Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Cewek Suka "Jajan"

Skala bintang 1 - 5, berapa skor untuk cerita ini?


  • Total voters
    967
Status
Please reply by conversation.
#SemprotOriginalContent

Aku sudah bersiap-siap berdandan untuk pesta pernikahan sepupunya Doni. Saat ini aku sedang merapikan make up sedangkan Doni masih mandi di kamar mandi. Aku mulai merasakan efek Pil Nigeria pemberian Wilfred, bagian vaginaku seperti kesemutan dan sangat sensitif apabila tersentuh. Sepertinya aku akan pasrah kepada siapapun yg merangsangku dalam keadaan seperti ini.

'Cklek' Doni keluar kamar mandi masih menggunakan handuknya. Aku melihat Doni dari pantulan cermin, Doni terlihat seperti tertegun melihat penampilanku saat ini. Dress yg kugunakan belum sepenuhnya terpasang memperlihatkan punggung putih mulusku.


Doni menghampiriku dan memeluku dari belakang. 'Srrrrr..' kurasakan getaran pada tubuhku menerima pelukan dari Doni. Rasa yang sudah lama tidak aku rasakan setelah mulai sering berhubungan badan dengan banyak laki-laki. Dulu ketika masih perawan, dirangsang sedikit rasanya seperti saat ini ketika Doni "hanya" memeluku dari belakang. Sepertinya pil itu tidak hanya membuat vaginaku merapat seperti perawan, tapi juga kembalinya sensitifitas tubuhku yg seperti ketika awal merasakan nikmatnya tubuhku dimainkan seorang pria.

"Doonn.." suara manja keluar dari mulutku ketika ku merasakan penis Doni dibalik handuknya menyundul-nyundul pantatku. Doni yg tidak tahu apa yang sedang kurasakan saat ini 100x lebih enak dari biasanya langsung mulai melucuti dress ku hingga terjatuh ke lantai. Tubuhku di dorongnya ke meja rias. Dadaku yg bergantung bebas diremasnya dari belakang.

Lidah Doni hinggap di leher belakangku membuatku sudah tidak kuat lagi menahan rangsangan ini. Aku bisa merasakan orgasme di vaginaku hingga cairannya merembes di mulut vaginaku.

Jari Doni yg mulai meraba Vaginaku pun dengan mudah memainkan dan keluar masuk vaginaku. "Uuhhmm.. kamu udah becek banget sayang" ucap Doni tidak mengetahui ini semua efek pil yg kumakan tadi siang. "Don.. cepet masukin.. aku udah ga tahan" mohonku kepada Doni.

Masih posisi menungging di meja rias. Doni mengarahkan penisnya ke vaginaku. Perlahan lahan Doni memasukkan penisnya kembali. Dan aku kembali merasakan perihnya sebuah penetrasi ke vaginaku. Aku menggigit bibir bawahku. "Uughh.. enak banget memek kamu yang.." Doni tidak menyadari vaginaku lebih enak karena memang lebih sempit dari biasanya.

"Ahhh.. jepit banget sayang.. enaaak" ucap Doni sambil memaju mundurkan pinggulnya mengocok penisnya di liang vaginaku. 10 menit Doni dalam posisi ini sudah sampai membuatku orgasme 2x. "Sayang.. aku mau keluar..aaaahhhh..crott..crooot..crooot" baru kali ini hanya satu posisi sex Doni sudah tumbang dan menyemprotkan spermanya di dalam vaginaku.

"Aah.. Dela.. makin hari makin enak aja ngewe sama kamu" ucap Doni setelah puas memuntahkan spermanya di vaginaku. Hihi.. aku senang ternyata pil ini memang punya khasiat yang ampuh.

Kami pun segera membersihkan diri dan kembali bersiap menuju pesta pernikahan.

"Tok tok tok" pintu kamar kami diketuk. Doni membukakan pintunya. Ternyata itu Fajar, sepupu Doni yang akan menikah nanti malam. Fajar dan aku berkenalan untuk pertama kalinya, wajahnya tidak bisa menutupi jika ia tertarik melihat penampilanku dengan dress berdada rendah ini.


"Maaf Don, aku kan masih tidak boleh ketemu calon pengantinku sampe resepsi nanti. Kalo boleh aku mau nitip Dela untuk mengantarkan kotak ini untuk Sasa karena isinya akan ia pakai di resepsi nanti" aku mengiyakan permintannya untuk mengantarkan titipannya ke ruang rias pengantin.

Aku mengambil kotak tersebut lalu membawanya menuju ruang rias pengantin. Ruangannya di lantai yg sama dengan lantaiku saat ini, tapi posisinya berada diujung lorong sebaliknya.

"Tok tok" aku mengetuk pintu ruangan rias. Pintu dibuka oleh seorang pria. Aku sempat kaget melihat seorang pria yg membuka pintu kamar rias ini. "Ada apa cyiiin?" Ternyata dia adalah tukang rias nya Sasa, dan pria ini pada umumnya bertulang lunak, hihi. Aku menyampaikan maksudku mengantar titipan lalu make up artis itu mempersilakan aku masuk. "Ya ampun ekeu kirain di gerebek PP cyiinn, yu masuk"

Aku akhirnya pertama kali bertemu Sasa. Sasa sungguh cantik dengan make up yg ia kenakan saat ini. Dan yg membuatku terpukau adalah dress pernikahannya sangat tipis hingga tembus pandang memperlihatkan lekukan tubuh bagian atasnya yg sempurna. Suatu hari aku juga ingin nanti memiliki dress pernikahan seperti Sasa saat ini. Hihi.


Aku menghampirinya yg sedang duduk didepan cermin mengantarkan titipan Fajar. Dengan masih menghadap cermin karena sedang dirias, Sasa berterima kasih sudah mengantarkan. "Boleh tolong bukain ga Del, emang apa sih yg Fajar titipin buat dipake pas resepsi?" Aku pun mengiyakannya lalu membuka kotak tersebut.

Ketika aku membukanya. Aku terdiam dan tidak tahu harus bilang apa ke Sasa. Sasa melalui pantulan cermin, melihatku tertegun dengan apa yg kulihat manjadi penasaran. "Del kok bengong sih, emang apa yg di kotak itu?"

"Ehh..emm..anu.. ini..kayanya.. remote vibrator deh sa.." ucapku perlahan karena tidak percaya Fajar menitipkan kepadaku remote vibrator untuk dipakai Sasa selama resepsi.

[HIDE]

Sasa yg mendengar ucapanku wajahnya berubah merah mungkin karena malu setelah aku mengetahui rencana Fajar kepada Sasa. "Eeeh.. anu.. maaf Del.. itu... eeh..Fajar suka bercanda.." Dela mencoba mencairkan suasana canggung ini.

"Yaudah sih cyiiin.. pake aja.. biar tuh pentil ngeras bisa keliatan dari dress yg yey pake" sang make up artist malah mengompori Sasa agar memakainya saat resepsi. "Ngga lah.. ini Dress juga Fajar yg maksa aku pakai gini. Si Fajar emang otaknya di titit terus kali ya. Untung otaknya cerdas makanya tu titit jadi ikutan gede juga. Haha." ucap Sasa mulai frontal. Membuatku dan sang make up artis tertawa.

"Jadi gimana? Mau dipake atau aku balikin lagi ke Fajar?" Tanyaku kepada Sasa. "Jangan dibalikin Del, buang aja. Tapi kamu bilang sama Fajar udah disampein ke aku" Ya apa boleh buat, aku akan bantu buang benda ini. "Tapi kok kamu tau sih Del itu vibrator remote?" Tiba-tiba Sasa berbalik menyudutkan aku. "Hehe.. aku juga pernah dikasih ini sama pacarku dulu. Tapi ga enak, enakan pake titit langsung getarannya. Hahaha" aku sih jujur-jujuran aja buat apa juga aku tutupin di depan Sasa.

"Tapi ini cuma Vibratornya doang loh Sa, remotnya ga ada di kotaknya" ucapku kembali memeriksa isi kotaknya. "Ya paling remotnya dia yg pegang sa. Namanya juga otak mesum" ucap Sasa. "Biar mesum, yey nurut kan dimesumin" sang make up artis meledek Sasa. Kami semua tertawa bertiga. Walaupun aku baru ketemu bertiga pertama kali tapi keadaan cepat cair seakan kami semua teman lama.

Aku pun segera pamit keluar dari kamar rias dan berjanji menjalankan perintah Sasa untum berpura-pura pesannya telah disampaikan. Di depan kamar rias aku melihat tempat sampah. Ketika ingin kubuang vibrator itu tiba-tiba terbesit akal mesumku. "Gimana kalo diam-diam aku yang pakai vibratornya?" Ini benar-benar ide gilaa.. hihi

==== Acara Resepsi ====

Aku dan Doni sudah berbaur di ruangan. Banyak tamu yg melirik belahan dadaku dengan dress ku ini. Tidak hanya yg muda-muda tapi juga tamu bapak-bapak, tidak yg cuma curi-curi lihat tapi sampai yg terang-terangan tidak mengalihkan pandangannya di dadaku saat aku lewat di depannya.

Perasaanku campur aduk saat ini. Rangsangan dari mata-mata yg melihatku hingga rasa cemas kapan vibrator ini akan nyala toba-tiba. Ya.. dengan nekat aku pasang vibrator itu di vaginaku. Hihi. Ukurannya tidak terlalu besar berbentuk seperti kapsul. Cukup mudah masuk ke vaginaku yg sempit lalu ada celana dalamku yg menahan agar tidak jatuh.

Tamu mulai bersalam-salaman dengan kedua mempelai. Dengan dress tipis yg dipakai Sasa banyak tamu pria yg bersalaman lebih lama dengan Sasa. Aku berpisah dengan Doni untuk mencari gubuk makanan yg tersedia. Saat aku mengantri makanan "bzzzztt" aku bisa merasakan vibrator itu menyala. "Aahh" aku sempat tersontak kaget. Dan bapak-bapak yg sedang antri di depanku antara kaget dan nafsu mendengar teriakan kecil dari mulutku.

Terpaksa aku keluar barisan karena tidak sanggup berdiri diam dengan getaran vibrator di vaginaku. Aku melihat ke arah Fajar. Wajahnya tampak tidak bersalah. Lalu "Bbzzzzzzzzt" vibrator ini bergetar lebih kencang. "Hhhheegghh" aku berdiri kaku menjepit kakiku rapat-rapat sambil mengigit bibir bawahku.

Aku bisa lihat kedua tangan Fajar sedang bersalaman dan dia TIDAK MEMEGANG REMOT sama sekali. Shit. Sepertinya remot tidak dipegang Fajar tapi dipegang orang lain di ruangan ini. Dan karena melihat wajah Sasa biasa saja ketika vibrator ini diaktifkan, maka sang pemegang remot meningkatkan frequensi getarnya. "Aaahh" aku harus menemukan tamu yg memegang remotnya sesegera mungkin sebelum aku pingsan di tengah ruangan ini akibat serangan orgasme.

Aku mulai memperhatikan wajah-wajah tamu yg ada. Mencari gerak gerik yg mencurigakan. Yg menjadi sulit adalah banyak tamu yg berfokus pada Sasa karena dress transparannya. Sehingga sulit membedakannya dengan sang pemegang remot.

"Bbzzt..bzzzt..bzzzt" getaran vibrator berubah putus putus seakan dia sedang mengetes apakah remotnya rusak karena wajah Sasa tampak tidak terganggu sama sekali. Getaran ini akhirnya memecah orgasme pertamaku di tengah para tamu undangan. Nafasku terengah-engah. Dadaku naik turun. Membuat tamu laki-laki ikut kegerahan melihatku.

Dengan tertatih-tatih aku berjalan mengelilingi ruangan mencari pemegang remot. Hingga akhirnya aku melihat sebuah tangan diangkat ke atas memencet-mencet remot di udara. Orang itu ada di bagian belakang ruangan aula ini. Aku mencoba berjalan menuju pemilik tangan tersebut yg terhalang oleh tamu-tamu lain yg sedang ramai. Kumpulan tamu aku lewati hingga akhirnya aku menemukan dia sang pemegang remot, atau lebih pas kalo aku sebut mereka. Ternyata yang memegang remot vibrator itu adalah keempat sepupu Doni.

Dengan wajah memerah akibat orgasme, langkah tertatih-tatih, hingga aku merasakan ada cairan orgasme ku meleleh turun dari pangkal paha hingga ke betisku, aku tiba dihadapan mereka. "Plis.. matiin.. aku udah ga kuat" kulihat keempat wajah sepupu Doni seperti tercengang dengan ucapanku. Mereka tampak terkejut melihat aku yg menjadi korban kenakalan mereka. Saat itu Ade yg sedang memegang remot itu mengecilkan frekuensi getarnya hingga akhirnya mati sepenuhnya.

"Plis.. bawa aku ke kamar kalian. Sekarang" aku sudah tidak berpikir lurus lagi. Aku hanya ingin segera dipuaskan dengan penis-penis asli. Mereka semua lalu diam-diam membawaku keluar lewat pintu belakang menuju kamar milik mereka. Dengan mata sayu dan tubuh terangsang hebat aku sudah berada di tengah kamar dengan keempat sepupu Doni yaitu Cokro, Edi, Tomi dan Ade.

Tanpa banyak bicara lagi mereka semua melucuti seluruh dress yg aku kenakan hingga aku bugil diantara mereka. Tangan mereka meraba-raba seluruh bagian tubuhku. "Mulus banget nih cewe" ucap salah satu dari mereka. Aku hanya memejamkan mata menikmati rangsangan dari mereka. Bibir dan lidah mereka mulai bermain di kedua dadaku, perut hingga vaginaku. Bagaimaba hewan buas menikmati buruannya bersama-sama.


Aku kembali merasakan orgasme ketika 2 jari Cokro mengocok ngocok Vaginaku yg sudah sangat licin menggantikan vibrator remot itu. Satu persatu mereka melucuti pakaiannya masing-masing.

"Antriannya kaya biasa ya" Cokro langsung mengambil posisi mengarahkan penisnya di liang vaginaku. Yg lain mengarahkan penisnya ke tangan dan mulutku. Perlahan penis cokro masuk ke dalam vaginaku. Walaupun penis Cokro tidak terlalu besar, tapi karena vaginaku sedang menyempit rasa perih tetap terasa. "Aahh.. ini rasa memek perawan bro" ucap Cokro kepada yg lain. Aku sedikit meringis ketika Cokro langsung menggenjot dengan tempo cepat.

"Aaah.. emang lonte ini pacar si Doni. Jago banget nyepongnya" ucap Tomi yg kepala penisnya kukulum. "Ahh rapet banget nih memek.. bikin gw cepet mau keluar" Cokro lalu melepas penisnya lalu menembakan spermanya di perutku.

Kini Tomi yg ambil posisi di depan vaginaku. Edi berpindah dari kocokan tangan ke mulutku. Sedangkan Ade masih keenakan kukocok dengan tangan kiriku. Tomi pun dengan nafsu sudah diubun-ubun langsung menggenjot vaginaku dengan tempo cepat.

"Pelan-pelan Tom.. aaaahh.." pintaku memohon untuk lebih sabar menggenjot vagina "perawanku". Wajah yg aslinya putih kini memerah ketika asik menikmati liang vaginaku. Hingga akhirnya tidak sampai 5 menit Tomi memuntahkan spermanya di perutku.

Sisa 2 penis lagi yg akan melayaniku yaitu milik adalah Edi dan Ade, mereka memintaku membalikan badan hingga berposisi doggystyle. Mereka merangsangku dengan menjilati dada dan lubang pantatku membuatku semakin terangsang. "Aaahh.. udah guys.. pliss.. langsung masukin.. memek Dela usah gatel" pintaku manja.


Edi kemudian memasukan penisnya di vaginaku dan kini giliran Ade menikmati seponganku. Mereka berganti-gantian posisi hingga akhirnya mengeluarkan sperma mereka di dada dan perutku. Aku kelelahan tapi sangat terpuaskan karena efek pil yg kutelan tadi siang membutuhkan penis-penis yg siap memuaskan nafsuku. Lebih dari 5 kali aku merasakan orgasme ketike keempat penis itu tanpa henti bergantian menghujam vaginaku.

"Gile si Dela kayanya sering dipake tapi memeknya masih sempit aja" ucap Ade yg bertestimoni sebagai pemakai terakhir. Aku mengumpulkan tenaga untuk bersih-bersih dan kami semua harus segera kembali ke resepsi. Sepertinya kami semua telah menghilang 45 menit dari acara.

"Makasih ya.. Dela suka kok dipake gantian sama kalian" ucapku manja sambil merapikan kembali dress ku. "Tapi kok kalian bisa nitipin Fajar vibrator buat Sasa?" Tanyaku ingin mengetahui awal sebabnya. "Ya karena si Sasa juga pernah kita pake bareng-bareng Del. Fajar itu mainnya sama kita-kita juga" ucap Edi. "Jadi Fajar juga suka make Kak Indah?" Tanyaku kembali. Mereka berempat lalu saling bertatapan bingung mengapa aku bisa mengetahui permainan mereka dengan kak Indah.

"I..iya Del.. Fajar juga ternasuk yang pernah garap si Indah bareng-bareng." Ucap Cokro. "Tapi kalo sama Indah emang dianya yang kegatelan, kita justru korbannya" ucap Cokro membela diri dan sepupu sepupunya. Yang diamini oleh yg lain dengan mengangguk-ngangguk setuju. "Biar Korban tapi pada doyan kan?" Tembakku kepada mereka yang dijawab cengengesan oleh semuanya. "Tapi memek Dela paling sip kok dibanding yg lain" puji Ade. Aku hanya tertawa saja dan jadi berfikir untuk membagi pil pemberian Wilfred kepada Kak Indah dan Sasa yg sering digilir keempat sepupu mesum ini agar vaginanya tetep rapat dan cowok-cowok ini makin ketagihan.

Kami kembali ke aula resepsi secara terpisah agar tidak ada yg curiga. "Kamu kemana aja Del?" Tiba-tiba Doni datang dari arah yg tidak aku lihat. "Anu Don tadi abis makan yg pedes tiba-tiba mules. Aku ke kamar mandi dulu tadi" jawabku kembali ngeles di depan Doni. Kami pun berlanjut menikmati pesta resepsi Fajar dan Sasa.

2 jam acara berlangsung tamu-tamu mulai banyak yg sudah pulang. Doni sedang berbicara dengan keluarganya aku berpisah untuk mengambil minum. Tiba-tiba ada yg mencolek pantatku. Aku terkaget dari tadi memang banyak tamu yg memandangiku tapi tidak ada yg seberani bapak-bapak dibelakangku ini.

"Dela kan?" Ucap sang bapak. Aku yg awalnya ingin marah, berubah terkejut karena yg kulihat bukan orang asing, melainkan Pak Somad bapak kosku dulu, pria yg mengambil keperawananku saat kuliah. "Looh, bapak kok disini?" Aku kaget bercampur heran bisa melihat dia disini. Ternyata dari penjelasan pak Somad, Sasa adalah adik kelas angkatan ku beda 2-3 tahun dan Sasa ngekos juga di kosan Pak Somad.

Sedikit cerita Pak Somad ini juragan kosan dan kontrakan. Dulu saja setahuku dia punya 3 kos-kosan di sekitaran kampusku dan 6 rumah kontrakan di kota yg sama. Dari ketiga kos-kosan hanya 1 kos-kosan yg dijaga langsung olehnya yaitu kosan putri dimana aku ngekos sewaktu kuliah. Istrinya tinggal di rumah mereka bersama anak-anaknya, selama Pak Somad lancar ngasih transferan istrinya ga khawatir pak Somad ada dimanapun, termasuk sering berada di kosan putri.

Bisa dibilang kosan putri ini lebih kaya sumbangan CSR kekayaan pak Somad. Hihi.. Karena banyak yg ga bayar bulanan pake uang tapi pake tubuh mereka ke pak Somad. Termasuk dulu pertama kali aku ngebandel pake uang kiriman papa untuk foya-foya dan dugem akhirnya aku bayar kosanku dengan menservice pak Somad.

Kosan putri ini kamarnya tidak terlalu banyak, hanya 15 kamar. Berbeda dengan 2 kosan lain yg bisa sampai 60 kamar. Untuk bisa ngekos di kosan Putri biasanya hanya melalu referral atau ajakan penghuni lama agar penghuni baru sudah mengetahui dan tidak kaget dengan "metode pembayaran" di kosan Pak Somad. Tidak diduga ternyata justru diam-diam banyak yg ingin ngekos di kosan Pak Somad. Mungkin karena emang kampusku terkenak dengan sarang ayam kampus. Hihi. Akhirnya selain referal, pak Somad menyeleksi sendiri wanita-wanita yg "berhak" ngekos di kosannya. Sedangkan aku baru pindah ke kosan Pak Somad di tahun kedua karena teman yg mengajakku.

"Bapak sama siapa kesini?" Tanyaku. Dia lalu menunjuk 2 wanita muda yg sedang berdiri diseberang ruangan.


"Anak kosan, temennya Sasa juga" ucapnya. "Enak dong ditemenin dua sekaligus. Hihi" aku meledek pak Somad. "Enak sih, tapi bapak yg kecapean ladenin mereka Del. Bapak kan udah ga semuda dulu waktu sama Dela. Haha" ucap pak Somad. Lalu kami lanjut berbicara basa-basi. Pak Somad memuji kemolekan tubuhku "Kalo lagi mampir di Kota X mampir lah ke kosan Del, Pak Somad kangen sama kamu Del" ucapnya penuh kode. Seingatku terakhir berhubungan dengan dia adalah di malam sehari sebelum aku diwisuda.

"Iya pak nanti kalo Dela kesana pasti ngabarin bapak" jawabku. Aku juga penasaran kamarku yg dulu seperti apa ya sekarang diisi dengan pengisi yg baru. Sebelum berpisah, Aku dan Pak Somad bertukar no HP karena sudah hilang kontak sejak aku lulus kuliah.

Resepsi usai. Aku dan Doni kembali ke kamar. Tanpa babibu Doni langsung menyergapku dari belakang. "Del, ngentot lagi yuk. Aku nafsu liatin kamu sepanjang acara diliatin banyak laki-laki yg mupeng. Apalagi bapak kosan lamamu itu, selagi ngobrol matanya ga pernah lepas dari sini" ucap Doni sambil meremas dadaku.

Walaupun tadi sudah dipuaskan 4 penis sepupu Doni. Efek pil Nigeria ini belum hilang sepenuhnya. Rangsangan Doni membuatku cepat naik. Aku pun mengiyakannya lalu mendorong Doni ke kasur dan menarik celananya kebawah hingga penisnya muncul mencuat sudah tegang. "Kamu ngaceng terus ya selama resepsi?" Aku melihat sudah ada cairan precum di kepala penis Doni.

Aku pun mulai mengulum penis Doni. "Aaaahh.. enak.. bapak-bapak tamu tadi pasti iri sama aku saat ini Del" ucap Doni berfantasi sambil menikmati jilatan lidahku di penisnya. "Kenapa iri? Kan abis kamu giliran mereka?" Candaku memancing fantasi Doni. Penis yg kukulum terasa lebih keras. Sepertinya Doni sedang membayangkan aku bergantian mengulum penis tamu pria di resepsi tadi. "Tuh kan kamu tambah keras, pengen ya liat pacarnya ngocokin kontol bapak-bapak?" Aku menyudutkan Doni di fantasi liarnya.

Doni tidak menjawab. Tapi berarti dia juga tidak memungkiri pernyataanku. Yg jelas aku bisa merasakan penis Doni semakin keras diakhir kalimatku tadi. Aku kemudian terpikir untuk terus menggoda Doni. "Aku pernah loh ga sengaja liat kontol bapak kosanku itu waktu masih ngekos" ucapku disela-sela kuluman kepada penis Doni. "Aaahh.. terus Del.. eh maksudnya.. kok bisa Del?" Doni sudah melayang dengam fantasi yg bersamaan dengan service oral dariku.

"Ya waktu itu kamar mandi lagi penuh dipakai yg lain, aku niat numpang mandi di rumah utama, karena dari pintu aku panggil tidak ada sahutan, aku nyelonong masuk ke kamar mandi rumah utama. Pantas tidak ada yg menyahut ternyata bapak kos lagi mandi disitu. Ya keliatan polos lah badan sama kontolnya Don" ceritaku ke Doni. Doni kini aktif menjejalkan penisnya ke mulutku. "Gleeggk..gllleek.. muaaahh.. mau lanjut ga ceritanya?" Tanyaku setelah melepas sodokan penis Doni di mulutku.

Doni menahan gerakan pinggulnya. "Oh.. aku kira ceritanya selesai karena kamu pasti keluar dari kamar mandi itu" Kini aku jepit penis Doni dengan dadaku sambil melanjutkan ceritaku. "Harusnya sih gitu Don. Tapi saat itu aku sudah telat banget. Kalo aku ga segera mandi aku bisa gagal ikut ujian dan harus ngulang tahun depannya. Jadi aku nekat untuk mandi bareng bapak kosku Don" dadaku naik turun menekan penis Doni yg sudah berkedut-kedut.

Belum sampai 5 menit, bahkan belum masuk ke vaginaku. Hanya melalui rangsangan cerita jika Doni ejakulasi maka ini ejakulasi dia yg tercepat selama bersamaku. Sepertinya fantasi Doni memang ingin membayangkan pacarnya dipakai pria lain. "Aku mandi secepat mungkin yg penting aku bisa berangkat. Tapi aku bisa liat penis bapak kosku dikit demi sedikit semakin tegang mengeras Don. Apalagi bapak kosku selama aku mandi hanya menyabuni kontolnya aja." Lanjut ceritaku. "Aaahh.. Del.. nakal banget kamu.." Doni bicara terpatah-patah menahan ejakulasinya. "Kamu suka kan punya pacar nakal? Ngaku hayoo.. ini kontol ga bisa boong" aku memojokan Doni dan gesekan di dadaku semakin kencang.

"Crooot.crrooot..croooot!" Benar saja tidak butuh waktu lama sampai akhirnya Doni memuntahkan spermanya mengenai dagu dan kedua payudaraku. "Aaahh.. Dela.. enak banget.. tapi cerita itu karangan kan biar aku cepet keluar?" Tanya Doni.


Aku berdiri dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dari sperma Doni. Sebelum menutup pintu kamar mandi aku menjawab pertanyaan menggantung dari Doni. "Ehmm.. jangan marah ya Don.. tapi seingatku ukuran kontol bapak kosku waktu itu, lebih gede dari punya kamu Don. Hihi" aku menutup pintu kamar mandi dan menguncinya meninggalkan Doni yang uring-uringan antara sebel tapi disaat bersamaan nafsunya naik.

Tentu saja yg kuceritakan ke Doni tidak 100% benar. Aku buat ceritanya agar seakan-akan aku polos saat itu. Padahal dikejadian nyatanya waktu itu bapak kosku memang yg mulai menggodaku untuk mandi bareng tiap pagi. Hihi.

Saat aku dikamar mandi, HP ku menerima pesan masuk. Ternyata itu dari pak Somad. Tanpa banyak basa basi pak Somad minta fotoku saat ini katanya udah kangen dan udah lupa bentuknya kaya apa. Hihi. Ada ada aja nih bapak tua satu ini. Yasudah aku nyalakan aplikasi kamera dan arahkan tubuhku. Cekrek! Dan foto pun ku kirim ke pak Somad. Semoga jantungnya masih kuat untuk nerima gambar sexy dari wanita muda. Hihi.


[/Hide]

Bersambung Page 73
 
Terakhir diubah:
sudah muncul cerita update nanti ane baca yah hu, n alasan mereka bertekuk lutut sama mereka mungkin habis ane baca dlu yah hu... keq na muncul sepupu2 itu...
 
wah, pak somad hoki bener merawanin sama mandi tiap pagi sama Dela, jad pengen juga haha
 
Bimabet
petanda update nih suhu, karya suhu selalu ane tunggu

soalnya luar biasa bikin penasaran akan kebinalan Dela dan bikin crot terus

mohon maaf lahir batin juga suhu

Makasih hu udah ngikutin cerita si Dela ya. Boleh sumbang ide hu biar makin seru. Hehe.

Mantap, Suhu telah kembali. :)

Semoga suka episode terbarunya ya.. :beer:

Menurut saya si Doni baiknya ga tahu. Biar aja si Della makin liar.

Bisa dengan nanti si Dela yang ngaku sendiri.

Ini si Doni masih percaya ga percaya nih hu sama cerita si Della.

Jujur ane juga masih belum nentuin makanya main si tengah-tengah di episode terakhir dibikin Doni tau dari Della langsung, tapi percaya atau ga ya si Doni.

Lanjut suhu,,

Semoga suka di episode terbarunya hu :Peace:

kalo menurut ane, fokus di Della aja hu, nanti Indah ampe hamil biar cerita lain aja. begitu juga si Dony ga usah tau si Della bengal, nanti kalo tau abis itu Dony ngajakin Della untuk di share, ga seru lagi, biar yg ini jadi agak kucing2an aja. gitu juga dengan sepupu Doni, jadi Indah semacam punya rules lah, biarpun suka jajan tapi setia ama Doni, jadi ga akan ganggu yg keluarganya Doni

Siaap. Makasih hu masukannya :beer:

Tiap hari ngecek thread ini siapa tau update

Di klik "watched thread" nya hu biar dapet notif tiap ane update.

Btw makasih banyak hu udah mantengin thread ini :beer:

Vibrator slm resepsi, aduuuhh horny bnget hu

Ane juga ga nyangka imajinasinya kesitu. Tangan ane gerak sendiri pas nulis bagian ini :Peace:

Cerita dan mulustrasinya mantap

Hebattttt :ampun:

Cara nulis ane emang dari mulustrasi di imajinasiin ke cerita hu. Makanya keliatannya akan selalu pas ;)

wah, pak somad hoki bener merawanin sama mandi tiap pagi sama Dela, jad pengen juga haha

Pengen jadi bapak kosan putri ya hu? Hahaha.
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd