Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[Copas] Tragedy Perjalanan (Arman, Lisa, Jarot)

bad_sector

Adik Semprot
Daftar
11 Aug 2011
Post
112
Like diterima
336
Lokasi
Undetected
Bimabet
Sepasang manusia sedang bergumul bugil di atas ranjang. Keduanya berpelukan erat. Yang pria menindih si wanita. Kaki si wanita yang melingkar di sekeliling pinggul pasangannya seolah ikut membantu gerakan-gerakan si pria menyetubuhinya. Keduanya saling memagut dan mengulum mulut pasangannya. Menikmati setiap detik keintiman mereka.

Cuaca Jakarta di musim kemarau yang cerah dan panas seolah menjadi saksi persenggamaan mereka yang panas.

Si pria bernama Arman. Ia seorang marketing executive pada sebuah perusahaan nasional. Usianya baru 28 tahun. Wanita yang sedang digelutinya adalah istrinya yang baru dinikahinya tujuh bulan, Lisa. Ia adalah karyawati pada sebuah perusahaan jasa telekomunikasi di Jakarta. Usianya 25 tahun.

Arman sangat mencintai istrinya yang cantik rupawan itu. Kulitnya halus dan putih bersih. Nikmat sekali merasakan kelembutan tubuhnya saat ditindih dan disetubuhinya. Aroma tubuhnya begitu wangi alami. Suaranya pun merdu didengar. Apalagi saat mengeluarkan erangan nikmat di tempat tidur… Arman sangat menyukainya…

Sejak pacaran, orang sering mengatakan mereka pasangan yang serasi. Yang satu cantik, yang lain tampan. Keduanya berasal dari keluarga yang mapan dan berpendidikan tinggi. Masing-masing memiliki karir yang cerah.

Malam itu mereka tuntaskan dengan meraih puncak kenikmatan bersama-sama. Selesai bersetubuh, masih dalam keadaan bugil di balik selimut, mereka pun membahas rencana yang sudah mereka susun.

“Jadi Boss sudah mengizinkan Papah untuk cuti?” tanya Lisa membuka percakapan.

“Iya, Mah…” jawab Arman tersenyum. “Jadi minggu depan kita mudik ke Sumatera.”

Lebaran tahun itu Arman dan Lisa sepakat merayakannya di kampung halaman Arman di Bukittinggi. Arman ingin mengajak Lisa yang asli Jawa untuk melihat keindahan alam kampung halamannya itu.

“Hmmm… kalau begitu jadi ya petualangan pertama kita…?” senyum Lisa.

“Ha ha ha… sudah gak sabar ya..?” timpal suaminya. “Iya. Nanti kita akan melewati hutan juga… Banyak lah petualangan yang bisa kita lakukan…”

“Termasuk petualangan seks….?” goda Lisa sambil tersenyum nakal.

“Ha ha ha… Ya… ya… Tentu. Ide yang menarik…” jawab Arman bergairah. “Seperti… petualangan seks di hutan misalnya..?”

“Ha ha ha… kalau gitu Mamah jadi Jane… Papah jadi Tarzan…” gelak Lisa.

Keduanya pun tertawa terbahak-bahak. Sementara malam pun kian larut…

Di daerah sekitar jalan lintas Sumatera sering terjadi bencana kekeringan. Hal itu akan mengakibatkan para warga di sekitarnya kelaparan karena hasil pertanian dan kebun mereka gagal.

Setiap musim paceklik datang, di daerah itu sering terjadi perampokan terhadap mobil angkutan barang atau penumpang yang melintasinya. Untuk menghindari peristiwa itu, para sopir, baik truk, bus umum, dan mobil pribadi jika melewati daerah itu selalu beriringan secara konvoi. Daerah itu amat angker dan ganas. Belum lagi ditambah dengan kondisi jalan yang rusak parah.

Saat itu adalah penghujung musim kemarau. Cuaca mulai menampakkan perubahan ke arah musim hujan. Jalan yang rusak itu pun menjadi kotor dan becek hingga membuat lobang-lobang besar di badan jalan. Kesempatan itulah yang kadang digunakan oleh para perampok untuk menjarah mobil yang lewat saat berjalan perlahan.

Arman menyetir sendiri Nissan Terrano-nya. Ia tidak memakai jasa sopir. Selain ingin jalan santai juga supaya bisa menikmati keindahan alam hutan sepanjang perjalanan. Arman dan Lisa sama-sama memiliki hobi traveling ke tempat yang alami. Kesempatan mudik itulah yang mereka manfaatkan untuk sekalian menyalurkan hobinya.

Dalam melakukan perjalanan jauh itu mereka bergantian menyetir. Jika Arman capai maka Lisa yang menggantikan. Mereka hanya melakukan perjalanan dari pagi hingga sore. Pada malam hari mereka menginap pada hotel yang mereka temui. Perjalanan mudik itu amat santai dan dinikmati pasangan muda itu.

Pasangan ini memilih membawa mobil sendiri karena tidak ingin merepotkan para famili di kampungnya. Dengan membawa mobil sendiri, mereka pun dapat jalan-jalan sesuka hati mereka. Lagipula jika naik pesawat akan membuat mereka repot mengurus tiket dan terpaksa akan mengganggu waktu santai mereka.

Setelah menyeberang, mereka pun melanjutkan perjalanan ke Sumatera. Beberapa jam mereka berhenti untuk makan siang pada sebuah restoran di pinggir jalan lintas itu.

Sore harinya mereka memasuki wilayah yang terkenal angker tersebut. Arman berusaha mencari penginapan dan motel di sepanjang jalan yang penuh dengan hutan lebat. Di daerah itu memang jarang ada motel. Yang ada hanya rumah makan sederhana yang biasa dipakai oleh sopir truk untuk istirahat.

Beberapa kilometer kemudian mereka menemukan sebuah motel kecil. Mereka memang tidak ingin melanjutkan perjalanan malam. Tubuh mereka berdua sudah capai dan penuh keringat. Yang mereka inginkan adalah segera istirahat malam itu.

Motel yang mereka temui cukup sederhana. Mereka lalu masuk dan menemui petugas motel. Rupanya masih ada kamar yang tersedia. Sayangnya mereka cukup kecewa setelah mendapati tarif yang diajukan oleh si petugas cukup mahal. Dengan angkuhnya si petugas yang rupanya sekaligus pemilik motel kecil itu menolak tarifnya ditawar. Padahal sebenarnya ia memang telah menaikkannya di atas tarif normal karena melihat penampilan calon tamunya yang mencerminkan orang yang mapan ekonominya.

Bagi suami isteri itu memang tidak ada pilihan lain. Jika terus berjalan, maka hari telah larut. Lebih baik istirahat di motel itu meskipun sewanya mahal. Dengan terpaksa, Arman pun membayar tarif sewa yang diajukan. Mereka berdua lalu diantar menuju kamar yang diberikan si pemilik motel.

Begitu masuk, Lisa langsung merasa amat jijik melihat kondisi kamar itu. Kain spreinya saja amat jorok. Keempat dindingnya dipenuhi oleh coretan dan kata-kata kotor. Apalagi dinding itu banyak lobangnya yang di tutup dengan isolasi. Lisa sempat mengeluh pada Arman.

“Aduuh, Pah… Motel semacam ini koq mahal amat, siiih….?” gerutunya. “Mana budukan lagi….”

Arman cuma bisa menghela napas sambil merangkul istrinya.

“Yaah, Mah… Emang gak bisa kalo membandingkan motel ini dengan yang di Jakarta…” kata Arman menenangkan istrinya yang cukup sewot saat itu.

“Anggap aja ini bagian dari petualangan kita…” lanjutnya.

“Kamu pernah punya khayalan kita berbulan madu ke hutan dan bercinta seperti Tarzan dan Jane, kan…?” goda Arman. “Naah… anggap aja ini bagian dari perwujudan khayalan kita….”

Lisa hanya mencibir dan menonjok suaminya dengan manja. Mereka pun tertawa terbahak-bahak.

Setelah membersihkan badan dan berganti pakaian, mereka pun tidur di kasur yang tipis itu. Sebelumnya, Lisa melapisi kasur itu dengan bed cover yang kebetulan ia bawa di mobilnya karena sprei yang ada amat kotor dan bau.

Saat malam semakin larut, pasangan suami istri itu berusaha untuk tidur. Namun tak lama kemudian mereka terjaga oleh suara gaduh di sebelah kanan kamar mereka.

Samar-samar terdengar suara-suara erotis dari sepasang pria dan wanita yang sedang memadu birahi…. Sesekali terdengar pula kata-kata kotor yang diucapkan si pria saat melampiaskan nafsunya. Dari kata-kata yang dikeluarkannya, tampak sekali betapa kasar dan tak berpendidikannya laki-laki itu. Bunyi derit dipan dan dengus nafas dua manusia yang sedang bersetubuh itu terdengar begitu jelas di malam yang hening itu. Tak pelak, suara-suara itu membuat Arman dan Lisa terbangun.

Saat itu di kamar sebelah mereka rupanya ada seorang pria yang membawa seorang pelacur dan melakukan hubungan seks. Motel itu memang sebenarnya lebih banyak digunakan oleh para sopir maupun begal setempat untuk beristirahat dan melampiaskan nafsu syahwatnya bersama para pelacur. Terbukti bahwa tak lama kemudian, dari kamar sebelah kirinya pun terdengar suara-suara yang sama.

Lisa mulai menjadi kesal. Ia bahkan mengajak Arman keluar motel saja untuk melanjutkan perjalanan. Ia merasa bunyi-bunyi itu amat mengganggu istirahatnya.

Arman pun berusaha membujuk dan merayu istrinya. Akhirnya, Lisa pun menjadi lebih tenang. Sambil menyarankan Lisa untuk rileks, tangan Arman membelai bagian tubuh istrinya yang sensitif. Walaupun tak diutarakannya, sebenarnya Arman malah merasa terangsang mendengar suara-suara itu.

Karena belaian dan pilinan tangan Arman yang menggoda, Lisa pun ikut naik birahinya. Akhirnya mereka melakukan persebadanan pula seakan tidak mau kalah oleh pasangan-pasangan yang sedang beraktifitas di kamar-kamar sebelahnya.

Malam itu Lisa dihantarkan Arman hingga orgasme. Mereka lalu tertidur karena letih setelah pendakian itu. Lisa dan suaminya tertidur sambil telanjang. Lisa menghadap dinding sedangkan Arman memeluknya dari belakang.

Di luar pengetahuan suami istri itu, melalui sebuah lobang yang ada di dinding kamar mereka, ada sepasang mata yang mengintip aktifitas seksual mereka. Mata itu milik seorang dedengkot begal di daerah itu. Begal itu baru saja melakukan hubungan seks dengan seorang pelacur.

Mulanya ia iseng saja mengintip. Kebetulan selepas menyetubuhi pelacur yang dibawanya, ia mendengar dengus nafas pasangan suami istri itu saat melakukan hubungan seks. Ternyata apa yang dilihatnya benar-benar memikatnya dan menerbitkan air liurnya….

Dengan seksama si begal memperhatikan tubuh suami istri itu mendaki puncak kenikmatan. Ia pun amat terpana dan terpikat akan kecantikan Lisa saat bugil dengan suaminya. Seumur hidupnya belum pernah ia melihat langsung seorang wanita secantik itu. Ia hanya tahu kecantikan Lisa seperti kecantikan bintang-bintang sinetron yang ia saksikan lewat televisi.
Sosok telanjang Lisa amat menggodanya sehingga menimbulkan birahinya untuk menikmati tubuh perempuan itu. Lisa memang cantik. Wajahnya mirip artis sinetron. Persisnya, ia jadi teringat dengan aktris Berliana Febrianti. Bahkan Lisa lebih cantik dan sexy dibandingkan Berliana…
Begal itu melihatnya dengan penuh kekaguman. Sesaat ia membandingkan sosok Lisa dengan pelacur yang baru saja ia gauli… Perbedaannya bak siang dan malam….

“Kok ngintip-ngintip kamar sebelah segala, Bang?” tanya si pelacur yang baru saja ditiduri begal itu tiba-tiba.

“Masih mau nambah..?” sambung perempuan setengah umur itu. “Ayo, Bang… kalau mau nambah lagi…”

“Aaah… jangan banyak cakap kau…” sergah si begal yang merasa terusik keasyikannya oleh ocehan pelacur itu.

“Ini uangmu… cepatlah kau keluar…” usir Begal itu. “Ayo… cepat..”

“Iiih… Abang, kok sewot begitu sih…?” timpal si pelacur kesal sambil cepat-cepat memberesi pakaiannya.

“Kalo yang di kamar sebelah itu pasangan suami isteri, Bang… Bener lho… Abang gak bisa tidur sama itu cewek, biar nunggu sampai kapan pun… Mendingan sama saya aja…” goda si pelacur sambil melangkah keluar kamar.

Si begal membanting pintu kamar. Lalu ia menyusun sebuah rencana untuk dapat menaklukkan Lisa. Birahinya saat itu untuk menggauli Lisa tinggi sekali namun ia kecewa karena ada suaminya yang tidur di samping Lisa saat itu.

“Mungkin tidak malam ini…. tapi aku harus bisa mendapatkan perempuan cantik itu….” gumam si begal sambil kembali mengamati tubuh telanjang Lisa yang saat itu sedang tidur bersama suaminya setelah selesai bersetubuh.

Diamatinya terus tubuh mulus ibu rumah tangga itu dengan penuh napsunya… Tak lama kemudian si begal pun melakukan masturbasi sambil membayangkan bersetubuh dengan Lisa… Saat mencapai orgasme, ia pun melenguh dengan kerasnya….

“Uuuuuuaaaaagggghhhh….. Hhhhhhhhh….. HHHuaaaah….”

Suaranya yang panjang dan keras memecah keheningan malam… Lisa pun sampai terbangun mendengarnya namun suaminya tetap tertidur pulas di sampingnya. Sejenak matanya menatap ke arah dinding kamar sebelah tempat suara itu berasal… Karena kamar tempat Lisa dan suaminya tidur terang benderang, si begal itu pun bisa menatap kedua mata Lisa yang bening dan indah… Tentu saja perempuan itu tak bisa melihat sebaliknya karena terhalang dinding…..

Ah, sudah semalam ini masih saja ada aktifitas di kamar sebelah, pikir Lisa.

Ia pun lalu membaringkan tubuhnya kembali… tanpa pernah terlintas sedikit pun kalau dalam waktu yang tak lama lagi ia akan sangat akrab dengan suara itu… dan juga pemiliknya…

Pagi harinya setelah mandi dan makan seperlunya mereka bersiap melanjutkan perjalanan. Pagi itu amat cerah. Arman pun menyetir dengan tenang dan santai. Sesekali ia menggoda Lisa yang saat itu memakai kacamata minus dan busana casual yang amat serasi dengan kulitnya.

Baru berjalan beberapa kilometer, Arman merasakan perutnya mules serasa ingin buang air besar. Keringat dinginnya muncul.

“Ada apa, Pah? Kamu sakit ya?” tanya Lisa.

“Auuh, aku ingin buang hajat nih… perutku sakiit,” jawab Arman meringis sambil menghentikan mobilnya.

Kemudian kemudi diambil alih istrinya. Lisa pun membawa mobil perlahan dengan harapan ia dapat menemukan sebuah rumah makan atau rumah penduduk di tengah perjalanan itu.

Tidak lama kemudian mereka melihat sebuah rumah yang terbuat dari kayu agak jauh dari pinggir jalan. Perasaan memang itulah satu-satunya rumah yang mereka temui sejak meninggalkan hotel tadi… Rumah itu berada agak ke dalam hutan. Lisa membelokkan mobilnya memasuki jalan tanah menuju rumah itu.

Sesampainya di sana, Lisa pun turun dan menemui seorang lelaki yang ada di depan rumah itu.

“Permisi, Pak… Boleh saya numpang ke kamar kecil?” pinta Lisa pada sang peghuni rumah.

“Wah, kami tak punya WC, Bu. Kalau mau buang air biasanya ke sungai di belakang rumah saja,” jawab si laki-laki.

Lisa lalu balik ke mobil dan minta suaminya turun. Ia mengatakan Arman bisa buang hajat di sungai belakang rumah karena rumah itu tidak punya WC. Tanpa pikir panjang, Arman mengikuti petunjuk istrinya dan berlari ke arah sungai itu.

Sementara menunggu suaminya, Lisa dipersilakan si laki-laki untuk duduk di teras rumahnya. Sambil tersenyum berterima kasih, wanita itu pun mendaratkan pantatnya ke sebuah kursi kayu sederhana sambil meluruskan kedua kakinya. Si penghuni rumah sendiri lalu meneruskan aktifitasnya. Sesekali ia tampak masuk ke hutan dan luput dari pandangan Lisa.

Sosok laki-laki itu memang membuat ngeri orang yang melihatnya. Usianya kira-kira 47 tahun. Tubuhnya kekar. Kulitnya hitam legam. Brewoknya yang tak tercukur dengan rapi menutupi raut wajahnya yang keras. Dari sela-sela kaos kumal yang dikenakannya, tampak codet-codet bekas sayatan benda tajam di sekujur tubuhnya. Sekilas tampak pula tato yang menghiasi beberapa bagian tubuhnya. Penampilannya membuat Lisa bergidik. Dalam hati ia bersyukur laki-laki itu tak menemaninya duduk di situ.

Sebenarnya si pemilik rumah kayu adalah laki-laki yang mengintip Lisa dan suaminya bersebadan di motel tadi malam. Lisa sama sekali tidak mengetahuinya. Laki-laki itu tinggal seorang diri di rumah itu. Ia adalah seorang perampok yang sering menjarah harta para sopir yang melewati kawasan itu.

Tunggu punya tunggu, Arman belum juga balik dari buang hajat. Lisa mulai gelisah. Sudah hampir setengah jam ia menunggu, suaminya belum juga muncul. Ia pun bertanya pada si pemilik rumah.

“Jambannya jauh tidak, Pak?” tanya Lisa.

“Ah, dekat sini kok, Bu. Di belakang rumah saya ini,” jawab laki-laki itu.

Lisa merasa semakin gelisah dan menyusul mencari suaminya. Ditemukannya sungai yang dimaksud dan ditelusurinya sepanjang tepiannya. Apa daya suaminya maupun tanda-tandanya tidak juga ditemukan….

Akhirnya ia pun balik ke rumah itu dan minta tolong pada si laki-laki untuk mencarinya. Laki-laki itu lalu pergi mencari Arman agak lama. Lisa pun sebelumnya dipersilakan duduk di dalam rumahnya.

Beberapa jam kemudian laki-laki itu datang kembali sendirian. Ia mengabarkan Lisa bahwa ia tak berhasil menemukan suaminya. Lisa cemas dan panik.

Dengan putus asa, diajaknya pria itu untuk mencari lagi suaminya bersama-sama. Sambil menemani Lisa, pria itu memberikan berbagai kemungkinan.

“Mungkin saja suami Ibu terpeleset dan hanyut di sungai yang deras itu.”

“Tapi suami saya pandai berenang, Pak… Ia termasuk anggota arung jeram…” timpal Lisa.

“Ya, tapi nasib orang kan siapa tahu, Bu… Jangan remehkan kekuatan alam…” jelas lelaki itu. “Sudah banyak kasusnya warga sini yang jelas-jelas akrab dengan sungai ini terbawa hanyut…”

“Apalagi sungai ini memang angker, Bu… Ada penunggunya…”

Lisa diam saja sambil pikirannya menerawang membayangkan suaminya mendapatkan musibah.

“Kemungkinan lain…. bisa jadi suami Ibu ketemu binatang buas… Hutan ini masih banyak harimaunya, Bu…”

Lisa bergidik mendengar kemungkinan itu. Ia semakin sedih. Pikirannya bertambah kacau. Ia tak tahu lagi apa yang harus dilakukannya.

Si pria akhirnya menjanjikan pada Lisa untuk melanjutkan pencarian esok pagi karena malam telah menjelang dan hujan mulai turun. Lisa masih shock akan kejadian itu. Ia amat khawatir akan keselamatan suaminya. Dengan terpaksa ia akhirnya menerima saran dari si pria itu untuk mencari lagi esok hari.

Padahal saat Arman buang hajat tadi pagi, si laki-laki penghuni rumah bolak-balik mengawasinya. Begitu Arman selesai, begal itu tanpa kesulitan yang berarti melumpuhkannya. Diikat dan dikurungnya Arman di dalam sebuah kerangkeng untuk menangkap harimau. Kerangkeng itu ia taruh di dalam hutan agak jauh dari rumahnya sambil ditutupi dedaunan. Dipastikan bahwa pria malang itu tidak akan bisa meloloskan diri tanpa pertolongan orang lain.

Laki-laki itu membuat jebakan untuk Arman karena tergiur untuk merampas istrinya. Arman sakit perut karena sarapan miliknya di motel memang telah dibubuhi ramuan pencahar isi perut. Tak sulit melakukan itu karena si pemilik motel adalah teman baik si begal.

Pada malam itu, selesai melakukan masturbasi sambil memandangi tubuh telanjang Lisa, si begal langsung menemui dan membangunkan pemilik motel. Diceritakannya niatnya yang bulat untuk mendapatkan Lisa. Melihat tekadnya yang kuat, si pemilik motel akhirnya setuju untuk membantu temannya. Imbalan yang diminta adalah jika si begal berhasil, ia harus membagi tubuh wanita itu kepadanya. Tak bisa dipungkiri, si pemilik motel pun tergiur pula oleh kecantikan dan keseksian tubuh Lisa. Si begal langsung menyetujuinya.

“Bereslah, kawan… Kita kan saudara… Sesama saudara patutlah kita saling berbagi…”

Si pemilik motel mengangguk-angguk senang.

“Setelah aku menuntaskan napsuku pada wanita itu, kau pun pastilah dapat bagian,” lanjutnya. “Kau kan tahu aku orang yang tahu membalas budi…”

Mereka lalu tertawa terkekeh-kekeh dengan tercapainya kesepakatan di antara mereka.

Setelah berdiskusi dan bertukar pikiran semalaman, mereka pun berhasil membuat rencana yang matang. Pembahasan ditutup dengan saling membagi tugas. Selanjutnya, seperti telah diketahui, sejauh ini semua berjalan sesuai rencana…

Malam itu Lisa sangat gelisah, yang ada di pikirannya hanya Arman suaminya. Matanya sembab karena sedih. Lalu si pria mendekatinya.

“Bu, sabar aja, nanti suami ibu juga pulang. Besok kita cari ya?” bujuk si pria.

Lalu si pria mengenalkan diri.

“O… ya, Bu… nama Ibu siapa?” sambil mengulurkan tangannya yang kasar penuh bulu itu.

“Lisa, Pak…” Lisa mengulurkan tangannya juga.

“Nama yang cantik sekali… Secantik orangnya…” puji pria itu spontan. Lisa pun tersipu…

Si pria lalu menyebutkan namanya.

“Jarot. Nama saya Jarot,” terang si pria sambil menggenggam tangan halus Lisa. Ia merasakan kehalusan jemari dan kehangatan tangan Lisa. Lalu ia lepaskan.

Dengan logat Komering yang kental, Jarot bertanya pada Lisa tentang tujuannya dan asalnya. Lisa pun menjawab seadanya.

Malam pun menjelang dan hujan turun dengan derasnya. Rupanya inilah pertama kalinya hujan turun setelah musim kemarau yang kering selama berbulan-bulan. Hujan pun turun tak tanggung-tanggung. Benar-benar lebat diiringi suara guntur yang bersahut-sahutan… Seakan menandai suatu peristiwa besar yang akan terjadi malam itu….

“Bu… Mobil Ibu dipindah saja ke belakang rumah. Biar nggak basah!” kata si pria.

Lisa lalu memindahkan mobilnya ke arah belakang rumah yang terlindung atap rumbia. Dengan aba-aba dari Jarot, Nissan-nya dapat dipindahkan ke tempat yang aman. Pakaian Jarot basah oleh hujan. Lisa pun sempat tersiram air hujan saat menuju mobilnya.

Jarot menyarankan Lisa untuk membawa pakaian ganti dari dalam mobil. Jika tidak diganti akan membuatnya sakit dan menyulitkan pencarian suaminya esok hari. Lisa menuruti kata-kata si pria karena memang ada benarnya juga.

Sesampainya di dalam rumah, Jarot mempersilakan Lisa untuk berganti pakaian di kamar depan. Lisa pun masuk kamar. Sambil memperhatikan, Jarot mengunci pintu rumah lalu menyembunyikannya kuncinya.

Ia memperhatikan langkah Lisa menuju kamar. Ia akan segera menyusul untuk melaksanakan niatnya.

Saat Lisa melepaskan kaos dan kacamata minusnya, pria brewok itu masuk dan menutup pintu lalu menguncinya. Tubuh Lisa saat itu masih terbalut bra dan celana dalam.

Lisa kaget bercampur marah.

“Ada apa, Pak? Saya kan masih ganti pakaian…?” katanya dengan nada meninggi.

“Tenang sajalah, Bu… Aku hanya ingin melihat keindahan tubuh Ibu dari dekat… Soalnya jarang sekali aku melihat wanita secantik Ibu… Aku hanya ingin lihat…” kata Jarot dengan berani.

“Pergi keluar, Pak… Jika tidak saya akan berteriak…” jawab Lisa sengit sambil menutup dengan kaosnya belahan payudaranya yang menonjol dari sela-sela bra.

“Ayolah… Bu.. Jangan marah begitu… Silakan berteriak sekerasnya… Tidak ada yang akan menolong Ibu di sini…” jawab Jarot sambil mendekat ke arah Lisa. “Marilah kita sama-sama berbagi kehangatan di kedinginan malam ini…”

Lisa mundur dan terus berusaha memberi pengertian pada Jarot. Keringat dinginnya muncul meskipun saat itu cuaca dingin dan hujan. Keringatnya keluar karena menyadari akan bahaya yang segera ia hadapi. Namun Jarot pun terus mendesak istri Arman itu ke arah ranjang kayu yang terletak di pojok kamar itu. Lisa terdesak di pinggir ranjang.

“Jangan… Pak.. Saya mohon!… Jangan sentuh saya….” Lisa memohon pada begal itu.

“Saya akan bertindak lembut…. jika Ibu tidak macam-macam dan menyulitkan saya!” jawab Jarot.

Segala permohonan Lisa tidak digubris pria itu. Jarot terus mendesak Lisa hingga berhasil ia rangkul.

Saat-saat yang menegangkan itu pun lalu berjalan sesuai rencana Jarot. Ia lalu meraih tangan Lisa dan membawa Lisa ke arah tubuhnya untuk dipeluknya. Lisa terpaksa menurut karena tak bisa melawan. Dalam pelukan begal brewok itu, Lisa menangis karena bencana yang ia alami.

Lalu Jarot meraih dagu Lisa dan mengulum bibirnya yang kecil mungil. Lisa berusaha mengatupkan bibirnya agar tidak bisa dikulum si begal brewok. Namun segala upayanya sia-sia.

Jarot mendekap tubuh Lisa begitu eratnya. Secara spontan, wanita itu pun berusaha melepaskan dirinya. Apa daya, rontaan tubuh Lisa di dalam pelukan begal itu malah menimbulkan kontak dan gesekan-gesekan dengan tubuh Jarot yang pada gilirannya malah semakin memberikan kenikmatan pada begal itu dan menaikkan birahinya.

Si pria brewok itu pun berhasil mengulum dan membelit lidah Lisa. Lisa pasrah dan berusaha melepaskan belitan lidah si brewok. Jarot berhasil menghisap air ludah Lisa dan ia pun juga melepaskan ludahnya yang bau ke dalam rongga mulut Lisa.

Lisa jijik dan terus berusaha melepaskan diri dari betotan tubuh si pria. Ia harus menahan bau tubuh si pria dan kasarnya tangan-tangan si pria yang terus berusaha memilin dan meremas payudaranya yang masih terbungkus bra itu. Namun apalah daya seorang wanita yang lemah di samping ia pun sudah lemah secara psikis karena suaminya menghilang ditambah beban mental menghadapi upaya perkosaan terhadap dirinya.

Lisa hanya bisa menangis sesenggukan. Ia tidak rela diperkosa dan dicemari rahimnya oleh laki-laki laknat itu. Ingin rasanya ia bunuh diri saat itu juga…. namun alam bawah sadarnya masih mengingatkannya untuk tidak melakukan hal tercela itu.

Masih dalam pelukan erat begal itu, akhirnya Lisa berhasil ditundukkan. Bra yang menutupi payudaranya ia buka paksa. Kedua bukit salju yang mulus itu pun tergantung indah di dada Lisa. Tangan-tangan kasar Jarot yang penuh bulu itu berhasil menjamahnya. Dengan mulutnya, ia jilati dan gigiti putingnya. Lisa terlonjak sakit dan geli. Alam bawah sadarnya mulai menapaki rangsangan yang dihantarkan mulut begal itu yang mulai menampakkan wujudnya.

Lalu Lisa dibaringkan Jarot di atas kasurnya yang lusuh itu. Sebelumnya ia telah berhasil melepaskan seluruh penutup dada Lisa dan mengacak-acak dada wanita itu yang dihiasi oleh kalung berlian dengan inisial “L”. Jarot seakan tidak ingin kehilangan momen menentukan itu. Ia pun berusaha melepaskan celana jeans yang dikenakan Lisa.

Celana jeans yang dikenakan Lisa pun berhasil dilepaskan Jarot. Ia amat takjub dan terpana melihat batang paha Lisa yang jenjang dan putih mulus tanpa cacat itu terhidang di depan matanya. Celana dalam berwarna putih yang dikenakan Lisa saat itu membuatnya tambah bernafsu.

Jarot menyeringai…. Ia mendapati celana yang dipakai Lisa telah basah di belahan kemaluannya. Basah itu bukan basah keringat… Ia tahu persis bibir kemaluan yang basah itu karena lendir yang keluar dari liang vagina Lisa karena adanya nafsu yang muncul dari tubuhnya.

Sejak itu, Jarot benar-benar yakin kalau rencananya akan berjalan mulus dan lancar… Begal itu semakin merasa percaya diri… Ia yakin tubuh Lisa tak akan bisa berbohong terhadap rangsangan-rangsangan yang diberikannya… Tinggal sekarang ia harus bisa menguasai mental dan pikiran wanita itu sepenuhnya… sehingga tercapailah niatnya untuk menikmati tubuh Lisa sepuasnya…

Lalu Jarot menciumi celana yang basah di tengah kemaluan Lisa. Ada bau amis yang ia baui. Ia pun lalu melepaskannya. Wow…. itulah yang keluar dari mulut si begal.

Liang kemaluan Lisa masih rapi dan bulu-bulunya pun tertata indah meskipun saat itu amat lembab. Kemaluan Lisa tampak rapat dan belum ada celah yang longgar. Tidak seperti kemaluan pelacur-pelacur yang sering ia gauli selama ini, pikir Jarot. Ditambah lagi aroma kemaluan Lisa terasa beda sekali dengan yang ia temui selama ini.

Lalu ia pun mendekatkan wajahnya dan menyapu liang itu dengan lidahnya yang panjang juga kasar. Lidah Jarot mencari klitoris yang ada di sela liang itu. Ia lalu menciumi kemaluan Lisa sama seperti ia menciumi bibir Lisa tadi. Tidak ada rasa jijik di kepala pria itu.

Lisa masih terus menangis namun kini tubuhnya telah terbuka seluruhnya dan gairah yang dari tadi ia tahan akhirnya meledak juga. Jarot mengetahui bahwa Lisa saat itu telah siap untuk dicampuri kemaluannya. Bagaimanapun upaya Lisa untuk menyembunyikan gairahnya tetap tidak membantunya.

Karena vagina dan klitorisnya secara intensif terus-menerus dijelajahi mulut dan lidah Jarot, Lisa akhirnya mengalami orgasme. Tubuhnya tak bisa menolak rangsangan-rangsangan fisik yang terus-menerus dilancarkan padanya. Kemaluannya mengeluarkan cairan yang cukup kental. Cairan itu lalu ditelan Jarot hingga tandas tak bersisa. Kemaluan Lisa pun akhirnya bersih oleh lidah begal itu.

Tubuh Lisa menjadi lemah tak bertenaga. Ia benar-benar letih akibat kejadian-kejadian yang baru saja ia alami. Peristiwa itu membuatnya kehilangan kontrol dan membuatnya cenderung menurut pasrah. Ia pun terkulai bugil di atas ranjang.

Jarot merasa yakin kalau Lisa kini telah pasrah dan menyerah padanya. Tanpa ragu, ia pun membuka celananya di depan istri Arman yang sedang terbaring lunglai. Segera, Lisa pun dapat melihat batang penis begal itu yang menggelayut seperti belalai gajah yang hitam…. Ia tak dapat menyembunyikan keterkejutannya melihat alat kelamin yang sedemikian besarnya…. Semakin bertambah lagi keterkejutannya saat menyadari penis Jarot ternyata… tak dikhitan… Kepala penisnya tampak tertutup seperti kado yang belum dibuka….

Jarot lalu menaiki ranjang kayu itu. Dengan kedua tangannya, dibukanya kedua kaki Lisa sehingga terbuka mengangkang. Begal itu menempati posisi di tengah, di antara kedua kaki Lisa. Lalu Jarot melucuti baju kaos kumal yang dikenakannya dan melemparkannya ke lantai. Kini Lisa bisa melihat dengan jelas tubuh Jarot yang kekar, liat dan legam terbakar matahari. Berbagai macam tato menghiasi sekujur tubuhnya…. mulai dari pinggang hingga pangkal lengannya….

Kini di atas ranjang dua tubuh telanjang berlainan jenis telah siap melakukan perkawinan… Yang wanita adalah seorang ibu rumah tangga muda yang terbaring tak berdaya setelah diculik… dengan tubuh yang langsing, kulit putih mulus dan wajah cantik rupawan… Sedangkan si pria di atasnya yang siap mengawininya adalah seorang begal brewok dengan tubuh hitam kekar penuh dengan bekas luka dan tato… Lisa sama sekali tak pernah membayangkan hal seperti ini akan terjadi dalam hidupnya….

Perlahan-lahan, Jarot lalu menaikkan kedua kaki Lisa yang masih mengangkang sehingga melingkari pinggulnya yang legam dan kekar. Lisa melihat kedua pahanya kini mengapit tato bergambar setan berwujud tengkorak yang menghiasi bagian perut Jarot.

Kemudian Jarot menggosok-gosokkan batang penisnya ke kemaluan Lisa… Lambat laun batang itu pun tumbuh semakin mengeras dan tegak…. Lisa pun kegelian merasakan kemaluan Jarot yang tumbuh menyentuhi kemaluannya. Setelah penis Jarot mengeras sepenuhnya dan siap dipakai, begal itu lalu mengarahkan kemaluannya yang panjang dan hitam Legam itu ke arah bibir kemaluan Lisa. Siap untuk dibenamkan ke dalamnya.

Bibir kemaluan Lisa masih rapat dan belum bisa menerima benda asing yang akan memasukinya saat itu. Lalu dengan jari tangannya Jarot membuka bibir itu dan menyelipkannya di tengahnya. Merasa batang penisnya telah siap lalu si begal pun mendorongnya hingga masuk ke dalam lubang kelamin ibu rumah tangga itu.

Saat penis Jarot masuk menyeruduk ke dalam kemaluan Lisa dengan kerasnya, spontan wanita itu pun terbelalak matanya dan ternganga lebar mulutnya. Seberkas jeritan tertahan di tenggorokannya. Sebentar kemudian, ia pun meringis…. kedua matanya terpejam menahan nyeri dan sakit pada rahimnya. Tak terasa air matanya pun menetes…

“Aduuuh…….. Paak…!! Ampuuun…” jeritnya halus mengiba belas kasihan kepada begal itu.

Jarot masih mendorong penisnya untuk masuk terus hingga dasar kemaluan Lisa. Lisa pun terus menangis dan air matanya menetes membasahi pipinya yang putih saat itu. Tubuhnya pun terguncang-guncang di bawah tubuh kekar Jarot.

Mengetahui tangisan Lisa saat menerima penisnya masuk, Jarot lalu memeluk Lisa dengan ketat dengan posisi tetap di atas tubuh putih Lisa. Ia peluk Lisa dan diciuminya bibir Lisa seakan tidak ingin terpisahkan. Jarot ingin bibir mereka juga menyatu sama seperti bagian bawah tubuh mereka yang telah dempet menyatu saat itu.

Rasa sakit dan perih di tubuh Lisa diungkapkannya dengan menekan bahu si begal yang kekar dengan kukunya yang runcing. Ia terus sesenggukan dan membenamkan kukunya di bahu bidang itu. Semua tindakan Lisa itu apalah artinya bagi pria yang terbiasa merampok itu. Jangankan kuku, golok pun telah ia rasakan.

Bahkan respons yang didapatnya saat menyetubuhi Lisa benar-benar membuatnya merasa nikmat. Ia tahu Lisa adalah istri orang… tapi menyetubuhinya sama seperti memperawani seorang gadis yang lugu dan belum berpengalaman….

Jarot tetap mendiamkan penisnya yang panjang dan besar itu di dalam kemaluan Lisa. Ia ingin mereguk kehangatan tubuh istri Arman itu dengan sempurna. Khususnya kehangatan yang berasal dari jepitan kewanitaan ibu rumah tangga itu. Apalagi dinding-dinding kemaluan Lisa terasa berdenyut-denyut… memijati penis Jarot yang keras…. Ia pun menikmati semua itu sambil terus mengulum bibir Lisa dan menjilati bagian belakang telinganya yang basah oleh keringat.

Rambut Lisa yang sebahu pun telah basah seolah turut menangisi keadaan Lisa saat itu. Dari tengkuk Lisa jilatannya terus berpindah kearah bahu yang putih bersih hingga menampakkan aliran merah darah dari urat-urat Lisa. Nafsu Jarot terus terpacu karena wangi tubuh Lisa yang juga masih tercium aroma Channel numero 5 yang telah bercampur dengan keringatnya saat itu.

Setelah puas di bahu, lalu ia turun ke arah payudara Lisa yang bernomer 34B itu. Di payudara Lisa mulut pria yang penuh oleh cambang dan kumis itu terus bermain-main dengan puting dan belahan susu itu. Jejak cupangan merah mulai banyak menghiasi kedua payudara yang putih dan mulus itu…

Ia telah membuat Lisa seakan lupa daratan. Lisa terus memejamkan matanya tidak ingin melihat kelakuan pria asing yang baru dikenalnya itu di atas tubuhnya.

Cengkeraman Lisa pada bahu Jarot akhirnya melemah. Ia telah orgasme untuk yang kedua kalinya. Hanya saja ia berusaha keras untuk tak menampakkannya karena malu…

Lalu si begal bergerak maju mundur dan terus menghujamkan kemaluannya ke dalam liang Lisa. Sedang kedua tangannya memegangi pinggang Lisa agar tetap di tempatnya. Lisa sebenarnya menikmati genjotan begal itu… Bagaimanapun ia belum berani menunjukkannya sehingga ia pun memejamkan kedua matanya. Sementara kedua tangannya tergeletak ke samping sambil meremas-remas seprei kumal yang sudah tak jelas warnanya itu.

Saat itu yang terdengar hanya dengus nafas dan erangan kedua makhluk yang sedang kawin itu.

Setelah beberapa lama perkawinan itu berlangsung… akhirnya si begal brewok itu pun melepaskan spermanya dengan gerakan begitu cepat dan hunjaman yang keras ke dalam kemaluan Lisa. Sambil melenguh-lenguh dengan suara berat, ia terus menekannya seolah ingin menuntaskan dendam birahi ke dalam tubuh Lisa dengan kasar. Spermanya keluar sangat banyak hingga tak tertampung oleh liang Lisa. Rembesannya keluar membasahi sprei kasur itu.

Di saat yang bersamaan, rupanya Lisa pun kembali mengalami orgasme… Kali ini tubuhnya menggelinjang hebat tak terkendali… Erangan panjang terlontar dari mulutnya… Dalam hati Lisa sedikit terkejut dan malu… Ia tak mengira akan sedemikian eksplisitnya orgasmenya nampak tanpa bisa disembunyikannya sama sekali… Ditambah lagi kenyataan bahwa mereka mengalami orgasme secara bersamaan…

Sementara Jarot yang mengetahuinya, segera mendekap tubuh wanita itu seerat-eratnya… Pinggulnya terus mendorong-dorong kemaluannya seakan ingin mendekam dan bersarang di kemaluan Lisa… Seakan ingin memompakan sisa-sisa sperma yang masih ada ke dalam rahim wanita itu… dan menandai Lisa sebagai milik pribadinya….

Lalu diciuminya seluruh wajah Lisa… dikulumnya dalam-dalam mulut wanita itu… seolah ingin menghargai apa yang telah mereka lalui bersama di ranjang itu… Lisa yang sudah kecapaian tak kuasa menolaknya… Baru kali ini ia mengalami perasaan sepenuhnya dimiliki dan dikuasai oleh seorang lelaki…

Sampai akhirnya gerakan kedua tubuh yang sama-sama telanjang itu pun mengendor…. Jarot masih menindihi tubuh Lisa yang telanjang. Selama beberapa menit mereka terpaku dalam posisi seperti itu… sampai penis Jarot yang telah lemas keluar dengan sendirinya dari kemaluan Lisa…

Setelah itu, karena capai si begal bergeser ke sebelah Lisa dan tertidur. Ada gurat kepuasan di wajahnya yang garang dan kejam. Ia telah berhasil menunaikan hasratnya yang ia dambakan pada Lisa. Ia pun tertidur pulas.

Sementara itu, Lisa yang telah pulih kembali pikiran dan akal sehatnya yang sebelumnya tertutup oleh hawa nafsu hanya bisa menangis… Ia merasa berdosa telah mengkhianati suaminya… Ia merasa dirinya kotor… tak ada bedanya seperti pelacur-pelacur yang ditemuinya di motel malam sebelumnya…

Masih dengan tetesan air mata di pipi, Lisa lalu bangun dari ranjang kayu itu dan mengenakan kembali seluruh pakaiannya yang berserakan di lantai kamar.

Sebenarnya ia ingin mandi membersihkan seluruh tubuhnya dari sperma dan keringat begal itu… Sayang rumah itu tak memiliki kamar mandi sendiri. Ia merasa telah amat kotor saat itu… Apa daya, kepada siapa ia bisa mengadu. Semuanya telah terjadi. Tak mungkin ia dapat membalik waktu…

Lisa pun berjalan ke arah pakaian Jarot berusaha mencari kunci kamar agar bisa keluar namun tidak ditemukannya.

Karena kecapaian setelah pergumulan laknat tadi ditambah masalah suaminya yang menghilang, Lisa pun akhirnya hanya bisa terduduk jongkok di sudut kamar. Ia pun terlelap. Namun saat ia baru saja terlelap, tiba-tiba si begal itu bangun dan menarik Lisa agar tidur di sampingnya di atas ranjang kayu itu.

Lisa terpaksa menurut karena ia tidak dapat lagi melawan. Lalu ia berbaring di samping si brewok yang masih bugil hingga malam menjelang.

Sesekali di atas ranjang saat mereka tidur berdampingan, tangan Jarot yang kasar meremas payudara Lisa yang telah tertutup bra dan kaos yang dikenakannya. Lisa pun selalu melepaskan tangan si begal yang gatal itu. Bagaimanapun intimnya hubungan yang telah mereka lalui bersama-sama pada malam itu, Lisa tetap merasa dirinya sebagai istri Arman yang sah… Begal itu tak lain sekedar memaksanya dan memperbudaknya untuk melayani nafsu birahinya…

Tak lama kemudian, mereka berdua pun tertidur saking lelahnya.

Tengah malam Lisa terjaga. Ia merasa mendengar suara orang yang memanggil-mangil namanya.

Ia pun duduk dan membangunkan begal brewok di sampingnya yang saat itu masih bertelanjang. Tubuh hitam dan penuh bulu itu lalu bangun.

“Ada apa Lisa”? tanya Jarot.

“Aku mendengar suara-suara orang di luar memanggil-manggil namaku,” jawab Lisa.

Mendengar perkataan Lisa saat itu, Jarot mengenakan celana pendeknya dan masih bertelanjang dada.

“Coba kulihat keluar,” katanya.

Lalu mereka keluar rumah. Hujan masih turun dengan derasnya. Suara yang didengar Lisa itupun tidak ada lagi.

“Nah, tidak ada bukan?” sahut begal itu.

“Rumah ini letaknya jauh dari perkampungan penduduk, Lisa… Di sekeliling sini masih hutan lebat…”

Mereka pun kembali ke dalam rumah Jarot yang memang tidak memiliki penerangan listrik. Lisa diam memperhatikan tingkah laku si pria.

“Waduh…” kata Jarot sambil memegangi perutnya. “Aku lapar sekali… Kau juga lapar, Lisa?”

Spontan Lisa mengangguk.

Memang pastilah perut mereka lapar karena kegiatan mereka yang sangat panas tadi di ranjang telah menghabiskan banyak energi. Lisa pun jelas sangat lapar karena makanan yang terakhir masuk ke dalam perutnya adalah sarapan pada pagi harinya.

“Di mobilku ada makanan, Pak… Perbekalan terakhir yang dibeli oleh suamiku sewaktu di Lampung,” terang Lisa.

“Aaa.. bagus lah itu… Kalau begitu ayo kita ambil,” sahut begal itu.

“O, ya. Satu hal lagi… Jangan panggil aku ‘Pak’… Panggil saja Jarot, ya? Semua wanita yang sudah kutiduri boleh memanggil namaku saja…”

Jarot kemudian mengambil makanan yang ada di mobil berdua dengan Lisa. Dirangkulnya pundak wanita itu seolah mereka sepasang kekasih…

Jarot melepaskan rangkulannya saat ia mengangkuti makanan dari mobil. Saat itu sempat terlintas di kepala Lisa untuk melarikan diri namun ia tidak mampu karena ia masih berpikir akan keselamatan suaminya.

Mereka pun balik ke dalam rumah Jarot dan makanan itu mereka habiskan tanpa sisa.

Karena waktu masih malam dan hujan turun dengan derasnya, mereka pun kembali ke kamar untuk tidur. Lisa merasa badannya masih pegal dan capai. Ia ingin beristirahat dan dapat tidur dengan nyenyak malam itu.

Sesampai di kamar, mereka naik ke ranjang kayu itu. Ternyata, di atas ranjang, kejahilan si begal mulai muncul lagi. Rupanya makanan yang diberikan Lisa tadi telah mampu membantunya memulihkan tenaganya kembali… Ia pun berusaha kembali merangsang Lisa untuk bersebadan lagi.

“Sudahlah, Jarot… Saya capek…” kata Lisa mencoba mencegah.

“Lisa, dingin-dingin begini aku tak bisa tidur,” jawab Jarot.

Tanpa banyak bicara lagi, si begal pun melepaskan celananya. Walaupun masih merasa agak rikuh karena belum terbiasa melihat lelaki telanjang selain suaminya, Lisa mencuri-curi pandang juga ke arah penis Jarot yang menggelantung di selangkangannya. Dalam hati sebenarnya ia kagum juga melihat belalai yang panjang itu. Masih terbayang jelas dalam ingatannya bagaimana monster itu memasuki tubuhnya dan membuatnya orgasme berkali-kali…

Setelah ia bugil, tanpa minta persetujuan Lisa, dilucutinya pula busana wanita itu sehingga mereka pun sama-sama telanjang kembali. Lisa tak mampu menolaknya lagi…

“Dingin…” desah Lisa sambil melipat kedua tangan menutupi dadanya… Hujan memang masih turun dengan lebatnya di luar sana. Bahkan semakin deras diiringi guntur yang meledak-ledak.

“Jangan khawatir, Lisa… Sebentar lagi juga panas…” kata begal itu tersenyum sambil menatap mata Lisa dengan penuh arti. Dibukanya lipatan tangan Lisa karena Jarot ingin menikmati dan merabai keindahan kedua payudara wanita itu. Lisa membiarkan saja begal itu memulai aksinya dan menikmati rangsangan yang diberikan padanya…

Jarot dalam waktu singkat telah berhasil membuat Lisa tidak berdaya menolak apa pun yang dimintanya. Seakan wanita itu telah berada sepenuhnya dalam kekuasaannya… Begitu pula ketika ia meminta pada istri Arman itu untuk mengisap penisnya dengan mulutnya.

“Apaa…?” tanya Lisa terkejut. Mulutnya menganga. Matanya menatap Jarot seakan tak percaya dengan permintaan begal itu terhadap dirinya. Bagaimana bisa ia meminta hal seperti itu kepada seorang wanita yang baru dikenalnya? Ya, begal itu memang baru saja menyetubuhinya… tapi meminta ia mengisap penisnya…? Lisa membayangkan pastilah begal itu menganggap dan memperlakukannya sama seperti ratusan pelacur yang pernah ditidurinya…

“Saya gak bisa… Maaf… Gak mungkin…” kata Lisa menggelengkan kepalanya sambil tertawa salah tingkah.

“Jangan khawatir, Lisa… Nanti akan kuajari,” kata Jarot menenangkan Lisa yang mukanya tampak kecut.

“Ayo… tak apa-apa… Aku benar-benar ingin kau melakukannya untukku…”

Lisa tampak ragu-ragu tapi ia pun tak berbicara lagi. Jarot mengerti kalau ia harus segera melakukannya. Yang diperlukan Lisa adalah bimbingan. Maka tanpa minta persetujuan Lisa lagi, ia pun mendekatkan pangkal pahanya ke wajah ibu rumah tangga yang sedang menunggu itu.

Lisa lalu diajari si brewok untuk melakukan seks oral. Wanita itu awalnya merasa canggung dan ragu. Bau pesing bekas air seni terasa jelas bercampur dengan aroma sperma dan keringat Jarot. Dirasakannya juga cairan vaginanya ada di sana, ikut bercampur menyelimuti batang yang keras itu… Semuanya itu terasa lengket di dalam mulutnya saat bercampur dengan air ludahnya.

Setelah membiasakan diri, akhirnya Lisa bisa juga melakukannya dengan panduan Jarot. Apalagi begal itu terus-menerus memujinya sambil membelai-belai kepalanya sehingga meningkatkan rasa percaya diri ibu rumah tangga itu…

Penis Jarot yang semula tertutup lapisan kering campuran dari air seni, air mani, keringat, dan cairan vagina Lisa sedikit demi sedikit mulai bersih dijilati istri Arman itu. Tinggal kini batang hitam yang mengeras dan tak dikhitan itu berkilauan disapu air liur Lisa…

Jarot merasa sangat puas dengan layanan Lisa… Sebagai imbalannya, wanita itu pun menerima semprotan sperma begal itu di mulutnya.

Spontan air mani Jarot yang kental itu pun tertelan olehnya. Walaupun menyadari bahwa itu adalah konsekuensi dari seks oral, Lisa tetap sempat terkejut saat menerima siraman sperma begal itu di dalam mulutnya… Bagaimanapun itu adalah pertama kalinya ia melakukan itu….

Untunglah Lisa cepat menguasai dirinya sehingga tidak sampai memuntahkan kembali air mani yang sudah terkumpul di dalam mulutnya… Sedikit demi sedikit ditelannya cairan kental itu supaya tidak tersedak… Jarot memperhatikan usaha Lisa sambil tersenyum puas…

Begal itu lalu membersihkan bibir Lisa yang belepotan sperma dengan kain sprei yang kumal.

Dari seks oral itu, untuk kedua kalinya malam itu Lisa dan si begal melakukan hubungan badan. Sebelumnya, terlebih dahulu Lisa membantu membangkitkan kembali penis Jarot dengan tangan dan mulutnya…

Kali ini permainan menjadi amat bergairah. Lisa sudah mulai terbiasa menerima sodokan penis Jarot di kemaluannya. Kali ini keduanya sudah seperti pasangan yang serasi… sudah seirama dan saling beradaptasi dalam persetubuhan itu… Lisa pun tak melakukan perlawanan sama sekali terhadap Jarot. Dibiarkannya begal itu membimbingnya mendaki puncak kenikmatan bersama…

Malam itu akhirnya kedua makhluk yang berlainan jenis dan status itu menyatu kembali dalam kesatuan ragawi. Bersatu padu dalam perkawinan yang panas dan bergairah… Tak ada lagi batas di antara mereka.

Lisa yang memang wanita baik-baik dan terpelajar serta masih berstatus sebagai istri orang, kadang masih berusaha membuat kesan ia tidak begitu menikmati persetubuhan itu. Namun yang sebenarnya terjadi, Lisa benar-benar menikmatinya. Kemaluannya pun menerima banyak lelehan air mani si perampok brewok tersebut.

Kenikmatan badani yang diterimanya dari Jarot sedikit demi sedikit membantu pikiran Lisa terbuka terhadap kemungkinan bahwa Arman suaminya telah tewas hanyut terbawa arus sungai atau dimakan binatang buas. Terlepas dari kenyataan yang tidak diketahui Lisa bahwa Arman sebenarnya masih hidup dan disekap oleh Jarot. Pikiran itu pula yang membuat Lisa pelan-pelan mulai merasa rileks menjalin hubungan intim bersama begal itu.

Bahkan Lisa mulai terbuka pula terhadap kemungkinan bahwa Jarot adalah takdirnya… Jodohnya yang berikutnya setelah ia terpisahkan dengan Arman… Ia seperti mendapatkan sosok lelaki sejati pada figur Jarot. Profil Jarot yang berperilaku buruk tapi perkasa membawa pesona tersendiri di matanya… Pemikiran-pemikiran itulah yang membantu Lisa secara sadar semakin membiarkan jiwa dan raganya bersatu dengan Jarot…. Apalagi bimbingan Jarot semakin memudahkannya…

Sementara Jarot sendiri tentu saja amat menikmati hubungan seks dengan Lisa… Ia sebelumnya tak pernah merasakan bagaimana berhubungan badan dengan wanita baik-baik dan terhormat. Tak pernah pula ia merasakan bersetubuh dengan wanita secantik dan seseksi Lisa… Bersebadan dengan Lisa ibarat mimpi yang menjadi kenyataan bagi Jarot… Ia merasakan perbedaan yang mencolok dibandingkan dengan semua pelacur yang ia kenal selama ini. Ini membuatnya jadi ketagihan…

Yang diinginkannya saat ini adalah menikmati Lisa sepuas-puasnya. Setelah itu, siapa tahu ia pun bisa mendapatkan keturunan darinya yang bisa meneruskan statusnya sebagai begal penguasa daerah itu.

Selain itu, jika kepepet, dengan modal kecantikan dan keseksian gendaknya yang baru itu, Jarot bisa saja mengkaryakan Lisa sebagai pelacur. Pastilah banyak begal dan warga sekitar situ yang akan berbondong-bondong membayar berapa saja untuk bisa menikmati Lisa. Bagi Jarot, mendapatkan Lisa seperti mendapatkan harta karun atau modal yang demikian besar…

Bagaimanapun, Jarot memang tidak pernah sungkan untuk berbagi milik pribadinya dengan sesama kaumnya. Itulah salah satu yang membuatnya disegani di kalangan begal dan perampok di sana. Paling tidak, untuk waktu dekat ini, Jarot tetap ingat akan janjinya untuk membagi Lisa kepada si pemilik motel atas jasanya…

“Aah… nanti sajalah aku ceritakan semua rencanaku itu pada Lisa sedikit demi sedikit,” pikir Jarot sambil memandangi wajah Lisa yang sedang menahan gejolak orgasme akibat genjotannya mautnya. “Perempuan pasti akan menuruti apa yang dikatakan oleh lakinya… Terbukti semua keinginanku terhadap dirinya sejauh ini diturutinya dengan patuh… Padahal sampai kemarin, siapa yang sangka kalau seorang wanita terhormat seperti dia akan tunduk pada begal sepertiku…”

“Oouuuuuuh…” jerit Lisa menikmati orgasmenya yang bertubi-tubi dan memabukkan… Rintihan dan ekspresi wajahnya yang erotis membuyarkan semua angan yang berkecamuk di kepala Jarot.

“Lisaaaaa…… Hhhggggh….” lenguh Jarot melepaskan semua sperma yang ditahannya dari tadi ke dalam rahim istri Arman sebagai balasannya.

Kemudian hening. Hanya degupan jantung keduanya yang terasa bergejolak di dada mereka yang saling menempel.

Si begal dan gundik barunya menyatu bugil di atas ranjang. Keduanya berpelukan erat. Jarot di atas Lisa. Kaki Lisa yang mengapit pinggul Jarot menekan pantat begal itu supaya tetap di tempatnya. Mereka pun berciuman dengan syahdu. Menikmati setiap detik keintiman mereka.

Hujan pun seolah menjadi saksi berjodohnya Jarot dan Lisa dalam malam pertama perkawinan mereka yang dahsyat….
 
Ane coba kembangkan cerita copas diatas... mohon sabar ya kalo updatannya agak lama... karena harus sesuaikan alur cerita sebelumnya


Part II

Setelah malam itu, Lisa merasa ada yang berubah dalam hidupnya, jika sebelumnya dia bersama suaminya Arman tidak pernah mengalami multi orgasme, maka Jarotlah sang begal yang bisa membawanya menuju Puncak multi orgasme yang memabukan, ini membuat Lisa menjadi ketagihan, membayangkan kemaluan Jarot yang tidak bersunat itu membuat Lisa selalu ingat saat-saat dia mencapai multi orgasme yang memabukan..meski dalam hati Lisa masih terus berpikir nasib suaminya, Arman, tapi Lisa tidak sesedih waktu pertama kali ditiduri Jarot

Sementara Jarot, semakin ketagihan, hanya 2 kali berhubungan badan dengan Istri Arman itu, dia sudah mengerti betul kelemahan Lisa, apa kesukaannya, dan dia pun tau bahwa Lisa sangat menikmati hubungan badan tersebut

Hari selanjutnya, Jarot pergi pagi-pagi, meninggalkan Lisa dalam keadaan telanjang yang masih pulas tertidur, setelah semalaman mereka bercinta dengan panas, bahkan sperma Jarot masih banyak meleleh di Kemaluan Lisa, rupanya Jarot ingat janjinya dengan pemilik Hotel, dia pikir saatnyalah untuk menepati janji membagi Lisa dengan si Pemilik hotel yang telah membantunya memperangkap Lisa...

"Hei kawan, gimana kabarnya? Kemana saja 3 hari? Apakah kau berhasil memperdaya suami istri itu? Bagaimana rasanya?" Tanya sang pemilik hotel. Jarot tersenyum lebar, sambil berkata "Itulah makanya aku menghilang 3 hari, abis Spermaku ini kutumpahkan ke dalam rahim Lisa, tadinya dia meronta dan menolak, karena suaminya menghilang, dia gak tau kalo suaminya aku kurung di hutan sana, tapi setelah permainan pertama.... heheheehe" Jarot terkekeh... "Wanita itu malah seperti ketagihan, dia menjadi penurut padaku, padahal siapa sangka wanita kota seperti dia mau tunduk pada orang sepertiku"

"Wah beruntung sekali kau Jarot, bagaimanakah rasanya bercinta dengan wanita secantik itu? Apakah kau datang kemari untuk menepati janji membagi jatah untukku?" Tanya si pemilik Hotel

"Rasanya? Legit dan Gurih tidak ada duanya kawan, andai aku gak janji denganmu, gak maulah aku membagi Lisa dengan orang lain, hehehehhehe, iya aku datang kemari untuk menepati janjiku, kau datang ke tempatku nanti, aku akan bicara sama Lisa bahwa kau kawan baikku dan aku selalu berbagi dengan kawan baikku soal apapun, tapi ingat, aku gak mau kau perlakukan dia kasar, oke kawan?"

"Ah bereslah itu, mana mungkin aku kasar sama wanita secantik dia? Eh tapi apakah dia akan bersedia aku tiduri? Bagaimana jika dia menolak?"

"Soal itu serahkan padaku" timpal Jarot, "Kau hanya perlu datang ke tempatku dan malam ini kau boleh menikmati Lisa sepuasmu, karena hanya satu kali kesempatan ini aku berikan untukmu kawan.."

"Baiklah, nanti aku akan ke tempatmu, kau siapkan Lisa agar mau kuajak tidur.."

"Baiklah aku pamit dulu kawan, Aku takut Lisa sudah bangun, tadi waktu aku kesini, dia masih tidur"

Lalu Jarot meninggalkan Hotel kumuh itu untuk kembali ke tempatnya di dekat Hutan, ketika dia sampai di rumahnya, dia tersenyum, menemukan Lisa sudah bangun dan dia sudah mandi, wajahnya yang cantik dan kulitnya yang putih mulus membuat Jarot ingin menyetubuhi Lisa saat itu juga, namun Jarot mencoba menahan nafsunya karena dia ingin membicarakan janjinya itu dengan Lisa...

Lisa begitu melihat Jarot tiba, dia tersenyum, lalu Jarot berkata, "Duduklah Lisa, ada yang ingin kubicarakan denganmu sebentar.."

Lisa menjadi agak heran, karena wajah Jarot menunjukan keseriusan, ditambah dia deg-degan, apakah Jarot mengetahui kabar kurang mengenakan tentang suaminya yang sudah hilang 3 hari itu...

"Begini Lisa" kata Jarot lagi, "nanti sore akan ada kawan baikku berkunjung kemari, aku mau kalau dia kemari, kau layani dia dengan baik, kau bersedia kan? Aku ingin kau melakukannya untukku.

Lisa terdiam, dia mengerti maksud "Melayani dengan baik" tentulah dia harus mau ditiduri oleh kawan baik Jarot, dia membayangkan berarti selain Jarot akan ada lelaki lain yang ikut menikmati tubuhnya, dan tentu saja menyemprotkan sperma kedalam kemaluannya, sementara Lisa berpikir dia sudah pasrah tentang Arman, suaminya, Dia berusaha menerima Jarot sebagai figur pengganti Arman, apalagi keperkasaan Jarot di ketika di ranjang membuat Lisa sedikitnya bisa menghilangkan kesedihan tentang nasib suaminya.. Lisa menjadi deg-degan, apakah dia harus melakukan itu untuk menyenangkan Jarot, atau dia harus menolak dengan alasan dia sudah mulai terpikat dengan Jarot

.........sampe disini dulu ya... besok tak update lagi Part III
 
Klo cerita nya di baperin sebenarnya kasihan sma lisa n suami nya... Tapi ini sekedar cerita jangan dipaberin... Hahahahaha
 
Mohon maaf kalo tulisan nubi hanya tulisan amatiran... jika berkenan silahkan dinikmati....


PART III

Akhirnya Lisa berkata lirih "Apakah saya harus tidur sama kawan baikmu itu? Maaf, sebetulnya saya keberatan... sebab... " Lisa tak kuasa melanjutkan kalimatnya, namun Jarot sudah paham maksudnya, Lisa takut hal ini jadi kebiasaan akhirnya nantinya semakin banyak "Kawan baik Jarot" yang juga ingin mencicipi kenikmatan tubuh Lisa, "Kau gak perlu melayani dia seperti kau melayaniku Lisa" timpal Jarot lagi, "Aku sebenarnya hanya membayar hutangku sama dia.... dan itu hanya satu kali saja, sehabis itu siapapun tidak akan ada yang menganggumu, apalagi menidurimu, kecuali Aku, kau mengerti? Lisa tidak menjawab, dia hanya diam dan tertunduk, dan Jarot menganggap bahwa itu adalah bahwa Lisa setuju...

Singkatnya, Waktu telah menjelang sore hari, Jarot sengaja pamit pada Lisa, untuk mandi ke Sungai, padahal sebetulnya Jarot selain bermaksud mandi, dia bermaksud mengecek Arman, suami Lisa yang dia lumpuhkan dan dia kurung agak jauh ke hutan, setelah selesai begal itu mandi, lalu dia pergi ke tempat dimana Arman disekap, tapi alangkah terkejutnya Jarot menemukan bahwa perangkapnya telah kosong, tidak ada tanda-tanda Arman disitu, sempat terpikir bahwa jangan-jangan suami Lisa itu sudah dimangsa binatang buas, namun dia tidak menemukan jejak darah atau jejak binatang buas di sekitar perangkap yang sudah terbuka itu, lalu sang begal berkata dalam hatinya, "Wah kalo suami Lisa itu berhasil lolos dan ternyata masih hidup, seluruh rencanaku pada Lisa bisa berantakan, kalo dia sendiri yang mencari Lisa, aku bisa saja melumpuhkannya, tapi kalo lelaki itu lapor polisi..... maka akan gawat... aku harus siap dengan segala kemungkinan..." sambil berpikir begitu dia melangkah kembali ke rumahnya... dimana sang kawan baik kebetulan baru tiba di depan rumahnya.. sementara Lisa ada di dalam sejak percakapan tadi..

"Akhirnya kau datang juga kawan, kupikir kau tidak jadi datang ketempatku.... "ujar Jarot... "Ah mana mungkin aku lupa untuk menikmati hidangan yang berkelas seperti ini kawan.. eh tapi dimana Lisa?" "Dia pasti ada di dalam, mari masuk, nanti kau akan kutinggal berdua dengan Lisa, tapi ingat, jangan kau perlakukan wanita itu dengan kasar kawan, dan aku berubah pikiran, kau hanya boleh melakukannya sekali saja, setelah itu kau boleh pulang"

Meski kecewa si pemilik hotel karena sudah berkhayal bisa menikmati tubuh mulus Lisa sepuasnya sampe pagi, tapi apa boleh buat, dia pikir sekalipun saat ini cukuplah, kalo toh nanti ternyata dia menginginkan lagi, dia akan berusaha memberikan imbalan yang cukup besar pada Jarot agar diizinkan untuk menikmati Lisa kembali...lalu sang pemilik hotel berkata.. "Baiklah kawan, aku ikuti aturanmu hanya sekali saja..."

"Lisa, kenalkan ini dia kawan baikku yang tadi siang kuceritakan" sementara Lisa salah tingkah sambil tersenyum kaku, sang pemilik hotel tanpa berkedip menatap Lisa seperti harimau menatap mangsanya, Lisa merasa risih dengan tatapan seperti itu... namun dia hanya diam.. "Nah kalian sudah berkenalan, aku keluar dulu.." tanpa banyak bicara Jarot lalu keluar dari rumah, tadinya dia bermaksud mencari jejak Arman, namun akhirnya dia memutuskan untuk menunggu hingga sang pemilik hotel selesai menunaikan hasratnya pada Lisa, bahkan Jarot berencana mengintip persetubuhan pemilik hotel dan Lisa, ini membuatnya gairahnya meledak-ledak....

Di Kamar
Sang pemilik hotel tanpa basa basi membuka bajunya, dengan telanjang dada, yang penuh tato, dia mendekati Lisa yang masih terdiam, secara perlahan dia mendekap Lisa dan ingin mencium bibir Lisa, namun Lisa mencoba menahan tubuh pria itu.. tapi sang pemilik hotel rupanya sudah tak sabar untuk segera menaklukan Lisa.. dengan agak meronta dia berhasil mendaratkan bibirnya pada bibir Lisa yang mungil, mengulumnya... sementara Lisa teringat pesan Jarot, meski hati kecilnya dia gak terima disetubuhi pria ini, tapi Lisa berusaha untuk tidak melawan. Sementara sang pemilik hotel telah pindah menciumi leher Lisa yang putih dan jenjang serta harum.. sambil kedua tangannya meremas-remas di dada Lisa.. "uhh..ummm...." Lisa mendesah sedikit, remasan lembut si pemilik hotel ini sedikitnya membangunkan nafsunya juga, akhirnya dengan cepat sang pemilik hotel melepaskan T-shirt yang dipake Lisa, begitu lepas, mata sang pemilik hotel semakin nanar melihat tubuh putih mulus yang hanya berbalut bra dengan jeans... seksi sekali Lisa dalam keadaan seperti itu.. kemudian si pemilik hotel itu menjelajahi pundak, dada, sambil tangganya melepaskan kaitan bra Lisa, praktis, buah dada Lisa menjadi bebas dan langsung saja, mulut si lelaki itu menghisap-hisap kedua puting buah dada Lisa secara bergantian sambil meremas-remas.. "ouhhh...uhhmm..." demikian Lisa mendesah akibat Jilatan dan remasan tangan pria itu pada dadanya...kemaluan Lisapun tanpa disadari mengeluarkan pelumasnya.. kemudian celana jeans dan celana dalam Lisa dilepaskan pria itu dengan agak terburu-buru, otomatis Lisa menjadi telanjang bulat, "ckckckc bukan main beruntung sekali Jarot..." berdecak kagum si pemilik hotel melihat keseksian dan kecantikan Lisa, sementara Lisa berusaha menutupi kedua buah dadanya, tanpa menunggu lama, si pria pemilik hotel melepaskan seluruh sisa pakaian di tubuhnya....

Lisa dibaringkan di ranjang kayu, oleh si pemilik hotel itu, di ranjang yang sama malam-malam sebelumnya, Lisa disetubuhi Jarot yang awalnya diperkosa hingga akhirnya Lisa sangat menikmati cumbuan Jarot....lalu si pria memaggut bibir Lisa, meski sekilas, Lisa sudah berusaha membalas pagutan itu... "uhhmm.. mhhhh" puas dengan bibir, mulut si pria kembali menuju buah dada 34B putih mulus kebanggaan Istri Arman itu... sambil tangannya meremas buah dada itu bergantian... sementara Lisa mulai mendesah-desah halus...akhirnya si pria pemilik hotel itu menuju selangkangan Lisa, dia cumbui kemaluan Lisa dengan ganas... "oughhhh...hufff...ouhhh... ahhhh..." Lisa mendesah-desah mulai nyaring sambil matanya terpejam, tanpa sadar tangan Lisa menekan kepala si pria itu agar mulut si pria itu lebih ketat menempel di kemaluannya..

Kemaluan Lisa yang sudah basah memberi isyarat bagi si pria pemilik hotel bahwa Lisa sudah siap untuk permainan babak utama... tadinya dia ingin Lisa menhisap penisnya yang lumayan gemuk meski tidak panjang, tapi demi melihat Lisa yang sudah terangsang berat, dia lalu memposisikan penisnya di depan kemaluan Lisa. Meski Lisa sudah agak terbiasa disodok Jarot, namun kemaluannya masih sempit dan peret bukan main.. si pria agak susah memasukan penisnya hingga dia membasahi penisnya dengan sedikit ludah dan akhirnya "bless"....penis itu masuk kepalanya.. diikuti oleh desahan Lisa "ouhhhhhhh...." secara perlahan-lahan Penis itu menembus kemaluan Lisa hingga amblas di dalamnya, "aghhhh" desah si pria yang langsung dapat merasakan bagaimana hangatnya istri Arman ini.... dia mendiamkan penisnya sejenak dan merasakan ketatnya dinding kemaluan Lisa mencengkram penisnya.... "ouhhh.. nikmat banget ini cewe..." katanya dalam hati... setelah itu mulailah si pria menggenjot Lisa dengan tempo yang pelan...dan Lisa merasakan nikmatnya genjotan si pria meski secara ukuran, penis si pria ini masih kalah ukuran dengan milik Jarot......

Makin lama tempo genjotan si pria pemilik hotel makin cepat... sementara mulutnya memagut bibir Lisa... Lisa sudah mulai membalas sehingga mereka saling hisap, saling mengaitkan lidah... sambil tangan si pria meremas-remas kedua buah dada istri Arman itu... "Ihhhhh....ouuuhhh...... tiba-tiba Lisa mengerang nikmat, sambil tangannya meremas sprei yang sudah dia ganti sendiri tadi siang... akhirnya Lisa mengalami orgasme... sementara di bahwa sana... kemaluan Lisa berdenyut-denyut liangnya seolah mengecil dan meremas penis pria pemilik hotel yang sedang asik menggenjot dengan tempo yang konstan...

Setelah 10 menit..... "argghhhhhh...." si pria pemilik hotel mengerang sambil membenamkam dalam-dalam penisnya ke kemaluan Lisa.... sambil kedua tangannya memeluk Lisa erat-erat, penisnya memuntahkan sperma cukup banyak... "croot...crott...crott...crott.. " sekitar 6 tembakan dia tumpahkan cairan cinta ke dalam kemaluan Lisa.... lalu pria itu menggulingkan dirinya ke samping Lisa sambil mengatur nafasnya....sementara Lisa, meski mengalami orgasme namun nafsunya masih mengambang, belum tuntas sepenuhnya.....
 
Hell yeah...mantab gan pengembangannya
Kancuuutttttt..... eh lanjuuuttttt
 
Wah ini cerita lama, akhirnya ada juga kelanjutannya. Ditunggu part 4 ya suhu :konak:

Beberapa kali baca cerita ini tapi gak bosen bacanya akhirnya ada juga yang mau ngelanjutin hehehe..
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Mantep.. Kalau boleh tambahi mulustrasi lisa.. Lebih baik lisa ini digambbarkan dengan artis cantik dan seksi mungil. Dan pengambbaran yang cocok bisa jadi faradilla yoshi.. Mantep bro.. Saran aja.. Kalau bisa mulustrasi foto dan yang jadi lisa siapa?? Gitu aja sih sarannya..

Siap hu...
 
kasihan armannya.....dosa apa dia ya....
sampai tragis nasibnya.....:galau:
kalopun nanti berhasil ketemu lisa, dah hancur semuanya. cuman dapet sampahnya orang.....moga moga aja armannya mati, jadi jauh lebih baik mati...:aduh:
untung cuma imajinasi.....
:bingung::hore: karyanya oke hu....
tetep pejuhin si lisa.....:remas:
tak tunggu updatnya......
 
PART IV

Pria pemilik motel itu sedang memakai bajunya, sementara Lisa masih terbaring lemas di ranjang kayu dengan sprei yang sudah acak-acakan akibat pergumulan mereka setengah jam lalu... si Pria senyum-senyum memandang ke arah Lisa, dalam hati dia berkata "Memang ini cewe lain daripada yang selama ini kugauli, tubuhnya sangat nikmat sekali, sampai-sampai aku gak tahan berlama-lama, betapa beruntungnya Jarot, lain kali aku masih ingin mencicipi dia sepuasnya, mungkin Jarot akan mau kalo kutawari uang yang cukup sebagai imbalan.." Pria itu menyeringai sambil membayangkan apa yang ada di benaknya tadi....dan tanpa berkata apapun setelah selesai menggunakan pakaiannya, dia keluar meninggalkan Lisa yang masih terbaring...

Begitu keluar rumah, Jarot sudah menunggu duduk di depan, kemudian pemilik hotel itu menyapa Jarot sambil tersenyum.. "Wanita memang luar biasa nikmat, aku gak pernah mencicipi tidur dengan wanita seperti dia.." katanya, Jarot tersenyum "Aku tau kawan, itulah sebabnya kenapa aku merencanakan semuanya ini, sebab aku tak tahan ketika aku melihat dia bercinta dengan suaminya waktu di hotelmu itu, dan sekarang aku sudah menepati janjiku untuk membagi jatahmu..." lalu si Pria pemilik motel menyeringai, katanya lagi "Lain kali aku masih ingin mencicipi tubuhnya lagi, dan aku bersedia membayarmu, mungkin kawan-kawanku pun jika kuberitahukan mengenai Lisa, mereka akan rela membayar berapapun yang kau minta" Jarot tersenyum, dia membayangkan banyak sekali uang yang dia akan terima nantinya... namun dia berkata "Kita lihat saja nanti kawan..." Pria pemilik hotel mengangguk dan dia kemudian pamit pada Jarot

30 Menit Kemudian....

Sepasang manusia sedang bermesraan di sebuah ranjang kayu yang ikut menimbulkan suara berderit-derit akibat tekanan tubuh kedua insan diatasnya...

Si wanita adalah Lisa, perempuan baik-baik yang berpendidikan tinggi, masih berstatus sebagai Istri Arman, dengan tubuh putih mulus, langsing, seksi dan harum, sementara si Pria adalah begal bewok penuh tatto di badannya yang hitam dan keras berotot.... sungguh kontras sekali....

Lisa sedang mendesah-desah sambil mulutnya mengangga, dan tubuhnya mengelinjang akibat menerima jilatan lidah Jarot yang kasar di kemaluannya, sementara tangannya memegang kepala Jarot sambil menekan-nekan agar mulut pria itu lebih ketat lagi menempel pada kemaluannya yang masih sempit itu...jilatan begal ini membuatnya melayang-layang hingga lupa diri..."ouhhhhh....ahhhhh.....sstt...nmmmm" begitulah desahan Lisa sambil matanya merem melek keenakan...

Sementara Jarot dengan sangat bernafsu dia menjilat-jilat sambil menusuk-nusukan lidahnya pada kemaluan Lisa, begal ini begitu bernafsu karena sebelumnya dia mengintip ketika Lisa disetubuhi kawannya si pemilik hotel itu...Puas menjilat, Jarot menyorongkan penisnya yang hitam besar panjang kearah mulut Lisa, yang langsung mencaplok kepala penis itu serta menghisap-hisapnya... karena sebelumnya dia sudah pernah melakukannya untuk begal itu, Lisa sudah mulai mengerti dan tambah mahir.. tentu saja hal ini membuat Jarot senang, sambil membelai-belai rambut Lisa, Jarot merem melek menikmati kuluman Lisa....

Setelah Jarot puas dengan kuluman Lisa pada penisnya, penisnya pun telah mengeras sampe puncaknya dan bersih mengkilap bercampur air liur istri Arman tersebut, akhirnya Jarot memposisikan penisnya di depan kemaluan Lisa yang sudah basah... kemudian "ouuhhhhhhh....ehmm.....ahhh..." Lisa mendesah sambil tangannya meremas lengan Jarot yang ada di sebelah tubuhnya, ketika kepala penis itu masuk membelah bibir kemaluannya, secara perlahan namun pasti penis hitam besar panjang itu terus menerobos sarangnya hingga seluruhnya mentok ke dasar kemaluan Lisa.... "ahhhhhhh" begal itupun mendesah ketika seluruh penisnya tertanam dengan sempurna di dalam kemaluan Lisa, Jarot pun memeluk Lisa sambil bibirnya mencari bibir Lisa, Lisa yang sudah dikuasai nafsu hingga lupa diri langsung menyambut bibir begal itu sambil secara naluriah dia melingkarkan kedua tangannya ke leher sang begal...

Lisa menahan nafas ketika Jarot mulai menarik penisnya, dia merasa bahwa dinding kemaluannya seolah ikut menempel dan menyedot penis Jarot ketika penis itu ditarik, kemudian Lisa mendesah ketika Jarot mendorongkan penis besarnya kembali dengan pelan... Jarot pun merasa bahwa dinding vagina Lisa seolah menyedot-nyedot penisnya, tentu saja dia semakin senang menikmati tubuh Istri Arman itu... seolah-olah dinding kemaluan Lisa tidak rela ketika penisnya ditarik...sementara di bawah sana, kemaluan lisa termoyong-monyong karena menerima genjotan penis hitam besar dan panjang milik Jarot, Penis begal ini mampu mencapai area yang sebelumnya tidak pernah dicapai bahkan oleh Arman, suami Lisa, hal ini membuat Lisa bagaikan lupa diri, dia sangat menikmati sekali bersetubuh dengan begal itu, sosok Jarot makin membuatnya terpesona dan ketagihan

Pergumulan itu semakin seru, desahan yang merdu dan seksi keluar dari mulut Lisa diiringi dengusan nafas Jarot saling berganti bersahut-sahutan...Lisa telah menikmati orgasmenya yang pertama, tapi gairahnya tidak kendor malah semakin bernafsu untuk mengejar puncak yang lebih tinggi, lebih nikmat, sementara Jarot semakin bernafsu untuk terus menikmati tubuh mulus harum milik istri Arman tersebut, Begal itu mengerti bahwa Lisa sudah pasrah dan dikuasai hampir sepenuhnya karena genjotan penis Jarot yang perkasa, bahkan, Jarot menusuk mengaduk-ngaduk segala sudut dinding kemaluan Lisa yang terus bedenyut-denyut bergerak peristaltik, melumat dan mengurut penis Jarot seolah memeras sperma Jarot...

"Ouuhhhhhhh....ahhhhhh...ahhhh... ohhh... mmmm..ahhh...." Tiba-tiba Lisa menjerit tertahan sambil memeluk begal itu erat-erat, hingga kukunya menancap pada punggung Jarot sambil tubuhnya mengejang-ngejang.... dan akhirnya "arrrggghhhhh...Lisaaaa...." Jarot menancapkan penisnya sedalam-dalamnya dan pantat begal itu terkedut-kedut, sementara penisnya menyemprotkan sperma yang kental dan melimpah ke rahim Lisa....

Mereka berpelukan erat... sambil saling menikmati sisa-sisa puncak orgasme... Jarot menikmati sekali hingga otot perutmya serasa tertarik akibat penisnya serasa diremas-remas oleh liang kemaluan Lisa, ini membuat begal itu semakin puas dan ketagihan menikmati tubuh Lisa....

"Lisa.. aku gak pernah merasakan seperti ini ketika meniduri perempuan... ujar Jarot kepada istri Arman itu... kata-kata ini membuat Lisa sedikit tersipu bagaimanapun seorang wanita senang akan sanjungan, apalagi lelaki itu baru saja memberikan kepuasan bersetubuh, sebenarnya Lisapun merasakan hal yang sama... dia baru mengalami persetubuhan sedahsyat ini ketika bersama sang Begal.. hanya saja istri Arman itu malu untuk mengungkapkan hal ini....

Karena letih, kemudian mereka berdua tertidur pulas sambil telanjang dan berpelukan.....

Sampe disini dulu ya... next part adalah Episode Terakhir....


Terima kasih komennya, saran dan masukannya..
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Duh gak sabar lihat endingnya. Yg panjang ya hu episode akhirnya :D
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
PART V (Tamat)

Jarot dan Lisa masih berpelukan di tempat tidur dalam keadaan telanjang bulat, tangan Jarot menempel pada buah dada Lisa yang putih mulus 34B, sedikit meremas, mereka berdua sudah terbangun setelah semalaman tadi mereka bercinta berkali-kali dengan gairah menggebu-gebu. Jarot senyum-senyum guratan wajah puas nampak jelas sekali "Mudah-mudahan Lisa hamil akibat benihku dan aku bisa punya keturunan dari dia, seorang wanita berkelas yang terdidik, tapi jika begitu aku gak mungkin memberdayakan Lisa jadi pelacur lagi, apalagi setelah dia melahirkan anakku..." begitulah pikiran Jarot sedang menerawang tentang masa depan dia dan Lisa, begal itu begitu yakin Lisa sudah sepenuhnya takluk padanya, terbukti, percintaan semalam begitu dahsyat dan Lisa begitu menggebu-gebu dalam melayani nafsunya, ada satu hal yang dipikirkan Jarot adalah bahwa suaminya Lisa, Arman telah menghilang dari perangkapnya, mungkin sekali Arman sedang berusaha mencari keberadaan Istrinya, bukan tidak mungkin Arman lapor ke polisi dan akhirnya.... "ahhhh aku harus siap jika kemungkinan itu terjadi..." pikirnya, "pokoknya aku mau Lisa jadi miliku, dan melahirkan keturunan untukku"

Satu hal yang tidak diketahui Jarot bahwa, sejak menikah 7 bulan lalu, Lisa dan Arman telah sepakat untuk menunda kehamilan, sehingga Lisa menggunakan KB agar tidak hamil ketika berhubungan intim dengan Arman, suaminya

Cerita mundur kebelakang, kita tinggalkan dulu Jarot dan Lisa yang sedang kelelahan sehabis bersetubuh semalaman.

Lelaki muda itu tersadar dari pingsannya, kepalanya sakit akibat pukulan, badannya juga sakit akibat terikat kencang, dia berusaha keras untuk membuka mata

"Ada dimana aku ini, siapa yang mengikatku begini?" Dia berusaha keras mengingat kejadian-demi kejadian... mulai sejak dia mencari sungai karena perutnya sakit hingga sebuah pukulan benda tumpul yang membuat pandangan matanya menjadi gelap, secara kebetulan, ada dia mendengar suara langkah kaki dan suara orang bercakap-cakap, meski samar, lelaki itu sekuat tenaga berusaha melepaskan diri dari ikatan tubuhnya, namun usaha tersebut sia-sia, akhirnya dengan suara serak dan masih dalam kesakitan dia berusaha berteriak... "To..tolonggg......tolong..." pria ini berharap orang yang tadi bercakap-cakap mendengar suaranya dan segera menolongnya, beruntung, kedua orang yang bercakap-cakap itu sedikit mendengar suara itu, mereka saling pandang sejenak, lalu yang tua berkata.. "Nak, kau dengar suara minta tolong barusan?" "Yang muda menjawab "iya saya dengar Pak Kyai.. arahnya sepertinya sebelah kanan, mari kita liat" kedua orang itu bergegas mencari sumber asal suara yang minta tolong tadi, setelah dekat, mereka memandang ke arah semak yang seolah menutupi sesuatu... "keliatannya suara ini darisini tadi pak Kyai, coba saya periksa dulu" ujar yang muda

Setelah mereka menyingkirkan banyak semak, alangkah terkejutnya kedua orang itu ketika menemukan seorang pria muda yang terikat di dalam semacam krangkeng jebakan untuk harimau.. "Wah pak Kyai, ini ada orang terikat disini, sepertinya ada yang sengaja mengikat dia" Katanya, orang yang dipanggil Kyai ini berkata "mari kita lepaskan dia dan kita bawa ke pondok.." Mereka lalu membantu melepaskan pria muda itu dari krangkeng, serta melepaskan ikatan pada tubuh pria itu.."te....terima kasihhhh...sa..sayaa... sayaaaa.. " kalimat itu terputus karena pria itu kembali pingsan, akibat dibiarkan terikat dan dikrangkeng, pria itu tidak lain adalah Arman, suami Lisa, seorang wanita cantik mulus yang diculik Jarot

3 jam kemudian....

Arman tersadar dan berusaha bangun dari tempat tidur kayu, namun Pria setengah baya yang daritadi mengawasinya berkata dengan lembut "Jangan bangun dulu nak, tubuhmu masih lemah.. kau telah terikat di hutan dalam krangkeng, istirahatlah kembali" "Sssssayaaa dimana ini pak?" tanya Arman sambil terbata-bata.. "Kau ada di Pondokku nak, disini aman, kami membawamu kesini, sepertinya kau dicelakai seseorang, karena aku dan muridku menemukan kau dalam keadaan terikat..." katanya lagi.. "siapa namamu nak? Darimana asalmu?"

Dengan susah payah Arman mengenalkan dirinya, dan dia berusaha mengingat-ngingat kejadian terakhir sebelum dia pingsan.. dia sekarang ingat bahwa Istrinya menunggu di sebuah rumah di dekat hutan itu, Lisa... ya Lisa, Arman tiba-tiba sangat mengkhawatirkan nasib istrinya itu

Setelah mendengar penjelasan dari Arman, pria yang dipanggil Kyai itu merenung sambil berkata dalam hatinya... "Sepertinya ada sesuatu yang kurang baik terjadi pada pasangan muda ini, bisa jadi ini dilakukan oleh begal-begal yang ada di sekitar sini, sangat mungkin sekali istrinya menjadi sasaran begal itu... ah kasihan, sepertinya aku harus membantunya untuk menemukan istrinya kembali, tapi seandainya istrinya diculik begal-begal itu, aaahhh malang sekali nasib mereka ini.. "

Lalu dengan lembut sang kyai berujar, "Nak, istirahatlah sampai besok agar tubuhmu pulih, besok jika sudah kuat, saya akan mengantarmu untuk mencari istrimu, tentunya kau masih ingat tempat terakhir dimana kau meninggalkan istrimu bukan? "Arman mengangguk, meski dalam kepalanya samar-samar dia ingat bertemu dengan seorang pria bertato di sebuah rumah terpencil, namun hal itu belum dia jelaskan secara detil kepada sang Kyai itu

Pria yang disebut Kyai itu sedang berbicara dengan mimik wajah menunjukan keseriusan di hadapan 3 orang anak muda yang bersila di depan, "Jadi aku mau kalian mulai mencari informasi ke perkampungan sekitar hutan dimana ditemukannya anak muda itu, bahkan kalo perlu jika ada rumah yang mencurigakan, aku mau kalian mengawasi, kendaraan anak muda itu bisa jadi masih ada di sekitar situ, namun ingat, kalian jangan melakukan tindakan apapun selain mengawasi dan mencari informasi, lalu kalian melapor kepadaku, paham?" "Baik Pak Kyai, kami paham, sekarang juga kami mohon pamit untuk mulai mencari informasi.." Sang Kyai menjawab "Berhati-hatilah..."

Ketiga anak muda itu berpencar membagi tugas, yang satu ke barat, yang satu ke utara, dan yang satu ke selatan, mereka sepakat bahwa titik terdekat pertemuan mereka adalah di sekitar hutan dimana Arman ditemukan dalam keadaan terikat, mereka menjelajahi perkampungan-perkampungan penduduk sambil mencari-cari apakah ada kendaraan dengan ciri-ciri yang disebutkan Kyai mereka sebelumnya

Setelah 6 Jam mencari..
Salah satu murid Kyai itu beristirahat di sebuah warung kopi.. keadaan di warung itu cukup ramai, beberapa orang pria sedang asyik mengobrol, sambil memesan kopi, anak muda ini mendengar obrolan 2 orang lelaki, yang satunya kurus tapi kasar, lengannya penuh tatto, sementara pria satunya lagi agak gemuk dan agak putih.. "

"Ini benar kawan, tadi aku diceritain si abang pemilik motel di dekat tikungan itu... dia sehabis mendapatkan seorang wanita yang sangat cantik, katanya sih wanita itu adalah istri orang yang berhasil dia jebak bersama Jarot.., kau kan tau Jarot itu suka berbagi kepada sesama kawan" ujar si kurus sambil terkekeh.. lalu si gemuk menimpali "Wah wanita cantik, istri orang pula, apakah Jarot akan membagi wanita itu dengan kita-kita ini? Aku juga ingin sekali mencicipi wanita yang kau bicarakan itu, aku bosan main dengan pelacur yang itu-itu saja, mungkin Jarot akan mau jika kita berikan imbalan yang setimpal... hehehehe" katanya...

Tanpa disadari keduanya, obrolan mereka didengarkan dan diserap secara jelas oleh seorang anak muda yang tidak lain murid sang Kyai penolong Arman, dalam hati anak muda ini berkata "sepertinya obrolan kedua orang ini mengarah kepada yang kucari, jangan-jangan, wanita yang dibicarakan tadi adalah istri Arman yang diculik itu, aku harus buru-buru memberitahukan hal ini pada Kyai"

Tanpa menunggu lama, anak muda itu bangkit dari duduknya dan membayar minumannya, kemudian bergegas kembali ke Pondoknya

Sementara itu, kita kembali lagi ke Lisa dan Jarot, mereka sedang bercakap-cakap di tempat tidur kayu, Jarot mencoba menceritakan keinginannya bahwa dia ingin mempunyai keturunan dari Lisa, dan bahwa Jarot ingin Lisa tetap bersamanya, sementara Lisa mendengar itu, dia teringat bahwa dia melakukan KB untuk menunda kehamilan sejak menikah dengan Arman, dalam hati Lisa sebetulnya tersanjung bahwa Jarot ingin mempunyai anak darinya, sebetulnya sejak malam pertama ketika Lisa disetubuhi Jarot, Lisa sudah mulai berusaha berpikir terbuka akan kemungkinan dia memang harus bersama Jarot dan tidak perlu kembali ke Jakarta, apalagi jika Arman ternyata sudah tewas, namun entah kenapa hati kecilnya mengatakan bahwa Arman masih hidup, ini membuatnya gelisah, jika Arman masih hidup tentu dia gak mungkin bersama Jarot, karena bagaimanapun Lisa sadar bahwa dia tetap mencintai Arman dan masih merasa sebagai Istri Arman yang sah, hanya saja Lisa khawatir apakah suaminya akan menerima dia jika tau bahwa dirinya sudah dinodai 2 pria lain selain suaminya, tentu Arman akan terpukul sekali jika tau hal ini

Melihat Lisa termenung Jarot berpikir Lisa juga ikut memikirkan dan menimbang rencananya, satu hal yang disesalkan Jarot kenapa dia tidak menghabisi Arman sehingga tidak menimbulkan masalah di kemudian hari

"Tok..Tok..Tok" .... tiba-tiba ada suara ketukan di pintu, Jarot dan Lisa saling berpandangan, lalu Jarot sempat menggurutu "Siapa yang datang jam segini?" Lalu dia memakai celananya dan berkata kepada Lisa "Aku mau liat kedepan sebentar, kau jangan keluar kamar ini.." Lisa mengangguk kemudian memperhatikan begal itu keluar sambil telinganya dipertajam seolah ingin tau siapa yang datang...

"Eh ternyata kalian, sapa Jarot, tumben sekali, sepagi ini kemari?" Rupanya tamu yang datang ke rumah Jarot adalah 2 orang yang tadi malam bercakap-cakap di Warung kopi.. tanpa disadari ketiganya, 8 pasang mata sedang mengawasi mereka

Jarot terdiam mendengar tawaran yang cukup menggiurkan, mereka ini datang demi untuk menanyakan apakah mereka dapat mencicipi tubuh mulus istri Arman itu, "Dulu aku memang sempat berpikir demikian, membedayakan Lisa sebagai pelacur... tapi setelah berhari-hari aku menggauli dia, sepertinya aku gak rela membagi Lisa meski imbalan yang cukup lumayan..ahhhh sudahlah aku jawab aja biar kupikirkan dulu.."

Lalu Jarot menjelaskan bahwa dia akan memikirkan dulu tawaran mereka, meski mereka berharap bisa menikmati Lisa secepatnya, mereka tidak berani mendesak Jarot lebih jauh... mereka tau Jarot cukup disegani di kalangan begal-begal di daerah itu.....akhirnya mereka berdua pamit dan menunggu keputusan Jarot

Sementara itu, 8 pasang mata yg tadi mengawasi, sekarang hanya tinggal 3 orang, karena yang satunya bergegas ke kantor Polisi, padahal mereka tentu saja dapat melumpuhkan Jarot, tapi mereka khawatir keselamat Lisa menjadi taruhannya, sehingga diputuskan bahwa mereka akan meminta bantuan Polisi

2 jam berlalu, 10 orang anggota Tim Buru Sergap kepolisian mengendap-ngendap mengepung rumah itu, mereka masih diam tidak bergerak sambil mengawasi keadaan rumah itu, sementara di dalam kamar, tanpa curiga, Jarot yang nafsunya sudah bangkit lagi sedang berusaha mencumbui tubuh istri Arman itu, sebenarnya Lisa masih kelelahan, namun dia tidak mampu menolak keinginan Jarot, gairah Lisa pun mulai bangkit, ketika sedang asik bercumbu demikian, telinga Jarot mendengar suara mencurigakan dari samping kamar yang terbuat dari kayu itu... tapi sebelum begal itu bergerak... tiba-tiba "Braaaaaakkk..." pintu rumah kayu itu di dobrak paksa dan 6 orang anggota tim buru sergap masuk ke dalam rumah itu.. "Jangan bergerak!!.. diam di tempat!" Seorang yang sepertinya komandan tim memberikan perintah.. Secepat Kilat Jarot menyambar parang yang tergantung di dinding kamar, dan menyabetkan parang itu ke salah satu anggota polisi, tapi... "Door!! Door!!! " dua kali tembakan terdengar memekakan telinga, lalu tubuh begal itu tersungkur ke tanah dan bersimbah darah..." "aaaaaaaaaaa" Lisa menjerit histeris melihat itu karena campuran rasa terkejut panik serta malu, dia berusaha menutupi tubuhnya dengan selimut seadanya sambil shock, peristiwa itu terjadi dengan sangat cepat.. kemudian sesosok tubuh yang dikenalnya muncul dari pintu kamar serta memanggilnya "Mah.." Lisa kaget ketika lelaki yang ternyata Arman lari memeluknya "maafkan papa ya mah.. karena rencana konyol papa.. mama jadi begini.. " kata Arman.. Lisa memeluk Arman erat-erat sambil menangis sesegukan, lalu Arman membimbing Lisa setelah membantu Lisa mengenakan Pakaiannya dan membawanya keluar

Jakarta, 1 minggu kemudian...

Sejak pulang ke Jakarta 2 hari lalu, semuanya berjalan seperti biasa, meski ada hal yang berbeda, setelah melakukan Visum dan menjadi saksi korban pada laporan di Kepolisian, Lisa sering termenung sendirian, Karena hal ini atasan Lisa memberikan waktu untuk menenangkan diri, begitu pula atasan Arman

Lisa sebetulnya merasa malu dan kotor selepas kejadian bersama begal itu, dia merasa sudah ternoda bahkan ikut menikmati persetubuhan dengan sang begal, tapi Lisa masih amat sangat mencintai Arman, suaminya, dia hanya khawatir Arman tidak bisa lagi menerima dirinya dan bermesraan lagi

Untunglah Arman seorang lelaki yang baik, dia mengerti bahwa istrinya mengalami peristiwa yang membekas, sebisa mungkin Arman menumbuhkan rasa percaya diri Lisa, karena apapun yang terjadi, Arman tetap mencintai Lisa, Istrinya itu

Lambat laun kepercayaan diri Lisa muncul kembali seperti semula, keceriaannya, kemesraannya, bahkan mereka bercinta dengan dashyat, Lisa bahkan merasakan kenikmatan bersetubuh yang lebih tinggi seumur hidupnya daripada terakhir kali dia disetubuhi Sang begal, kadang Lisa heran, kenapa suaminya bisa seperti itu, tapi hal itu tidak menjadi pikiran, yang jelas Lisa tersenyum bahagia setiap malam sambil berpelukan dengan suaminya, Pria yang dia cintai

Tentu saja Lisa tidak mengetahui kenapa Arman menjadi perkasa luar biasa, karena sebelum Arman dan Lisa berangkat ke Jakarta, sang Kyai itu memberikan sesuatu buat Arman, tadinya Arman bermaksud menolaknya, namun setelah sang Kyai berkata "Ini penting sekali untuk membuang ingatan tentang si begal itu dari Istrimu".... dan Arman berterima kasih sekali kepada sang Kyai tersebut, berkat itulah akhirnya dia mampu menghapus rasa bersalah dari benak Lisa dan memulihkan kepercayaan diri Lisa serta memberikan kepuasan yang membuat bayangan Sang begal lenyap dari ingatan Istrinya

Wanita memang misterius, meski otak dan pikirannya menolak, tapi tubuhnya sering kali mengkhianati nalar sehatnya, dan biasanya wanita susah sekali melupakan ketika merasa sangat puas dalam hubungan badan


Cerita ini selesai sampai disini, mohon maaf jika banyak kekurangannya, penulisan yang acak-acakan...terima kasih para suhu-suhu telah sudi membaca dan menyimak....
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
sakno jarot rek.......
betewe.....critane joss masbro....
bikin otong cenat cenut tiada henti.....
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd