Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Kesetiaan, Cinta, Integritas, dan Perselingkuhan (Based on True Story)

Bimabet
Ceritanya bagus banget, hu. Penuh pesan moral. Betul sekali, yang terpennting itu adalah integritas, komitmen pada diri sendir dan Tuhan. Kalau punya integritas, gak bakalan selingkuh, gak bakalan nyolong, gak bakalan korupsi.

Menurut saya cowok itu memang aneh, suka bikin standar ganda, di antara yang curcol kalau istrinya selingkuh, ternyata player pula, bahkan ada yang dengan binor. Alhamdulillah, beberapa akhirnya mau membuka mata dan berusaha adil, kalau dia doyan ML di luaran, ya berarti pasangannya boleh juga ML di luar donk, hehehe.
 
Hu bikin dong cerita lanjuta atau sekuel apa gitu. Ini cerita masih bisa berkembang lebih jauh
 
Menurut ane, perasaan cinta Sofie ke Pram, dan sebaliknya, itu adalah cinta yang murni, bukan nafsu sesaat belaka
Dan efeknya jauh lebih berasa daripada selingkuh yang diakibatkan nafsu sesaat
maaf suhu mungkin ini pendapat ane pribadi maaf sekali lagi, dari clue yang suhu berikan sepertinya sofie tidak pernah menyesali perbuatannya bahkan terkesan melanjutkan perselingkuhan dengan Pram, mungkin banya yang tidak menyadari tapi suhu sendiri sepertinya yang mengungkapkannya berapa kali suhu menekankan bahwa cinta sofie dan pram adalah murni cinta, dan mengabaikan anan dengan keputusannya.
suhu berkeras bahwa apa yang dilakukan sofie adalah bentuk penyesalan, tapi sebenyarnya suhu sedang menunjukkan bahwa sofie tidak pernah berhenti berselingkuh dengan pram seperti pepatah mengatakan "menyimpan bara dalam sekam" klo benar ini Real Story korban selanjutnya yang akan jatuh adalah anak-anak, dan bahkan mereka bisa bertikai karena dendam (saya merasakan hal itu, karena sampai saat ini pertikaian belum selesai, masalah yang timbul atas pernikahan kakekku dan istri-istrinya hingga berimbas pana keturunannya yang membedakan bahwa status kakekku bukan selingkuh tapi kawin-cerai mati)...
sekerasnya anan dia manusia pasti akan luluh juga jika sofie bersungguh-sungguh menyesali dan menjadi ibu yang baik, sekeras-kerasnya batu jika kamu tetesih dengan air maka lama kelamaan bentuknya pasti berubah...
maaf Baper suhu... tapi ini hanya pendapat saya pribadi...
 
Terakhir diubah:
Ceritanya bagus banget, tapi.. ane masih kurang sreg dengan endingnya. :Peace:

“Tidak, tidak mungkin. Kebencianku padamu sudah tidak terbendung lagi. Kalau bukan karena anak-anak, aku tidak mengerti apa yang akan terjadi. Semakin dekat diri kita, pastilah semakin meluap kebencianku ini.” Kata suamiku.

Pengalaman Ane, memaafkan kesalahan lebih menyejukkan hati daripada menyimpan rasa benci. It's actually destroying yourself.
Memang sangat berat dan menyakitkan awalnya, tapi akan jadi lebih mudah jika menganggap itu bagian dari takdir yang harus dijalani..
Bagaimanapun, kehidupan di dunia seperti layaknya panggung sandiwara.. bukankah begitu? Yang tujuan akhirnya adalah mendapatkan ridha-Nya
Jika ini True Story, mudah2an Anandya cepat sadar.
Mohon maaf jika kurang berkenan.:ampun:
 
asik ceritanya, mudah di cerna ...
penulisannya rapih ..
walaupun cerita seks tapi ga monoton ...
ada hikmah yg bs di ambil dr ceritanya ...

keren om, kalau bs produksi terus cerita2 seperti ini ...

part pendek tapi ceritanya asik
 
ngga tau mau nulis komen gimana..
luar biasa suhu atu ni.

ditunggu karya selanjutnya yaa
 
This is what I called, panutanque
Dengan sikap seperti itu memang sangat baik dan bijak karena memang seberapa kecilnya selingkuh itu tetap menyakiti hati dan menimbulkan bekas luka..
Memang ada beberapa keputusan yang mungkin lebih baik dari ini, namun memang tergantung dari pribadi masing masing orang..
 
Ijin gelar tenda dulu suhu :ampun:
Seperti nya cerita ini bakal cetar membahana. Semoga sukses sampe tamat :pandajahat:

“HAPPY BIRTHDAY, SAYANG”


“Happy birthday, sayang.” Kata Pram yang kemudian tiba-tiba berdiri dihadapanku.


Ya ampun, aku baru sadar bahwa hari ini hari ulang tahunku. Saking aku terlalu banyak pikiran karena masalah Pram, aku sampai-sampai lupa tanggal. Akan tetapi, ini betul-betul kejutan pertama yang kudapat di hari ulang tahunku di tahun ini. Tidak kusangka, aku akan mendapatkan kejutan seindah ini dari orang yang mulai mengisi hatiku selama aku training di Jakarta. Tanpa sadar, aku mulai tersenyum karena kagum oleh kejutan yang indah ini.

“Nah, sekarang aku mao kasih hadiah.” Kata Pram.

“Eh, masih ada lagi?” Tanyaku.

“Aku sumpah bingung banget mao beliin apa buat kamu. Tapi setelah aku mikir-mikir, akhirnya aku tahu mao ngasih apa. Harganya sih ga seberapa, tapi ini betul-betul tulus dari hatiku.” Kata Pram.

Kemudian, Pram menarik tanganku sehingga kini aku berada dalam pelukannya. Ohh, baru kali ini aku merasakan pelukan laki-laki lain selain suamiku. Begitu hangat dan kokoh rasanya. Kemudian, ia mengangkat daguku sehingga kini aku menatap wajahnya. Kemudian, Pram menutup matanya dan mendekatkan wajahnya ke wajahku. Oh, tidak. Aku tahu bahwa ia hendak mencium bibirku. Aku tahu, jika aku menerimanya, berarti aku sudah semakin jatuh lagi ke dalam perselingkuhan yang lebih dalam. Akan tetapi, perasaan senang yang kudapat ini betul-betul membuat cintaku semakin berbunga. Perasaan cintaku yang semakin berbunga ini betul-betul membuyarkan akal sehatku. Dan akhirnya, aku pun pasrah dan menutup mataku, bersiap untuk menerima ciumannya.

Tidak lama kemudian, aku merasakan adanya benda kenyal yang menempel di bibirku. Kemudian, benda kenyal itu pun mulai melumat bibirku. Rasanya begitu hangat, kuat, lembut, dan pasti. Aku pun terhanyut dalam gelora cinta yang mengombang-ambingkan diriku. Aku pun membalas melumat bibirnya dengan lembut. Aku bisa merasakan bahwa kami berdua sedang terombang-ambing oleh gelora cinta. Saling melumat, dimulai dengan bibir Pram melumat bibirku dengan dua lumatan, kemudian aku balas melumat bibirnya dengan satu lumatan saat ia berhenti. Dan entah setelah berapa lama kami saling melumat bibir masing-masing, kami saling melepaskan diri dari lumatan bibir masing-masing. Kemudian, kami saling menatap wajah masing-masing.

“Matamu indah sekali, sayang.” Kata Pram.

“Ternyata kamu jago berciuman, cinta.” Kataku.

“Ternyata kamu ga bohong kalo kamu jago berciuman.” Kata Pram sambil tersenyum.

Aku pun hanya tersenyum mendengar pernyataannya. Kemudian, Pram menggandeng tanganku, dan mendudukkan aku di tepi kasur. Ia pun kemudian duduk disampingku.

“Gimana kadonya? Suka?” Tanya Pram.

“Hmmmm...” Kataku sambil pura-pura bingung.

“Hmmmm...” Kata Pram sambil mengikutiku.

“Suka nggak yaa?” Kataku.

“Yaudah, aku rubah pertanyaannya. Mao lagi ga kadonya?” Tanya Pram.

Jujur, jika aku boleh jujur, aku akan menjawab bahwa aku mau lagi. Ya, sebagian besar perasaanku sudah mengiyakan itu. Akan tetapi, mungkin sebagian kecil perasaanku yang menyatakan bahwa ini salah masih tersisa. Akibatnya, aku hanya menggerak-gerakan bola mataku, tetapi sambil tersenyum.

“Kalo mao lagi, hadap sini dong.” Kata Pram.

“Ih, masa aku yang disuruh madep situ.” Kataku.

“Oh, jadi mao lagi toh. Yaudah.” Kata Pram sambil kemudian merangkul pundak kiriku, dan menghadapkan tubuhku kearah tubuhnya.

Sekarang, kami sudah berhadap-hadapan. Kini, ia kembali memajukan wajahnya kearah wajahku. Cleepp... Kali ini pun bibirnya berhasil melumat bibirku kembali tanpa miss sedikitpun. Aku pun juga balas melumat bibirnya, kali ini sedikit lebih intens dari yang pertama. Tidak hanya melumat bibirku, lidah Pram pun mulai ikut masuk dan menggelitik rongga mulutku. Oohh, aku bisa merasakan kelembutan dari lidah Pram yang bermain-main dalam mulutku. Lidahku pun terkadang ikut menyambutnya, sehingga kadang bertabrakan dengan lidah Pram. Aku memejamkan mataku karena tidak kuasa menahan seluruh gelora cinta yang mengombang-ambingkan perasaanku. Sesekali aku membuka mataku, dan terlihat wajah Pram yang begitu tampan. Ia betul-betul jadi orang yang paling tampan bagiku, paling tidak aku merasa demikian pada malam ini.

Kemudian, Pram pun melepaskan bibirku. Akan tetapi, ciumannya tidak berhenti sampai disitu karena ia kini mulai menciumi pipi dan telingaku. Sambil menciumi telingaku, ia pun menghembuskan napas ke lubang telingaku.

“Aku cinta kamu, sayang.” Bisiknya sambil menghembuskan napasnya ke telingaku.

“Ssshhhh... Aku juga cinta kamu, cinta.” Desisku karena hembusan napas Pram seolah-olah menjalar keseluruh tubuhku melalui telingaku, membuatku seluruh tubuhku merasa bergetar karena geli.

Kemudian, Pram juga mulai mencium keningku dengan lembut.

“Kamu begitu indah malam ini, sayang.” Kata Pram sambil mencium keningku sekali lagi.

Oohh, pujian Pram betul-betul membuat cinta dalam hatiku ini semakin berbunga-bunga. Hatiku betul-betul sudah jatuh ke dalam pelukan cinta Pram. Secara lembut namun pasti, Pram merangkul tubuhku hingga kini tubuhku tertidur di tempat tidur dalam posisi miring. Pram pun juga ikut berbaring secara miring, sehingga tubuh kami sekarang saling berhadapan.

Pram kini kembali memajukan wajahnya ke wajahku, dan bibir kami kembali berciuman dengan lembut dan mesra. Saling melumat... cllpp... cllppp... cllpp... Begitulah suara bibir kami yang terdengar. Tangan kanan Pram pun mulai membelai rambutku dengan halus.

“Rambut ini juga sangat indah. Cocok sekali dengan wajahmu yang indah.” Kata Pram.

“Gombal atau serius?” Tanyaku sambil tersenyum.

“Gombal atau serius tidak penting, yang penting memang itu kenyataannya.” Kata Pram sambil tersenyum.

Aku tidak berkata apa-apa lagi, melainkan hanya menutup mataku dan tersenyum, sementara ia kembali mengusap-usap rambutku dan mencium bibirku dengan lembut. Tidak lama kemudian, ciumannya pun berkelana menuruni daguku, hingga sampai leherku. Oohh, perasaan yang bergelora dalam tubuhku semakin mengamuk ketika bibir dan lidah Pram mulai berjalan-jalan dileherku. Aku tidak tahu apakah ini cinta atau nafsu. Emosinya positif seperti cinta, rasanya nikmat seperti nafsu. Mungkin kedua perasaan itu sudah bersatu dan melahirkan suatu perasaan baru yang sedang mengamuk dalam diriku.

Pram terus menjilati leherku dengan lembut. Permainannya sungguh lembut, membuat diriku semakin rileks dan tenang. Ketika perasaanku benar-benar rileks dan tenang, tiba-tiba aku merasakan kedua tangan Pram sudah menggenggam kedua buah dadaku. Aku betul-betul kaget dan terkejut. Selain itu, jantungku betul-betul berdegup dengan kencang karena ini pertama kalinya ada laki-laki yang menggenggam buah dadaku selain suamiku. Kemudian, Pram memijat-mijat dua buah dadaku. Berputar-putar... searah jarum jam... dari bawah naik keatas... berputar dengan arah yang berlawanan... Semua itu dilakukannya dengan lembut. Aku tidak percaya dalam waktu sesempit itu, pijatannya di buah dadaku berhasil membuatku rileks dan tenang kembali.

“Maaf, aku lancang.” Kata Pram sambil tetap memijat buah dadaku.

“Memang kamu lancang.” Kataku sambil tersenyum.

“Susah, sayang. Habisnya aku sangat ingin mengungkapkan cintaku padamu.” Kata Pram sambil tetap memijat-mijat buah dadaku.

“Memangnya harus seperti ini?” Tanyaku.

“Tidak harus seperti ini, tetapi ini salah satu caranya.” Kata Pram sambil tersenyum.

“Heh, dasar.” Kataku sambil tersenyum.

“Boleh lihat?” Tanya Pram sambil tersenyum.

“Lihat apa?” Tanyaku.

“Tentu saja kedua pusaka gunung kembarmu itu.” Kata Pram sambil tersenyum.

Aish, suatu pertanyaan yang sangat tidak sopan, tetapi jauh lebih sopan dari orang-orang kurang ajar yang biasanya akan langsung menelanjangi bajuku tanpa pamit terlebih dahulu. Normalnya, tentu saja aku akan menolaknya. Akan tetapi, entah kenapa ada keinginan yang kuat untuk mempertontonkan kedua pusakaku yang kututupi ini kepada Pram. Perasaan ini, sangat mirip dengan perasaan yang kumiliki saat malam pertama dengan suamiku, saat pertama kalinya aku ingin memperlihatkan buah dadaku kepada seorang laki-laki. Oohh, apakah tandanya aku betul-betul jatuh cinta kepada Pram?

“Lihat saja?” Tanyaku.

Pram hanya mengangguk sambil tersenyum. Kemudian, aku mengangguk tanda memberinya izin untuk melihatnya. Tanpa membuang waktu sebelum aku berubah pikiran, Pram langsung melepaskan kancing kemeja merahku dengan cepat dan cekatan. Cekatan sekali, dalam waktu kurang dari sepuluh detik, seluruh kancing kemejaku sudah terlepas semuanya. Ia pun langsung melepaskan kemejaku dari tubuhku dan meletakannya di lantai. Tanpa membuang-buang waktu juga, ia langsung menelusupkan tangannya kebalik punggungku untuk mencari tali pengait BH pink-ku. Saat sudah menemukannya, ia langsung melepasnya dengan cekatan, dan kemudian juga ia menyingkirkan BH pink yang kukenakan itu dari tubuhku.

Kini, dihadapan Pram buah dadaku terpampang tanpa dilindungi sehelai benang pun. Pram pun tampak berusaha menyembunyikan keterpesonaannya dengan berusaha tetap tenang. Akan tetapi, napas dan pergerakan tubuhnya tidak bisa ia kendalikan sepertinya. Aku merasa sangat bangga bisa membuat Pram terpesona seperti itu.

“Indah sekali, sayang.” Kata Pram.

“Tentu saja.” Kataku dengan senyum menggoda.

“Berapa ukurannya, sayang?” Tanya Pram.

Haduuh, orang ini kelewat polos ato kelewat kurang ajar sih. Sudah dua kali ia melempar pertanyaan yang betul-betul tidak sopan. Akan tetapi walaupun begitu, entah kenapa aku tidak tersinggung sama sekali. Malah, ada keinginan kuat dalam diriku untuk menjawab pertanyaan Pram yang polos itu.

“34C...” Kataku singkat.

“Oh, begitu. Betul-betul indah sekali, sayang.” Kata Pram tanpa mengalihkan pandangannya dari dua bukit kembar yang menggoda dihadapannya.

Kemudian, Pram langsung membungkukkan badannya, dan bibirnnya langsung menyambar puting susu buah dada kananku yang berwarna coklat, sementara tangan kanannya langsung meremas-remas buah dada kiriku dan juga memuntir-muntir puting susu buah dadaku.

“Ma.. maaf sayangg... aku tidak bisa menahannya... buah dada milikmu... sungguh bulaat dan... indaahh...” Kata Pram dengan nada terputus-putus.

Ooohhh, pujian dan rangsangan yang Pram berikan betul-betul membuat rasa geli dan nikmat menjalar dengan mulusnya ke seluruh tubuhku. Aku betul-betul menggeliat saking tidak kuatnya menahan kenikmatan dan geli ini. Praam... katamu hanya lihat saja, tetapi mengapa kamu melakukan ini?? Itulah pertanyaan yang hendak keluar dari hati nuraniku. Akan tetapi, sebagian besar hatiku sudah dibakar oleh kenikmatan yang Pram berikan ini. Bibir dan lidahnya yang begitu hangat betul-betul menggesek puting susu buah dada kananku, sementara tangannya yang kokoh terus bermain-main di buah dada kiriku. Terasa sekali bagaimana kenikmatan birahi ini mulai lambat laun membakar hati nuraniku.

“Hhhhh.... Prr... Praaammm...” Desahku.

Pram terus melanjutkan mengulum dan meremas-remas buah dadaku dengan napas yang mulai memburu. Kendati demikian, kelembutannya dalam memperlakukan buah dadaku tidak juga hilang. Rasa rileks dan tenang akibat kelembutan permainannya, bercampur dengan rasa nikmat yang kudapatkan dari rangsangannya. Perasaan ini betul-betul menagih, aku sampai tidak kuat dibikinnya.

Kemudian tanpa kuduga, Pram melepaskan kedua buah dadaku. Akan tetapi, dengan cepat ia langsung menarik celana dan celana dalamku dalam sekali tarikan. Kini di hadapannya, aku betul-betul telanjang. Bukan hanya dua buah dadaku yang terekspos di hadapannya, tetapi juga rambut-rambut daerah vitalku yang cukup tebal, yang mengelilingi gua kewanitaan tempat batang kejantanan laki-laki bertengger.

Kali ini, ia tidak punya waktu untuk mengagumi keindahan tubuhku. Ia kembali melumat buah dadaku, kali ini buah dadaku yang kiri. Semua itu dilakukan, sementara tangan kanannya meremas-remas buah dada kananku, dan tangan kirinya mulai mengelus-elus paha dan selangkanganku. Aku tahu bahwa Pram betul-betul sudah dibakar oleh nafsu birahi. Kelembutan permainannya yang menjadi kekhasan dirinya masih bisa kurasakan, tetapi gerakannya menjadi sedikit lebih cepat, tanda bahwa nafsu birahi sudah mulai menguasai dirinya.

“Oooohhh... Praaammmm... cintaaaa....” Desahku yang juga mulai dikuasai oleh nafsu birahi.

Kemudian, Pram melepaskanku dan berdiri dihadapanku. Kemudian, ia mulai membuka pakaiannya satu per satu, dari baju hingga celananya. Sekarang, Pram pun sama denganku, telanjang tanpa dilindungi oleh sehelai benang pun. Aku betul-betul terpesona dengan apa yang ada dihadapanku ini, sampai-sampai mulutku menganga sedikit saking kagumnya dengan tubuh Pram yang telanjang itu. Seluruh otot-otot tangan, bahu, dadanya terbentuk dengan sempurna. Perutnya pun sangat bidang, dengan memperlihatkan otot six-packnya yang tertata rapi. Paha dan kakinya pun terlihat kokoh. Dan terakhir yang paling menggoda adalah... batang kejantanan panjang, besar, dan kokoh yang sudah mengacung dengan sempurna dengan dilindungi oleh rambut-rambut yang cukup tebal. Jika kulakukan dengan presisiku sendiri, kira-kira batang penisnya sepanjang 17cm dan berdiameter 5cm. Sungguh aku tidak kuasa menahan diri melihat pemandangan yang mempesona ini.

“Kenapa sayaang?” Goda Pram.

“Eh... Ti... tidak apa-apa...” Kataku dengan terbata-bata.

“Kagum?” Goda Pram kembali.

“Yaa... emang bagus sih badan kamu... Mungkin semua wanita akan kagum...” Kataku sambil berdalih.

“Aku tidak butuh dikagumi oleh semua wanita. Malam ini, aku hanya butuh kamu yang kagum, yang lainnya tidak penting.” Kata Pram.

Glek. Aku menelan ludah. Memang tidak bisa dipungkiri kalau aku betul mengagumi tubuhnya yang sangat bagus itu. Ditambah dengan pujiannya, jujur saja aku merasa terbang ke langit karena aku begitu disanjung, aku begitu dianggap tinggi olehnya. Kemudian, Pram mulai merangkak dan menjatuhkan tubuhnya pelan-pelan keatas tubuhku sehingga kini ia menindihku. Ooohhh, aku merasakan tubuhnya yang kekar itu bersentuhan dengan tubuhku. Dadaku menempel dengan dada bidangnya, perutku pun juga menempel dengan perutnya, dan pahaku pun persis menopang paha Pram yang berada diatas pahaku. Sungguh hangat dan kokoh. Aku merasakan rangsangan tersendiri yang membuat jantungku semakin berdegup dengan cepat.

Dalam posisi itu, Pram menciumi bibirku dengan sangat lembut. Telapak tangan kanannya menggenggam telapak tangan kiriku, sementara tangan kirinya memeluk leherku. Aku pun juga membalas ciumannya yang lembut itu. Batang penisnya yang keras dan kokoh itu pun sekarang mengganjal di selangkanganku. Oohh, sensasi yang kudapatkan ini tidak bisa kujelaskan dengan kata-kata. Aku betul-betul sudah terombang-ambing dalam gabungan perasaan cinta dan nafsu birahi.

Aku merasa tubuhku sangat panas akibat degupan jantung yang sangat kencang itu. Lama-kelamaan, bulir-bulir keringat pun mulai mengalir dari keningku, dan mengalir terus sampai ke pipinya. Aku juga merasakan bulir-bulir keringat mengalir dari leher Pram, dan terus mengalir sampai ke dadaku. Tidak butuh waktu terlalu lama, sampai akhirnya tubuh kami dibasahi oleh keringat, dimana keringat di tubuh kami ini merupakan keringat campuran dari keringat kita sendiri dan keringat lawan kita. Bibir kami pun masih terus berpagutan dengan lembutnya.

Tidak lama kemudian, Pram pun melepaskan ciumannya. Kali ini ia menatap wajahku dengan serius. Aku pun berusaha mengatur napasku yang terengah-engah.

“Sayang... Sekarang sudah saatnya aku mengungkapkan cintaku yang paling dalam kepadamu. Maukah kamu menerimanya dan melancarkan jalan masuknya cintaku kedalam tubuhmu?” Tanya Pram dengan napas terengah-engah.

Haaah, sampai akhirpun masih tetap polos ya... atau mungkin sopan? Percuma saja, aku yang sudah dibakar oleh nafsu cinta dan birahi ini, tentu saja tidak kuasa menolaknya. Tubuhku betul-betul menginginkan cinta dari Pram yang paling dalam. Akhirnya, aku yang sudah tidak bisa mengendalikan pikiranku, mulai membuka pahaku sekitar 45 derajat, sehingga selankangan Pram berada dibawah selangkanganku.

Pram pun mulai menggunakan tangan kanannya untuk mengarahkan batang kejantanannya menuju lubang gua kewanitaanku. Aku melihat Pram mulai memajukan pantatnya sehingga jarak antara batang kejantanan dan lubang kemaluanku. Aku betul-betul berdebar-debar dengan hebat. Perasaanku bercampur baur antara kepingin, ngeri, dan takut.

Sepertinya, Pram menyadari kegundahanku. Kemudian, ia mencium pipiku, sambil kemudian memijat-mijat dua buah dadaku.

“Santai, sayang. Tidak akan terasa sakit, cintaku ini betul-betul murni kepadamu, tidak mungkin cintaku menyakitimu, sayang.” Kata Pram dengan lembut sambil memijat-mijat dua buah dadaku.

Pikiranku segera memproses kata-katanya yang lembut dan rangsangan pijatan di buah dadaku. Semuanya terjadi begitu cepat, sehingga rasa takut yang kudapat itu dalam sekejap berubah menjadi rasa rileks dan tenang. Aahh, aku betul-betul tenang sekali sekarang. Aku merasa bahwa lubang kemaluanku sudah siap untuk menjadi pusat persinggahan batang kejantanan Pram. Kemudian, aku mengangkat punggungku untuk mencium bibirnya, dan juga melepaskan tangan Pram dari buah dadaku.

“Cinta, aku sudah siap... aku siap menerima cintamu yang dalam itu... Lakukanlah.” Kataku sambil tersenyum.

Aku tidak percaya bahwa aku sudah mengatakan hal itu. Ya, pertahananku yang terakhir sudah berhasil ditembus oleh Pram. Aku tidak percaya bahwa Pram berhasil menaklukan pertahananku dengan caranya yang begitu lembut. Aku pun menelentangkan badanku diatas ranjang dan menutup mataku. Aku bisa merasakan bahwa Pram sedang mengatur posisinya. Tidak sampai empat detik, aku sudah merasakan kepala batang penis Pram yang sudah menempel dengan bibir lubang vaginaku.

“Aku cinta kamu, Sofie sayangku.” Kata Pram.

“Aku juga cintaa kamu, Pram cintaku.” Kataku.
Mantap banget nih cerita....romantis habis....suhu hebat membuat mahakarya seperti ini
 
  • Like
Reactions: Tul
Asli ni cerota oke punya,maaf agan ts saya mau sedikit aja komen.
Jika umumnya orang akan bilang sofie begini dan begitu,jg dengan mas anan sepertinya sosok kuat dan bijaksana,namun mas anan tidak tanggap dengan firasatnya sendiri, mas anan punya firasat kalo sofie bakal tergoda bahkan sampai selingkuh dan fatal, kenapa fatal karena versi saya selingkuh itu ada tahapnya, .mulai dari selingkuh mata,fikiran dan coitus/hubungan badan,nah klo sdh d tahap coitus cmn ada dua hal nafsu saja atau cinta artinya selingkuh pakai hati itulah tahap akhir selingkuh yang ujungnya adalah Nagih karena terbiasa. Pesan saya jangan pernah mengabaikan firasat pasangan, komunikasikan semua dengan pasangan, ingatkan passngan tanpa menhakimi dan menyudutkan pasangan, yang terakhir jujurlah terhadap pasangan masing masing walau berat jujur lebih baik ceeita sendiri dari pada Pasangan tau sendiri atau parah lagi tau dari orang lain yang sdh pasti cerita tambah bumbu. Maaf hu kalo kepanjangan. For all this is a good story, read it and have a lesson from this story hehehe
 
Karena, itulah tugasku sebagai seorang suami, yaitu memastikan bahwa istrinya hidup bahagia, dan membuat orang lain memiliki pandangan yang baik tentang dirimu. Juga tugasku sebagai seorang ayah, untuk memastikan bahwa anak-anaknya bahagia, karena tidak ada yang bisa memberikan kebahagian sejati yang paling tinggi, selain daripada Tuhan dan ibunya.” Kata suamiku.
Crot banget dah wes iku wae
 
Cerita ini kayak sebuah kolam biru. Maunya kelihatan dalam. Tapi ternyata dangkal. Kalo suaminya itu bisa kelihatan jadi suami yang baik bagi anak-anaknya, tapi tidak bagi istrinya sendiri (dengan dalih sakit hati), sungguh dia adalah aktor yang handal. Dan apa yang dengan baik dilakukan seorang aktor handal? Ya, berbohong dan menipu. Dan dia telah menipu istrinya dengan sangat baik. Sampai2 si istri merasa kotor seumur hidupnya. Dan dia merasa pantas untuk itu. Sungguh sang suami itu penyiksa yang lihai. Like a vampire suck a life from its prey! Frightening and gory!
 
Bimabet
Serius? Si sofie nggak nyesel dengan apa yang udah dilakuin dia di masa lalu? Wow..

Emang kenapa kalau hidup datar tanpa ada gejolak berarti? Bukannya itu malah harus disyukuri, punya rumah tangga adem ayem, walaupun ada masalah masih bisa diselesaikan baik-baik. Lha ini? Emang bumbu rumah tangga harus ada campuran perselingkuhan biar lebih enak gitu. Emang harus salah satunya harus ada yang khilaf kebablasan dulu biar hidup nggak flat-flat aja. Asli. alasan kayak gini masih sulit diterima gan di pikiran ane.

Sekarang bisa menghargai orang lain secara lebih? Maksudnya yang dulu awalnya nggak bisa menghargai dan bahkan jijik sama orang yang tidak setia sekarang jadi lebih permisif dengan perselingkuhan gitu ya?

Ane nggak bisa bayangin ketika si Sofie lagi hamil hasil perselingkuhannya selama 9 bulan. Selama itu juga si suami sofie mau nggak mau bakal ngeliat tumbuh kembang janin dalam rahim di istrinya yang didalamnya hasil bukan anak kandungnya. Kuat banget suami si sofie ini. Dan sekarang sofie udah nggak ada rasa penyesalan lagi. Wow..

Maaf gan, ane lihat dari sudut pandang logika, agama, etika, budaya, bener-bener nggak masuk dan susah dicerna dalam pikiran ane.

Dan tulisan terakhir yang menyebutkan semoga anaknya-anaknya bisa membawa suami sofie ke gerbang kebahagiaan sejati. Seenggaknya itu pemikiran dan harapan Si Sofie. Menurut ane nggak sepenuhnya bisa anak menjadi sumber kebahagiaan buat orangtuanya. Ada peribahasa bilang, "Kasih sayang anak sepanjang galah, kasih sayang ibu sepanjang masa". Ibu bisa diganti dengan orangtua. Itu lebih benar menurut ane. Anak kalu udah dewasa bakal lebih fokus sama kehidupanya, karirnya, keluarga kecilnya sendiri, porsi perhatian ke orang tua nggak bisa sebesar porsi perhatian orang tua ke anak. Mereka juga bakal punya anak yang harus diperhatikan, suami/istri yang harus disayang. Harapan ortu ke anak itu supaya anak tumbuh dan berkembang dengan baik, menjadi manusia yang baik. Itu udah. Berharap anak bakal ngasih kebahagiaan sejati itu adalah harapan yang sulit buat dicapai. Justru dari pasanganlah yang bisa saling memberi kebahagiaan. Ketika bertambahnya umur, di saat tua, mereka berdualah yang bisa saling mengisi dan saling menopang, pasangan itu sahabat sejati sebenarnya.

Maaf gan, ane bukan men-judge, tapi ane open diskusi, tukar pikiran, karena kok kesannya kalau perselingkuhan dalam rumah tangga adalah hal yang masih bisa dimaklumi.

Kira-kira penebusan seperti apa yang dilakukan sofie ke suaminya. Apa usaha dia agar suami bisa menerimanya kembali. Apakah sofie masih bekerja di tempat yang sama. Apakah sofie dan suami tetap menjalankan biduk rumah tangga tanpa aktifitas seks/nafkah batin. Ini yang masih jadi pertanyaan ane dan mungkin sebagian reader di sini. Dikasih tahu atau nggak memang itu haknya penulis atas izin si sofie. Kalaupun akhirnya masih menjadi tanda tanya besar, ya bisa dimaklumi karena memang nggak semuanya bisa di-share ke orang lain.
Terima kasih atas ceritanya. Bener-bener bisa jadi bahan renungan.

Ulasan pendapat ente, hampir sama dengan ane....Nice opini.

Cerita yang sangat baik sebagai pembelajaran buat kita semua. Good job penulis udah sharing.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd