lupa Cha! Tapi kok bisa Cha kamu tau jam 10 aku ada mata kuliah bahasa mandarin??”

“Hehehhe... Iya vin, kan aku ngulang matkul bahasa mandarin. Semester kemarin, aku gak lulus cak hahahaha...”

“Hmmmmm... Geblek arek iki, terus satu kelas berarti sama aku?”

“Iya Vin kemarin waktu aku KRS online, aku liat matkul bahasa mandarin yang jam 10, ternyata ada namamu. Jadi aku ngambil yang jam 10 deh biar bisa satu kelas bareng sama kamu, kan jadi ada temennya aku.”

“Hmmmm...”

“Ojok, hamm... Hemm... Hamm... Hemm... Ae Vin. Ayo buruan mandi terus jemput aku??!! aku lagi malas bawak motor sendiri Vin. Aku bareng kamu ya?”

“Ya wes aku tak mandi dulu, abis gitu aku langsung jemput kerumahmu Cha. Kamu siap-siap gih.”

Wes siap kaet mau cak dodol arek iki (sudah siap dari tadi cak dodol anak ini).”

“Iya... Iya... Cerewet! Ya udah aku mandi dulu assalamualaikum...”

“Waalaikum salam...”
 
Terakhir diubah:
PART I


OCHA PUTRI AYUNI



Ocha Putri Ayuni, Wanita cantik yang berpenampilan tomboy dan kalau berbicara suka ceplas-ceplos adalah seniorku di kampus. Dia adalah mahasiswi Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri di kota Surabaya, angkatan tahun 2005 sedangkan aku angkatan 2007. Umur kami terpaut dua tahun dan Ocha sudah kuanggap seperti kakak perempuanku sendiri, karena saking dekatnya aku sama dia. Bahkan dengan keluarganya pun aku sangat dekat.

Dengan bermalas-malasan, aku bangun dari tempat tidur dan melangkah menuju ke arah kamar mandi.

Setelah siap, aku bergegas mencari ibuku untuk pamit berangkat kuliah.

“Ma, aku berangkat kuliah dulu.”

“Iya sayang hati- hati ya dijalan! Bawak mobilnya jangan ngebut, sama jangan lupa baca doa sebelum berangkat.”

“Iya ma aku berangkat dulu ya.” ucapku sambil menyalim tangan ibuku dan mengucapkan salam.

Setelah pamit dengan Ibuku, aku bersiap-siap menuju mobil dan berangkat menjemput Ocha.

Sesampainya didepan rumah Ocha, sebelum turun dari mobil aku mengambil handphone untuk mengabarinya bahwa aku sudah sampai di depan rumahnya.

“Halooo, Mbakyu aku udah di depan rumahmu nih!!”

“Turuno dulu Vin sudah tak buatin kopi.”

“Lah... Katanya kuliah jam 10 Cha, ini udah jam 11 loh kok malah ngopi dulu?”

“Sudah cepetan turun dari mobil masuk dulu sini, sudah terlanjur juga dibuatin kopi lagian sekarang sudah jam 11 sampek kampus jam 12 percuma juga masuk kuliah. Dodol anak ini.”

“Hehehe... Oke siap Mbakyu.”

Setelah turun dari mobil ternyata Ocha sudah di depan pagar rumah dan membukakan pagar untukku.

“Aseeeekkkk... Kopi maturnuwun (terimakasih) Mbakyu-ku yang paling cantik sedunia.”

Setelah meminum kopi dan menyalakan rokok aku terkaget mendengar teriakan dari Ocha.

“Allviin...!! Anak ini kok. Mesti jorok!! Itu kan lepek buat kopi bukan buat asbak rokok.”

“Hehehehe... Lagian gak di siapin asbak nya sekalian sih.” jawabku dengan cengengesan.

“Anak kok gak sabaran sih, nih asbak mu.” ucapnya dengan nada judes.

Ternyata Ocha sudah membawakan asbak untukku merokok.

“Sory Mbakyu, woles napa! Hihhhh... Setiap hari kerjaannya marah-marah mulu.”

Tiba-tiba Ocha duduk di sampingku dan menyandarkan kepalanya di bahuku.

“Vin mau sampai kapan kamu kayak gini? cobak deh perhatiin diri kamu sekarang!!”

“Emang aku kenapa Cha?” tanyaku dengan sedikit bingung dan memperhatikan diriku sendiri.

“Kamu itu sekarang kayak orang gak keurus Vin. Sudah rambutnya gondrong (panjang). Berantakan, kumel lagi! Mbok ya di perhatiin dirinya sendiri.”

“Hmmmm iya-iya Cha, baru juga duduk nikmatin kopi sudah diomelin aja” jawabku dengan muka agak bete.

“Karena hari ini telat ngampus dan sudah siang juga, kan kita hari ini gak ngampus nih. Ayo aku anterin kamu ke salon buat ngerapiin rambutmu, sama sekalian nanti mampir ke salon mobil. Liat tuh mobilmu, di cuci napa sih Vin,” ucapnya sembari menengok ke arah luar rumah dan melihat mobilku. ”Ya ampun itu mobil kotor amat sih Vin, sudah gitu bau rokok lagi.” omelnya.

“Lah yang punya mobil ngerokok Cha, ya wajar kalik kalau mobilku bau rokok.”

“Ya gak wajar lah, kan seharus nya kamu gak ngerokok di dalam mobil!!”

“Mobil, mobil siapa cobak?! orang aku aja yang punya gak permasalahin.”

“Alllviinnn...” teriak Ocha sambil mencubit perutku.

Dan aku yang meringis kesakitan karena dicubit Ocha.“Iya-iya Mbakyu, entar mampir ke salon mobil.”

Ocha, melotot dan menatapku dengan tajam! Aku yang sedikit takut karena di pelototin dan ditatap tajam oleh Ocha, langsung mengeser dudukku untuk agak menjauh.

“Kenapa lagi Mbakyu? Melototin sampek segitunya sih! Itu mata copot loh entar.”

“Ohhh... Jadi kesalon mobil doang ini!!”

“Iya-iya ke Barbershop sekalian entar buat ngerapain rambutku yang gondrong (panjang), berantakan dan kumel” jawabku dengan muka agak bete.

Mau gimana lagi cobak, daripada diomelin terus tiap hari. Mendingan aku mengalah dan menuruti permintaan Ocha untuk merapikan rambutku, yang memang sudah panjang dan berantakan. Karena sudah hampir satu tahun aku tak pernah ke salon untuk merapikan rambutku.

“Nah gtu dong nurut, kan cakep kalau gitu," pujinya. "Utuuuukk... Utuuuukkk..." godanya sambil mencubit pipiku.

“Ayo Vin, berangkat kalau gitu keburu siang nanti.”

“Sudah siang jugak kalik hiiiihhh...!! Ya udah mana Mama-mu? aku mau pamit Cha.”

“Mama belum pulang ngajar Vin, entar agak sorean baru pulang, udah ayo berangkat.”

Selama di perjalanan aku memperhatikan Ocha mencari sesuatu di dalam tasnya sambil ngedumel sendiri.

“Aku taruh di mana sih itu flashdisk? Kok gak ketemu-ketemu dari tadi!!! perasaan kemarin aku taruh tas deh.” gumamnya.

“Emang carik apaan sih Cha??” tanyaku sambil tetap memperhatikan jalan.

“Flashdisk-ku Vin, kemarin perasaan aku taruh tas deh kok gak ketemu ya?”

“Makanya nyariknya jangan pakai perasaan!! Itu flashdisk-mu ada di dalem dashboard mobil.”

“Loh kok bisa ada di kamu Vin? Perasaan kemarin sudah aku masukin tas.” tanyanya dengan raut muka agak bingung.

“Kemarin kan kamu sendiri Cha, yang nancepin itu flashdisk ke tape mobil hadeeeehh...”

“Oh iya ding! Aku lupa hehehehe... Ya maaf namanya juga lupa.”

“Emang mau ngapain sih Cha, nyariin flashdisk sampai segitunya banget?”

“Mau dengerin lagu yang ada di flashdisk” jawabnya sambil menancapkan flashdisk ke tape mobil.

“Hadehh... Lagune lak mesti lagu melow-melow hiiihhhhh...”

“Wajar kalik, namanya juga cewek kalau suka lagu melow kan wajar.”

Sambil menyandar kan kepala di bahuku, Ocha bernyanyi mengikuti alunan musik dan tanpa kusadari, aku mencium bau rambutnya yang harum.

Sesaat kulirik wajahnya yang lagi bernyanyi dan bersandar di bahuku.

“Viinn...”

“Hmmmm...”

“Kamu mau sampek kapan sih kayak gini?” tanyanya sambil memeluk lenganku dan kepalanya masih bersandar di bahuku.

“Sampai kapan apanya Cha?”

“Cobak deh kamu perhatiin diri kamu sendiri sekarang.”

“Lah emangnya aku kenapa lagi Cha?”

“Semenjak kamu putus dari Cintia,kamu jadi gak karuan Vin...”

“Gak karuan gimana?”

“Iya jadi berantakan, cobak deh perhatiin diri kamu sendiri..! Gak terawat, rambutnya gondrong (panjang), kumel, sering melamun dan jadi males kuliah sekarang. Mau sampek kapan Vin kamu kayak gini? sudah hampir satu tahun juga kan kamu putus dari dia..!! Move on dong.”

Sambil mengambil napas panjang aku menjawab. “Iya-iya Cha move on. Kan ini akunya juga lagi berusaha Cha, belum nemu aja yang pas di hati.”

“Masalahnya bukan karena kamu belum nemuin pengganti Cintia, Vin! Tapi paleng tidak kamu sekarang sudah harus bisa kembali seperti dulu lagi.”

“Kembali seperti dulu yang kayak gimana? Perasaan gak ada yang berubah deh Cha dari aku!!”

“Ya seperti dulu lagi. Muhammad Alvin Fernanda, yang aku kenal. Orangnya ganteng, pinter, ceria dan supel!! Gak seperti Alvin yang sekarang! berantakan, gak terawat, suka ngelamun, rambutnya gondrong lagi.”

“Ohh jadi selama ini aku cakep dan pinter ya.” ucapku sambil melirik dan tersenyum menggoda Ocha yang bersandar di bahuku.”

“Alviinn...” tiba-tiba Ocha berteriak dan menggigit bahuku dengan wajah memerah dan tersenyum kearahku.

“Aduh sakit Cha, kenapa sih hobby-mu itu loh selalu nyiksa aku” keluhku sambil meringis kesakitan dan mengusap-usap bahuku yang digigit Ocha.

Ini anak abis gigit malah senyum-senyum sendiri hadehhh...!! Tapi kalau semakin di perhatiin ya ampun senyumnya itu loh... Imut banget sih kalau tersenyum.

“Abisnya diajak ngobrol serius juga. Malah di bercandain.”

Seketika itu juga aku berpikir, mungkin sudah saatnya sekarang aku melupakannya dan lebih memperhatikan diriku sendiri. Cintia Maharani wanita yang sangat aku cintai yang tega meninggalkanku demi lelaki lain.

CINTIA MAHARANI



“Vinn, Allviinnn... “ Lagi-lagi Ocha berteriak dan mencubit lenganku.

“Aduh sakit Cha!! Bisa gak sih kamu sekali aja gak pakai neriakin aku sambil nyubit dan gigit?”

“Yeii, abisnya diajak ngobrol kamu malah ngelamun. Mikirin apaan sih? pasti mikirin dia lagi ya?”

“Gak kok Cha, aku cuman lagi mikir aja. Mungkin sekarang memang sudah saatnya buat aku bangkit dan menata kembali hidupku. Sudah terlalu lama aku terlarut dalam kesedihan.”

“Nah gitu dong, itu baru namanya good boy.

Cuup!!

Tiba-tiba sebuah kecupan mendarat di pipiku. Tubuhku seakan menjadi kaku dan mematung untuk sesaat.Beneran nih gak mimpi??!! Ocha nyium aku?? Sambil sedikit menoleh kulirik Ocha tersipu malu dan wajahnya memerah setelah menciumku.

Setibanya disalon mobil langgananku, aku langsung memarkirkan mobil ke tempat parkir yang sudah di sediakan dan sesaat setelah turun dari mobil, kunci mobilku langsung kuberikan kepada pegawai langganan yang biasanya menghandle mobilku kalau aku ketempat ini.

“Mau di apain Bos mobilnya?” tanya pegawai langgananku.

“Mau dijual.” jawabku sekenanya.

“Hahaha... Si Bos bisa aja!! Ambil paket seperti biasa kan Bosku?”

“Huum.” jawabku sekenanya.

“Siap Bosku ane kerjain dulu Bosku, pokoknya terima beres Bosku.”

“Oke.”

Aku langsung mengajak Ocha untuk menunggu di Cafe sebelah salon mobil untuk ngopi dan memesan makanan. Karena tadi waktu berangkat menjemput Ocha, aku belum sempat sarapan dan sekarang sudah siang, perutku pun sudah mulai keroncongan.

“Permisi Mas, Mbak, mau pesan apa?” tanya waiters yang menghampiri meja kami dan menyodorkan menu makanan dan minuman sambil bersiap untuk mencatat pesanan kami.

“Mbak Coffee latte, Es tes manis, Caramel Macciato , Chicken Samosa sama Nasi goreng.” ucap Ocha memesan makanan dan minuman.

“Saya ulangin ya Mbak pesanannya Coffee latte, Es tes manis, Caramel Macciato , Chicken Samosa dan Nasi goreng.”

“Iya Mbak makasih.”

“Baik Mbak, di tunggu pesanannya. Terima kasih.”

Sambil menyalakan rokok dan bermain dengan handphone-ku, masih terpikir olehku kejadian yang terjadi di mobil tadi. Dimana secara tiba-tiba Ocha mencium pipiku. Hal tersebut membuat kubingung sekaligus senang dan agak sedikit ge’er.

“Hapal banget Cha, sama pesananku?”

“Ya hapal la Vin, hal apaan cobak yang gak aku tau di diri kamu!?”

Tiba–tiba aku tersadar bahwa Ocha satu-satu nya wanita yang sangat tahu mendetail tentang diriku. Apa kesukaanku, apa yang tidak aku sukai dan tentang kebiasaanku. Bahkan sampai hal terkecil yang kadang aku sendiri tidak menyadarinya.

Tetapi Ocha mengetahuinya dengan sangat mendetail. Bahkan mantan pacarku Cintia dulu sering menanyakan ke Ocha, apa saja kesukaanku dan apa yang tidak aku sukai.

“Ada Cha, satu hal yang tidak kamu ketahui dan kamu tidak pernah tahu!!”

“Hmmm apaan cobak? Alvin, dari ujung kakimu sampai ujung rambutmu tuh aku tau semua.”

“Yakin?”

“Iya apaan cobak, yang aku gak tau?” tanyanya penasaran.

“Emang kamu tau apa yang ada di dalam celanaku?”

“Alllviiinnn...” Ocha berteriak sambil mencubit perutku.

“Sakit Cha, ya ampun sakit banget Cha!! Tuh liat sampai merah Cha perutku kamu cubit.”

Sambil meringis kesakitan aku memegangi perutku yang sakit karena terkena cubitan dari Ocha.

“Uuuhhh tatian tateet ya perutnya di cubit, sini-sini aku elus-elus peyutnya biar gak sakit” ucapnya dengan nada bicara yang dibuat sok imut, Ocha menggodaku.

“Auk, ah gelap.”

“Abis kamu sih mesti pikirannya jorok.”

“Jorok apaan cobak, kan aku bilang apa yang ada di dalem celanaku.” sahutku memberitahu sambil merogoh saku celana, aku mengeluarkan uang koin, dompet dan handphone.

“Ini loh yang aku maksud apa yang ada di dalem celanaku!! Sakit banget Cha cubitanmu.”

Saat aku berniat berdiri dan berpindah tempat duduk biar aku tidak di cubit lagi, tiba-tiba tangannya memegang lenganku dan menahanku untuk tidak berdiri dan berpindah tempat duduk.

“Mau kemana sih? Iya-iya maaf sini perutnya mana liat bekas cubitannya.”

Ocha mengelus perutku yang terkena cubitan olehnya. Dengan lembut Ocha mengelus tepat di bekas dia mencubit. Saking halusnya elusan tangannya membuat bulu kudukku berdiri, bukan-nya geli yang aku rasakan tapi seperti tersengat aliran listrik yang dengan sekejap membuat apa yang di dalam celanaku memberontak dan mengacung dengan gagah dibalik celana.

“Eh Vin.... Alviiiinnnnn...” Teriak Ocha yang sadar bahwa ada gundukan di celanaku.

“Permisi, pesanannya.”

Waiters datang dan meletakkan pesanan kami di atas meja. Tak kusia-siakan kesempatan tersebut, daripada tengsin dan di siksa lagi, mending aku buru-buru kabur ke kemar mandi.

“Cha aku ke toilet sebentar.”

Dengan langkah seribu aku menuju toilet.

Di dalam toilet aku hanya membenarkan isi di dalam celanaku agar posisinya nyaman dan tidak tertekuk. Sembari berkaca dan mencuci tangan di wastafel aku berpikir kok bisa-bisanya ya, di elus doang perutku sama Ocha sudah bisa buat juniorku berdiri tegak menantang!! Tengsin deh.

Aduh malu kan ini jadinya. Harus ngomong apa cobak entar pas balik kemeja kalau di tanyain Ocha itu junior kok bisa berdiri? Aduh pasti Ocha berpikir kalau aku mesum. Apa karena sudah terlalu lama kalik ya aku tidak di sentuh wanita!! Hasss... Tauk, ah gelap di pikir entar aja deh. Que sera, sera whatever will be, will be (apapun yang kan terjadi, terjadilah).



Waktu aku berjalan akan kembali ke meja di mana aku dan Ocha duduk, tanpa kusadari tubuh ku seperti mematung tak bisa bergerak karena takjub dan terkesima melihat pemandangan sesosok bidadari yang duduk di meja ku. Oh God baru nyadar aku selama ini ternyata Ocha cantik banget, di balik sifat tomboy nya dan cara biacaranya yang ceplas ceplos ternyata Ocha menyimpan kecantikan dan keanggunan yang sungguh luar biasa. Ku lirik sekelilingku, ternyata banyak mata yang juga memperhatikan nya sedang duduk di meja kami.

“Alviinn heyy ngapain sih malah diem aja di situ kayak patung? mana sambil mangap lagi mulut nya.”

“Allviin sini duduk, ini nasi goreng nya keburu dingin loh entar.”

“Eh iya Cha..” Aku berjalan menghampirinya dan duduk di depan nya. Seakan masih takjub akan apa yang aku sadari, tubuh ku masih mematung memandang nya.

“Alviiinn heyyy nih anak kok ngelamun aja sih... Tuh mulut mingkem napa!! ngiler loh entar hihihi...”

“Eh... Emmmm iya iya Cha kenapa tadi Cha?” Dengan kaget aku tersadar dari lamunan ku.

“Kamu kenapa sih? ini loh nasik goreng nya di makan, tadi katanya laper!! entar kalau sudah dingin gak enak loh.”

“ I.. Ii... Iya Cha ka... Kamu cantik banget” Tanpa ku sadari mulut ku berucap dengan polos nya.

“Ohh jadi selama ini aku gak cantik?”

“Can cantik kok Cha hehehehehe...” Aduh kenapa aku ini kok jadi kayak gini??!! sambil ku ketuk ketuk sendiri kepala ku, tuk tuk tuk halo kepala ada otak nya gak? apa emang logika ku lagi tidak berjalan karena aku lapar??!! tidak seperti biasanya. Baru kali ini aku seperti membeku menatap nya.

Tiba-tiba Ocha memegang tangan ku. Sentuhan tangan nya yang lembut membuat jantung ku berdetak lebih kencang, di tambah aliran darah ku yang mengalir lebih cepat. Oh God apa yang harus aku lakuin sekarang?

“Alvin kok duduk disitu sih, sini duduk di sebelah ku.”

“I.. Iya Cha.” Aku langsung bergegas berdiri dan berpindah duduk di sebelah Ocha.

“Ini nasik goreng nya jadi dingin loh...”

“Huum..” Aku mencoba menjawab se cool mungkin agar tidak terlihat salah tingkah di depan Ocha.

“Eh kok di makan nasik goreng ku?”

“Abis dari tadi gak di makan-makan sih, enak juga ternyata ini nasik goreng. Aku suapin ya vin, makan berdua sama aku?”

“I... Iya Cha...” Damn bisa tengsin ini aku lama-lama kalau seperti ini, baru kali ini aku se grogi ini duduk di sebelah Ocha.

“Nih aaakkk... Hihhh... Dasar manja sudah gede juga masih aja di suapin.”

“Lah... Lah... Tadi yang bilang mau nyuapin dan makan berdua siapa cobak?”

“Hihiihi... Iya iya nih ayo makan.”

Setelah selesai makan seperti biasa aku menyalakan rokok, ada pribahasa yang mengatakan selesai makan tanpa merokok itu bagaikan wanita tanpa pensil alis. Hehehe lebay mode on.

“Alvin!!”

“Ya Cha kenapa?”

“Boleh aku tanyak sesuatu sama kamu?”

“Lah kan kalau tanyak ya tinggal tanyak aja Cha. Mau tanyak apaan sih emang? serius amat.”

“Emang kamu masih belum bisa ya ngelupain Cintia?”

“Bisa Cha, kenapa emang? cuman belum nemu aja yang pas. Mungkin aku masih terlalu takut untuk membuka hati, takut hatiku terluka lagi Cha. Kenapa emang nya?”

“Kamu suka tipe cewek yang gimana sih?”

“Yang kayak kamu Cha. Perhatian, baik, cantik, smart dan bersikap apa adanya,sama satu hal lagi yang paling penting!!!”

“Apaan emang yang paling penting?”

“Dia harus sabar seperti kamu yang bisa ngertiin aku, meskipun kadang kamu bawel dan suka nyiksa aku. Tetapi justru hal itu lah yang aku suka. Karena, aku suka wanita yang bersikap apa adanya tanpa harus jaim di depan pasangan nya.”

“Kalau aku yang jadi wanitamu...!! kamu mau nerima aku??”

Deg! Detak jantungku seolah berhenti seperkian detik, mendengar wanita cantik yang duduk di sebelah ku menyatakan perasaan nya. Dan di waktu yang bersamaan handpone ku berdering, dengan cepat aku mengambil nya di saku celana dan menjawab telpon tersebut.

“Halooo...”

“Haloo bos ku mobil nya sudah beres bos ku.”

“Oh oke aku kesana sekarang,tq tq.”

“Sama-sama bos ku.”

Setelah kututup telpon dan kumasukan kembali kedalam saku, dengan cepat aku memanggil waiters untuk meminta bill.

“Permisi... Bill nya, mau pakai cash atau kartu?”

“Debit aja ya mbak.” Sambil aku menyerahkan kartu Atm ku ke waiters tersebut.

“Baik, ditunggu ya mas.”

“Eh ya Cha tadi kenapa? tadi kamu nanyak apaan sih emang?” Alviin kamu ****** banget sih, sudah jelas-jelas cewek cantik di sebelah mu nyatain perasaan nya. Kok bisa-bisa nya tanyak tadi kenapa?! aduh baru sadar aku dodol juga ternyata.

“Permisi... Nota pembayaran sama kartunya.”

“Oh iya mbak, terimakasih.”

“Cha kok diem?”

“Enggak kok vin lupain aja. Mobil nya udah selesai ya? ayo ambil mobil terus ke salon potong rambut, biar rambut mu rapi.” Dengan mimik wajah yang terlihat sedikit bete dan dipaksa untuk tersenyum, Ocha berdiri dan mengambil tas nya.

Kan... Kan... Haduhhh geblek, hilang sudah kesempatan emas di depan mata. Aduh bodoh banget sih aku pakai acara sok jaim lagi, pura-pura gak denger dan tanya tadi kenapa dasar dodoolll. Ku ketuk-ketuk lagi kepala ku, tuukk tukkk kepala kamu kok bener-bener gak ada isinya sih.

Selama perjalanan menuju ke tempat Babershop langgananku. Kami berdua hanya diam tak bersuara, di tambah dengan aku yang masih shock mengetahui bahwa selama ini ternyata Ocha mempunyai perasaan terhadapku.


 
Terakhir diubah:
Lanjut Kang ..., nice ...

Siap kang, maturnuwun.

Jejak dulu

Silahkan suhu.

Bagus nih ceritanya,sepertinya bakal betah disini,semoga lancar updatenya hu

Terimakasih kasih suhu. amin semoga lancar ane update nya lancar hu

Dunia semprot makin ramai dengan munculnya threads baru. Selamat atas launchingnya om. :semangat:

Ijin pasang patok di mari.

Makasih om. Suatu kehormatan buat ane thread newbie yang gak seberapa ini sampai di pasang patok sama suhu maha besar. :semangat:
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd