Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Anak Sampah

begawan_cinta

Guru Semprot
Daftar
27 Oct 2023
Post
548
Like diterima
9.310
Bimabet
ANAK SAMPAH



AKU dibesarkan di tumpukan sampah, karena ayah dan ibuku adalah pemulung. Aku sekolah di sebuah SMP yang dibangun oleh pemerintah di dekat tempat pembuangan sampah akhir.

Aku duduk di kelas 8. Buat urusan pelajaran, aku termasuk encer, nilaiku selalu bagus, walau tidak peringkat utama, tapi biasanya masuk 10 besar.

Siang itu aku berjalan pulang dari sekolah, aku melihat sebuah bola mengapung di sungai. Pada waktu yang bersamaan, aku melihat Ibuku berjalan mau ke jamban yang terletak di tepi sungai.

“Jangan main di sungai. Pulang bantu Bapakmu ikat kardus yang mau dijual.” kata Ibu padaku.

“Ada bola di sungai, aku mau ngambil, Bu.” jawabku sambil melepaskan sepatu sekolahku di tepi sungai.

Ibu melangkah masuk ke jamban di tepi sungai. Jamban di tepi sungai itu bukan bangunan permanen dari semen, tapi hanya 4 tiang kayu kaso yang ditancapkan dalam dasar sungai, kemudian diberi alas 2 lembar papan untuk kaki berpijak dan ketiga sisinya ditutupi dengan tripleks bekas yang tingginya hanya sepinggang orang dewasa, sedangkan pintunya dari karung bekas terigu.

Aku turun ke sungai lewat tangga yang terbuat dari semen. Sesampai di dasar sungai yang airnya cuma setinggi betis, saat aku mau mengambil bola yang tersangkut di tanaman encek gondok, aku mendengar suara air mengucur turun dari jamban ke sungai.

Aku segera bisa menebak air apa itu yang mengucur dari lubang jamban. Ibuku kencing!

Tiba-tiba aku jadi ingin melihat memek Ibuku. Aku mengurungkan niatku memungut bola.

Aku melangkah perlahan mendekati jamban tempat Ibuku sedang berjongkok, lalu menurunkan tubuh kecilku.

Ibuku dari atas tidak mungkin dapat melihat aku mengintipnya dari dasar sungai.

Yang pertama aku lihat adalah dubur Ibuku yang sedang digantungi '****' segede pisang ambon berwarna coklat tua. Ibu ngeden sekuat tenaga agar geluntungan '****' itu bisa segera keluar dari lubang duburnya.

Di depan lubang dubur Ibu, terletak memek Ibu yang lubangnya berwarna kemerah-merahan basah. Dipinggir-pinggirnya ditumbuhi jembut berwarna hitam.

Aku merasakan kontolku menjadi besar sampai celana dalamku sesak sekali.

Itulah pertama kali aku mengenal alat kelamin wanita. Di sekolah, teman-temanku suka sebut-sebut memek, entah mereka sudah pernah melihat belum, yang jelas aku sudah. Sehingga membuat aku jadi sering menunggu ibuku pergi ke jamban di tepi sungai.

Aku akan mengikutinya dari belakang, lalu mengitipnya berak dari dasar sungai sambil beronani.

Lama kelamaan, akupun ingin tahu bagaimana ayahku mengentot ibuku. Teman-teman sekolahku bilang ngentot itu enak, lebih enak dari beronani.

Gubuk kami terbuat dari tripleks bekas, tidak ada kamar tidur.

Ayahku dengan ibuku dan aku serta kedua adikku tidur dalam satu ruangan. Setiap malam aku menunggu ayahku mengentot ibuku.

Hampir seminggu aku menunggu, tapi tidak semalampun aku melihat ayahku mengentot ibuku. Ayahku tidurnya berjauhan dengan ibuku.

Tapi suatu malam, yaitu malam Jumat, ayahku minta ganti tempat tidur dengan adikku yang tidur di samping ibu.

Mungkin ini adalah hari baiknya ayah untuk ngentot dengan ibu.

Benar saja. Di bawah nyala bohlam 10 watt yang bergoyang-goyang tertiup angin kencang, ayah mempelorotkan celana kolornya naik ke tubuh ibu yang berbalut kain yang sudah usang warnanya.

Ayah menggoyang-goyangkan pantatnya maju-mundur tak sampai 5 menit, lalu terdengar suara ayah mengerang... uugghhh... lalu ayah turun dari tubuh ibu membereskan celana kolornya, sedangkan ibu bangun duduk mengambil kain menggosok selangkangannya.

Setelah itu, ibu kembali berbaring. Ayah pergi dari samping Ibu. Ayah pergi merokok di luar gubuk.

*****​
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd