PROLOG
-----------------
Bagi Kalian penikmat komik/film X-Men, tentunya tidak asik lagi dengan karakter Mystique. Ya, salah satu mutant perempuan yang mempunyai kekuatan transformasi (shape-shifting). Uniknya, Mystique bisa bertransformasi menjadi siapapun, sebut saja. Pria atau wanita, suara, bentuk tubuh, tinggi badan, bahkan pakaian yang dikenakan. Kekuatan ini tentunya sangat berguna dan efisien sekali. Begitulah gambaran kekuatan yang kumiliki. Sama seperti Mystique, hanya bedanya Aku Lelaki dan Aku tidak biru. Kekuatanku juga lebih sempurna. Aku tidak hanya bisa berubah bentuk menjadi manusia, melainkan segala wujud.
Ini bukan cerita X-Men dan Aku bukanlah mutant. Namaku Kenny, some Average Boy. Ya, semua tentang diriku adalah rata-rata. Mulai dari penampilan, kepinaran, dan sebagainya. Setidaknya, penampilan rata-rata ini adalah wujudku sampai akhirnya Aku SD kelas 3. Ya pada saat itulah Aku menemukan kekuatanku. Waktu itu Aku menonton salah satu tayangan televisi Anak dengan menampilkan jagoan super dengan kekuatan super. Aku memejamkan mata dan membayangkan menjadi dirinya, dan Voila! Seketika membuka mata, Aku menjadi pahlawan di dalam Film. Jadi Hanya tinggal membayangkan dengan sungguh-sungguh dan Aku bisa menjadi apa yang Kuinginkan. Hanya sesimpel itu mekanismenya. Awalnya kekuatan ini hanya kugunakan untuk bermain-main, Namun semakin dewasa Aku menyadari kekuatan ini sangatlah hebat dan bisa dipakai untuk keperluan lain. Awalnya kekuatanku kugunakan hanya untuk tujuan baik seperti menjadi orang yang sudah meninggal untuk melepas rindu, menyamar sebagai kru untuk masuk ke konser, dll. Namun akhirnya bayak hal yang merubah pikiranku semakin Aku mengenal dunia. Kekuatan untuk kebaikan? Hal itu hanya ada di komik. Inilah dunia nyata.
Berikut adalah ceritaku dan kekuatanku yang unik ini.
CHAPTER 1
-----------------
Pengalaman cabulku, adalah saat ketika Aku masih SMA kelas 3. Hari itu hari libur dan Aku bosan sekali di rumah. Dari rasa bosan tersebut timbulah rasa iseng. Aku beranjak dari tempat tidurku dan segera pergi ke kolam renang terdekat. Tujuannya? Tentunya kalian sudah tahu. Mengintip. Di dekat rumahku ada sebuah kolam renang dan daerah rumahku adalah kawasan elit. Jadi kebayang kan siapa saja yang berenang disini.
“Woi Mau kemana Lo?” Sela Kakakku saat Aku turun dan hendak pergi ke Kolam renang.
“Ehmm.. Mau ke rumah temen Ce..” Kataku Bohong. Ya tentunya pada gak percaya kalau Aku ke kolam renang.
“Tumben aja Lo libur-libur gini pergi, biasanya nge game di kamar. Yaudah sono!” Kata Kakakku.
Akupun langsung pergi. Bertemu dengan Ce Nina, Aku jadi mempunyai ide bagus. Ya, Aku akan menyamar jadi dirinya hari ini. Menurutku Kakakku ini termasuk cewek yang hot. Cantik, seksi, dan baik hati. Tapi Aku adiknya, tentunya tidak ada pikiran seperti itu. Keluar dari pintu rumah, Aku langsung menuju mobil. Disana Aku segera berubah menjadi kakakku. Memejamkan Mata, dan Voila! Aku adalah Ce Nina. Rambut panjangnya, badannya yang kurus, dadanya yang lumayan besar, bahkan baju yang terakir ia kenakan. Kaos santai bewarna kuning dan celana pendek. Akupun langsung memacu mobilku menuju kolam renang.
Sesampainya disana, Aku langsung menuju Kamar ganti perempuan. Awalnya tentu saja deg-degan. Karena ini pengalaman pertamaku masuk kesini. Dengan langkah pelan tapi pasti, Akupun masuk. Ternyata tidak apa-apa. Ya tentu saja, Dalam wujud Ce Nina ini tentunya tidak akan jadi masalah. Suasana di ruang ganti ini sungguh indah. Beda dengan ruang ganti pria. Disini wangi dan bersih. Belum lagi pemandangan yang kulihat. Memang tepat datang jam segini, karena sedang ada ekskul renang mahasiswi di Kampus dekat Rumahku. Perempuan berusia sekitaran 20-24 tahun semua menurut perkiraanku. Tapi tak banyak juga pengunjung diluar kampus.
Aku langsung menuju ke sebuah bilik dan mengganti baju disana. Aku mempunyai ide gila. Ya, Aku akan membuka bajuku dan dengan telanjang bulat, Aku akan berjalan santai saja di dalam kamar ganti yang penuh cewek-cewek cantik. Aku segera melepas pakaianku. Dari kaos, celana, bra, dan celana dalam. Aku memalingkan tubuhku ke kaca. Astaga. Cantiknya. Ce Nina yang pertama kali kulihat tanpa busana. Dadanya Bulat dan tidak terlalu besar, perutnya rata dan bagus, dan memeknya yang berbulu lebat. Jika Aku dalam wujud Kenny, maka Aku pasti akan langsung terangsang. Anehnya, dalam wujud ini Akupun terangsang melihat pantulan tubuh Ce Nina di kaca. Kurasakan lembab sedikit di memekku. Aku berjanjak keluar dari bilik tersebut tanpa busana dan berjalan santai saja keliling ruang ganti perempuan. Semua mata tertuju padaku. Mereka semua masih menggunakan handuk, ada yang masih menggunakan pakaian renangnya. Cewek-cewek mahasiswa itu semuanya melihatku dengan wujud Nina yang sedang telanjang.
“Astaga..” Bisik kaget seorang mahasiswi berkacamata yang hendak melepas baju renangnya. Entah kagum atau kaget. Aku cuek saja dan berkeliling dengan santai. Hal ini merangsangku anehnya.
“Nina!” Ada seorang yang menepuk pundaku dari belakang. Ya, Aku mengenalnya. Ia adalah Ce Devi, teman Ce Nina dan tetanggaku seberang rumah. “Lo ngapain gila? Nih Andukan dulu” katanya sambil menyerahkan handuknya.
“I.. Iya.. Tadi Gue lagi nyari sabun buat dipinjem..”
“Ya setidaknya handukan lah! Malu-maluin tau” Kata Ce Devi agak berteriak. Ce Devi sendiri sepertinya juga baru datang.
Ah Sungguh sial. Padahal Aku tidak berharap bertemu dengan siapapun yang kukenal disini dan hendak melanjutkan permainan nakalku terhap tubuh Ce Nina. Sekarang Aku harus membuat alasan yang baik kepada Ce Devi.
BERSAMBUNG
*Pics Devi diupload di episode berikutnya
