Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

(copas) Satu Malam Ngentot Gadis Jilbab Hot Banget

nero angelo

Guru Semprot
Daftar
8 Apr 2012
Post
626
Like diterima
4.377
Lokasi
Dimensi keterasingan
Bimabet
- Nasib itu ada di tangan Tuhan. Seringkali aku memikirkan
kalimat ini. Rasanya ada benarnya juga. Tapi apakah ini nasib
yg digariskan Tuhan aku tidak tau mungkin lebih tepat ini
adalah godaan dari setan.

- Seperti pagi ini ketika di dalam bus menuju ke kantor aku
duduk di sebelah cewek cantik dengan jilbab dengan tinggi 150
cm, umur sekitar 27 tahun, bertubuh sekal dan berkulit putih
(keliatan dari kulit wajah dan telapak tangannya).

Mula-mula aku tidak perduli karena hobiku untuk tidur di bis
sangat kuat namun hobi itu lenyap seketika ketika cewek
berjilbab di sebelahku menarik tas dipangkuannya untuk
mengambil hp-nya yg berdering. Sepasang paha montok
tercetak jelas dari rok biru tua panjang nan ketat yang
dipakainya.

Pemandangan itu cukup menarik sehingga menggugah
seleraku menjadi bangkit. Aku lantas mencari akal bagaimana
memancing percakapan dan mencari informasi. Sepertinya
sudah alamnya ketika kita kepepet seringkali ada ide yg keluar.
Saat itu setelah dia selesai menelefon tiba-tiba mulutku sudah
meluncur ucapan ,"Wachhh... hobinya sama juga yach !".
Sejenak dia memandangku bingung, mungkin berpikir orang ini
sok akrab banget sich."Hobi apaan ?" tanyanya. "Itu nitip
absen", sahutku dan dia tertawa kecil. "Tau aja kamu. Dasar
tukang nguping", sahutnya.Akhirnya obrolan bergulir.

Selama percakapan aku tidak menanyakan nama, pekerjaan
maupun teleponnya, tapi lebih banyak cerita lucu. Sampai
akhirnya dia ngomong "kamu lucu juga yach.., nggak kaya
cowok yang laen.""Maksud kamu ?" tanyaku lagi."Biasanya
mereka baru ngobrol sebentar udah nanya nama terus minta
nomor telepon." Setelah itu kami saling berkenalan.
Perempuan muda berjilbab bernama Siti Fathiya, biasa
dipanggil Tia. Obrolan terus berlanjut sampe dia turun di
Thamrin dan aku terus ke kota.

Dua hari kemudian aku bertemu dia lagi. Cewek manis
berjilbab itu menghampiriku dan duduk disebelahku sambil
bercerita bahwa teman-temannya penasaran karena dia hari itu
punya banyak cerita konyol. Pagi itu kami menjadi lebih akrab.
Sambil bercanda tiba-tiba dia berkata :"Kamu pasti suka maen
cewek yach, soalnya kamu jago ngobrol banget. Pasti banyak
cewek di bis ini yang kamu pacarin."Sumpah mati aku kaget
sekali denger omongan dia.

Kayanya maksud aku buat kencan ama dia udah ketauan.
Akhirnya karena udah nanggung aku ceritain aja ke dia kalo
aku sudah beristri dan punya anak. Ech rupanya dia biasa aja,
justru aku yang jadi kaget karena ternyata dia sudah nggak
perawan lagi karena pernah MBA waktu lulus sekolah dulu.
Sekarang dia sudah bercerai. Wuichhh, nggak nyangka banget
kalo doi ternyata janda muda. Selanjutnya sudah bisa ditebak.
Obrolan sudah leb ih ringan arahnya. Akupun mulai memancing
obrolan ke arah yang menjurus sex. Keakraban dan
keterbukaan ke arah sex sudah di depan mata.

Sampai suatu sore setelah dua bulan perkenalan, kami janjian
pulang bareng. Hari itu dia mengenakan jilbab merah muda
sewarna dengan hem dan rok panjangnya. Posisi duduk kami
sudah akrab dan menempel. Bahkan Tia tidak sungkan lagi
mencubit aku setiap dia menahan tawa atau tidak tahan aku
goda.

Beberapa kali ketika dia mencubit aku tahan tangannya dan
dia tampaknya tidak keberatan ketika akhirnya tangan kirinya
aku tumpangkan di pahaku dan aku elus-elus lengannya yang
tertutup hem lengan panjangnya sambil terus ngobrol. Akhirnya
dia sadar dan berbisik, "Wachh, kok betah banget ngelus
tanganku, entar lengan bajuku jadi kusut lho. "Habis gemes
ngeliat muka manis kamu, apalagi bibir tipis kamu," sahutku
sambil nyengir. "Dasar gila kamu," katanya sambil menyubit
pahaku.Serrrrrr..., pahaku berdesir dan si junior langsung
bergerak memanjang.

Aku lihat bangku sekelilingku sudah kosong sementara
suasana gelap malam membuat suasana di dalam bis agak
remang-remang. Aku angkat tangan kirinya dan aku kecup
lembut punggung jarinya. Janda muda berjilbab itu hanya
tersenyum dan mempererat genggaman tangannya. Akhhhhh...
sudah ada lampu hijau pikirku. Akhirnya aku teruskan ciuman
pada punggung jarinya menjadi gigitan kecil dan hisapan
lembut dan kuat pada ujung jarinya. Tampaknya dia menikmati
sensasi hisapan di jarinya.

Wajahnya yang dihiasi jilbab itu tampak sendu terlihat cantik
sekali. Dan akhirnya dia menyender ke samping pundakku.
Ketika bis memasuki jalan tol, aktivitas kami meningkat.
Tangan kananku sudah mengusap payudaranya yang putih
berukuran 36 B dari luar kemeja merah mudanya.

Terasa padat dan kenyal. Lalu perlahan jemariku membuka
kancing kemejanya satu persatu dan menyusup kedalam BH
miliknya. Putingnya semakin lama semakin mengeras dan
terasa bertambah panjang beberapa mili. Sementara itu
tangannya juga tidak tinggal diam mulai mengelus-ngelus
penisku dari luar. Setelah beberapa menit kemudian tiba-tiba
sikapnya berubah menjadi liar dan agresif.

Dia tarik ritsletingku dan terus merogoh dan meremas penisku
yang sudah tegang. Tanganku yang di dada ditarik dan diarah
kan ke selangkangannya. Aku ti dak dapat berbuat banyak
karena posisinya tidak menguntungkan sehingga hanya bisa
mengelus paha dari luar rok panjangnya saja. Aktifitas kami
terhenti kala hampir tiba di tujuan. Dan dengan nafas yang
masih tersengal-sengal menahan birahi kami merapikan
pakaian masing-masing. Turun dari bis aku bilang mau anter
dia sampai dekat rumahnya.

Aku tau kita bakal melewati pinggir jalan tol. Daerah itu sepi
dan aku sudah merencanakan untuk menyalurkan hasratku di
daerah itu. Tampaknya janda muda berjilbab itu juga memiliki
hasrat yang sama. Ketika berjalan, tangan kirikuku merangkul
sambil mengelus payudaranya dari luar hem merah muda
lengan panjang yang dikenakannya.

Dan ketika kita melewati jalan yang sepi tersebut secepat kilat
tangan kananku meraih kepalanya yang dibalut jilbab merah
muda model modis dan langsung mencium dan melumat bibir
tipisnya itu. Dengan cepat pula cewek berjilbab itu menyambut
bibirku, menghisap dan menyedotnya. Tangannya langsung
beraksi menurunkan ritsleting celanaku dan aku sendiri
langsung mengangkat rok panjang model ketat miliknya.
Rrrretttttt... aku tarik kasar cdnya..., jariku langsung
menyelusup masuk ke vaginanya terasa hangat dan licin.
Rupanya dia sangat terangsang sejak di bis tadi.

Di tengah deru nafasnya Tia berdesah : "Ayo mas... masukin
aja... aku kepengen banget nech. Hhhhhh...""Sebentar sayang",
sahutku, "Kita cari tempat yang aman."Aku tarik dia melewati
pagar pengaman tol dan ditengah rimbun pohon aku
senderkan dia dan setelah menarik rok panjang model
ketatnya itu sampai sepinggang Lalu buru - buru kuloloskan
celana dalamnya kemudian kuangkat kaki kanannya. Sengaja
celana dalamnya kusangkutkan di pergelangan kakai kanan
yang kuangkat itu biar celana dalamnya tidak kotor menyentuh
tanah.

Dengan bernafsu aku buka celanaku dan megarahkan penisku
ke vaginanya tapi cukup sulit juga. Akhirnya dia menuntun
penisku memasuki vaginanya. ?Emmhhh...!?, kepala janda
muda berjilbab merah muda itu mendongak sembari melenguh
tatkala ujung penisku mulai penetrasi kedalam vaginanya. Luar
biasa, itulah sensasi yang aku rasakan ketika penisku mulai
menyeruak memasuki vaginanya yang sudah dibasahi cairan
nafsu.

Ditengah deru mobil yang melintasi jalan tol aku memompa
pantatku dengan gerakan pelan dan menghentak pada saat
mencapai pangkal penisku. Tia menyambut dengan menggigit
pundakku setiap aku menghentak penisku masuk kedalam
vaginanya. "Ooochhhh... auchhhh... Masssss... oochhh...",
desahnya. Birahi dan ketegangan bercampur aduk dalam
hatiku ketika terdengar suara orang melintasi jalan dibalik
pagar. Namun lokasi kami cukup aman karena gelapnya malam
dan terlindung pohon yang cukup lebat.

Bahkan mungkin orang yang berjalan itu tidak akan berpikir
ada sepasang manusia yang cukup gila untuk ber cinta di
pinggir jalan tol tersebut. " Gantian mas... aku cape", katanya.
Aku lantas duduk menyandar dan perempuan muda berjilbab
merah muda itu memegang rok panjang yang kusingkap tadi
agar tidak jatuh kebawah. Kemudian Tia mulai berjongkok
mengarahkan vaginanya.

Ketika penisku kembali menyeruak diantara daging lembut
vaginanya yang sudah licin, sensasi itu kembali menerpa diriku.
Sambil memegang bahuku, dia mulai menekan pantatnya dan
menggerakan pinggulnya dengan cara menggesek perlahan,
maju mundur sambil sesekali memutar. Kenikmatan itu
kembali mendera dan semakin tinggi intensitasnya ketika aku
membantu dengan menekan keatas pinggulku sambil menarik
pantatnya. Desahan suaranya makin keras setiap kali kemaluan
kami bergesekan, "uchhhhh... ssshhh... uchhhhh...". Mataku
sendiri terpejam menikmati rasa yang tercipta dari pergesekan
bulu kemaluan kami sambil terus menggerakkan pinggul
mengimbangi gerakannya."Terus sayang... ayo terus", desahku.
Keringat sudah membasahi punggungnya dan gerakan kami
sudah mulai melambat namun tekanan semakin ditingkatkan
untuk mengimbangi rasa nikmat yang menjalar disekujur tubuh
kami dan terus bergerak ke arah pinggul kami, berkumpul dan
berpusar di ujung kemaluan kami.

Berdenyut dan ujung penisku mulai siap meledak, sementara
perempuan berjilbab ini mulai mengerang sambil menjepitkan
vaginanya lebih keras lagi. "Hegghhhhhh... hhhegghhhh...
heghhh... terus mas... sodok... sodok terussss... mas...
yachhh... disitu... terus... terussss... ooocchhhhhhh", dengan
desahan panjang sambil mendongakkan kepalanya yang
terbungkus jilbab, Tia menekan dan menjepit keras penisku
sementara vaginanya terus berdenyut-denyut. ?
Mass...mmhh...oouuccchh...?, pekiknya tertahan sembari
menundukkan kepalanya yang berjilbab itu tatkala mencapai
puncaknya.

Aku hanya bisa terdiam sambil memeluk tubuhnya menunggu
dia selesai orgasme. Ketika jepitannya mulai mengendur aku
langsung bereaksi meneruskan rasa yang tertunda itu, tanpa
basa basi rasa nikmat itu mulai menerjang kembali, berkumpul
dan meledak menyemburkan cairan kenikmatanku ke dalam
vaginanya. Aku sodokan penisku sambil menekan pinggulnya
sementara kakiku mengejang menikmati aliran rasa yang
menerjang keluar dari tubuhku itu.

Setelah beristirahat beberapa menit kami saling memandang...
akhirnya tersenyum dan tertawa."Kamu memang bener-bener
gila, tapi jujur aku sangat menyukai bercinta dengan cara
seperti ini. Aku belum pernah senikmat ini bercinta." akunya.
"He.. he.. he.. sama donk", kataku sambil mengecup bibir sang
janda muda berjilbab yang tipis itu sementara kemaluanku
mulai mengendur di dalam vaginanya. Setelah itu kami
merapikan pakaian masing dan berjanji untuk mengarungi
kenikmatan seks ini untuk hari-hari mendatang.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd