Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kemurkaanku terhadap kelakuan Ibu

XSenfield

Suka Semprot
Daftar
28 Sep 2018
Post
22
Like diterima
111
Lokasi
bandung
Bimabet
Nubie yang masih belajar menulis,
jadi tidak menerima di-judge, hanya menerima saran yang baik-baik.

Namaku shabir, usiaku saat ini 18 tahun. Tempat ku berada di perkotaan bandung, kehidupan ku bisa dibilang cukup berandalan. Setiap harinya setelah menempuh pelajaran, aku sering bergaul dengan orang-orang macam freeman atau bahkan aku juga masuk dalam suatu organisasi perkumpulan motor yang biasa disebut oranglain adalah sampah masyarakat. Tapi, bukan berarti kehidupan keluarga ku juga seperti banyak yang dipikirkan orang-orang.aku adalah anak semata wayang dari pasangan suami istri yang menikah, . ayahku adalah seorang pengusaha batubara yang bisnisnya dijalankan di Kalimantan dimana hanya setahun dua kali ayah ku pulang kerumah, jadi sudah terbiasa buatku semasa kecil aku hidup memang tanpa dampingan ayah. Dan ibuku adalah seorang manager kantor cabang perusahaan ayahku tentang penjualan hasil sumber daya alam dan sebagainya(entah aku tidak terlalu mengerti pekerjaan ibu) yang kerja nya suka lembur, telat pulang. Itu lah juga alasanku memilih lebih berada dijalanan, . . .

Citra Nisa adalah nama ibuku. kalau jujur aku mengatakan bahwa ibuku memang sangat cantik, bahkan tak kalah juga cantik nya dengan wanita yang disekolahku. Kalau sedang mengobrol berhadapan dengannya aku merasa nyaman, dan sekarang aku yang sudah remaja juga seperti demikian aku tak ingin jauh dari ibuku. Ibuku mempunyai sifat pendiam dan jarang untuk mendengarkan gossip-gossip tentang tetangga. Ibu ku memilih mengahabiskan waktunya ditempat kerja nya atau pun dirumah. Umurnya sekarang kurang lebih menginjak 38 tahun mempunyai badan yang langsing, tinggi, dan berkulit putih. Bentuk tubuh ibuku ini kurus payudara nya yang tidak besar tidak juga kecil, malah hampir sama dengan gadis gadis abg seumuranku, tidak kebanyakan hot mom lainnya yang cendurung mempunyai tubuh yang sedikit buncit dengan payudara dan bokong yang besar menggoda.

kesenangan ibuku adalah berbelanja ataupun menonton film horror. Ia adalah seorang ibu yang memiliki sifat keremajaan tapi kadang juga dia sangat dewasa terutama jika sedang memarahiku. Kadang dia juga suka mengajakku mengantar nya ke mall untuk berbelanja pakaian ataupun makanan. Bahkan kalau saat malam dan ibuku baru selesai menonton horror dia selalu datang ke kamarku dan meminta untuk tidur bareng, didalam tidurnya itu dia selalu memeluk tubuhku yang bertelanjang dada dan hanya memakai kolor saja. Dan yang terpenting kalau saja ibu aku bonceng pakai motor Yamaha DT ku, itu akan terlihat seperti sepasang kekasih. Ibu tak sungkan-sungkan untuk memelukku, mungkin karena memang takut jatuh atau juga hal yang lainnya . . . .

“ke citylink yu, ke bioskop temenin ibu nonton film insidious” ibu bicara waktu kita sedang makan malam.

“malas bu, mending nonton film stars war aja yang baru keluar itu.”

“iih gaseru lebih seru genre yang horror lah.”

“kalau horror mah dirumah juga udah ada.”

“maksudnya?” ibu ku penasaran, hahaha.

“kalau ayah lagi marah karena aku ketahuan merokok, lebih tegang dibanding film insidious.” Jawabku datar.

“iiih hahahaa” ibu ku tertawa gemas sambil mencubit perutku.


Sebenarnya tak pernah terlintas olehku pemikiran mesum terhadap ibu, aku menghargai dia dan menyanginya sebagaimana anak kepada ibu. sampai suatu waktu disaat aku pulang dari sekolah sekitar jam 3 sore, karena aku merasa badan kurang enak aku memilih segera untuk cepat pulang kerumah. Pikirku ibu juga pasti bingung kenapa aku pulang secepat ini, karena aku biasanya sering pulang larut malam. Aku segera melajukan motor DT ku itu, tanpa berhenti untuk menongkrong dulu.

Sesampai nya dirumah, aku sudah lihat mobil ibu sudah ada artinya ibu juga sudah pulang dari kerjanya. Aku segera mematikan motorku dan menyimpannya pelan, aku juga berjalan agak pelan. Hendak aku akan mengagetkan ibuku itu, pikirku dia pasti akan sangat senang melihat anak bisa pulang cepat kerumah. Dan tapi, saat aku mendekati ruangan kamar ibu itu aku mendengar suara ibu yang sedikit parau. Segera aku membuka pintu kamar ibu ku itu. .. .. terkejut! Aku saat melihat ada seorang laki-laki dan aku juga mengenalinya, dia sedang menindih tubuh ibu dia menyetubuhi ibuku. Laki-laki itu adalah seorang anak buah ku di anak motor juga, berpenampilan yang kasar kulit nya hitam nama sebutannya aconk usia dia itu lebih satu tahun dariku. Tak menyangka aku akan melihat kejadian langka yang seperti ini, mereka terus saja fokus melakukan hubungan sexs tanpa menyadari bahwa sudah ada aku yang melihat dari pintu kamar.

“aaaah enak kan tante ?” ucap aconk merendahkan ibu ku, “tambahin uang jajan nya ya tante!”

“iyaaa aaaaah terus lebih cepat lebih aaah lebih dalem lagi, aiiiih uuuh genjot tante yang keraaaaas!” teriak ibu ku itu

Aku sengaja tidak mengganggu mereka, aku sudah menyiapkan rencana lain untuk acong. Perlahan aku berjalan mundur tanpa menutup pintu kamar ibu kembali, aku segera ke ruang tv dan mulai menonton tv dengan volume yang cukup keras. sengaja, agar terdengar sampai ke kamar ibu aku ingin mereka nampak terkejut oleh hal ini. sekitar 5 menit aku dengar suara kaki mereka berjalan mendekat, hah akhirnya mereka juga terpancing.

“shabir.” Kata ibu saat sudah berada di depan, aku juga melihat acong berada tepat dibelakang ibu. Diliat dari mukanya acong seperti nya kaget sekaligus takut.

“eh kang shabir,” kata acong seperti kebingungan tapi tersenyum, ibu ku juga Nampak kaget karena pasangannya itu memanggilku dengan sebutan kaka.

Saat acong hendak mendekat berniat menyium tanganku, saat itu aku tak bisa mengontrol emosi. Aku cekik lehernya keras, yang membuat dia kesulitan bernafas. Ibu langsung berteriak

“nak udah nak, kenapa kamu tiba-tiba kaya gini?” plaaak! Sebuah tamparan dari ibu mendarat ke pipiku. Lalu aku melepas cekikan ku pada leher si acong, aku melihat mata ibu dalam-dalam

“aku sangat kecewa sama ibu, ibu berhubungan intim dengan dia bahkan ibu memberi dia uang.” Kataku pelan terhadap ibu, ibu tampak kaget dan selanjutnya aku melihat mata ibu meneteskan air mata dan langsung memelukku erat.

“maafin ibu nak, tolong maafin ibu.” Kata ibu didalam pelukannya.

“kang punten kang, saya gak tahu kalau ini ibu akang.” Acong juga menghiba sambil bersujud kepadaku

“sana minggir bu!” kataku masih dengan pelan berusaha untuk tetap tenang agar tetangga tidak terganggu. Dan karena aku masih tidak puas dengan si acong, aku melepas pelukan ibuku dan aku tendang muka si acong yang sedang bersujud itu.

Walaupun si acong sudah tersungkur aku tetap memukulnya sampai aku puas, aku tidak perduli kepada ibu yang mencoba menarik ku agar menjauh. Kejadian itu ditambah dengan suara teriakan ibuku yang sedang menangis, . . dan setelah aku puas aku meninggalkan mereka pergi menuju kamarku, aku tidak melihat kearah ibu jadi aku tak tahu seperti apa keadaanya itu.

Setelah 1 jam aku berada dikamar, disaat aku sedang duduk dipinggiran kasur malamun memikirkan kelakuan ibu ku itu. Tiba-tiba suara pintu kamar ku diketuk seseorang, dan aku yakin itu pasti ibu. Walaupun aku tidak berkata ibuku langsung masuk dan menghampiri ku, dia bersimpuh mencium kakiku. Saat itu ibu memakai lingerie kimono berwarna merah, sudah jadi kebiasaan ku melihat ibu memakai pakaian seperti itu tanpa memakai bra atau cd, dan pasti tubuhnya hanya tertutup oleh kimono tipisnya.

“maafin ibu nak! Tolong ibu . . ., maafin atas kelakuan ibu.” Ibu berkata lirih sambil menangis “ibu gak tahu kalau kamu juga udah tahu kelakuan ibu.” Lanjut ibu sambil merangkul memelukku dari bawah,. Aku yang sedang duduk dikasur mendengar kata-kata ibu itu dan perlakuannya merasa iba juga.

Aku dorong pelan pundak ibu agar menjauh dari kakiku, saat mata ibu melihat keatas aku sangat sangat merasa kasihan kepadanya. Wanita yang memang cantik ini menangis dihadapanku, aku sapu air mata nya dengan telapak tanganku. Tapi kenyataan kekecewaan dan kemarahan ku itu mengalahkan rasa kasihan kepada ibuku,

‘plaaakk!” tamparan keras dariku mendarat kepipi kanannya, entah mengapa aku menamparnya. Lantas ibuku pun menangis menjerit menjadi-jadi, aku jambak rambut nya agar dia melihat wajahku.

“ibu harus dapat hukuman dariku!” kataku dengan muka yang datar, lalu aku berdiri dan ibuku masih tetap berjongkok menangis sambil mengusap-usap pipinya

Aku lepas celana sekolah yang belum aku ganti, sehingga kini aku hanya memakai CD dan baju seragam. Aku kembali menarik muka ibuku,dengan cepat segera aku arahkan tepat ke selangkangan ku dan aku tekan-tekan dengan keras sehingga wajah ibu terbenam daerah selangkangan ku yang masih dibalut CD.

“hmmmm aah mmmmhhhffff.” Aku melihat gelagat ibu sangat kaget tapi Ibu hanya bersuara seperti itu, dan entah kenapa ibu malah berhenti menangis saat aku memperlakukannya demikian.

‘plaakkkkk’ aku tampar kembali muka ibu, ibu melihat keatas dan memasang muka agar aku mengkasihaninya.

“jangan perlakukan ibu keras nak, Ibu ga biasa. ‘’ kata ibu dengan tatapan yang sayu, dan saat itu pemikiran ku terhadap ibu berubah menjadi sangat mesum.

Entah kenapa ketika ibu berkata kalau dia gabiasa diperlakukan keras, aku teringat pada koleksi favorit film porno ku dimana yang semuanya itu hardcore sexs. Dan kacaunya, malah aku berniat akan melakukan prakteknya kepada ibuku ini dan kalau terjadi adalah my first time sexs. Aku akan melepas keperjakaan untuk ibu.

“coba bilang lagi bu shabir ga denger” kataku pura-pura, ibu masih tetap melihatku dengan tatapan sayu.

“jangan terlalu keraa mmmmpph . . . .” terhenti sampai kata itu, karena aku masukan penis ku dengan paksa kembali kemulut ibu “mmmmpph mmmmhhhhzz” lalu suara itu yang kembali aku dengar,

“terus bu aah anget” kata-kata ku melecahkan ibu, aku tekan dalam dalam kepalanya sambil sedikit menjambak rambutnya. Terdengar juga olehku suara penisku beradu didalam tenggorokan ibu

“mmmh aaaahmmmph eeemmmph.” Suara ibu mulai terdengar keras, meskipun ibuku mencoba untuk mengeluarkannya tapi tenaga ku menekan kepalanya masih sangat kuat sehingga ibu hanya bisa menepuk-nepuk keras bagian pahaku.

Dan setelah 2 menit, ibuku muntah dan itu langsung keluar mengenai selangkanganku sebagian besar muntahannya turun kebawah lantai. Jadi kini selangkanganku dibanjiri oleh muntahan isi perut ibu,. Entah setan darimana yang sedang merasukiku, saat ibu muntah aku malah menekan lama penisku semua masuk kemulut ibu. Saat ibu muntah itu terasa nikmat bagiku, rasanya seperti ada cairan hangat yang menyemprot penisku.

“aaah haaaaa ibuuuuu enak banget bu!” kataku

“oooohkk mmmp aaaaaammmh” ibu bersuara sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Lantas aku cabut penisku dari mulutnya, ibu langsung menarik napas dalam-dalam sambil mengelap dengan kain kasurku bagian sekitaran mulut yang dipenuhi muntahannya sendiri.

“Hhhuuuu kamu bener-bener tega memaksa ibu!” kata ibu ku menatap ku dengan sayu lalu kembali menangis.

“ibu gasuka hal yang kaya gitu,” lanjutnya masih tetap menangis, lalu ibu berdiri dan berbalik hendak meninggalkan ku.

“mau kemana bu?” Aku pun ikut berdiri berniat mencegah ibu agar tidak keluar kamarku, “kan aku belum keluar!” kataku sambil menarik tangannya agar kembali menghadapku

“ibu udah gamau hiiiks, tadi itu buat ibu sakiit naak!” kata ibu masih tetap menangis dengan muka yang dibuat memelas. Melihat ibu seperti itu aku malah tersenyum manis, dan dari kerutan wajahnya ibu pasti sangat heran.

Tak berbuat lama lagi, segera aku menarik tubuh ibuku agar naik ke kasur.

“tapi kamu harus janji jangan perlakuin ibu kasar,” kata ibu ku mulai berhenti menangis, aku segera melepas kemeja seragamku,

“jangan jadi kaya ibu diperkosa kamu!” lanjut ibu ku, setelah aku bugil total dan ibu dapat melihat dengan jelas tubuhku atau penisku yang masih basah karena muntahannya.

Lalu aku segera naik keatas ranjang kasurku, ibu juga mencoba untuk melepas kimononya. Aku sebenarnya tak kuasa kalau saja melihat ibu menangis lagi, meskipun sebenarnya aku akan melakukan anal sexs kepada ibuku. Jadi aku berusaha dulu untuk menjadikan suasana nya lebih romantis.

“jangan dilepas bu,!” kataku sambil memegang tangan ibu yang sedang membuka kancing bajunya, “aku suka lihat ibu pake ini, ibu kelihatan cantik banget.” Kataku senyum sambil mendekatkan wajahku mencium keningnya.

“aah kamu, bukannnya setiap malam ibu selalu pake kimono ya?” kata ibuku tersenyum mungkin tersipu malu digoda olehku, lalu aku segera merebahkan ibu dan aku tindih tubuhnya seperti berpelukan.

“sebenarnya bu, shabir juga terangsang sama ibu.” Kataku, dan mulai menjilati lehernya yang putih itu.

“apalagi kalau ibu udah ikut tidur bareng denganku, ibu sadar ga sih kalau ibu tidur sama shabir ibu selalu peluk shabir dan itu jadi keliatan kaya sepasang suami istri?” tanyaku kepada ibu, ibu ku kini mulai bisa tersenyum lebar mendengarkan pujianku.

“terus kalau kamu terangsang sama ibu, kenapa dari dulu kamu ga coba setubuhi ibu?” ibu ku malah balik bertanya, dan dari kata-katanya aku bisa memastikan kalau ibu ku ini seorang istri yang kesepian kurangnya nafkah batin oleh seorang suami yang jauh disana.

“engga bu, shabir malah mau menjaga ibu, karena shabir sayang banget sama ibu.” Kataku, dan ibu kembali menitikan air mata sambil tersenyum manis dan menatapku dalam-dalam

“cuman kali ini shabir ga kuasa nahan nafsu shabir semenjak kejadian liat ibu main sama si acong, jadi tolong maafin shabir yaa buu!”

“engga nak enggak! Ibu yang jadi orang bodoh, ibu yang harus nya minta maaf. Nafsu birahi ibu menjadikan lupa diri kalau ibu berstatus punya suami.” Kata ibu ku juga sambil mencium-cium wajahku,

“udah bu shabir tahu ko shabir udah dewasa. Ayah juga yang salah ko yang cuman ngirim duit tapi lupa ngasih hubungan intim” kataku menjadi so bijak,

“aaah makasih nak!.” Lalu ibu mencium bibirku dalam dalam dan aku juga balas ciumannya itu.

“bu blowjob lagi ya, biar keras.” kataku saat melepas ciumannya

“iih kamu ternyata udah tahu kata kata jorok yaaah, nakal!” kata ibu genit, aku naik keatas ibu dan berjongkok diatas payudaranya.

“inget jangan dimasukin secara paksa kaya tadi!” ibu mengerutkan kenignya seperti mengancamku, aku hanya mengangguk. “bentar.” Lanjut ibu sambil mengelap penisku yang basah dengan kain kasur.

Dan tanpa babibu lagi ibu langsung melahap penisku kedalam mulutnya, dia jilat jilat lubang kencingku dan menggigit kecil kepala penisku yang membuat aku mengelinjang kegelian. Dan aku baru sadar ibu juga dapat memasukan semua penisku yang sudah mengeras kedalam mulutnya, tapi tentunya tidak seperti tadi aku paksa. Ibu perlahan-lahan melakukan itu, saat penisku mentok kena tenggorokannya ibu cepat melepas itu dan menghirup udara sejenak lalu memasukan nya lagi hingga mentok seperti itu seterusnya.

“aaaah bu, enak juga bu aaah uuuuuuh.” Kataku sambil melihat ibu kebawah, ibu hanya tersenyum dengan mulut terisi penis sambil mengedipkan matanya kepadaku.

Kalau terus seperti ini lama-lama aku akan keluar didalam mulut ibu, dan aku tidak dapat menganal-nya. Lantas aku dengan cepat mengeluarkan penisku dan segera mengambil posisi untuk mengentot anusnya itu. Ibuku masih terbaring dan dengan semangat kecepatan aku kangkang-kan kakinya supaya melebar, lalu aku mengambil bantal untuk pantat ibu sehingga kini pantatnya terlihat sedikit naik ketas. Aku melihat ibu juga seperti keheranan, tapi aku tidak perduli aku sudah sangat sangat horny.

Aku pegang penisku mendekat ke liang anusnya ibu, aku gesek-gesek dibagian itu.

“salah nak.!” Kata ibuku seraya hendak menggenggam kontolku agar tidak bermain di sekitar anusnya.

“ibu diam aja ya.” Kataku tenang tersenyum sambil menarik tangan ibu agar kembali menjauh.

Dan dengan sangat cepatnya sedikit paksaan dorongan ku berhasil membuat kepala penisku masuk kedalam liang anus ibu, entah kenapa aku tidak tahu kalau penisku juga merasa sakit. Sontak ibu kaget menjerit-jerit.

“aaaaah bukaaan naaaaaak sssshhhhh, aaah jangan disitu cepat keluariiiin.” Kata ibu teriak dan coba mendorong tubuhku,tapi aku segera memegang tanganya dan kembali menindih tubuh ibu sambil mencium bibirnya.

Walaupun aku merasa juga kesakitan, tapi keingan ku itu sangat kuat. Sekali hentakan keras sehingga penis ku masuk semua kedalam liang anusnya.

“aaaaaaaaaaaahh sakkiiiiiiiiit aaahh!” teriak ibu kesakitan sambil menangis lalu aku menampar muka ibu sekali dan kembali mehanan kedua tangannya itu agar ibu tidak bisa berbuat apa-apa.

“udah bu diaam, uuuuh.” Kataku seperti kecapean

Aku diam kan dulu sejenak penisku berada didalam liang anusnya, aku merasa kan penisku terjepit keras sehingga membuat aku juga merasa kesakitan. Ibu ku terus menerus menangis sambil menggelengkan kepalanya. Lama kelamaan lubang anus ibu tidak terlalu menjepit penisku dan aku mulai bisa menggenjot penisku dengan keras.

“ampuuuuun sakiiit naaak! Aaaaaaah udaaah euuuuuuhhhhh sakiiiiiiiiit aaaaaaaah !.” kata ibu ku menangis dan dari wajahnya aku juga bisa melihat dia sangat-sangat kesakitan.

Tidak berlangsung lama aku menggenjotnya, aku merasakan aku akan segera berejakulasi

“aaah iya buuu sebentar lagiii uuuuh. Aaaaaahaaahaaaaaahh.” Aku tekan agar penisku semakin dalam diliang anus ibu, dan aku memuncratkan spermaku ke liang anus ibu.

Aku mencabut penisku dari anusnya, aku melihat darah segar bercampur dengan sperma ku keluar disekitaran bibir anusnya. Ibu ku terus menangis dan menutup mukanya dengan bantal, aku sangat sangat merasa bersalah memperlukan ibu dengan sangat kasar. Aku pergi meninggalkan kamar berniat mengambil handuk basah untuk mengelap tubuh ibu, setelah aku bawakan handuk dan kembali masuk ke kamar ibu ku masih dengan tetap posisi itu dan belum berhenti menangis.

Aku buka segera tali kimono itu dan terpampang lah pemandangan indah payudaranya yang masih kencang bentuk tubuh nya yang ramping putih dan mulus, kembali aku katakan melihat ibu itu seperti melihat wanita yang seumuranku. Segera aku mulai membersihkan tubuh ibu dari mulai leher, kedua payudaranya, terus sampai kaki, sampai aku mengelap bagian anusnya ibu ku seperti sedikit kesakitan.lantas aku sedikit berhati-hati melambatkan gerakan tanganku membersihkan anus ibu, aku juga melihat ada darah segar yang mengalir ke bawah hingga meninggalkan bekas pada sprei kasurku. setelah semua tubuh itu serasa sudah bersih dari keringat dan air maniku aku mulai menyelimuti tubuhnya agar tidak kedinginan, Karena pada saat itu tak terasa permainan perkosaan ku terhadap ibu sampai hari yang semakin gelap.

“shabir sayang sama ibu, maafin shabir bu ini semua akibat perbuatan ibu!” kataku dekat wajahnya yang tertutup bantal lalu ibu semakin menjerit menangis saat aku berkata demikian.

Aku tidak tahan melihat ibu terus menerus menangis, aku segera mengganti pakaian ku dengan stelan baju bermain. Dan pada aku sedang memakai pakaian pun posisi ibu tidak berubah masih terlentang dengan wajah ditutupi bantalan, sebenarnya aku jengkel kepada ibu. Tapi aku tidak ada kuasa lagi untuk berbuat banyak.

Dan pada malam hari itu setelah aku meninggalkan ibu yang menangis di kamarku, hendak aku berniat untuk mencari si aconk. Aku masih belum puas menyelesaikan masalah dengan dia, aku pun pergi dari rumah melajukan motor jadul DT ku menuju ke tempat-tempat perkumpulan teman-temanku. Tapi tak kunjung aku menemukan wajah si acong.

Sampai pada suatu tempat di pasar dimana teman-teman ku disana sudah berumur tua, atau lebih mudah bisa kita bilang preman pasar sedang berkumpul dan aku lihat mereka sedang mengumpulkan uang. Waktu itu ada mang bule yang hampir seluruh tubuhnya penuh tato, mang bedul yang wajahnya sangar penuh luka bacok, mang saman, dan kancil. Rata rata umur ke4 orang itu 40 tahun lebih, semuanya memiliki penampilan relatif seperti mana yang diliat oleh oran lain.

“eeeh bir, tumben kesini.” Kata mang bedul ke aku yang udah ada dihadapan mereka bersalaman.

“jalan-jalan lah mang, sugan lah liat si acong kesini ga ?” kataku menanyakan mereka

“gaada bir, anak itu mah pasti gaberani dateng kesini takut dijadiin babu.” Mang kancil berkata sambil tertawa, diikuti juga oleh ketawa kami termasuk aku.

“ai itu buat apa euy? Pesta ga ngajakin lah gelo!.” Kataku ke mang bule yang sedang memegang uang ratusan.

“ini bir, tadi ada cewe euy cantik banget lah janda anak 3 kita isengin tuh malah ngajak main rame rame.” Kata mang saman “naon nya aduuh eta kategori film bokep anu 1 awewe ku lobaan teh!.” Lanjutnya bertanya pada diri sendiri.

“Gangbang!.” Kataku, mereka tertawa cenge-ngesan.

“nah ini uang nya mau dipake kita buat booking tuh cewe.” Kata mang bule lagi,

“ooh, itu duit ada berapa emang?” tanyaku

“800 bir kurang 200 ribu, seorangnya kan 250 itupun kitadapet diskon doi nya lagi B.U.” Kata mang saman,

“yaudah siniin aja uangnya, kalian mending gangbang aja tuh pacar aku!.” mereka tersontak kaget mendengar itu, karena memang pacarku juga sering aku ajak main mengenal pergulan sosial ku dijalan

“si vania bir?” kata mang bedul seperti kegirangan.

“lain! Ada satu lagi pokoknya cantik lah putih tinggi yaah mirip lah sama si vania, kan yang penting kalian nyari yang vaginanya sempit.” Kataku sambil tertawa, mereka juga

“okelah kalau begitu kita sepakat dengan hati yang tak sabar, kita juga udah tau kalau semua pacar situ mah pada cantik bening semua!.” kata mang bule tertawa kecil sambil menyodorkan uangnya kepadaku

“aduuh lumayan lah ini mah buat beli Henn***y.” mereka tersenyum

“nah kitu atuh bir! Kali-kali jahat urusan sexs terus bagi-bagi kita, hahaha.” Mang bedul meledekku, dan Mereka tertawa

Sebenarnya yang aku maksud pacarku itu adalah Citra nisa yang menjadi ibuku sendiri. entah kenapa aku malah ingin melihat ibuku diperkosa oleh mereka. Sebelumnya aku juga pernah melihat mereka memperkosa wanita, dimana sekarang wanita itu yang menjadi pacarku Vania.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
7128c31004634254.jpg
[/URL] [/IMG]

(mulustrasi/illustrasi) . okeeeah semoga menikmati hidangannya. . . .


Sebenarnya yang aku maksud pacarku itu adalah Citra nisa yang menjadi ibuku sendiri. entah kenapa aku malah ingin melihat ibuku diperkosa oleh mereka. Sebelumnya aku juga pernah melihat mereka memperkosa wanita, dimana sekarang wanita itu yang menjadi pacarku Vania.


Aku menghabiskan waktu malamku disana bersama mang bule dan kawan-kawan, bersanda gurau menghisap rokok dan segelas air penuh yang terus diputar bergilir sampai aku ketiduran disana. Hingga aku terbangun suasana dipasar sudah sangat cerah di hari sabtu ini, segera aku harus pulang kerumah aku lupa bagaimana kondisi ibu selanjutnya.

“bir kapan jadinya itu cewe dibawa?” Tanya mang saman yang sudah terbangun, yang lainnya masih tetap tertidur pulas di tenda/pos pasar.

“nanti aku kabarin mang secepatnya.” Kataku yang pusing karena baru bangun tidur.

Cepat aku pergi ke surau terdekat untuk membasuh muka, setelehnya aku melajukan motor cepat-cepat ingin kembali ke rumah.

Setelah aku berada didalam rumah aku langsung melihat ibu sedang menonton tv, anehnya ketika aku datang dan membuka pintu ibuku seperti tak acuh oleh kedatanganku dan tetap dengan pandangannya ke layar teve. Ibu sudah mengganti pakaiannya dengan dress putih aku lihat mata ibu sedikit lebam, dan kini entah kenapa cara duduk nya berbeda kakinya sedikit dilebar-lebarkan. Dan saat aku datang barulah dia menutup bagian pahanya dengan bantal.

“bu shabir pulang,” kataku seraya mendekati ibu dan duduk disofa bersebelahan denganya.

“ibuu.” Kataku sambil menepuk bahunya, ibu masih tetap diam malah duduk nya menggeser menjauh dariku.

Aku juga tidak bertingkah sama sekali, aku terbayang bertapa tersiksa nya ibu waktu aku menganalnya secara paksa yang sampai sekarang ibu pasti bisa merasakan sakitnya. Tak lama kemudian aku melihat ibu menangis tersedu sambil menundukan wajahnya kebantal,

“ibu kenapa?” aku mendekati ibu lagi, tapi kini ibu malah berdiri lalu menuju kamarnya. Aku pun mengikuti nya dari belakang sampai kedalam kamarnya.

“sana keluar!” kata ibu tersedu-sedu saat sudah dikamarnya “ibu gamau diganggu, hiiks.” Lanjut ibu.

“ibu masih sakit?” tanyaku mendekat, tapi ibu malah mencoba mendorong tubuhku, “maafin shabir lagi bu, shabir ngerasa bersalah!” kataku kembali mendekati ibu dan merangkul mencoba memeluk ibu, sehingga kini ibu menangis dalam pelukanku,.

“rasanya sakit banget shabir! Hiikks.” Kata ibu dalam tangisannya

“iya bu, ibu berbaring yah!.” Kataku sambil menjilati lehernya dan mendorong pelan agar ibu terbaring di kasur.

“engga aah nak, ibu udah gamau lagi! Ibu takut.” Kata ibu sambil menggelengkan kepala waktu sudah terbaring dikasur, dan mulai berhenti juga tangisannya.

“gabakal bu!.” Kataku sambil membuka jaket dan baju lalu naik ke kasur dan mendekati ibu “shabir janji gabakal lagi buat ibu kesakitan.” Lanjutku lalu mencium bibir ibu.

“mmhpphaaah ko kamu bau alkohol sih?” Tanya ibu saat melepas ciumanku.

“yang minum bukan shabir bu, semalem temen-temen minum miras terus ada yang tumpah minumannya kena muka shabir.” Kataku meniru kutipan dari novel

Lalu dengan sangat lembut dan berhati-hati aku memasukkan tanganku kebawah baju dressnya, aku usap pelan pelan dari bagian paha kananya sampai keatas. dan waktu tanganku sampai ke selangkangannya ternyata ibu tidak memakai CD. aku menggesek-gesekkan jariku di vaginanya,tidak lupa juga aku menjilati leher ibu dimana itu adalah bagian kesukaanku karena bagian lehernya benar-benar wangi.

“Aaaaaah jarinya masukin.” Kata ibuku sambil memegang tangan kiriku yang sedang mengusap-usap vaginanya.

“shabir jilatin aja ya bu!.” Kataku senyum, ibu hanya mengangguk sambil mendesah

Aku segera mengambil posisi untuk menjilati vaginanya, aku lebarkan kakinya, tanpa harus membuka dress ibu. Aku hisap dulu aroma selangkangan ibu, ternyata aromanya wangi juga beda dengan aroma selangkanganku. Aku mulai menjilati vaginanya itu walaupun aku tidak berpengalaman tapi dengan kemahiran ku yang selalu nonton bokep aku tahu bagian mana saja yang dapat membuat ibu kenikmatan.

Aku lebarkan bibir vaginanya dan aku masukan dari jariku kedalam,

“aaaah gitu nak, enak pelan aja! Uuuh sssssshh.” Ibuku mendesah

Setelah itu aku mulai menjilati vaginanya aku masukan lidahku dalam dalam ke liang vaginanya. Ibu menggelinjang dan mendesah. Saat aku menikmati menjilat vagina ibu yang wangi itu lalu aku merasakan ada cairan yang rasanya hambar. Meskipun begitu aku tetap menjilatinya, malah aku telan habis cairan yang keluar dari vaginanya.

“kesini nak, biar ibu jilati dulu kontol kamu!.” Kata ibu sambil menarik tanganku, dan waktu itu pertama kalinya aku mendengar ibu berbicara sangat porno.

“udah ibu nikmatin aja!.” Kataku, lalu kembali mendorong kedua kakinya agar semakin melebar.

Saat itu aku melihat lubang anus ibu, tak berpikir lama lagi aku jilat juga lubang itu. Dan ibu kembali resah menggelinjang tak karuan.

“oowwwwh nak aaah geli!.” Kata ibu ku wajahnya menengadah keatas mungkin menandakan dia diambang kenikmatan.

Aku rekahkan lubang anus ibu lalu aku masukan juga lidahku dalam dalam disana. Tak ku hiraukan lagi seperti apa aroma dan rasanya itu,sekarang aku benar-benar ingin melihat ibu puas.

“ouuughhhh gitu nak teruusssss enaaaak aaaaahhhssshh.” Racau ibuku

Setelah aku puas menjilati vagina dan anusnya, lalu menarik tangan ibu dan menarik resleting baju dressnya. Saat aku membuka reseletingnya aku juga menjulurkan lidahku dan ibu langsung mengulum lidahku didalam mulutnya.

“mmmmpph ammmppphh.” Ibu bersuara “ooowwh aah sini lagi nak!.” Lanjut ibu saat aku melepas ciumannya.

“bentar bu, shabir lepas celana dulu.” Aku segera segera berdiri melepas celanaku hingga aku bugil total, ibu ku juga melakukan hal yang sama sehingga kini kami berdua bugil total.

Lalu disaat aku berdiri bugil ibu ku duduk dihadapanku,

“sini ibu blowjob dulu, biar keras.” sambil tersenyum manis ibu seperti meniru kata-kataku, Ibu langsung menyerobot memasukan penisku kedalam mulutnya.

“jangan dalem-dalem bu, nanti tenggerokan ibu sakit!.” Kataku sangat sangat berusaha mencoba bersikap romantis terhadap ibu.

“mmphh oookkkkh mmmppp.” Entah kenapa ibu malah berusaha memasukan semua penisku kedalam mulutnya.

“aaah ibuuuu uuuuggh!.” Lenguhku keenakan sambil memegang rambutnya, hisapan ibu ku ini sangat sangat membuatku keenakan aku takut lama kelamaan aku bisa menyudahi permainan ini.

“udah bu, ibu berbaring lagi ya!.” Lanjutku lalu mendorong wajahnya agar menjauh dari selangkanganku. “ploop!” bunyi saat ibu melepaskan penisku dari mulutnya sangatlah lucu, hehe.

Lalu ibu kembali berbaring, saat aku mulai menggesekan penisku dibibir vaginanya. Wajah ibu terlihat fokus melihat ke penisku,

“ibu ajah yang diatas!.” Kata ibu ku sambil bangun dan menarik tubuhku agar terbaring

“ibu takut, nanti kamu masukin lewat pantat ibu lagi!.” Lanjut ibu ku saat posisinya sudah menduduki selangkanganku.

“Hhahaha iya bu maafin, shabir gatahu.” Kataku

“itu mah sengaja!.” Kataku ibuku sedikit kesal, sebelum dia memasukan penisku kedalam vaginanya dia gesek”an dulu penisku di bibir vaginanya. Setelah cukup basah barulah dia memegang penisku dan mengarahkan masuk kedalam liang vaginanya

“aaaaaah ibuuuu.” Erangku keenakan, terasa hangat saat semua penisku terbenam divagina ibu. Walaupun seperti terjepit tapi tidak menyakitkan kaya aku menganal-nya.

“oooogggh ssssshh aaaaah! Enak kan ?” kata ibuku manja sambil bergoyang memutarkan pantatnya.

“iya buuu cepet bu naik turunin!.”

“apanya iiih?” Tanya ibu tersenyum pura-pura gak tahu dan itu membuatku jengkel.

Lalu aku naikkan tubuhku merapat ketubuh ibu, kedua tanganku memegang bokongnya dan mulai mengangkat supaya lekas ibu menggenjot. Tapi rupanya ibu malah seperti menahan.

“Hahahaha kamu ini ga sabaran.” Ibu ku tertawa dan kembali melumat bibirku, tubuhku didorong oleh ibu agar kembali terlantang. Setelahnya kembali ibu dalam posisi tegak,

Dan mulailah ibu menggenjot ku dari atas, bermain WOT. Nikmat rasanya bagiku tidak terlalu menguras banyak tenaga. Tanganku sesekali meremas remas payudaranya yang naik turun atau juga menampar pelan sekitar bokongnya.

“ougggggh guten schatz beb aaaaarghh uuuuuh.” Kata ibu entah pake bahasa mana.

Aku hanya tersenyum mengeluh menikmati permainan ibuku, sesekali ibu memutar-mutarkan pantanya lalu kembali lagi menaik-turunkan. Nikmat sekali terasa olehku, ibu sangat piawai dalam urusan bergoyang.

Tak lama kemudian ibu ambruk ketubuhku dan melenguh panjang.

“aaaaaaaarrkkh ooooorrrghhh ssshhttt enak sayang aaaargh.” Ibu menghentikan gerakannya, dan aku dapat menikmari rasanya ada cairan hangat yang menyemprot kepala penisku.

“huuuuhh kamu beluar keluar sayang ?” kata ibu tersenggal-senggal setelah sejenak terdiam.

“belum bu.bentar lagi padahal!” lalu aku membalikkan tubuh ibu tanpa melepas penisku didalam vaginanya, sehingga kini aku yang menindih ibu.

Mulailah aku yang menggenjot kembali, aku peluk ibu dari bawah dan melumat habis mulut mungilnya.

“aarrrghh enak bu.” Kataku berbisik dekat telinganya dan kembali aku jilati lehernya.

“iya sayang terus arrrghhh lebih daleeeeeem lagiiih !” balas ibu ku malah berteriak.

“kalau ibu main sama acong dikeluarin dimana bu?” tanyaku dan memperlambat genjotanku

“pejuh kamu masukin didalam ajah sayaang, argghhhh ibu mau kok dihamilin kamu.!” Jawab ibu memejamkan matanya keenakan.

5 menit kemudian aku merasakan akn berejakulasi, aku percepat tempo genjotanku dan aku tekan keras-keras kedalam vagina ibu.

“aaarggh gitu naak teruuuuss arrghh yang daleeeem uuuuuuhhhg!.” Racau ibu ku

“bu aaahggg bentar lagi shabir keluar”

“iya nak uuuurgh ibu juga mau arrrghhhh aaaah ooooooooooorghhh, ssssshhhhaahhhh!.” Lenguh ibu di ejakulasi nya yang kedua, dan tak lama juga aku segera berejakulasi.

“iyaaah bu aaaaarghhhhh hamili anak aku oooooohh bu.” Kataku tersenggela-senggal sambil menekan nekan saat aku berajakulasi di dalam vagina ibu.

Seketika akupun kecapean sehingga aku menindih tubuh ibu, dan penisku masih berada didalam vaginanya. Diruangan kamar itu dapat aku dengar suara kepuasan antara aku dan ibu, ibuku memejamkan matanya kedua tangan ibu membelai rambutku.

“makasih bir, huuuuh coba aja kalau kejadian kemarin seperti ini!” kata ibu ku sambil mencium bahuku, setelah aku bisa bernafas seperti biasa lagi aku membalikan tubuhku berbaring disisi ibu.

“sebenarnya aku juga masih perjaka bu, pertama kalinya aku main sama cewe itu kemarin dengan cara perkosa ibu.” Jelasku ibu Nampak seperti tak percaya, lalu dia memeluk tubuhku dari samping seperti mana kalau ibu ikut tidur dikamarku bedanya sekarang kita berdua dalam keadaan bugil.

“masa ? ga percaya ibu, si vania kan cantik seksi terus kalau kamu pacaran sama dia ngapain aja?” Tanya ibu ku sangat ingin tahu. Aku tersenyum

“beneran bu sumpah, yah walaupun shabir suka main malem berkeliaran tapi cuman satu pergaulan yang shabir gapernah lakuin selain sama ibu yaitu dalam urusan ngentot, Hhahaha.” Kataku tertawa, ibu ku juga, putting susu ku dimainkan juga oleh jemari ibu.

“kalau vania itu shabir ga sengaja kenal, waktu shabir keliling” terus nemu dia lagi diperkosa, yang merkosanya itu temen shabir semua bu!.” Sejenak aku liat muka ibu dan sepertinya dia sangat sangat ingin tahu “shabir diajak mereka juga sebenernya tapi shabir gamau, kasian! Terus mereka rencananya kan mau bunuh si vania kalau udah beres diperkosa yaudah aja shabir bantu vania bu. sekarang shabir emang bener-bener cinta sama vania bu, hubungan pacar yang tidak dilandasi oleh hubungan intim hehehe tidak kaya hubungan aku sama ibu sendiri” Lanjutku cerita panjang lebar, ibuku tertawa mendengarnya.

Waktu aku melihat jam di dinding tak terasa sudah jam 4 sore, berarti permainan ku hari bersama ibu kurang lebih 2 jam, Malam ini aku berniat akan membawa ibu untuk pergi denganku.

“ibu udah makan?” tanyaku, ibu menggelengkan kepalanya yang sedang bersender didadaku.

“malam minggu ini shabir mau ajak ibu jalan-jalan, kita makan malam diluar ya bu?”

“pakai uang jajan kamu ya?” kata ibu tersenyum sambil menengadah melihat wajahku.

“asal jangan di mall, makan dipinggir jalan aja Hehe.”

“iyalah haha. Yaudah ibu siap-siap dulu.” Kata ibu ku bangkit dan menuju kekamar mandi, sangat dekat karena kamar mandi ibu ada di dalam ruangan kamarnya. “mau mandi bareng ga?” kata ibu saat berada dekat pintu kamar mandi.

“kapan-kapan aja deh bu, nanti malah kelamaan.” Kataku sambil memakai celana kembali.

“yaudah lah!. Tunggu aja dikamar kamu nanti ibu kesana.”

“okee bu, jangan kelamaan ya jam 6 udah harus berangkat biar ga kemalaman.” Kataku lalu meninggalkan kamar ibu.
 
Terakhir diubah:
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd