Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Investasi Asing

Makasih udah update lebih cepat hu. Tulisannya rapi banget dan ga buru buru. Detail berupa nama orang, nama perusahaan, dll serta proses pelan menuju "inti" ini yang bikin ceritanya berasa real.

Walau pindah page nya agak pelan mudah mudahan ga patah semangat ya hu.

"Setiap orang berlari dengan tempo yang berbeda"
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Suka sama cerita suhu, yg mengeksplore pejabat/publik figure binor berjilbab. Disaat yg lain berfantasy ma idol grub/artis muda suhu berani berfantasy dengan mereka yg lebih tua. Pokoknya joss dah. Ane dukung ampe ceritanya kelar
 
Lanjut lagi huu....

Selasa pagi (3/05) tak ada yang berbeda dengan aktivitas sebelum berangkat kerja. Hanya saja semangatku kali ini sangat membara di dalam dada. Aku menjaga mood sebaik mungkin agar hasil meeting hari ini bisa menentukan rencana kerjasama menjadi lebih realistis bagi perusahaan yang kupimpin. Untuk mempertegas harapan itu Aku dandan secantik mungkin. Beberapa model pakaian hijab kucoba hingga kutemukan salah satunya. ‘’Aduhh kok rada ketat sih,’’ gumamku. Memang outfit yang kukenakan ini adalah hadiah ulang tahun dari Mas Joko lima tahun lalu. Tentu sudah tak lagi muat lagi dengan bagian pantat dan dadaku yang tambah montok. ‘’Ah, biarin aja lah. Toh siapa juga yang berani macem-macem,’’ jawabku cuek. Kemudian Aku berjalan keluar kamar menuju garasi mobil. ‘’Wah Umi cakep bener. Semoga beruntung meetingnya,’’ sapa Mas Joko sambil mengecup dahiku. Lalu kami berdua berpisah arah ke tempat kerja masing-masing.

Begitu mobil kuparkir, Nurul menghampiri seraya membukakan pintu. ‘’Maaf bu silakan,’’ jawab sekretarisku sopan. ‘’Terimakasih, ada apa Nurul kok buru-buru gitu?’’ tanyaku. ‘’Oh tidak apa-apa Bu Direktur, Nurul mau menyerahkan materi yang kemarin Ibu suruh saya kerjakan,’’ jawab dia. Aku teringat bahwa hari ini adalah hari kedua sejak meeting yang lalu. Artinya ini kesempatan terakhir memaksimalkan negosiasi kerjasama dengan Pak Rob. ‘’Baik, ayo ke ruangan Ibu sebentar,’’ kataku mengajak Nurul. Di dalam ruangan Dirut Aku menyusun kembali berkas yang kudapat dari sekretaris. Hampir 30 menit disana menenangkan diri dan berusaha fokus. Lagi-lagi, bayangan Pak Rob mengusik pikiranku. Tapi aku tak peduli, ini harus diselesaikan sekarang juga. Antara berhasil atau gagal.

‘’Hello Pak Rob. How do you do?’’ sapaku ramah lalu berjabat tangan di ruang meeting. ‘’Okay..quite good. How about you? Ohh I see..you’re always gorgeous ya,’’ katanya berkelakar memuji penampilanku. Menurutku sedikit saling melempar pujian adalah hal bagus. Lebih baik mencairkan suasana demi mencapai tujuan deal dengan Pak Rob. Meeting pun dimulai dan sayangnya Pak Rob melupakan sesuatu yakni dokumen kerangka acuan kerja. Menurutnya pasti tertinggal dalam kopor di kamar hotelnya. Karena gugup dia sulit memutuskan bagaimana selanjutnya. ‘’Could we still do this meeting in my place?’’ tanyanya padaku. ‘’Sure if you feel convenient,’’ balasku. Sehingga mereka meminta maaf dan mohon izin mengajakku serta Nurul ke Hotel tempat Pak Rob menginap.

Selama perjalanan yang panas tadi akhirnya Aku merasakan hawa sejuk di ruang pertemuan hotel. Pak Rob memberitahuku bahwa pakaianku sedikit basah karena keringat. Walhasil lekukan tubuhku makin terlihat jelas dan sangat erotis. Saat ingin pergi ke toilet, Pak Rob melarangku karena tak pantas seorang Dirut perusahaan besar mendapatkan pelayanan yang rendah. ‘’Please come to my room in order to change your clothes. Im on your side’’ katanya untuk mengantarku. Dia mempersilakan Aku masuk kamar tipe deluxenya. ‘’Aku tak heran kamar ini dengan mudah disewa orang sekelas Pak Rob’’, kataku dalam hati.

Kulepas satu persatu pakaian basahku. Lalu bra warna merah tua ini. Tetapi, tidak dengan hijabnya. Tiba-tiba pintu kamar ini terbuka dan Pak Rob masuk. ‘’Wooow…wow sorry Widya. I thought you in bathroom,’’ seloroh Pak Rob sambil menutup sebagian wajahnya. Aku pun kaget dan malu bukan kepalang. Sontak ku gunakan selimut kamar yang ada untuk membalut tubuh sintal ini. Kutatap wajah Pak Rob sebagai kode untuk keluar dari kamar. Namun dia semakin mendekat dan mencoba mendekapku. Dengan sekali rangkulannya, tubuhku dibuat tenggelam oleh pria 69 tahun itu. Kemudian dia kembali ingin menciumku. Namun sekuat tenaga Aku tahan. ‘’No..no don’t do this. I have to married!!,’’ teriakku yang sia-sia karena terdekap kuat.

Segala upayaku tak bisa menandingi ‘’bison tua’’ yang tengah birahi ini. Tubuhku didorongnya terlentang di atas ranjang. Tapi Aku berusaha bangkit lagi dan ingin berlari. Alih alih memberikan jalan untukku, Pak Rob justru memelorotkan celananya hingga benda yang sempat membuat penasaran itu tergolek keluar. Ohh Tuhan, sesaat Aku melongok melihat penis gemuk nan panjang milik Pak Rob terjuntai. Lalu dikocoknya pelan hingga menegak bak tongkat bisbol.

Tak lama kemudian dia menghampiriku yang hanya berselimut lemah tak berdaya. Sangat takut membayangkan jika sampai diperkosa oleh bule bejat tersebut. ‘’Jangan..jangan Pak Rob, Aku mohon stop it,’’ rengekku memelas. Pak Rob tak menggubrisnya dan tetap menaiki tubuhku. ‘’Suck it baby. Im falling in love with you Widya,’’ ceracaunya.

Tak ada pilihan lain bagiku. Terpaksa melayaninya atau dianiaya. Air mataku tak terbendung ketika pria bule itu menjamah payudaraku. Sementara hatiku hancur telah dinodai orang yang bukan suami sendiri, Pak Rob tampak gemas dengan ‘’mainan baru’’ buatan Indonesia. Tak henti-hentinya dia meremas buah dada montok milikku. Berkali-kali pula puting susu silih berganti ia sedot. ‘’I like Indonesian milf. You taste sweet honey,’’ bisiknya. Kata-kata itu seakan sebuah pembuktian dari rasa penasaran terhadap ‘’barang bule’’ yang kurasakan selama ini. ‘’Apakah ini karma, Tuhan?’’ sesalku dalam hati. Namun realita telah berkata demikian. Apa yang telah dimulai harus diselesaikan. Tak peduli lagi seorang Dirut atau hijaber terhormat sepertiku bisa terperosok dalam skandal seks. Kemudian Pak Rob menggendongku ke sebuah kursi disebelah kiri ranjang.

Perlahan-lahan perbuatan Pak Rob membuatku terlena dari rasa penolakan dan benci. Dia sekan tahu keinginan wanita untuk dipuaskan lebih dahulu. Tidak seperti Mas Joko yang cenderung suka diservis untuk dirinya sendiri. Kini mulut Pak Rob tengah mencicipi hidangan pembuka pada vaginaku. Dia makin senang lantaran area sekitar lubang surgawi itu bersih karena kebiasaanku mencukur rambut kemaluan secara berkala. Dengan rakusnya, Pak Rob melibas seluruh permukaan vaginaku. Tak ayal kelakuannya itu menimbulkan rangsangan yang luar biasa nikmat. Hampir-hampir kelopak mataku sulit terbuka akibat gelora birahi yang intens.

‘’Ohhh….ohhh..oohhm,’’ lenguhanku mengejang pada orgasme pertama. ‘’Cruup..crup…crup,’’ begitulah Pak Rob menyeruput habis cairan cinta yang keluar dari vagina yang berkedut-kedut.

Tak berhenti disini. Tubuhku yang lemas karena orgasme tadi dibangunkan dalam posisi bertekuk lutut. Kini aku tau apa yang diinginkannya saat penis Pak Rob mengacung tepat di depan wajahku. ‘’Suck it babe. Let me feel your slutty mouth,’’ pintanya sembari membuka mulutku. Baru kali ini seorang laki-laki melecehkan aku dengan panggilan slutty. Namun, itu menaikkan gairah dan membuatku binal. ‘’Hoopff…hhmmm,’’ suapan pertama pada helm bajanya kulakukan.


‘’Ohhhm great sucking. Good girl,’’ erangnya menikmati pijatan bibirku. ‘’Ohh hey guys come to join us,’’ kata Pak Rob. ‘’Appaaa!’’ batinku tersentak saat dua pria seukurannya datang dan langsung menyodorkan kejantanan tipe alfa mereka. ‘’Ssst,,don’t be scare of me. Its gonna be the sweetest memories of us,’’ kata pria berambut khas militer yang tak kuketahui namanya itu.

Sah sudah aku menjadi sex toy mereka bertiga. Mulutku mengulum tiga penis itu bergiliran. Begitu pula kedua tanganku tak henti-henti mereka bimbing mengocok batang berurat tersebut. ‘’Smile babe. Give us Indonesia pretty face,’’ rayu Pak Rob turut merapihkan jilbabku. Dengan canggung Aku menuruti permintaan Pak Rob. Sontak dia memberikan pujiannya kembali. ‘’OMG, that’s we want now. Good girl,’’ kata dia dengan nada puas.


Suara-suara lenguhan mereka mulai memenuhi ruangan kamar ini. Keriuhan mereka terdengar bagai kicauan burung yang saling bersautan satu sama lain. Hingga Pak Rob menyudahi ritual blowjobku dan memulai fase intercourse.

Dia kembali membopong tubuh sintalku ke tepian ranjang dan membuka lebar kedua kaki yang mulai terasa pegal karena cukup lama bertekuk lutut saat oral seks tadi. ‘’Look at this pussy. Won’t you guys slide that cock in to it? Madam youre so fucking sexy..hehe,’’ seloroh Pak Rob kepada kedua rekannya. ‘’Of course we want to so bad,’’ sahut keduanya kompak. Tunggu lanjutannya....:beer:
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Mantap suhu. Salut ama suhu yg ampe niat ngedit mulustrasi

Masukan dikit suhu. Englishnya sedikit diperbaiki. Masih ada yang miss

Makasi suhu..
 
BAHAHAHAHAHAHAAHAH gantung bangett bangkeee, tapi keren huu mulustruasinya PAS
 
landjoet lagi hu. Ini cerita terakhir tp bukan om berakhir bikin yang lain lagi. Trims buat kritik maupun apresiasi suhu2 sekalian. Om yakin masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. :beer:

Setelah melumuri kepala penisnya dengan ludah, Pak Rob mulai mendorong barangnya masuk. Ini memang pengalaman seks pertamaku dengan bule. Walaupun usiaku terbilang senior soal bercinta, namun sensasi malam pertama datang kembali. Rasa perih terasa saat kepala penis Pak Rob menyeruak saluran peranakan ini. Otot dinding vaginaku otomatis menjadi lebih kuat mencengkeram benda asing tersebut. ‘’Ohhh God…,’’ lenguhku bereaksi atas penetrasi Pak Rob yang semakin jauh menyentuh bagian terdalam. Aku memekik saat merasa ujung penisnya menyentuh bibir rahim. ‘’Gila..gimana ini?,’’ rasa khawatirku saat akan digilir tiga orang. Gerakan pinggul Pak Rob makin rancak seiring cukupnya pelumas dari vaginaku. Rasa sakit yang kurasa diawal kini berganti sangat nikmat. Dia dilanda rasa yang sama sepertiku hingga menggigil. Namun keringat Pak Rob bercucuran. Tak lama, bergegaslah dia mencabut penisnya dan memerintahku membuka mulut. Sejurus kemudian semprotan sperma kental tumpah ruah diatas juluran lidahku. ‘’Hoooooh,,takeee thiss!,’’ dengusnya lalu tumbang. Ya! satu orang telah kubuat tak berdaya. Tersisa dua lagi.


Tak kusangka berkurangnya pasukan tersebut tak menurukan intensitas seks. Sebaliknya hal diluar akal sehat terjadi. Mereka mengapitku dari atas dan bawah. Lalu, menyusupkan penis mereka di vagina dan anal bersamaan. Double penetrated!!

‘’Aaaawww sakkiitt ahhk,’’ teriakku dengan ditutupi tangan mereka. Yang kutahu mereka jelas tak peduli reaksiku. Justru keduanya meringis bangga. ‘’Woohoo, here we go. You can do this babe, come on!’’ sorak mereka diiringi gerakan menusuk silih berganti. Tetapi hal itu seakan merobek kedua lubangku. Sakit yang luar biasa. ‘’Please stoppp,,It’s so hurt..huhuhu,’’ pintaku hingga menangis. Akhirnya para bule bejat itu menurutinya. Mereka Nampak kesal tak bisa menuntaskan ide gilanya itu.

Sekarang si rambut militer melakukan posisi doggy style. Sedang seorang lagi berbaring di depanku dan menunggu servis sepongan.

Selama posisi ini, si rambut militer menggenjotku begitu giat. Tak butuh waktu lama orgasme keduaku melanda sangat kuat. Bahkan tak mampu kubendung hingga meleleh keluar. ‘’Oh my..oh myyyyy ahhkkk,’’ lenguhku mengejannn!!
‘’Hhhmm nice one. Bring that out babe,’’ katanya senang. Kemudian giliran pria yang kusepong tadi unjuk gigi. Dia memeragakan posisi woman on top dan bluub…tak sulit lagi penis gedenya menerobos masuk vaginaku. Seakan tak memberiku kesempatan bernafas, si berewok itu langsung memompa cepat pistonnya. Bahkan super cepat sampai vaginaku terasa panas.
Berbagai gaya bergantian dipraktikan. ‘’Ohh.ohhh…ohh…stop…stoppp awwkhh!,’’ pekikku mendapatkan orgasme ketiga. Dan luberlah cairan cintaku dan melumuri sekujur penis bule itu.


Tiga bule biadab itu benar-benar menghabiskan segalanya dariku. Serangan penisnya yang bertubi-tubi membuat diriku bak ikan koi kecil di dataran kering, lemah tak berdaya. Setelah mati-matian vaginaku digempur, saatnya mereka antiklimaks yaitu ejakulasi. Pak Rob yang kalah di ronde pertama memegangi tubuhku yang lunglai. Ia tengadahkan wajahku untuk siap menampung semprotan pejuh dari dua kawannya. ‘’Ahhh…ahhh…ahhhh cumming!,’’ dengus keduanya. Aku hanya pasrah gumpalan cairan sperma mereka membalur hampir separuh wajahku.

‘’Yeeahh, so sexy with these cums on your face,’’ kata mereka.

Dengan sisa tenaga Aku berjalan ke kamar mandi tanpa memedulikan percakapan mereka. Dari cermin kulihat kehormatanku hancur berkeping-keping. Tubuhku sangat kotor dengan dosa. Apalagi dengan martabatku sebagai Dirut Pertamina. Sudah pasti ada di titik terendah sepanjang hidup. Tangisku pecah sejadi-jadinya bersama rintik air shower yang jatuh membasuh setiap jengkal kotoran yang melekat. Namun dibalik hal tragis ini setidaknya masih ada kehormatan perusahaan yang bisa kuperjuangkan. Yaitu deal bekerjasama dengan perusahaan Bright energy.

Setelah menenangkan diri kuhampiri Pak Rob dan memaksanya memberi timbal balik setimpal atas pemerkosaan ini. ‘’Deal or die?!’’ ancamku kepadanya. ‘’Whooa hoho, easy sweetheart. I committed to deal this cooperation for you Madam Widya hehe…,’’ jawabnya meremehkan. Lalu kutandatangani kerangka kerja sama pada dokumen mereka sebagai langkah awal kepastian komitmen Pak Rob tersebut. ‘’Ok I leave!!’’ bentakku karena sikap meremehkan mereka. Langkahku kupercepat seolah ingin segera meninggalkan tepat kotor ini. ‘’Bagaimana Bu Direktur?’’ Tanya sekretarisku. ‘’Kita sepakat, ayo kita pergi,’’ jawabku singkat. Kusuruh Nurul mengantarku pulang dengan alasan kurang sehat. Huuufff, aku lega bisa meninggalkan hotel tersebut. Sesaat Nurul menutup pintu mobil dia mengatakan pertanyaan yang sama ‘’Bagaimana Bu Direktur’’. ‘’Bukankah sudah Ibu jawab tadi, ada apa denganmu?’’ selidikku agak jengkel. ‘’Mmm mma…maafkan Nurul Bu. Tadi rekan Pak Robert memaksa Saya lihat rekaman Ibu selama di kamar hotel,’’ katanya dengan nada bergetar takut. APAAAAA !!!! Apakah ini sabotase?! [TAMAT]
 
Terakhir diubah:
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd