Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

KKN Yang Indah Jilid 2

pengawas2012

Semprot Baru
Daftar
22 Jun 2012
Post
46
Like diterima
40
Bimabet

Hasil Copy dari situs almarhum

KKN YANG INDAH


Jam setengah empat pagi di Posko KKN. Delapan mahasiswa meringkuk kedinginan. Tidur hanya beralaskan “kepang” (anyaman kulit bambu) dan berselimut sarung tipis, tidak mampu mengusir hawa dingin yang menusuk tulang. Hanya satu cara menghangatkan tubuh, memeluk teman di sebelahnya. Itulah yang kami lakukan. Tidur bersama malam kedua ini ternyata sudah “tidak aman”. Hawa dingin ini sudah “memakan korban” Korban kehangatan dan kenikmatan. Di luar tahuku, ternyata Joko sudah mencuri start berpacu dengan Yuni sebelum aku menggerumuti Bu Etik tengah malam tadi. Perbuatan Joko dan Yuni itu membikin Bu Etik horny, suasana malam itu mendukung terjadinya tindakan mesum di Posko itu, selain juga disebabkan beliau lama berpisah dengan keluarga di tempat yang berhawa dingin itu.Akibatnya…..aku dengan ikhlas seikhlas-ikhlasnya mau menjadi korban pelampiasan nafsunya. Sekarang, di pagi dinihari yang amat dingin itu, kulihat Yuni dan Joko masih berdekapan erat. Yuni masuk ke dalam sarung Joko. Gila!!! Kemesraan mereka merangsang lagi, membangkitkan lagi libido yg sempat tertidur setelah menggumuli Bu Etik. Penisku sudah mulai terbangun lagi. Di saat semua masih meringkuk kedinginan, aku duduk bersandar tembok melihat ke kiri dan ke kanan. Endah masih memeluk erat kakiku. Meskipun penisku tegang, tapi aku tidak tega berbuat yang bukan-bukan kepada gadis berwajah innocent ini. Meskipun usianya sudah menginjak 21 tahun, masih tampak seperti anak baru lulus SMP. Kulitnya tak secerah Marsitah, tapi juga tidak gelap-gelap amat. Maniiis sekali.

Aku benar-benar tergoda ingat Marsitah yang main “kuda2-an” dengan Kang Ponijan tengah malam tadi. Masih kuingat lenguhan lenguhan penuh kenikmatan dari mulut gadis Temanggung yang imut itu. Mengerang sambil mendongak penuh “penderitaan”. Oooh….Marsitah……. kupandangi betapa mesranya dia rebah tak berdaya di dada Ponijan. Duh…Kang Ponijan sampeyan sungguh beruntung…..Ingin sekali ikut mencicipi cewek ini, malam ini………… Kuberanikan diri menjangkau selimut Marsitah yang terhalang oleh tubuh Endah. Kubuka pelan-pelan kain yg dipakai selimut. Ternyata di balik selimut itu gak ada apa-apa!!! Pantatnya….wuihhh, putih mulus. Aku tak bisa menyentuhnya, cukup jauh. Apalagi karena tangan Endah memeluk erat kedua kakiku yang kuselunjurkan. Aku tetap bersandar ke tembok menikmati kemulusan tubuh cewek Temanggung yang mirip panlok ini. Karena merasa kedinginan akibat selimutnya kubuka, Marsitah secara reflex menarik kain itu. “Mmmh….” Dia membetulkan letak selimutnya, melepaskan pegangannya pada Ponijan. akibatnya tubuhnya mlorot dari dada Kang Ponijan dan jatuh di sebelah tubuh Endah. Sekarang tanganku bisa menjangkau wajah cewek ayu ini. Kubelai rambutnya, kuelus pipinya yang mulus. Gerakan-gerakanku tidak membangunkan Marsitah, malah mengusik Endah. Dia malah memperbaiki posisinya makin naik dan menaruh kepalanya di pahaku memeluk lebih erat. “Hiiiihh. ….. dingin, Pak” dia menggumam. Wah….. payah ternyata cewek ini tidak tidur. Terlanjur mupeng , tanganku tetap berusaha menjangkau dada Marsitah. Kusingkap lebih jauh selimut itu. Tampak bukit putihnya yang sebelah kanan. Putingnya sudah tegak ! Ini tanda dia terangsang. Kuteruskan menyentuh “lereng atas” gundukan daging putih itu, karena hanya itu yang bisa kujangkau. Kuelus-elus terussss… sehingga tubuhku semakin beringsut maju. Aku semakin bernafsu. Menyentuh daging lembut itu berakibat ada aliran rangsangan yang mengalir deras ke pembuluh darahku, membuat badanku terasa hangat dan makin lama makin panas. Kemaluanku sudah sangat tegang mengeras, sehingga menyundul muka Endah. Ketika perhatianku terpusat untuk menjamah dada Marsitah, tau-tau Endah sudah menguak sarungku dan meraih penisku yang tegang. Tanpa kuduga sebelumnya, benda hitam itu sudah masuk dalam mulutnya yang mungil. Oooooh…….. lidahnya mengurut-urut batangku. Ludah yang basah dan hangat itu memperhebat rangsangan yang sudah kuterima karena melihat dada Marsitah. Endah yang berwajah kekanak-kanakan dan terkesan innocent ini…..sungguh di luar dugaan… lincah sekali melakukan tugasnya.

“Enak…Pak?” matanya memandangku penuh nafsu. Kubelai rambutnya. Anak manis, anak manis. Kepalanya naik turun mengurut-urut batangku yang semakin memanjang dan makin keras. Otot-otot bertonjolan di sepanjang batangku karena menerima elusan2 bibirnya. Puas mengoral penis, Endah duduk. Tanganku dituntunnya ke arah payudara di balik bajunya. Terasa ada tonjolan empuk di balik baju tebal itu. Tidak hanya itu, tanganku dibawanya masuk ke balik bajunya. Kini telapak tanganku dapat merasakan kehangatan dan kelembutan bukit kembarnya yang…… luar biasa…… ternyata susu Endah lebih besar daripada punya Marsitah. Daging empuk itu kuremas-remas dengan lembut. Sekali-sekali kuusap pelan putingnya. Endah memejamkan mata menikmati sensasi rangsangan di ujung putingnya. Penasaran ingin melihat bentuknya, kubuka baju Endah, Wow…. Bukit yang indah. Bola putih itu lebih terang dari daerah sekitarnya. Memang kulit Endah tak secerah kulit Marsitah atau Bu Etik, tetapi belangnya itu menimbulkan sensasi tersediri. Kukulum putingnya dan kuremas lembut bergantian, Endah menatap terus kemana pun bibirku menyentuh bukit kembarnya. Dia sangat menikmati.

Endah kini duduk di pahaku, celana dalamnya disibakkan ke kiri lalu tampak vaginanya yang berambut tipis. Aku berhenti meremas dadanya, kuangkat tubuhnya, sehingga dia berdiri tepat di hadapanku. Celana dalam biru berenda itu tepat di mukaku. Kusibakkan lebar-lebar CDnya sehingga tampak bukit putih yang terbelah oleh parit merah jambu. Kujilat lembut parit indah itu, bau pesing menyeruak hidung, bau itu malah meningkatkan gairahku. Kutusukkan lidahku ke belahan surgawi itu.

“Ssssss…..ssssssss………mmmhhh…..” Endah berusaha menahan rintihannya. Di saat aku sudah melahap tempiknya Endah yang pesing tapi enak itu, Duwik terbangun dan sekarang sedang mengurut-urut tongkat Kang Ponijan. Ponijan tetep saja ngorok. Apalagi tadi sudah mendapat jatah dari Marsitah. Tidurnya tambah lelap Duwik tidak peduli, dia terangsang melihat Endah sedang dioral. Aku hanya melirik sebentar, karena Endah sudah tidak tahan. Dia kini menurunkan pantatnya, lubangnya yang sudah basah dan menganga itu diarahkannya ke penisku yang sudah teracung menunggu dengan tidk sabar. “Aaahhhhh……..Paaaakkk! Ooohh……sssssssss……..addduuuu…h Aku tadi pengin banget kho Pak lihat Bu Etik.” Endah berbisik, kepalanya direbahkan dipundakku.

“Ooo. Jadi tadi kamu tau, ya?” tak menggubris pertanyaanku pantatnya aktif naik turun, makin lama makin cepat. Agaknya Endah sudah menahan lama sejak dia melihatku bergumul dengan Bu Etik tengah malam tadi. Kini tinggal menunggu saat-saat terakhir bendungan itu jebol.

“He..eh….hooh….hoooh….aku… .aku..….hhsss….hssss…..” Endah rupanya hampir mencapai klimaks. Tak bisa kutahan lagi, cairan hangat menyemprot membasahi pahaku. “Aduuuh….aku ora kuwat Pak.” Badannya terkulai di samping Bu Etik. Tongkatku yang masih tegak berdenyut-denyut menunggu penyelesaian. Aku berdiri….. kudekati Duwik dan kusodorkan batangku yang tegang memanjang yang disambut Duwik dengan mulut yang siap melahap. Aku masih berdiri, Duwik berlutut sambil terus mengulum tongkat hitamku. Kepalanya maju mundur sambil sekali sekali melihat ke atas. “Panjaaaang banget, punyamu Pak!” Kuraih tali behanya dan melorot sendiri karena gerakan kepalanya maju mundur melahap lontong ajaib. Segera tampaklah bukit kembarnya yang tak kalah putih dengan milik Marsitah. Bedanya Duwik punya putting lebih besar dan lebih sekel. Pemandangan itu membuat aku semakin tidak tahan lagi. Karena sudah tidak tahan, Duwik kurebahkan telentang di samping Kang Ponijan. Dikegelapan ruangan, tubuh Duwik tampak terang, putih sekali, cewek Wonogiri ini. Rambut kepala dan rambut bawahnya sama merahnya. Sekilas seperti wanita bule, Kuarahkan penisku ke lubangnya yang sengaja dilebarkan sendiri oleh Duwik.

“Pak……masukkan yang dalem……..oooh………ooh……….” kusergap bibir gadis Wonogiri yang manis ini. Lidahku dan lidahnya bergantian masuk keluar, sambil merasakan lubangnya yang sangat sempit.

“Addduu….kebesaran barangmu…Pak….ssss…..sssss……..terussss….” Kurasakan peluh membasahi dada dan perut Duwik meskipun udara sangat dingin. Kupercepat gerakanku karena sudah terasa di ujung perjalanan. “Wiikkk……..aku….hampirrr……” Duwik memutar pantatnya ser….ser……kedua kakinya naik menjepit punggungku……..”Paaaak…….oooh…..mhh!” Duwik memelukku erat sekali.

Suasana sunyi sesaat dan tiba-tiba kudengar “Oooohhh……..ohhh……..” kutoleh asal suara itu. Ternyata suara itu berasal dari Yuni yang berada di dalam sarung Joko. Wah, Joko dan Yuni baru saja mengakhiri ronde kedua juga. Bener-bener pertempuran yang melelahkan. Seisi Posko tertidur sampai matahari sudah tinggi.

Ponijan yang bangun paling awal, kaget melihat suasana “medan pertempuran” yang berantakan. Ponijan heran dan gemas melihat posisiku yang tumpang tindih dengan Duwik dan memperhatikan Joko yang “membungkus” Yuni dengan sarungnya. Lebih-lebih setelah melihat Bu Etik yang kainnya tersingkap dan bibir bawahnya “ngeweh” berlepotan sperma. Ponijan langsung terkena “limbah beracun” yang menyelimuti Posko mesum ini. Ponijan merasa iri kenapa dia sendiri nggak kebagian, kalau semua bisa kenapa aku tidak? Maka yang harus terjadi, terjadilah !! Adegan terakhir pagi itu adalah “pemerkosaan” yang dialami Bu Etik. Dengan ganas Ponijan menghabisi Bu Etik. Bu Etik mula-mula berusaha menolak, tapi setelah merasakan keampuhan tongkat wasiat Kang Ponijan, hanya bisa merem melek dan mendengus-dengus keenakan. Aku hanya bias menyaksikan dengan badan lemes adegan terakhir pagi itu.

Baru terjadi sekali itu, kita bangun kesiangan. Jam Sembilan baru bangun semua. Penuh kemesraan Bu Etik masih ngelendot Kang Ponijan. Malam yang sangat panjang. Tapi tugas masih menungu. KKN belum selesai. Mungkinkah dan masih sempatkah aku menikmati Marsitah? Mungkin nanti malam. Hayooooo banguuuuun.!!!! Bangun, bangun,……… Oh. KKN yang nikmat dan innnndaaaah!( Kupersembahkan buat seseorang bekas penghuni POSKO di Semarang Barat)


 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
boleh lah ...... Aki kasih !
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd