Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Digarap 2 lelaki

inez53k51

Tukang Semprot
Daftar
19 Mar 2012
Post
1.356
Like diterima
742
Lokasi
Diatas suka, dibawah suka juga
Bimabet
Ini crita aku modifikasiin dari crita lama. Bagian blakangnya masi dari crita lama. Bagian depan aku isi dengan crita baru hasil colekan tetangga

Suatu pagi aku dapet telpon dari satu om, "Halo, ini Inez ya". "Betul om, om siapa ya. Rasanya Inez gak ngenalin nomer hp om". "Iya Nez, om dapet nomer hp Inez dari temen om. Kata temen om, asik banget kalo ke vila ditemeni ma Inez". "Om bisa aja". "Inez mau kan nemeni om ke vila, nti temen om juga mo nyusul". "Bole aja om, kapan Inez mo om jemput". "Kasi deh alamat inez, sejam lagi deh om nyampe disana". Aku siap2 nunggu dijemput. Ke vila gak perlu bawa pakean banyak kerna nanti toh pakean gak diperluin kan. Aku cuma bawa bikini dan daleman yang seksi aja dan beberapa potong clana pendek dan tengtop. Itu yang perlu rasanya biar si omnya tambah hot.

Jelang waktu yang dijanjiin si om nelpon, "Nez, om dah didepan kos an kamu ni". "Siap om". Aku segra kluar, si om dah nunggu dalem mobil sedannya. Ganteng banget orangnya, atletis gitu deh badannya, kesukaanku banget. Dia nyalami aku sambil ngenalin diri, "Om Ahmed. Inez cantik banget, seksi lagi". "Ah om bisa aja, Inez kan kurus gini kok dibilang seksi si". "itu bukan kurus Nez tapi langsing. Dah
siap brangkat Nez". "Udah om". Aku cuma pake clana pendek dan tengtop aja, seperti biasa kerna toketku imut aku gak pake bra sehingga samar2 pentilku bebayang juga. "Nez, tu ada yang nunjuk2 didada kamu". Aku senyum aja dengernya, dia mandengin pentilku yang bebayang dibalik tengtop tipis yang aku pake. "Inez dah makan blon". "Blon si om". "Kalo gitu kita nyari makan dulu deh ya. Inez sukanya makan apa". " Inez mah apa aja suka kok om". "Kalo sosis suka juga ya". Aku tau pasti dia mulai menjurus ngomongnya, makan kutimpalin seenaknya aja, "suka banget om, palagi kalo gede dan panjang, dan keras banget". "wah kalo keras kan susah dikunyahnya Nez". "Ya gak dikunyah om cuma digigit2 dan diemut2 aja". Dia tertawa, "Dah pengalaman banget ya Inez soal persosisan".

Aku diajaknya nyari makan dulu, dia pesenin cukup banyak sampe kenyang banget jadinya. Dia beli lagi beberapa makanan laen, buat di vila katanya. Setelah makan aku diajak ke supermarket, dia beli lagi minuman dan camilan. "Di vila susah makanan Nez, makanya beli aja dulu skarang". "Banyak amir belinya om". "Amir tu sapa Nez, cowok kamu ya". "Bukan om amir tu gantinya amat yang lagi pulkam". Dia ketawa denger joke aku. "Kirain cowok kamu, pasti sosisnya amir gede panjang keras ya".

Vilanya gak brapa jauh si, lagian jalanan gak terlalu macet sehingga gak lama dah nyampe. Vilanya ukuran 3 kamar tidur dengan kamar mandi didalem, ruang tamu, ruang makan, ruang kluarga, pantri kering, dapur dan kamar mandi diruang tamunya. Perabotan juga standard aja, sofa buat tamu, sofa buat kluarga nonton tv, meja makan, lemari es, beberapa elektronik seperti rice cooker, microwave oven, blender, toaster, tentunya ada tv dan sound systemnya. Di halaman belakang yang tertutup tembok tinggi ada kolam renang besar. Banyak taneman peneduh disekitar kolam sehingga gak terlalu panas jadinya. Disalah satu pojok halaman belakang yang tertutup saung ada mesin cuci dan pengeringnya. Lengkap juga vilanya, sayang aja kayanya dipake ma si om kalo pengen bawa abg kaya aku skarang gini. Tapi ya itu kan bukan urusan aku si. "Siapa yang bersiin vilanya om". "Ya om suru orang yang biasanya bebersih Nez, kalo om mo
pake baru dibersiin dan disiapin toileterisnya". "apa tu om toileteris". Ya kaya tisu, tisu buat wc, tisu buat dapur, sabun cuci tangan, deterjen buat cuci pakean, cairan buat pel dan bersiin wc".

"Om Inez, mo baring2 di kolam renang ya". "Ya silakan Nez, om mo beberes dulu, nti om nyusul". "Beberes apaan om, perlu dibantu gak". "Gak usah Nez, beresin makanan dan camilan serta minuman yang tiadi dibeli". Aku ke halaman belakang, Aku masuk ke ruang bilas yang ada disalah satu pojokan laen. aku make bikiniku. bikininya minim sehingga hanya sedikit bagian tubuhku yang tertutupinya. Aku nyemplung ke kolam, brenang mondar mandir beberapa kali terus naik lagi dan berbaring di dipan dibawah payung. Karena makan tadi
kebanyakan sehingga aku kekenyangan dan angin sepoi2, aku tertidur.

Ditengah tidurku aku merasakan ada sesuatu yang meraba-raba tubuhku, tangan itu mengelus pahaku lalu merambat ke dadaku. Ketika tangan itu menyentuh selangkanganku tiba-tiba mataku terbuka, aku melihat si om sedang menggerayangi tubuhku. "Nez, kamu seksi sekali, om jadi napsu deh ngeliatnya. Om jadi pengen ngentotin Inez, boleh gak Nez". Karena sudah menduga seblonnya maksud aku dibawa si om ke vila ya aku gak kaget mendengar permintaannya yang to the point. "Ines sih mau aja om".

Dia mandangin aku dengan penuh napsu. Dari kakiku yang putih terawat, betisku yang indah terlihat terus hingga ke pahaku yang putih, kencang dan seksi sangat menantang sekali untuk dielus. Dadaku yang putih dan belahan toketku biar kecil juga. Rambutku yang hitam sepundak tergerai basah. Dia segera berbaring diseblahku. Dipannya cukup besar untuk berbaring berdua. "Tubuh kamu harum Nez", katanya sambil mencium leherku yang putih dan jenjang. Aku menggeliat dan mendesah ketika leherku dicium, mulutnya pun naik dan mencium bibirku yang mungil dan merah merekah. Aku pun membalas ciumannya dengan hangatnya. Perlahan dimasukkannya lidahnya ke dalam rongga mulutku dan lidah kami pun saling bersentuhan, hal itu membuat aku semakin hangat.

Perlahan tangan kirinya menyelusuri dadaku dan meraba toketku yang kenyal. Sambil terus berciuman diusapnya dan dipijat lembut kedua toketku bergantian. Toketku pun makin mengeras dan pentilku pun mulai naik. Sesekali dimainkannya pentilku dengan tangannya sambil terus melumat bibirku . Perlahan mulutnya pun turun ke leherku dan tangannya pun menarik tali pengikat bra bikiniku yang ada ditengkuk dan dipunggung sehingga toketku pun bebas dari penutup. Setelah talinya terlepas dilepaskannya bra bikiniku. Dia berhenti
mencium leherku sebentar untuk melihat tubuhku yang akan dia entotin sebentar lagi. Toketku yang putih dan tegak menantang berukuran 32 A dengan pentil yang sudah naik sangat menggairahkannya. Dia langsung melanjutkan kegiatan yang tadi terhenti karena mengagumi keindahan toket imutku. Kembali dilumatnya bibirku sambil tangannya mengelus toketku. Dia semakin bernapsu meremas toketku. "Nez, toket kamu imut dan kenceng. Mana pentilnya juga imut dan keras begini, pasti sering diisep ya Nez". Ciumannya pun turun ke leherku.

Desahanku makin terdengar. Perlahan mulutnya turun ke toketku dan menciumi toketku dengan leluasanya. Toketku yang kenyal pun mengeras ketika dia mencium sekeliling toketku. Dia mengecup bergantian sebelum dikulumnya dengan lembut pentilku yang kanan dan dipilinnya pentil kiriku. "Aaahhh...uughh...eeuuuhhh ooommm....". Aku mencengkeram rambutnya keras dan menekankan kepalanya lebih dalam ke dadaku. Dia menjilat-jilat pentil dan toket kenyalku secara intens dan aku pun kian mengerang. "Aahhh....ooommm....emmhhh...teruussss...enaaakkkk..." Dia mengakhiri aktivitas di dunia pegunungan, menatap sejenak mataku yang jadi sayu. Kembali dikecupnya bibirku yang merekah, tanganku dikeatasin terus dijilati, digigit, dikecup-kecupnya dengan ganas ketiakku yang halus kanan kiri bergantian. Aku kembali mengerang melenguh tertahan antara geli dan nikmat. "Aaahhhh ooommm.....auhhh...uhhh....emmmhhhhh".

Sementara itu tangannya yang sedang mengelus perutku pun turun ke pahaku. Pinggangku langsing karena perutku kecil. Aku mendesis nikmat waktu tangannya membelai selangkanganku dan menggosok-gosok memekku dari luar. "Eenghh.. terus om.. oohh"' desahku sambil meremasi rambutnya, dia sedang mengisap toketku. Kepalanya lalu pelan-pelan merambat ke bawah dan berhenti di puserku. Aku mendesah makin tidak karuan ketika lidahnya bermain-main di sana ditambah lagi dengan jarinya yang bergerak keluar masuk memekku dari samping cd bikini ku. Aku sampai meremas-remas toket dan menggigit jariku sendiri karena tidak kuat menahan rasanya yang geli-geli enak itu hingga akhirnya tubuhku mengejang dan memekku mengeluarkan cairan hangat.

Dengan merem melek aku menjambak rambutnya. Segera tangannya pun mengurai pengikat cd bikiniku sehingga aku sudah telanjang bulat terbaring dihadapannya, siap untuk digarap sepuasnya. Dia segera menyeruput memekku sampai kurasakan cairanku tidak keluar lagi, barulah dia melepaskan kepalanya dari situ, nampak mulutnya basah oleh cairan cintaku. Jembutku yang halus tumbuh di sekitar selangkanganku. Saking halusnya seperti gak da jembutnya. Sengaja dia membelai sekeliling memekku dulu untuk memancing reaksiku. Ketika tangannya mengelus paha bagian dalam, kakiku merapat. Terus dielusnya pahaku hingga akhirnya perlahan tangannya kutarik
dan kuarahkan ke memekku. "Elus lagi dong om", kataku sambil mendesah.

Bibir memekku sudah basah lagi ketika kesentuh. Digesekannya jarinya sepanjang bibir memekku dan aku pun mendesah. "Ahh, terus om", Pinggulku makin bergoyang hebat sejalan dengan rabaan tangannya yang makin cepat. Jari-jarinya dimasukkan kedalam lubang memekku yang semakin basah. "Ohh om enak sekali om", desah ku makin hebat dan goyangan pinggulku makin cepat. Jarinya semakin leluasa bermain dalam lorong sempit memekku. Dicobanya memasukan dua jarinya dan desahan serta goyanganku makin hebat
membuat dia makin terangsang. "Ahh om", aku pun merapatkan kedua kakiku sehingga tangannya terjepit di dalam lipatan pahaku dan jarinya masih terus mengobok-obok memekku yang sempit dan basah.

Semula seluruh badanku ada di atas dipan, sekarang dibuatnya hanya pinggul ke atas saja yang ada di atas dipan, sedangkan kakiku menjuntai ke bawah. Dengan posisi ini dia bisa melihat memekku yang merah dan indah. Diusapnya sesekali memekku, masih terasa basah. Kemudian dia mulai mengecup lembut memekku, diteruskan dengan menjilati dinding luar memekku sampai pantatku bergoyang-
goyang keatas seakan ingin menjemput lidahnya. Dibukanya sedikit liang memekku dengan ibu jari dan telunjuknya, segera tersaji warna merah muda pucat yang terlihat berkilauan di matanya. Dijulurkannya lidahnya menggapai dinding dalam berwarna pink pucat basah itu, mengakibatkan aku semakin menggila dalam bergoyang. "Terus om", desahku. Tangannya yang sedang meremas pantatku yang padat kutarik ke toketku. Tangannya pun bergerak meremas-remas toketku yang kenyal. Sementara lidahnya terus menerus menjilati memekku. Kakiku menjepit kepalanya dan pinggulku pun bergerak tidak beraturan. Kembali dia mencengkeram erat pantatku dan aku turut bekerja sama dengan menekan kepalanya lebih keras ke arah memekku. "Ahh terus oomm...jilatin dalam-dalam oommm....uuuhhhh...iya oommm...disituu... emhhh...ssssshhhh...ahhhhh....". Dan ketika dia menyentuh tonjolan di dalamnya, seketika itu pula aku menekan kepalanya sekuat tenaga dan dia pun meresponnya dengan gigitan kecil pada tonjolan tersebut diiringi dengan jilatan-jilatan maut. "Aahhhhh ooommm...Inez....eeeuuummmhhhhh.... aaagghhhh.........", desahan panjangku dan tekanan pantatku keatas menyertai keluarnya cairan deras dari dalam memekku. itilku masih tetap dalam gigitan dan jilatannya, sampai sekira setengah menit hingga pantatku kembali menghempas diatas dipan. Remasan tanganku di rambutnya semakin kencang, aku sedang menikmati puncak kenikmatanku. Aku pun menggelinjang hebat. "Ahh om, Inez keluar lagi om", aku pun merasakan cairan hangat yang keluar dari memekku.

Cairan itu pun dijilat dan dihabiskan dan disimpan dalam mulutnya dan secepatnya dia mencium bibirku yang sedang terbuka agar aku merasakan cairanku sendiri. Kurasakan aroma cairan cintaku sendiri pada mulutnya yang tadi belepotan cairan itu. Aku agak kewalahan dengan lidahnya yang bermain di rongga mulutku. Setelah beberapa menit baru aku bisa beradapatasi, kubalas permainan lidahnya hingga lidah kami saling membelit dan mengisap. Cukup lama juga kami berpagutan, dia juga menjilati wajahku sampai wajahku basah
oleh liurnya.

"Ines pengen ngemut kontol om ya" kataku. Kesempatan ini langsung dipergunakan secepat mungkin untuk melepas kaos dan celananya. Kontolnya sudah tegang sekali dan terasa tidak nyaman karena masih tertekan oleh celananya. Setelah dia tinggal mengunakan CD saja dia berbaring di dipan. Sekarang aku yang mengambil peran. Kuelus tonjolan diselangkangannya. Kerasa besar dan keras. Kuremes2 tonjolan itu sampe dia mendesah2. Kepala kontolnya nongol dari atas cdnya, Kuremes2 kepala kontolnya yang nongol terus kujilat2. Dia mendesah2. "Enak ya om". "Banget Nez, katanya mo ngemut kok cuma diremes2". Kuplorotin cdnya. kontolnya sudah keras sekali, besar dan panjang. Tipe kontol yang menjadi kegemaranku. Masih dalam posisi berbaring di dipan, aku dengan mantap mengelus dan menggenggam kontolnya. Kukocok perlahan naik turun. Kemudian aku menundukkan kepalaku menjilati kepala kontolnya. "Ooohhhh Neezz......uuumhhhh...nikmat banget Neezz....uuughhh....jilat ttterrruuusssss...." Makin gencar aku menjilat batang kontolnya. Dari mulai
kepala sampai ujung pangkal hingga kedua biji nya basah oleh ludahku. "Aaahhhhh....ssshhhhh....kulumin Neeezzz...eeegghhhhh..." Aku mulai memasukkan kontolnya kedalam mulutku. Dengan hati-hati aku mulai menaik turunkan kepalaku ,makin lama makin dalam. Mulutku terisi penuh oleh kontolnya, itu pun tidak menampung seluruhnya paling cuma masuk 3/4nya saja.

Kudiamkannya sejenak, lalu kumainkan lidahku mengitari kepala kontolnya, terkadang juga aku menjilati lubang kencingnya sehingga dia bergetar dan mendesah-desah keenakan. Satu tangannya memegangi kepalaku dan dimaju-mundurkannya pinggulnya sehingga aku gelagapan. "Eemmpp..nngg.." aku mendesah tertahan karena nyaris kehabisan nafas, namun tidak dipedulikannya. Kepala kontol itu berkali-kali menyentuh dinding kerongkonganku. Dia gak bisa nahan napsunya lagikerna emutanku. Kemudian kurasakan ada cairan memenuhi mulutku. Aku berusaha menelan pejunya itu, tapi karena banyaknya pejunya meleleh di sekitar bibirku. Belum habis semburannya, dia menarik keluar kontolnya, sehingga semburan berikut mendarat disekujur wajahku. Kuseka wajahku dengan tanganku. Sisa-sisa peju yang menempel di jariku kujilati sampai habis. "Baru diemut mulut atas aja dah nikmat gini Nez, palagi diemut mulut bawah ya".

Dia mengangkat kepalaku dan diciumnya bibirku. Dia menempatkan kedua kakinya diantara kakiku yang masih menjuntai kelantai. Jari-jemari tangan kami berdua saling bertautan, tubuh kami saling menempel erat,dan kedua bibir kami saling berpagut. Emmmhhhh... uummhhhh... aaaauuuhhhh", lenguhan-lenguhan kami berdua bersahutan. Lama kami berciuman, dan perlahan posisi kontolnya sudah berada tepat didepan memekku. Sambil terus menciumi aku digesekkan ujung kontolnya yang ke bibir memekku. Tanganku yang semula berada disamping bergerak ke arah kontolnya dan menariknya. Tanganku mengocok kontolnya perlahan-lahan. "Besar banget om punya om, mana panjang lagi", ucapku di sela-sela ciuman kami. Sambil masih berciuman aku terus mengocok kontolnya sampe mengejang kembali. Hebat juga ni om, baru muncrat dimulutku, dikocok2 bentar dah ngaceng lagi. Dia menggesek-gesekkan kontolnya yang menempel tepat diatas memekku. Aku membalas dengan menggoyang-goyangkan pinggulku membuat kami makin bergairah dan memekku membasah.

Dan ketika ujung kepala kontolnya tepat berada di pintu masuk memekku, dia menghentikan ciumannya. Dia menatap mataku seolah meminta persetujuanku untuk masuk, aku hanya memandang sayu tanpa mengucap sepatah kata pun. Perlahan dia mulai mengarahkan kontolnya kedalam memekku. Ketika kontolnya mulai masuk, badanku pun sedikit terangkat. Terasa besar sekali sekali tetapi nikmat. Lobang memekku terasa sempit buat kontol jumbonya. Dia menekan sedikit pinggulnya dan kepala kontolnya mulai menyeruak masuk kedalam memekku. Aahh... oomm... sshhhh", tubuhku sedikit menegang dengan dahi mengernyit. Dia mengecup bibirku lagi. Lanjut lagi dengan goyangan ringan pinggulnya naik turun. Makin lama makin basah memekku hingga separuh sudah kontolnya tertancap di dalamnya. "Ahh om.. Begitu om, enak sekali om" racauku ketika kontolnya bergerak maju mundur. Pinggulku pun semakin liar bergoyang
mengimbangi gerakannya. Diapun terus menciumi bagian belakang leherku. "Ahh.." desahku semakin menjadi. Diapun semakin bernafsu untuk terus memompanya. Semakin cepat gerakannya semakin cepat pula goyangan pinggul ku. Kakiku yang menjuntai ke bawah pun bergerak melingkari pinggangnya. "Eeegghhhh...genjot terus om....", aku mengerang sembari menggoyang-goyangkan pantatku. "Ssshhhh,....sempit banget memek kamu Nez...aaahhh...." Kontol om gede kaya gitu si... eeennnaakkkhhh...eeuughhhh".

Diapun mengubah posisi sehingga seluruh badan kami ada di atas dipan. Dia pun menjatuhkan dadanya diatas toketku. Tangannya pun bergerak ke belakang pinggulku dan meremas pantatku yang padat. Goyanganku pun semakin menjadi-jadi oleh remasan tangannya di pantatku. Sedangkan pinggulnya pun terus menerus bergerak maju mundur dengan cepat dan goyangan pinggulku yang semakin liar.
"Om.. hebat.. Terus om.. Kontol om besar keras dan panjang om.. Terus om.. Goyang lebih cepat lagi om.." begitu racauku di sela kenikmatan. Dia memeluk tubuhku dan aku bales memeluk dia juga dan mencengkeram punggungnya kuat -kuat. Kakiku makin menekan kuat pantatnya. Leherku diciumi dengan halus sambil menghujamkan habis kontolnya kedalem memekku. Dengan masih memeluk erat tubuhku, ditariknya sedikit demi sedikit batang kontolnya hingga tersisa kepalanya. Dan kemudian didorongnya perlahan hingga amblas
seluruhnya. Dia mengulangi gerakan itu beberapa menit, dinding memekku jadi mencengkeram kontolnya dan berkedut2. "sleppp...psssss...ssllepppp...psss... sslleppp...pssss...sslleepppp....", kedengeran suara dari gerakan keluar masuk batang kontolnya di memekku. Dia pun semakin cepat menggerakkan pinggulnya. Memekku terasa lebih sempit sehingga kontolnya sangat menikmati berada di dalam memekku. Goyanganku yang makin liar, desahanku yang tidak beraturan membuat dia semakin bernafsu dan mempercepat gerakannya. "Nez, om mau keluar Nez." "Di dalam aja om biar enak" desahku ambil tanganku memegang pantatnya, aku tidak mau kontolnya keluar dari memekku sedikitpun.

"Inez juga dah mo kluar om, bareng ya om". Akhirnya, "Ahh" Desahnya saat dia memuntahkan semua pejunya kedalam lubang memekku. Tanganku menekan pantatnya sambil pinggulku mendorong keatas, mataku pun terpejam. Akupun mencapai klimaxku bersama dia. Dia pun mencium bibirku. Dengan posisi badannya masih diatasku dan kontolnya masih dalam memekku. Mataku terbuka, aku membalas ciuman bibirnya hingga cukup lama. Badanku basah oleh keringatnya dan juga keringatku. "Om hebat deh, Inez belum pernah sepuas ini
sebelumnya". "Kamu juga hebat, memek kamu sempit, legit dan harum lagi."

Saat itu mendadak pintu ruang dalem terbuka dan seseorang muncul dari sana, dia melongo melihat kami berdua yang sedang bugil. "Wah ketinggalan pesta nikmat ni aku", kata om tersebut. "Ayo Bram, join the party. Nez, ini Bram temen om, mo ikutan pesta ngentotin kamu, bole kan". Aku senyum2 aja, wah digilir 2 om ni bakalannya. "Kita makan dulu ya, dah waktunya kan", kata om Bram lagi. Segera kita menyantap makanan yang dibawa om Bram sampai habis. Enersi dari makan seblonnya bersama om Ahmed dah abis but ngeladenin si om barusan, jadi pas banget dapet supplu enersi baru seblon digarap 2 om. Sambil makan, kulihat jakunnya om Bram turun naik melihat kepolosan tubuhku, meskipun agak gugup matanya terus tertuju ke toketku. Aku mengelus-elus kontolnya dari luar celananya, membuatnya terangsang. Akhirnya om Bram mulai berani memegang toketku, bahkan meremasnya. Aku sendiri membantu melepas kancing bajunya dan meraba-raba dadanya. "Nez, toket kamu imut banget... enaknya diapain ya", kata om Bram sambil terus meremasi toketku. Dalam posisi memeluk itupun aku perlahan membuka pakaiannya. Nampaklah kontolnya cukup besar, walaupun tidak sebesar kontol om Ahmed, tapi kelihatannya lebih panjang. Kugenggam kontolnya, kurasakan kontolnya bergetar dan mengeras. Pelan-pelan tubuhku mulai menurun hingga berjongkok di hadapannya, tanpa basa-basi lagi kumasukkan kontolnya ke mulut, kujilati dan kuemut-emut hingga om Bram mengerang keenakan. "Enak, Bram", tanya om Ahmed yang memperhatikan om Bram agak grogi menikmati emutanku.

Om ahmed lalu mendekati kami dan meraih tanganku untuk mengocok kontolnya. Secara bergantian mulut dan tanganku melayani kedua kontol yang sudah menegang itu. Tidak puas hanya menikmati tanganku, sesaat kemudian om ahmed pindah ke belakangku, tubuhku dibuatnya bertumpu pada lutut dan kedua tanganku. Aku mulai merasakan kontolnya menyeruak masuk ke dalam memekku. Seperti biasa, mulutku menganga mengeluarkan desahan meresapi inci demi inci kontolnya memasuki memekku. Aku dientotnya dari belakang, sambil menyodok, kepalanya merayap ke balik ketiak hingga mulutnya hinggap pada toketku. Aku menggelinjang tak karuan waktu pentil kananku digigitnya dengan gemas, kocokanku pada kontol om Bram makin bersemangat. Rupanya aku telah membuat om Bram ketagihan, dia jadi begitu bernafsu memaju-mundurkan pinggulnya ngentotin mulutku. Kepalaku pun dipeganginya dengan erat sampai kesempatan untuk menghirup udara segar pun aku tidak ada. Akhirnya aku hanya bisa pasrah saja dientot dari dua arah oleh mereka,
sodokan dari salah satunya menyebabkan kontol yang lain makin menghujam ke tubuhku. kontol Om ahmed menyentuh bagian terdalam dari memekku dan ketika kontol om Bram menyentuh kerongkonganku, belum lagi mereka terkadang memainkan toket atau meremasi pantatku. Aku serasa terbang melayang-layang dibuatnya hingga akhirnya tubuhku mengejang dan mataku membelakak, mau menjerit tapi teredam oleh kontol om Bram. Bersamaan dengan itu pula genjotan Om ahmed terasa makin bertenaga. Kami pun nyampe bersamaan, aku dapat merasakan pejunya yang menyembur deras di dalamku, kemudian meleleh keluar lewat selangkanganku.

Setelah nyampe, tubuhku berkeringat, mereka agaknya mengerti keadaanku dan menghentikan kegiatannya. "Nez, aku pengen ngentotin memek kamu juga?, kata om Bram. Aku cuma mengangguk, lalu dia bilang lagi, "Tapi Inez istirahat aja dulu, kayanya masih cape kan". Aku turun ke kolam, dan duduk berselonjor di daerah dangkal untuk menyegarkan diriku. Mereka berdua juga ikut turun ke kolam, om ahmed duduk di sebelah kiriku dan om Bram di kananku. Kami mengobrol sambil memulihkan tenaga, selama itu tangan jahil mereka selalu saja
meremas atau mengelus dada, paha, dan bagian sensitif lainnya. "Nez, aku masukin sekarang aja ya, udah ga tahan dari tadi belum rasain memek kamu", kata om Bram mengambil posisi berlutut di depanku. Dia kemudian membuka pahaku setelah kuanggukan kepala,dia mengarahkan kontolnya yang panjang dan keras itu ke memekku, tapi dia tidak langsung menusuknya tapi menggesekannya pada bibir nonokku sehingga aku berkelejotan kegelian dan meremas kontol om ahmed yang sedang menjilati leher di bawah telingaku.

"Aahh.. om, cepet masukin dong, udah kebelet nih", desahku tak tertahankan. Aku meringis saat dia mulai menekan masuk kontolnya. Kini memekku telah terisi oleh kontolnya yang keras dan panjang itu, yang lalu digerakkan keluar masuk memekku. "Wah.. seret banget memek kamu Nez", erangnya. Setelah 15 menit dia ngentotin aku dalam posisi itu, dia melepas kontolnya lalu duduk berselonjor dan manaikkan tubuhku ke kontolnya. Dengan refleks akupun menggenggam kontol itu sambil menurunkan tubuhku hingga kontolnya amblas ke dalam memekku. Dia memegangi kedua bongkahan pantatku, secara bersamaan kami mulai menggoyangkan tubuh kami. Desahan kami bercampur baur dengan bunyi kecipak air kolam, tubuhku tersentak-sentak tak terkendali, kepalaku kugelengkan kesana-kemari, kedua toketku yang terguncang-guncang tidak luput dari tangan dan mulut mereka. Om Bram memperhatikan kontolnya sedang keluar masuk di memekku.

Goyangan kami terhenti sejenak ketika om ahmed tiba-tiba mendorong punggungku sehingga pantatku semakin menungging dan toketku makin tertekan ke wajah om Bram. om ahmed membuka pantatku dan mengarahkan kontolnya ke sana. "Aduuh.. pelan-pelan om, sakit", rintihku waktu dia mendorong masuk kontolnya. Bagian bawahku rasanya sesak sekali karena dijejali dua kontol besar. Kami kembali bergoyang, sakit yang tadi kurasakan perlahan-lahan berubah menjadi rasa nikmat. Aku menjerit sejadi-jadinya ketika om ahmed menyodok pantatku dengan kasar, kuomeli dia agar lebih lembut dikit. Bukannya mendengar, om ahmed malah makin buas menggentotin aku. om Bram melumat bibirku dan memainkan lidahnya di dalam mulutku agar aku tidak terlalu ribut.

Hal itu berlangsung sekitar 20 menit lamanya sampai aku merasakan tubuhku seperti mau meledak, yang dapat kulakukan hanya menjerit panjang dan memeluk om Bram erat-erat sampai kukuku mencakar punggungnya. Selama beberapa detik tubuhku menegang sampai akhirnya melemas kembali dalam dekapan om Bram. Namun mereka masih saja memompaku tanpa peduli padaku yang sudah lemas ini. Erangan yang keluar dari mulutku pun terdengar makin tak bertenaga. Tiba-tiba pelukan mereka terasa makin erat sampai membuatku sulit bernafas, serangan mereka juga makin dahsyat, pentilku disedot kuat-kuat oleh om Bram, dan om ahmed menjambak rambutku. Aku lalu merasakan peju hangat menyembur di dalam memek dan pantatku, di air nampak sedikit cairan peju itu melayang-layang. Mereka berdua pun terkulai lemas diantara tubuhku dengan kontol masih tertancap.

Setelah sisa-sisa kenikmatan tadi mereda, akupun mengajak mereka naik ke atas. Sambil mengelap tubuhku yang basah kuyup, aku berjalan menuju kamar mandi. Mereka mengikutiku dan ikut mandi bersama. Disana aku cuma duduk, merekalah yang menyiram, menggosok, dan menyabuniku tentunya sambil menggerayangi memek dan toketku. "Lho.. kok yang disabun disitu-situ aja sih, mandinya ga beres-beres dong, dingin nih", disambut gelak tawa kami. Setelah itu, giliran akulah yang memandikan mereka, saat itulah nafsu mereka bangkit lagi, akupun mengemut kontol mereka secara bergantian sehingga langsung saja napsu mereka memuncak. aku segera diseret ke ranjang. Gak ada matinya ni om2, palagi om Ahmed yang dah beberapa kali muncrat, dimulut dan juga di memekku.

Om ahmed mendapat giliran pertama. Jembutku dielus2 bentar kmudian pindah ke memekku. Otomatis aku mengangkangkan pahaku sehingga dia mudah mengakses memekku lebih lanjut. Segera kontolnya yang besar, panjang dan sangat keras aku genggam dan kocok2. "Nez, diisep dong", pintanya. Kepalanya kujilat2 sebentar kemudian kumasukkan ke mulutku. Segera kekenyot pelan2, dan kepalaku mengangguk2 memasukkan kontolnya keluar masuk mulutku, kenyotanku jalan terus. "Ah, enak Nez, baru diisep mulut atas aja udah nikmat ya, apalagi kalo yg ngisep mulut bawah", erangnya keenakan. Tangannya terus saja mengelus2 memekku yang sudah basah karena napsuku sudah memuncak.

"Nez, kamu udah napsu banget ya, memek kamu udah basah begini", katanya lagi. kontolnya makin seru kuisep2nya. Kulihat om Bram sedang mengelus2 kontolnya yang sudah ngaceng berat melihat om ahmed menggarap aku. Tiba2 dia mencabut kontolnya dari mulutku dan segera menelungkup diatas badanku. kontolnya diarahkan ke memekku, ditekannya kepalanya masuk ke memekku. terasa banget memekku meregang kemasukan kepala kontol yang besar, dia mulai mengenjotkan kontolnya pelan, keluar masuk memekku. Tambah lama tambah cepat sehingga akhirnya seluruh kontolnya yang panjang ambles di memekku. "Enak om , kontol om bikin memek Inez sesek, dienjot yang keras om", rengekku keenakan. enjotan kontolnya makin cepat dan keras, aku juga makin sering melenguh kenikmatan, apalagi kalo dia mengenjotkan kontolnya masuk dengan keras, nikmat banget rasanya. Gak lama dientot aku udah merasa mau nyampe, "om lebih cepet ngenjotnya dong, Inez udah mau nyampe", rengekku. "Cepat banget Nez, om belum apa2", jawabnya sambil
mempercepat lagi enjotan kontolnya. Akhirnya aku menjerit keenakan "Om, Inez nyampe...aah", aku menggelepar kenikmatan. Dia masih terus saja mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan cepat dan keras.

Tiba2 dia mencabut kontolnya dari memekku. "Kok dicabut om, kan belum ngecret", protesku. Dia diem saja tapi menyuruh aku menungging di pinggir ranjang, rupanya dia mau gaya dogi. "Om, masukkin dimemek Inez aja ya, kalo dipantat gak asik", pintaku. Dia diam saja. Segera kontolnya ambles lagi di memekku dengan gaya baru ini. Dia berdiri sambil memegang pinggulku. Karena berdiri, enjotan kontolnya keras dan cepat, lebih cepat dari yang tadi, gesekannya makin kerasa di memekku dan masuknya rasanya lebih dalem lagi, "Om, nikmat", erangku lagi. Jarinya terasa mengelus2 pantatku, tiba2 salah satu jarinya disodokkan ke lubang pantatku, aku kaget sehingga mengejan. Rupanya memekku ikut berkontraksi meremas kontol besar panjang yang sedang keluar asuk, "Aah Nez, nikmat banget, empotan memek kamu kerasa banget", erangnya sambil terus saja mengenjot memekku. Sementara itu sambil mengenjot dia agak menelungkup di punggungku dan tangannya meremas2 toketku, kemudian tangannya menjalar lagi ke itilku, sambil dientot itilku
dikilik2nya dengan tangannya. Nikmat banget dientot dengan cara seperti itu. "Om , nikmat banget ngentot sama om, Inez udah mau nyampe lagi. Cepetan enjotannya om", erangku saking nikmatnya. Dia sepertinya juga udah mau ngecret, segera dia memegang pinggulku lagi dan mempercepat enjotan kontolnya. Tak lama kemudian, "Om, Inez mau nyampe lagi, om, cepetan dong enjotannya, aah", akhirnya aku mengejang lagi keenakan. Gak lama kemudian dia mengenjotkan kontolnya dalem2 di memekku dan terasa pejunya ngecret. "Aah Nez, nikmat banget", diapun agak menelungkup diatas punggungku. Karena lemas, aku telungkup diranjang dan dia masih menindihku, kontolnya tercabut dari memekku. "Om , nikmat deh, sekali entot aja Inez bisa nyampe 2 kali. Abis ini giliran om Bram ya", kataku. "Iya", jawabnya sambil berbaring disebelahku. Aku memeluknya dan dia mengusap2 rambutku. "Kamu pinter banget muasin
lelaki ya Nez", katanya lagi. Aku hanya tersenyum, "Om, Inez mau ke kamar mandi, lengket badan rasanya", aku pun bangkit dari ranjang dan menuju ke kamar mandi.

Selesai membersihkan diri, aku keluar dari kamar mandi telanjang bulat, kulihat om ahmed sudah tidak ada dikamar. om Bram sudah berbaring diranjang. Aku tersenyum saja dan berbaring disebelahnya. Dia segera mencium bibirku dengan penuh napsu. kontolnya keelus2. Lidahku dan lidahnya saling membelit dan kecupan bibir berbunyi saking hotnya berciuman. Tangannya juga mengarah kepahaku. Aku segera saja mengangkangkan pahaku, sehingga dia bisa dengan mudah mengobok2 memekku. Sambil terus mencium bibirku, tangannya kemudian naik meremas2 toketku. Pentilku diplintir2nya, "Om enak, Inez udah napsu lagi nih", erangku. Tanganku masih mengocok kontolnya yang sudah keras banget. Kemudian ciumannya beralih ke toketku. Pentilku yang sudah mengeras segera diemutnya dengan penuh napsu, "Om , nikmat banget", erangku. iapun menindihku sambil terus menjilati pentilku. Jilatannya turun keperutku, kepahaku dan akhirnya mendarat di memekku. "Aah om, enak banget, belum dientot aja udah nikmat banget", erangku. Aku menggeliat2 keenakan, tanganku meremas2 sprei ketika dia mulai menjilati memek dan itilku. Pahaku tanpa sengaja mengepit kepalanya dan rambutnya kujambak, aku mengejang lagi, aku nyampe sebelum dientot. Dia pinter banget merangsang napsuku. Aku telentang terengah2, sementara dia terus menjilati memeku yang basah berlendir itu. Dia bangun dan kembali mencium bibirku, dia menarik tanganku minta dikocok kontolnya. Dia merebahkan dirinya, aku bangkit menuju selangkangannya dan mulai mengemut kontolnya. "Nez, kamu pinter banget sih", dia memuji. Cukup lama aku mengemut kontolnya. Sambil mengeluar masukkan di mulutku, kontolnya kuisep kuat2. Dia merem melek keenakan.

Kemudian aku ditelentangkan dan dia segera menindihku. Aku sudah mengangkangkan pahaku lebar2. Dia menggesek2kan kepala kontolnya di bibir memekku, lalu dienjotkan masuk, "Om, enak", erangku. Dia mulai mengenjotkan kontolnya keluar masuk pelan2 sampai akhirnya blees, kontolnya nancep semua di memekku. "Nez, memekmu sempit banget, padahal barusan kemasukan kontol berkali2ya", katanya. "Tapi enak kan, abis kontol om gede dan panjang sampe memek Inez kerasa sesek", jawabku terengah. Dia mulai mengenjotkan
kontolnya keluar masuk dengan cepat, bibirku diciumnya. "Enak om, aah", erangku keenakan. enjotannya makin cepat dan keras, pinggulku sampe bergetar karenanya. Terasa memekku mulai berkedut2, "Om lebih cepet dong, enak banget, Inez udah mau nyampe", erangku. "Cepet banget Nez, om belum apa", jawabnya. "Abisnya kontol om enak banget sih gesekannya", jawabku lagi. enjotannya makin keras, setiap ditekan masuk amblesnya dalem banget rasanya. Itu menambah nikmat buat aku. "Terus om, enak". Toketku diremas2 sambil terus mengenjotkan kontolnya keluar masuk. "Terus om, lebih cepat, aah, enak om, jangan brenti, aakh", akhirnya aku mengejang, aku nyampe, nikmat banget rasanya. Padahal dengan om ahmed, aku udah nyampe beberapa kali, nyampe kali ini masih terasa nikmat banget.

Aku memeluk pinggangnya dengan kakiku, sehingga rasanya makin dalem kontolnya nancep. memekku kudenyut2kan meremas kontolnya sehingga dia melenguh, "Enak Nez, empotan memek kamu hebat banget, om udah mau ngecret, terus diempot Nez", erangnya sambil terus mengenjot memekku. Akhirnya bentengnya jebol juga. Pejunya ngecret didalam memekku, banyak banget kerasa nyemburnya "Nez, aakh, om ngecret Nez, nikmatnya memek kamu", erangnya. Dia menelungkup diatas badanku, bibirku diciumnya. "Trima kasih ya Nez, kamu bikin om nikmat banget". Setelah kontolnya mengecil, dicabutnya dari memekku dan dia berbaring disebelahku. Aku lemes banget
walaupun nikmat sekali. Tanpa terasa aku tertidur disebelahnya.

Aku terbangun karena merasa ada jilatan di memekku, ternyata om Bram yang masih pengen ngentotin aku lagi. kulihat kontolnya sudah ngaceng lagi. memekku dijilatinya dengan penuh napsu. Pahaku diangkatnya keatas supaya nonoku makin terbuka. "Om , nikmat banget jilatannya", erangku. Ngantukku sudah hilang karena rasa nikmat itu. Aku meremas2 toketku sendiri untuk menambah nikmatnya jilatan di memekku. Pentilku kuplintir2 juga. Kemudian itilku diisep2nya sambil sesekali menjilati memekku, menyebabkan memekku sudah banjir lagi. Aku menggelepar2 ketika itilku diemutnya. Cukup lama itilku diemutnya sampai akhirnya kakiku dikangkangkan. "Om, masukin dong om, Inez udah pengen dientot", rengekku. Dia langsung menindih tubuhku, kontolnya diarahkan ke memekku. Begitu kepala kontolnya menerobos masuk, "Yang dalem om, masukin aja semuanya sekaligus, ayo dong om", rengekku karena napsuku yang sudah muncak. Dia langsung mengenjotkan kontolnya dengan keras sehingga sebentar saja kontolnya sudah nancap semuanya dimemekku. Kakiku segera melingkari pinggangnya sehingga kontolnya terasa masuk lebih dalem lagi. "Ayo om , dienjot dong", rengekku lagi. Dia mulai mengenjot memekku dengan cepat dan keras, uuh nikmat banget rasanya. enjotannya makin cepat dan keras, ini membuat aku menggeliat2 saking nikmatnya, "Om , enak om , terus om , Inez udah mau nyampe rasanya", erangku. Dia tidak menjawab malah mempercepat lagi enjotan kontolnya. Toketku diremas2nya, sampe akhirnya aku mengejang lagi, "om enak, Inez nyampe om, aah", erangku lemes.

Kakiku yang tadinya melingkari pinggangnya aku turunkan ke ranjang. Dia tidak memperdulikan keadaanku, kontolnya terus saja dienjotkan keluar masuk dengan cepat, napasnya sudah mendengus2. memekku kudenyut2kan meremas kontolnya. Dia meringis keenakan. "Nez, terus diempot Nez, nikmat banget rasanya. Terus empotannya biar om bisa ngecret Nez", pintanya. Sementara itu enjotan kontolnya masih terus gencar merojok memekku. Toketku kembali diremas2nya, pentilnya diplintir2nya. "Om , Inez kepengin ngerasain lagi disemprot peju om", kataku. Terus saja kontolnya dienjotkan keluar masuk memekku dengan cepat dan keras, sampai akhirnya, "Nez, aku mau ngecret Nez, aah", erangnya dan terasa semburan pejunya mengisi bagian terdalam memekku. Nikmat banget rasanya disemprot peju anget. Dia ambruk dan memelukku erat2, "Nes, nikmat banget deh ngentot ama kamu", katanya.

Setelah beristirahat sebentar, aku segera membersihkan diri dan berpakaian. kami kembali ke kota. Diperjalanan pulang aku hanya terkapar saja dikursi mobil. Lemes banget abis dientot2 tu om2 berkali2. Gak lama setelah mobil jalan, akupun tertidur.
 
Terakhir diubah:
Pada setuju gak koleksi cerita lama dari situs yang dah tiarap ane post disini (tapi bukan ane yang ngarang).
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd