Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Elang Jawa (Mungkin sudah Punah ayo lindungi kalo masih hidup)

LONESNIPER

Interisti sejati
UG-FR+
Ex Mod
Daftar
16 Nov 2013
Post
2.965
Like diterima
89
Bimabet
Elang jawa

Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) adalah salah satu spesies elang berukuran sedang yang endemik di Pulau Jawa. Satwa ini dianggap identik dengan lambang negara Republik Indonesia, yaitu Garuda. Dan sejak 1992, burung ini ditetapkan sebagai maskot satwa langka Indonesia



Elang yang bertubuh sedang sampai besar, langsing, dengan panjang tubuh antara 60-70 cm (dari ujung paruh hingga ujung ekor).

Kepala berwarna coklat kemerahan (kadru), dengan jambul yang tinggi menonjol (2-4 bulu, panjang hingga 12 cm) dan tengkuk yang coklat kekuningan (kadang nampak keemasan bila terkena sinar matahari). Jambul hitam dengan ujung putih; mahkota dan kumis berwarna hitam, sedangkan punggung dan sayap coklat gelap. Kerongkongan keputihan dengan garis (sebetulnya garis-garis) hitam membujur di tengahnya. Ke bawah, ke arah dada, coret-coret hitam menyebar di atas warna kuning kecoklatan pucat, yang pada akhirnya di sebelah bawah lagi berubah menjadi pola garis (coret-coret) rapat melintang merah sawomatang sampai kecoklatan di atas warna pucat keputihan bulu-bulu perut dan kaki. Bulu pada kaki menutup tungkai hingga dekat ke pangkal jari. Ekor kecoklatan dengan empat garis gelap dan lebar melintang yang nampak jelas di sisi bawah, ujung ekor bergaris putih tipis. Betina berwarna serupa, sedikit lebih besar.

Iris mata kuning atau kecoklatan; paruh kehitaman; sera (daging di pangkal paruh) kekuningan; kaki (jari) kekuningan. Burung muda dengan kepala, leher dan sisi bawah tubuh berwarna coklat kayu manis terang, tanpa coretan atau garis-garis.

Ketika terbang, elang Jawa serupa dengan elang brontok (Nisaetus cirrhatus) bentuk terang, namun cenderung nampak lebih kecoklatan, dengan perut terlihat lebih gelap, serta berukuran sedikit lebih kecil.

Bunyi nyaring tinggi, berulang-ulang, klii-iiw atau ii-iiiw, bervariasi antara satu hingga tiga suku kata. Atau bunyi bernada tinggi dan cepat kli-kli-kli-kli-kli. Sedikit banyak, suaranya ini mirip dengan suara elang brontok meski perbedaannya cukup jelas dalam nadanya

Sebaran elang ini terbatas di Pulau Jawa, dari ujung barat (Taman Nasional Ujung Kulon) hingga ujung timur di Semenanjung Blambangan Purwo. Namun penyebarannya kini terbatas di wilayah-wilayah dengan hutan primer dan di daerah perbukitan berhutan pada peralihan dataran rendah dengan pegunungan. Sebagian besar ditemukan di separuh belahan selatan Pulau Jawa. Agaknya burung ini hidup berspesialisasi pada wilayah berlereng.



Elang Jawa menyukai ekosistem hutan hujan tropika yang selalu hijau, di dataran rendah maupun pada tempat-tempat yang lebih tinggi. Mulai dari wilayah dekat pantai seperti di Ujung Kulon dan Meru Betiri, sampai ke hutan-hutan pegunungan bawah dan atas hingga ketinggian 2.200 m dan kadang-kadang 3.000 mdpl.

Pada umumnya tempat tinggal elang jawa sukar untuk dicapai, meski tidak selalu jauh dari lokasi aktivitas manusia. Agaknya burung ini sangat tergantung pada keberadaan hutan primer sebagai tempat hidupnya. Walaupun ditemukan elang yang menggunakan hutan sekunder sebagai tempat berburu dan bersarang, akan tetapi letaknya berdekatan dengan hutan primer yang luas.



Burung pemangsa ini berburu dari tempat bertenggernya di pohon-pohon tinggi dalam hutan. Dengan sigap dan tangkas menyergap aneka mangsanya yang berada di dahan pohon maupun yang di atas tanah, seperti pelbagai jenis reptil, burung-burung sejenis walik, punai, dan bahkan ayam kampung. Juga mamalia berukuran kecil sampai sedang seperti tupai dan bajing, kalong, musang, sampai dengan anak monyet.

Masa bertelur tercatat mulai bulan Januari hingga Juni. Sarang berupa tumpukan ranting-ranting berdaun yang disusun tinggi, dibuat di cabang pohon setinggi 20-30 di atas tanah. Telur berjumlah satu butir, yang dierami selama kurang-lebih 47 hari.

Pohon sarang merupakan jenis-jenis pohon hutan yang tinggi, seperti rasamala (Altingia excelsa), pasang (Lithocarpus sundaicus), tusam (Pinus merkusii), puspa (Schima wallichii), dan ki sireum (Eugenia clavimyrtus). Tidak selalu jauh berada di dalam hutan, ada pula sarang-sarang yang ditemukan hanya sejarak 200–300 m dari tempat rekreasi.

Di habitatnya, elang Jawa menyebar jarang-jarang. Sehingga meskipun luas daerah agihannya, total jumlahnya hanya sekitar 137-188 pasang burung, atau perkiraan jumlah individu elang ini berkisar antara 600-1.000 ekor.Populasi yang kecil ini menghadapi ancaman besar terhadap kelestariannya, yang disebabkan oleh kehilangan habitat dan eksploitasi jenis. Pembalakan liar dan konversi hutan menjadi lahan pertanian telah menyusutkan tutupan hutan primer di Jawa.Dalam pada itu, elang ini juga terus diburu orang untuk diperjual belikan di pasar gelap sebagai satwa peliharaan. Karena kelangkaannya, memelihara burung ini seolah menjadi kebanggaan tersendiri, dan pada gilirannya menjadikan harga burung ini melambung tinggi.

Mempertimbangkan kecilnya populasi, wilayah agihannya yang terbatas dan tekanan tinggi yang dihadapi itu, organisasi konservasi dunia IUCN memasukkan elang Jawa ke dalam status EN (Endangered, terancam kepunahan).Demikian pula, Pemerintah Indonesia menetapkannya sebagai hewan yang dilindungi oleh undang-undang.
 
Terakhir diubah:
Masih ada penangkaran burung elang di daerah kep.seribu yang entah lupa nama pulaunya itu dipake buat penangkaran burung elang. Elang jawa memang sudah sangat minim jumlahnya. Yang saya kagum, ternyata lambang burung garud kita sebenernya adalah elang jawa ini. Waaooww........
Makanya, buat para penggemar burung, kalo anda benar benar penyuka satwa pasti gak akan memusnahkan elang jawa ini kan...??
Bayangin, kalo si elang jawa atau garuda ini ga terima. Mereka terus minta bantuan teman mereka "garuda x" buat memburu manusia sampe punah gimana rasanya?? Hehehehehe...

Elang adalah lambang perkasa.
 
Masih ada penangkaran burung elang di daerah kep.seribu yang entah lupa nama pulaunya itu dipake buat penangkaran burung elang. Elang jawa memang sudah sangat minim jumlahnya. Yang saya kagum, ternyata lambang burung garud kita sebenernya adalah elang jawa ini. Waaooww........
Makanya, buat para penggemar burung, kalo anda benar benar penyuka satwa pasti gak akan memusnahkan elang jawa ini kan...??
Bayangin, kalo si elang jawa atau garuda ini ga terima. Mereka terus minta bantuan teman mereka "garuda x" buat memburu manusia sampe punah gimana rasanya?? Hehehehehe...
Elang adalah lambang perkasa.

makasi om keren banget coment nya :bata: :beer:

di kulonprogo ada yang namanya ppsj
pusat p opo yo lali aku... satwa jogja....
di situ beberapa hewan langka diperjuangkan kelestariannya, termasuk elang jawa...

makasi mas himalaia uda coment disini:beer:
 
Akakaka... Masih asal nulis aja om.
 
Keberadaan dan pelestarian elang jawa mesti jadi salah satu prioritas pemerintah dalam hal melindungi satwa langka. Masa ntar lambang negara kita "garuda" yg notabene hewan aslinya adalah elang jawa, sampai punah.

Btw, elang kan di serial tv indonesia bisa jadi raksasa dan jadi tunggangan/ kendaraan si empu nya. :D
 
Angling darmo apa yoko??
Saya taunya film yang ada burung besarnya cuma itu.
 
Akakaka... Masih asal nulis aja om.

owhhhh
Keberadaan dan pelestarian elang jawa mesti jadi salah satu prioritas pemerintah dalam hal melindungi satwa langka. Masa ntar lambang negara kita "garuda" yg notabene hewan aslinya adalah elang jawa, sampai punah.
Btw, elang kan di serial tv indonesia bisa jadi raksasa dan jadi tunggangan/ kendaraan si empu nya. :D

apa ya saya ga tau :bingung:

Angling darmo apa yoko??
Saya taunya film yang ada burung besarnya cuma itu.

di jawab kayanya :D
 
Angling darmo apa yoko??
Saya taunya film yang ada burung besarnya cuma itu.

Ah masa suhu perutbulet gak tau. Yg di ind*s*ar itu loh hu. Ya kayak ftv ftv mistis gitu loh hu. Kan ada tuh yg naek elang raksasa lah. Udah 5 atau 10 tahun lalu itu. Pasti inget deh om perut bulet. :D :fiuh:
 
Mungkin agak lupa om, paling saya masih jamanya liat reality show kayak katakan cinta, terus h2c gtu kayaknya.
Eh... Oot ya.

Kalo dulu, sering liat dipekarangan rumah orang kaya pasti ada kandang permanen yang ukuranya agak besar. Menurut katanya sih itu juga bekas kandang burung elang, terus di tempat kerja saya juga dulu ada yang pelihara elang entah dari jenis apa. Tapi akhirnya semua elang itu disita sama petugas perlindungan satwa (lupa namanya balai apa gtu).
 
Mungkin agak lupa om, paling saya masih jamanya liat reality show kayak katakan cinta, terus h2c gtu kayaknya.
Eh... Oot ya.

Kalo dulu, sering liat dipekarangan rumah orang kaya pasti ada kandang permanen yang ukuranya agak besar. Menurut katanya sih itu juga bekas kandang burung elang, terus di tempat kerja saya juga dulu ada yang pelihara elang entah dari jenis apa. Tapi akhirnya semua elang itu disita sama petugas perlindungan satwa (lupa namanya balai apa gtu).

balai konversi perlindungan satwa liar ya om :D :D

makasi om uda coment :ampun:

jauh2 dari wasis uda coment jadi terharu :angel::angel::angel:
 
Tertarik sama sf yang kayak gini om.. Kebiasaan di angkringan juga kadang dengerin diskusi jadi asik.
 
Masih belum punah yak, kirain udah. Bukannya mendo'ain sih, soalnya harimau jawa dah punah (klo diperkirakan ada itu sih msh perkiraan). Mo gimana lg,"tanah" yg subur karena banyak gunung berapi, malah ditanam mall, pemukiman, dll :nohope:

Cuman ane lbh suka burung "muter kepala lebih dr 180 derajat" seh :Peace:
 
Masih belum punah yak, kirain udah. Bukannya mendo'ain sih, soalnya harimau jawa dah punah (klo diperkirakan ada itu sih msh perkiraan). Mo gimana lg,"tanah" yg subur karena banyak gunung berapi, malah ditanam mall, pemukiman, dll :nohope:

Cuman ane lbh suka burung "muter kepala lebih dr 180 derajat" seh :Peace:

Masih belum om...

Burung muter kepala 180derajat apa ya? Apa sama yang aku bakar kemaren itu?
 
Tertarik sama sf yang kayak gini om.. Kebiasaan di angkringan juga kadang dengerin diskusi jadi asik.

Masih belum punah yak, kirain udah. Bukannya mendo'ain sih, soalnya harimau jawa dah punah (klo diperkirakan ada itu sih msh perkiraan). Mo gimana lg,"tanah" yg subur karena banyak gunung berapi, malah ditanam mall, pemukiman, dll :nohope:

Cuman ane lbh suka burung "muter kepala lebih dr 180 derajat" seh :Peace:

Masih belum om...

Burung muter kepala 180derajat apa ya? Apa sama yang aku bakar kemaren itu?

saya gagal paham tanya jawab percakapan diatas :mati:

btw bagus deh uda coment dan ramein disini :D
 
Lembaga Ekologi Universitas Padjadjaran dan JICA juga punya proyek penangkaran elang Jawa di daerah Panaruban, disebelahnya Gunung Tangkuban Perahu. Beberapa gangguan yang muncul adalah aktivitas bersepeda dan offroad sepeda motor. Elang akan meninggalkan sarang apabila terganggu dan membiarkan telurnya membusuk atau anak2 nya mati. Sebaiknya kita hindari daerah penangkaran-penangkaran seperti itu
 
Setahu ane masih ada di sekitaran TN Halimun Salak. Ada penangkarannya pula di daerah Cijeruk dekat Lido.

Tapi ya memang jumlah populasinya sudah jauh menurun :(
 
Masih ada kok gan... yang udah nyaris gak ada harimau jawa :ampun:
 
Daerah karawang tepatnya gunung sangga buana masih ada gan tapi ga banyak menurut polisi hutan bilang sekitar 4 ekor yang sering keliatan menurut pak pol hutan itu juga waktu saya bincang bincang ngopi pas main ke tempat temen kebetulan di atas saya liat burung seperti elang terbang di atas ada 3 ekor sekalian nanya itu burung apa kejadian februari tahun 2016 ngga tau klo sekarang smoga masih ada itu burung
 
Bimabet
Di TN Gunung Ciremai masih ada, Hu. Dan populasinya juga terus bertambah (thanks God!).
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd