Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Status
Thread ini sudah dikunci moderator, dan tidak bisa dibalas lagi.
Bimabet
kesetiaan seorang istri yang selalu disakiti

Pada tahun 1971 surat kabar New York Post menulis kisah nyata tentang
seorang pria yang hidup di sebuah kota kecil di White Oak, Georgia, Amerika.
Pria ini menikahi seorang wanita yang cantik dan baik, sayangnya dia tidak
pernah menghargai istrinya. Dia tidak menjadi seorang suami dan ayah yang
baik. Dia sering pulang malam- malam dalam keadaan mabuk, lalu memukuli anak dan isterinya.

Satu malam dia memutuskan untuk mengadu nasib ke kota besar, New York. Dia mencuri uang tabungan isterinya, lalu dia naik bis menuju ke utara, ke kota
besar, ke kehidupan yang baru. Bersama-sama beberapa temannya dia memulai
bisnis baru. Untuk beberapa saat dia menikmati hidupnya. Sex, gambling,
drug. Dia menikmati semuanya.

Bulan berlalu. Tahun berlalu. Bisnisnya gagal, dan ia mulai kekurangan uang.
Lalu dia mulai terlibat dalam perbuatan kriminal. Ia menulis cek palsu dan
menggunakannya untuk menipu uang orang. Akhirnya pada suatu saat naas, dia
tertangkap. Polisi menjebloskannya ke dalam penjara, dan pengadilan
menghukum dia tiga tahun penjara.

Menjelang akhir masa penjaranya, dia mulai merindukan rumahnya. Dia
merindukan istrinya. Dia rindu keluarganya. Akhirnya dia memutuskan untuk menulis surat kepada istrinya, untuk menceritakan betapa menyesalnya dia. Bahwa dia masih mencintai isteri dan anak-anaknya.

Dia berharap dia masih boleh kembali. Namun dia juga mengerti bahwa mungkin sekarang sudah terlambat, oleh karena itu ia mengakhiri suratnya dengan menulis, "Sayang, engkau tidak perlu menunggu aku.

Namun jika engkau masih ada perasaan padaku, maukah kau nyatakan?

Jika kau masih mau aku kembali padamu, ikatkanlah sehelai pita kuning
bagiku, pada satu-satunya pohon beringin yang berada di pusat kota. Apabila
aku lewat dan tidak menemukan sehelai pita kuning, tidak apa-apa. Aku akan
tahu dan mengerti. Aku tidak akan turun dari bis, dan akan terus menuju
Miami. Dan aku berjanji aku tidak akan pernah lagi menganggu engkau dan
anak-anak seumur hidupku."

Akhirnya hari pelepasannya tiba. Dia sangat gelisah. Dia tidak menerima
surat balasan dari isterinya. Dia tidak tahu apakah isterinya menerima
suratnya atau sekalipun dia membaca suratnya, apakah dia mau mengampuninya?

Dia naik bis menuju Miami, Florida, yang melewati kampung halamannya, White
Oak. Dia sangat sangat gugup. Seisi bis mendengar ceritanya, dan mereka
meminta kepada sopir bus itu, "Tolong, pas lewat White Oak, jalan pelan-
pelan...kita mesti lihat apa yang akan terjadi..."

Hatinya berdebar-debar saat bis mendekati pusat kota White Oak. Dia tidak berani mengangkat kepalanya. Keringat dingin mengucur deras.

Akhirnya dia melihat pohon itu. Air mata menetas di matanya...

Dia tidak melihat sehelai pita kuning...

Tidak ada sehelai pita kuning....

Tidak ada sehelai......

Melainkan ada seratus helai pita-pita kuning....bergantungan di pohon
beringin itu...Ooh...seluruh pohon itu dipenuhi pita kuning...!!!!!!!!!!!!

*

Kisah nyata ini menjadi lagu hits nomor satu pada tahun 1973 di Amerika.
Sang sopir langsung menelpon surat kabar dan menceritakan kisah ini. Seorang
penulis lagu menuliskan kisah ini menjadi lagu, "Tie a Yellow Ribbon Around
the Old Oak Tree", dan ketika album ini di-rilis pada bulan Februari 1973,
langsung menjadi hits pada bulan April 1973.
 
BELAJAR MENCINTAI DENGAN KETULUSAN HATI​

Kehidupan pernikahan kami awalnya baik-baik saja menurutku. Meskipun menjelang pernikahan selalu terjadi konflik, tapi setelah menikah Mario tampak baik dan lebih menuruti apa mauku.

Kami tidak pernah bertengkar hebat, kalau marah dia cenderung diam dan pergi ke kantornya bekerja sampai subuh, baru pulang ke rumah, mandi, kemudian mengantar anak kami sekolah. Tidurnya sangat sedikit, makannya pun sedikit. Aku pikir dia workaholic.

Dia menciumku maksimal 2x sehari, pagi menjelang kerja, dan saat dia pulang kerja, itupun kalau aku masih bangun. Karena waktu pacaran dia tidak pernah romantis, aku pikir, memang dia tidak romantis, dan tidak memerlukan hal-hal seperti itu sebagai ungkapan sayang.

Kami jarang ngobrol sampai malam, kami jarang pergi nonton berdua, bahkan makan berdua di luarpun hampir tidak pernah. Kalau kami makan di meja makan berdua, kami asyik sendiri dengan sendok garpu kami, bukan obrolan yang terdengar, hanya denting piring yang beradu dengan sendok garpu.

Kalau hari libur, dia lebih sering hanya tiduran di kamar, atau main dengan anak-anak kami, dia jarang sekali tertawa lepas. Karena dia sangat pendiam, aku menyangka dia memang tidak suka tertawa lepas.

Aku mengira rumah tangga kami baik-baik saja selama 8 tahun pernikahan kami. Sampai suatu ketika, disuatu hari yang terik, saat itu suamiku tergolek sakit di rumah sakit, karena jarang makan, dan sering jajan di kantornya, dibanding makan di rumah, dia kena typhoid, dan harus dirawat di RS, karena sampai terjadi perforasi di ususnya.

Pada saat dia masih di ICU, seorang perempuan datang menjenguknya. Dia memperkenalkan diri, bernama Meisha, temannya Mario saat dulu kuliah.

Meisha tidak secantik aku, dia begitu sederhana, tapi aku tidak pernah melihat mata yang begitu cantik seperti yang dia miliki. Matanya bersinar indah, penuh kehangatan dan penuh cinta, ketika dia berbicara, seakan-akan waktu berhenti berputar dan terpana dengan kalimat-kalimatnya yang ringan dan penuh pesona.

Setiap orang, laki-laki maupun perempuan bahkan mungkin serangga yang lewat, akan jatuh cinta begitu mendengar dia bercerita.

Meisha tidak pernah kenal dekat dengan Mario selama mereka kuliah dulu, Meisha bercerita Mario sangat pendiam sehingga jarang punya teman yang akrab.

5 bulan lalu mereka bertemu, karena ada pekerjaan kantor mereka yang mempertemukan mereka. Meisha yang bekerja di advertising akhirnya bertemu dengan Mario yang sedang membuat iklan untuk perusahaan tempatnya bekerja.

Aku mulai mengingat-ingat 5 bulan lalu ada perubahan yang cukup drastis pada Mario, setiap mau pergi kerja, dia tersenyum manis padaku, dan dalam sehari bisa menciumku lebih dari 3x.

Dia membelikan aku parfum baru, dan mulai sering tertawa lepas. Tapi di saat lain, dia sering termenung di depan komputernya. Atau termenung memegang Hp-nya. Kalau aku tanya, dia bilang, ada pekerjaan yang membingungkan.

Suatu saat Meisha pernah datang pada saat Mario sakit dan masih dirawat di RS. Aku sedang memegang sepiring nasi beserta lauknya dengan wajah kesal, karena Mario tidak juga mau aku suapi. Meisha masuk kamar, dan menyapa dengan suara riangnya,

“Hai Rima, kenapa dengan anak sulungmu yang nomor satu ini? Tidak mau makan juga? Uhh dasar anak nakal, sini piringnya, lalu dia terus mengajak Mario bercerita sambil menyuapi Mario, tiba-tiba saja sepiring nasi itu sudah habis di tangannya. Dan aku tidak pernah melihat tatapan penuh cinta yang terpancar dari mata suamiku, seperti siang itu, tidak pernah seumur hidupku yang aku lalui bersamanya, tidak pernah sedetikpun!”

Hatiku terasa sakit, lebih sakit dari ketika dia membalikkan tubuhnya membelakangi aku saat aku memeluknya dan berharap dia mencumbuku.

Lebih sakit dari rasa sakit setelah operasi caesar ketika aku melahirkan anaknya. Lebih sakit dari rasa sakit, ketika dia tidak mau memakan masakan yang aku buat dengan susah payah.

Lebih sakit daripada sakit ketika dia tidak pulang ke rumah saat ulang tahun perkawinan kami kemarin. Lebih sakit dari rasa sakit ketika dia lebih suka mencumbu komputernya dibanding aku.

Tapi aku tidak pernah bisa marah setiap melihat perempuan itu.

Meisha begitu manis, dia bisa hadir tiba-tiba, membawakan donat buat anak-anak, dan membawakan ekrol kesukaanku.

Dia mengajakku jalan-jalan, kadang mengajakku nonton.

Kali lain, dia datang bersama suami dan ke-2 anaknya yang lucu-lucu.

Aku tidak pernah bertanya, apakah suamiku mencintai perempuan berhati bidadari itu? Karena tanpa bertanya pun aku sudah tahu, apa yang bergejolak di hatinya.

Suatu sore, mendung begitu menyelimuti Jakarta, aku tidak pernah menyangka, hatikupun akan mendung, bahkan gerimis kemudian.

Anak sulungku, seorang anak perempuan cantik berusia 7 tahun, rambutnya keriting ikal dan cerdasnya sama seperti ayahnya. Dia berhasil membuka password email Papa nya, dan memanggilku, “Mama, mau lihat surat papa buat tante Meisha?”

Aku tertegun memandangnya, dan membaca surat elektronik itu,

Dear Meisha,

Kehadiranmu bagai beribu bintang gemerlap yang mengisi seluruh relung hatiku, aku tidak pernah merasakan jatuh cinta seperti ini, bahkan pada Rima. Aku mencintai Rima karena kondisi yang mengharuskan aku mencintainya, karena dia ibu dari anak-anakku. Ketika aku menikahinya, aku tetap tidak tahu apakah aku sungguh-sungguh mencintainya. Tidak ada perasaan bergetar seperti ketika aku memandangmu, tidak ada perasaan rindu yang tidak pernah padam ketika aku tidak menjumpainya.

Aku hanya tidak ingin menyakiti perasaannya. Ketika konflik-konflik terjadi saat kami pacaran dulu, aku sebenarnya kecewa, tapi aku tidak sanggup mengatakan padanya bahwa dia bukanlah perempuan yang aku cari untuk mengisi kekosongan hatiku. Hatiku tetap terasa hampa, meskipun aku menikahinya. Aku tidak tahu, bagaimana caranya menumbuhkan cinta untuknya, seperti ketika cinta untukmu tumbuh secara alami, seperti pohon-pohon beringin yang tumbuh kokoh tanpa pernah mendapat siraman dari pemiliknya.

Seperti pepohonan di hutan-hutan belantara yang tidak pernah minta disirami, namun tumbuh dengan lebat secara alami. Itu yang aku rasakan.

Aku tidak akan pernah bisa memilikimu, karena kau sudah menjadi milik orang lain dan aku adalah laki-laki yang sangat memegang komitmen pernikahan kami. Meskipun hatiku terasa hampa, itu tidaklah mengapa, asal aku bisa melihat Rima bahagia dan tertawa, dia bisa mendapatkan segala yang dia inginkan selama aku mampu.

Dia boleh mendapatkan seluruh hartaku dan tubuhku, tapi tidak jiwaku dan cintaku, yang hanya aku berikan untukmu. Meskipun ada tembok yang menghalangi kita, aku hanya berharap bahwa engkau mengerti, you are the only one in my heart.

Yours,

Mario


Mataku terasa panas. Jelita, anak sulungku memelukku erat.

Meskipun baru berusia 7 tahun, dia adalah malaikat jelitaku yang sangat mengerti dan menyayangiku.

Suamiku tidak pernah mencintaiku.

Dia tidak pernah bahagia bersamaku.

Dia mencintai perempuan lain.

Aku mengumpulkan kekuatanku.

Sejak itu, aku menulis surat hampir setiap hari untuk suamiku.

Surat itu aku simpan di amplop, dan aku letakkan di lemari bajuku, tidak pernah aku berikan untuknya.

Mobil yang dia berikan untukku aku kembalikan padanya.

Aku mengumpulkan tabunganku yang kusimpan dari sisa-sisa uang belanja, lalu aku belikan motor untuk mengantar dan menjemput anak-anakku.

Mario merasa heran, karena aku tidak pernah lagi bermanja dan minta dibelikan bermacam-macam merek tas dan baju. Aku terpuruk dalam kehancuranku. Aku dulu memintanya menikahiku karena aku malu terlalu lama pacaran, sedangkan teman-temanku sudah menikah semua. Ternyata dia memang tidak pernah menginginkan aku menjadi istrinya.

Betapa tidak berharganya aku. Tidakkah dia tahu, bahwa aku juga seorang perempuan yang berhak mendapatkan kasih sayang dari suaminya? Kenapa dia tidak mengatakan saja, bahwa dia tidak mencintai aku dan tidak menginginkan aku? Itu lebih aku hargai daripada dia cuma diam dan mengangguk dan melamarku lalu menikahiku. Betapa malangnya nasibku.

Mario terus menerus sakit-sakitan, dan aku tetap merawatnya dengan setia. Biarlah dia mencintai perempuan itu terus di dalam hatinya. Dengan pura-pura tidak tahu, aku sudah membuatnya bahagia dengan mencintai perempuan itu. Kebahagiaan Mario adalah kebahagiaanku juga, karena aku akan selalu mencintainya.

———-

Setahun kemudian

Meisha membuka amplop surat-surat itu dengan air mata berlinang.

Tanah pemakaman itu masih basah merah dan masih dipenuhi bunga.

“Mario, suamiku… Aku tidak pernah menyangka pertemuan kita saat aku pertama kali bekerja di kantormu, akan membawaku pada cinta sejatiku. Aku begitu terpesona padamu yang pendiam dan tampak dingin. Betapa senangnya aku ketika aku tidak bertepuk sebelah tangan.

Aku mencintaimu, dan begitu posesif ingin memilikimu seutuhnya. Aku sering marah, ketika kamu asyik bekerja, dan tidak memperdulikan aku. Aku merasa di atas angin, ketika kamu hanya diam dan menuruti keinginanku Aku pikir, aku si puteri cantik yang diinginkan banyak pria, telah memenuhi ruang hatimu dan kamu terlalu mencintaiku sehingga mau melakukan apa saja untukku.

Ternyata aku keliru, aku menyadarinya tepat sehari setelah pernikahan kita. Ketika aku membanting hadiah jam tangan dari seorang teman kantor dulu yang aku tahu sebenarnya menyukai Mario.


Aku melihat matamu begitu terluka, ketika berkata, “kenapa, Rima? Kenapa kamu mesti cemburu? Dia sudah menikah, dan aku sudah memilihmu menjadi istriku?”

Aku tidak perduli, dan berlalu dari hadapanmu dengan sombongnya.

Sekarang aku menyesal, memintamu melamarku. Engkau tidak pernah bahagia bersamaku. Aku adalah hal terburuk dalam kehidupan cintamu. Aku bukanlah wanita yang sempurna yang engkau inginkan.

Istrimu

Rima


Di surat yang lain,

“Kehadiran perempuan itu membuatmu berubah, engkau tidak lagi sedingin es. Engkau mulai terasa hangat, namun tetap saja aku tidak pernah melihat cahaya cinta dari matamu untukku, seperti aku melihat cahaya yang penuh cinta itu berpendar dari kedua bola matamu saat memandang Meisha.”

Di surat yang kesekian,

“Aku bersumpah, akan membuatmu jatuh cinta padaku.

Aku telah berubah, Mario. Engkau lihat kan, aku tidak lagi marah-marah padamu, aku tidak lagi suka membanting-banting barang dan berteriak jika emosi. Aku belajar masak, dan selalu kubuatkan masakan yang engkau sukai. Aku tidak lagi boros, dan selalu menabung. Aku tidak lagi suka bertengkar dengan ibumu. Aku selalu tersenyum menyambutmu pulang ke rumah. Dan aku selalu meneleponmu, untuk menanyakan sudahkah kekasih hatiku makan siang ini? Aku merawatmu jika engkau sakit, aku tidak kesal saat engkau tidak mau aku suapi, aku menungguimu sampai tertidur di samping tempat tidurmu, di rumah sakit saat engkau dirawat, karena penyakit pencernaanmu yang selalu bermasalah. Meskipun belum terbit juga, sinar cinta itu dari matamu, aku akan tetap berusaha dan menantinya.”


Meisha menghapus air mata yang terus mengalir dari kedua mata indahnya dipeluknya Jelita yang tersedu-sedu di sampingnya.

Di surat terakhir, pagi ini…

“Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan kami yang ke-9. Tahun lalu engkau tidak pulang ke rumah, tapi tahun ini aku akan memaksamu pulang, karena hari ini aku akan masak, masakan yang paling enak sedunia. Kemarin aku belajar membuatnya di rumah Bude Tati, sampai kehujanan dan basah kuyup, karena waktu pulang hujannya deras sekali, dan aku hanya mengendarai motor.

Saat aku tiba di rumah kemarin malam, aku melihat sinar kekhawatiran di matamu. Engkau memelukku, dan menyuruhku segera ganti baju supaya tidak sakit.

Tahukah engkau suamiku,

Selama hampir 15 tahun aku mengenalmu, 6 tahun kita pacaran, dan hampir 9 tahun kita menikah, baru kali ini aku melihat sinar kekhawatiran itu dari matamu, inikah tanda-tanda cinta mulai bersemi di hatimu?


Jelita menatap Meisha, dan bercerita,

“Siang itu Mama menjemputku dengan motornya, dari jauh aku melihat keceriaan di wajah mama, dia terus melambai-lambaikan tangannya kepadaku.

Aku tidak pernah melihat wajah yang sangat bersinar dari mama seperti siang itu, dia begitu cantik. Meskipun dulu sering marah-marah kepadaku, tapi aku selalu menyayanginya.

Mama memarkir motornya di seberang jalan, ketika mama menyeberang jalan, tiba-tiba mobil itu lewat dari tikungan dengan kecepatan tinggi aku tidak sanggup melihatnya terlontar tante. Aku melihatnya masih memandangku sebelum dia tidak lagi bergerak Jelita memeluk Meisha dan terisak-isak. Bocah cantik ini masih terlalu kecil untuk merasakan sakit di hatinya, tapi dia sangat dewasa.

Meisha mengeluarkan selembar kertas yang dia print tadi pagi. Mario mengirimkan email lagi kemarin malam, dan tadinya aku ingin Rima membacanya.”

Dear Meisha,

Selama setahun ini aku mulai merasakan Rima berbeda, dia tidak lagi marah-marah dan selalu berusaha menyenangkan hatiku. Dan tadi, dia pulang dengan tubuh basah kuyup karena kehujanan, aku sangat khawatir dan memeluknya. Tiba-tiba aku baru menyadari betapa beruntungnya aku memiliki dia. Hatiku mulai bergetar. Inikah tanda-tanda aku mulai mencintainya?

Aku terus berusaha mencintainya seperti yang engkau sarankan, Meisha. Dan besok aku akan memberikan surprise untuknya, aku akan membelikan mobil mungil untuknya, supaya dia tidak lagi naik motor ke mana-mana. Bukan karena dia ibu dari anak-anakku, tapi karena dia belahan jiwaku.


Meisha menatap Mario yang tampak semakin ringkih, yang masih terduduk disamping nisan Rima. Di wajahnya tampak duka yang dalam.

era...terima kasih sudah menulis dan berbagi kisah ini....
After reading this...i just...
I don't have any words to describe this....
It just....
Sad....


Thank you for sharing this story..
 
era...terima kasih sudah menulis dan berbagi kisah ini....
After reading this...i just...
I don't have any words to describe this....
It just....
Sad....


Thank you for sharing this story..
My pleasure dear @Frank21

Hanya sebagai early warning saja, tanpa bermaksud menyinggung atau menyudutkan.. era hanya ingin agar semua teman yg era kenal disini bisa menjalani kehidupannya dengan lebih baik lagi..

Makasih udah mampir disini ya frank :ampun:
 
Kisah Cinta 100 Hari

kisah ini bermula dari perkenalan Peter dan Tina, yang sedang duduk bersama di taman kampus tanpa melakukan apapun, hanya memandang langit sementara sahabat-sahabat mereka sedang asik bercanda ria dengan kekasih mereka masing-masing.

Tina: “Huuaahh bosen banget! Aku berharap Aku bisa punya pacar yang bisa berbagi denganku”.

Peter: “Hmm kynya cuma tinggal kita berdua yang masih jomblo. Cuma kita berdua yang sama2 belum punya pasangan”.

(Keduanya mengeluh dan diam beberapa saat)

Tina: “Aku punya ide bagus, gimana klo kita adakan permainan?”.

Peter: “Eh? Permainan apa?”.

Tina: “Gampang, Aku jadi pacar Kamu, Kamu jadi pacar Aku. Tapi cuma buat 100 hari. Gimana menurut Kamu?”.

Peter: “Boleh juga. Lagian Aku juga ga punya rencana apa2 buat beberapa bulan kedepan”.

Tina: “Klo gitu semangat dong! Hari pertama kita jadian nih. Mau jalan2 ke mana kita?”.

Peter: “Gimana klo kita nonton aja? Filmnya lagi bagus2 tuh di bioskop”.

Tina: “Wah boleh juga, habis nonton kita karaoke yuk!”.

Peter: “Boleh juga! Aku pengen denger suara Kamu. Hehe”.


(Mereka pun pergi nonton dan berkaraoke. Setelah itu Peter mengantarkan Tina pulang malam harinya)

Hari ke 2 . .

Peter dan Tina menghabiskan waktu berduadi sebuah cafe. Mereka bercanda sambil mengobrol. Suasanan cafe yang remang2 dan lantunan suara musik yang syahdu membawa hati mereka pada situasi yang romantis. Sebelum pulang, Peter membelikan sebuah kalung perak berliontin bintang untuk Tina.

Hari ke 3 . .

Mereka pergi ke pusat perbelanjaan untuk mencari kado untuk sahabat Peter. Setelah lelah berkeliling pusat perbelanjaan, mereka memutuskan untuk membeli sebuah miniatur mobil2an. Setelah itu mereka beristirahat di food court. Makan sepotong kue dan segelas jus berdua dan mulai berpegangan tangan untuk pertama kalinya.

Hari ke 7 . .

Peter dan Tina bermain bowling. Tangan Tina terasa sakit karena tidak pernah bermain bowling sebelumnya. Peter memijit-mijit tangan Tina dengan lembut.

Hari ke 25 . .

Peter mengajak Tina makan malam di Ancol Bay. Bulan sudah menampakan diri, langit yang cerah menghamparkan ribuan bintang dalam pelukannya. Mereka duduk menunggu makanan, sambil menikmati suara desir angin berpadu dengan suara gelombang bergulung di pantai. Sekali lagi Tina memandang langit dan melihat bintang jatuh. dia mengucapkan suatu permintaan dalam hatinya.


Hari ke 41 . .

Peter berulang tahun. Tina membuatkan kue ulang tahun untuk Peter. Bukan kue buatannya yang pertama, tapi kasih sayang yang mulai timbul dalam hatinya membuat kue buatannya itu menjadi yang terbaik. Peter terharu menerima kue itu dan dia mengucapkan suatu harapan saat meniup lilin ulang tahunnya.

Hari ke 67 . .

Menghabiskan waktu di Dufan. Naik Halilintar, makan es krim bersama dan mengunjungi stand permainan. Peter menghadiahkan sebuah boneka Teddy Bear untuk Tina dan Tina membelikan sebuah pulpen untuk Peter.

Hari ke 72 . .

Pergi Ke PRJ. Melihat meriahnya pameran lampion dari Negeri China. Tina penasaran untuk mengunjungi salah satu tenda peramal. Sang peramal hanya mengatakan, “Hargai waktumu bersamanya mulai sekarang”. Kemudian peramal itu meneteskan air mata sambil menggenggam tangan Peter dan Tina.

Hari ke 84 . .

Peter mengusulkan agar mereka refreshing ke pantai. Pantai Anyer sangat sepi karena bukan waktunya liburan bagi orang lain. Mereka melepaskan alas kaki dan berjalan sepanjang pantai sambil berpegangan tangan, merasakan lembutnya pasir dandinginnya air laut menghempas kaki mereka. Matahari terbenam dan mereka berpelukan seakan tidak ingin berpisah lagi.


Hari ke 99 . .

Peter memutuskan untuk menjalankan hari ini dengan santai dan sederhana. Mereka berkeliling kota dan akhirnya duduk disebuah bangku di taman kota.

15.20 . .

Tina: “Aku haus, duduk dulu yuk sebentar!”.

Peter: “Duduk di sini. Aku beli minuman dulu ya. Kamu mau minum apa?”.

Tina: “Aku aja yang beli. Kamu kan cape habis nyetir seharian. Sebentar yaa”.

Peter mengangguk, karena kakinya memang sudah pegal setelah menyetir. Karena di Jakarta selalu macet dimana-mana.

15.30 . .

Peter sudah menunggu selama 10 menit dan Tina belum kembali juga.

Tiba-tiba seseorang yang tidak dikenal berlari ke arahnya dengan wajah panik.

Peter: “Ada apa Pak?”.

Bapak: “Ada seorang perempuan ditabrak mobil. Sepertinya perempuan itu adalah temanmu”.

Peter segera berlari bersama dengan Bapak itu.

Disana, di atas aspal yang panas terjemur terik matahari siang, tergeletak tubuh Tina bersimbah darah, masih memegang botol minumannya. Peter segera melarikan mobilnya membawa Tina ke rumah sakit terdekat.


Peter duduk diluar ruang gawat darurat selama 8 jam 10 menit. Seorang dokter keluar dengan wajah penuh penyesalan.

23.53 . .

Dokter: “Maaf, kami sudah melakukan yang terbaik. Saat ini dia masih bernafas, namun Yang Maha Kuasa akan segera menjemputnya. Kami menemukan surat inidi dalam kantung bajunya”.

Dokter memberikan surat yang terkena percikan darah kepada Peter dan dia segera masuk ke dalam kamar rawat untuk melihat Tina. Wajah Tina pucat tetapi terlihat damai.

Peter duduk disamping pembaringan Tina dan menggenggam tangan Tina dengan

erat. Untuk pertama kali dalam hidupnya, Peter merasakan torehan luka yang sangat

dalam di hatinya. Butiran air mata mengalir dari kedua matanya. Kemudian dia mulai membaca surat yang telah ditulis Tina untuknya.

Dear Peter . .

Hari ke 100 kita sudah hampir berakhir. Aku menikmati hari-hari yang kulalui bersamamu. Walaupun kadang-kadang Kamu jutek, ketus dan tidak bisa ditebak, tapi semua hal ini telah membawa kebahagiaan dalam hidupku. Aku sudah menyadari bahwa Kamu adalah pria yang sangat berharga dalam hidupku. Aku menyesal tidak pernah berusaha untuk mengenalmu lebih dalam lagi sebelumnya.

Sekarang Aku tidak meminta apa-apa, hanya berharap kita bisa memperpanjang hari-hari kebersamaan kita. Sama seperti yang kuucapkan pada bintang jatuh malam itu di pantai, Aku ingin Kamu menjadi cinta sejati dalam hidupku. Aku ingin menjadi kekasihmu selamanya dan berharap Kamu juga bisa berada disisiku seumur hidupku. Peter, Aku sangat sayang padamu.
23.58 . .

Peter: “Tina, apakah Kamu tahu harapan apa yang kuucapkan dalam hati saat meniup lilin ulang tahunku? Aku pun berdoa agar Tuhan mengijinkan kita bersama-sama selamanya. Tina, Kamu tidak bisa meninggalkan Aku! Hari yang kita lalui baru berjumlah 99 hari! Kamu harus bangun dan kita akan melewati puluhan ribu hari bersama-sama! Aku juga sayang padamu Tina. Jangan tinggalkan Aku, jangan biarkan Aku kesepian! Tina, Aku sayang Kamu!”.

Jam dinding berdentang 12 kali . .

Jantung Tina berhenti berdetak . .

Hari itu adalah hari ke 100 . .

Katakan perasaanmu pada orang yang Kamu sayangi sebelum terlambat.

Kamu tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi besok.

Kamu tidak akan pernah tahu siapa yang akan meninggalkanmu dan tidak akan pernah kembali lagi.


Selagi masih ada waktu, ungkapkan rasa hatimu karena hari esok adalah misteri :rose:

Merah_delima
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Merasa Hidupmu Paling Menyedihkan? Simak Dulu Kisah Hidup Ini!

"Kesedihan tak pernah hilang, ia hanya berubah wajah." - Keanu Reeves

keanureeves-56ca51eb66616b419c8bae649228253f_600x400.jpg
tasteoflifemag.com



Hampir seluruh kaum hawa di bumi pasti setuju mengenai pendapat kalau Keanu Reeves merupakan salah satu sosok cowok nyaris sempurna. Nggak cuma ganteng mampus, dia juga bertalenta, tajir, dan dermawan. Kamu juga pasti berpikir bahwa kehidupannya sebagai salah satu aktor Hollywood paling terkenal ini bergelimang kemewahan. Ternyata kamu salah, guys! Profesi sebagai aktor Hollywood yang identik dengan kehidupan mewah dan glamor ternyata tidak berbanding lurus dengan kisah hidup aktor The Matrix ini.


Tahukah kamu bahwa Keanu Reeves merupakan satu-satunya aktor Hollywood yang hidup secara 'menggelandang'? Yup, dia sering tidur di motel-motel murah. Kesehariannya diisi dengan kesederhanaan dan interaksi dengan orang miskin dan gelandangan. Selain itu, ada lagi beberapa kisah hidup dari Keanu Reeeves yang mungkin bisa menjadi renungan bagi kita semua bahwa setiap orang memiliki ujian dalam hidup ini. Pilihan kita adalah untuk bersabar dan menerima.

1. Memiliki Ayah Seorang Pengedar Narkoba
mv5bmtuznjg4nja1m15bml5banbnxkftztgwmji0otcymdiat-v1-sy1000-sx1500-al-7533750def9d840bebd3ba4e591ef6a6.jpg
http://www.imdb.com/


Keanu Reeves pada 2 September 1964 di Beirut, Lebanon. Ayah dan Ibunya bertemu kemudian menikah di sana. Sejak lahir, ia harus hidup dengan kenyataan bahwa Ayahnya adalah seorang pengedar narkoba. Akibat pekerjaan tersebut, Ayahnya sering keluar masuk penjara dan hal itu menyusahkan Ibunya. Keanu terakhir bertemu Ayahnya pada usia 3 tahun.

2. Pengidap Disleksia
mv5bmjawntgynji2mf5bml5banbnxkftztcwotaxmdq3naatat-v1-sx1500-cr001500999-al-9711f8957b20cbd790b76bc7e2b571d7.jpg
http://www.imdb.com/


Sejak di bangku sekolah, ia sering dicemooh oleh banyak temannya karena kesulitannya membaca. Orang-orang yang mencemoohnya tidak tahu kalau Keanu mengidap disleksia. Disleksia adalah suatu gangguan belajar dalam memahami tulisan. Konon, akibat gangguannya tersebut, Keanu sering pindah-pindah sekolah.

3. Adik Pengidap Leukimia
mv5bmja0mdi2mzqwnv5bml5banbnxkftztgwotc4mzmymdiat-v1-sy1000-cr0014351000-al-7fed6562f5356f769b58d3babaa83934.jpg
http://www.imdb.com/


Setelah kematian kedua orangtuanya, adiknya menjadi tumpuan hidupnya yang selalu ia jaga. Akan tetapi, kanker darah ringan yang awalnya diidap oleh adiknya berubah menjadi kanker ganas yang mengancam keselamatan hidup. Sejak saat itu, Keanu Reeves berusaha sekuat tenaga untuk menjaga dan menyembuhkan adiknya. Bahkan, pada tahun 2003 ia sempat akan pensiun dari kegiatannya sebagai aktor Hollywood untuk fokus menjaga adiknya.

4. Kehilangan Anak


mv5bmtkwnziynte5nl5bml5banbnxkftztgwmtg1mti4mjeat-v1-sy1000-cr0015021000-al-21162bd77714cce81c6bb2eace5ead71.jpg
http://www.imdb.com/


Sepanjang usianya kehidupannya, Keanu Reeves diketahui hanya memiliki seorang wanita sebagai kekasihnya. Ia adalah Jennifer Syme yang dipacarinya sejak tahun 1998. Mereka memutuskan untuk bersama dan Jennifer hamil. Namun, saat usia kandungannya menginjak 8 bulan, Jennifer keguguran. Hal itu ternyata memukul Jennifer begitu kuat hingga mereka memutuskan untuk berpisah. Akan tetapi, mereka tetap bersahabat dan saling mencintai.

5. Kehilangan Kekasih Hati
mv5bmjmzmtawmjezn15bml5banbnxkftztgwmtc5ote0mtiat-v1-4cb26e7f1c57ef0533c6cd1b779c8408.jpg
http://www.imdb.com/


Mungkin ini menjadi cobaan yang bertubi-tubi bagi Keanu Reeves di saat harus menghadapi kenyataan bahwa Jennifer Syne, satu-satunya wanita yang ia cintai meninggal dunia karena kecelakaan mobil pada April 2001. Kehilangannya ini membuatnya depresi dan ia sempat memutuskan untuk cuti terlebih dahulu dari dunia hiburan Hollywood. Saat hari pemakanamannya, bersama-sama dengan keluarganya, Keanu mengangkat peti mati Jennifer. Dia mengatakan bahwa Jennifer adalah "Cinta Hidupku". Dia bahkan sempat berpikir bahwa hidup ini tidak adil. Dia berpikir bahwa ketika kita ditinggalkan oleh seseorang yang kita cintai, kita menjadi sendirian. Namun, Keanu berhasil melewati itu semua.

6. Tetap Aktif Berkarya di Tengah Cobaan
mv5bmtexodi2oty1nzzeqtjeqwpwz15bbwu3mdcyntuyndkat-v1-sx1500-cr001500999-al-5a750f43dfe80e48d17a2e713f2e98d8.jpg
http://www.imdb.com/


Setelah semua ujian yang datang ke dalam hidupnya, nyatanya sampai sekarang ia masih aktif berkarya di dunia perfilm-an. Hampir semua film yang dibintanginya menduduki tangga box office. Film yang mungkin melegenda dari dirinya adalah The Matrix. Kesedihan dalam hidupnya yang terus menerus tidak mengubah diri Keanu Reeves menjadi pesimis. Ia masih dan akan terus menghasilkan karya film yang bisa kita nikmati.

7. Uang Bukan Tujuan Hidupnya
mv5bmje1odyymjy5nl5bml5banbnxkftztcwmzaxmdq3naatat-v1-sx1500-cr001500999-al-4559742b54d1cc618c8fef9357831e20.jpg
http://www.imdb.com/



Semenjak adiknya divonis menderita leukimia, ia mendedikasikan 70% penghasilannya dari film The Matrix untuk membiayai rumah sakit khusus penderita leukimia. Tidak seperti aktor lainnya, ia juga lebih senang berbagi penghasilannya dengan orang lain. Sudah tidak menjadi rahasia bahwa ia sering rela jika honornya dipotong untuk membiayai tim lain dalam produksi filmnya.

Pada film The Matrix, ia merelakan beberapa persen penghasilannya untuk membiayai tim kostum dan tim efek khusus. Ia juga tidak menggunakan uangnya untuk membeli rumah atau mobil mewah. Pada tahun 2003, dalam wawancaranya bersama majalah Hello!, ia berkata: "Money is the last thing I think about. I could live on what I have already made for the next few centuries."

Source: life of keanu


Masih merasa hidupmu paling menyedihkan? :rose:

Merah_delima
 
SAHABAT SEJATI

http://2.bp.********.com/-D0iSgEV7TpM/VZStRYRl4qI/AAAAAAAAJNU/rHTB1yuCYS0/s280/sahabat.jpg​

Sebagai mahluk sosial manusia tidak bisa hidup sendiri. Setiap manusia membutuhkan orang lain untuk memenuhi segala kebutuhannya. Untuk itu setiap manusia membutuhkan pasangan baik itu teman, sahabat atau keluarga dalam kehidupannya.

Ada yang mengatakan, sahabat sejati itu selalu ada di kala suka dan duka. Sangat sedikit orang-orang yang bisa dijadikan sahabat. Sungguh beruntung nasib Zhang Kai. Laki-laki dari Hefei, Tiongkok ini mempunyai sahabat-sahabat yang setia sampai akhir hayatnya.

Ceritanya, wanita bernama Sheng Ru-Zhi mengalami nasib buruk. Zhang adalah anak laki-laki semata wayangnya yang divonis menderita kanker leukemia. Sebagai ibu tentu sangat sedih. Namun dalam kesedihan, perempuan itu selalu ditemani oleh tujuh sahabat Zhang.
Walau Zhang Kai sudah tiada ketujuh sahabatnya selalu setia berada disisinya. Ketujuh sahabatnya dengan setia selalu merawat ibunya yang kini sudah sangat sedih karena kehilangan akan yang sangat dicintainya.

Ketujuh sahabat Zhang secara bergantian membesuk dan menemani perempuan itu di rumah sakit, tempat Zhang dirawat. Sayang setelah beberapa lama dirawat, nyawa Zhang tak tertolong. Anak tunggal itu pergi untuk selama-lamanya.

Ibu Zhang berduka dan memutuskan untuk mengisi waktu sisa hidupnya dengan berkabung untuk anaknya yang telah pergi ke surga. Namun pada hari ketiga, ada seseorang yang mengetuk pintunya.

“Saya sedang sendirian waktu itu, “ katanya seperti yang ditulis Shangaiist. “Mereka datang ke rumah saya dan mengisinya dengan kehidupan lagi, “ tambahnya.

Sheng tak pernah berpikir bahwa kunjungan sahabat Zhang hari itu akan terus berlanjut sampai 11 tahun lamanya.
Setelah beberapa tahun, sahabat-sahabat Zhang kini telah lulus kuliah, menikah dan punya anak. Namun, sampai sekarang mereka terus merawat ibu sahabatnya tersebut. Tidak peduli sesibuk apapun mereka dan jauhnya jarak ke rumah Sheng, sahabat Zhang tersebut terus datang untuk merawat perempuan yang kini makin menua itu.

“Mereka seperti anak-anak saya sendiri”, kata Sheng.

Selama musim dingin 2008, Li fei membawakan bahan makanan dan melarang perempuan itu keluar karena cuaca buruk. Dia pun berjanji untuk terus mengirimi bahan makanan jika sudah habis. Ia pun mengajak anak dan istrinya mengunjungi ibu sahabatnya itu.
Perempuan itu ingat betul pada saat gempa tahun 2008. Sebagian besar tetangganya sudah meninggalkan rumah, namun ia tetap tak beranjak. Dia berdiam diri di kamarnya, putus asa. Beruntung ia dibantu oleh tetangganya, Fu dan 5 orang temannya.
Peristiwa buruk terjadi lagi pada 2012, pemerintah mengklaim rumah Sheng. Ia terpaksa pindah ke rumah baru, dan tentu saja sahabat-sahabat anaknya menyumbang uang untuk membantu merenovasi rumahnya. Selama rumahnya direnovasi, Sheng tinggal di rumah Fu selama 3 bulan.

Namun, mereka tidak mau kisah persahabatan mereka yang mengharukan terekspos. Mereka menganggap apa yang mereka lakukan itu bukan sesuatu yang istimewa sama sekali.

"Mengurus Sheng adalah tanggung jawab semua orang," kata Fu. "Bahkan setelah 10 atau 20 tahun, kami masih akan terus merawatnya."

Source: AnakReguler

Sahabat sejati adalah mereka yang tak mengenal lelah untuk berjalan bersamamu, dalam setiap masa hidupmu.

Merah_Delima
 
Demi Sahabat

Aku tidak pernah berpikir kalau hidupku masih bisa bernafas setelah kecelakaan tabrakan mobil yang membuatku koma selama 1 bulan lamanya. Istriku Angel berkata padaku, bahwa Tuhan masih sangat mencintaiku sehingga ia memberikan aku satu kehidupan baru dalam hidupku. Selama proses pemulihan aku hanya bisa duduk terbaring di kursi roda untuk melakukan aktifitas, sebagai anak tunggal satu-satunya dalam keluargaku, ayah dan ibu sangat mencintaiku.Hidupku terlahir dengan kekayaan berlimpah, istriku cantik dan sejak kecil aku terbiasa dimanjakan sebagai anak orang kaya. Aku bersekolah di Australia saat lulus dari SMA dari Jakarta, menjadi orang kaya tidak membuatku dapat memiliki sahabat karena sifatku yang pendiam terlebih kata ibu sejak kecil aku mempunyai jantung yang lemah. Tidak heran mereka selalu mencemaskan keadaanku yang tidak pernah aku pikirkan, lucunya aku baru tau jantungku membusuk saat kecelakaan itu terjadi.

Aku duduk di teras rumahku yang menghadap ke laut Jawa dan memilih tempat itu sebagai masa penyembuhan dan rehabitasiku. Istriku sedang membuatkan aku segelas susu dan aku tanpa sengaja melihat sebuah buku novel tergeletak di meja teras, mungkin saja istriku baru membacanya dan menaruhnya disana. Aku membuka lembaran itu dan terselip sebuah foto antara aku, istri dan seorang sahabat yang telah lupa dalam ingatanku bernama Fernando.

Bukankah ini foto saat kami berada di Australia, Fernando berkerja sebagai pelayan kafe dan saat itu aku, istriku dan dia berfoto bersama saat berdiskusi. Istriku datang dan menghampiriku sembari meletakkan segelas susu di meja.

“ Mengapa foto ini ada disini sayang?” tanyaku
Istriku terkejut, mungkin karena ia takut gambar itu membuat aku teringat masa lalu.
“ Maaf aku tidak sengaja menemukan novel itu dari kiriman pos seseorang dan ketika membukanya terdapat foto kita semasa kuliah.”
Aku terdiam, istriku langsung seperti salah tingkah.
“ Ngomong-ngomong sekarang dimana Fernando, bukannya terakhir kita masih melihatnya saat bulan madu di Perth?”

Istriku terdiam, suara telepon tiba-tiba bordering dan dia langsung meminta izin untuk mengangkat. Aku hanya bisa mengenang foto kenangan itu, Fernando adalah sahabat pertama yang menjadi temanku saat aku nyaris mati karena kedinginan terserang hujan deras, ia bukan laki-laki beruntung seperti hidupku. Bahkan untuk menyambung hidupnya ia harus bekerja sebagai pelayan restorant, aku berterima kasih padanya karena berkatnya aku masih bisa hidup sampai detik ini.

Berkatnya juga aku bisa mengenal istri yang kucintai saat ini, persahabatan kami baik-baik saja hingga sebuah tragedy terjadi dalam hidup kami. Suatu ketika semua orang mempergujing aku di kampus dan mengatakan aku seorang gay karena terlalu dekat dengan Fernando. Terang saja aku marah, kami normal dan dekat karena dialah satu-satunya sahabatku di Australia dan aku bahkan rela menghajar orang-orang yag menjelek-jelekkan sahabatku itu. Tapi pertanyaan it u terus menghantuiku, sebagian dari sahabatku memang pernah berbisik kalau sahabatku itu gay tapi Angel tidak pernah mengatakan begitu walaupun mereka sudah mengenal sebelum hadirnya aku.

Tapi hidup memang pahit, di mataku sendiri Fernando berciuman dengan sesame pasangan gay-nya. Aku hancur dan malu memiliki sahabat seperti dia, ada yang aneh ketika melihatnya berbuat demikian. Sdyney memang kota bebas bagi gay, tapi tidak buat aku. Aku melupakan semua kebaikan yang pernah dia berikan padaku, jijik rasanya aku melihat monster itu hidup bersamaku selama ini. Aku tau Fernando melihatku memergokinnya saat itu, ia panik dan meminta maaf karena selama ini tidak jujur dengan statusnya, hal terakhir yang kudengar dari mulutnya adalah

“ Aku mungkin gay, tapi aku bukanlah monster yang ada disampingmu selama ini. Bagiku siapapun boleh menganggap aku manusia hina tapi janganlah kau sahabatku, karena kaulah satu-satunya sahabat dalam hidupku yang yatim piatu tanpa siapapun”

Aku tidak tergoda oleh kalimat itu walau terasa menyedihkan, kutinggalkan Sdyney saat itu juga dengan membawa Angel pindah ke Perth. Aku tau Angel ingin menyarankan aku untuk menerima kenyataan tapi hatiku membeku dan tidak sudi memiliki sahabat gay dan menjijikan seperti dia. Sejak saat itu aku tidak pernah melihatnya seperti yang aku katakan sebelumnya kami kembali bertemu saat aku sedang berbulan madu bersama istriku tepatnya 3 tahun setelah kami berpacaran di sebuah restorant mewah ketika Fernando mulai menjadi koki di restorant itu.

Aku sadar ini saat terakhir aku berjumpa dengannya, karena aku akan kembali ke Jakarta. Saran istriku padaku untuk setidaknya mengucapkan kata perpisahan dengannya aku turuti, aku pun mengundangnya minum kopi bersama sebagai sahabat lama walaupun dihatiku tidak pernah mau memaafkan statusnya sebagai gay. Kami bicara seadanya tentang hidup kami , dia mengucapkan selamat atas pernikahan kami. Dan kami pun berpisah, ketika pulang aku tidak mengingat semuanya selain sebuah mobil menabrakku dan aku pun koma hingga tidak sempat mengingat Fernando.
Istriku kembali, dengan wajah sedikit senduh dia duduk disampingku.

“ Sayang, sebenarnya apa yang kamu pikirkan tentang foto itu”
“ Tidak ada selain pertanyaan kemana Fernando saat ini?”
Istriku menunduk sambil berkata “ Dia ada disini..”. Aku menjadi bingung,
“ Maksudmu apa?”
“ Fernando tidak akan pernah ada di dunia ini lagi, tapi dia akan selalu ada di sini, tepatnya di jantung yang kamu miliki saat ini.”
“ Aku tidak mengerti maksudmu?”

Istriku menangis sambil bercerita, disaat-saat terakhir usai kecelakaan terjadi. Orang yang membawaku ke rumah sakit adalah Fernando, Dokter mengatakan bahwa jantungku sudah tidak berfungsi. Aku hanya memiliki waktu sedikit untuk tetap hidup dan Dokter menyarankan Fernando mencari donor jantung. Istriku Angel begitu terkejut dengan berita kecelakaan itu, ia menangis disamping Fernando. Tidak mungkin mencari jantung yang tepat dalam waktu saat kondisi kritis seperti ini.

” Fernando, sebentar lagi Anthony akan menjadi seorang ayah, aku tidak lagi sanggup hidup bila bayi dalam kandunganku ini tidak memiliki ayah..” ujar Angel.

Fernando tersenyum dan berkata

“ Percayalah kalau Athony ( namaku) akan tetap hidup disamping kamu untuk selamanya”

Itu lah kata-kata terakhir dari istriku, Fernando mendekat pada Dokter dan berkata ia mau mendonorkan jantungnya padaku. Dokter terang saja menolak keinginan Fernado karena tidak ada hukum yang mengizinkan orang sehat untuk berbuat demikian. Fernando tidak putus asa, baginya hidupnya yang sebatang kara tidak akan memiliki masa depan terlebih tak akan ada seorang pun yang peduli padanya. Ia dengar kalau hanya orang yang sekarat boleh mendonorkan dirinya, sahabatku melakukan tindakan bodoh.

Sesaat sebelum kematiannya ia menelepon Dokter dan mengatakan bahwa seseorang donor yang bersedia menyumbangkan jantungnya. Dokter bertanya siapa orang itu ! dengan tersenyum dibalik telepon Fernando berkata “ Saya menunggu anda di belakang rumah sakit, jantung ini hanya bisa bertahan selama beberapa saat, saya mohon Dokter kemarilah dalam waktu 10 menit.” Dengan berani Fernando menabrakan dirinya pada sebuah truk yang lewat, dia mengorbankan dirinya untuk menjadi donor dalam keadan sekarat.

Angel menerima kabar itu usai operasiku berjalan lancar saat itu ia hendak bertanya sosok donor yang menyumbangkan jantungnya dan berpikir untuk mengucapkan terima kasih pada keluarga, Dokter mengatakan sang donor adalah Fernando. Angel tidak mungkin mengatakan kejadian itu padaku, ia hanya ingin menunggu saat yang tepat dan saat inilah aku tau. Aku hanya bisa menangis diatas makam sahabatku. Ntah bertapa bodonya aku tidak pernah mengerti arti sahabat dalam kehidupanku. Kalau saja saat itu aku memaafkan apa yang terjadi mungkin tidak akan ada penyesalan dalam hidupku.

“ Dia sahabat yang tidak hanya menolong hidupku satu kali tapi dua kali, bukanlah dia yang seharusnya meminta maaf tapi akulah yang meminta maaf tidak pernah mengerti bertapa dia adalah sahabat sejati dalam hidupku, aku terlalu egois mengatakan bahwa dia gay dan dia adalah petaka dalam hidupku. Mungkin kata dia terakhir padaku tidak akan pernah terlupa dalam ingatanku, ia memang gay tapi ia bukanlah monster yang akan mencintai sahabatnya sendiri.”

Aku tidak akan pernah melupakan hal ini, walaupun hidupku berjalan dengan waktu, semoga kisahku tidak membuat kalian menjadi seperti aku. Ingatlah sahabat itu hadir dalam hidup kita tanpa pernah kita sadari bahwa sejatinya tidak ada manusia yang sempurna dalam hidup ini. anakku terlahir beberapa bulan kemudian dan untuk mengenang sahabatku, keberikan nama Fernando padanya.

Gay, lesbi , pria buta, wanita bisu dan mereka yang memiliki kekuarangan lainnya, mereka adalah manusia yang memiliki hati untuk mencintai dan kasih dalam persahabatan. Mereka adalah manusia seperti kita. :rose:

Merah_delima

"Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya." —
 
Kasih Ibu Sepanjang Masa

Ini adalah sesuatuyang tidak bisa dibeli dengan uang. Kisah ini adalah kisah nyata sebuah keluarga yang sangat miskin, yang memiliki seorang anak laki-laki. Ayahnya sudah meninggal dunia, tinggallah ibu dan anak laki-lakinya untuk saling menopang.

Ibunya bersusah payah seorang diri membesarkan anaknya, saat itu kampung tersebut belum memiliki listrik. Saat membaca buku, sang anak tersebut diterangi sinar lampu minyak, sedangkan ibunya dengan penuh kasih menjahitkan baju untuk sang anak.

Saat memasuki musim kemarau, sang anak memasuki sekolah menengah atas. Tetapi justru saat itulah ibunya menderita penyakit rematik yang parah sehingga tidak bisa lagi bekerja di sawah.
Saat itu setiap bulannya murid-murid diharuskan membawa tiga puluh kg beras untuk dibawa ke kantin sekolah. Sang anak mengerti bahwa ibunya tidak mungkin bisa memberikan tiga puluh kg beras tersebut.Dan kemudian berkata kepada ibunya:
” Ma, saya mau berhenti sekolah dan membantu mama bekerja di sawah”.

Ibunya mengelus kepala anaknya dan berkata :
“Kamu memiliki niat seperti itu mama sudah senang sekali tetapi kamu harus tetap sekolah. Jangan khawatir, kalau Mama sudah melahirkan kamu, pasti bisa merawat dan menjaga kamu. Cepatlah pergi daftarkan ke sekolah nanti berasnya Mama yang akan bawa kesana”.

Karena sang anak tetap bersikeras tidak mau mendaftarkan ke sekolah, Mamanya menampar sang anak tersebut. Dan ini adalah pertama kalinya sang anak ini dipukul oleh Mamanya.

Sang anak akhirnya pergi juga ke sekolah. Sang ibunya terus berpikir dan merenung dalam hati sambil melihat bayangan anaknya yang pergi menjauh.

Tak berapa lama, dengan terpincang-pincang dan napas tergesa-gesa Ibunya datang ke kantin sekolah dan menurunkan sekantong beras dari bahunya. Pengawas yang bertanggung jawab menimbang beras,membuka kantongnya dan mengambil segenggam beras lalu menimbangnya dan berkata :

”Kalian para wali murid selalu suka mengambil keuntungan kecil, kalian lihat, di sini isinya campuran beras dan gabah. Jadi kalian kira kantin saya ini tempat penampungan beras campuran”. Sang ibu ini pun malu dan berkali-kali meminta maaf kepada ibu pengawas tersebut.

Awal Bulan berikutnya ibu memikul sekantong beras dan masuk ke dalam kantin. Ibu pengawas seperti biasanya mengambil segenggam beras dari kantong tersebut dan melihat. Masih dengan alis yang mengerut dan berkata:

“Masih dengan beras yang sama”. Pengawas itupun berpikir, apakah kemarin itu dia belum berpesan dengan Ibu ini dan kemudian berkata : “Tak perduli beras apapun yang Ibu berikan kami akan terima tapi jenisnya harus dipisah jangan dicampur bersama, kalau tidak maka beras yang dimasak tidak bisa matang sempurna. Selanjutnya kalau begini lagi, maka saya tidak bisa menerimanya” .

Sang ibu sedikit takut dan berkata :

“Ibu pengawas, beras di rumah kami semuanya seperti ini jadi bagaimana?

Pengawas itu pun tidak mau tahu dan berkata : “Ibu punya berapa hektar tanah sehingga bisa menanam bermacam- macam jenis beras?” Menerima pertanyaan seperti itu sang ibu tersebut akhirnya tidak berani berkata apa-apa lagi.

Awal bulan ketiga, sang ibu datang kembali ke sekolah. Sang pengawas kembali marahbesar dengan kata-kata kasar : “Kamu sebagai Mama kenapa begitu keras kepala, kenapa masih tetap membawa beras yang sama. Bawa pulang saja berasmu itu !”.

Dengan berlinang air mata sang ibu pun berlutut di depan pengawas tersebut dan berkata: “Maafkan saya Bu, sebenarnya beras ini saya dapat dari mengemis”.

Setelah mendengar kata sang ibu, pengawas itu kaget dan tidak bisa berkata apa-apa lagi. Sang ibu tersebut akhirnya duduk diatas lantai, menggulung celananya dan memperlihatkan kakinya yang sudah mengeras dan membengkak.
Sang ibu tersebut menghapus air mata dan berkata:

“Saya menderita rematik stadium terakhir, bahkan untuk berjalan pun susah, apalagi untuk bercocok tanam. Anakku sangat mengerti kondisiku dan mau berhenti sekolah untuk membantuku bekerja di sawah. Tapi saya melarang dan menyuruhnya bersekolah lagi.”

Selama ini dia tidak memberi tahu sanak saudaranya yang ada di kampung sebelah. Lebih-lebih takut melukai harga diri anaknya.

Setiap hari pagi-pagi buta dengan kantong kosong dan bantuan tongkat pergi kekampung sebelah untuk mengemis. Sampai hari sudah gelap pelan-pelan kembali kekampung sendiri. Sampai pada awal bulan semua beras yang terkumpul diserahkan kesekolah.
Pada saat sang ibu bercerita, secara tidak sadar air mata Pengawas itupun mulai mengalir, kemudian mengangkat ibu tersebut dari lantai dan berkata:

“Bu sekarang saya akan melapor kepada kepala sekolah, supaya bisa diberikan sumbangan untuk keluarga ibu.”

Sang ibu buru- buru menolak dan berkata: “Jangan, kalau anakku tahu ibunya pergi mengemis untuk sekolah anaknya, maka itu akan menghancurkan harga dirinya. Dan itu akan mengganggu sekolahnya. Saya sangat terharu dengan kebaikan hati ibu pengawas, tetapi tolong ibu bisa menjaga rahasia ini.”

Akhirnya masalah ini diketahui juga oleh kepala sekolah. Secara diam- diam kepala sekolah membebaskan biaya sekolah dan biaya hidup anak tersebut selama tiga tahun. Setelah Tiga tahun kemudian, sang anak tersebut lulus masuk ke perguruan tinggi Qing Hua dengan nilai 627 point.

Di hari perpisahan sekolah, kepala sekolah sengaja mengundang ibu dari anak ini duduk di atas tempat duduk utama. Ibu ini merasa aneh, begitu banyak murid yang mendapat nilai tinggi, tetapi mengapa hanya ibu ini yang diundang. Yang lebih aneh lagi di sana masih terdapat tiga kantong beras.

Pengawas sekolah tersebut akhirnya maju ke depan dan menceritakan kisah sang ibu ini yang mengemis beras demi anaknya bersekolah. Kepala sekolah pun menunjukkan tiga kantong beras itu dengan penuh haru dan berkata :

“Inilah sang ibu dalam cerita tadi.” Dan mempersilakan sang ibu tersebut yang sangat luar biasa untuk naik ke atas mimbar.

Anak dari sang ibu tersebut dengan ragu-ragu melihat ke belakang dan melihat gurunya menuntun mamanya berjalan keatas mimbar. Sang ibu dan sang anak pun saling bertatapan. Pandangan mama yang hangat dan lembut kepada anaknya. Akhirnya sang anak pun memeluk dan merangkul erat mamanya.

Pepatah mengatakan: “Kasih ibu sepanjang masa, sepanjang jaman dan sepanjang kenangan” Inilah kasih seorangIbu yang terus dan terus memberi kepada anaknya tak mengharapkan kembali dari sang anak. Hati mulia seorang Ibu demi menghidupi sang anak berkerja tak kenal lelah dengan satu harapan sang anak mendapatkan kebahagian serta sukses dimasa depannya. :rose:

Source: Cahaya Hati



Merah_delima
 
BERBAGI KASIH DALAM KEKURANGAN
Tergambar pengorbanan dan ketulusan sang ayah yang sungguh luar biasa untuk anak angkat semata wayangnya ini. Demi dirinya, gadis kecil yang dulu dia temukan di sawah dan dia adopsi menjadi anaknya sendiri. Meski sampai rela untuk tidak menikah dan membesarkan anak perempuannya itu walau hidup miskin serba kekurangan dan sakit-sakitan.

Kisah Sedih yang membuat pemirsa banjir air mata ini muncul dalam sebuah acara di China bertajuk Panggung Impian. Seorang gadis cantik mempertunjukkan tarian dengan harapan memuaskan dewan juri. Tujuannya hanya satu, mendapat dana untuk menyembuhkan penyakit ayahnya. “Ayahku sejak kecil punya asma. Ayahku bertahun-tahun tidak pernah memeriksakan penyakitnya,” kata sang gadis bernama Deng Xuefeng.

Sang ayah hanya minum obat sembarangan sehingga saat ini dalam usia ke 60, penyakitnya makin parah. Yang paling mengharukan, Xuefeng ternyata anak yang dibuang orang tua kandungnya sejak bayi.


Jadi yang membesarkannya adalah ayah angkatnya itu yang hanya seorang pekerja bangunan dan petani miskin. Tempat tinggalnya di gubug sangat sederhana. “Orang tua kandung membuang saya. Ayah yang membawa saya pulang, karena saat itu cuaca dingin. Saya baru lahir, saya lahir dalam kesengsaraan,” kata Xuefeng. Maka ia begitu sayang dengan sang ayah meskipun notabene bukan orang tua kandungnya. Sang ayah memang berkorban luar biasa untuk Xuefeng. Ia sampai tidak mau menikah.

Alasannya hanya satu, ia tidak ingin kehadiran ibu tiri membuat Xuefeng menderita. “Di desa, ibu tiri memperlakukan anak gadis tiri berbeda. Dimarahi, dipukuli, pakaian, makan semua berbeda. Makanya saya sejak dia kecil tidak pernah berusaha mencari istri supaya dia tidak menderita,” kata ayah bernama Deng itu


Para penonton dan pembawa acara pun mulai meneteskan air mata. Sebagian menangis tersedu mendengar pengorbanan terbesar sang ayah. Terlebih lagi, Deng yang petani miskin ini tidak hanya membesarkan putrinya, tapi juga adik kandungnya yang hilang ingatan. Deng berhasil membesarkan Xuefeng hingga sukses menjadi mahasiswa kedokteran dengan beasiswa. Xuefeng sengaja ingin menjadi dokter supaya dapat menyembuhkan penyakit ayahnya itu. Tapi belakangan ini, penyakit pernapasan Deng semakin parah saja. Bahkan suatu hari, dia hampir meninggal dunia.


Maka Xuefeng kembali ke rumah sang ayah untuk merawatnya dan menunda dulu kuliahnya. Ia hanya ingin sang ayah dapat disembuhkan. Untuk memperoleh dana, ia mengikuti acara Panggung Impian tersebut. Di akhir acara, semua juri tergerak dengan kisah Xuefeng. Mereka akhirnya memberi bantuan dana cukup besar untuk mengobati penyakit Deng.

Sebuah ikatan emosional yang dalam telah dibuktikan dengan pengorbanan luar biasa dari seorang ayah pada putri yang sebenarnya bukan anak kandungnya dan tak ada hubungan keluarga apapun dengannya.

Source: lights of love collection by Gracie

Kasih sayang selalu berbuah manis, suatu saat ia akan kembali padamu dengan nilai yang jauh lebih besar. Tiada yang sia-sia dan tiada yang lebih indah ketika kita bisa memberi dan menerima kasih sayang kepada sesama, siapapun dia. :rose:

Merah_delima
 
Terakhir diubah:
PENYESALAN

Di sebuah perumahan terkenal di jakarta tinggalah seorang gadis bersama sang ayah, sang ibu telah lama mendahuluinya pergi sejak ia masih kecil. .

Seorang gadis yg akan di wisuda, sebentar lagi dia akan menjadi seorang sarjana, akhir jerih payahnya selama beberapa tahun di bangku pendidikan.

Beberapa bulan yang lalu dia melewati sebuah showroom, dan saat itu dia jatuh cinta kepada sebuah mobil sport, keluaran terbaru dari Ford. Selama beberapa bulan dia selalu membayangkan, nanti pada saat wisuda ayahnya pasti akan membelikan mobil itu kepadanya. Dia yakin, karena dia anak satu-satunya dan ayahnya sangat sayang padanya, sehingga dia sangat yakin nanti dia pasti akan mendapatkan mobil itu.

Diapun ber'angan-angan mengendarai mobil itu, bersenang-senang dengan teman-temannya. Bahkan semua mimpinya itu dia ceritakan ke teman-temannya, Saatnya pun tiba, siang itu, setelah wisuda, dia melangkah pasti ke ayahnya.

Sang ayah tersenyum, dan dengan berlinang air mata karena terharu dia mengungkapkan betapa dia bangga akan putrinya, dan betapa dia mencintai anak itu.

Lalu dia pun mengeluarkan sebuah bingkisan,... bukan sebuah kunci!

Dengan hati yang hancur sang anak menerima bingkisan itu, dan dengan sangat kecewa dia membukanya. Dan dibalik kertas kado itu ia menemukan sebuah Jaket kulit Terkenal, di belakangnya terukir indah namanya dengan sutra emas.

Gadis itu menjadi marah, dengan suara yang meninggi dia berteriak, "Yaahh... Ayah memang sangat mencintai saya, dengan semua uang ayah, ayah belikan jaket ini untukku?"

Lalu dia membuang Jaket itu dan lari meninggalkan ayahnya.

Ayahnya tidak bisa berkata apa-apa, hatinya hancur, dia hanya berdiri mematung, tak tahu apa yg harus di lakukannya ..

Tahun demi tahun berlalu,

sang gadis telah menjadi seorang yang sukses. Dengan bermodalkan otaknya yang cemerlang dia berhasil menjadi seorang wanita karir. Dia mempunyai rumah yang besar dan mewah, dan dikelilingi suami yang tampan dan anak yang cerdas.

Sementara itu ayahnya semakin tua dan tinggal sendiri. Sejak hari wisuda itu, anaknya pergi meninggalkan dia dan tak pernah menghubungi dia. Dia berharap suatu saat dapat bertemu anaknya itu, hanya untuk meyakinkan dia betapa sayangnya pada anak itu. Sang anak pun kadang rindu dan ingin bertemu dengan sang ayah, tapi mengingat apa yang terjadi pada hari wisudanya, dia menjadi sakit hati dan sangat mendendam.

Sampai suatu hari datang sebuah wikipedia dari kantor kejaksaan yang memberitakan bahwa ayahnya telah meninggal, dan sebelum ayahnya meninggal, dia mewariskan semua hartanya kepada anak satu-satunya itu. Sang anak disuruh menghadap Jaksa wilayah dan bersama-sama ke rumah ayahnya untuk mengurus semua harta peninggalannya. Saat melangkah masuk kerumah itu, mendadak hatinya menjadi sangat sedih, mengingat semua kenangan semasa dia tinggal disitu. Dia merasa sangat menyesal telah bersikap buruk terhadap ayahnya.

Dengan bayangan-bayangan masa lalu yang menari-nari di matanya, dia menelusuri semua barang di rumah itu. Dan ketika dia membuka lemari pakaian ayahnya, dia menemukan Jaket itu, masih terbungkus dengan kertas kado yang sama beberapa tahun yang lalu.

sesuatu jatuh dari bagian kantong Jaket itu. Dia memungutnya.. sebuah kunci mobil! Di gantungan kunci mobil itu tercetak nama dealer, sama dengan dealer mobil sport yang dulu dia idamkan! Dia merogoh kantong sebelahnya dan menemukan sesuatu,, di situ terselip STNK dan surat-surat lainnya, namanya tercetak di situ. Dan sebuah kwitansi pembelian mobil, tanggalnya tepat sehari sebelum hari wisuda itu.

Dia berlari menuju garasi, dan di sana dia menemukan sebuah mobil yang berlapiskan debu selama bertahun-tahun, meskipun mobil itu sudah sangat kotor karena tidak disentuh bertahun-tahun, dia masih mengenal jelas mobil itu, mobil sport yang dia dambakan bertahun-tahun lalu. Dengan buru-buru dia menghapus debu pada jendela mobil dan melongok kedalam. Bagian dalam mobil itu masih baru, plastik membungkus jok mobil dan setirnya, di atas dashboardnya ada sebuah foto, foto ayahnya, sedang tersenyum bangga

Mendadak dia menjadi lemas, lalu terduduk disamping mobil itu, ia menangis. air matanya tidak terhentikan, mengalir terus mengiringi rasa menyesalnya yang takan mungkin bisa terobati...

Source: unknown

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya….. Akan sering merasa kangen sekali dengan ibunya. Lalu bagaimana dengan Ayah? Mungkin karena ibu lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setia p hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata ayah-lah yang mengingatkan Ibu untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Ayah bekerja dan dengan wajah lelah Ayah selalu menanyakan pada Ibu tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil…… Ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Ayah mengganggapmu bisa, Ayah akan melepaskan roda bantu di sepedamu… Kemudian Ibu bilang : “Jangan dulu Ayah, jangan dilepas dulu roda bantunya” , Ibu takut putri manisnya terjatuh lalu terluka…. Tapi sadarkah kamu? Bahwa Ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Ibu menatapmu iba.. Tetapi Ayah akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang” Tahukah kamu, Ayah melakukan itu karena Ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi? Saat kamu sakit pilek, Ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : “Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”. Berbeda dengan Ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu Ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja…. Kamu mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin keluar malam, dan Ayah bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”. Tahukah kamu, bahwa Ayah melakukan itu untuk menjagamu? Karena bagi Ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga.. Setelah itu kamu marah pada Ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu… Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Ibu…. Tahukah kamu, bahwa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, Bahwa Ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia…. :’) Ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu.. Sadarkah kamu, kalau hati Ayah merasa cemburu? Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya. Maka yang dilakukan Ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir… Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut – larut… Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Ayah akan mengeras dan Ayah memarahimu.. . Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Ayah akan segera datang? “Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Ayah” Setelah lulus SMA, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Sarjana. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Ayah itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti… Tapi toh Ayah tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Ayah..

Ketika kamu menjadi gadis dewasa…..Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain… Ayah harus melepasmu di bandara. Tahukah kamu bahwa badan Ayah terasa kaku untuk memelukmu? Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini – itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. . Padahal Ayah ingin sekali menangis seperti Ibu dan memelukmu erat-erat. Yang Ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”. Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT…kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah. Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain. Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Ayah tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan…. Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : “Tidak….. Tidak bisa!” Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Ayah belikan untukmu”. Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum? Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.

Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang” Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Ayah untuk mengambilmu darinya. Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin.. Karena Ayah tahu…… Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya…. Saat Ayah melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia….. Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Ayah pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis? Ayah menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Ayah berdoa….. Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata: “Ya Allah, ya Tuhanku …..Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita dewasa yang cantik…. Bahagiakanlah ia bersama suaminya…” Setelah itu Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk… Ayah telah menyelesaikan tugasnya menjagamu ….. Ayah, Bapak, atau Abah kita…Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat… Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis… Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. . Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal..


Prienda
 
KEJUJURAN

Seorang siswa berusia 17 tahun di sebuah sekolah di provinsi Henan, Cina tidak menyangka akan mendapat uang Rp 18 juta rupiah.

Peristiwa itu menimpa Chen Yifan. Ia menabrak sebuah mobil mewah pada di kota Xinmi ketika dalam perjalanan mengirim makanan. Nahas, mobil mewah itu tergores sepanjang 20 sentimeter serta kaca spion mobil patah.

Karena terburu-buru, Chen meninggalkan satu catatan bersama semua uangnya sejumlah Rp 500 ribu sebagai penggantian dan tanda permintaan maaf.

Ironisnya, semua uang itu berupa uang logam dari hasil pekerjaannya.

Keesokan harinya, pemilik mobil, Xue Zhanmin, marah mendapati mobilnya sudah tergores. Ia kemudian melapor ke polisi setempat.

Namun keadaan tak terduga ketika Xue Zhanmin membaca surat dari pelajar itu.

"Saya meminta maaf dan merasa sedih karena menabrak mobil Anda. Saya seorang mahasiswa dan sekarang sedang kerja sambilan. Saya tahu penggantian kerusakan ini tidak cukup, tetapi uang ini hanya tanda permintaan maaf saja. Maaf.”

Surat itu kemudian diunggah ke media sosial dan menjadi viral dan akhirnya Zhanmin menemukan siswa bersangkutan.

"Duit itu semuanya koin. Saya menyimpulkan siswa ini dari keluarga yang miskin. Ia mungkin membutuhkan uang yang banyak," kata Zhanmin.

Zhanmin akhirnya bertemu dengan Chen. Ia menyatakan Chen berasal dari keluarga yang kurang mampu dan melakukan kerja sambilan dengan mengirim barang untuk mencari uang. Dia menerima upah sebesar Rp 130 ribu setiap hari.

Lebih dari itu, Ibu Chen, Chu merasa bangga setelah mengetahui apa yang diperbuat oleh anaknya itu.

"Anak saya adalah anak yang baik dan tindakannya adalah benar. Kami akan membayar biaya perbaikan kendaraan itu." kata Chu.

Namun, Zhanmin menolak uang dari Chu itu sebaliknya menawarkan Rp 18 juta pada Chen untuk meneruskan pendidikan.

Source: Gracie

Salah satu bentuk nyata kebaikan hati adalah dengan memaafkan. Memberi perhatian dan pertolongan bagi mereka yang membutuhkan. Kebaikan akan selalu berbuah manis, dan pada akhirnya buah manis itu akan kembali kepadamu. :rose:

Merah_delima
 
SAHABAT SEJATI


Ini adalah photo yang pernah diambil di Damaskus, Suriah pada tahun 1889. Yang berbadan kerdil (yang digendong) adalah seorang penganut agama Kristen bernama Sameer. Sedangkan yang menggendong adalah seorang penganut agama Islam yang mengalami cacat penglihatan (buta) yang bernama Mohammed.

Sameer sangat bergantung pada Muhammad untuk keperluan sehari-harinya di jalan-jalan yang sangat sibuk di kota Damaskus. Mohammed juga sangat bergantung pada Sameer untuk membantu merngarahkan jalannya agar dia bisa melewati rintangan-rintangan di jalan raya setiap harinya.

Sebuah persahabatan sejati, salah satu dari mereka bisa berjalan namun tidak bisa melihat. Dan satunya lagi bisa melihat tapi punya keterbatasan untuk berjalan dalam keperluan mencari nafkah setiap harinya. Mereka berdua adalah yatim piatu dan tinggal bersama di ruangan yang sama. Mereka selalu bersama sampai akhir hayat mereka.

Pada hari yang bersejarah dimana ketika itu Sameer tiba-tiba meninggal, Muhammad hanya berdiam diri di kamarnya. Ia sangat bersedih hati dan menangis sejadi-jadinya selama seminggu.

Dia sangat merasa kehilangan, seperti kehilangan bagian tubuhnya yang sangat berharga. Setelah melalui masa-masa kesedihan yang amat berat, akhirnya ia meninggal seminggu setelah sahabatnya meninggal dunia.

Source: Gracie

Persahabatan itu saling melengkapi, saling menjaga dan melindungi satu sama lain tanpa memandang perbedaan duniawi. :rose:

Merah_delima
 
Bimabet
MARY AND MAX

Kisah nyata yang berlatar tahun 1976 di Mount Waverley, kawasan pinggiran di Melbourne Australia, tempat tinggal Mary Daisy Dinkle. Mary adalah gadis kecil berusia 8 tahun yang berasal dari keluarga miskin, ayahnya sibuk bekerja sebagai buruh di pabrik, dan ibunya merupakan ibu rumah tangga yang alkoholik dan kleptomania.

Sebagai anak kecil, Mary mempunyai rasa ingin tahu yang sangat besar sehingga banyak pertanyaan dalam otaknya, selain itu dia juga ingin curhat tentang keadaan keluarganya yang berantakan. Akan tetapi tidak pernah ada orang yang bisa diajaknya ngobrol di rumah. Dia juga tidak punya teman. Suatu ketika, Mary mendapatkan ide untuk mengirimkan surat ke seseorang yg dipilihnya secara acak dari buku telepon yang bergambar patung Liberty New York. Mary menemukan nama Tuan Max Jerry Horowitz.

Tuan Max adalah seorang pria atheis berusia 44 tahun yang tinggal di pusat kota New York, Amerika Serikat. Dia hanya tinggal dengan hewan-hewan peliharaanya. Ia seorang penderita obesitas, dan memiliki kesulitan untuk berinteraksi dengan orang lain, dan dia didiagnosis mengidap sindrom asperger. Sindrom Asperger merupakan suatu gejala kelainan perkembangan syaraf otak yang namanya diambil dari seorang dokter berkebangsaan Austria, Hans Asperger pada tahun 1944. Penderita Sindrom Asperger memiliki tingkat intelegensi dan perkembangan bahasa yang normal, namun juga memperlihatkan perilaku yang mirip autisme, serta mengalami kekurangan dalam mengekspresikan emosi, hubungan sosial dan kecakapan komunikasi.

Surat pertama dari gadis kecil bernama Mary yang dikirimnya secara acak dari Australia ke Amerika sangat polos dan spontan. Surat itu berbunyi seperti ini:

Dear Tuan Max Horowitz yang baik,

Namaku Mary Daisy Dinkle. Umurku delapan tahun, tiga bulan dan sembilan hari. Warna favoritku coklat & kudapan favoritkuadalah susu kental manis, campur coklat. Aku punya seekor ayam jago bernama Ethel. Dia tak bisa bertelur. Tapi suatu saat dia pasti bisa melakukannya. Ibuku perokok, suka cricket dan peminum. Dan ayahku gemar menghabiskan waktu di pondoknya dan bermain-main dengan burung mati. Di Amerika, bayi berasal dari mana? Apakah bayi berasal dari kaleng minuman cola? Di Australia, bayi berasal dari dalam gelas bir. Ini adalah gambarku. Aku tidak bisa menggambar telinga dgn baik, tp aku pandai menggambar gigi. Kuharap Tuan dapat membalas surat ini dan mau menjadi temanku.

Salam hangat,
Mary Daisy Dinkle
PS: Kuharap Tuan suka coklat yang kukirimkan. Namanya cherry ripe.


Awalnya Tuan Max yang menderita sindrom Asperger panik saat menerima surat dari orang asing yang tidak dia kenal sebelumya, namun akhirnya Max memutuskan untuk menulis surat balasan setelah melamun selama 18 jam. Bagi Max yang menderita sindrom Asperger sangatlah tidak mudah membalas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan Mary. Dia butuh waktu semalaman untuk berpikir apa jawaban dari pertanyaan-pertanyaan mudah yang dilotantarkan oleh seorang gadis kecil. Akhirnya dia selesai menulis surat balasan yang sangat panjaaaaaaaaang! Suratnya berbunyi seperti ini:

Dear Mary Daisy Dinkle,

Terima kasih atas suratnya. Aku telah membacanya pada pukul 9:17 sepulang dari “Overeaters Anonymous”. Aku mencoba untuk menurunkan berat badan karena psikiaterku, dokter Bernard Hazelholf, mengatakan bahwa di dalam tubuh yg sehat terdapat pikiran yg sehat. Dia mengatakan pikiranku tidak terlalu sehat. Gambarmu sangat menarik, bagaimana kamu menggambarkan visual dirimu? Aku belum pernah bertemu orang dari Australia. Pertama, aku akan menjawab prtanyaanmu. Sayangnya, di Amerika bayi tidak ditemukan dalam kaleng cola. Aku bertanya pada ibuku ketika berusia 4 tahun, dan dia mengatakan bahwa bayi berasal dari telur yang dierami oleh rabbi. Bila kamu seorang Yahudi, berarti mereka dierami oleh biarawati katolik. Jika kamu seorang atheis berarti mereka dierami oleh pelacur kotor yg kesepian. Jadi, ini adalah tempat dimana bayi di Amerika berasal.

Aku berbagi rumah dengan ikan dan beberapa siput yg aku beri nama seperti nama beberapa ilmuwan terkenal (Einstein, Newton, Hawking), burung parkit bernama Mr Biscuit, dan yg terakhir seekor kucing yang bernama Hal. “Hal” adalah singkatan dari halitosis, tempat dimana dia dl menderita. Dia mengikutiku pulang setelah anak-anak geng menembak keluar matanya dengan menggunakan senjata mainan. Apakah kamu memelihara kangguru? Ketika aku lahir, ayahku meninggalkan ibuku dan aku di sebuah gubuk. Dia menembak dirinya sendiri dengan pistol pamanku ketika aku berusia enam tahun.

Apakah kamu menyukai hotdog cokelat? Aku dapat meminta resepnya, dan mengirimkannya kepadamu. Ketika aku masih muda, aku memiliki teman khayalan yang bernama Mr Ravioli. Psikiaterku mengatakan aku tidak membutuhkan dia lagi, jadi dia hanya duduk di sudut ruangan dan membaca. Minggu lalu aku memungut 128 putung rokok dari jalanan. Orang membuang sampah berserakan di New York. Aku tidak mengerti kenapa orang melanggar hukum. Puntung rokok berakibat buruk, karena sampah akan sampai ke laut, dan ikan menghisapnya, dan akan menjadi pecandu nikotin. Aku hanya bercanda, karena tentu saja mustahil bagi rokok dapat tetap menyala di dalam air. Selain itu, ikan tidak punya saku untuk menyimpan pemantik rokok.

Aku berusia 44 tahun dan memiliki 8 pasang baju, dengan warna dan ukuran yg sama. Berat badanku 352 kg dan tinggiku 6 kaki. Aku suka menonton pengumuman lotere. Aku telah memilih angka yg sama selama 9 tahun. Apakah kamu seorang pemenang? Atau pecundang? Aku telah memiliki banyak pekerjaan yg berbeda sepanjang hidupku.

Pekerjaan pertamaku adalah mengumpulkan recehan di loket kereta bawah tanah.

Pekerjaan keduaku di Yiddel’s Gourmet Kosher Supplies. Aku ditempatkan di bagian mesin pembungkus kemasan mie. Aku terlahir sebagai seorang Yahudi yang mengharuskanku percaya kepada Tuhan. Tapi aku sudah banyak membaca buku yang telah membuktikan bahwa Tuhan hanyalah sebuah khayalan dari imajinasi. Orang-orang memilih percaya pada Tuhan untuk menjawab pertanyaan rumit seperti dari mana alam semesta berasal? Apakah cacing masuk surga? dan mengapa wanita tua memiliki rambut berwarna biru? Meskipun aku seorang atheis, aku masih memiliki topi Yahudi ku karena membuat kepalaku terasa hangat.

Pekerjaan ketiga ku adalah disebuah perusahaan cetak. Aku bekerja di bagian pencetak fresbee. Frisbee adalah plastik yg dibuat agar orang saling melempar satu sama lain. Benda itu seperti bumerang tapi tidak melayang balik.

Pekerjaan keempatku adalah ketika aku dipanggil untuk menjadi seorang juri. Aku tidak dibayar banyak, tapi aku mendapat kue dan kopi gratis. Juri adalah anggota masyarakat yang luar biasa, yg tdk pernah membunuh siapa pun. Tidak lama setelah aku menjalaninya, sebuah sidang dimana seorng pria membunuh semua teman2nya ketika pesta ulang tahunnya sendiri. Sayangnya, aku tidak terpilih, karena mereka tahu aku dulu pernah menjadi pasien rumah sakit jiwa. Apakah kamu pernah bermain gantole?

Pekerjaanku yg kelima sbg tukang sampah. Aku harus memasukkan sampah ke dalam kantong dan tidak harus berbicara dengan siapa pun. Kadang2 aku berakting bahwa aku adalah seorng robot. Suatu hari polisi menangkapku untuk ditanyai. Tetapi kemudian membebaskanku setelah memutuskan aku bukan ancaman bagi siapa pun kecuali diriku sendiri. Pekerjaan keenamku sebagai prajurit Angkatan Darat Amerika Serikat, di Departemen pemasok alat tulis. Karena aku pintar menghitung, aku harus menghitung berapa banyak bolpoin yg diperlukan Angkatan Darat. Suatu hari, mereka melakukan inspeksi dan bertanya apakah aku adalah anggota dari suatu kelompok radikal tertentu. Aku memberitahukan mereka bahwa aku adalah seorang anggota club “New York Science Fiction”. Mereka mengatakan tidak masuk hitungan, tp mereka tetap memecatku. Untungnya aku lupa memberitahu mereka bahwa aku pernah menjadi komunis. Apakah kamu pernah menjadi komunis? Apakah kamu pernah diserang oleh burung gagak atau sejenis burung besar?

Ketika aku berumur 9, seekor burung gagak menyerangku ketika dalam perjalanan ke sekolah. Aku mendapat 3 jahitan. Dan pada musim semi aku memakai helm dengan sepasang mata lukis di atasnya. Orang-orang menertawaknku ketika aku memakai helmku. Aku tidak tahu alasannya. Orang-orang membuatku bingung, tapi aku mencoba untuk tidak membuat mereka mengkhawatirkanku.

New York adalah kota yg sibuk dan tempat yg bising. Aku lebih suka hidup di suatu tempat yang jauh lebih tenang seperti bulan. Aku tidak suka keramaian, lampu terang, suara teriakkan atau bau menyengat. Semua itu ada di New York, terutama masalah bau. Aku sering menyumbat hidung dan telinga ketika aku pergi keluar. Hal ini membuatku tenang. Aku rasa manusia sangat menarik, tapi aku sulit memahami mereka. aku pikir, bagaimanapun, aku mengerti dan percaya padamu. Kamu tampak sangat bahagia dan aku pikir baumu pasti seperti udang. Setahuku Australia memiliki banyak udang. Bisakah kamu membaca dengan cepat? Aku telah membiasakan diri untuk membaca dua halaman sekaligus, satu bola mata per halaman. Aku harus pergi sekarang. Meskipun aku belum memberitahmu tentang pekerjaanku yang ketujuh disebuah pabrik kondom. Segera kirim balasan.

Salam hangat,
Teman Amerika anda, Max Jerry Horowitz.
PS. Aku lampirkan salah satu fotoku,
PSS. Terima kasih atas Cherry Ripe-nya dan aku senang kau menyukai coklat sepertiku. Aku belum pernah makan susu kental manis, tapi aku mencobanya dalam minggu ini.


Korespondensi antara gadis kecil yang tinggal di Melbourne (Australia) dgn pria penderita asperger yg tinggal di New York (Amerika) terus berjalan selama 20 tahun. Pertanyaan-pertanyaan polos yg ditulis gadis kecil bernama Mary itu sangat mempengaruhi psikologi Tuan Max yg menderita sindrom Asperger, sedangkan jawaban-jawaban yg ditulis oleh Tuan Max sangat mempengaruhi developmental growth pada Mary yg masih anak kecil. Bayangkan gadis kecil berusia 8 tahun harus menerima jawaban-jawaban lugas dari seorang mantan komunis yang telah lama memutuskan membunuh Tuhan (atheis). Di sisi lain, Mary justru bahagia karena ia mendapatkan teman baru. Sepanjang film kita akan dimanjakan dengan lontaran-lontaran humor CERDAS dari Mary dan Tuan Max.

Persahabatan Mary dan Tuan Max sangat unik dan tulus. Meskipun mereka tidak pernah bertemu secara langsung tapi surat-surat yang mereka kirim selama 20 tahun itu sangatlah mempengaruhi psikologi mereka masing-masing. Film ini sangatlah inspiring dan membuat terharu. Mary dan Tuan Max saling bercerita tentang masalah-masalah yang sedang mereka hadapi dalam kehidupan mereka. Yang paling bikin terharu adalah saat Tuan Max memberitahu Mary bahwa penderita sindrom asperger seperti dirinya itu tidak bisa menangis dan tidak bisa tertawa karena mengalami kesulitan dalam mengekspresikan emosi. Mendengar hal tersebut, Mary gadis kecil yang polos itu pun mengirimi Tuan Max sebuah botol berisi airmata Mary sehingga Tuan Max bisa meneteskan airmata tersebut ke matanya saat Tuan Max ingin tahu bagaimana rasanya menangis. Kemudian Mary juga mengirimkan foto dirinya yang sedang tertawa sehingga Tuan Max bisa menirukan ekspresi wajahnya saat tertawa melalui foto.

Singkat cerita, waktu pun berlalu. Kini Mary sudah tumbuh menjadi gadis dewasa berusia 25 tahun. Mary menikah dengan pria tampan yang menurutnya sangat sempurna. Pria itu bernama Damian. Mary sekarang juga sedang kuliah di jurusan psikologi dan melakukan penelitian tentang mental illness (sindrom asperger) untuk thesisnya. Dalam penelitianya, Mary menggunakan Tuan Max sebagai subyek studi kasus karena dia ingin menolong dan menyembuhkan Tuan Max yang sudah dia anggap sebagai sahabat terbaik di dunia. Profesor pembimbing thesisnya Mary pun berdecak kagum pada penelitian tentang mental illness yang dilakukan oleh Mary. Sehingga penelitian Mary ini berhasil diterima oleh publisher untuk dicetak menjadi sebuah buku. Buku Mary tentang mental illness yang diderita oleh Tuan Max akhirnya diterbitkan dalam jumlah ribuan. Dan waktu buku itu diterbitkan, Mary mengirimkan copy pertama buku tersebut pada Tuan Max. Mary sangat gembira

Pada suatu hari, kebahagiaan Mary pun sirna karena dia ditinggalkan oleh suaminya yang bernama Damian itu. Suaminya berselingkuh dengan perempuan lain. Mary juga kehilangan kedua orang tuanya. Mary sangat depresi menghadapi keadaan keluarganya yang semakin berantakan. Dia juga sudah tidak sempat lagi menulis surat pada Tuan Max (sahabat penanya).

Di lain pihak, Tuan Max justru risih dengan buku tentang dirinya yang ditulis oleh Mary. Tuan Max merasa dimanfaatkan oleh Mary padahal Mary tidak bermaksud demikian. Mary tulus ingin menyembuhkan Tuan Max melalui penelitian ilmiahnya di kampus. Namun Tuan Max menjadi depresi. Tuan Max harus kembali masuk Rumah Sakit Jiwa karna penyakit Asperger yang sudah lama dideritanya semakin parah. Tuan Max pun semakin menua dia kini sudah berusia 61 tahun. Persahabatan antara Mary dan Tuan Max mengalami pasang surut.

Hingga pada suatu hari, Mary mengirimkan surat kepada Tuan Max lagi. Kali ini Mary ingin bertemu dengan Tuan Max secara langsung karena selama ini mereka hanya bersahabat melalui surat tanpa bertatap muka. Mary juga ingin meminta maaf kepada Tuan Max. Mary ingin curhat tentang kehidupan keluarganya yang hancur lebur kepada Tuan Max karena selama 25 tahun dia hidup di dunia ini hanya Tuan Max lah yang mengerti akan dirinya. Tuan Max pun membalas surat Mary itu begini:

Dear Mary,

Tolong lihat semua koleksi Nobletku yang aku lampirkan pada surat ini sebagai tanda kalo aku telah memaafkanmu. Ketika aku menerima bukumu, aku merasakan berbagai macam emosi dalam otakku. Alasan kenapa aku memaafkanmu adalah karena kamu tidak sempurna, begitupun juga aku tidak sempurna. Semua manusia tidak sempurna. Ketika aku masih muda, aku ingin menjadi orang lain. Aku tidak ingin menjadi diriku sendiri.

Dokter Bernard Hazelhof berkata jika aku berada di padang pasir aku akan terbiasa hidup sendirian, hanya aku dan pohon-pohon kelapa. Dia berkata bahwa aku harus menerima diriku sendiri dan menerima segala kekuranganku. Dokter Bernard Hazelhof juga berkata bahwa kehidupan setiap manusia itu seperti sebuah jalan yang panjang. Beberapa jalan sangat mulus, tapi beberapa jalan yang lain retak-retak seperti jalanku. Jalanmu mirip dengan jalanku, akan tetapi jalanmu tidak memiliki retakan sebanyak retakan dalam jalanku. Semoga nanti kita bisa bertemu sehingga kita bisa berbagi susu kental manis. Kamu adalah sahabat terbaikku. Kamu adalah temanku satu-satunya.


Sahabat penamu,
Max Jerry Horowitz.


Membaca surat itu, Mary jadi terenyuh. Akhirnya Mary bertekad berangkat dari Australia menuju Amerika demi bertemu langsung dengan sahabat penanya yang sudah berlangsung selama 20 tahun tapi belum bertatap muka sama sekali. Saat Mary sampai di apartement Tuan Max, ternyata Tuan Max sudah meninggal dunia dengan tenang setelah minum susu kental manis. Selain itu, kepala Tuan Max mendongak ke atas langit-langit. Ternyata di langit-langit tertempel surat-surat yang dikirim oleh Mary selama 20 tahun. Tuan Max juga mengalungkan botol yang berisi airmata yang dulu diberi oleh Mary. Melihat hal tersebut, Mary pun menangis karena merasa terpukul telah kehilangan satu-satunya sahabat terbaik di dunia. Dia sekarang sudah tidak punya siapa-siapa lagi. Dia menangis sambil berkata “Anda adalah sahabat terbaikku. Anda adalah satu-satunya temanku”.

Akhirnya selama 20 tahun berkorespondensi melalui surat tanpa bertatap muka, Mary bisa bertemu secara langsung dengan Tuan Max meskipun Tuan Max sudah dalam keadaan meninggal dunia. Persahabatan sejati yang dipisahkan oleh dua benua, perbedaan umur yang terpaut sangat jauh, dan perbedaan latar belakang ini sangat menyentuh. Mary dan Tuan Max menemukan sebuah chemistry untuk bisa saling memotivasi dan menguatkan dari segi psikologi dimana Mary gadis kecil yang dulu tumbuh di keluarga broken home dan tidak punya teman, sedangkan Tuan Max adalah pria penderita sindrom aspereger yang hidup sebatang kara di dunia. Mereka saling mengerti dan memahami meskipun hanya melalui korespondensi surat tanpa harus bertatap muka. Mereka mempunyai ikatan batin yang sangat kuat karena mereka sama-sama mempunyai masalah hidup yang sangat berat. Siapa sangka persahabatan yang diawali dari keisengan dan ketidaksengajaan yang dilakukan oleh Mary saat dia masih kecil bisa menyelamatkan dua kehidupan yaitu kehidupanya sendiri dan kehidupan Tuan Max.

Source: Zoe's Diary
Gracie collections

Saling membantu, saling berbagi keceriaan, kebahagiaan maupun masa-masa sedih, itulah yang dilakukan oleh sahabat sejati. :rose:

Merah_delima
 
Status
Thread ini sudah dikunci moderator, dan tidak bisa dibalas lagi.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd