Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Beyond My Fantasy

Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Punya ide cerita genre drama, mengandung unsur incest juga dan lumayan panjang, cuma males ngetiknya

:D
:D
:D
 
Gak nyaman bro... gw cuma pakek HP layar imut-imut nggemesin. Baca cerita ini aja lumayan bikin mata kedutan, apalagi buat ngetik. Sering typo lagi :nohope:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Ternyata ada yg nyadar jg. Ini sbenernya cerita yg berawal dr ceritanya suhu son, dan dibantu serta di inspirasi sm suhu2 grup sharing di grup line. Tapi ga ada sangkut paut sama cerita suhu itu.

Baguslah, cerita yang itu gak baca sampe habis soalnya :((
 
Salam Nyemprot, Kenalin saya nubitol pengen ikut nulis di SF fiksi. Terimakasih buat member-member grup line cerita Fiksi khususnya JKT48, terutama @pengagum_rahasia atas bimbingannya. @MisterBrightside atas cast pemeran cresentia yang menginfluence saya. satu lagi Buat AA Anggay aka @BHDB makasih asupan kafeinnya.

Cast para pemain

Shania Junianatha (Juni)
2r4q3ic.jpg

Shania Gracia (Gre)
DVXenJnVAAAbtAV.jpg

Cindy Yuvia (Cindy)
DWQDRIWVMAEKqUZ.jpg

Ratu Vienny Fitrilya (Vienny)
DQDHl5UV4AImBPx.jpg



Saat itu Aku sedang menunggu keberangkatan kereta api dari Bandung menuju Yogyakarta.

Aku duduk di tepi dekat jendela, agar bisa nyaman bersandar, juga tak banyak terganggu bila penumpang sebelahku ingin meninggalkan kursinya.

Di pagi buta ini udara bandung begitu terasa dingin menggigit. Ditambah AC di dalam kereta yang terus menyala. Menggunakan sweater dan jaket pun rasanya sama saja tetap dingin.

Sambil mengusap-usap kedua telapak tanganku, Aku meniupkan uap hangat dari mulutku, Kemudian ku peluk erat diriku.

Sebenarnya Aku berencana mengunjungi kekasihku. Kekasih yang ku kenal secara tak sengaja di sebuah Mall di kawasan Jakarta. Menurut yang dikabarkan dari berbagai sumber, ia merupakan salah satu member grup idola ibu kota yang terkenal seantero nusantara.

Tapi aku kali ini tidak akan membahas bagaimana kami bisa bertemu dan awal bermula kisah cinta kami. Hingga bunyi notifikasi Line ku terdengar.

Ku rogoh saku jaket ku, lalu mengeluarkan Ponselku. Segera ku usap layarnya.



Begitu isi pesan dari kekasihku.

Kemudian kubalas dengan emoticon hug.

Lalu ia balas lagi dengan emoticon love.

Lalu ku simpan kembali ponselku kedalam saku jaketku.

Sampai akhirnya kereta yang ku tumpangi ini bersiap melaju, menuju kota pelajar.

Ku pejamkan mataku sejenak, dan ku panjatkan doá kepada Tuhan. Berharap keselamatan, dan kebahagian.

Berangsur-angsur kereta pun meninggalkan stasiun. Kulihat sang Fajar di ufuk timur mulai terbentang.

Untuk meminimalisir kebosanan ku pasang earphone yang telah tersambung pada iPod ku. Lalu ku putar playlist ku secara random. Lalu seorang wanita duduk disebelahku. Namun aku bersikap cuek dan fokus kepada gadgetku.

Saybia-2nd you sleep

Entah kenapa malah jadi mengantuk yang ada, ku sandarkan kepalaku. Ku pejamkan mataku, Lagu saybia seakan meninak bobokan diriku.

Hingga akhirnya aku terlelap.

Sampai Aku terbangun dan agak mengejang karena dalam mimpiku aku terjatuh dari tempat yang cukup tinggi. Mungkin kalian juga pernah merasakan seperti itu, saat tertidur lalu mimpi jatuh dan kalian terbangun kaget, menurut orang tua dulu katanya kalau bermimpi seperti itu tandanya tubuh kita bertambah tinggi. Tidak masuk akal dan terlalu mengada-ada bukan?.


Aku membuka mataku lalu mengucek-ngucek mata. Berpaling kesebelahku. seorang wanita mungkin seumuran denganku. Rambutnya sebahu tersenyum manis sambil mengacungkan iPod ku.

“iPod mas jatuh, tapi saya gak tega buat bangunin mas. Habis saya lihat masnya tidur nyenyak banget, hehe”

Ku ambil iPodku dan mengangguk berterimakasih.

“eh, iya maaf jadi merepotkan ya… Ke yogya juga?”

Sekedar basa-basi agar suasana tidak canggung, mungkin dapat menghangatkan suasana.

“Iya, kerumah Eyang, masnya berlibur apa urusan kerja? Ehh… saya Vienny”

Tangannya dijulurkan dan menjabat tangan ku.

“Ah iya dinas luar kota nih, aku Yosef”

Sedikit berbohong padahal aku berencana untuk liburan bersama kekasihku. Tapi saat kamu mengawali sesuatu dengan berbohong maka akan muncul kebohongan-kebohongan lainnya.

“ooh…” ia hanya tersenyum sambil mengatupkan matanya.

Tiba-tiba suara perutku berbunyi.

Kryuuuuuk.

Spontan Viny melihat kearahku dan tersenyum.

“hehe lapar ya? Nih… aku ada camilan tadi beli dekat stasiun, lumayan bisa ganjal perut” ia membuka tasnya sambil mengeluarkan 2 buah snack kentang dan roti sobek.

“etto… aku juga bawa kok, ga perlu sungkan-sungkan.” Lalu aku pun mengluarkan bekal makananku dari dalam tas. Ku keluarkan wadah tumperwer kesayanganku yang berisikan sandwich telur keju favoritku.

“wah sandwich! Boleh kita tukeran bekal, nih ambil 2 snack ku atau roti ku…” sambil menyodorkan makanannya kepadaku.

“heee… tapi… tapi…” aku berniat menolak, dan bukannya aku bermaksud pelit tapi karena aku tahu mungkin ini sudah tidak enak karena aku menyiapkan bekal ku dari jam 2 pagi, sekarang sudah jam 10. Terlamabat ia sudah mengambil sandwichku dan melahapnya.

“Aaahh enak! Tapi… agak lembek dan dingin… hehe gapapa dech” sambil tersenyum ia terus menguyah sandwichku.

Benarkan, aku tak tega bila harus berkata jujur itu sandwich semalam. Tapi sudahlah apa boleh buat. Sifatnya yang begitu supel, mudah akrab dan ekspresif mengingatkanku pada Andrian. Sahabatku yang sudah hampir 1 tahun tak ada kabar. Yang ku ingat dia diputuskan oleh kekasihnya lalu pergi minggat.

Selama di perjalanan Vienny menceritakan kisah-kisahnya, seolah ia sedang mengobrol dengan kawan lamanya. Kadang sesekali ku cek Line ku berharap kekasihku mengirm pesan. Tapi nihil, mungkin ia sedang sibuk dengan kegiatannya.

Sampai dia bercerita tentang kasus pencobaan tindak asusila yang dilakukan oleh staff dan management sebuah grup idol kenamaan.

Deg… jantungku terasa mau copot. Dia menceritakan seakan iya tahu dan menjadi saksi atas peristiwa itu. Sebenarnya yang aku hawatirkan ialah, ia merupakan salah satu staff idol dimana kekasihku berkerja.

Pip, sebuah pesan masuk.



Kemudian ku balas


Kemudian tak lama dari itu ia membalas dengan emoticon kiss lalu ku balas dengan hal yang sama.

“senyum-senyum, pasti dari ceweknya ya?” iya tersenyum melihat ekspresiku yang sedang membalas pesan.

“hee… nggak, bukan kok” sambil memasukan ponselku ke jaket.

“masa sih? Cowok kayak kamu belum ada cewek” sial lama-lama nyebelin juga nih cewek. SKSD terlalu ekspresif, suka banyak cerita. Benar-benar mengingatkanku pada sahabatku. Entah kenapa aku jadi baper mengingat Andrian. Kemudian aku menghela nafas panjang.

“iya deh iya… itu dari cewekku” aku menyilangkan lenganku didepan dadaku.

“hmmm… boleh aku lihat?” Boom... rasanya aku sedang di bombardir oleh wanita itu.

“Anoo… gak ah… Rahasia perusahaan, haha” ucapku sambil memalingkan wajahku ke jendela.

“oke kalo gitu fine, hehe… bentar lagi sampai nih, udah pegel duduk mulu dari tadi. Kamu enak tidur nyenyak dari pas berangkat, hehe” Ia membetulkan duduknya sambil menggoyang-goyangkan pantatnya.

Bila di perhatikan baik-baik pantatnya sekal dan mengacung keatas.

“Yosef, thanks ya udah nemenin ngobrol dan membunuh kebosananku di kereta, boleh gak minta two shot?” ucapnya sambil mengedipkan mata

Deg… Twoshot, ini bukan kebetulan kan? Istilah itu dipakai oleh idol dimana kekasihku memberikan fansnya foto bersama.

“hey malah bengong, kaget ya mau foto bareng aku atau terpesona, hahaha”

Lalu ia menggandeng bahu ku dan clik, dia berfose sedangkan aku belum siap, iya benar-benar melakukan selfie denganku.

“ihh apaan gayanya gitu, ayo keburu sampai distasiun tau” pintanya

“Fuuuuh… oke-oke sekali lagi ya”

Jepretan terakhir menggunakan handphoneku. Lalu dia meminta kontakku, kupikir tidak ada salahnya bila memberikannya. Toh hanya sebatas teman yang tidak sengaja bertemu dan berkenalan.

Akhirnya setelah sampai di stasiun,kami berpamitan dan ia meng hifive tanganku. Lalu iya berlari menembus kerumunan orang. Lalu aku bergegas menuju tempat dimana aku dan kekasihku akan meetup, tapi sebelumnya aku menuju toilet.

Lepas dari toilet aku sudah menggunakan wig panjang berwarna coklat brunette, serta ku ku tambah vest hoodie kuning, dan legging, serta sepatu sneaker, sebagai pemanis ku pakai kacamata dan masker kertas.

Aneh bukan biasanya sang member lah yang menyamar namun kali ini aku lah yang crossdress menjadi seorang wanita. Tubuhku yang ramping dan wajahku yang lebih kepada cute daripada manly. Menjadi point tambahan. Orang sekitar pun tidak begitu peduli, kebetulan toilet yang ku gunakanpun unisex. Jadi saat aku keluar orang tidak akan curiga.

Akhirnya aku sampai di sebuah cafeteria, ia bersama 2 orang temannya yang sama-sama idol pun berada disana. Tepatnya ada 3 orang member. Kekasihku, Gracia dan Cindy. Lalu mereka kemudian menyapaku dan kami melakukan cipika cipiki. Lepas itu Juni memeluku erat. Aku gugup seketika, dan kawan-kawannya terlihat terkejut.

Me Crossdres as IU
e8mwyt.jpg

“Oh iya ini gue lagi jadi cewek ceritanya, hehe” bisik ku.

“iya aman, kak” Gre manambahkan.

“Sayang, kamu cantik ihh, aku jadi pangling banget.” Kesannya membuatku semakin geli.

Ditambah gre dan cindy yang mengiyakan juga. Hingga tawa diantara kami pecah.

“jujur… Kakak lebih cakep daripada kita-kita, ya nggak?” tambah Cindy

Aku hanya menggelengkan kepala serta menarik nafas panjang.

“ Sayang udah boleh buka belum ini wignya? Gerah nih heu” ucapku sambil mengetuk-ngetukkan kepala ku dengan 2 jariku.

“nanti dulu donk, bisa-bisa rame ntar, lagian disini kadang suka ada wota” gre menyergah ku.

“kakak, mirip artis kpop loh, nih coba lihat” cindy memberikan cerminnya kepadaku.

“mmm…” agak sebal sih namun demi keberlangsungan karir kekasihku juga. Serta hubungan kami.

Seperti biasa aku memesan espresso, serta sandwich special dengan telur burung unta. Aku kurang begitu menyukai minuman atau makanan yang manis.

“ini beneran Kak yosef kan?” tanya Cindy

“Bukan, ini IU” sambil memeletkan lidahku

Kekasihku menoyor kepalaku tapi aku berkelit dan menangkap tangannya.

“jangan hey, nanti kalo lepas wignya bahaya kan, hahah” tukas ku.

Hingga mereka tertawa cekikikan.

“ Selfie dulu boleh donk, buat komsumsi pribadi sih.” Ujar Gracia

“iya bener, kapan lagi selfie bareng artis Kpop, gyahahah” Cindy menambahkan.

Hingga kami akhirnya melakukan beberapa pose selfie.

“dasar crossplayer kamu tuh say… bisa... aja, dandan sampe kayak gini” juni mencubit pipi ku pelan.

“makeup oy, makeup bisa rusak…” tukas ku.


Hingga pesanan kami akhirnya datang. Kulihat Juni begitu lahap makannya, steak, tenderloin dengan wangi yang khas.

“Eh liat-liat nih member Kpop begitu menghayati perannya, cara megang gelas, duduk dan behavenya bener-bener cewek abis” Juni menggodaku kembali.

Lalu sontak mereka tertawa terbahak-bahak.

“ssstttt… jangan mancing perhatian ah…”ucap ku sambil menyeruput espresso ku.

“Mianhe, eonni…” gre dengan sikapnya yang seakan merajuk meminta maaf padaku. Tapi itu semakin membuat Kekasihku dan Cindy tertawa kegirangan.

Aku hanya bisa menepuk wajahku dengan telapak tanganku. Lalu menunduk agak kesal karena kelakuan mereka.


Baru saja aku menghabiskan sandwich ku dan mau menikmati seteguk espresso ku, Juni memegang tangan ku.

“yang aku udah kenyang, abisin donk” dengan mata yang berbinar-binar penuh harap.

Sialnya aku paling tidak bisa menolaknya apalagi dengan ekspresi yang menggemaskan. Aku agak mencondongkan wajahku kepadanya, hingga cindy dan gre agak kaget melihat ke intiman kami, dengan mulut sedikit terbuka cindy kemudian tertawa, mengejek begitu pula gre.

“ih so, sweet kalian hahaha”

“aku juga mau yang kayak Yosef nih, ada lagi gak ya kira-kira.” Gre melirik ku sambil mengedipkan sebelah matanya.

Aku hanya tersenyum dan menepuk-nepuk kepalanya perlahan

“Sini Eonni, kasi tahu… yang lebih baik dan lebih segalanya banyak diluar sana gre, yakin lah kamu bisa dapetin, hwaiting!” malah aku kebawa-bawa jadi ngomong korea juga gara-gara mereka. Gre hanya mengangguk dan tertawa renyah disusul oleh yang lainnya.

“Say kenapa jadi koreaan gini? Hahah” Juni menepuk pundakku

“heee, majide? Gomen ne… junichan, yubichan, grekun” sambil membungkuk didepan mereka. Lagi-lagi suara tawa terdengar.

Lalu aku mengunyah potongan daging yang sudah kutusuk dengan garpu.

Rasanya begitu juicy.

“ngeri juga ya, cewek secantik ini. Pas denger suaranya, cowok banget, hahaha”

Tukas Juni.


**

Aku menuju hotel yang sudah kupesan sebelumnya, kebetulan esok adalah hari libur kekasihku. Jadi aku dan kekasihku bisa menikmati liburan ini seharian . Setelah mengambil kunci kami menuju kamar yang sudah disediakan. Lalu aku melepas segala atribut crossdressku. Mulai dari hoodie, wig, vest, tak lupa kacamata dan masker.

“sayang aku mau mandi dulu ya, agak gerah nih”, sambil memperlihatkan lehernya yang jenjang kepadaku lalu tersenyum penuh arti.

“yang kamu jangan mancing drakula bangun di sore hari, hahaha” ucapku

Lalu dibalas dengan tawa olehnya, kemudian pintu kamar mandi ia tutup.tak cukup lama dari situ, terdengar suara gemericik air yang mungkin berasal dari shower.

Aku merebahkan tubuhku di ranjang yang di sediakan. King size ukurannya. Sepertinya sebentar lagi ada yang akan mengamuk. Aku pandangi langit-langit kemudian ku pejamkan mataku, ntah kenapa tiba-tiba malah wajah Ana yang ada dalam benak ku.

Cepat-cepat aku membuka mataku dan beranjak dari kasur lalu menyalakan tivi agar pikiran ku teralihkan. Ku tekan remot, ku pilih chanel yang ku rasa seru. Hingga pilihanku jatuh pada acara music mancanegara.

Setelah selesai mandi kekasihku mendekatiku lalu kedua tangannya diletakan di bahu ku, wajahnya di rapatkan ke wajahku.

Aku sadar dia sedang menggodaku saja, meski sebenarnya penis ku sudah tegang sedari tadi.

Ku genggam kedua pergelangan tangannya, mataku berubah menatapnya tajam sambil senyum seringai

“sayang, eh mandi dulu sana, aku Cuma becanda godain doank, kamu bau apek ih” hidungnya di enduskan kearah leherku.

Segera ku lepas kedua tanganya.

“iya tenang aja kamu tuh, aku mandi dulu ya”

Tak butuh lama akhirnya aku selesai mandi, begitu keluar dari kamar mandi. Aku yang hanya di balut oleh handuk di kejutkan oleh kekasihku yang sudah telanjang bulat rebahan diatas kasur.

Aku segera berlari kemudian melompat keatas kasur. Handuk yang ku kenakan kini telah terlepas. Aku segera menyerang tubuh kekasihku yang pasrah siap digarap.

Tubuhnya yang sintal, buah dada yang ranum menjadi target utamaku. Aku meregangkan kedua kakiku yang bertumpu pada lututku diatas perutnya. Penisku yang mengacung tegak menempel di perutnya.

Ku condongkan tubuhku agak kebawah sehingga wajah kami saling bertautan. Ku ciumi lehernya yang jenjang, sambil kedua tangan ku meremas-remas buah dada yang ranum itu.

Bibir ku mengecap-ngecap kulit lehernya, ku hisap kuat-kuat sehingga menimbulkan bekas merah atau “cupang” dan Juni pun agak memekik kaget. Stimulasi pada buah dadanya membuat ia tak sadar bahwa aku telah melakukan marking pada lehernya.

“Uhhhk… ahhh… cium donk sayang” kedua tangannya merangkul kepalaku dan diarahkan kewajahnya, sehingga kami berdua saling berciuman, ku kulum bibirnya perlahan, namun ia yang sudah onfire menghisap bibirku kuat-kuat.

“hmmm” lidahku bergerilya ke dalam mulutnya, kemudian lidah kami saling bersambut. Menari nari dengan ganasnya. Entah sudah berapa banyak saliva kami yang tertelan satu sama lain.

Badanya menggelinjang gelinjang oleh serangan di bibir dan buah dadanya. Ku tekan dan kuremas erat-erat dadanya sehingga, ia secara reflex melepas ciumannya dan melenguh penuh hasrat.

“akhh… Sayang, aku udah becek banget nih kayaknya.” Wajah sayunya memandangku penuh arti. Kemudian kulepas remasan didadanya sambil aku memundurkan diriku hingga berlutut di depan kedua kakinya yang mengangkang.

Yup, Vaginanya sudah basah, cairan pelican sudah banyak mengalir. Tanpa tunggu aba-aba, kepalaku menelusuk ke selangkangannya. Ku jilati dengan cepat mulut vaginanya. Sambil kedua tanganku agak melebarkan pahanya.

“aahhh… sayanghhh… pe… lanhh…” Juni terkejut oleh sergapanku, lidahku melakukan jilatan cepat pada klitorisnya, kemudian ku dorong perlahan sehingga lidahku masuk kedalam mulut vaginanya. Waktunya mengatur tempo jilatanku, ku jilati keluar masuk mulut vaginanya, rasanya sedikit asin dan masam.

Kemudian pahanya ku dorong agak keatas. Sehingga bokongnya agak naik keatas, dan mulut vaginanya semakin terkuak. Ku dorong lidahku lebih dalam dan kugerakan dengan tempo yang cepat.

Juni makin kewalahan, aku rasa cairan pelicinnya semakin banyak mengalir, tak lama tubuhnya menggelinjang hebat, vaginanya berkedut saat lidahku masih didalam, dengan cepat aku tarik lidahku dan kepalaku kebelakang. Cairan cintanya mengalir perlahan.

Sepertinya dia sudah orgasme, karena ku lihat tubuhnya bergetar, kedua tangannya erat memegang sprei. suara eranganya terdengar lirih. Seringaiku padanya sambil bangkit dan beranjak dan mengarahkan penisku yang tegak menjulang kearahnya.

“giliran mu sayang, Oral me, hehe” kemudian tangan nya yang jenjang dan jemari lentiknya menyentuh penisku lalu dengan agak berlutut diatas badannya yang masih dalam posisi terlentang. Penisku dikocok perlahan, lalu setengah tubuh atasnya diangkat, dengan inisiatif aku mengambil 2 buah bantal untuk menopang tubuh atasnya sehingga ia dapat nyaman mengoralku.

“cup” kecupan hangat di ujung kepala penisku, dilanjut oleh sapuan lidahnya ke sekujur kepala penisku. Tangannya tak tinggal diam begitu saja, tangan kirinya mengocok batangku,sedangkan tangan kanannya memainkan bola naga ku.

Sensasi geli dan nikmat serasa menyetrum tubuhku. Aku memejamkan kedua mataku seraya kepalaku mendongak keatas. Taklama dari itu kurasakan penisku melaju kedalam mulutnya yang hangat, tanpa menghentikan jilatannya, ia menghisap penisku dalam-dalam.

Reflex aku memegangi kepalanya, sambil memaju-mundurkan kepalanya yang sedang mengoralku.

“haak.. haak…” terdengar suaranya yang tengah melakukan deepthroat. Lalu aku hentikan sejenak sesaat aku menghujam penisku dalam-dalam hingga kepalanya bergetar tak kuat menahan penisku lama-lama, lalu kulepaskan peganganku pada kepalanya, kemudian ia melepaskan hisapannya.

“hash.. hash… duuh sayang ampir keselek nih, aku jadi susah nafas barusan.” Seraya memukul lembut pahaku. “eh maaf sayang, abis mulutmu nafsuin, coba Aaa lagi” wajahnya yang agak cemberut manja kemudian mengikuti perintahku lalu kembali menghisap penisku.

Awalnya perlahan, hingga ia mempercepat kulumannya sambil memainkan buah zakar ku. Sial pertahanan ku hampir dijebolnya. Kurasa aku akan klimaks sekarang. Kemudian ia menghisap penisku ditambah lidahnya yang menggesek-gesek kepala penisku. Sambil pangkal penisku ia genggam erat.

Sepertinya ia berharap aku menembakan benih-benih ku. Tapi aku rasa ini masih belum cukup ku dorong kepalanya hingga penis ku bergerak maju mundur kembali, matanya yang tajam melirik padaku ia Nampak terkejut dan belum siap menghadapi serangan cepatku.

Ku gerakan kepalanya dan pinggangku dengan cepat, tusukan penisku dimulutnya semakin membuatnya kewalahan.

“eughh.. eughh..”

Matanya berubah sayu, hingga akhirnya aku lepaskan penisku dari mulutnya.

“hoaaah, hash… sayang ih, kecepetan tau, hash” sambil terengah-engah.

“ hehe, mulut kamu emang da best sayang, tapi aku gak mau abis disitu hehe… coba ngadep sana, aku pengen doggy nih” sambil membantunya memutar tubuh kebelakang, pantatnya yang seksi menjadi idaman para pria diluar sana akan membuat iri siapapun itu bila mengetahui, aku akan menikmati tubuhnya.

Aku selalu ingat ketika dia bergoyang hey hey hey fortune cookies yang mencinta. Dialah yang goyangannya paling erotis. Kini penisku sudah berada didepan vagina yang telah basah karena orgasme yang ia dapat sebelumnya.

Tanganku bertumpu pada kedua belah bokongnya, sambil agak aku remas dan aku gesek-gesek perlahan penis ku di mulut vaginanya.

“aahh… sayang, jangan di mainin gitu, langsung masukin”

Kepalanya menoleh kebelakang, dengan wajah yang mengiba. Tapi rasanya aku senang membuatnya merasa seperti itu.

“apa yang dimasukin sayang?” ledekku sambil terus menggesekan penisku pada permukaan vaginanya.

“aaahh… itu nya, tititnya” kemudian ia membuang wajahnya yang asalnya menoleh ke arahku menjadi agak menunduk kedepannya. Sepertinya dia malu.

Tapi itu semakin membuatku ingin menggodanya.

“titit? Apaan itu titit? Hahah” semakin cepat aku menggesek penisku. Lalu kulihat dia kembali menoleh

“ih, kontol kamu sayang, cepet masukin udah gak tahan pengen digarukin” dengusnya kesal. Tapi pipinya tersipu malu.

“hahahah, yey kamu ngomong jorok ih..” ledekku, namun aku pun merasa sudah tak sanggup menahan gejolak nafsuku. Kemudian ku masukan kepala penisku perlahan, sedikit demi sedikit kepala penisku membelah mulut vaginanya.

Cairan cintanya memudahkan penisku memasuki lubang senggamanya. Hingga kepala penisku terasa hangat dijepit vaginanya. Bokongnya agak tersentak, menerima tusukan awalku.

Kudiamkan sejenak, lalu ku lanjut melesakan seluruh batangku kedalam.

“haaah…” ia mulai mendesah.

Agar dia beradaptasi dengan penisku, aku mendiamkan beberapa saat, sampai ia mulai menggerakan pinggulnya sendiri maju mundur.

“udah nafsu banget ya, dek idol ini?” sambil menepuk-nepuk bokong mulusnya.

“aahhh… berisikkhhh… ahhh” aku hanya terseyum mendengar keluhannya. Lalu dengan iseng aku menggenjot lebih dalam sehingga kepala penisku mentok di dinding rahimnya.

“akhhh… yaaahh.. “

Aku menggenjotnya dengan irama 2 kali tusukan cepat dan dilanjut tarikan yang perlahan.

“duuhhh aahhh, say… ahhh, kamuuhhh aapp… ahhin… memekhh kuhh…” racaunya. Aku semakin bersemangat menggenjotnya hingga irama genjotku ku ubah menjadi tempo yang sangat cepat.

Ranjang yang kami naiki bergoyang hebat sejalan genjotan kami.

“aahhh… sayyhh… sshhh… ahhh..” desahan nya semakin membuatku bernafsu, hingga akhirnya aku merasa vaginanya berkedut yang berati ia telah klimkas, kurasakan semburan cairan hangat dikepala penisku.

“akhhuuuu sammpeeehh” ya dia orgasme lagi, tapi aku tak memberikan ia jeda untuk bernafas lega, aku semakin kencang dan kuat dalam menusuk dan menggenjotnya. Tanganku yang sedari tadi berkutat dengan buah dadanya kini berpindah ke pinggangnya.

“aahhh Shania… Juniaaanathaaaa… aku keluaaar” penisku berkedut mengeluarkan lahar panasnya. Pinggangnya ku cengkram erat. Tubuhku ambruk diatas tubuhnya, tapi sepertinya ia tak mampu menopang tubuhku dan ikut ambruk, lalu penis ku terlepas.

Aku memeluknya dari samping, kulihat wajah serta rambutnya yang kusut, akibat permainan kami. Namun itu membuatku sangat bernafsu. Ku cium lembut bibirnya, lalu ia memejamkan matanya. Telapak tanganya kini berada pipiku, mengusap lembut pipiku.

“Aku harap kita selalu bersama sampai kapan pun, meski ujian dan aral melintang jalan cinta kita, ya sayang” aku hanya tersenyum dan mengangguk. Lalu dia memeluku dengan erat.

“eh iya sayang, kayaknya aku lupa gak minum pil sebelumnya” ucapnya ringan.

Bagaikan disambar petir disiang bolong, seketika raut wajahku berubah tegang dan terkejut mendengar pemaparannya.

“ah kamu bercanda kan sayang?” sambil mengusap poninya.

“aahh, kamu gak mau tanggung jawab ya kalo aku nanti hamil?” tangannya yang merangkulku di tarik begitu saja.

“bukan gitu juni sayang, aku Cuma mastiin aja, kalo hamil ya kamu keluar dari grup idol kamu. Terus kita buat keluarga kecil bukan begitu?” ku rekatkan dahiku ke dahinya. Kemudian tangannya menggenggam tanganku dan ia tersenyum.

“hihi, nggak denk, aku bencanda aku selalu jaga-jaga donk sayang. Lagian aku belum siap sih sebenernya hehe. Tapi makasih sayang, kamu udah siap tanggungjawab demi aku” kemudian kami berciuman kembali.

Jujur sebenarnya aku sangat kaget bila benar itu terjadi. Tapi sudahlah untuk apa takut untuk hal yang belum pasti.


===esok harinya di sebuah cafeteria===

“yang mau kemana kita sekarang?” aku bertanya padanya yang sedang asik memainkan ponselnya, nampaknya ia sedang memposting sesuatu di sosmednya, atau sekedar menyapa para followernya.

“eh.. gimana? Kemana kita? Kita jalan-jalan sambil belanja aja sayang”

Lalu ia kembali fokus pada gadgetnya.

“ok, aku mah nurut aja deh haha” tepat saat aku mengakhiri kalimatku, terdengar suara notif dari ponselku. Segera ku cek notif tersebut.



Aku mengeryitkan dahiku, itu sebuah pesan dari Vienny.

Tapi sengaja tidak ku balas, dan kubiarkan begitu saja

Lalu muncul kembali notif, dan sebuah foto di kirimkan kepadaku

DEG…

Foto Vienny dengan kekasihku Juni memakai seragam idolnya.

Apa-apaan ini, jadi Vienny itu idol juga, aku sama sekali tidak tahu. Pantas saja dia bisa tahu peristiwa 1 tahun yang lalu.

Lalu setelah itu terdengar kembali suara notifikasi, masih dari orang yang sama.



Sialan, sepertinya ini bocah harus diberi pelajaran juga pikirku.

“hey hey, sayang aahh. Kamu kok malah focus ke Hp sih? Aku gak di gubris dari tadi? Apa ada hal penting?” Tanya nya padaku sambil memiringkin wajahnya keheranan. Tak lama dari itu dia menggembungkan pipinya dan cemberut.

“hey santai saja, ini Cuma soal kerjaan, lagi pula hari ini kan akan kita habiskan bersama sayang” tanganku mengelus-ngelus kepalanya, kemudia ia menepisnya perlahan.
“iya tapi gak usah ngelus kenceng-kenceng hehe, nanti kusut tau sayang, udah dandan cantik buat kamu nanti malah kucel lagi, hehe… tapi gak apa-apa sayang, kalo itu dari kerjaan lebih baik kamu selesaikan dulu sayang” ada raut kecewa di wajahnya, namun aku sudah tanggung berjanji padanya.

“itu bisa nyusul yang penting aku sama kamu dulu”

“iih so sweet kamu sayang” kedua tangannya memegang pipiku dan mengelusnya.

“hei sayang jangan over, ntar kita disangka lesbiola lagi, kamu gak mau kan fans mu nyangka kamu itu lesbi hahahah” sergahku yang sekarang sedang cross dress kembali menjadi seorang wanita.

“hihi biarin, orang ini ceweknya ada batangnya, hahah” kikiknya

“hush sembarangan”

Akhirnya kami meninggalkan cafeteria tersebut dan menuju tempat kunjungan kami selanjutnya. Aku mengecek Ponsel ku dan ku temukan 1 misscall dan 1 notif dari Vienny



Dan satu foto kirimannya yang membuatku benar-benar shock.

Ia berfoto bersama Andrian.


Selesai.





--------------------------------------------------
Oke mungkin disini ada yang masih asing dengan kata-kata berikut
Eonni : artinya kakak cewek, khusus untuk cewek manggil ke cewek (korea)

Mianhae: maaf (korea)
Hwaiting: Fighting, atau semangat. (korea)
Majide: seriusan? atau beneran? (jepang)
Gomen: maaf (jepang)


mungkin kalo ada waktu kedepannya bakal dilanjut tapi dengan cerita yang berbeda.
terimakasih. Mohon Kritik dan sarannya bila sudah membaca.
Part 1....
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd