Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Keluargaku (lanjutan dari 'pacar gelap')

Kisah berlanjut, suamiku sudah pulang dari dinas, jadi aktifitasku jadi terganggu, peliharaanku di kebun karet aku beri tugas untuk merawat kebun karet dan mereka bekerja dengan sungguh – sungguh, mulai semester depan mereka bertiga (bagong, adam, dimas) akan dibiayai sekolahnya.

Alvin suamiku jika dirumah selalu saja PS-an di ruang tengah, walau udah umur 40- masih saja suka nge game, ya mau gimana lagi aku istri yang baik (ehem) harus menerima suami apa adanya kan? Enggak peduli dia itu nakal, jahat, child dish, bodoh, aku harus tetap setia (ehem – ehem) dan menjadi istri yang soleha di matanya dan keluarganya.

‘sruup sruup sruup’ aku menyerpong suamiku alvin, dia asik bermain PS. “Hmmmm, enak sayang, aah, ssshhhh ahhhh, pake lidah dong, itu di berisin juga bolotku di dalam kerah kepala tititnya sayang,” pinta Alvin sambil main PS bola.

Aku mengocok dan kembali memasuan tititnya ke mulutku, ‘hap srup sruup srup,’ air liur menetes membasahi garmisku, entah mengapa aku tidak merasakan kepuasan dari suamiku, mungkin karena sudah terbiasa melihat titit muda yang perkasa, titit suamiku nampak tidak menggairahkan.

“Bu... permisi, oh maaf saya enggak tau kalau...” bang Arip (22) penjaga minimarket di bawah naik keatas, dia melihat ku sedang menyerpong titit alvin membuatnya malu dan memalingkan mukanya, suamiku kelagapan dan membenarkan celana boxernya.

“Ehmm... eh bang Arip, ada apa bang?” tanyaku, mengelap mulutku yang penuh air liurku.

“Anu bu, eh anunya... eh maksutku anu itu di bawah ada tamu seorang ibu – ibu nyariin ibu, katanya temannya ibu kuliah dulu,” Arip tidak berani menatapku.

Aku menoleh kebelakang suamiku malah meneruskan permainan Psnya, aku meraba dadanya arip dari balik kaos kutang putihnya, aku tarik ke samping, menampakkan puting hitamnya yang berbulu, dadanya bidang dan aku juga meraba lengannya, lengannya yang berotot “siapa bang? Yaudah suruh naik ajah eah,” nadaku genit, menarik janggut kambingnya.

“i...iya bu, se...sebentar saya su..***h naik aja ya,” Arip kembali kebawah dengan salah tingkah. “dasar cowok semua sama, malu - malu kucing padahal anjing,” batinku tersenyum.

Aku kembali duduk di sofa dan meraba dada suamiku dari balik kaosnya, rasanya beda banget kayak dada si Arip, dada suamiku lembek, penuh lemak, lengannya bergoyang ketika tangannya bergerak, lemak di lengannya sangat banyak, perutnya juga, bukan hanya tidak sixpact tapi menimbun lemak sampai kayak karung beras. Aku masih ingat pria bajingan ini yang membobol perawan adikku si nadine, yang tega memperkosanya, juga selingkuh dengan sahabatku dulu sangat cakep dan badannya sexy, namun sekarang? cuih.... jika bukan karena uang dan harta, juga karena aku enggak mau dikatain mantan istri pejabat, sudah aku ceraiin nih manusia menjijikan, “ayah, ada temanku loh datang, kamu mandi gih, dari kemarin belum mandi langsung ps an kan?” pintaku, suamiku menoleh dan mengecup bibirku sambil meremas susuku, “ok sayang aku mandi dulu deh....”

“pagi bunga!” sapa Tyara, temanku ini tetap catik walau sudah menikah dan mempunyai anak, bahkan sekarang dia sedang hamil, entah apa rahasianya, aku sangat iri melihat tubuhnya. Kami bercerita lama sekali dan akhirnya dia curhat dan meminta bantuanku... dia menceritakan hubunganyya dengan mantannya yang menjadi teman suaminya kerja, dia menceritakan bagaimana dia di teror dan dijadikan bahan pelampiasan mantannya yang perkasa....begini ceritanya....


TYARA, part one THE UNEXPECTED JOURNEY


(tyara)


(agus)


Tyara sore itu mempersiapkan hidangan untuk suaminya, suaminya telah meneleponnya dan memberitahukan bahwa ada teman kerjanya yang ingin main kerumah dan menonton pertandingan bola bersama – sama dengannya. Tyara pada saat itu masih berumu (24) dan baru menikah selama 1 tahun dengan suaminya.

“Sayang aku pulang!” seru suaminya, Tyara menyambut suaminya Fian (25) dan dia kaget melihat Agus (23) mantannya, tak disangka Agus adalah teman sekantor suaminya dan sangat akrab. Selama jamuan makan itu Tyara takut, dia takut meamndang Agus, dia takut desiran api cinta yang padam kembali membara, Agus sekarang tambah ganteng dan tambah putih, ya memang sih mantan di mana – mana lebih bagus daripada saat masih jadi pacar....

“Goool!” Fian, agus hanya tertawa saja sambil meminum birnya, dia memandangi Tyara yang duduk di sebelah Agus. Tyara agak risih melihat Agus memandanginya dengan mata yang indah dan penuh godaan.

Akhirnya Liverpool menang melawan Arsenal... sesuatu yang jarang terjadi, karena Liverpool adalah team besar yang sudah mulai menurun akredibilitasnya, itulah pendapat suamiku yang menjadi Liverpoolnia itu (entahlah apa benar suporter Liverpool adalah liverepoolnia, yang kutau hanya arema, bonek, viking dan the jack...yang mayoritas suporternya ganteng2..ehem ehem..back to story)

Suamiku mabuk karena teamnya menang dia tertidur di sofa, “mas...mas fian.. bangun mas, pindah kamar yuk,” ajak Tyara namun suaminya sudah mendengkur...

“Tyara... enggak sangka ya, dunia itu sempit,” agus membantu Tyara membopong suaminy ake kamar, “i...iya mas,” jawab Tyara.

Setelah memasukan fian ke kamar, agus nampak duduk di sofa dan memakan kacang rebus, “Kamu tambah cantik aja Tyara” puji agus, memandangi tyara yang menyelimuti suaminya. Tyara hanya tersenyum, dia takut dan tak mau berdekatan dengan Agus, “gus kaamu pulang aja, sudah malam nanti dicariin istrimu loh,” tyara mengusir halus agus, sambil mencuci piring.

Agus tersenyum, dia membuka seluruh kancing hemnya dan berjalan kedapur, “aku bantuin ya cuci piring” agus membantu mencuci piring, sesudah itu agus kembali duduk ke sofa, agus mengambil gelas bir dan nampak aneh, agus mengeluarkan tititnya dan mengucut tititnya sampai crot crot crot... pejunya muncrat ke gelas dan dia mengaduknya, mencampurnya dengan bir. “tyara, kayaknya kamu capek deh, ini minum dulu...” ucap Agus memberikan gelas berisikan peju dan bir yang dicampur, tyara tidak sadar, dan meminumnya.

“makasih ya gus,” tyara pun duduk di sofa berlengan, dia tak mau duduks atu sofa dengan agus, “gus kamu pulang aja, udah malam aku ngantuk,” masih tyara berusaha mengusir agus.

Namun entah mengapa, mereka akhirnya nampak akrab mengobrol, mengenang masa lalu disaat mereka masih berpacaran, nampak jiwa Tyara terabkar api asmara yang telah padam lama.

“Gus, kamu pulang gih... sudah malam loh, ntar enggak enak sama tetangga,” Tayra masih saja berusaha mengusir agus, namun nampak tangannya tidak menolak diremas agus.

“kamu gitu ya, kan aku ingin mengenang masa lalu, sini aku mau cerita,” perintah agus, aneh tapi nyata, Tyara mengikuti keinginan agus dan duduk di sofa yang sama. “apa gus, buruan deh, jangan macam – macam, “

“santai aja, kamu itu istri sahabatku, enggak mungkin aku macam – macam tanpa seijinmu kan?” ucapnya.... mereka memulai saling berbicara, dan mengobrol tentang masa lalunya.

“Tyara, sebenarnya aku masih suka sama kamu...” nampak tangan kiri agus berada di belakang sofa, bergerak berlahan merangkul Tyara, “apaan sih gus, udah deh enggak usah lebay gitu...baper banget sih” ucap tyara, tersenyum manis.

“serius... tyara, aku kok dingin ya? kamu dingin enggak? Kamu masih ingat kan saat dingin gini kita ngapain dulu?”

“minum kopi gus? Kopi popi panas sambil makan bakso kan?” agus mengecup bibi rmungil tyara, “habis itu?”

“ehm...gus sudah ah aku ...aku” agus kembali menciumnya, “abis makan terus?”

“ehm...ke kos kosan kamu dan...” tyara nampak aneh, badanya oanas dan getaran rama di jiwanya bangkit, “yatuhan...suamiku di dirumah...” batinya, mendorong agus.

“habis itu?” agus membuka hemnya, menaruhnya di belakang sofa...

“gus...udah gus... aku ini istri sahabatmu..” jawab tyara, berusaha mendorong agus.

“habis ke kos kosan terus?” agus mengecup bibir tyara dengan lembut, mengecup bibir atasnya.

“muuach... habis itu kamu ngentootin aku...gus udah gus... aku udah enggak ada pera...” agus mencium tyara lagi, sangat halus, lidahnya mengelus langit langit mulut tyara, dia mendorong tyara secara halus, menidurkannya di sora, tangan kananya menyangga kepala tyara agar tidak terbentur lengan sofa, tangan kirinya menahan tangan tyara yang mendorong dorongnya menjauh, “agus, jangan gus...aku enggak mau selingkuh!” bisik tyara.

“sssst jangan berisik, kamu mau suamimu bangun?” agus kembali mengecup bibir tyara dan meraba dada tyara dari balik celemeknya, “dadamu makin besar, apa suamimu sering meremasinya?”

“Gussh... kamu ini... udah ah... jangan gus jang...” Agus mencium tyara dan dengan halus membuka kancing baju tyara, berlahan dia mempreteli baju tyara tanpa melepas celemek tayra.

“Sayang... kamu makin cantik, sebetulnya aku masih sangat mencintaimu,” agus meremasi dada tyara yang hanya ber bh dan celemek itu.

“Gus.... aku udah enggak sayang sama kamu, aku sudah menikah gus,” tayra menolak dimulut tapi tangannya mulai nakal, mengelus titit agus dari luar celana kain hitam panjang agus.

“Tyara, malma ini saja, sekali saja... aku ingin mengenang malam – malam indah bersamamu,” agus mengelus pipi tyara dan berusaha melepaskan rok tyara.

“jangan gus, aku enggak mau....”

“sekali saja... please... aku kangen akan malam – malam itu sayang,” agus mengecup kening tyara.

“....iya...deh...tapi jangan dimasukan ya, cukup kayak gini sa..” kembali bibir mungil tyara dicium agus,

“makasih sayang...” agus mengelus paha tyara dan mencium leher tyara, tyara meremasi rambut agus dan meraba raba perut agus dari balik kaos singlet putihnya. “gussssssh...ashhhh” dia menggigit bibir bawahnya sendiri.

Tangan agus sangat lihai, dia membuka pengait bh di belakang dan melepaskan bh itu, lalu celana dalam tyara dilepas sangat halus, sekarang tyara hanya memakai celemek dan rok. Tangan agus masuk kedalam rok dan mengelus vagina Tyaara. “Guuush..jangan ahhh. Shhhh ahhh...” tyara menahan nikmat, dia meremas pundak agus, pahanya dia buka lebar, kapalanya mengejang, menatap langit, agus tersenyum sinis, tangan kirinya asik mengobok vagina tyara dan tangan kananya menyibak celemek tyara ke kanan, menampakan susu kiri tyara, diapun mengulumnya, memainkan lidahnya di sekitar pentil tyara, air liur mulai membasahi dada kiri tyara, menetes ke sofa dan membasahi celemek... tyara nampak menarik singlet agus dan berhasil membukanya, “guus...jangan ya, jangan...” mulut tyara berkata jangan, namun tanganya mengelus perut sixpact agus dan menjambak agus, mendorong wajah agus turun mendekati wajahnya.

“iya sayang...aku tau kok, jangan di masukin kan? Santai aja,,,sampai kamu minta kau enggak akan memasukannya,” agus menggigit pentil tyara.

“Aarghhh...” tayra menutup mulutnya.

“Hmmmm..... Tyara agus udah pulang belum?” tanya suaminya dari dalam kamar.

“Eh...anu mas, dia tadi udah pulang,” tyara menjawab, sambil mendorong kepala agus agar tidak menjilati vaginanya.

“oh yaudah, kamu cepat bobo, ngapain sih kamu di sana?”

“hmm...ini lagi nunggu film koreaaah” jawabnya, menggigit bibir bahahnya, agus berhasil menjilati vaginanya.

“oh yaudah, aku tidur dulu ya sayang,”

“iyah iyaah,,, boboh jah sahyang.. behsok ngantor khan “ tyara menjambak rambut agus dan membuka lebar pahanya. “gus bentar aku tutup pintu dulu....”

Agus tak perduli, dia tak mau beralih dari selangkangan tyara, air liur mulai menetes “srurururup srururuuup srup srup srurururp sruururp” lidah agus benar benar lincah, dia menggigit vagina tayra tanganya dia masukan ke dubur tayra.

“yesh yeeesh....hmmp!” tyara menutup mulutnya sendiri.

“gush...uhgg uhg ahhghhghjhh” tyara orgasme....

“udah lama enggak disiram sama kamu sayang,” agus mengecup kening tyara.

“gus...kamu pulang gih..” tyara mengelus pipi agus.

“ngentot dulu tapi, ntar aku pulang...”

Tyara kaget, “gus...aku enggak mau kalau itu...”

“ah yang bener... “ agus meremasi vagina tyara, dan tanganya meremas dada tyara.

“ghuuus.....udahhh ah ah ahhhs,” tyara meremasi dada kananya.

Agus membuka resletingnya, mengeluarkan tititnya, “tyara....” agus menggenggam tangan tyara dan mengarahkannya ke tititnya, tyara kaget karena titt agus sudah tambah besar.

“sudah lah,, aku pake faksetomi...jadi santai saja, enggak bakal bisa menghamili kamu, jadi boleh ya....please tyara” dia mengecup kening tyara,”please tyara...aku kangen sama vaginamu...”

Hati tyara berkecamuk, dia menoleh ke arah tv, tak menatap agus...”duh..bagai mana ini, aku enggak mau selingkuh...tapi...tapi...entah mengapa tubuhku menikmati semua ini dan aku sangat bernafsu...horny....kenapa ini?”

“sudahlah, Cuma sekali aja...boleh ya..boleh ya....please sayang,” agus memukul mukulkan titit besarnya ke pintu vagina tyara.

Tyara mengangguk...”makasih sayang, aku cinta kamu,” agus memalingkan wajah tyara kehadapannya dan menciumnya, tititnya berlahan tapi pasti masuk ke vagina tyara, tyara memeluk leher agus, air matanya menetes... kakinya melebar, mempersilahkan titit mantannya berkunjung ke dalam vaginanya. “sayang..maafkan aku..maafkan aku karena aku melakukan semua ini... aku horny,” batin tyara.

Agus menggenjot halus tyara, setiap tarikan dan dorongannya membuat tyara menggila, “ah..ah ghus...ah ah ghus.. sshhh ahh..enak ghus.. terhus...ah ah” tayra meracau.

“sayang, pelankan suaramu, suamimu bisa bangun nanti,” agus memangku tyara di sofa, “sayang, kamu naik turun gih..berikan service terbaikmu kayak dulu,” agus meremas susu tyara, mengulum susunya, dan tangan kananya menyangga tubuh tyara, “buruan kok....atau aku teriak nih....”

tyara menggigit jari kanannya, tangan kirinya bertumpu pada pundak agus, dan dia mulai menaik turunkan badanya...

“bagus sayang... bagus... sruuurp ah...sruuup “ agus kembali menjilati dadanya, tayra menatap ke arah kamar... suaminya tidur lelap..”maafkan aku ya sayang.. maaf maaaf “ gumamnya, dia menggenggam pipi agus dengan kedua tangannya dan menciumnya, lidah mereka bergulat, air liur mulai menetes..keringat membuat badan mereka mengkilat...”aghus...puasin aku... ini terakhir kali ya... jadi...puas puasin lah..” ucap tyara, menjilati muka agus.

Agus tertawa, dia menggendong tyara dan membawanya ke dapur, dia menidurkan tyara di lanta membentuk huruf “L” kaki tayar bertumpu pada dadanya. Nafas Agus bagai kerbau.”plak plak plak plak” agus mengentot sangat kuat dan bertenaga.. “aa...aaag..gus..aaah pelan pelan ah...” tayra menggigit tangannya, menoleh ke kanan, dia tak kuasa menahan nikmat. Agus tersenyum sinis. Dia mengeluarkan hpnya dan merekam semuanya, dia taruh hpnya di lantai mengarah ke vagina tyara yang sedang dientot, “tayra enak mana tititku sama suamimu?”

Tyara bingung dan diam hanya menikmatis etiap dorongand an tarikan titit maha dahysat agus.

Agus berhenti menggenjot, badan tyara bergerak sendiri, bagai meminta nambah, “loh kok berhenti sih gus?” tanya tyara.

“jawab dulu, kalau enggak yaudah aku berhenti,” tyara masih menggerak gerakan badanya, “titit mu...punya kamu...nah cepet buruan, entotin lagi...”

“hahahaha..ok sayang,” agus sekarang mealkukan misionary, dia sangat berutal menremasi tetek tyara dari balik celemek yang mulai basah oleh keringat dan air liur, dia memaksa tyara membuka keleknya dan menjilatinya, lama mereka dalam keadaan ini, agus menggendong tyara, dan melakukan doggie style kameranya bereada tepat di bawah nya, merekan vagina tyara yang di doggie style...”plak plak plak” agus kembali mengentot tyara.

Tetek tyara bergelantungan dan diremas agus, nampak sodokannya semakin kuat, membuat tyara menjulurkan lidahnya, agus menempelkan wajahnya pada pipi tyara, “tayra akus ayang kamu, aku suka kamu, maukah kamu jadi perekku?”

Tyara diam...hanya desahan yang keluar dari mulut tyara, agus membalikan badan tyara, mengangkat kaki kiri tyara, dia mencekik tyara, “mau enggak?”

“iya mau mau...buruan lanjutin entotin aku sayang,” agus meludahi mulut tyara dan kembali menngenjotnya, “tayra aku mau keluar!”....” diluar di luar diluarrghhh agrhhh arghhhh” agus mencium bibir tayra

“Arhhh arhhhh arhhhhh” dia keluar di dalam vagina tyara, sebagian pejunya menetes ke arah lensa kamera hapenya. “kamu jahat gus..kamu jahat!”

“maaf ya sayang, aku bohong... aku enggak di faksetomi,” tyara jadi lesu dan ambruk..pandangannya kosong menatap kedepan....agus engambil hpnya, dan meng zoom vagina tyara...”udah lah, kmau juga menikmatinya kan?” dia mematikan hpnya dan bergegas memakai bajunya, tyara masih terduduk di dapur...”ya tuhan...apa yang kulakukan? Bedebah itu....bajingan itu!” batin tyara, dia menangis... “sayang cup cup jangan nangis,” agus sudah berpakaian lengkap, dia mengelap pipi tyara dengan sempak tyara, “lain kali kalau aku pengen, harus nurut ya, atau suamimu akan kukasih tau rekaman cinta kita berdua,” agus mengecup bibir tayra ,”aku pulang dulu ya bye...

TO BE CONTINUE
 
Wah malah tambah pov.
Tambah seru ini pasti
Apalagi tambah porsi update nya, malah tambah joooossss
 
saya suka.. saya suka... lanjutkan hu... nampaknya si tyara hamil anaknya agus deh ntar.....
 
wow..mantap

baru 2 page tp udh panjang ceritanya

lanjut suhu
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd