Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Karena Dirimu, Sinka (Season 2 dari "Paket Komplit" Sinka, Si Senior Kampus) (Part 4) (Last Part)

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
maap ya... si author lagi ada kondangan diluar kota
.
2 / 3 hari lagi, aing share



ttd

axelovers
 
Part Spesial (Part 1)

FF7dduXJ_o.jpg


Kami berdua bercengkrama cukup lama dibelakang panggung dan Sinka menghampiri kami berdua.

“Ehhhh... Ruth”

“Kak Sinka...”

“Kalian udah kenalan???” kataku

“Dia kan member juga, Rino”
“Member JKT gen 5”

“Baru tau aku, Sin”

Setelah itu, Sinka meninggalkan kami berdua dan mengurusi acara yang ada di kampus. Sementara aku masih berbincang – bincang dengan Ruth dan yang kami berdua bahas adalah koleksi – koleksi mainan ultraman dan yang lainnya.

“Ruth, kamu punya mainan ultraman apa aja?”

“Terakhir sih, Ruth beli Orb Callibur 1-set sama Orb Ring juga”

xLImNxSZ_o.jpg


“Kamu beli dimana...??? Di Jakarta kan belom ada yang jual”

“Ruth nitip sama kakak Ruth pas di Jepang”

“Boleh liat enggak kapan – kapan???”

“Boleh kok... Dateng aja ke rumah Ruth besok hari kalo kamu enggak ada jadwal kuliah”

“Besok aku enggak ada jadwal kok”
“Nanti aku kontak kamu ya”

“Iya, Rino”

Cukup lama kami berdua berbicara tentang mainan ultraman dan kami berdua melanjutkan mengisi acara kampus hingga sore hari. Setelah acara kampus selesai, Ruth berpamitan dengan aku dan Sinka untuk kembali kerumahnya.

“Sin, besok jalan yuk”

“Kemana???”

“Ya kemana aja, asal kamu seneng hehe”

“Besok aku tunggu ya, pagi jam 9 depan kamar kost kamu”

“Ok, Tuan Puteri”

-----XXX-----

Hari Sabtu, jam 8.55 pagi. Aku bersiap – siap untuk jalan – jalan dengan Sinka disebuah mall didaerah Pondok Labu. Tidak menunggu lama, suara ketukan pintu dan suara panggilan namaku terdengar dikupingku.

“Rino???”

“Sebentar, Sin...”

Setelah memakai helm dan mengeluarkan motor, aku pun memberikan helm ke Sinka untuk dipakainya. Ku lihat dia menggunakan dress kain berwarna biru tua dan ditutupi oleh seperti kemeja kain berwarna putih.

JRIAmK0H_o.jpg


“Siap pergi ya...”

“Ya, Rino”


Vrooommmmmm... Suara raungan mesin 4-silinder 636-cc dengan knalpot bermerk SC Project dan dapat memuntahkan tenaga sekitar 139-hp lebih pun berbunyi cukup kencang ketika ku nyalakan mesin motorku. Selama perjalanan, Sinka menggengam erat perutku agar tidak terjatuh.

Sekitar 1-jam lebih perjalanan dan akhirnya kami berdua pun sampai disebuah mall daerah Pondok Labu. Selama disana, kami berdua menonton bioskop, makan bersama dan bermain di area tempat bermain. Ditempat area bermain, aku dan Sinka bermain lempar bola basket dan capit boneka. Selama bermain, ku lihat keceriaan yang terpancar dari mukanya dan aku senang melihatnya. Berkali – kali ku mencoba permainan capit boneka dan boneka yang kuincar untuk kuberikan ke Sinka yang berwarna hijau muda.

“Rino... Enggak usah dipaksain”

“Demi kamu, Sin... Pasti dapet kok”

Sinka memeluk punggungnku ketika aku ingin mencoba kembali. Ketika ku mencoba ke 15-kalinya, akhirnya aku pun mendapatkan boneka yang ku incar untuk Sinka dan tidak lupa kuberikan boneka yang cukup besar itu ke dia dan kulihat dia sangat senang dengan boneka tersebut.

“Nih bonekanya” kataku yang memberikan boneka ke Sinka

“Rinoooo... Makasih yaaaaa”

Tiba – tiba dia mencium lembut bibirku. Aku pun cukup kaget dengan ciuman tersebut karena dilakukan ditempat umum.

“Sin... Ini tempat umum”

“Maaf – maaf hehe” katanya dengan ekspresi cemberut lucu

HocIYXna_o.jpg


Ku lihat dia terus memeluk boneka yang kuberikan dan kulihat jam smartwatchku sudah menunjukan pukul 1-siang.

“Sin, mau makan lagi enggak...??? Udah siang nih”

“Enggak, Rino... Aku pengen balik aja”
“Aku udah capek”

“Ok”

Kami berdua mengakhiri jalan – jalan berduadan kembali ke parkiran khusus motor yang cc diatas 400. Ketika ku ingin menyalakan mesin motor, tiba – tiba Sinka mengambil kuncinya dan memasukannya kedalam celana dalam belakangnya.

“Sin... Katanya mau balik”

“Aku pengen...” katanya yang menunjuk – nujukku dengan senyum nakalnya

Seperti tau akan maksud darinya, aku mulai mendekatkan ke Sinka. Dengan perlahan, ku peluk dia dan ku pegang dagunya dengan lembut. Aku melihat matanya yang mulai tertutup oleh kelopak matanya dan mulai ku cium bibirnya dengan lembut. Suara kecupan yang berasal dari kedua bibir kami, cukup terdengar dikuping ku. Lidahku langsung masuk kedalam rongga mulutnya dan mulai bermain dengan lidahnya.

Kedua tanganku tidak tinggal diam dan mulai meremas – remas pantatnya dan mengambil kunci motor yang berada di celana dalamnya.

“Ihhhhhh... Geli!!!!!!!!”

Sinka merasa geli karena tangan kiriku mengelus – ngelus vaginanya yang tertutup oleh pakaian dan celana dalam yang dipakainya.

“Yang penting enak kan???”

“Ehem...” katanya yang mengangguk kepalanya

Kedua tanganku mulai meremas – remas kembali pantatnya dan langsung menggendongnya ketika mendapatkan pegangan yang pas. Ku lihat dengan senyum nakalnya, ku lanjutkan lagi ciumanku ke dia. Selama 4-menit kami berdua melakukannya dan ku akhiri karena teringat dengan janji ku ke Ruth.

“Sin, udahan ya...”

“Engga apa – apa”

“Nanti lanjut di kamar kost kalo kamu mau”

“MAU!!!!!!!!!” katanya yang memukul – mukul halus dadaku

“Nanti malam ya tapi...”

Setelah itu, kami berdua melakukan perjalanan menuju kost karena aku harus mengantarkannya terlebih dahulu. Setelah mengantarkannya, aku mengembalikan helm yang dipakai Sinka ke kamar kost ku.

“Kamu mau kemana lagi, Rino???”

“Mau service rutin motor...”

“Hati – hati ya” katanya yang mencium helm yang kupakai

Aku pun kembali melanjutkan perjalanan menuju bengkel resmi motor yang berada di daerah Fatmawati. Sealma aku menunggu, aku mencoba menghubungi Ruth dan dibalasnya dan juga diberitau alamat rumahnya yang ternyata tidak jauh dari bengkel resmi motor yang ku singgahi sekarang. Selama menunggu motorku di cek, aku mendapatkan pesan dari Sinka yang berisi foto dia dengan boneka yang didapatkan oleh ku tadi siang.

W78BCaKI_o.jpg


-----XXX-----

yronDk6b_o.jpg


Setelah motorku selesai diservice, aku melanjutkan perjalanan menuju rumah Ruth dan hanya membutuhkan waktu sekitar 5-menit agar sampai dirumahnya. Ku lihat dia duduk diteras rumah sambil bermain dengan game konsolnya.

“Permisi...”

“Siapa???” kata Ruth yang menghentikan game konsolnya

“Rino, Ruth”

“Ohhh, Kak Rino... Tunggu ya”

Tidak menunggu lama, gerbang rumah dibuka dan aku memasukan motorku ke garasi rumahnya.

“Maaf ya agak lama tadi”

“Enggak apa – apa kok... Masuk, kak”

Kami berdua pun masuk kedalam rumah Ruth dan langsung menuju kamarnya. Didalam kamarnya, ku lihat poster – poster tokusatsu seperti ultraman, kamen rider, dll. Ku lihat juga koleksi – koleksi mainan dan action figure seperti ultraman dan kamen rider. Aku juga melihat kostum Ultraman Camilla yang terpajang disebelah kasur Ruth.

“Banyak banget ya koleksi punya kamu, Ruth”

“Ruth suka juga koleksi – koleksi gitu, kak”
“Ngomong – ngomong, kakak suka nonton Ultraman dari kapan?”

“Aku sih suka dari sd...”
“Kamu sendiri???”

“Dari smp, kak... Kalo sd, Ruth lebih sering nonton kamen rider sama kartun – kartun Jepang”

“Panggil nama aku aja, enggak usah pake kak”

“Iya”

Dia menawarkan diri untuk mengajakku menonton Ultraman Orb The Movie dan aku langsung setuju dengan ajakannya.

“Aku ambil minuman sebentar ya”

“Enggak usah, Ruth”

Ruth menyiapkan film yang berada dihardisk eksternalnya dan diputar filmnya di tv selebar 32-inch. Selama kami berdua menonton, aku sedikit melirik ke wajahnya yang bagiku sangat cantik untuk orang pribumi. Kami terkadang bersenda gurau disaat kami menonton, karena ada adegan lucu di film tersebut. Tiba – tiba dia memelukku karena kaget karena suara yang berasal dari film.

“Maaf, Rino... Ruth enggak sengaja”

“Enggak apa – apa kok...”

Aku mulai mengelus – ngelus rambutnya yang terurai yang menutup mukanya.

“Kamu cantik juga, Ruth... Kalo dilihat dari deket”

“Ruth jadi malu hehe...”

Aku pun mendekatkan mukaku ke mukanya dan ku kecup pipinya dengan lembut.

“Ihhhh... Kenapa???... Ruth jadi malu...”

Kulihat wajahnya yang memerah setelah ku cium pipinya dengan lembut.

“Ya aku minta maaf, Ruth... Aku enggak sengaja”

sWJ2V2C9_o.jpg


Tiba – tiba ku lihat matanya yang berbinar – binar dan mulai memejamkan matanya dan mukanya mendekati mukaku. Aku langsung mencium bibirnya dengan lembut. Ku rasakan ciuman yang berasal dari bibirnya, sama rasanya yang kurasakan ketika berciuman dengan Rona. Aku terus mencium bibirnya dengan lembut dan ku elus – elus rambutnya.

Suara handphoneku berbunyi ketika aku terus mengecup bibirnya yang indah itu. Aku berhenti sejenak dan ku lihat notifikasi aplikasi chat yang berasal dari Rona.

“Rona???”




Bersambung...
 
Terakhir diubah:
Wah, akhirnya ada juga yang jadiin member non-mainstream kayak Ruth sebagai tokoh di cerita
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd