Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Hilda, petualangan seks mahasiswi

Status
Please reply by conversation.

Iron48will

Tukang Semprot
Daftar
22 Jul 2016
Post
1.009
Like diterima
1.494
Bimabet
PART 1 this page
PART 2

PART 3
PART 4
PART 5
PART 6
PART 7

Setelah sekian lama menjadi penikmat karya teman2 yang ada disini, saya mencobakembali mempublish karya baru saya. Semoga ceritanya bisa memuasakan para teman2 yang ada disini ya

" Guys hari ini kita ga jadi rapat ya. Kita ganti besok. Maaf ya:("

Begitulah isi chat dari ketua Hima yang malam ini meniadakan rapat karena beberapa alasan.

" Baru kasih taunya sekarang, tau gitu dari tadi bisa jalan-jalan" gerutu seorang gadis yang duduk di kursi mobil penumpang sebelah kiri.

" Ya udah lah, berarti kelasnya kosong kan?" jawab si pria yang duduk dibalik kemudi.

" Mungkin" jawab si gadis acuh tak acuh.

" Gimana kalo kita mainnya disana aja Hil? Ajak si pria kepada gadis yang bernama Hilda itu.

" Kamu yakin kita main disana? " tanya Hilda ragu.

" Yakan kelas ya gajadi dipake, lagian kelas sana juga jarang ada yang lewat, OB aja pasti lewat sana jam 10an." Jawab si pria meyakinkan pacarnya "Lagian kalo kita main disini kan pasti keliatan sayang" lanjut si pria sambil mengelus pipi pacarnya itu.

"Yaudah deh kita mainnya disana, tapi kalo keadaannya aman ya?" Hilda menyetujui.

"Yuk, kita ke kelas." ajak si pria. Dijawab dengan anggukan semangat dari Hilda.

Akhirnya mereka keluar dari mobil tersebut, tak lupa si pria mengunci mobilnya. Mereka jalan beriringan menuju kelas yang ada di lantai 2 tersebut. Keadaan lorong menuju kelas tersebut memang sangat sepi, karena kelas-kelas dilantai itu memang sangat jarang digunakan oleh mahasiswa reguler maupun karyawan.

Akhirnya tibalah mereka di pintu kayu dengan sedikit kaca untuk mengintip kebagian dalam kelas dan bertuliskan Kelas A 2-9, disebelah kelas tersebut adalah toilet pria.

Si pria mengintip kebagian dalam kelas, dan hanya berisi kursi - kursi yang digunakan mahasiswa. Melihat keadaan yang aman, si pria membuka pintu tersebut dan memasuki kelas tersebut diikuti oleh Hilda . Mereka menutup rapat pintu tersbut.

" Kita pemanasan dulu ya." ajak si pria "kenapa ga langsung aja Nu?" tanya Hilda yang akhirnya diketahui nama pria tersebut adalah Wisnu. Wisnu tak menjawab pertanyaan gadis tersebut tapi Wisnu mendekati gadis tersebut lalu memegang dagunya, menatapnya mesra, lalu mulai mendekatkan wajahnya ke gadis itu dan hendak mencium pacarnya, sementara Hilda menahan ciuman pacarnya itu. Wisnu pun heran "Kenapa say?" Wisnu merasa kecewa dengan perlakuan pacarnya. "Kita langsung aja, jangan pemanasan, entar malah ketahuan." bela Hilda, Wisnu tak kehilangan akal "Kalo ga pemanasan kita ga bisa nikmatin permainan ini, kamu percaya deh sama aku, kita aman disini." Wisnu menjelaskan dengan lembut, Hilda dengan gampang merasa luluh dengan perkataan Wianu lalu mengangguk tersenyum yang berarti ia setuju dengan pacarnya itu. Melihat lampu hijau dari Hilda, Wisnu kembali mendekatkan bibirnya ke bibir Hilda, Hilda pun menerima ciuman dari pacarnya. Mereka berciuman, lidah mereka saling melilit, saling bertukar liur. Setelah beberapa saat, tangan Wisnu mulai bergeriliya ditubuh Hilda, ia mulai meraba-raba punggung Hilda dari balik cardigan rajut Hilda yang bewarna krem. Wisnu melepas ciuman mereka, lalu mereka tertawa kecil, tak tau apa yang mereka tertawakan. "Say, lepas aja cardigannya." kata Wisnu sambil berusaha melepas cardigan Hilda. " Jangan dong, dingin tau." balas Hilda. "Kalo kamu kedinginan, aku bakal hangatin kamu kok." gombal Wisnu, kembali Hilda luluh " Yaudah gpp deh, tapi bener ya kamu bakal hangatin aku." tunjuk Hilda ke Wisnu dengan wajah pura-pura cemberut, Wisnu membantu Hilda melepas cardigannya, kini tampak Hilda hanya mengenakan tanktop hitam degan belahan dada yang sedikit rendah. Wisnu terperangah melihat keseksian pacarnya, walaupun ia sudah sering melihat tubuh Hilda tanpa sehelai benang pun. "Kamu sexy banget say." Puji Wisnu "ihh gombal" Hilda memalingkan mukanya yang memerah karena malu. Wisnu yang gemas melihat tingkah Hilda langsung meraba payudara Hilda, Hilda agak kaget, " Ihh mesum" ejek Hilda, "mesum-mesum tapi kamu suka kan?" Tanya Wisnu, Hilda terlihat salting, lalu langsung mencium bibir Wisnu. Wisnu juga langsung meraba dan meremas payudara Hilda dari tanktop hitamnya itu. Desahan - desahan kecil mulai terdengar mulut Hilda. Hilda membalas perlakuan Wisnu dengan menggenggam penis Wisnu yang daritadi sudah menegang dibalik celana jeansnya. Kurang puas meremas dari tanktop, Wisnu memasukan kedua tangannya kedalam tanktop Hilda melalui bagian bawah dan membuat tanktop Hilda naik sedikit dan menunjukkan perutnya yang rata. Tangan Wisnu sudah sampai di payudara Hilda dan kembali menyelinapkan tangannya dari sela BH Hilda, Wisnu mulai merasakan kulit mulus payudara pacarnya itu. Ia meremas-remas payudara Hilda dan sesekali memelintir putingnya. Tubuh Hilda sesekali menggelinjang karena putingnya dipelintir.

Puas bermain di payudara, tangan Wisnu berpindah ke pantat Hilda dan mulai meremas bongkahan pantat Hilda dari luar celana karet slim fit bewarna senada.

Wisnu mulai menurunkan celana Hilda hingga nampak bongkahan pantat Hilda yang masih dilapisi celana dalam bewarna hitam. Sementara tangan Hilda masih sibuk bermain di penis Wisnu dari balik celana jeansnya.

" Puaahhh" mereka berdua melepaskan ciuman mereka. "Ayo mulai" ajak Wisnu, Hilda hanya mengangguk "Kamu baring aja di meja, kaki kamu juntain aja." Kata Wisnu, Hilda menaikkan tanktopnya diatas payudaranya serta BH nya sehingga menunjukkan payudara nya dan puting bewarna merah muda. Setelah itu, Hilda menurunkan celananya hingga mata kaki disusul CD nya, terlihatlah vagina Hilda yang ditumbuhi bulu-bulu tipis dan rapi tapi sudah kelihatan becek karena foreplay tadi. Setelah CDnya sampai di mata kaki, Hilda berbaring di meja kayu yang biasa Dosen gunakan untuk menaruh laptop dan tas mereka saat mengajar. Wisnu memposisikan diri berjongkok didepan vagina Hilda yang nampak becek. Wisnu melepaskan celana dan CD Hilda dari mata kaki Hilda. Hilda sedikit terkejut namun Wisnu langsung melebarkan kedua kaki Hilda dan menjilat vagina Hilda dengan lumayan liar " Ahhh.... Aahhhhh.... Aaahhhh... Nu, pel.. Aaaaahh... Aaaaahhhh" Hilda mendesah antara keenakan dan terkejut,Wisnu tidak peduli dengan desahan Hilda, ia masih fokus menjilati vagina Hilda dan sesekali menyentil klolitoris Hilda dengan lidahnya.

Setelah kurang lebih 10 menitan vaginanya dijilati, Hilda merasa akan mencapai klimaks "Nu, aku mau keluar Nu, stop!" perintah Hilda namun, Wisnu semakin beringas, bahkan sesekali disedot. "AAAAAHHHHHHHHHHH" tubuh Hilda menegang dan sedikit terangkat, Hilda sudah mencapai klimaksnya, sementara dibagian bawah, cairan Hilda dihisap oleh Wisnu. Setelah klimaksnya reda, Hilda terlihat terengah - engah. Wisnu memberikan jeda sedikit kepada Hilda untuk istirahat.

Setelah sedikit beristirahat, Wisnu mulai menurunkan celana jeans dan CD nya hingga mata kaki kemudian nampak penis yang lumayan panjang dan berdiameter lumayan besar. "Ok, kita mulai ya" Kata Wisnu manis, Hilda hanya mengangguk, masih sedikit lelah, ketika kepala penis Wisnu mendekati vagina Hilda tiba-tiba terdengar teriakan dari belakang mereka "HAJAR BOSSSS" ternyata 4 orang OB daritadi asik merekam aksi sepasang mahasiswa itu dan mereka berniat untuk menggebrak mereka saat hidangan utama akan disajikan.

Wisnu yang terkejut segera menaikkan celananya. Sementara Hilda menurunkan tanktop dan BH nya sekenanya karena celananya sudah dilepas Wisnu, Hilda menutup area vaginanya dengan kedua tangannya.

" Hehhh lu pada ngapain disini?!" bentak Wisnu, sementara salah satu dari OB tersebut menjawab dengan santai "Kita mau ngerjain tugas kita lah Mas, ehhh malah dapet tontonan gratis hehehe" jawab sang OB, mendengar jawaban itu, Wisnu semakin kesal "Keluar ga?!" ancam Wisnu sambil menunjuk pintu. "Kita keluar, video tadi juga bakal kesebar." Jawab salah satu OB lainnya dengan tenang, Wisnu sempat panik namun ia mendapat ide " Ya udah lu mau duit berapa?" tanya Wisnu "Duit? Kita baru gajian Mas, kita maunya pacar Mas." Jawab OB tersebut santai. Wajah Wisnu berubah pucat, apalagi Hilda, wajahnya bahkan menunjukkan bahwa ia akan menangis.

Wisnu semakin bingung "Yaudah lu mau apa? Semua bakal gue kasih, kecuali pacar gue!" nada bicara Wisnu meninggi. Bagi Wisnu, uang adalah hal yang mudah. "Kalo Mas ga mau nyerahin pacar Mas, paling besok Mas sama Mbak bakal viral, malu, dan dikeluarin dari Kampus hahahhaaha" salah satu OB menertawakan tawaran Wisnu. Wisnu dan Hilda semakin bingung. Kesal menunggu keputusan, OB yang berbadan besar maju dan menyingkirkan Wisnu yang melindungi Hilda yang hanya menutup bagian atas tubuhnya, Hilda mundur selangkah dan saat itu juga si OB berbadan besar bernama Marno menerjang Hilda hingga kembali terbaring di meja dimana tadi Wisnu dan Hilda bergumul. "Aahhhhh... Emmmpphhh" Hilda yang kaget berteriak namun bibirnya langsung dicium oleh Marno, Hilda berusaha menghindari bibir Marno namun gagal karena Marno lebih cekatan. Kini Hilda hanya bisa menutup rapat bibirnya.

Wisnu yang sempat tersungkur langsung bangun ingin menghajar Marno namun ditahan oleh teman-teman Marno yaitu Faisal, Soni, dan Hidayat. Soni menahan Wisnu dan malah meninjunya hingga tersungkur " Kalo lu berani macem-macem, gue syer video lu" ancam Soni, Wisnu jadi sedikit takut "Mending lu tunggu di mobil dan jangan lapor siapapun!" ancam Soni, Wisnu hanya mengangguk, entah kenapa Wisnu jadi sangat ketakutan dengan ancaman para OB itu. Wisnu berdiri dan agak ragu untuk keluar, ia melihat Hilda yang sedang memberontak terhadap Marno, Faisal melihat Wisnu tak keluar-keluar malah didorong hingga keluar ruangan dan HP nya diambil "Gue pegang dulu HP lu, biar lu ga bisa macem-macem, lu tunggu aja di mobil, entar perek lu, gue suruh bawa HP lu pas kita udah selesai" Faisal memperingatkan Wisnu dan mengunci ruangan kelas itu, Wisnu segera pergi menuju mobilnya.

Marno melepas ciumannya dari Hilda dan melepaskan Hilda yang sedari tadi ia paksa cium. "Sekarang pacar lu udah di mobil dan sekarang kita bebas nikmatin ayam kampus hahahahaa" Marno merendahkan Hilda. Hilda kini duduk di meja sambil menutup vaginanya dengan merapatkan kedua pahanya dan tangannya sambil menangis seunggukan "Lepasin.. Hik... Saya.. Mas... Hik... Hik" Hilda meminta sambil menangis "Iya kita lepasin" Kata Soni santai, mendengar jawaban itu wajah Hilda kembali bahagia "Beneran Mas?" Tanya Hilda bahagia "Iya" setelah itu Soni menyambung "Setelah kita puas make kamu hahahahaha" Hilda terlihat kembali pucat dan kembali menangis "PLAAKK" Sebuah tamparan mengenai pipi kiri Hilda yang membuat Hilda menangis semakin keras dan tiba - tiba dagunya dicengkram oleh Faisal "Lu bisa diem ga? Nurut aja sama kita atau kita bakal abisin lu?" Ancam Faisal dengan nada kecil tapi mengancam, tangis Hilda berkurang, ia mulai takut dengan ancaman Faisal dan ia mengangguk mengerti. " Lu mau nurutin perintah kita?" ancam Faisal, Hilda mengangguk, tak puas jawaban dari Hilda, ia semakin kuat mencengkram dagu Hilda dan tangan kiri Faisal mulai bermain di payudara Hilda "Kalo ditanya jawab perekkkkk" "Aahhhh.....ahhhhh...ngee...aaahhh...ti" mendengar jawaban Hilda, Faisal melepas cengkramannya "Buka semua pakaian lu yang sekarang!" Perintah Faisal. Hilda dengan ragu mengangkat tanktop hitamnya, ia merasa malu sekaligus terhina atas kondisinya sekarang.

Kini bagian pusar Hilda mulai terlihat, bahkan kini semua OB itu merekam apa yang dilakukan Hilda melalui smartphone mereka. Payudara Hilda yang dilapisi BH mulai nampak, para OB itu semakin semangat untuk merekam aksi Hilda. Badan Hilda semakin bergetar, ia menangis namun tak bisa bersuara, seluruh bagian payudara Hilda yang dilapisi BH sudah nampak semua, bahkan ketiak Hilda yang mulus nampak. Hilda menjatuhkan tanktopnya kelantai, kemudian menutup bagian dadanya "Alahhh ga usah ditutup Neng kita udah liat sampe dalemnya hahahaha" kata OB yang bernama Marno, OB yang sudah cukup lama bekerja di Universitas itu dan menjadi senior OB. Hilda semakin malu karena perbuatannya yang ketahuan oleh para OB itu. Hilda mulai melepas kaitan BH nya yang berada dipunggung,kini seluruh payudara Hilda nampak, termasuk putingnya yang bewarna pink itu. " sekarang lu ngangkang!" perintah Nurdin, Hilda semakin takut "SEKARANG" perintah Marno dengan suara semakin tinggi, takut terjadi apa-apa, Hilda langsung mengangkang karena takut dengan gertakan Marno, kembali semua OB itu terpana melihat indahanya bagian vital gadis itu,bahkan para OB itu men zoom kamera mereka pada vagina Hilda, sesekali mereka mendekatkan kamera HP mereka ke vagina Hilda, Hilda membuang muka menahan malu karena vaginanya divideo oleh para OB sambil terus menangis seunggukan.
 
Terakhir diubah:
Bener dugaan gw....
Lancrooot kan suhu.....
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd