Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Bahasa tentang mu

Elangkembara

Semprot Holic
UG-FR
Daftar
6 Apr 2022
Post
373
Like diterima
2.562
Bimabet
Dalam Bahasa sunyi yang nestapa.
Kupungut beberapa kata.
Merakit nya dalam bait rasa
Menjadikan nya indah pada sastra.

Ketika aku duduk memangku kesunyian.
Kala aku berdiri dipeluk mesra oleh kepalsuan.
Saat kaki mulai melangkah tersandung batu kemunafikan.

Lewat diksi retrorika sederhana.
Kutulis tentangmu cuma cuma.
Lembaran frasa melayang terbawa anila.
Sedang kapal kertas berkelana pada lautan tinta.
Sebagai bentuk dedikasi bahasa bernama CINTA.

Ranupani 27 Agustus 2019
 
Hu'uh...

Bianglala tak lagi elok menghiasi buana.
Jingga tak lagi selalu merah.
Rona pipimu hilang dicuri renganis.
Dia bias dirimu di dalam telaga, riak nya hempaskan daku seperti pecundang.

Senja yang berada di ujung nestapa.
Menjadikan nya senjata perang bermata dua.
Kadang ia cantik penuh rona.
Meskipun kadang muram penuh duka.
Kau tau aku hanyalah bumantala.
Sang pengagum cakrawala.
Hatiku selembar daun yang melayang jatuh ke rumput.

Tapi aku tak menjual kesedihanku.
Untuk mendapatkan pelukanmu
Aku tak menjual rasaku.
Untuk menjadi rindu dalam mimpimu.

Sikidang, 12 Januari 2018
 
Rindu...

Kepergian mu telah membuat ku mengerti.
Bahwa rindu yang paling menyakitkan adalah rindu kepada kau yang telah meninggalkanku.

Nona, kamu berhasil mengambil peran utama menjadi tokoh yang melegenda.
Dalam goresan pena sang lanzuardi muda.

Nona, sapa hangat mu masih menjadi dopamin.
Aku menitipkan surat rindu pada anila.
Dari sudut kota yang merindu hadirnya kamu.

Nona, aku masih berobat jalan sedangkan kamu adalah wanita yang sedang berproses, sadar betul ini tak akan berhasil dimana kau seorang nona dan aku sang pujangga yang tak pernah menjadi kita.
 
Aku adalah aksara tanpa makna dan kamu adalah metafora yang fana.
Kita adalah dua atma yang tak dizinkan semesta.

Ini tentang rasa yang harus abadi dalam aksara.
Tentang asmaraloka yang menjadi melankolia.
Tentang hasra yang terus menjadi lara..

Ribuan rindu terbang terbawa anila.
Aaah.... Ini hanya sebuah coretan pena.
Yang tak mungkin berucap lewat bibir.
Karna sudah kau bungkam mulutku dengan luka.
Maka biarkanlah perahu kertas ini berlayar mengarungi lautan tinta.
Hingga pada akhirnya tenggelam dalam nestapa...
 
Kalibrasi rasa.

Kau amerta dalam bait sastra.
Sedangkan prosaku adalah tokoh utama.
Biar kapal ini berlayar pada lautan tinta.
Dua jiwa terpaut rasa mereka berkelana dalam rimba makna.

Ini tentang asmaraloka yang mengubah aksara menjadi cerita.
Juga tentang aksa yang menuntut temu.
Meski ribuan majas terlantun tetap saja kau hanya fatamorgana.

Aku hanyalah pujangga renta.
Yang jatuh cinta pada tawa.
Laksana meneguk fermentasi sampanye tua.
Nikmat nya melahirkan rentetan kata.
Rumus rasa di setiap lariknya terabadikan menjadi sajak berima biar tidak luntur oleh rayu dan puja.
 
This is the best ....keep make arts ...
 
Krema rasa

Dia tercipta di atas kertas fana.
Konstelasi kata dari kecakapan tangan penikmat aksara.
Meski afleksi yang di tawarkan fatamorgana semata.
Sensasi geli tarian kupu-kupu seolah nyata.

Sadarkah engkau nyawa dalam prosaku.
Sebuah kata yang tak lagi mampu terucap oleh mulut.
Seperti tatapan elang pemburu.
Aku sudah terjebak oleh jerat hasrat.
Kau nirmala indah terang kala gelap mendekap.

Aku hanya diksi kosong, tak berima tanpa hadirnya kau sebagai pelengkap.
Aaah... jangan membuat pipi ini tersipu dengan ucapan rindu yang jelas bukan padaku.
 
Ren....

Ku tatap langit seribu samudera.
Seraya memahat larik fatamorgana.
Ini tentang entitas jauh disana.
Sosok yang ku kagumi hadirnya.

Aku mencari diksi paling tepat.
Untuk aku tulis dirimu dalam prosa.
Rinduku terlalu beringas bahkan potret mu saja tak cukup menjadi penenang.

Kau tau bahkan ramai saja tak cukup mengisi sepiku tanpa hadirmu.
Aku sadar kita telah usai, tak ada lagi kisah, tak ada lagi narasi, yang tersisa hanya isak yang sengaja ku pendam.
Lara yang kian membelenggu seiring api yang membakar kayu menjadi abu.

Ranupani 6 Juli 2018
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd