LeeBona
Suka Semprot
- Daftar
- 10 May 2015
- Post
- 8
- Like diterima
- 7
Perkenalkan namaku Farid, 28 tahun, seorang pekerja lepas sekaligus driver Ojek Online. Kisah ini bermula dari saya yang bergabung dalam Grup ojol dengan nama “let’s go seks”, ya Grup berisikan para driver haus akan wanita. Pada dasarnya dalam grup ini memiliki tugas untuk menyisipkan link virus keaplikasi yang dapat membuat sang customer terjerat gendam hanya dengan sekali klik saja. Beberapa dari mereka berhasil namun ada juga yang gagal. Setelah mengetahui ini aku penasaran ingin mencoba dan terbesit dalam pikiran untuk mencoba ke tetanggaku, dia Aya 21 tahun, seorang Mahasiswi di sebuah Universitas Swasta dibilangan Kuningan Jakarta. Dengan wajah dan senyum manisnya dapat dengan mudah memikat setiap pria, tubuhnya tak terlalu tinggi dengan body yang cukup membuat celana sesak setiap melihatnya. Sudah lama aku memimpikan untuk dapat bermesraan dan mencicipi nikmatnya tubuh Aya. Aku dan Aya lumayan dekat karena cukup aktif di lingkungan dan sama-sama ikut jadi pengurus dalam kelompok pemuda-pemudi di lingkungan rumah.
Aya selalu menggunakan aplikasi Ojol untuk pergi ke kampus dan tak jarang aku dapat mempick-upnya, dan beruntung hari ini akulah sang driver tersebut.
Farid (F), Aya (A)
F: “Hai Aya, ke kampus ya ?
A: “Hai Rid, iya nih”
F: “oke, Let’s Go”
Dalam perjalanan kami banyak berbincang mengenai bagaimana kehidupan Aya di kampus, Aya menceritakan ada seseorang teman dikampusnya yang menyatakan perasaan kepadanya dan Aya setuju untuk menjadi pacarnya, kejadian itu baru saja terjadi kemarin. Mendengar ini hatiku terasa hancur, dan kembali terbesit dalam pikiranku untuk mencoba aplikasi setan itu agar aku dapat menikmati Aya, dan mulailah scenario
F: “Eh Ay, tau gak kita lagi ada promo Free kemana saja, terbatas tapi. Mau nyoba ?” basa basi ku
A: “Yang bener rid ? Promo berapa lama ? Mau dong, gimana caranya ? Tanya Aya dengan antusias
F: “Sebentar” Aku mencoba menepikan motor dan segera mengirimkan link ke handphone Aya, “Coba ya di buka linknya, abis itu perjalan berikutnya bakal free, dan akan free lagi kalo kamu nyebarin linknya ke temen2 kamu.”
A: Wah Oke tuh, nanti aku coba yah” Perjalanan kami pun berlanjut hingga Aya akhirnya tiba dikampus.
Sorenya aku dapat notifikasi bahwa link sudah digunakan. Artinya aplikasi setan yang menyusup ke aplikasi Ojol Aya sudah terpasang sempurna, hanya tinggal menunggu Aya membuat orderan. Orderan yang sudah dipasang di Aplikasi tersebut akan otomatis terpick up olehku. Kuputuskan untuk mangkal disekitar kampus Aya agar misi dapat berjalan dengan cepat dan sesuai rencana. Satu jam kemudian Aya membuat orderan dan muncul sebuah gambar yang membuat aya secara tak sadar telah terhipnotis oleh gambar tersebut, setelah gambar itu menghilang Aya kembali seperti seperti biasa seolah-olah tak terjadi apa-apa.
Akupun tiba dikampus Aya dan langsung menelponnya
F: “Aya, aku didepan nih, kok dapet aku lagi ya. Hehe”
A: “Iya nih kok Kamu lagi deh, Kezell. Hehe becanda, tunggu sebentar ya aku jalan ke gerbang.”
F: “wehehe Oke deh.”
Tak menunggu lama Aya pun tiba dengan melempar senyum khasnya. By the Way, setiap orang dalam grup harus melaporkan jika mendapat mangsa dan sukses, karena prinsipnya nikmat harus saling berbagi, beberapa saat yang lalu akupun melapor dalam grup dengan memberi sedikit informasi mengenai sang Mangsa. Dan seisi grup sangat antusias untuk melihat bahkan ingin mencicipi juga Aya. Satuhal yang aku lupakan adalah, mau dimana aku cicipi Aya, hingga akhirnya Anto sang pendiri grup menyarankan untuk membawanya ke Markas, akupun setuju.
Kembali ke Aya yang dari kejauhan melempar senyum kepadaku, dan setelah brada di samping motor:
A: “Kuy, Rid”
F: “Yuk”
Selama perjalanan Aya tanpa sadar memeluk pinggangku dan terasa buntelan dada yang cukup menggoda itu menempel pada punggungku.
F: “Ay, kita jalan yuk, aku mau ngajak kamu kesuatu tempat.”
A: “Kemana, Ayu aja aku”
F: “Ada Deh, nanti kamu bakal tau, sebelum itu matiin aja hape kamu ya” Aya-pun menuruti dengan mematikan ponselnya.
Akhirnya kami tiba dimarkas, suatu tempat dipinggir kota, sebuah mess bekas pabrik yang sudah tak terpakai. Di dalam sudah menunggu 4 orang sesame driver, Anto sang pendiri grup, dia masih muda seumuran denganku dan lulusan IT universitas terkemuka di Indonesia yang juga menciptakan virus aplikasi setan ini, seorang yang tergila-gila pada wanita. Kemudian ada Pak Jarwo, paruh baya berusia 50an, kakek yang haus akan gadis muda. Ada pula Sugeng dan Asep, kakak beradik yang menjadi driver Ojol yang sama-sama memiliki fantasi liar dalam urusan seks. Di luar markas:
A: “Ini dimana Rid ?”
F: “Ini tempat kita memadu kasih Aya, kamu mau kan ?
A: “Mau rid” tanpa sadar terucap kata itu keluar dari mulut Aya
F: “Kamu mau menuruti semua perintahku kan, Aya ?
A: “Iya aku mau” dalam pikiran Aya mungkin terbesit “Apa yang kukatakan” namun tubuh dan mulutnya berkata lain seolah ia tak dapat mengontrolnya.
F: “Yuk Masuk” kami pun masuk dengan disambut oleh 4 orang yang kusebutkan tadi
Anto: “Selamat datang, wow Rid lebih bagus dari difoto ternyata” sambil menatap Aya dengan tajam. Jarwo, Sugeng dan Asep pun terpana dengan penampilan Aya hari itu. Saat itu Aya sedang mengenakan baju berwarna pink dan mengenakan rok yang menujukan mulusnya Aya.
F: “Aya, hari ini kita mau ajak aya senang-senang, Aya mau kan melakukan apa yang kami minta?
A: “Iya Rid” hanya itu yang keluar dari mulut Aya
Di dalam mess itu sudah ada sebuah kasur yang pada dasarnya cukup untuk 2 orang, sebuah televisi, dvd player, kipas angin dan kamar mandi, tak lupa sebuah tripod untuk menaruh kamera untuk merekam kejadian yang akan segera terjadi. Aku segera mendudukan Aya di kasur tersebut, Sugeng dengan cepat menghidupkan tivi dan mulai memaikan sebuah dvd yang berisikan film porno. Asep sambil menatap Aya dengan mata jahatnya lalu mengambil foto Aya dengan kamera ponselnya kemudian memposting dalam grup "Mangsa guys, yang mau segera kemari". Grup pun mulai ramai dengan percakapan2 kotor. Anto menyiapkan perangkat untuk merekam live show.
F: “Aya kita akan lakukan adegan2 di film itu nanti, kamu sudah pernah belum ?” disambut dengan gelengan Aya yang menandakan bahwa Aya masih gadis perawan, kulihat senyum bahagia dari rawut wajah 4 pria bringas tersebut. dan “Show time, Camera Action!”
Aku mulai menghadapkan wajah Aya dan saling berpandangan, dan aku mulai mencium bibir lebutnya dengan mesra, Aya mulai membalas ciumanku. Sambil duduk dipinggir kasur dan terus berciuman, aku mulai meremas gundukan dibalik baju pinknya yang menggemaskan, Anto merekam setiap adegan yang terjadi, Pak Jarwo mulai mengusap burung yang ada alam sangkar sedangkan Asep dan Sugeng mencoba memfoto Aya disetiap detail. Dengan sangat bernafsu semakin panas ciuman kami dengan memainkan lidah, dan remasanku semakin keras meski masih meremasnya dari luar. Aku pindah posisi kebelakang tubuh Aya, mencoba meremas dan memeluk dari belakang sambil tetap berciuman dan mulai mencium tengkuk lehernya. Aroma khas parfum gadis kuliahan, “Ahhhh dan Ehmmmm” hanya itu yang lekuar dari mulut Aya. Perlahan tapi pasti aku mulai mengangkat kaos yang dikenakan Aya dan mulai terlihat gundukan yang benar2 menggoda tertutup oleh bra berukuran 34B, ya ukuran yang cukup sempurna untuknya. Mulai kususupkan jariku dan mulailah memilin putting sambil meremasnya dengan lembut, kencang begitu untuk beberapa saat dan terdengar rintihan dari mulut Aya. Kemudian mulai kuangkat bra yang melekat dan terpampang jelas keindahan payudara milik Aya, semua terpana menyaksikan keindahannya.
Tak tahan melihat keindahan gunung yang dilihatnya, Pak Jarwo langsung melepaskan sang burung dai sangkar dan tarpampang jelas dihadapan Aya sesuatu yang belum pernah ia lihat secara langsung. Sambil tetap kuremas dari belakang, Pak Jarwo mulai maju langsung mencumbu bibir Aya dengan buas, Pak Jarwo kemudian mengarahkan tangan Aya menuju batang kemaluannya, dipandu oleh Jarwo untuk mengocok batang yang sudah mengeras tersebut. Melihat adegan tersebut Anto kemudian menarik Jarwo karena menghalangi kamera dan meminta Jarwo bersabar menunggu gilirannya. Jarwo tampak kesal dan memilih untuk keluar ruangan untuk menghisap sebatang rokok.
Kembali ke dalam, Kurebahkan Aya dikasur dengan hanya menyiskan rok beserta daleman yang ia pakai, aku mulai melepas baju dan celanaku menyisakan celana dalam yang sudah tak kuat menahan isi yang ingin segera kukeluarkan. Aku kembali bercumbu, mencium setiap jengkal lehernya kemudian mulai menghisap payudara Aya, mencium, dan menghisap putingnya, kiri lalu kanan membuat Aya hanya mendesah kenikmatan. Kusisipkan jariku kedalam rok Aya dan terasa celana dalam miliknya cukup basah. Tak sabar, aku mulai mengangkat rok miliknya ketas dan menurunkan celana dalam miliknya. Dengan sedikit bantuan darinya, terlepas lah CD putih miliknya, kulempar kebawah ranjang yang langsung diambil oleh Asep. Asep mulai menciumi celana dalam milik Aya, sedangkan sugeng mengambil bra milik Aya dan mereka segera menggesekan batang kemaluannya pada CD dan Bra tersebut. Anto memintaku stop bermain dan ingin merekam full tubuh telanjang mili Aya, Begitu indahnya gumam Anto. setelah selesai merekam tubuh indah Aya, Anto mempersilahkan kembali untukku bermain. Dan mulailah jariku dan lidahku menyapu rongga paha dan kemaluan milik Aya. "Ahhh Ohhh, Ehmmm Farid.... kamu ngapain Ahhhh, Aku dimana....." Kesadaran Aya telah kembali....
Nanti Mencoba untuk membuat cerita lebih panjang dan menarik untuk dibaca, semoga update selanjutnya akan lebih menarik. Ditunggu ya
Aya selalu menggunakan aplikasi Ojol untuk pergi ke kampus dan tak jarang aku dapat mempick-upnya, dan beruntung hari ini akulah sang driver tersebut.
Farid (F), Aya (A)
F: “Hai Aya, ke kampus ya ?
A: “Hai Rid, iya nih”
F: “oke, Let’s Go”
Dalam perjalanan kami banyak berbincang mengenai bagaimana kehidupan Aya di kampus, Aya menceritakan ada seseorang teman dikampusnya yang menyatakan perasaan kepadanya dan Aya setuju untuk menjadi pacarnya, kejadian itu baru saja terjadi kemarin. Mendengar ini hatiku terasa hancur, dan kembali terbesit dalam pikiranku untuk mencoba aplikasi setan itu agar aku dapat menikmati Aya, dan mulailah scenario
F: “Eh Ay, tau gak kita lagi ada promo Free kemana saja, terbatas tapi. Mau nyoba ?” basa basi ku
A: “Yang bener rid ? Promo berapa lama ? Mau dong, gimana caranya ? Tanya Aya dengan antusias
F: “Sebentar” Aku mencoba menepikan motor dan segera mengirimkan link ke handphone Aya, “Coba ya di buka linknya, abis itu perjalan berikutnya bakal free, dan akan free lagi kalo kamu nyebarin linknya ke temen2 kamu.”
A: Wah Oke tuh, nanti aku coba yah” Perjalanan kami pun berlanjut hingga Aya akhirnya tiba dikampus.
Sorenya aku dapat notifikasi bahwa link sudah digunakan. Artinya aplikasi setan yang menyusup ke aplikasi Ojol Aya sudah terpasang sempurna, hanya tinggal menunggu Aya membuat orderan. Orderan yang sudah dipasang di Aplikasi tersebut akan otomatis terpick up olehku. Kuputuskan untuk mangkal disekitar kampus Aya agar misi dapat berjalan dengan cepat dan sesuai rencana. Satu jam kemudian Aya membuat orderan dan muncul sebuah gambar yang membuat aya secara tak sadar telah terhipnotis oleh gambar tersebut, setelah gambar itu menghilang Aya kembali seperti seperti biasa seolah-olah tak terjadi apa-apa.
Akupun tiba dikampus Aya dan langsung menelponnya
F: “Aya, aku didepan nih, kok dapet aku lagi ya. Hehe”
A: “Iya nih kok Kamu lagi deh, Kezell. Hehe becanda, tunggu sebentar ya aku jalan ke gerbang.”
F: “wehehe Oke deh.”
Tak menunggu lama Aya pun tiba dengan melempar senyum khasnya. By the Way, setiap orang dalam grup harus melaporkan jika mendapat mangsa dan sukses, karena prinsipnya nikmat harus saling berbagi, beberapa saat yang lalu akupun melapor dalam grup dengan memberi sedikit informasi mengenai sang Mangsa. Dan seisi grup sangat antusias untuk melihat bahkan ingin mencicipi juga Aya. Satuhal yang aku lupakan adalah, mau dimana aku cicipi Aya, hingga akhirnya Anto sang pendiri grup menyarankan untuk membawanya ke Markas, akupun setuju.
Kembali ke Aya yang dari kejauhan melempar senyum kepadaku, dan setelah brada di samping motor:
A: “Kuy, Rid”
F: “Yuk”
Selama perjalanan Aya tanpa sadar memeluk pinggangku dan terasa buntelan dada yang cukup menggoda itu menempel pada punggungku.
F: “Ay, kita jalan yuk, aku mau ngajak kamu kesuatu tempat.”
A: “Kemana, Ayu aja aku”
F: “Ada Deh, nanti kamu bakal tau, sebelum itu matiin aja hape kamu ya” Aya-pun menuruti dengan mematikan ponselnya.
Akhirnya kami tiba dimarkas, suatu tempat dipinggir kota, sebuah mess bekas pabrik yang sudah tak terpakai. Di dalam sudah menunggu 4 orang sesame driver, Anto sang pendiri grup, dia masih muda seumuran denganku dan lulusan IT universitas terkemuka di Indonesia yang juga menciptakan virus aplikasi setan ini, seorang yang tergila-gila pada wanita. Kemudian ada Pak Jarwo, paruh baya berusia 50an, kakek yang haus akan gadis muda. Ada pula Sugeng dan Asep, kakak beradik yang menjadi driver Ojol yang sama-sama memiliki fantasi liar dalam urusan seks. Di luar markas:
A: “Ini dimana Rid ?”
F: “Ini tempat kita memadu kasih Aya, kamu mau kan ?
A: “Mau rid” tanpa sadar terucap kata itu keluar dari mulut Aya
F: “Kamu mau menuruti semua perintahku kan, Aya ?
A: “Iya aku mau” dalam pikiran Aya mungkin terbesit “Apa yang kukatakan” namun tubuh dan mulutnya berkata lain seolah ia tak dapat mengontrolnya.
F: “Yuk Masuk” kami pun masuk dengan disambut oleh 4 orang yang kusebutkan tadi
Anto: “Selamat datang, wow Rid lebih bagus dari difoto ternyata” sambil menatap Aya dengan tajam. Jarwo, Sugeng dan Asep pun terpana dengan penampilan Aya hari itu. Saat itu Aya sedang mengenakan baju berwarna pink dan mengenakan rok yang menujukan mulusnya Aya.
F: “Aya, hari ini kita mau ajak aya senang-senang, Aya mau kan melakukan apa yang kami minta?
A: “Iya Rid” hanya itu yang keluar dari mulut Aya
Di dalam mess itu sudah ada sebuah kasur yang pada dasarnya cukup untuk 2 orang, sebuah televisi, dvd player, kipas angin dan kamar mandi, tak lupa sebuah tripod untuk menaruh kamera untuk merekam kejadian yang akan segera terjadi. Aku segera mendudukan Aya di kasur tersebut, Sugeng dengan cepat menghidupkan tivi dan mulai memaikan sebuah dvd yang berisikan film porno. Asep sambil menatap Aya dengan mata jahatnya lalu mengambil foto Aya dengan kamera ponselnya kemudian memposting dalam grup "Mangsa guys, yang mau segera kemari". Grup pun mulai ramai dengan percakapan2 kotor. Anto menyiapkan perangkat untuk merekam live show.
F: “Aya kita akan lakukan adegan2 di film itu nanti, kamu sudah pernah belum ?” disambut dengan gelengan Aya yang menandakan bahwa Aya masih gadis perawan, kulihat senyum bahagia dari rawut wajah 4 pria bringas tersebut. dan “Show time, Camera Action!”
Aku mulai menghadapkan wajah Aya dan saling berpandangan, dan aku mulai mencium bibir lebutnya dengan mesra, Aya mulai membalas ciumanku. Sambil duduk dipinggir kasur dan terus berciuman, aku mulai meremas gundukan dibalik baju pinknya yang menggemaskan, Anto merekam setiap adegan yang terjadi, Pak Jarwo mulai mengusap burung yang ada alam sangkar sedangkan Asep dan Sugeng mencoba memfoto Aya disetiap detail. Dengan sangat bernafsu semakin panas ciuman kami dengan memainkan lidah, dan remasanku semakin keras meski masih meremasnya dari luar. Aku pindah posisi kebelakang tubuh Aya, mencoba meremas dan memeluk dari belakang sambil tetap berciuman dan mulai mencium tengkuk lehernya. Aroma khas parfum gadis kuliahan, “Ahhhh dan Ehmmmm” hanya itu yang lekuar dari mulut Aya. Perlahan tapi pasti aku mulai mengangkat kaos yang dikenakan Aya dan mulai terlihat gundukan yang benar2 menggoda tertutup oleh bra berukuran 34B, ya ukuran yang cukup sempurna untuknya. Mulai kususupkan jariku dan mulailah memilin putting sambil meremasnya dengan lembut, kencang begitu untuk beberapa saat dan terdengar rintihan dari mulut Aya. Kemudian mulai kuangkat bra yang melekat dan terpampang jelas keindahan payudara milik Aya, semua terpana menyaksikan keindahannya.
Tak tahan melihat keindahan gunung yang dilihatnya, Pak Jarwo langsung melepaskan sang burung dai sangkar dan tarpampang jelas dihadapan Aya sesuatu yang belum pernah ia lihat secara langsung. Sambil tetap kuremas dari belakang, Pak Jarwo mulai maju langsung mencumbu bibir Aya dengan buas, Pak Jarwo kemudian mengarahkan tangan Aya menuju batang kemaluannya, dipandu oleh Jarwo untuk mengocok batang yang sudah mengeras tersebut. Melihat adegan tersebut Anto kemudian menarik Jarwo karena menghalangi kamera dan meminta Jarwo bersabar menunggu gilirannya. Jarwo tampak kesal dan memilih untuk keluar ruangan untuk menghisap sebatang rokok.
Kembali ke dalam, Kurebahkan Aya dikasur dengan hanya menyiskan rok beserta daleman yang ia pakai, aku mulai melepas baju dan celanaku menyisakan celana dalam yang sudah tak kuat menahan isi yang ingin segera kukeluarkan. Aku kembali bercumbu, mencium setiap jengkal lehernya kemudian mulai menghisap payudara Aya, mencium, dan menghisap putingnya, kiri lalu kanan membuat Aya hanya mendesah kenikmatan. Kusisipkan jariku kedalam rok Aya dan terasa celana dalam miliknya cukup basah. Tak sabar, aku mulai mengangkat rok miliknya ketas dan menurunkan celana dalam miliknya. Dengan sedikit bantuan darinya, terlepas lah CD putih miliknya, kulempar kebawah ranjang yang langsung diambil oleh Asep. Asep mulai menciumi celana dalam milik Aya, sedangkan sugeng mengambil bra milik Aya dan mereka segera menggesekan batang kemaluannya pada CD dan Bra tersebut. Anto memintaku stop bermain dan ingin merekam full tubuh telanjang mili Aya, Begitu indahnya gumam Anto. setelah selesai merekam tubuh indah Aya, Anto mempersilahkan kembali untukku bermain. Dan mulailah jariku dan lidahku menyapu rongga paha dan kemaluan milik Aya. "Ahhh Ohhh, Ehmmm Farid.... kamu ngapain Ahhhh, Aku dimana....." Kesadaran Aya telah kembali....
UPDATE Page 2
Nanti Mencoba untuk membuat cerita lebih panjang dan menarik untuk dibaca, semoga update selanjutnya akan lebih menarik. Ditunggu ya
Terakhir diubah:
