Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Life and Slavery of Widya

Status
Please reply by conversation.
Part 03

Jam sekolah telah usai. Widya bersiap untuk kembali ke rumahnya meskipun ia tak tahu seperti apa rumahnya sekarang. Yang jelas, ayahnya ditangkap. Ia tak tahu bagaimana nasib ibunya.

Widya sekilas menatap temannya Jessie. Temannya itu sekilas juga melihat Widya, namun buru-buru ia berpaling dan pulang. Wajar saja, siapa yang mau berteman dengan orang yang statusnya budak negara. Status itu hanya membuat orang terlihat lebih buruk dan hina.

Widya hendak keluar kelas ketika tiga orang perempuan menahannya. “Tunggu Wid.” Kata mereka. Ketiga orang itu salah satunya adalah teman sekelas Widya bernama Eliza. Dua orang lagi berasal dari kelas lain bernama Yulie dan Anissa.

1578701167024984.jpg

“Kita ngobrol bentar yuk.” Kata mereka sambil sedikit memaksa mengeret tangan Widya.

Ketiga perempuan itu bisa dikatakan adalah primadona sekolah. Paras mereka cantik, dan mereka juga berasal dari keluarga terpandang. Yulie bahkan masih dikatakan punya darah keluarga kerajaan.

Widya benar-benar malu ketika berjalan melewati lorong sekolah. Pakaian yang ia kenakan sekarang sama sekali nyaris tidak menutupi ketelanjangannya. Kemaluannya tercetak jelas di celana dalam yang ia kenakan. Dan bongkahan pantatnya juga tak tertutupi. Payudaranya juga hanya tertutupi sebagian.

“Eh itu Widya kan?” Kata orang-orang.

“Iya, itu Widya. Si bintang pelajar itu kan? Kenapa dia jadi budak sekarang?” Kata yang lain.

Tanpa sadar, Widya kembali menitikan air mata mendengar hinaan-hinaan itu. Apa kesalahan yang telah ia perbuat selama ini sehingga ia harus menanggung hinaan seperti ini.

Ketiga orang itu membawa Widya ke lantai atas sekolah. Di sana ada ruang kelas yang lama tidak terpakai dan digunakan sebagai gudang.

“Duduk di sini.” Kata Eliza. Ia menyuruh Widya untuk duduk di sebuah kursi usang di tengah ruangan.

“Ada perlu apa kalian denganku.” ujar Widya lirih. Air mata nampak mengalir di pipinya. Ia masih sedih dan syok dengan nasibnya sekarang.

“Ndak ada apa-apa kok. Kami pengin aja ngobrol sama kamu.” Kata Eliza.

“Btw, baju ini cocok sama kamu. Kenapa ndak dari awal aja sih kamu pakai ini.” Kata Yulie.

“Ini lepas aja, ndak nutupin tetek kamu juga kok.” Kata Anissa sambil melepaskan bra kulit yang dikenakan oleh Widya. Widya memang boleh melepaskan bra itu. Hanya celana dalam saja yang sama sekali tak boleh dilepas.

“Tetek kamu bagus, mulus, pantes aja banyak cowok-cowok yang naksir sama kamu.” kata Eliza.

Gadis itu meremasi payudara Widya dari belakang. “Empuk dan kenyal lagi.”

Widya mengusir tangan Eliza. “Aku mohon, jangan, ini sudah kelewatan.” Katanya.

“Kelewatan? Haha, kamu ndak tau status kamu itu apa sekarang?” Tanya Yulie.

“Kamu sekarang cuman budak. Tau kan budak boleh diapain aja?” Tambah Eliza. Ia berkata seperti itu sambil membetot payudara Widya dengan kencangnya.

“Tidak, ampun, jangan sakit sekali. Aku mohon lepaskan.” Jerit Widya. Ia bahkan jatuh ke lantai karena Eliza menarik puting payudara Widya begitu kencang.

“Dulu semua milikmu, semua hanya untuk Widya seorang. Seluruh guru, seluruh laki-laki, semua memandangmu. Sekarang kamu cuman daging hidup. Sadari itu!” kata Eliza dengan nada tinggi.

Yulie dan Anissa melepas ikat pinggang dari rok yang mereka kenakan. Ikat pinggang itu lalu digunakan untuk melecuti tubuh Widya. Ctarrr, suara cambukan keras mendarat di kulit Widya. Meninggalkan bekas yang cukup nampak di kulit Widya yang putih bersih.

“Ah, sakit, ampun, ampun!” Jerit Widya.

Eliza ikut juga mencambuki tubuh Widya. Membuat gadis sekolah itu mengelepar-lepar di lantai kotor dengan tubuh yang kesakitan. “Ampun, aku mohon, hentikan semua ini.” jerit Widya.

Widya tak tahu jika popularitasnya selama ini dibenci oleh sebagian orang. Eliza, Anissa, dan juga Yulie memang bukan teman akrab Widya. Namun selama ini mereka selalu bersikap baik terhadapnya. Semua itu berubah hari ini, mereka melampiaskan kekesalan mereka terhadap Widya yang selama ini mereka pendam.

Eliza menjambak rambut Widya dan menariknya ke sebuah tiang. Di tiang itu terdapat sebuah pasak diatasnya dan disana kedua tangan Widya diikat. Ikatan itu membuat Widya berdiri dengan kedua tangan terikat keatas.

“Puting susumu kok keras gini?” Tanya Yulie yang melihat puting susu Widya berdiri tegak. Ia juga meraba kemaluan Widya, menemukan cairan kental seperti lendir di bibir kemaluan gadis itu.

“Kamu suka ya Wid? Disiksa seperti ini?”

“Dasar, ternyata, cewek baik-baik kayak kamu punya kelainan juga.” Ejek Eliza.

Puting susu Widya memang mengeras dan kemaluannya memang terasa sembab. Widya sendiri tidak tahu mengapa tubuhnya seperti itu. Ia merasa terangsang entah karena ketidak berdayaannya atau karena memang ia benar-benar punya kelainan. Yang jelas, hal itu membuat ketiga teman Widya semakin ingin menyiksa gadis itu.

“Nih, rasakan!” Kata Anissa sambil menampar dengan keras buah dada Widya.

Widya tentu menjerit kesakitan, payudaranya terasa begitu panas dan pedih. “Ampun, aku mohon ampun. Lepaskan aku.” jerit Widya dengan menangis pilu. “Aku punya salah apa sama kalian. Aku mohon ampuni aku jika aku punya salah.” pinta Widya lagi.

“Tenang aja, kita bakal ampuni kamu kok. Tapi setelah kami siksa dirimu!” ucap Eliza.

Eliza tiba-tiba meraba kemaluan Widya. Ia naikan celana dalam kulit yang Widya gunakan hingga bagian yang menutupi kemaluan gadis itu benar-benar membelah dua bukit mungil vaginanya. Eliza membetot tali kulit itu dan menarik-nariknya hingga kelentit Widya terjepit.

“Ah, ampun jangan, sakit, ampun!” Jerit Widya.

Widya merasakan kemaluannya terasa begitu perih dan panas karena tergesek oleh celana dalam kulit. Namun di sisi lain, Eliza justru tertawa-tawa melihat temannya itu menderita. Ia semakin kencang menarik-narik celana dalam kulit itu keatas sehingga kamaluan Widya semakin tergesek-gesek olehnya. Bahkan kemaluan Widya kini seperti benar-benar terbelah dua oleh celana dalam itu. Warnanyapun kini menjadi kemerahan karena iritasi.

Tak berapa lama kemudian, Widya merasakan sensasi aneh. Mungkin karena tubuhnya merasa begitu tidak berdaya, mungkin karena rasa sakit yang ia alami, mungkin juga ada satu sudut di dalam diri Widya dimana ia sama sekali tidak mengetahuinya selama ini. Yang jelas, ada rasa nikmat yang perlahan-lahan menumpuk dan ingin meledak. Ya, Widya sebentar lagi akan mengalami orgasme dari hasil penyiksaan terhadap tubuhnya.

“Oh, tidak tolong, hentikan, hentikan, aku mohon!!” Jerit Widya.

Tak berapa lama kemudian, tubuh siswi sekolah menengah itu mengelinjang tidak karuan. Widya telah mengalami orgasme yang cukup hebat. Tubuhnya tersentak-sentak seperti terkena sengatan aliran listrik yang cukup hebat. Saking hebatnya hingga tubuhnya tertekuk kebelakang dan matanya menjadi putih.

Eliza, Anissa, dan Yulie itupun tertawa terbahak-bahak melihat keadaan Widya sekarang. Mereka tak mengira jika Widya mempunyai sisi masochist seperti itu.

“Enak ya Wid?” Tanya Eliza.

Widya tidak menjawab, tubuhnya tiba-tiba lemas setelah gelombang orgasme yang melanda dirinya.

Namun tiga siswi itu tadi masih mempunyai rencana untuk menyiksa Widya lebih lanjut. Ruangan itu dahulu pernah dilakukan sebagai tempat praktik menjahit. Dan banyak jarum-jarum yang masih tercecer di sana.

Eliza membawa beberap jarum dan diberikannya sebagian ke dua temannya.

“Gimana ya, kalau tetek kamu ini kita tusukin jarum?” Kata Eliza kepada Widya.

Sontak saja, Widya ketakutan bukan main. “Jangan, aku mohon jangan!” iba Widya. Ia mencoba menghindar, tapi tubuhnya yang terikat itu tak mampu berpindah kemana-mana.

Eliza, dibantu kedua temannya mencengkram payudara Widya dan membetotnya. “Hehe, siap-siap ya Wid. Aku tusuk tetek kamu ya.”

Widya hanya dapat menangis dan menjerit-jerit. Ia berusaha melepaskan diri, namun tak mampu berbuat apa-apa.
 
Yaa kok engga dilanjut disiksa Hu...
Lanjut Hu disiksa nya, sampe akhirnya Widya nya ketagihan minta disiksa sampe orgasme...
 
Yaa kok engga dilanjut disiksa Hu...
Lanjut Hu disiksa nya, sampe akhirnya Widya nya ketagihan minta disiksa sampe orgasme...

Hehe, nanti pelan-pelan ya. Masih cukup panjang kok...
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd